NAFIRI GKY BSD | MAR 2012 |TH09

Page 1

Buletin

E d i s i N ATA L : M E N G A S I H I S E S A M A / T H 8 / D E S E M B E R 2 0 11

Media Informasi, Komunikasi & Edukasi GKY BSD

BSD



EDITORIAL Saudara-saudara terkasih, Tentu sebagai orang Kristen kita rajin datang ke gereja, pertama tentu untuk beribadah, setelah itu mungkin juga aktif dalam melakukan pelayanan. Bentuk pelayanan bisa beranekamacam mulai dari pelayanan di mimbar gereja, pelayanan di “lapangan” atau di luar gereja, sampai kepada pelayanan yang tak tampak (di belakang layar). Namun, bisakah kita bertanya kepada diri kita sendiri dengan sikap jujur, untuk apakah sebenarnya itu semua? Apakah segala hal yang kita lakukan itu benar-benar mencerminkan pertumbuhan iman kita? Apakah keaktifan kita dalam semua bentuk pelayanan tersebut, bahkan pelayanan yang sampai mengorbankan segalanya, akan otomatis membuat kita kenal dengan sungguh-sungguh kepada Dia yang untukNya kita melayani? Dalam Kolose 1:10 dikatakan: “Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.” Jadi apa yang diharapkan dari setiap orang Kristen yang melakukan pekerjaan pelayanan, tidak lain adalah memberi buah yang baik dan bertumbuh untuk semakin mengenal Allah. Pada NAFIRI edisi kali ini, redaksi menyajikan Potret pasangan Benjamin dan Yenny, yang imannya pada satu moment menghadapi badai tetapi akhirnya membuktikan bahwa iman yang berakar kuat dan bertumbuh dalam mengenal Allah mampu membuat mereka bertahan. Pada segmen Kesaksian, redaksi menyajikan Priscillia Winoto yang menghidupi pengalaman berjalan bersama Tuhan dalam keadaan terjepit kemudian harus merintis usaha “kecil”nya mulai dari singkong goreng yang terus bertumbuh dan berkembang karena keajaiban tangan Tuhan yang menolongnya. Serpihan perjalanan dalam pelayanan ke komunitas Kristen di tengah masyarakat marginal yang begitu hina-dina hingga terpaksa harus tinggal di kuburan Kembang Kuning Surabaya sangat menarik untuk dibaca untuk menggugah simpati dan teladan, bahwa iman yang benar memang tidak akan terpengaruh oleh sebuah keadaan. Demikianlah kita akhirnya akan mengerti, apakah kita sudah bertumbuh dalam gerejaNya untuk lebih mengenal Dia, ataukah kita hanya sibuk dengan aktivitas pelayanan kita, sebab jika yang kedua yang terjadi, maka sebaiknya kita segera mencamkan nasihat Rasul Paulus ini: “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Kor 9:27) Selamat membaca, semoga setiap tulisan yang ada disini memberi inspirasi bagi saudara-saudara. Tuhan Yesus memberkati kita. Salam, Redaksi Pembina: Pdt. Joni Sugicahyono Koordinator Literatur: Yahya Soewandono Pemimpin Redaksi: Titus Jonathan Staf Redaksi: Anton Utomo, Deirdre Tenawin, Elasa Noviani, Erwin Tenggono, Grace P. Christian, Hendro Suwito Editor: Hendro Suwito, Yati Design Cover & Tata Letak: Juliani Agus Ilustrator: Ricky Pramudita Kontributor: GI. Chandra Arifin, M.Div, Pdt. Robert R Siahaan, M.Div, Cathryne B. Nainggolan, M.Div, Sherly Gautama, Dian Lestari, Yunus Adi Prasetya Alamat Redaksi: Sub bidang literatur GKY BSD Jl. Nusaloka E8/7 BSD Tangerang, Telp: 021-5382274, Fax: 021-5382274 Email: nafiri@gkybsd.org Kirimkan kritik, saran, dan artikel anda ke alamat redaksi ataupun lewat e-mail di atas

NAFIRI MAR12 ysw.indd 2

19/03/2012 11:28:17


FOKUS Suara Gembala Enlightenment Potret Capture Te r o p o n g Thought Serpihan Perjalanan Refleksi Liputan Khusus Co r n er Kick Kesaksian Percikan Inspirasi Luar Jendela T h e Yo u n g s t e r s Warnasari

Resensi buku L in tas an Pe ristiw a

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 3

3

19/03/2012 11:28:57


Menyambut Tema Tahun 2012: Mencintai Gereja-Nya 4

NAFIRI MAR12 ysw.indd 4

19/03/2012 11:29:01


“TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam.” Mazmur 84 / Mazmur 26 : 8 / 2 Timotius 3:1-4

ppakah a kekuatan terbesar di dunia ini? i? Apakah Apa bom atom yang meluluhlantakkan kota Hiroshima dan Nagasaki, yang turut menandai berakhirnya perang dunia ke-2 yang dahsyat itu? Ataukah senjata nuklir modern yang hanya dimiliki beberapa negara, yang bahkan menyebabkan negara miskin seperti Korea Utara NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 5

5

19/03/2012 11:29:06


juga ditakuti lantaran kepemilikan senjata yang mematikan itu? Ternyata kekuatan fisik tersebut bukanlah kekuatan yang terbesar. Perang dan pertikaian terus terjadi dan para penguasa yang tak memiliki senjata nuklir pun tidak gentar menghadapi ancaman negara-negara super power. Lalu, bila bukan kekuatan fisik, apakah iman merupakan kekuatan yang terbesar? Kekuatan yang dapat ‘memindahkan gunung’ bila saja kita memilikinya meskipun hanya sebesar biji sesawi saja? Tidak juga. Firman Tuhan dalam 1 Korintus 13 : 13 menyatakan dengan jelas bahwa, dibandingkan dengan iman dan pengharapan, kasihlah yang terbesar diantara semuanya. Oleh karena Kasih Allah yang besar bagi umat manusia, Ia rela turun ke dunia. Inkarnasi Kristus adalah wujud kasih terbesar yang pernah dikenal dunia. Sesuai kata alkitab pula, setiap manusia diciptakan memiliki kasih dalam dirinya. Namun, mengapa pada kenyataannya, banyak kejahatan, pertikaian, dan perselisihan senantiasa terjadi di dunia ini. Begitu sulitnya menghadirkan ‘shalom’ dalam relasi antar manusia, bahkan di kalangan umat Tuhan sendiri. Hal ini terjadi karena ada sesuatu yang salah dalam konsep / pengertian kita tentang makna kasih yang benar. Prof D.A. Carson, dalam bukunya “The Difficult Doctrine of the Love of God” menyatakan, bahwa kasih

telah terdistorsi oleh budaya dunia yang mendominasi jaman ini. Budaya New Age / post modern telah merasuki beragam aspek kehidupan kita. Sejatinya, konsep dunia tentang kasih saat ini lebih mendekati konsep monistis, naturalis dan pluralis. Bahkan, sebuah survey gereja di USA menemukan, bahwa kotbah yang disukai jemaat adalah tentang kasih Allah versi manusia sendiri, menghilangkan aspek kekudusan, penghakiman, bahkan kemuliaan Allah. Allah digambarkan lebih merasa daripada bertindak, berpikir ketimbang berfirman, dan senantiasa memiliki empati. Kasih Allah dipisahkan dari kekudusan dan penghakiman-Nya. Manusia masa kini senantiasa hanya ingin menjadi obyek kasih Allah maupun sesamanya. Perintah Tuhan dalam Matius 22:37-39 agar kita mengasihi Tuhan dan sesama manusia telah diselewengkan menjadi kasih kepada diri sendiri, kepada uang dan hawa nafsunya dari pada mengasihi Allah. Akibat dari kasih yang ditujukan kepada obyek yang salah, tampillah berbagai-bagai jenis kejahatan dan dosa, seperti yang telah dinyatakan dalam 2 Timotius 3 : 1-4. Mereka akan membual, menyombongkan diri, pemfitnah, berontak terhadap orang tua, tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak

6

NAFIRI MAR12 ysw.indd 6

19/03/2012 11:29:15


suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu. Bayangkan! Karena konsep yang keliru tentang kasih, manusia terjerumus dalam berbagai dosa dan kejahatan. Salah seorang pengarang buku motivasi kenamaan telah menjerumuskan jutaan manusia ke dalam pemujaan akan uang, melebihi segalanya di dunia ini. Robert Kiyosaki, pengarang buku itu, mengatakan dalam karya best seller nya ‘Rich Dad Poor Dad’ : “Cintailah uang maka uang akan mencintaimu”, “akar segala kejahatan adalah kekurangan uang, sehingga akibatnya manusia menghalalkan cara untuk memperoleh uang. Bila memiliki cukup uang, tentu manusia tidak berbuat jahat lagi”. Benarkah semua pernyataan itu? Justru karena ‘berburu’ uang lah manusia terjerumus dalam berbagai dosa dan kejahatan. Tetapi Alkitab mengajarkan kasih harus ditujukan kepada obyek yang benar yaitu kepada Allah dan sesama. Inilah yang ditunjukkan oleh anak-anak Korah pada saat mereka menuliskan Mazmur 84 ini. Kasih yang benar yang ditujukan kepada Allah dengan cara yang sungguh indah diperlihatkan oleh anak-anak Korah dalam Mazmur ini. Kasih kepada Allah yang tidak kelihatan ditujukan dengan mengasihi rumah Tuhan yang kelihatan. Kerinduan dan kegairahan beribadah di

rumah Tuhan seolah menjadi kegemaran bagi mereka. Apakah kita memiliki kerinduan yang sama dengan bani Korah, senantiasa bersuka-cita manakala beribadah di rumah-Nya? Gereja adalah tempat karya Firman Allah dinyatakan, gereja juga tempat kita bertemu secara intim dengan Dia. Gereja adalah juga tempat dimana Allah mencurahkan berkat dan anugerahNya. Sudahkah kita seperti anak-anak Korah, senantiasa menjadikan gereja sebagai pusat hidup dan ibadah kita? Kalau kita berani mengatakan, “Tuhan Yesus aku mengasihimu!” sudahkan kita membuktikan itu dengan mencintai rumah-Nya, Bait-Nya yaitu gereja-Nya dan orang-orang yang melayani dan beribadah didalamnya? Solideo Gloria, Amin!

*) Tulisan diambil dari khotbah Pdt. Joni Sugicahyono tanggal 1 Januari 2012. Disarikan oleh: Anton Utomo NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 7

7

19/03/2012 11:29:15


IGHT EN

E

NL

MEN

T

8

NAFIRI MAR12 ysw.indd 8

19/03/2012 11:29:16


Whitney Houston, satu dari sedikit penyanyi luar biasa dalam beberapa dekade terakhir, mendadak meninggal Februari lalu. Usianya ‘baru’ 48; lebih muda dari saya.

/ Hendro Suwito / e h id eh i upan mantan peenyanyi gereja iinni me memang mema n cukup tragis. Whitney sempat mele pa lejiit kee puncak duniaa penyanyi pop dan kem da kemu ke muudi diaann terjerembaab ke lembah dian di k kkeeella ke lam maan an aki akkib ibat at narkoba dan d pernikahan yangg kac ya acau au. Up U ay a anya untuuk sembuh dan berk be berk rkaar arya ya llag a i ba ag baru berjalan setengah jalan kkeetitika ka ber e itta duka itu tiba. Soonn we’ll come to thhe end of life’s jjoouurrneey an and nd perhaps nevver meet anymore… ree… Ini adalaah satu baris lagu rohani ‘If We Nev We ever Meet ever eeet Again’ yyang beberapa kalili say kal ka aya nikmati dari suarra sendu menday ayu Elv l iss Preesley; penyannyi besar lainnya ya yang kis isahh hidupnya taak kalah tragis diband di nding Whitney it Houstton. Elvis juga meni me ning ngga ggaal me men endadak di usia u 42 akibat keba ke bany ban nyaakkann m nya mem e akai obat-obatan. Sua uaraa sendu Elvis mendendangkan laaguu goosspe pell ini bergem ma lagi dalam

hati pada suatu malam baru-baru ini. Bagaimana kalau kita tak bersua lagi karena di ujung perjalanan kehidupan kita? Bagaimana kalau hidup kita harus berakhir sehari lagi, sebulan lagi atau setahun lagi? Apakah kita akan meninggal sia-sia? Apakah orang-orang di sekitar kita hanya akan berkomentar, “Oh…ya...? Kasihan keluarganya.” Atau komentarkomentar datar lain yang senada dengan itu. Kematian – berapapun usia kita dan betapa sehatnya pun kita saat ini – bisa menyapa tiba-tiba. Pohon yang ditumbangkan angin kencang bisa mengakhiri hidup kita. Pengemudi ceroboh atau genangan air di kamar mandi bisa mengakhiri hidup kita. Bahkan, beberapa orang meninggal saat sedang tidur nyenyak, tak bangun lagi di pagi hari. NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 9

9

19/03/2012 11:29:18


Kita sangat sadar bahwa kematian adalah hal yang pasti akan terjadi pada hidup kita. Tetapi, kematian juga topik yang paling tidak ingin kita bicarakan, apalagi untuk dipikirkan dengan sungguhsungguh. Padahal, kalau kita benar-benar meresapi bahwa kita akan mati suatu saat nanti, rasanya pasti kita akan menyikapi perjalanan hidup kita di dunia ini dengan mata hati yang baru. Orang Jawa sering berujar, ”Urip ning ndhonyo iki mung mampir ngombe.” Yah, kita ada di dunia ini hanya untuk melepaskan dahaga sejenak. Jadi, rentang waktu kehidupan kita – baik itu pendek atau panjang – sebenarnya nyaris tidak ada bedanya. Itu sebabnya, sepatutnya kita terus ’berdialog’ dengan Tuhan mempertanyakan mengapa Dia menghadirkan kita di dunia ini. Mengapa Tuhan menghadirkan kita dalam keluarga kita saat ini; bukan dalam keluarga lain di Aceh, NTT, Papua atau bahkan di India atau Afrika Selatan? Apakah kita dimunculkan di dunia hanya sekedar sebuah kebetulan belaka? Apakah ada misi khusus yang ingin ’diselesaikan’ Tuhan melalui diri kita? Apakah Anda dirancang Tuhan untuk menemukan obat ajaib yang bisa menyembuhkan semua penyakit mematikan? Apakah Anda didisain untuk

memenangkan Nobel Perdamaian? Atau menjadi martir yang akan mengubah wajah dunia? Bisa saja. Tetapi pasti sangat tidak mudah untuk mencapainya. Tentunya, kita lebih baik memikirkan hal-hal yang lebih realistis, membumi dan tidak muluk-muluk yang hampir pasti bisa kita kerjakan. Apakah Anda perlu berkonsentrasi lebih prima agar prestasi belajar atau kerja meningkat? Apakah Anda perlu menambah satu-dua jam waktu untuk bermesra-mesra dengan istri dan anak-anak Anda? Apakah Anda perlu lebih meluangkan waktu dan melembutkan hati untuk mengunjungi dan berintim-intim dengan orangtua, saudara atau sobat yang sangat perlu perhatian atau sedang membutuhkan pendampingan? Persis ketika saya mulai menuliskan topik ini, Pendeta Petroes Soeryo mengangkat topik yang sama saat berkotbah di gereja kita. Walaupun penekanannya berbeda, saya ingin menggaris-bawahi ulasan Pak Petroes tentang warisan apa yang kita tinggalkan bagi keluarga dan orang-orang di sekitar kita. Keteladanan dan pengenalan akan kasih dan penebusan Kristus memang sepatutnya menjadi prioritas untuk kita wariskan kepada orang-orang terdekat. Kesungguhan untuk mewariskan nilai-nilai kekekalan dan kebaikan terasa semakin kuat gaungnya saat kita mendapat

10

NAFIRI MAR12 ysw.indd 10

19/03/2012 11:29:20


kesempatan kedua dalam kehidupan di dunia ini. Saat kita nyaris mengalami kematian – entah akibat sakit parah, operasi bagian-bagian tubuh yang sangat vital, kecelakaan dalam perjalanan, menjadi korban bencana alam, atau pun menyaksikan kematian orang-orang dekat – kita perlu duduk tenang dan meneropong kehidupan kita. Bagaimana agar sisa hidup kita lebih bermakna? Bagaimana agar ada lebih banyak orang yang merasakan berkat dan kasih Tuhan melalui kehidupan kita? Apa saja kumpulan langkah-langkah kecil – dan besar kalau bisa – yang dapat kita lakukan hari ini, esok, atau hari-hari berikutnya sebelum ’saat’ kita benar-benar tiba? Beberapa saudara seiman dengan berani memutuskan kuliah teologi agar bisa melayani purna waktu. Ini langkah luar biasa dan sepatutnya kita dukung sepenuh hati. Bagi sebagian besar kita, yang tidak punya keteguhan hati seperti itu atau memang tidak dipilih Tuhan untuk tugas semulia itu, kita tetap bisa menjadi partner Tuhan untuk mengerjakan tugastugas yang memang dirancangNya bagi kita masing-masing. Kalau kita dengan setia dan sungguh-sungguh menjawab tugas panggilan kita, pasti suatu saat nanti akan ada perjumpaan kembali di surga sana. Syair lagu yang dinyanyikan Elvis

memang tidak berakhir pada perpisahan belaka. Lagu indah ini justru mengingatkan kita akan adanya pertemuan abadi suatu saat nanti. Perjumpaan yang sepatutnya selalu dirindukan oleh kita semua. Soon we’ll come to the end of life’s journey And perhaps never meet anymore Till we gather in the heaven’s bright city Far away on that beautiful shore If we never meet again this side of heaven as we struggle through this world and its strife There’s another meeting place somewhere in heaven By the side of the River of Life Where the charming roses bloom forever and where separations come no more If we never meet again this side of heaven I will meet you on that beautiful shore

* Kehidupan Whitney Houston dan Elvis Presley tentunya bukan teladan bagi kita. Tetapi, saya pribadi bersyukur lagu-lagu rohani yang dinyanyikan Elvis dan lagu-lagu indah yang dinyanyikan Whitney sering membantu menghantar saya lebih meresapi kemuliaan Tuhan. NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 11

11

19/03/2012 11:29:22


P

TRET

BENJAMIN LIE & YENNY SOFYAN:

Pasangan Benjamin dan Yenny akan selalu mengesankan setiap orang yang mengenal mereka sebagai pasangan yang serasi, selaras, dan jalan kehidupan rumahtangganya tampak tidak terlalu berkerikil apalagi berbatu-batu. Gambaran tentang sebuah keluarga yang nyaman sentosa dan hampir tidak pernah ada masalah – terutama menyangkut urusan ekonomi – adalah kesan kebanyakan orang terhadap pasangan ini. Namun, kali ini anggapan orang-orang tersebut keliru, sebab justru dalam kurun waktu 2 – 3 tahun belakangan ini perahu yang mereka tumpangi bersama dengan kedua anak mereka, Jonathan dan Joan, tengah berjuang sekuat tenaga menghadapi badai dan bertahan agar perahu mereka tidak sampai karam. 12

NAFIRI MAR12 ysw.indd 12

19/03/2012 11:29:22


/ Titus Jonathan / emang tak banyak yang mengerti perjuangan keluarga ini kecuali sangat sedikit sahabat-sahabat dekat yang berusaha menguatkan, tetapi Benjamin dan Yenny menuturkan dengan terus-terang dan lugas kepada team NAFIRI yang berkunjung ke rumah mereka di kompleks Villa Melati Mas, Serpong pada tanggal 7 Februari 2012. Di rumah yang luas, asri, dan tertata dengan sentuhan estetika yang “bukan sembarangan” inilah pasangan ini bercerita perjalanan kehidupan mereka dari masa ke masa. Dengan gaya yang apa adanya mereka berbagi pengalaman dan pergumulan, walau badai belum sepenuhnya berlalu.

