1 minute read

@TckLearningCentre

Next Article
Air mata senyap

Air mata senyap

Mama bangga, saat kamu memilih bertahan dan tidak putus asa saat kamu harus berjuang sendiri di tengah kehamilanmu. Mama bangga saat melihatmu berjuang demi bayi kecilmu. Meskipun sulit dan sedih, tapi mama sangat bangga saat kamu dengan berani memutuskan untuk pergi demi bayi kecilmu. Sekarang lihat. Bayi kecilmu tumbuh sehat dan pintar. Kamu bahkan menjadi pilar bagi keluargamu. Jangan pernah merasa apa yang sudah kamu lakukan sia-sia, sayang. Kamu membuat mama bangga dengan caramu.”

Kalimat panjang itu membuatku tertegun. Beberapa kilas ingatan tergambar di pikiranku. Saat berkali-kali aku berdiri di ujung jembatan, saat aku berusaha melingkarkan simpul tali ke leherku, dan saat mereka membawaku ke rumah sakit setelah aku menelan 20 butir antidepresan.

“Terimakasih sudah mau bertahan di atas lukamu, sayang. Terimakasih sudah memberi mama cucu yang cantik. Terima kasih sudah membahagiakan mama dengan tetap hidup apapun alasannya. Kamu anak mama yang kuat. Tetaplah begitu.”

Tanpa ku sadari bibirku mulai berdarah karena gigitanku yang terlalu keras. Dan itu tidak membantu menahan isak tangisku.

“Ini sudah tengah malam, tidurlah. Besok kamu bisa telepon lagi dan ngobrol sama bayi kecilmu. Mama sayang kamu.”

Tanpa membalas, aku mematikan sambungan suara tersebut.

Aku masih menangis, dengan penyesalan yang kini tersambung dengan sebuah harapan.

In collaboration with TCK Learning Centre for Migrant Workers

Crime & emergency services

HK Government departments & agencies

Non-Governmental Organisations

Other useful contacts

CONFIDENTIAL & FREE SERVICES: HIV & STI TESTING

SELF TESTING KITS

COUNSELLING CONDOMS SOUVENIRS

AUGUST TESTING SCHEDULE

This article is from: