Digital
SELASA
03 JAN 2017
|
4 HALAMAN
medialaspela
Menerangi Bumi Serumpun Sebalai
Dijerat Pasal Berlapis Penulis Buku 'Jokowi Undercover' Ditulis Tanpa Fakta Jelas
P
ENYIDIK Direktorat Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri menjerat penulis buku Jokowi Undercover, Bambang Tri Mulyono, dengan pasal berlapis. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menyebut tiga pasal untuk menjerat Bambang. Aturan yang diduga dilanggar Bambang di antaranya, Pasal 45a Juncto Pasal 45 ayat (2) Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Pasal 4 Juncto Pasal 16 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, serta Pasal 207 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penghinaan terhadap Penguasa. "Dalam kapasitas penegak hukum dilakukan langkah tindakan hukum, antara lain berkaitan UU ITE, kemudian juga penyidik mengaitkan tentang UU diskriminasi ras dan etnis, kemudian berkaitan dengan menghina penguasa dalam hal ini disebutkan korbannya Pak Joko Widodo yang saat ini jadi Presiden Indonesia, " kata Boy di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Selasa, (3/1). Menurutnya, langkah hukum yang diambil penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri ini berdasarkan hasil analisa konten yang tertuang dalam buku Jokowi Undercover yang dijual Bambang lewat akun media sosial Facebook pribadinya itu. Boy mengatakan, analisa itu dilakukan penyidik bersama ahli pidana, bahasa dan sejarah. Kesimpu-
lannya, buku Jokowi Undercover tidak didukung oleh data sekunder dan primer. "Isinya tidak bisa dipertanggungjawabkan sehingga pelanggaran hukum makin menguat. Itu didasarkan dari hasil analisis konten dan keterangan para ahli juga," kata Boy. Ujaran Kebencian Selain menjual buku, kata Boy, Bambang juga menyebarkan pernyataan bernuansa ujaran kebencian melalui akun Facebook pribadinya. Salah satunya, Bambang menyebut langkah Jokowi dan Jusuf Kalla menjadi Presiden dan Wakil Presiden merupakan keberhasilan media massa dan lewat kebohongan rakyat. "Ini mencemaskan, membuat publik timbul rasa antipati terhadap pihak maupun orang tertentu," kata Boy. Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menetapkan Bambang Sebagai tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik dan fitnah. Bambang dinilai menulis buku Jokowi Undercover tanpa dasar dan fakta yang jelas. Sangkaan yang dimuat dalam buku itu pun dituding hanya berdasar sangkaan pribadi penulis. "Tersangka tidak memiliki dokumen pendukung sama sekali terkait tuduhan pemalsuan data Pak Jokowi saat mengajukan diri sebagai capres di KPU Pusat," ungkap Karo Penmas Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Rikwanto melalui pernyataan resmi beberapa waktu lalu. (pmg/cnn)
Hadiah dari Tuhan SEBULAN sudah Sandra Dewi (33) dan Harvey Moeis (31) menjalani hari-hari sebagai suami-istri. Bintang film ‘Tarzan Ke Kota’ ini berkisah tentang indahnya menjadi istri dari seorang pengusaha muda. Cerita Sandra, setelah menikah perhatian Harvey padanya menjadi lebih besar. “Aku merasa dia lebih sayang sama aku, lebih perhatian. Mungkin dia melihatku sebagai tanggung jawabnya. Dia benar-benar memanjakan aku,” tutur Sandra Dewi, kemarin. Perhatian dan kebaikan Harvey menambah kebahagiaan Sandra. Bisikan hatinya menikahi pria ini tak salah. “Aku pernah berdoa meminta kepada Tuhan agar ditunjukkan dan diberikan jodoh yang baik. Nah, suamiku ini benar-benar pilihan Tuhan dan hadiah terbaik yang Tuhan berikan kepadaku,”ucapnya. Sandra bercerita bagaimana suaminya ini sangat melayaninya. “Suamiku itu bangunnya pagi banget. Jam 6 pagi dia sudah bangun. Aku malah masih tidur, karena pulang syuting larut malam. Dia bangun pagi, lalu biasanya treadmill lalu berenang. Sehabis itu dia membuatkan jus, kopi, dan sarapan buatku, so sweet, ya,”ungkapnya tersenyum. Dilayani sang suami terus menerus, Sandra kerap merasa tidak enak. “Tapi mau bagaimana lagi. Waktu kerjaku, kan enggak jelas. Kadang baru pulang syuting jam 1 pagi. Sampai rumah jam 2 pagi, enggak mungkin aku bangun jam 6 pagi. Kadang malah berangkat syuting di luar kota sudah dari jam 3 pagi. Tapi Harvey orangnya santai. Dia sangat memahami ritme kerjaku,” ungkap Sandra. “Tapi aku sadar diri juga. Aku jadi mau belajar masak. Suamiku suka masakan Ibunya, makanya aku belajar masak dari mamanya Harvey. Lalu aku juga mulai lihat-lihat resep masakan. Biar bagaimana pun aku ini wanita Indonesia, harus bisa melayani suami,” tandas Sandra Dewi.
Foto: Antara
INDEX Hal 2 Hal 4
Download Aplikasi
LASPELA MOBILE ang!!!! r a k e S Play Store