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 13

13

19/03/2012 11:29:31


Antara Moro dan Jakarta Yenny lahir di sebuah daerah terpencil di Pulau Moro yang terletak di Kepulauan Riau sebagai anak sulung. Papanya adalah seorang warga Singapura yang pada waktu jaman pendudukan Jepang meninggalkan Singapura dan lari ke pulaupulau kecil wilayah Indonesia yang terletak di sekitar Singapura. Ayahnya adalah seorang guru (pendidik) yang idealis dan humanis. Jiwa pendidik dan humanis inilah yang mendorong papanya untuk berkeliling dan menjelajahi pulau-pulau dan desa-desa kecil sampai beliau tiba di wilayah Tanjung Balai Karimun hanya untuk mengajar penduduk setempat. Beliau mengajar bahasa Mandarin. Mama Yenny ternyata adalah murid papanya sendiri, tetapi cerita mengenai perkawinan mereka cukup menarik bak sebuah cerita kuno pada umumnya, dimana mamanya dinikahkan oleh orang-tuanya sebagai “ucapan terimakasih” karena pa-

panya telah menolong dalam suatu urusan surat-surat tanah. Waktu itu kebanyakan penduduk setempat tidak bisa baca-tulis sehingga cerita tentang tuan tanah yang “menindas” orang biasa begitu umum terjadi. Maklumlah, papanya adalah orang cerdas yang berpendidikan sehingga tidak asing berurusan dengan soal-soal itu. Unik memang, tapi entahlah, jodoh memang kadang-kadang terjadi dengan begitu sederhana. Papa Yenny yang lahir sekitar tahun 1928 itu adalah seorang papa yang berwawasan maju sehingga menekankan bahwa sekolah bagi anak-anaknya adalah soal nomor satu. Yenny mengenang masa kecilnya ketika mereka tinggal di Moro, dimana pada waktu petang setelah usai jam makan malam, yaitu tepat jam 8 ja malam, ia dan adik-adiknya selalu diham rruskan oleh papanya untuk duduk tenang ddi depa d pan TV untuk menonton. Jangan ddikira aca cara yang diharuskan untuk ditontton itu adaalah acara anak-anak atau cerita kkartun, buka kan, melainkan acara berita TV yyang dibawak akan dalam bahasa Mandarin (Xin Wen), jadii bagi anak-anak hal itu jelas (X ttergolong acaraa “kelas berat”. Waktu itu ssalu luuran ra TV yang bisa ra b ditangkap di daerah TTaanjunng Pinang addalah channell dari Sinnggap apuurra da dann Ma Malaysi sia. Dari situlah Yenny bbelajarr baaha hasa Manddarin, bukan hanya ddari unssurr ttata bahassanya tetapi juga p pronunciation dan iintonasinya sehingga iaa kini bisa bberbicara bahasa Mandarin

14

NAFIRI MAR12 ysw.indd 14

19/03/2012 11:29:38


deng de ngaann fasih, tidak tercampu ppuur dee-ngan akkse senn-a senn daerah. “Aca n-ak ccaara ra noonton TV ittu sung nggu ng guh bbeern rnil nililaaii dalam l membe em ekkaalili em ssaaya unt nttukk mengu gguuasai asai as ai bah a asaa Ma Maand n arin de deng ngan baik,”” ka k taa Yenny nyy. Ta Tambahan Tam ann pula papan anya adaallaaahh seoranng yyaang an ng bannyyaak belaajjaar filsafatt dan budayaa TTiionngk g ok seehing nnggga g Yennny n buk u an hanya biissa be berrttuttuur de denngga deng gan bah ahassa Mandarin saj a a tetaapi p juuga ga menjiwai se setiiap ap uucapaannnyyaa karenna kaliliima m t Mandar arriinn selalu mengaandungg arrrtti dann ppeesa san an. Kek Ke uatan bahasa inni rupan aannya mengalir dari darah papanya. Papa Yenny yang setelah itu mencoba peruntungannya dengan berdagang meninggal bulan Februari 1984 menjelang tahun baru Cina (Imlek). Yenny esok harinya seharusnya mengikuti te test esstt bakat di sekolahnya di Tanjung Pinang karena waktu itu Tanjung Pinangg dianggap lebih maju daripada daerahh asa s lnya. Ketika ia akhirnya harus pulang da dan bbaattaal ikut test, sesampainya di kampung ngny ng nya saudara-saudara papanya yang datang dari Singapura meminta Yenny berhenti sekolah dengan alasan penopang biayanya sudah tidak ada lagi. Untunglah mamanyapun berpikiran maju sehingga dengan penuh perjuangan akhirnya mamanya menjalankan toko yang ditinggalkan oleh papanya demi untuk menyekolahkan Yenny. Di tangan mamanya, toko itu bahkan makin maju sehingga Yenny bisa melanjutkan sekolah. Akan halnya urusan gereja, di kota

Tanjungg Pinang waktu itu hanya ada sebuah gerreja Katolik dan belakangan baru aadda d gereja ja Kristen. Dengan background kkeeluarganya ya yang tidak mengenal Tuhan, hhaamp m ir tidak ak mungkin bagi Yenny untuk bisa ke gereja ja. Untungnya sewaktu SMA Yenny se sering diajak d oleh teman-temannya datangg ke gere reja terutama waktu hari Naattaal. Walaupunn demikian Yenny benarbenar tidak menge ngerti arti kekristenan. Tetapi Tuhan memang ng begitu ajaib, dari j uh Dia telahh mengenal Yenny ja Ye dan telah me menetapk me kaannnny nya un ny u tuk kela elak menjadi annak ak--N Nya. Kes esulittaann Yen enny ny untuk bisa mengeme nal Tuha hhaan saala lah ssaatuuny nya adalah karen rena papanyya sangat mem e eliiihharra tradisi see p rti meenghormati arwaah leluhur. Walau pe demi mikian, papanya selalu menasihati mi anakk-aannaak aknya untuk tidak perlu menjaalaannkkan a ritual yyaang berbau religiuss karen areenna ar meemang paappan anya y tidak percaya ya kepadda ya TTuuha Tuha haan. nn.. Paappanya yaaanng guru itu leebih bannyakk meng me ngaj a arkan nilaai--ni nilai moraall.. Anehnnya ya, setela laah papanya meni meenniiing nggga gal justru Yen ennyy sering ngg mendapat ddoorongaan untuk beerrddooa walaupun uunn ia be bel elum menngeennal a TTuh u an. Ia seriing ng tiba-tiba t ingin berrdooa saja kar a ena seolah ada perasaan bahw hw hwa w ada “kuasa sa” sa yang besar yang menariknnya untuk berdoa. “Kalau ingat siapa sa saya dan orangtua saya dulu, dan baggaimana sekarang saya bisa jadi anaak TTuuhhaan, n itu adalah anugerah,” kenang Ye Y nnny. NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 15

15

19/03/2012 11:29:45


Benjamin (Ben) lahir di kawasan Mangga Besar, Jakarta, sebagai anak bungsu dari 12 bersaudara, tetapi kakak tertuanya meninggal sebelum Ben lahir. Orang-tua Ben sudah menjadi Kristen waktu Ben lahir karena dimenangkann oleh seorang pendeta/penginjjil dari Hong Kong yang datang ke Jakarta. Ben sudah rajin ke gerreja sejak kecil. Orang-tuanya berdagang dimana keahliannya adalah di biddang perkayuan/furniture / . Darah senni ini rupanya menurun dan mempenggaruhi Ben sehingga ia sangat menyukai seni sejak kecil, bahkan boleh dibilang tergilagila. Ia mulai belajar seni menggambar/ melukis sejak masih kecil. Waktu remaja, Ben aktif dalam kegiatan gereja. Sayangnya kegiatan itu hanya menyibukkannya saja tetapi tidak benar-benar membuatnya mengenal Tuhan. “Saya dulu terlalu sibuk dalam pelayanan, tetapi tidak mendengarkan suara Tuhan dan mendekatkan diri kepadaNya,” kata Ben. Setelah perenungan itu, dengan semakin bertambahnya umur ke tingkat pemuda, Ben lebih berusaha untuk mencari hakikat dari pengenalan akan Tuhan. Di masa mudanya itu Ben dibimbing oleh seorang hamba Tuhan, yaitu Pdt. Willy Berlian yang cara dan gayanya tak membuat anak muda seperti dia jadi alergi.

Pertemuannya y dengan g Yennyy memang terjadi dengan unik. Suatu ketika, waktu Yenny berada di Batam untuk ikut saudaranya, ia bertemu dengan Pdt. Willy Berlian yang sedang mempunyai pelayanan di Batam. Perkenalan itu akhirnya menariknya untuk membantu mengisi suara dalam bahasa Mandarin untuk kegiatan drama di gereja, walaupun diakuinya bahwa ia masih belum mengerti benar mengapa ia harus ke gereja. Yenny yang dari kecil bercita-cita untuk ke Jakarta akhirnya nekat juga berangkat untuk mencari kerja di Jakarta walaupun ia tak mempunyai ijazah SMA karena sekolahnya tak pernah tamat. Waktu itu adalah tahun 1993. Sesampainya di Jakarta, atas “bantuan” dari Pdt. Willy Berlian, Yenny akhirnya bisa berkenalan dengan Ben. Atas rekomendasi Ben yang saat itu bekerja di

16

NAFIRI MAR12 ysw.indd 16

19/03/2012 11:29:57


P Kawan Lama Sejahtera, Yenny direkPT. rrut bergabung ke perusahaan itu. Walauppun demikian, keduanya jarang bertemu kkarena berada di divisi yang berbeda, bahkkan berbeda lokasi kantor. Namun ibarat ppepatah mengatakan “Asam di gunung, ggaram di laut, bertemu dalam belanga”, ddemikianlah Ben dan Yenny akhirnya bisa bberjalan berdua. Seperti dongeng anak kkecil, demikianlah Yenny yang berasal ddari pulau kecil di kepulauan Riau yang hhidup penuh dengan perjuangan dan Ben yyang lahir dan bertumbuh di kota besar JJakarta akhirnya sepakat untuk menjalani kehidupan ini bersama-sama. Cinta memang tak mengenal asal bukan? Drama cinta Ben dan Yenny memang lebih terasa getarannya bila dibumbui dengan apa yang dikatakan oleh Samuel Lover, seorang pencipta lagu dan novelis dari Irlandia: “Come live in my heart and pay no rent.”” - seakan mewakili ajakan Ben kepada Yenny untuk meninggalkan pulaunya dan tinggal bersamanya di kota besar. Cinta yang Mengajarkan Kehidupan “Saya memang agak aneh, sulit, tidak sabar, dan Yenny perlahan-lahan bisa mengikuti jalan pikiran saya,” kata Ben seraya menjelaskan bagaimana imajinasinya tentang karya seni bisa begitu bebas dan liar. Memang benar, siapa yang bisa membelenggu ruang pikiran seseorang yang bisa begitu merdeka? Maka jika Ben

tenggelam dalam imajinasinya, orang lain tak bakal bisa mengikutinya karena ia bisa berlari begitu cepat dalam ruang pikirannya. “A man paints with his brains and not with his hands,” kata Michelangelo. Yenny yang mengatakan mengagumi Ben karena berencana melanjutkan sekolah ke luar negeri (walau akhirnya batal) sementara dirinya tidak bisa sekolah sampai tamat - mengakui bahwa ia mula-mula bimbang apakah bisa berjalan bersama Ben, hingga pada suatu waktu ia sampai berkonsultasi dengan seorang psikolog. “Suatu ketika saya bahkan menyerah dan ingin mundur saja, karena perbedaan kultur dan sudut pandang pikirannya sangat berbeda dari yang lain dan saya sempat bingung,” kata Yenny. Tetapi atas nasihat teman dan hamba Tuhan yang dikenalnya, ia memantapkan hatinya untuk terus berjalan. “Saya membebaskan dia dalam mengartikulasikan imajinasinya dalam karya seni karena itu memang dunianya,” imbuh Yenny. Oscar Wilde, seorang novelis, cerpenis, penyair dan dramawan dari Irlandia sangat mengerti keunikan orang seperti Ben dengan imajinasi dan karya-karyanya. Seakan menguatkan keputusan Yenny, Wilde mengatakan: “A work of art is the unique result of a unique temperament”. Sebaliknya apa yang dilihat oleh Ben dalam diri Yenny adalah seorang sosok yang teguh dan dewasa. “Selain cantik, Yenny lebih matang, juga sangat tough NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 17

17

19/03/2012 11:30:02


karena backgroundd masa kecilnya yang keras. Jadi saya merasa bahwa Yenny akan bisa mengerti saya yang seniman ini,” kata Ben. Diakui oleh Ben bahwa ia perlu bertumbuh sehingga perlu pendamping yang lebih dewasa. Ia merasa bahwa hanya Yenny yang bisa menjadi “sparring-partner”-nya untuk mendampingi, berdiskusi dan mengerti jalan pikirannya. Selama menjalani rumah-tangga mereka berdua sering tidak sepaham, tetapi semuanya dikomunikasikan dan tak pernah dipendam. “Itu kata kunci bagi kami

untuk mempertahankan keharmonisan keluarga terutama pada saat kami berada dalam masa-masa sulit,” kata Ben. Setelah menikah dengan Ben, Yenny mengaku bahwa ia masih belum menjadi orang Kristen yang sebenarnya. Ia betulbetul masih belum mengerti arti kekristenan, hingga ketika ia bergereja di GKY BSD-lah ia merasa benar-benar bisa bertumbuh. Adalah pasangan Djenny Tanius dan Yati Alfian yang terus mengajak dan mendorongnya untuk makin mendalami pengenalan kepada Tuhan.

