EXTRAORDINARY DISCIPLES

Page 60

dengan mata basah saat kalah bertanding. Emosinya juga sering meledak-ledak. Carter dengan sabar mendampingi, membesarkan hati, dan mengasah kepribadian Roger.

Suatu malam, Carter menelepon ayahnya,

Bob, di Australia. “Dad, aku punya seorang murid yang sangat menjanjikan. Dia masih 12–13 tahun,” ujarnya, “tapi rasanya dia nantinya akan berlaga di berbagai turnamen utama di dunia.”

Carter hampir tiap hari terus melatih

Roger tentang tenis dan kehidupan. Tahun demi tahun berlalu, tak terasa sudah sepuluh tahun lebih persahabatan luar biasa terbentuk di antara mereka berdua. Roger mulai berlaga di turnamenturnamen internasional. Peringkatnya melesat, tapi masih belum masuk sepuluh besar dunia. Dia juga belum pernah menjuarai Grand Slam.

60

EXTRAORDINARY DISCIPLES

NAFIRI MAR 17 FINAL.indd 60

3/30/17 5:36 PM


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.