BIODATA Nama Lengkap Nama Panggilan Tempat/Tgl Lahir Nama Ayah Nama Ibu Nama Istri Nama Anak

: Benjamin Lie : Ben : Jakarta / 3 Mei 1964 : Lie Gim (Alm) : Wong Tjun Siu : Tje Nie (Yenny) (1968) : Jonathan Lie (1996) Joan Andrea Lie (2001)

Nama kakak

: Hizkia Prasetyo (1963), Lie Hiang Khhun (1960), Lie Sukk Fu F ng (19 19599), Lie Sukk Fan ang (1958), Esther Hosea (1957), Lie Hiaang Weng (1955), Lie ie Suukk Mei ei (19 1 54), ), Sussan), ty Lesmana (1952), Lie Tjhau Kuang (1950), Lie Suk Tjien (1194 948) 8

Riwayat Pendidikan : SD PGRI, Jakarta SMP Mangga Besar 6 Jakarta SMA Mangga Besar 6, Jakarta Perguruan Tinggi SR Trisakti

- lulus th. 1977 - lulus th. 1980 - lulus th. 1983 - lulus th. 1989

Riwayat Pekerjaan : Wiraswasta, Jakarta PT. Kawan Lama Sejahtera sebagai Marketing Support, Jakarta

Th. 1992 - sekarang Th. 1988 – Th. 1992

Riwayat Pelayanan : Padus Sanctus 1 dan Tehila, Gereja Kristus Yesus (GKY) BSD

Th. 2000 – sekarang

18

NAFIRI MAR12 ysw.indd 18

19/03/2012 11:30:04


Bertahan dalam Perahu yang Olenng Ben menjalankan bisnisnya dalam m bidang advertising yang dimulai deengan Creative Boutique sesuai dengann panggilan jiwanya. Dalam satu dekadee belakangan ini (kecuali 2 - 3 tahun terakhir) usahanya cukup maju sehingga diakuinya bahwa uang sangat lancar masuk ke dalam pundi-pundinya. “Bisnis saya adalah bisnis jasa, maka bisnis ini sangat dipengaruhi oleh kualitas karya seni yang saya hasilkan sehingga menghasilkan trustt dari klien-klien saya,” kata Ben. Selanjutnya ia menambahkan, “Kalau saya aa kehilangan klien, maka saya harus cepatcepat cari lagi. Ini ibarat saya menggali. Kalau saya menggali dan menemukan emas, enak sekali terutama jika deposit emasnya banyak. Kalau sudah pernah menemukan emas memang terasa enak sekali dan saya akan lebih mudah untuk menggali dan menemukan emas yang lain.” Di masa-masa enak dan nyaman seperti itu Ben menggunakan “emas” hasil galiannya itu lebih banyak untuk mengekspresikan imajinasinya dalam karya seni, dan ia memilih rumahnya sebagai obyek. Ben menuturkan bahwa imajinasinya mengalir deras ketika ia membangun dan meluaskan rumahnya. Rumahnya penuh dengan komposisi-komposisi seni yang bisa dinikmati dari setiap sudut dimana setiap sudut menyajikan ruang imajinasi

yang berbeda-beda. TTamu yang datang, d ddan juga j BBen sendiri, di i bisa berlama-lama duduk di satu titik dan tenggelam dalam ruang imajinasinya dan melakukan “dialog imajiner” yang tak bisa dimengerti oleh orang lain kecuali oleh dirinya sendiri. Namun dalam bisnis jasa memang ada suatu waktu ketika klien itu menyetop order. Inilah saat-saat yang sangat tidak diharapkan oleh siapapun sehingga dalam keadaan ini mau tidak mau ia harus mencari dan menggali lagi. Di saatsaat sulit seperti itu, Ben bersyukur mempunyai Yenny yang bisa mengerti kesulitannya. Yenny-lah tempatnya membagi beban, dan ruang komunikasi yang sudah terbentuk sejak mereka menikah menjadi katalis untuk mengalirkan beban yang bertumpuk. “Saya berprinsip bahwa kita jangan hanya melihat apa yang hilang saja, tetaNAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 19

19

19/03/2012 11:30:06


pi kita juga harus melihat apa yang sudah kita peroleh selama ini. Dengan demikian kita akan tetap bersyukur kepada Tuhan,” kata Ben. Lebih lanjut ia menambahkan, “Kalaupun rumah ini harus dijual, ya tidak apa-apa, saya akan mendapatkan uang hasil penjualan rumah ini. Bukankah ini sama dengan tabungan saya sewaktu saya dulu dapat banyak? Tabungan saya ya berupa assett ini, termasuk karya-karya seni yang menjiwai rumah ini.” “Saya hanya dititipin oleh Tuhan dan kalau Tuhan mengijinkan untuk terus menempati dan menikmati rumah ini kami bersyukur, demikian juga kalau harus melepaskan rumah ini dan pindah ketempat lain. Tuhan juga yg nantinya akan memimpin.” Menurut Ben, sebagai seniman, tugasnya hanya meng-create, dan kalau pada akhirnya Tuhan ingin orang lain yang menikmati rumah ini ya sudah, saya akan bikin lagi, katanya. Dalam kepenatan mengurus perusahaannya, Ben mengakui ia tak akan “membuang” karyawan begitu saja walaupun ia dalam keadaan kesulitan keuangan. “Karyawan kita kan punya keluarga, punya anak, dan harus makan? Bagaimana tiba-tiba saya bilang mulai sekarang kamu cari pekerjaan lain karena saya tidak kuat membayar gaji kamu?” tanya Ben sambil mengerutkan dahi. Di saat itulah kehadiran Yenny sangat penting artinya bagi Ben, karena ia tak pernah complain. Yenny selalu membesarkan hatinya, dan kare-

nanya Ben bisa memecahkan masalah kekaryawanan sehingga akhirnya perusahaannya dirampingkan dan karyawankaryawan yang harus di-PHK disiapkan pesangon yang cukup sesuai peraturan ketenaga-kerjaan. “Saya berusaha tidak melanggar hak karyawan,” katanya. Yenny yang sudah ditempa kesulitan di masa kecil, toh sebagai wanita dan sebagai istri terkadang keadaan seperti itu sempat juga menciutkan nyalinya, tetapi Ben terus meyakinkannya bahwa semua ini akan berlalu. Di saat mereka sampai di titik nadir, bahkan mereka ikhlas jika memang rumah mereka harus dijual. “Kadang memang terasa berat untuk melepaskan sesuatu yang sudah begitu melekat lama sejak awal pernikahan kami, tetapi kami selalu berusaha untuk saling menguatkan bila salah satu merasa berat dan sedih,” kata Ben, dan ia tak berhenti bersyukur memiliki Yenny terutama di saat ia berada di titik terendah. “Karena ia begitu respectt ke suami, dan hampir tidak pernah ikut campur urusan perusahaan karena ia tahu hal itu adalah wilayah dan tanggung-jawab saya. Sebaliknya sayapun jarang ikut campur urusan rumah-tangga, belanja, pembantu, dan sebagainya,” kata Ben. Tetapi dalam keadaan genting selalu ada keajaiban terjadi, ketika banyak kali terjadi teman-teman Ben dan Yenny memberikan bantuan, padahal kalau dilihat dari sisi ekonomi, tidak semua teman tersebut

20

NAFIRI MAR12 ysw.indd 20

19/03/2012 11:30:09


berlebihan. Tetapi itulah gunanya teman, karena hati yang bersimpati tak bisa dihalangi oleh isi kantong. Di keluargapun Ben terbuka tentang situasinya. “Saya menjelaskan terus-terang ke anak-anak saya bahwa papa tidak seperti dulu, jadi segala sesuatu harus dihemat,” kata Ben yang mengaku sekarang belajar humble sehingga tak malu-malu harus memilih naik bis atau kereta ketika berangkat dan pulang ke tempat kerjanya. Tetap Menggali Emas Dalam kehidupan yang ‘up and down’’ ini nyata bahwa Tuhan selalu turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Ben dan Yenny terkadang merasa rindu akan sebuah suasana kesederhanaan seperti dulu waktu di awal-awal pernikahan mereka dimana di tempat-tempat

favorit mereka, mereka bisa duduk berduaan ngobrol sambil menikmati musik. “Apa yang akhirnya kami rasakan setelah diterpa badai dan membuat perahu kami oleng, dan setelah kami belajar banyak dari semua ini, adalah bahwa hidup ini harusnya berlangsung harmonis dalam kesederhanaan, toh bagi kami saat ini nongkrong di sebuah kedai kopi sambil menikmati kopi sudah terasa sangat nikmat,” kata Ben. Orang harus menyadari bahwa tidak ada orang yang tidak punya masalah. Ben tak henti-hentinya bersyukur karena disadarkan Tuhan bahwa prioritas hidup bukan hanya uang. Yenny mengaku bagaimana pemeliharaan Tuhan sungguh nyata terhadap keluarganya. “Tuhan menunjukkan dengan contoh-contoh kecil, sederhana sampai hal-hal yang besar,” katanya

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 21

21

19/03/2012 11:30:10


seraya menceritakan bahwa suatu ketika ia kehabisan bedak. Memang hanya masalah bedak, hal kecil, tetapi bagi seorang wanita bukankah bedak berfungsi sangat penting? Ketika bedak itu menyapu wajahnya untuk yang terakhir kalinya dan besoknya ia bakal tidak bedakan, tiba-tiba seorang temannya meneleponnya sambil mengatakan: “Saya sudah beli bedak ini untuk kamu, sudah agak lama tetapi saya lupa memberikannya hingga hari ini saya buka laci dan melihat bedak ini untuk kamu.” Naifkah kita jika kita katakan bahwa itu pasti bukan kebetulan? Betapa tepat waktu Tuhan, bukan? “Saya diberi Tuhan kebisaan untuk berkreasi di dunia seni. Dulu saya anggap ini adalah handicap saya karena saya ingin hidup seperti kebanyakan orang (bukan sebagai seniman), tetapi saat ini saya bersyukur sekali karena Tuhan membuat saya bisa mengembangkan seni untuk bisa dinikmati oleh orang lain,” kata Ben. Yenny-pun sangat bersyukur karena ia merasa seperti dipungut oleh Tuhan dari keranjang sampah dan diberi kesempatan untuk melayani di rumah Tuhan. “Saya ingat saya dulu siapa, maka jika saya bisa ikut berbuat sesuatu untuk Tuhan sungguh suatu anugerah,” kata Yenny. Tetap menggali emas, itulah yang menjadi tekad Ben di hari-hari mendatang, karena emas adalah barang berharga dan apa yang diperolehnya tak akan lekang oleh panas dan lapuk oleh hujan. Maka

kita bisa mengerti bahwa sesungguhnya apa yang dimaksudkan oleh Ben adalah bagaimana ia sebagai seniman yang berkreasi saat membangun rumah akan tetap membangun dengan bahan emas, bukan yang lain, agar jika suatu saat nanti ketika ujian datang maka bangunan itu tetap berdiri tegak.

“Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.”” (1 Kor 3:12-13)

22

NAFIRI MAR12 ysw.indd 22

19/03/2012 11:30:11


f

kus

/ GI. Chandra Arifin Kahardinata, M.Div /

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 23

23

19/03/2012 11:30:13


/ Kolose 1:3-12 / Bertumbuh dalam segala aspek Setiap manusia yang hidup pasti bertumbuh. Secara fisik bertumbuh dari seorang bayi, menjadi seorang anak, remaja, pemuda sampai menjadi manusia yang dewasa. Demikian juga manusia harusnya bertumbuh secara intelektual,

mental, sosial, dan kerohanian. Tetapi kenyataannya, sering kali pertumbuhan fisik manusia tidak disertai dengan pertumbuhan intelektual, mental, sosial dan rohani. Sangat berbeda dengan jemaat Kolose. Pertumbuhan jemaat Kolose menyeluruh dalam banyak aspek. Paulus memberi kesaksian: “Kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Ten-

24

NAFIRI MAR12 ysw.indd 24

19/03/2012 11:30:18


tang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil, yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.”” (Kolose 1:4-6). Jemaat Kolose bertumbuh dalam banyak aspek: (1) Mereka bertumbuh dalam iman, (2) dalam kasih kepada orang kudus, (3) dalam pengharapan, (4) dan dalam kebenaran firman Tuhan. Firman Tuhan bukan hanya berbuah tetapi juga berkembang.

Bisa dikatakan bahwa jemaat Kolose bertumbuh dalam jumlah (kuantitas) sekaligus bertumbuh dalam iman kerohanian (kualitas). Mereka bertumbuh dalam aspek intelektual (pengetahuan akan kebenaran firman Tuhan) sekaligus dalam aspek sosial (kasih kepada orang lain). Pertumbuhan seperti ini merupakan pertumbuhan jemaat yang sehat, yaitu bertumbuh dalam jumlah (kuantitas), dalam iman kerohanian (spiritualitas), dalam pengetahuan akan kebenaran dan dalam tindakan kasih kepada orang kudus (gereja dan orang lain yang belum

percaya). Demikian juga kehidupan berjemaat sekarang ini, gereja (baca: GKY BSD) harus bertumbuh dalam segala aspek untuk menjadi gereja yang sehat. Pertumbuhan rohani: Sebuah proses berkesinambungan Walaupun jemaat Kolose sudah bertumbuh, tetapi Paulus mengingatkan bahwa pertumbuhan tersebut harus dipelihara (harus tetap berlangsung). Sebagai jemaat yang sehat, pertumbuhan tidak boleh berhenti. Dalam hal ini, Paulus mengingatkan mereka melalui doanya: “Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.”” (Kolose 1:9-12). Ada beberapa aspek yang Paulus doakan, yang juga memberi gambaran NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 25

25

19/03/2012 11:30:19


yang lebih rinci : gar jemaat Kolose mencari kehen• AAgar

Allah dengan sempurna sehingdak A hidup mereka layak dan berkenan ga hid kepada-Nya kepad

gar jemaat memberi buah dalam • AAgar segala pekerjaan baik segal

gar jemaat bertumbuh dalam pe• AAgar ngetahuan yang benar tentang Allah ngeta

gar jemaat dikuatkan untuk • AAgar menanggung segala sesuatu dengan mena tekun dan sabar ( termasuk penderitaan dan penganiayaan, pada jaman itu ) Bukan hanya itu, Paulus meminta • Buka

agar jemaat melakukan semuanya sikap: mengucap syukur itu dengan de dengan sukacita kepada Bapa deng

Ketika kita menangkap pemahaman Paulus bahwa kerohanian (spiritualitas) bukan sekedar sebuah peristiwa yang dialami ketika seorang percaya kepada Yesus Kristus melainkan sebuah proses, sebuah perjalanan rohani (spiritual journey) dalam kehidupan orang percaya, maka pelbagai aspek yang didoakannya merupakan sebuah kesatuan yang saling terkait dan tidak terpisahkan. Tidak mungkin orang berkata bahwa bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, tetapi tidak bertumbuh dalam kerinduan

mencari kehendak Allah atas hidupnya, atau tidak bertumbuh dalam mengucap syukur dengan sukacita kepada Allah. Menjadi pertanyaan buat perenungan kita: Apakah mungkin proses pertumbuhan rohani terjadi hanya pada satu-dua aspek saja? Apakah mungkin orang bertambah pengetahuan yang benar tentang Allah, tetapi hidupnya tidak berbuah? Bertumbuh mencapai kesempurnaan dalam Kristus Paulus memaparkan lebih lanjut dalam Kolose 1:28 bahwa setiap orang percaya harus bertumbuh dalam segala aspek menuju kesempurnaan dalam Kristus (Kolose 1:28 “Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus”). Paulus menjelaskan perannya dan Timotius (lihat Kolose 1:1) dalam memberitakan Kristus yaitu dengan menasihati dan mengajar setiap orang agar setiap orang itu dipimpin kepada kesempurnaan dalam Kristus. Dalam hal ini, Paulus dan Timotius berperan membantu proses pertumbuhan itu. Paulus menyadari setiap orang percaya yang menjalani proses pertumbuhan rohani memerlukan “bantuan-bantuan” dan Tuhan yang menyediakan bantuanbantuan itu. Dalam Efesus 4:11-13 Pau-

26

NAFIRI MAR12 ysw.indd 26

19/03/2012 11:30:19


lus menyatakan: “Ialah (Yesus) yang memberikan baik rasulrasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala- gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.” Dan untuk mencapai kesempurnaan dalam Kristus (Dalam Efesus, Paulus menjelaskan dengan kata-kata: mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.), Paulus menyatakan Allah menyediakan “bantuan-bantuan” untuk memperlengkapi orang-orang percaya bagi pekerjaan pelayanan dan bagi pembangunan tubuh Kristus (gereja). Dalam kondisi gereja (baca: GKY BSD) sekarang, “bantuanbantuan” itu dapat merupakan Gembala gereja, Guru Injil, guru sekolah minggu, dan pemimpin kelompok seperti CGF, KTB, atau CPR (di remaja). Bertumbuh dalam gereja-Nya Tuhan menyediakan “bantuanbantuan” untuk memperlengkapi NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 27

27

19/03/2012 11:30:39


(membina) orang percaya lainnya. Fungsi ini kita kenal sebagai pelayanan pembinaan. “Bantuan-bantuan” itu dan gereja secara organisasi harus menjalankan fungsi ini. Dalam menjalankan fungsi pembinaan ini, gereja memperlengkapi orang-orang percaya dalam beberapa aspek: (1) pekerjaan pelayanan, (2) pembangunan tubuh Kristus, dan (3) aspek spiritualitas. Mengenai pertumbuhan aspek pekerjaan pelayanan, Paulus menyatakan dalam Efesus 4:16 (Dari pada-Nyalah (Yesus) seluruh tubuh, — yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota — menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih). Fungsi pelayanan pembinaan gereja, dalam hal aspek ini, dinyatakan Paulus sebagai alat pengikat (penghubung) dan penyusun (perajut, penyatu) yang dipakai Tuhan bagi seluruh tubuh (gereja). Untuk tujuan ini, pelayanan pembinaan gereja harus berfungsi “menjadikan” seluruh anggota gereja sebagai alat penghubung dan penyatu gereja. Melalui pelayanan pembinaan, gereja memiliki “sistem kerja” yang menghubungkan dan menyatukan semua aktifitas pelayanan yang dilakukan oleh setiap anggota gereja. Fungsi kedua dari pelayanan pembinaan gereja berkaitan dengan kadar

pekerjaan tiap-tiap anggota, yaitu mengenai pembangunan tubuh Kristus secara kualitas (aspek intelektual dan sosial) dan kuantitas (jumlah). Untuk tujuan ini, pelayanan pembinaan gereja harus berfungsi “menjadikan” seluruh anggota gereja mempunyai kualitas dan kuantitas pelayanan yang terus bertumbuh. Melalui pelayanan pembinaan, gereja menghasilkan tenaga pelayan (SDM) yang berkulitas dalam jumlah yang cukup untuk menjalankan aktifitas pelayanan yang ada. Dan fungsi ketiga dari pelayanan pembinaan adalah aspek kerohanian, dimana setiap anggota gereja bertumbuh dan membangun dirinya dalam kasih. Pertumbuhan ini menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia: aspek fisik (tindakan), intelektual (rasio – pengetahuan), afeksi (emosi – perasaan), kehendak (komitmen), dan kerohanian (iman – spiritual). Untuk tujuan ini, pelayanan pembinaan gereja harus berfungsi “menjadikan” seluruh anggota gereja bertumbuh secara menyeluruh (semua aspek) mencapai kedewasaan penuh sesuai dengan kepenuhan Kristus. “Bantuan-bantuan” dan pelayanan pembinaan gereja (baca: GKY BSD) harus berjuang menjalankan fungsi-fungsi ini, sehingga gereja secara utuh dapat bertumbuh.

28

NAFIRI MAR12 ysw.indd 28

19/03/2012 11:30:40


Mengambil bagian dalam proses pertumbuhan Disisi lain, kita harus melihat bahwa doa permohonan Paulus dalam Kolose 1, ditujukan kepada jemaat (orang percaya) secara keseluruhan, artinya setiap jemaat (orang percaya) harus memberi diri terlibat dalam pertumbuhan yang menyeluruh, yaitu dalam segala aspek kehidupan (fisik, pikiran, afeksi, kehendak dan kerohanian) dan dalam segala fungsi (baik aspek pelayanan gereja maupun aspek pembangunan gereja) secara paripurna. Jemaat (orang percaya) harus melibatkan diri secara aktif bagi pertumbuhan dirinya sendiri. Ketika gereja menyediakan “sarana-sarana” pertumbuhan, maka jemaat (orang percaya) bertanggung-jawab atas dirinya sendiri kepada Tuhan, dengan

melibatkan diri dalam “sarana-sarana” tersebut, agar pertumbuhan dapat terjadi dengan efektif. Keterlibatan kita dapat berbentuk: ikut kegiatan CGF di wilayah tempat tinggal kita, ikut persekutuan komisi sesuai tingkatan umur kita, ikut persekutuan doa (Rabu malam dan Sabtu pagi), dan ikut kegiatan pembinaan yang diadakan gereja. Ayo kita bertumbuh dan melibatkan diri kita dalam “sarana-sarana” pertumbuhan yang Tuhan sediakan melalui gereja-Nya. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan. Amin *) Penulis adalah lulusan Sekolah Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang, dan sekarang bertugas di Gereja Kristus Yesus (GKY) jemaat Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang.

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 29

29

19/03/2012 11:30:40


f

kus

30

NAFIRI MAR12 ysw.indd 30

19/03/2012 11:30:41


/ Pdt Robert R Siahaan, M.Div /

Berbicara mengenai bertumbuh akan lebih mudah jika kita kaitkan dengan tumbuh-tumbuhan. Pada dasarnya tumbuh-tumbuhan memiliki beberapa aspek yang membuatnya bertumbuh, pertama adalah kualitas tanah dimana ia bertumbuh, dan ketersediaan air yang memadai. Mazmur 1:1-3 menggambarkan tentang seorang Kristen yang bertumbuh dengan sangat baik, ia diibaratkan sebagai “pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Dari ayat tersebut kita melihat bagaimana pohon itu dapat bertumbuh dengan baik, pertama ia berada sangat dekat dengan air yang terus mengalir. Air disini dapat kita artikan sebagai Firman Tuhan, dan berbicara mengenai Firman Tuhan sebagai makanan utama kerohanian kita maka Allah sendiri adalah sumber (mata air) dari Firman itu sendiri. NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 31

31

19/03/2012 11:30:44


adi prinsip utama pertumbuhan iman orang Kristen adalah membuat dirinya menjadi sangat menyatu dengan Firman Allah dan secara terus menerus hidup dalam Kristus. Tuhan Yesus sendiri menegaskan: “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:4-5). Dengan demikian, jika orang Kristen jauh dari Kristus mustahil ia akan dapat bertumbuh, usaha apa pun yang dilakukan diluar Kristus akan sia-sia di hadapan Allah. Bertumbuh adalah suatu proses yang berlangsung terus-menerus dalam kehidupan orang Kristen, dan seiring dengan berjalannya waktu Allah menginginkan agar semua orang Kristen bertumbuh secara progresif. Proses ini

kadang disebut sebagai pengudusan progresif (progressive sanctification), karena sesungguhnya tujuan pertumbuhan orang Kristen adalah menjadi serupa dengan gambaran Kristus: “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.” (Roma 8:29). Selama dalam proses itu tidak ada masa atau keadaan dimana pertumbuhan orang Kristen itu menjadi sempurna atau final sehingga tidak memerlukan proses pertumbuhan lagi. Kesempurnaan hidup orang Kristen hanya akan terjadi pada kedatangan Tuhan Yesus yang kedua. Pada saat itulah orang Kristen akan berhenti mengalami proses pertumbuhan dan orang-orang pilihan Allah akan dimuliakan dalam Kristus: “Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya” (Roma 8:30). Selama kita hidup di dunia ini kita akan selalu membutuhkan proses bertumbuh semakin dewasa di dalam iman kepada Kristus. Pertumbuhan itu sendiri merupakan keharusan, karena jika tidak bertumbuh berarti mati. Pertumbuhan itu juga adalah perintah Allah, dan jika orang Kristen tidak bertumbuh maka ia disebut

32

NAFIRI MAR12 ysw.indd 32

19/03/2012 11:30:48


sebagai orang yang picik (2 Pet 1:9). Ada beberapa aspek pertumbuhan yang digambarkan oleh rasul Petrus setelah orang Kristen diselamatkan dalam Kristus. Pada saat orang Kristen diselamatkan, ia dianugerahkan iman (Ef 2:8-9). Rasul Petrus menegaskan bahwa orang Kristen harus sungguh-sungguh menambahkan kepada iman itu kebajikan, dan kepada kebajikan ditambah dengan pengetahuan, dan kepada pengetahuan harus disertai dengan penguasaan diri, penguasaan diri harus disertai dengan ketekunan, dan kepada ketekunan harus disertai dengan kesalehan, dan kepada kesalehan harus disertai dengan kasih kepada saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara harus juga kasih akan semua orang (2 Pet 1:5-8). Hasil akhir dari pertumbuhan orang Kristen tersebut adalah kasih, kasih kepada saudara-saudara seiman, dan kasih kepada semua orang. Lebih ekstrim lagi dalam Lukas 6:26-37, Tuhan Yesus mengajarkan agar orang Kristen mengasihi, berbuat baik dan mendoakan orang-orang yang membencinya. Sangat mudah mengasihi orang-orang yang baik kepada kita, namun kalau hanya sampai disitu, orang berdosa pun berbuat baik kepada sesamanya dan orang Kristen dipanggil untuk mengasihi orang yang membenci mereka. Kemampuan mengasihi semua orang menjadi tanda

kematangan rohani orang-orang Kristen. Apakah Anda sudah melatih diri sendiri untuk mengasihi dan berbuat baik serta mendoakan orang-orang yang tidak menyukai Anda? Bertumbuh dalam Gereja-Nya Bagaimana seseorang bertumbuh dalam gereja? Gereja adalah pusat ibadah umat Tuhan dan seharusnya jemaat gereja mengalami pertumbuhan melalui pengajaran Firman Tuhan dalam khotbahkhotbah minggu, kebaktian-kebaktian lain dan program-program pembinaan. Setiap orang Kristen adalah anggota tubuh Kristus (Efesus 1:22-23), dan setiap anggota tubuh Kristus harus bersekutu bersama secara terus-menerus dalam satu kumpulan komunitas gereja lokal/setempat (Roma 12; 1Kor 12). Gereja dalam arti umum (gereja yang am/esa) adalah satu di dalam Kristus dan semua gereja yang

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 33

33

19/03/2012 11:30:49


ada di dunia ini dimana Kristus menjadi Tuhan dan kepala gereja, boleh dimasuki oleh semua orang Kristen. Namun tidak berarti orang Kristen bisa semaunya berpindah-pindah gereja kemana pun ia mau beribadah. Jemaat sejati akan bertumbuh kalau setia beribadah di dalam satu gereja yang menetap dan tidak berpindahpindah. Hendaknya kita tidak menjadikan gereja seperti “foodcourt” atau “churchcourt”, karena banyak orang Kristen yang senang jajan dengan ‘membeli’ makanan rohani di gereja yang ia sukai menurut seleranya masing-masing. Pada dasarnya setiap orang Kristen memiliki peran dan tanggung-jawab dalam satu komunitas gereja lokal, karena ia menerima pelayanan dan berbagai haknya sebagai jemaat lokal, maka ia juga memiliki tanggung-jawab untuk mengembangkan gereja tersebut melalui talenta-talenta yang dimilikinya. Seorang Kristen tidak dipanggil untuk berkeliaran dan berkeliling ke berbagai gereja semaunya, setiap orang Kristen dipanggil untuk bersekutu, berkumpul bersama dan mempelajari Alkitab dan bertumbuh bersama dalam satu komunitas. Ini merupakan gambaran dari gereja yang hidup dan bertumbuh di dalam gereja mulamula. Dalam Kisah 2:42-47 disebutkan bahwa orang-orang percaya, “bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkum-

pul untuk memecahkan roti dan berdoa.” Kemudian disebutkan juga bahwa mereka saling melayani satu sama lain dan menjangkau orang-orang yang belum mengenal Tuhan, dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. Jika dinamika seperti ini ada dalam gereja setempat, maka seharusnya jematnya mengalami pertumbuhan rohani, tanpa memperdulikan apakah bertamm bah atau tidak secara jumlah. Gereja dapat diseebut bertumbuh sekalipun angka keanggotaan dan kehadirann tidak berubah. Seebaliknya, gereja juga dapat menambah kegiatann dan memiliki jum-lah pengunjung yang besar setiap minggu dan mungkin mati secaara rohani atau salah dalam proses peertumbuhannya. Oleh kaarena itu jika jemaat dalam m suatu gereja dapat bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Tuhan Yesus, tunduk pada kehendakNya dalam kehidupan mereka secara pribadi atau bersamasama, itulah gerejaa yang mengalami perr-

34

NAFIRI MAR12 ysw.indd 34

19/03/2012 11:30:50


tumbuhan yang sejati. Bagaimana Bertumbuh dalam Gereja-Nya? Anda akan bertumbuh kalau Anda memiliki usaha untuk terus berakar di dalam Kristus, dan dalam kehidupan sehari-hari Anda rajin membaca Alkitab, memiliki waktu khusus untuk mempelajari Alkitab dan pengajarannya. Semakin banyak Anda membaca Alkitab, dan semakin banyak Anda mempelajari Firman Tuhan, semakin dalam Andaa berakar di dalam Kristus dan semakin kuat pondaasi iman Anda (Kolose 2:6-7; 2Pet 1:5-10). Semua jenis pertumbuhan mengikuti pola tertentu, ada proses menanam dan ada proses menyiram dan kemudian bertumbuh. Setiap gereja memiliki hamba Tuhan yang menanamkan benih serta menyirami m Firman Tuhan (pendeeta / pengajar). Namun perhatikan bahwa adalah Allah yang memberi pertumbbuhan (1 Korintus 3:7). Mereka yang mennanam dan mereka yang menyiram sama--sama akan mendapat upah masing-massing (1Kor 3:8). Namun pertumbuhan im man dan kedewasaan

orang Kristenn juga berrgantung padda seberapa besar usahaa priri-badi orang terssebutt dalam mempelajjari Firirman Tuhan, mengghayatiti dan mempraktekkaannya daalam am kehidu kehidupan sehari-hari. Rajin bersaat teduh, rajin menghafaal Alkitab, rajin menghubungkan prinsip-prinsip kebenaran Firman Tuhan dengan pengalaman hidup pribadi sangat menentukan proses pertumbuhan dan kematangan rohani jemaat gereja. Proses pertumbuhan seringkali menuntut kedisiplinan, seperti ungkapan berikut: “Tanpa disiplin kita tidak akan menghasilkan apaapa. Dengan beberapa disiplin kita hanya mencapai sebagian. Dengan disiplin total kita mencapai hasil total.” - Scott Peck (The Roadless Traveled). Anda akan bertumbuh jika hidup dalam kekudusan Sebagaimana kita bicarakan dibagian awal bahwa tujuan pertumbuhan hidup orang Kristen adalah menjadi semakin serupa dengan Kristus dalam proses pengudusan. Allah sendiri memberi perintah kepada umat-Nya supaya mereka hidup dalam kekudusan sebagaimana NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 35

35

19/03/2012 11:30:54


Allah itu kudus adanya (Im 19:2, 20:7,26; 1Pet 1:16). Misi Kristus datang ke dunia adalah untuk menebus dan mengampuni dosa dan kesalahan orang-orang pilihan Allah (orang Kristen), dan Ia memerintahkan agar setiap orang Kristen menguduskan dirinya untuk hidup dalam kebenaran. Paulus menegaskan agar orang Kristen membuang dan mematikan segala bentuk dosa dan keinginan dosa dalam dirinya, selain itu orang Kristen harus mengenakan karakter dan kebiasaan hidup yang kudus sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan (Kol 3: 116). Hal ini bukanlah proses yang mudah dan bukan pula proses jangka pendek, seperti diungkapkan Sinclair Ferguson ( A Heart for God ): “Kekudusan bukanlah sebuah pengalaman; kekudusan adalah penyatuan kembali karakter kita, pendirian lagi akan sebuah kehancuran. Kekudusan adalah usaha keras yang trampil, proyek jangka panjang, menuntut segala sesuatu yang Tuhan telah berikan pada kita untuk hidup dan kesalehan.” Tidak

ada perubahan dan pertumbuhan tanpa perjuangan, dan untuk berhasil bertumbuh dan berubah secara terus menerus merupakan pertolongan dan kehadiran Allah Roh Kudus disertai respon ketaatan orang Kristen. Anda akan bertumbuh dalam gerejaNya jika Anda melayani Anda akan bertumbuh di dalam gereja jika Anda mengetahui karunia apa yang Anda miliki dan Anda harus mengembangkan serta mempraktekkan karunia tersebut di dalam pelayanan (Roma 12; 1Kor 12). Mereka yang bertumbuh dalam gereja adalah mereka yang menggunakan karunia-karunia rohani mereka bagi pertumbuhan gereja setempat. Setiap orang Kristen memiliki minimal satu karunia yang harus digunakan untuk terlibat dalam pelayanan gereja. Setiap karunia merupakan pemberian Allah pada tiaptiap orang menurut pengaturan Allah sendiri, dalam setiap karunia terdapat pimpinan dan penyertaan khusus dari Allah Roh Kudus agar orang tersebut mampu menjalankan karunianya. Setiap orang juga dilahirkan dan dibentuk secara unik oleh Allah, dengan demikian setiap orang memiliki peran yang unik, sehingga tidak ada orang yang dapat menjalankan peran Anda dengan maksimal. Hanya Anda yang dapat melakukan dengan sempurna bagian

36

NAFIRI MAR12 ysw.indd 36

19/03/2012 11:30:56


Anda. Jangan mengerjakan bidang pelayanan yang bukan merupakan karunia dan talenta Anda. Pelayanan dan pertumbuhan gereja tidak akan sempurna jika ada orang Kristen yang tidak melayani dan berdiam diri saja atau hanya sebagai pengunjung gereja. Anda akan bertumbuh di dalam gereja jika Anda memberikan kontribusi yang positif terhadap gereja. Banyak orang Kristen yang hanya menuntut kualitas perkembangan pelayanan gereja, sering mengkritik pelayanan gereja, tetapi orang itu sendiri tidak mau terlibat dalam pelayanan. Setiap orang harus berperan dan memberikan dukungan positif bagi pelayanan yang ada di dalam gereja. Berikanlah selalu yang untuk semua pelayanan yang ada, sebagaimana diungkapkan John Wesley: “Kerjakan semua hal baik yang Anda bisa, de-

ngan semua sarana yang Anda bisa, dengan semua cara yg Anda bisa, pada semua waktu yang Anda bisa, sepanjang Anda bisa.” Pada prinsipnya pelayanan gereja bersifat sinergis, tiap-tiap orang harus saling melayani dan mendapatkan pelayanan dari yang lain, dan setiap orang harus mendapatkan manfaat pertumbuhan dari semua pelayanan yang ada di dalam gereja. Tidak terkecuali pada para hamba Tuhan, mereka semua juga bertumbuh melalui dan di dalam pelayanan yang mereka lakukan dan melalui pelayanan jemaat terhadap mereka. Hal ini ditegaskan dalam 1 Petrus 4:10-11: “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiaptiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.“ *) Penulis melayani di Gereja Santapan Rohani Indonesia (GSRI) Kebayoran Baru

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 37

37

19/03/2012 11:30:56


38

NAFIRI MAR12 ysw.indd 38

19/03/2012 11:30:56


/ Deirdre Tenawin /

Kalau saat ini juga, Tuhan meminta Anda untuk membuang segala ketenaran dan kesuksesan karir anda demi memuliakan namaNya, beranikah anda melakukannya bagi Dia?

ungkin pertanyaan ini jadi pergumulan yang tidak mudah bagi kita. Akan ada banyak hal yang dipertimbangkan dan dipikirkan. Begitu pun dengan apa yang pernah dirasakan Agnes Jessica beberapa tahun silam. Sebagai penyanyi sekaligus penulis yang telah melahirkan puluhan judul novel dan naskah FTV, Agnes sampai berhenti menulis dan bergumul selama setahun, ketika Tuhan memanggilnya untuk mengarang buku yang menyelamatkan banyak orang. NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 39

39

19/03/2012 11:30:59


Panggilan itu berawal, ketika Agnes mendapatkan masalah yang berat dalam kehidupannya. Ia pun melakukan puasa selama 40 hari untuk mencari jawaban Tuhan. Bahkan ia turut melaksanakan puasa asa doa dan pengurapan, yang sebenar enarnya ditujukan untuk pelayan gereja. a. “Waktu saya berdoa, Tuhan menjaw njawab bahwa saya akan mengarang buku b yang menyelamatkan banyak orang. or Saya gakk tahu bukunya udah saya ya buat atau belum. Tapi saya yakin akann hal h itu,” tutur Agnes. Sebelum m dipanggil oleh Tuhan, kehidupan roh ohani Agnes biasa-biasa saja. Suam-sua uam kuku, demikian ia melukiskannya. a. Sebagai seorang Kristen sejak lahir, A Agnes tidak punya hubungan yang intim m dengan Tuhan, sekalipun ia melayan ani sebagai guru sekolah minggu. Sampai akhirnya ia sadar bagaimana kuasa Tuhan menuntunnya masuk ke sebuah dunia profesi yang tidak pernah sempat ia duga dalam hidupnya. Agnes adalah seorang guru matematika di SMAK 1 Penabur pada awalnya. Setelah pensiun dini dari pekerjaannya, karena ingin memberikan perhatian lebih kepada anak-anak, Agnes memberikan les matematika bagi murid-murid SMAK 1. Waktu kosong yang lebih banyak memberikan Agnes kesempatan untuk menyelesaikan sepenggal novel yang pernah dibuatnya. Wanita yang memang

pernah bercita-cita ta menjadi me penulis ini, kemudian memperlihatkan mem hasil karyanya kepada ada murid-murid m yang diajarnya. Siapa sangka, murid-murid les Agnes menyukai sa novel buatannya, bahkan mendorong

40

NAFIRI MAR12 ysw.indd 40

19/03/2012 11:30:59


Agnes untuk mengirimka girimkan karyanya ke penerbit. Akhirnya diterbitkanlah kanlah novel perdana Agnes yang diberi judul Jejak Kupu-Kupu. “Jadi saya gak tau, ternyata saya produktif,” tukas Agnes yang menghasilkan 10 novel pertamanya dalam setahun. Akhirnya, setelah melalui pertimbangan yang matang, penyuka warna hitam ini memutuskan untuk berhenti mengajar dan fokus dalam dunia tulis-menulis. N Namanya pun melambung l b bersamaan b

dengan gan terbitnya te novel-novel karyanya. Ada 32 novel el yang yan pernah dihasilkannya Agnes sebelum ia bertobat. berto Sempat ragu, Agnes es bernegosiasi b dengan ngan Tuhan. “Tuhan, boleh gak gak, kalau gak pake na nama Tuhan Yesus? Pakai na nama Tuhan aja?” tan tanya Agnes pada Tuhan. n Pertanyaan itu lahir hir karena k Agnes mempertimbangkan penggem emar-pengemarnya yang berasal dari berba rbagai macam agama. Tuhan menjawab pertanyaa yaan Agnes ketika ia pergi ke Israel. “Kamu mu tulis nama Tuhan Yesus. Nanti Aku yang ccari pembeli-nya,” kata Tuhan padanya. “Sepertinya Tuhan tahu saya takut bukunya tidak laku,” tutur Agnes sembari tertawa. Pulang dari Israel, Agnes tidak pikir-pikir lagi. Ia mengerjakan apa yang Tuhan minta. Kebetulan saat itu, Indonesia sedang hangat dengan novel-novel berseri ala Twilight. Terpikirlah oleh Agnes untuk membuat novel berseri yang menceritakan tujuh wanita yang dipersatukan untuk membangun Indonesia dengan talenta yang NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 41

41

19/03/2012 11:31:01


bermacam-macam. Novelnya itu diberi nama seperti nama warna-warna pelangi (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu). Dalam novel pertamanya, Agnes dengan berani memasukkan firman Tuhan. Ayat-ayat Alkitab ditaruhnya di halaman demi halaman novelnya. Suatu tindakan yang sangat berani. Herannya, khawatir tidak laku, novel Merah justru menjadi best seller di beberapa toko buku Gramedia dan dibaca oleh pembaca dari lintas agama. ”Emang bener, Tuhan bener-bener janji ya, dia cari pembelinya, dia emang cari pembelinya,” Agnes berefleksi. Pasca beredarnya novel seri Pelangi, email dari para penggemar Agnes berdatangan. “Orangnya bukan Kristen karena kelihatan dari dandanannya. Katanya: Mbak, kok ceritanya agama sih? Katanya, Tapi bagus sih, saya seneng. Cuma jangan masukin agama dong, katanya gitu,” cerita Agnes. Sejak saat itu, Agnes tidak pernah membuka emailnya lagi. Ia tidak ingin terpengaruh oleh pendapat para penggemarnya. Agnes hanya ingin berjalan terus bersama rencana Tuhan. Maka Agnes tidak tahu, apakah novelnya telah memenangkan jiwa bagi Tuhan. Tapi dengan lakunya buku-buku yang ditulisnya, ia mengansumsikan banyak orang yang telah membaca dan biar Tu-

han yang bekerja lewat tulisannya untuk memenangkan jiwa-jiwa. “Saya pernah dengar khotbah juga begini. Katanya, kalau di laut tidak cuma ada perahu besar saja. Selain perahu besar, juga harus ada perahu kecil. Karena di laut ada ceruk-ceruk yang tidak bisa dimasuki perahu besar. Saya itu termasuk perahu kecil. Jadi orang-orang yang baca novel mungkin tidak bisa bertobat dengan pendeta-pendeta besar, tapi mungkin mereka bisa bertobat dengan membaca novel,” tuturnya. Usai menyelesaikan novel seri Pelangi, Agnes kembali bertanya pada Tuhan. “Tuhan abis ini saya ngapain? Karena, kalau misalkan terus menulis tentang Kristen, mungkin buku saya gakk laku,” tanya Agnes. Agnes pun kembali vakum menulis dan bergumul selama setahun. Setelah bergumul selama setahun, Agnes menulis novel yang berjudul Earth dan Heaven. Pada kedua novelnya ini, Agnes tidak lagi menuliskan ayat Alkitab di halaman novelnya. Ia menyatukan firman Tuhan ke dalam cerita. Hal ini dilakukannya agar novel yang ditulisnya bisa lebih mudah dinikmati oleh pembaca. Walaupun berusaha ditampilkan menarik, Agnes tetap memegang pakem-pakem firman Tuhan.“ Saya selalu ingett firman Tuhan yang bilang, kalau kamu mau mengucapkan sesuatu yang berharga, kamu akan menjadi hambaKu,” katanya.

42

NAFIRI MAR12 ysw.indd 42

19/03/2012 11:31:02


Untuk ke depannya, Agnes belum tahu pasti apa yang akan dikerjakannya. Ilham sempat datang dari Tuhan untuk membuat 72 cerita Alkitab untuk anakanak. Agnes sebagai penulis ceritanya akan bekerjasama dengan orang lain yang akan membuat gambarnya. “Saya pikir Tuhan itu baik, saya mau ikutin aja, dia maunya apa. Saya percaya, bersama dia, saya pasti lebih besar daripada jika saya sendirian. Kan kita suka ngerasa pinterr sendiri ya, suka ngerasa gue ini pengarang yang hebat, tapi sebenarnya kalo kita berusaha sendiri, gakk bisa apa-apa. Jadi saya tetap percaya sama Tuhan,” ucap Agnes. Jika suatu hari nanti Tuhan memintanya untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai penulis, Agnes siap. “Kehidupan saya aja bisa berubah, pasti sedikit demi sedikit semua nubuat yang ada di Alkitab pasti digenapi, makanya saya tidak mau ketinggalan. Makanya saya berani buang profesi saya, waktu itu saya pernah bilang, Tuhan kalau Tuhan suruh saya berhenti, saya akan berhenti. Saya gakk mau jadi penulis lagi,” tegasnya. Itulah sosok Agnes Jessica, yang dengan talentanya menyerahkan dirinya kepada Tuhan untuk dipakai oleh Tuhan menjalani perannya sesuai dengan yang Tuhan inginkan. Bagaimana dengan Anda?

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 43

43

19/03/2012 11:31:02


TER

O PONG

44

NAFIRI MAR12 ysw.indd 44

19/03/2012 11:31:05


/ Dian Lestari /

Satu minggu sekali, saya mengikuti kelas conversation bahasa Inggris di sebuah lembaga tertentu. Kelas ini terdiri dari 7-9 orang dari berbagai usia, pekerjaan dan agama. Orang Kristen yang bergabung di kelas ini hanyalah saya dan guru kelas. Guru kelas kami merupakan seorang native speaker. Ia lahir dalam keluarga kristen, di negara yang memang didominasi oleh kekristenan.

opik dalam kelas kami tidak selamanya menarik untuk dibahas. Akan tetapi, salah satu topik yang menarik untuk dibahas adalah Breaking The Law, Melanggar Hukum. Di awal pembicaraan topik ini, kami membahas mengenai beberapa contoh perbuatan melanggar hukum, seperti penculikan, perampokan, pembunuhan, pemalsuan, pencurian, dan lain-lain. Kemudian, kami diminta untuk mengurutkan perbuatan-perbuatan itu menurut tingkat keseriusannya. Mulai dari yang paling ringan hingga yang paling berat. Saya mendapati diri saya kesulitan untuk mengurutkan hal ini, sementara para murid lainnya tidak demikian. Akhirnya, saya putuskan bahwa kejahatan yang paling berat adalah pembunuhan. Sebagian mengatakan bahwa pemalsuan merupakan kejahatan ringan sementara yang lain berpendapat bahwa pencurianlah yang merupakan kejahatan ringan. Ada banyak sekali pendapat dalam pengurutan kejahatan-kejahatan ini, tetapi semua orang sepakat bahwa pembunuhan merupakan kejahatan terberat. Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda sepakat? Ketika itu, saya sepakat sekali dengan keputusan ini. Akan tetapi, pada saat ini, ketika saya sedang mengetik artikel ini, saya berpikir dan berpikir. Bukankah sebagai umat Kristen kejahatan apapun merupakan dosa di hadapan NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 45

45

19/03/2012 11:31:08


Tuhan? Jika demikian, kita tidak dapat mengkategorikan kejahatan-kejahatan menurut tingkat keseriusannya karena semuanya adalah dosa dan dosa adalah hal yang serius di hadapan Tuhan. Topik menarik lainnya adalah Good Luck, Bad Luck, Keberuntungan dan Kesialan. Topik ini sangat menarik minat murid di kelas saya. Kami membahas mengenai hal-hal yang seringkali dianggap sebagai lambang keberuntungan seperti pelangi, angka 8 dan tapal kuda. Akan tetapi, membicarakan lambang kesialan jauh lebih membangkitkan suasana di dalam kelas, seperti kucing hitam, angka 4 dan 13, memecahkan kaca, menginjak sesajen di Bali dan lain-lain. Sebagian besar di antara kami sepakat bahwa kami tidak mempercayai hal-hal seperti ini. Namun, alasan mengapa kami tidak mempercayainya sangat beragam. Ada yang tidak percaya karena ia sudah lebih dulu membuktikan bahwa lambang kesialan tidak membuat dirinya sial. Ada yang tidak mempercayainya karena pengalaman orang terdekatnya. Lain halnya dengan guru kelas saya, ia tidak mempercayai hal-hal ini karena menurutnya hal-hal tersebut tidaklah masuk akal. “Yet, don’t push your luck!”” Ia berpendapat bahwa meskipun kita tidak percaya, tidak berarti bahwa kita harus melakukan hal-hal yang dipercaya dapat membuat kita sial. Demikian juga, de-

ngan melakukan hal-hal yang dipercaya dapat membuat kita beruntung. Misalnya, ia pernah pergi ke seorang biksu. Biksu itu memberikan dia sebuah gelang dan berpesan bahwa jika gelang itu dilepaskan, maka ia akan mengalami hal yang buruk. Akan tetapi, tidak apaapa apabila gelang itu terputus sendiri. Jadi, mengapa ia harus sengaja melepasnya? Memakai sebuah gelang bukanlah sebuah hal yang buruk dan sulit untuk dilakukan. Sebuah pemikiran yang sangat logis, bukan? Well, kami sepakat bahwa pemikiran itu tidak sepenuhnya salah. Jika Anda, apakah Anda sependapat? Bagi kita, umat Kristen, alasan kita tidak percaya adalah Tuhan. Oleh karena itu, tidak ada hal yang dapat dikategorikan sebagai “keberuntungan” dan “kesialan.” Keberuntungan dan kesialan mengacu pada suatu yang terjadi secara tiba-tiba. Akan tetapi, semua yang kita alami terjadi dalam pemeliharaan Tuhan. Tidak ada yang kebetulan terjadi dalam kehidupan kita, baik itu kebetulan yang menyenangkan maupun kebetulan yang tidak menyenangkan. Kami juga membahas topik Succesful Conversation, Perbincangan yang Sukses. Sukses dalam pengertian sebuah perbincangan yang nyambung dan menarik. Dalam topik ini, kami membahas mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh dibicarakan dalam sebuah perbin-

46

NAFIRI MAR12 ysw.indd 46

19/03/2012 11:31:08


cangan. Hal-hal umum yang dapat diperbincangkan sangatlah beragam, seperti tempat tinggal, kampung halaman, hobi, dan lain sebagainya, sedangkan hal-hal yang dianggap tabu untuk diperbincangkan adalah agama, tempat ibadah, status pernikahan, dan lain-lain. Kelas kami sepakat bahwa agama merupakan topik yang sangat sensitif untuk diperbincangkan meskipun kita hanya sekedar ingin mengetahui agama yang dianut oleh lawan bicara kita, tanpa menghakiminya dengan agama yang kita anut. Kami semua sepakat bahwa agama merupakan sebuah pilihan pribadi seseorang yang harus dihormati.

Akan tetapi, jika sebagai umat Kristen, kita memilih diam dan memegang agama kita sendiri, bagaimana orang lain dapat mengenal Kristus? Anda jangan membayangkan hal yang ektrem dalam hal ini. Memulai perbincangan, lalu langsung berbicara tentang Kristus? Tentu

saja tidak demikian. Semua dilakukan dengan langkah-langkah yang lebih halus. Namun, tetap memperkenalkan Kristus yang kita kenal kepadanya. Saya pernah membaca sebuah renungan saat teduh yang menceritakan pengalaman seseorang dalam penginjilan. Diceritakan bahwa ada dua orang bertemu dalam sebuah kereta. Mereka berkenalan dan saling berbincang. Salah satunya adalah seorang hamba Tuhan sementara yang lainnya sudah lama berhenti percaya Tuhan, sebutlah Mr. Smith. Tanpa terasa waktu berlalu dan tibalah saatnya bagi mereka untuk berpisah. Sebelum mereka berpisah, Mr. Smith berterima kasih pada hamba Tuhan ini karena ia telah menceritakan apa yang Tuhan Yesus sudah lakukan di dalam hidupnya dan tidak menceramahinya seperti yang biasa dilakukan oleh banyak orang Kristen. Kita bisa menginjili seperti hamba Tuhan ini lakukan. Dan menurut saya, itu adalah metode yang bisa kita lakukan dalam perbincangan kita dengan orang lain. Yang diperlukan adalah keberanian dan latihan. Dengan demikian, kita akan terbiasa melakukannya. Guru kelas saya mengakui bahwa dia beragama Kristen, tetapi dia juga mengakui bahwa dia tidak pergi ke gereja. Ia bercerita dia dulu selalu mengikuti sekolah minggu saat masih SD, tetapi semua NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 47

47

19/03/2012 11:31:12


itu dilakukan karena kedua orangtuanya menyuruhnya untuk pergi. Sementara, alasan orangtuanya menyuruhnya ke sekolah minggu agar mereka bisa “terbebas” dari anak-anak mereka sejenak karena kedua orangtuanya bahkan tidak pergi ke gereja. Guru saya dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga Kristen dan negara yang didominasi oleh kekristenan, tetapi ia tidak mempercayai satupun hal yang berkaitan dengan kekristenan. Semuanya dinilai dan diterima berdasarkan logika dan perasaan semata-mata. Saya berpikir bahwa pengalaman ini mungkin dialami oleh semua orang yang mengaku Kristen di dunia. Orang Kristen berhenti berusaha ke gereja karena mereka terlebih dahulu bersikap apatis terhadap gereja. Atau mereka tetap datang ke gereja, tetapi semata-mata karena kebiasaan. Keduanya hidup menurut diri mereka sendiri. Namun demikian, tiga pengalaman saya membuktikan kita dapat saja terkecoh oleh pemikiran dunia ini. Nilai-nilai kebenaran telah dipudarkan oleh dunia ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk pergi dan beribadah ke gereja. Gereja merupakan persekutuan umat Tuhan. Dahulu kita belum mengenal Tuhan. Roh Kudus membuat kita sadar akan dosa-dosa kita dan kemudian menuntun kita kepada salib Kristus sehingga kita diperdamaikan

dengan Allah. Kita semua dipersatukan sebagai anggota tubuh Kristus. Sebagai satu tubuh, kita tidak boleh saling mengabaikan. Tuhan menyatakan bahwa kita harus memelihara persekutuan dan persaudaraan dengan orang percaya lainnya dalam pertemuan ibadah kepada Allah dan dalam pelayanan rohani yang lain. Selain hubungan pribadi dengan Tuhan, kita juga membutuhkan gereja untuk bertumbuh; mendengarkan Firman Tuhan untuk mengingatkan kita akan kebenarankebenaran yang Tuhan tetapkan. Memiliki kelompok tumbuh bersama menajamkan iman kita di tengah masyarakat yang mulai apatis terhadap agama saat ini. Melayani di dalam rumah Tuhan untuk menjadikan gereja kita saksi Kristus yang bersinar bagi masyarakat sekitarnya. Kita sam a a-sama maa ger erej ejja dan pengikut Yesus d sel di elurruhh dun el unia ia Kiita t sam maa saama gerejja Gere Ge reja re j buk ukkan anla nlah lah ge la gedu duunng gny nya dann bu da buka ukaan p puullaa men eennar nar aran anya y , buka bu kala kala lah pi pint ntun unnyyaa, lihhaat d li dii daallam amnnyya, a, Gere reeja reja ja ada dallaah or oraanngn oran gnyyaa.” . (Lag (L agu se sekola ko ah mi ko ming nggguu)

48

NAFIRI MAR12 ysw.indd 48

19/03/2012 11:31:12


Edisi Maret 2012 Petunjuk:

• Pasangkan nama-nama tokoh ini dengan umurnya masing-masing, misalkan Adam dengan umurnya yang mencapai 930 tahun, atau Musa yang mencapai umur 120 tahun. • Setelah anda mendapatkan umur masing-masing dari tokoh-tokoh ini, urutkan mulai dari yang berumur paling banyak. Anda hanya perlu mengubah di kolom ‘Nama’ saja, karena kolom ‘Umur’ sudah berurutan. • Kirimkan jawaban anda ke redaksi Nafiri dengan mencantumkan nama lengkap dan alamat anda. Anda juga boleh mengirimkan jawaban anda melalui email ke nafiri@gkybsd.org • Jawaban diterima oleh redaksi NAFIRI paling lambat tanggal 31 Mei 2012. • Redaksi akan menetapkan 3 pemenang dengan undian. Setiap pemenang akan mendapat hadiah menarik.

NAMA Nuh Sara Yusuf Abraham Ishak Set Imam Yoyada Raja Ahazia Raja Yoas Henokh Raja Manasye Yakub Harun

UMUR 950 912 365 180 175 147 130 127 123 110 67 47 43

Jawaban Quiz edisi yang lalu (Desember 2011): 1. Nuh 2. Abraham 3. Musa 4. Bilangan Redaksi menerima beberapa kiriman 5. Lewi surat yang berisi jawaban Quiz NAFIRI 6. Simson edisi yang lalu, tetapi sayangnya dari 7. Ahia semua surat yang masuk ke meja 8. Rumah roti redaksi, jawaban yang diberikan ti9. Delapan hari dak seluruhnya benar. Jadi dengan 10. Kapernaum demikian tidak ada pemenang Quiz 11. Kolam Siloam NAFIRI edisi yang lalu. 12. Agripa

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 49

49

19/03/2012 11:31:14


50

NAFIRI MAR12 ysw.indd 50

19/03/2012 11:31:25


Pdt. Yohan Candawasa

/ Hendro Suwito /

endeta Yohan Candawasa (52) adalah hamba Tuhan yang memiliki pengalaman hidup sangat beragam, baik sebagai pembina jemaat maupun sebagai misionaris. Lulusan Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) ini melayani sebagai gembala jemaat di beberapa gereja antara tahun 1985 hingga 1999, termasuk di Gereja Kristen Immanuel di Bandung dan Gereja Reformed Injili Indonesia di Jakarta. NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 51

51

19/03/2012 11:31:31


Pada tahun 2000, suami Stephanie dan ayah Yeiel ini memutuskan untuk memfokuskan pelayanannya di luar gereja, khususnya bergabung dengan pelayanan Care for China. Bersama beberapa hamba Tuhan lain, Pak Yohan berkali-kali berkunjung ke China untuk membina pengikut Kristus di sana. Beliau juga mendokumentasikan pemikiran-pemikirannya, yang sebagian telah disampaikan lewat khotbahkhotbah, dan dalam buku-buku yang telah menjadi inspirasi bagi banyak pembacanya. Diantara buku-bukunya adalah ‘Merupa Hidup dalam Rupa-Nya’, ‘Mendapatkan-Mu dalam Kehilanganku’, ‘Dukaku di Tempat Kudus-Mu’, ‘Tinggal di Hadirat-Mu’, dan ‘Menapaki Hari Bersama Allah’. Tim redaksi NAFIRI mendapat kesempatan berbincang dengan Pak Yohan tanggal 15 Februari 2012 di GKY BSD untuk menggali pemikiran beliau seputar gereja, perkembangan terakhir dalam kehidupan bergereja dan pengaruhnya pada kehidupan para jemaat. Berikut ini ringkasannya: Nafiri (NF): Bagaimana pandangan Pak Yohan tentang jemaat gereja pada jaman ini terutama dalam gaya hidup, pandangan rohani, dan juga dalam konteks keimanannya?

Pendeta Yohan Candawasa (YC): Kalau mengamati gejala umum akhir-akhir ini, yang sedang terjadi pada banyak gereja adalah mulai masuknya konsumerisme dalam kehidupan bergereja. Kehidupan modern yang menekankan materi dan hal-hal eksternal telah menimbulkan kekosongan dalam kehidupan jemaat yang tidak mampu dijawab dengan baik oleh gereja. Banyak jemaat ’membeli’ apa saja yang ditawarkan di luar gereja-gereja tradisional asal dapat merasakan atau mengalami ‘sentuhan Allah’. Tujuannya adalah untuk mengisi kekosongan rohani mereka. Berkembangnya gereja kharismatik, misalnya, karena mereka menawarkan pengalaman-pengalaman rohani yang lebih tidak tradisional yang dianggap mampu mengisi kekosongan spiritual yang sedang terjadi pada banyak orang. Demikian juga dengan apa yang ditawarkan para motivator dan latihan-latihan olah tubuh, seperti yoga dan lain-lain. Latar belakangnya bukan hanya mengisi kebutuhan tubuh tetapi juga kebutuhan relaksasi, menghilangkan stres dan sejenisnya. Cukup banyak jemaat gereja tidak peduli lagi akan latar belakang berbagai tawaran ini; apakah ini boleh atau tidak. Mereka tidak memusingkan hal itu. Yang penting bagi mereka adalah apakah itu berguna bagi dirinya atau tidak. NF: Sebenarnya fenomena ini benarbenar merupakan pengalaman rohani

52

NAFIRI MAR12 ysw.indd 52

19/03/2012 11:31:32


yang sejati atau sebenarnya hanya semu? YC: Fenomena ini memang sekedar pemenuhan spiritual needs saja. Itu sebabnya fenomena semacam ini cenderung akan menimbulkan masalah baru bagi gereja dan kekristenan. Kalau kita perhatikan dengan seksama, beberapa gereja yang sangat bertumbuh secara kuantitas, sebenarnya – kalau dipikir lebih mendalam – apa yang sedang diwariskan oleh mereka bagi generasi berikutnya dalam kerangka iman Kristen? Kita tidak tahu pasti. Ini sebuah tanda tanya besar. Kalau kita wariskan dogma, orang sekarang tidak mau pusing dengan dogma. Kalau yang diwariskan adalah pengalaman (rohani), itu sesuatu yang sangat pribadi sifatnya. Apa yang sedang diwariskan (gereja) kepada generasi berikut? Ini benar-benar suatu situasi yang sangat membingungkan. NF: Kalau orang-orang berusaha menemukan pengalaman spiritualnya sendirisendiri, apakah gereja masih dibutuhkan? YC: Jawabannya bisa iya bisa tidak. Kalau kita menyebut gereja, sebenarnya apa yang kita maksudkan? Kalau gereja dianggap salah dan tidak memadai lagi, seolah-olah saya dan gereja boleh dipisah. Gereja sudah tidak dibutuhkan deh. Padahal, kalau pengertian gereja adalah tubuh Kristus dan bahwa kita dipanggil bukan hanya sebagai seorang individu tetapi

juga agar menjadi sebuah komunitas, maka itu berarti gereja tidak terhapuskan dari sisi teologia. Tetapi, kalau dipandang dari sisi organisasi yang terdiri dari beberapa pimpinan rohani yang mencoba melayani orang Kristen, bisa saja gereja kehilangan fungsinya dan tidak lagi memadai. Bisa saja suatu gereja dianggap tidak cukup lagi dan tidak mampu menjawab kondisi jemaatnya pada saat ini. Itu sebabnya, gereja tidak boleh berhenti mereformasi dirinya. Kalau berhenti, bisa saja gereja itu mati. NF: Mereformasi diri artinya dari sisi organisasi, struktur pelayanan, program dan.... YC: Benar. Dan saya juga melihat satu hal yang luar biasa penting saat ini, yaitu gereja harus mampu melibatkan keluarga dalam pembentukan iman. Ini karena keluarga merupakan unsur yang begitu liquid dan begitu personal. Banyak gereja tidak mampu lagi melayani jemaat yang sudah demikian kompleks kondisinya sekarang ini. Sangat sulit bagi gereja, apalagi yang jemaatnya banyak, untuk bisa melakukan pelayanan yang personal bagi jemaatnya. NF: Tetapi agar keluarga bisa menjalankan fungsi itu mereka juga harus mendapatkan pembekalan dari gereja juga kan? YC: Pendekatannya harus begitu. Satu hal lagi, kompleknya masyarakat saat ini NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 53

53

19/03/2012 11:31:32


juga diwarnai dengan semakin banyaknya jiwa yang banyak cacatnya. Ini membuat pembentukan kerohanian jadi sangat sulit. Demikian banyak anak yang tumbuh dalam keluarga yang acak-acakan, termasuk pada keluarga-keluarga Kristen. Akibatnya, anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga seperti ini akan mengalami kesulitan untuk pertumbuhan kerohaniannya ketika mereka masuk dalam lingkungan gereja. Saya melihat, pada jaman sekarang ini - jika kita membicarakan pertumbuhan rohani - tidak bisa dipisahkan dari pemahaman psikiatri-psikologi. Bukan berarti kita jadi berorientasi ke situ. Tetapi psikologi menolong kita melihat hal-hal tertentu yang menghambat pertumbuhan rohani seseorang. Dengan pemahaman akan hal ini, kita akan lebih mudah memahami apa yang sedang kita layani. Sebagai contoh: anak-anak yang lahir dalam keluarga yang tidak punya pengalaman cukup dengan kasih umumnya akan kesulitan ketika berbicara tentang kasih Allah. Mereka tidak punya pengalaman personal yang membuat pemahaman akan kasih Allah bisa dijembatani.

Pdt. Yohan memaparkan pada abad-abad yang lalu, ada penekanan yang berbeda-beda dalam pengajaran Alkitab dan kekristenan. Ada abad yang menekankan tentang Trinitas, ada abad yang menekankan tentang keselamatan oleh iman, dan ada abad lain lagi yang menekankan pentingnya gerakan misi. Abad sekarang ini adalah abad di mana pertumbuhan rohani tidak bisa dilepaskan dari pertumbuhan masa kecil seseorang dalam keluarga. Bagaimana nantinya konsep seseorang tentang Allah? Bagaimana dia bisa mengasihi Allah dan sesama? Semua ini banyak ditentukan oleh pengalaman hidup dari keluarga asalnya. Esensi iman Kristen adalah bagaimana kita mampu mengasihi Allah dan sesama. Kalau seseorang tidak cukup mendapatkan pengalaman kasih dalam keluarga, dia akan sulit menjadi tanah yang subur untuk menerima berita tentang kasih Allah dan mengasihi sesama. Pdt. Yohan juga menekankan jaman ini penuh dengan orang yang narsis, yaitu orang-orang yang begitu berpusat pada diri sendiri. Dalam kegiatan bersekolah, beragama, bergereja dan lain-lain, semuanya berorientasi untuk mengisi

54

NAFIRI MAR12 ysw.indd 54

19/03/2012 11:31:33


dan memuaskan kebutuhan diri sendiri. Banyak orang yang merasa kosong dan ke mana-mana mencari pengisian. Sulit sekali bagi mereka untuk memberi diri kepada Allah dan sesama. NF: Bagaimana trend orang bergereja sekarang ini? YC: Banyak orang yang merasa sedang mencari Allah, padahal sebenarnya mereka hanya ingin mengisi kekosongan dirinya sendiri. Yang dia butuhkan sebenarnya hanyalah pujian dan sanjungan. Kebutuhan semacam ini juga terjadi pada sejumlah hamba Tuhan. Mereka mencoba berkhotbah sebagus mungkin untuk mencari pujian, sanjungan, dan pengikut. Kalau datang hamba Tuhan baru yang khotbahnya lebih menarik dan disenangi jemaat, hamba Tuhan (yang narsis) itu akan merasa tidak aman. Dia bisa jadi akan mencari cara untuk mengeluarkan hamba Tuhan yang baru itu atau dia akhirnya memilih pergi dengan sakit hati. Ini gejala sakit jiwa yang mulai masuk ke lingkungan gereja. Saat ini semakin sulit menciptakan situasi dimana antar hamba Tuhan dalam gereja saling mendoakan, saling menumbuhkan dan saling menolong. Padahal salah satu alasan gereja-gereja diberi kepemimpinan yang jamak adalah untuk saling menumbuhkan melalui komunitas seperti ini. NF: Bagaimana jika jemaat tidak bertum-

buh dan berbuah seperti yang diharapkan? Apakah kisah tentang pohon ara yang tidak berbuah sebaiknya ditebang saja bisa diterapkan? YC: Masalahnya tidak sesederhana itu. Apakah mungkin bila ada jemaat yang sudah beberapa tahun bergereja dan tidak membawa jiwa baru untuk dikeluarkan saja. Kan tidak bisa. Apalagi saat ini kecenderungan jemaat adalah ’saya mendapat apa’ dari gereja, bukan untuk berjuang menghasilkan buah-buah rohani. NF: Akhir-akhir ini ada fenomena bermunculannya gereja-gereja baru atau cabang-cabang baru di berbagai tempat. Apakah ini merupakan refleksi terjadinya pertumbuhan rohani jemaat? YC: Fenomena ini bukan berarti sejalan dengan terjadinya pertumbuhan rohani. Pada banyak kasus, ini bukan berarti adanya kerinduan untuk mencari Kristus, tetapi lebih merupakan pencarian untuk mengisi kekosongan diri yang dirasakan oleh banyak orang Kristen. Mereka mencari gereja-gereja yang dianggap mampu mengisi kekosongan diri mereka, bukan untuk menumbuhkan iman percaya mereka. Banyak gereja yang kelihatan berkembang sebenarnya hanyalah gereja yang mampu ’mengisi kekosongan’ dan bukan gereja yang benar-benar mampu menumbuhkan kehidupan spiritual jemaatnya. NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 55

55

19/03/2012 11:31:35


Pdt. Yohan juga melihat di waktu mendatang ukuran ’keberhasilan’ sebuah gereja bukan ditentukan dari banyak atau sedikitnya jumlah jemaatnya. Yang paling utama bagi sebuah gereja adalah apakah gereja itu mampu melakukan pelayanan yang transformatif bagi jemaatnya. Sebuah gereja, menurut beliau, harus cukup besar agar mempunyai resources – dana, suara dan posisi politis – yang cukup kuat. Kalau gereja terlalu kecil jumlah jemaatnya juga akan sulit untuk menjalankan tugas panggilannya secara baik. Beliau menggaris-bawahi bahwa jiwa sebuah gereja ada pada gembalanya. Gembala harus mempu berbagi perjalanan spiritualnya sendiri yang otentik kepada jemaatnya. Tidak cukup bagi gembala kalau hanya menguasai pengetahuan mendalam tentang dogma-dogma atau mampu berkotbah dengan baik. Kalau dia tidak mampu berbagi pengalaman rohaninya, dia akan sulit membawa orang untuk mengalami hal yang sama. Banyak jemaat berharap agar gembala mampu membuka diri tentang pengalaman pribadinya dengan Allah agar mereka juga dapat mengalami hal yang sama. Gereja, menurut Pdt. Yohan, juga perlu mempertimbangkan keunikan masing-masing anggota jemaatnya dan tidak hanya ingin menciptakan ’produk masal’ dalam pelayanan. Untuk itu peran kelompok kecil, seperti persekutuan keluarga, menjadi sangat penting agar keunikan

anggota jemaat dapat ditemukan dan bisa didampingi pertumbuhan spiritualnya. NF: Berarti peran cell group atau persekutuan keluarga menjadi sangat penting? YC: Benar sekali. Tetapi, yang menjadi permasalahan kalau kita berbicara tentang cell group atau kelompok keluarga adalah kecenderungan banyak gereja untuk mengulang pola ibadah yang dijalankan di gereja pada pertemuan kelompok seperti ini. Acara dalam kelompok diatur persis di gereja, seperti diawali dengan pujian, doa dan dilanjutkan dengan kotbah. Paling hanya ada tambahan makan bersama. Pola pertemuan kelompok keluarga atau kelompok kecil yang kaku seperti ini akhirnya tidak mampu menggali keunikan masing-masing anggota dan gagal untuk membantu mendampingi pertumbuhan spiritual mereka. NF: Seberapa penting peran hamba Tuhan dalam membantu pembentukan kerohanian jemaatnya? YC: Seharusnya hamba-hamba Tuhan bisa menjalankan peran penting dalam pembentukan kerohanian jemaatnya. Tetapi, banyak hamba Tuhan yang belum mampu menjalankan perannya dengan baik. Saya pribadi pernah berandai-andai kalau saja pendeta saya saat saya masih muda dulu

56

NAFIRI MAR12 ysw.indd 56

19/03/2012 11:31:35


mampu memberi bimbingan lebih baik, bisa jadi saya akan mengalami pembentukan kerohanian yang sangat berbeda. Tetapi itu tidak saya dapatkan di gereja. Ketika saya masuk sekolah teologi, saya banyak belajar dari Pdt. Stephen Tong

dan Pdt. Yakub Susabda. Mereka banyak mempengaruhi pola pikir dan pelayanan saya. Tetapi, saya masih merasa kurang mendapat pendampingan dari sisi pola pertumbuhan dan pergumulan rohani pribadi saya. NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 57

57

19/03/2012 11:31:35


NF: Bagaimana gereja bisa lebih berperan dalam membantu pertumbuhan rohani jemaatnya pada 5 hingga 10 tahun ke depan? YC: Kalau gereja-gereja bisa terus bergerak pada hakikat panggilannya, itu sudah akan baik sekali. Saya pribadi tidak melihat bahwa gereja akan mampu memotori perubahan dan pertumbuhan kehidupan orang Kristen secara mendasar. Yang akan (mampu) memimpin perubahan secara lebih signifikan adalah sekolah-sekolah teologia. Saya percaya kalau melihat literatur yang sudah begitu banyak dan juga kesadaran semakin banyak sekolah teologia untuk lebih intensif mendampingi pembentukan kerohanian para calon hamba Tuhan, pada tahuntahun mendatang akan ada gerakan kuat untuk melahirkan banyak hamba Tuhan yang lebih mampu membimbing pembentukan kerohanian jemaatnya.

Ketika Pdt. Yohan ditanya NAFIRI siapa tokoh yang berperan dalam membimbingnya dalam pertumbuhan rohaninya, beliau mengatakan tak mendapatkan guru, tetapi beliau menyebutkan beberapa hamba Tuhan yang sepaham dalam cara pandang rohani, seperti misalkan Pdt. Hendra G Mulia, Pdt. Tommy Elim dan Pdt. Jeffrey Siauw, walaupun ada beberapa hamba Tuhan yang lain yang terasa sepaham tetapi jarang bertemu. Pdt. Yohan merasa bahwa sekarang ini makin banyak orang Kristen termasuk hamba Tuhan yang hidupnya tidak transparan. Maka banyak dari mereka yang kelihatannya hebat di luar tetapi kehidupan ”asli”nya jauh dari itu. ”Musuh dosa adalah terang, jadi ketika kita berani menaruh kehidupan dosa kita di dalam terang, pasti dosa akan kalah,” kata beliau. ”Jadi ajarlah mulutmu untuk menyampaikan apa yang ada di dalam hatimu,” tambah beliau. Menurut Pdt. Yohan, setiap orang Kristen harus mau melakukan exercise pengakuan dosa. Tanpa terasa lebih dari 1,5 jam NAFIRI berbincang-bincang dengan Pdt. Yohan. Dari perbincangan ini kita mengerti bahwa peran paling penting dalam pertumbuhan rohani seseorang justru bukan dimulai dari hamba Tuhan atau gereja, tetapi dari keluarga dan pengalaman pribadi dengan Tuhan

58

NAFIRI MAR12 ysw.indd 58

19/03/2012 11:31:42


SSERPIHAN ERPIHAN PERJALANAN

/ Elasa Noviani / NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 59

59

19/03/2012 11:31:43


Tanggal cantik, 20.11.2011, merupakan hari ulang tahun saya yang istimewa. Dalam perenungan pagi, saya menyadari bahwa masih terlalu sedikit yang saya lakukan bagi Allah. Sebagai penerapan pribadi, saya bertekad untuk melihat ‘dari dekat’ pelayanan kepada kaum marginal, yang selama ini memang ‘dari jauh’ selalu menjadi kerinduan hati saya. Jadi saya memesan tiket ke Surabaya untuk berkunjung ke pelayanan Pdt. Yung Tik Yuk di kompleks pekuburan Kembang Kuning (KK) Surabaya. Ketika rencana ini saya ceritakan kepada para sahabat rohani dari team NAFIRI, tahu-tahu pemimpin redaksi malah menugaskan saya untuk meliput KK bagi NAFIRI. Saya protes. Sebab ‘personal outing’ saya diubah menjadi suatu tugas. Namun seorang sahabat lain dengan bijaksana berkomentar: “Ela berangkat saja sesuai dengan beban hatimu, pulang dari sana pasti nanti kamu sendiri ingin menuliskannya.” …Dan dia benar!!! Interaksi dengan orang-orang KK mengajarkan kerendahan hati, membuat saya menyadari betapa kecilnya saya, betapa kecilnya persoalan-persoalan saya.. dan betapa besarnya Allah…

dalah pak Windu - seorang mahasiswa STT Baptis yang semula terbeban melihat banyak orang nongkrong-nongkrong di area pekuburan tua itu, dia kemudian merintis komunikasi dengan mereka sambil berjualan nasi bungkus seharga Rp. 500,- per bungkus. Uniknya, dia mengajak setiap pembelinya berdoa sebelum makan, dan ternyata rata-rata mereka tidak keberatan. Malah kemudian ada lima keluarga yang meminta pak Windu untuk mengadakan perkumpulan untuk berdoa bersama. Salah satunya yang masih hidup adalah Ibu Elisabet dari Flores yang berpofesi sebagai penjaga kubur. Dari doa bersama, lama kelamaan mereka berkunjung ke tetangga dan kenalan serta mendoakan orang-orang sakit. Begitulah pak Windu memimpin ibadah singkat setiap Sabtu siang, dan Tuhan menambahkan jumlah mereka dengan orang-orang yang

Pak Windu & Pdt Yung 60

NAFIRI MAR12 ysw.indd 60

19/03/2012 11:31:54


diselamatkan – dimana saat ini sudah mencapai 300 orang, dalam dua kali kebaktian, satu untuk dewasa, dan satu untuk anak. Sekitar enam tahun lalu, mereka diperkenalkan kepada Pdt. Yung - yang kemudian mengadopsi pelayanan KK ini. Selain secara rutin mengajar Firman Tuhan, Pdt. Y u n g bersama dengan rekanrekan satu tim menyalurkan b e a Ibu Elisabet s i s w a kepada anak-anak yang memang beritikad kuat untuk melanjutkan studi. Mereka juga menyediakan soft loan bagi mereka yang membutuhkan modal usaha. Kesetiaan merekapun dievaluasi dan dimonitor secara ketat. Ibu Jamilah merupakan contoh jemaat yang menerima pinjaman, dan saat ini sudah dapat menghidupi keluarganya dari perputaran uang hasil berjualan nasi bungkus. Wanita Madura ini sekarang menjadi salah satu orang kunci bagi pelayanan KK. Ibu Jamilah menerima Kristus empat tahun lalu, ketika suaminya yang seorang supir sakit lumpuh

Ibu Jamilah

dan disembuhkan melalui doa. Awalnya dia dibenci oleh keluarga dan tetangganya, tetapi imannya kepada Kristus tidak pernah pudar. Dia bertekad untuk menjadi terang bagi lingkungannya. Lain halnya dengan Marlon, pria yang dengan penuh semangat memimpin puji-pujian ini mengaku sebagai mantan napi yang telah empat kali masuk penjara sebelum bertobat tahun 2006. Dia dulu adalah perampok, bandar judi dan pengedar narkoba. Pertemuannya dengan Tuhan Yesus melalui pak Windu mengubah

Marlon NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 61

61

19/03/2012 11:31:57


Marlon sedang memimpin pujian hidupnya. Dia beralih profesi menjadi “pak ogah” atau satpam tidak resmi yang suka membantu orang menyeberang atau mengatur mobil di sebuah pabrik di Mojokerto, penghasilannyapun tergantung dari kerelaan hati yang menerima jasa. “Berapapun yang saya terima, saya tidak lagi mengumpat, dan saya percaya Tuhan pelihara saya. Saya masih bisa hidup sampai saat ini adalah bukti nyata pemeliharaan Tuhan kepada saya,” kata Marlon dengan tatapan mata yang tulus. Sebelum firman Tuhan disampaikan, beberapa orang diberi kesempatan untuk bersaksi. Seorang ibu yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga bersyukur karena diajak makan di restoran mahal oleh bossnya. Ibu lain berbicara tentang berkat menyangkut angka-angka yang tampaknya hanya puluhan ribu rupiah saja, namun ucapan syukur akan kemurahan Allah dipanjatkannya tanpa henti. Ketika mengalami tertipu orang di ang-

Seorang ib

u sedang b

ersaksi

kot, diapun belajar untuk tidak mengutuki, namun malah mendoakan dan berterima kasih kepada Tuhan. Sebagian besar jemaat ini berpenampilan sama buruknya dengan orangorang kumuh yang sering kita jumpai di jalanan, namun hati mereka percaya kepada Allah, dan nyata sekali bahwa Allahlah yang menjadi sumber suka cita mereka. Saat firman disampaikan secara interaktif oleh Pdt. Yung, hujan deraspun mengguyur area tersebut dan angin ken-

62

NAFIRI MAR12 ysw.indd 62

19/03/2012 11:32:02


Dalam kekhusyukan ibadah

gah guyuran

ktian di ten uasana keba

S

hujan

cang hampir merubuhkan tenda, namun hal itu tidak mematahkan semangat jemaat untuk berbakti, mereka berisik, namun tidak ada yang tampak panik, ketika Pdt. Yung katakan: “Tenang…, palingpaling basah,” mereka dengan serempak

berseru: “Hujan berkat!!!” Walaupun beberapa dari mereka harus mendengarkan firman di bawah naungan payung. Berbeda dari “orang kecil” pada um-

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 63

63

19/03/2012 11:32:06


umnya yang biasanya “norak” ketika ada orang yang mengambil foto-foto mereka. Jemaat ini sama sekali tidak terganggu konsentrasinya ketika saya mebidikkan kamera ke arah mereka. Kesedehanaan, keseriusan dan ketulusan tanpa kepurapuraan sangat dirasakan di antara komunitas ini. Seusai kebaktian menjadi ajang bagi beberapa orang datang kepada Pdt. Yung dan pak Windu untuk minta didoakan secara khusus tentang persoalanpersoalan mereka.

muhnya tempat tinggal mereka. Melihat anak-anak kecil yang tidak dapat memilih dilahirkan dari orang tua dengan tingkat ekonomi jauh dari kenyamanan, saya tidak sanggup membayangkan mampu untuk hidup dengan suasana seperti itu. Ibu Yani mengantar berkeliling

Setelah itu ibu Yani - penjaga kubur yang juga merupakan salah satu aktifis, mengantar kami berkunjung ke beberapa rumah kontrakan yang kumuh. Sesama “orang kecil” tampaknya lebih Ibu Yani fleksible untuk menularkan iman. Sepanjang lorong, ibu Yani dengan lantang menyapa orang-orang yang duduk-duduk di gang, berceloteh supaya percaya kepada Yesus dan bahwa kami akan mendoakan mereka yang sakit. Hati saya yang sesak dan “eneg” karena melihat jemaat yang hidup nyaris “tanpa kebahagiaan duniawi” ini, semakin terasa pedih mengamati betapa ku64

NAFIRI MAR12 ysw.indd 64

19/03/2012 11:32:15


Kami membezuk beberapa “rumah” yang sempit, jorok dengan bau kotoran manusia, berbincang dan mendoakan mereka. Seorang ibu yang sakit dirawat oleh tetangga-tetangganya dengan tulus hati. Tampaknya mereka tidak enggan untuk berbagi satu dengan yang lain. Seorang nenek tua yang kumal seperti pengemis minta didoakan, dan Pdt. Yung pun tanpa terganggu oleh keadaannya memegang pundaknya, berbincang dan mendoakan dia. Di antara jemaat, ada yang masih tinggal “di dalam” kuburan tua dengan

kondisi yang sangat mengenaskan, sebuah tempat yang harusnya tidak layak untuk dihuni anak manusia yang masih hidup.

Kuburan temp a

t tinggal mere

ka

Mendoakan ibu yang sakit

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 65

65

19/03/2012 11:32:21


Pekerjaan mereka rata-rata pembersih kubur, tukang sayur, tukang becak, tukang batu, pembantu rumah tangga, penjual nasi bungkus, mantan PSK (Pekerja Seks Komersial) dan bahkan kami melihat dua orang wanita yang datang ke kebaktian masih dengan baju yang sangat minim (seperti PSK) yang ternyata dikenali oleh pak Windu sudah dua kali hadir dalam kebaktian. Untuk membersihkan kuburan, mereka dibayar hanya Rp.50.000,- sampai 60.000,- per kuburan per tahun. Dalam perjalanan pulang ke hotel, kami mendiskusikan gangguan-gangguan yang bagi saya masih menjadi gap, seperti tempat-tempat yang jorok dan bau, kehidupan di sekitar anjing, angsa,

dan kambing, ulat bulu hitam sepanjang 12 cm yang menjadi momok bagi saya. Namun bagi Pdt. Yung dan pak Windu, semua itu sudah tidak menjadi halangan yang perlu dipertimbangkan. Bahkan Pdt. Yung berprinsip, untuk menghormati mereka, kalau ditawari minumanpun dia akan meminumnya “dalam nama Yesus”, tanpa mempertimbangkan segi sanitasinya lagi. Saya melihat sungguh kasih agape dipraktekkan untuk dapat mengasihi orangorang seperti itu, yaitu orang-orang yang tidak sanggup membalas kasih itu di dunia ini. Malam harinya kami dijamu oleh sebuah keluarga rekan satu tim Pdt. Yung makan di sebuah restoran. Keluarga ini sangat mengasihi anak bungsu mereka

66

NAFIRI MAR12 ysw.indd 66

19/03/2012 11:32:31


yang lahir down syndrome sekitar 16 tahun lalu. Kami menyaksikan kasih yang luar biasa dipraktekkan dengan nyata tanpa kepura-puraan. Sepanjang makan itu – bahkan katanya, setiap kali makan – anak yang besar bersama dengan calon suaminya tak henti-henti melayani adiknya yang sulit menelan makanan, memotong-motong makanan, menyuapi, membersihkan air liurnya sampai nyaris mengabaikan makanan lezat di piring mereka sendiri. Keluarga ini tinggal di sebuah rumah mewah, namun heran, mereka tidak membiarkan adiknya diasuh oleh orang upahan walaupun mereka sanggup membayar. Mereka merawatnya sendiri, dengan sabar, tanpa mengeluh kepada Allah. Supir mereka yang mengantarkan kamipun banyak bersaksi mengenai kasih keluarga ini kepada Allah dan kepada sesama, mereka memperlakukan para pegawai pabriknya dengan sangat manusiawi, bahkan mereka berinisiatif membiayai rumah sakit bagi teman SMA anaknya yang mereka ketahui dari Facebook. Inikah yang dinamakan kasih itu? Betapa kasihnya keluarga ini kepada anak mereka yang tak dapat mengerti bahwa ia dikasihi. Bukankah seperti itu pula kita yang tak dapat mengerti bahwa kita dikasihi Allah? Allah mengajarkan kepada saya dari dua kelompok tingkat ekonomi yang sa-

ngat kontras ini, dimana yang satu tinggal di kuburan dan hanya punya ruang kecil untuk sekedar meletakkan kepalanya, dan yang satunya lagi tinggal di rumah mewah yang anjingnyapun memiliki tempat khusus. Dua mata telah saya lihat, mata yang menerawang, dan mata yang lurustajam. Tetapi dua kelompok yang kontras ini bertemu dalam sebuah ruang, dimana di hadapan Tuhan keduanya sama saja – datang dari tempat yang sama, dan kelak pergi ke tempat yang sama. Personal outing saya telah menjadi personal retreat, bagaimana saya bisa belajar tentang kasih, sebuah kata yang tak bisa benar-benar dimengerti kekuatannya

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 67

67

19/03/2012 11:32:32


REFLEKSI

/ Erwin Tenggono / 68

NAFIRI MAR12 ysw.indd 68

19/03/2012 11:32:33


Baru-baru ini, kami menerima kartu keluarga GKY BSD berupa formulir kosong yang harus diisi data dasar, termasuk sejak kapan kami berjemaat di gereja kita. Beberapa teman sempat saling bercanda dan berkata dia bukan anggota, dan hanya simpatisan saja. Pada saat harus mengisi kartu keluarga ini, sayapun tersentak dan memikirkan sejak kapan saya telah beribadah di gereja kita.

i kala mengisi kartu keluarga itu, pikiran pun bertanya-tanya berapa sepiki benarnya jumlah anggota keluarga gereja ben kita saat ini. Saya disadarkan bahwa keluarga gereja kita ini sudah merupakan luar keluarga yang sangat besar, seperti katakelu kata sebuah iklan kendaraan. Dalam keluarga gereja kita ada kakek, nenek, kakak, arg adik, kakak ipar, sepupu, anak, cucu dan adi selanjutnya. Itu sebabnya, kadang kalau sela kita sedang berbincang dengan jemaat

lain, kita kadang kaget karena orang itu ternyata saudara atau anggota keluarga rekan lain yang sudah kita kenal. Natal tahun lalu kami hadir di salah satu gereja GKY di kota lain. Kami sangat heran karena pada ibadah Natal itu, kami sekeluarga termasuk di antara sedikit pasangan muda yang ada di gereja. Hampir 70 persen jemaat adalah anggota Kaleb (Kaleb adalah komisi para lanjut usia – di atas 55 tahun – Red.). NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 69

69

19/03/2012 11:32:35


Pada akhir ibadah, pendeta tamu yang menyampaikan Firman Tuhan menegur dan bertanya dengan sopan namun tegas: ”Apa yang terjadi dengan gereja GKY di sini?” Beliau berharap pengurus tidak tersinggung. Tetapi pasti ada sesuatu yang tidak pas dalam persekutuan sehingga di sebuah kota yang besar jemaat yang ada dalam satu gereja kebanyakan adalah anggota Kaleb. Saya dan keluarga kaget sekaligus kagum. Ini adalah pertama kali saya mendengar seorang pendeta yang diundang menyampaikan Firman pada perayaan Natal justru berani menyatakan hal yang sangat nyata dan menjadi refleksi untuk semua jemaat. Kedua keadaan di atas menimbulkan pertanyaan bagi kami. ”Apakah gereja kita bertumbuh? Mengapa banyak kursi yang kosong? Apakah ada masalah dengan kepengurusan? Atau malah pertanyaan mendasar kadangkala timbul: Apakah hamba Tuhannya kurang cakap?” Di balik semua pertanyaan di atas: Apakah ada korelasi antara gereja yang bertumbuh dan jemaat yang bertumbuh? Apakah saya bertumbuh selama saya mengikuti Kristus di gereja ini? Apabila ada korelasi antara pertumbuhan iman kita dengan gereja yang bertumbuh, maka pertanyaan berikutnya adalah: ”Apakah saya bertumbuh? Dan apakah pertumbuhan saya membuat

orang lain bertumbuh dan akhirnya gereja juga bertumbuh?” Kita sering berkata bahwa gereja adalah tubuh Kristus. Makna gereja bagi kita sebagai umat Allah bukanlah suatu gedung ataupun tempat untuk beribadah. Gereja adalah sekelompok orang yang dipanggil untuk melakukan persekutuan dalam Tuhan. Efesus 4: 11-12 - Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajarpengajar, untuk memperlengkapi orangorang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. Ditinjau dari Firman Tuhan ini, pertanyaan apakah gereja tidak bertumbuh karena hamba Tuhan, kepengurusan, ataupun pelayanan menjadi tidak relevan. Sesungguhnya Bapa yang memilih siapa saja yang melakukan perannya di gereja. Tantangan yang sebenarnya timbul adalah bagaimana kita semua yang terpilih untuk hidup kudus sehingga pekerjaan Bapa dinyatakan melalui kita. Gereja adalah tubuh Kristus, bukan hanya bangunan. Kita semua adalah bagian dari tubuh Kristus. Di kala kita semua bertumbuh pasti gereja akan bertumbuh. Pertumbuhan iman kita secara individu harus memberikan dampak bagi lingkungan kita, mulai dari keluarga kita, keluarga besar kita yang menjadi bagian gereja,

70

NAFIRI MAR12 ysw.indd 70

19/03/2012 11:32:37


dan akhirnya orang-orang lain dimenangkan untuk bertumbuh dalam iman dan semua pertumbuhan itu membuat gereja kita bertumbuh. Roma 12:5 - Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. Apakah saya bertumbuh secara iman selama menjadi bagian GKY BSD? Saya mesti berkata: Ya, saya bertumbuh. Saya belajar banyak mengenai Firman Tuhan dan mengenai kehidupan keluarga Kristen selama saya berjemaat di GKY BSD. Apakah pertumbuhan saya membawa dampak bagi pertumbuhan gereja? Saya belum berani berkata: ”Ya sepenuhnya”. Tetapi saya mencoba, minimal melalui keluarga dan komunitas yang ada, dan saya berusaha melalui pelayanan yang ada, walau mungkin hanya sebagai usherr di gereja. Di kala ’Nafiri’ edisi kali ini memilih tema bertumbuh dalam gerejanya, biarlah kita semua mulai berkata pada diri kita secara pribadi bahwa kita harus bertumbuh terlebih dahulu. Kita harus mempunyai komitmen untuk itu. Mulai dari keluarga kita, lingkungan kita dan niscaya dengan anugerah dan kasih karunia Bapa akhirnya gereja kita, GKY BSD, dapat bertumbuh.

Efesus 4: 15-16 - Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih. Dengan berpegangan pada firman di atas biarlah kita memulai komitmen kita untuk terus belajar dan memegang teguh kebenaran firman Tuhan dan memupuk kasih dalam persekutuan kita. Dan terus belajar untuk melayani, memulai dengan sapaan dan senyuman kepada rekan di sebelah kita, belajar untuk mengenal nama dan keluarga jemaat kita dan ikut terlibat dalam persekutuan kecil dan pembinaan yang ada. Dan melakukan semuanya itu dalam kasih Kristus. Jika kita masing-masing melakukan itu, niscaya jemaat GKY BSD akan bertumbuh dan akhirnya gereja kita akan bertumbuh. Dan perkerjaan dan karya Bapa dinyatakan an me melalui kita sebbagai anggota jemaaat GKY BSD

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 71

71

19/03/2012 11:32:37


LIPUTAN

KHUSUS

72

NAFIRI MAR12 ysw.indd 72

19/03/2012 11:32:37


NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 73

73

19/03/2012 11:32:45


/ Deirdre Tenawin /

Adakah di antara kita yang menyadari setiap kali kita duduk dalam ruang ibadah, baik di hari Minggu maupun di hari-hari yang lain, betapa nyamannya dan rapinya ruang ibadah kita, kursi yang tertata rapi, rasa sejuk oleh udara AC, adanya sound system yang menyebabkan suara nyanyian maupun peng-khotbah bisa terdengar baik dan jelas, slide di layar putih yang bisa kita baca dengan enak sepanjang kebaktian berlangsung?

74

NAFIRI MAR12 ysw.indd 74

ernahkah kita berpikir bagaimana mobil-mobil atau motor-motor kita bisa kita parkir di halaman gereja dan kita tinggalkan untuk ibadah dengan perasaan tenang tanpa adanya rasa was-was akan gangguan terhadap mobil/motor kita itu? Tentu semua kelancaran dan kenyamanan itu tidak terjadi secara otomatis, bukan? Siapakah mereka yang setia mengerjakan tugasnya? Pernahkah kita mengingat mereka, menyapa mereka, berterimakasih kepada mereka, apalagi mendoakan mereka? Betapa senangnya melihat mereka begitu berbahagia ketika atas ijin dari majelis, tanggal 6 Februari 2012 lalu, untuk pertama kalinya Gereja Kristus Yesus BSD mengadakan acara kebersamaan karyawan/pekerja gereja GKY se-Tangerang. Acara yang bertujuan menciptakan keakraban diantara para karyawan ini, selain dari GKY BSD juga melibatkan kawan-kawan karyawan dari GKY Pamulang dan Gading Serpong. Bersama dengan anak dan istri, terkumpulah 50 orang peserta. Mereka berkumpul pagi-pagi sekali di GKY BSD dan berangkat bersama-sama ke Taman Safari. Dengan antusias, para karyawan berkeliling dan mengamati berbagai macam hewan yang ada di sana. Ketika hari mulai siang, panitia pun membagikan bungkusan makanan yang dibawa dari gereja dan makan siang bersama. Berbagai cerita dan canda pun dilemparkan ke NAFIRI Maret 2011

19/03/2012 11:32:49


tengah-tengah rombongan. Yang tadinya tidak kenal, jadi saling kenal. Yang sudah kenal, jadi semakin akrab. Semua nampak menikmati kebersamaan ini, terutama anak-anak yang senang sekali bisa jalan-jalan. Setelah makan siang, rombongan kembali mengitari Taman Safari. Rombongan baru kembali ketika hari mulai gelap. Pukul setengah enam sore, rombongan meninggalkan Taman Safari setelah berfoto terlebih dahulu. Dalam perjalanan kembali, rombongan menyempatkan diri mampir ke rest area di tol Jagorawi untuk makan malam bersama di KFC. Acara pun ditutup dengan pembagian hadiah kepada setiap kepala keluarga dan pembagian door prize. Door prize ketiga berupa rice cooker, door prize kedua kipas angin dan

Nama Usia Teempat/tgl lahir Asal Hobi Ayyat favorit

door prize pertama kompor gas. Para pemenang door prize menyambut dengan gembira hadiah yang mereka dapatkan, terutama karena hadiah-hadiah yang didapatkan adalah benda-benda yang sedang mereka butuhkan. Tentunya tiada yang kebetulan bagi Tuhan. Mereka yang Setia Mengurus Gereja Wajah mereka tentu tidak asing bagi kita. Setiap hal yang berhubungan dengan gereja, berhubungan dengan mereka. Tanpa mereka, mungkin berbagai kegiatan gereja yang kita nikmati selama ini, tidak bisa berjalan sebaik yang kita harapkan. Untuk itu, NAFIRI edisi kali ini akan mengangkat cerita tentang merekamereka yang telah menjadi pekerja yang setia bagi gereja dan pekerjaanNya.

: Elvis U Bali : 37 tahun : Nias, 8 Oktober 1975 : Pulau Nias : Makan, main musik, menyanyi : Apa yang kamu lakukan, lakukanlah seperti untuk Tuhan

Tiga belas tahun pastinya bukanlah waktu yang singkat. Pria asal Nias ini telah menghabiskan lebih dari sepertiga usianya mengabdi sebagai pekerja dan pelayan Tuhan di GKY BSD. Sehari-harinya sebagai staf administrasi gereja, Elvis mengurusi masalah surat menyurat dan mempersiapkan partitur lagu-lagu untuk kebaktian. NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 75

75

19/03/2012 11:32:50


Ketika ditanya soal suka-dukanya selama bekerja di GKY BSD, Elvis berujar kalau ia senang dengan apa yang dijalaninya saat ini, karena ia bisa bekerja sambil melayani. Sedang dukanya karena harus bertemu dengan banyak orang yang berbeda-beda karakter, sehingga mau tidak mau harus belajar menerima hal itu, baik dan buruknya. Menghadapi itu semua, Elvis hanya berpegang pada melakukan segala sesuatunya untuk Tuhan. “Yang penting telah melakukan yang terbaik,” tuturnya. Tak sedikitpun terpikir oleh Elvis untuk bekerja di luar gereja Tuhan, sekalipun tawaran untuk bekerja di perusahaan pernah dilemparkan padanya. Ia kepalang setia dengan komitmen awalnya, memakai lebih banyak waktu untuk melayani Tuhan. Tawaran itupun ditolaknya. GKY BSD menjadi tempat pertama kalinya Elvis menyatakan imannya pada Tuhan Yesus Kristus. Di Nias, daerah asalnya, Elvis sudah sering ke gereja, lantaran keluarganya memang Kristen. Sampai akhirnya Elvis pindah ke BSD dan masuk ke GKY BSD (dulu masih GKJMB) padaa Mei 1993. Ya, Elvis masuk hanya berseelang 3 bulan setelah GKY BSD pertamaa kali berdiri. Saat itu Elvis juga melayani di biidang musik. “Ya, di tengah pelayanan ituu, ak-hirnya saya menyadari bahwa orangg Kristen itu bukan orang Kristen yang suu-

dah dari awalnya Kristen. Tapi dia harus mengambil keputusan sendiri secara pribadi. Jadi di GKY BSD lah akhirnya saya terima Tuhan Yesus.” Berjalan sekian lama bersama GKY BSD, tentunya Elvis punya cerita sendiri akan pengalaman yang tak pernah dilupakannya. Dengan wajah bersemu, ia mengingat kembali masa-masa awal pelayanannya. Dulu, ketika GKY BSD baru berdiri, para pelayan Tuhan masih sangat sedikit, terutama di bagian musik. Alhasil Elvispun didaulat untuk mengiringi beberapa kebaktian dan acara dalam sehari. Pada suatu hari minggu Paskah di tahun 2000an, Elvis yang kecapaian tertidur beberapa menit di kebaktian tiga, saat pendeta sedang memimpin doa pembukaan. Elvis pun sempat dibangunkan oleh liturgis. “Kan mau nyanyi nih, saya nggak main-main musik padahal mau nyanyi. Saya dipanggil sama liturgisnya. Ya, saya terbangun dengan muka merah dan gak berani lihat jemaat,” ungkapnya sambil tertawa. Tentunya Elvis berharap kejadian serupa tak terulang lagi.

76

NAFIRI MAR12 ysw.indd 76

19/03/2012 11:32:51


Nama Ussia Tempat/tgl lahir Assal Hoobi Ayyat favorit

: Diana Anggraini : 35 tahun : Jakarta, 18 September 1976 : Jakarta : Makan : Tuhan adalah gembalaku

Ada Elvis, tentu ada yang satu ini. Hehehe… Sosok pemalu namun ceria ini telah bekerja di GKY BSD selama satu tahun sebagai staff tata usaha. Sebelum bergereja di GKY BSD, Diana sebenarnya merupakan jemaat GKY Greenville. Ia pindah ke BSD, ketika mulai bekerja di GKY BSD. Sebelumnya, Diana yang juga merupakan saudara Briggita (salah satu jemaat), bekerja di sebuah perusahaan. Akan tetapi, PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) membuatnya kehilangan pekerjaan. Awalnya, sulit bagi Diana menerima keadaan tersebut. Dari punya pekerjaan menjadi pengangguran. “Dunia seperti terbalik, tiba-tiba seperti gelap saja,” begitu tuturnya. Tetapi Tuhan Yesus memang baik, Ia mengembalikan harapan-harapan Diana yang semula sempat goyah. Kini, sebagai staff tata usaha, Diana sudah sibuk kembali. Ada banyak pekerjaan yang harus dikerjakannya sehari-hari, salah satunya mengurusi penerimaan seperti persembahan. Bahkan terkadang, belum selesai dengan

satu pekerjaan, ia sudah diminta melakukan pekerjaan lain. Bekerja di gereja ternyata tidak kalah sibuknya dengan di tempat lain. Meski sibuk, tentu tetap ada hal yang menyenangkan, “Sukanya, ya seneng aja, nggak bisa dilukiskan. Enak aja ketemu orang, rame,” katanya. Ketika ditanya tentang pengalaman berkesan selama bekerja di GKY BSD, Diana hanya senyam senyum saja. Akan tetapi ia tidak menampik ketika tim NAFIRI menebak punya pacar sebagai pengalaman berkesannya. Cie.. cie.. “Rencana ke depan, tidak tahu. Masih belum tahu apa rencana Tuhan. Kita doain aja,” jawabnya ketika ditanya tim NAFIRI. Ya, pasti kita doain nih Diana. NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 77

77

19/03/2012 11:32:52


Nama Usia Tempat/tgl lahir Asal Hobi Ayat favorit

: Ester Susana Sukiharto : 59 tahun : Pekalongan, 21 Juli 1953 : Jakarta : Menyanyi : Segala perkara dapat kutanggung di dalam Mu yang memberikan kekuatan.

Yesus, merupakan soso sosok yang luar biasa bagi Ester. Walaupun tidak lahir di keluarga yang percaya, tapi Yesus telah memilihnya sejak masih berusia 11 tahun. Waktu itu ia masih duduk di bangku kelas 5 SD. Seorang teman mengajaknya untuk ikut retreat dan sekolah minggu di Gereja Sidang Jemaat Allah, Bandengan Selatan. Berkali-kali mendengar firman Tuhan, Ester merasa nyaman. Akhirnya ia memutuskan untuk mengikut Tuhan dan melayaniNya. Tahun 2008, Ester yang sudah menikah dan mempunyai anak dan cucu, pindah ke BSD dan beribadah di GKY BSD. Sampai akhirnya setahun sebulan lalu, Titus (salah satu jemaat) menawarkan pekerjaan sebagai staff bagian keuangan di GKY BSD. Ester pun mendaftar dan diterima oleh gereja. Sehari-harinya, sebagai staff bagian keuangan, tugas Ester berkaitan dengan segala hal yang menyangkut keuangan gereja. Contohnya membayar uang makan karyawan, membayar tagihantagihan bulanan (listrik, PAM, telpon), membayar tagihan-tagihan konsumsi, dan sebagainya. Ia mengaku menyukai pekerjaannya ini.

Dalam waktu-waktu luangnya, Ester sering mengobrol dengan Tuhan. Terutama ketika ada hal-hal yang terasa berat baginya dan mustahil untuk diceritakan pada orang lain. Saat ia mengalami kepenatan, Tuhanlah yang pertama kali dicarinya. Tuhan sanggup menjawab doanya dengan kelegaan. Baginya, di dunia ini tidak ada yang seperti Tuhan Yesus. Ia merasakan Tuhan ada, Tuhan hadir, mengarahkan hidupnya dan memimpin hidupnya. “Tuhan Yesus, Dia Agung, Dia tinggi, tetapi Dia juga sahabat yang baik yang bisa mendengar kita berdoa dan menuntun kita,” ucapnya. Walaupun Ester sadar bahwa seringkali Tuhan memberikan hal-hal yang tidak

78

NAFIRI MAR12 ysw.indd 78

19/03/2012 11:32:53


hat. Ester percaya kalau semuanya bukan karena Ester dan anaknya pintar memilih, tetapi semua karena Tuhan. Di balik semua itu, Tuhan sudah menyediakan. Ia berharap, jika ia masih punya sepuluh atau dua puluh tahun lagi hidup di dunia ini, ia tidak ingin menyusahkan dan menjadi beban bagi orang lain di hari tuanya. Satu-satunya keinginan Ester, yakni ingin berguna untuk Tuhan dan sesama.

selalu baik kelihatannya, tetapi ketika ia mengevaluasi semua yang diberikannya, ia pun tahu bahwa tuntunan Tuhan nyata dan ujungnya indah. Di usianya yang sudah hampir 60 tahun ini, Ester hanya berharap anak-anak dan keluarganya bisa kenal dan berguna untuk Tuhan. Tuhan memang baik dan menjawab harapan serta doa-doanya. Ia dikaruniakan menantu juga cucu-cucu yang sudah kenal Kristus, baik dan se-

N Nama Usia U TTempat/tgl lahir Asal A Hobi H Ayat favorit A

: Indra Kurniawan : 22 tahun : Jakarta, 15 Juli 1989 : Jakarta : Olahraga dan komputer : Tuhan, aku melakukan banyak mujizat demi NamaMu, tetapi Tuhan berkata “Aku tidak mengenal kamu.”

Kuliah sambil bekerja tentulah tidak mudah bagi siapapun. Ketika dua tanggung jawab disandingkan bersamaan, kadang kala harus ada yang dikorbankan. Begitupun yang dirasakan Indra, yang sudah tiga tahun terakhir bekerja di GKY BSD sebagai petugas sound system dan multimedia. Sehari-harinya, Indra bertugas membuat slide lagu-lagu untuk ibadah dengan powerpoint, menge-print - t apapun yang diminta, menyalin rekaman khotbah ke cakram padat (CD), memperbaiki komputer, meng-installl perangkat lunak yang diminta hamba Tuhan atau tata

usaha, mengatur soundsystem, projector dan powerpointt di kebaktian doa, komisi wanita, komisi kaleb, komisi pasutri, kebaktian-kebaktian di hari Minggu serta acara-acara gereja lainnya. Kecuali hari Senin, setiap hari Indra ada di gereja. Biasanya, Indra akan pergi kuliah NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 79

79

19/03/2012 11:32:54


terlebih dahulu dari pagi hingga siang hari. Baru setelah pulang kuliah, Indra langsung ke gereja untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaannya hingga malam. Indra pulang malam, jika masih ada pekerjaan yang mendesak untuk diselesaikan. Paling larut sampai tengah malam, tergantung pada event gereja. Misalnya pengisi acara berlatih pada hari Sabtu malam dan keesokan harinya harus tampil. Biasanya pengisi acara akan meminta Indra untuk memperbaiki beberapa kekurangan dan mengajukan beberapa permintaan. Tentu Indra harus menyelesaikannya malam itu juga sebelum pulang ke rumah. Seringkali Indra merasa capai dengan segala kesibukannya, tetapi ia selalu berusaha sebaik mungkin mengatur waktunya. Adakalanya di saat pekerjaan di gereja bentrok dengan kuliahnya, Indra memilih untuk menomorsatukan pekerjaannya dibandingkan kuliahnya,“Ya, aku sih lebih milih kerjaan aku beres dulu, soalnya aku udah kerja kan? Aku kan dibayar, gimana ceritanya kalau kerja lalu kerjaan gak beres,” tuturnya. Mau tidak mau, tugas kuliah jadi dikerjakan seadanya. Walau lelah, Indra mengaku tetap menikmati pekerjaan yang dijalaninya. Sebab ada banyak saudara dan teman-teman seiman di gereja yang begitu peduli padanya. Ketika ada jemaat yang butuh latihan di gereja dan Indra berha-

langan karena ada kuliah atau ujian, biasanya Indra akan ditolong oleh jemaat lain yang menggantikan sementara tugasnya. Begitupun ketika Indra belum mahir mengoperasikan soundsytem, beberapa jemaat juga membantu dan mengajarinya. Suasana seperti ini yang membuat Indra merasa nyaman bekerja di GKY BSD. Ketika ditanya tentang suka-dukanya selama bekerja di GKY BSD, Indra menjawabnya dengan polos: “Misalnya jemaat ada yang ulang tahun, yeee… makan-makan. Banyak yang menyenangkan sih. Kadang ada yang suka mentraktir, juga ada yang bawain oleh-oleh kalau pas pulang dari mana gitu, hehehe… Dukanya bosen juga, sendiri, suntuk. Mau ngobrol harus turun dulu ke bawah. Biasanya aku turun ke bawah, bercanda sama Elvis,” cerita pemuda yang mengambil jurusan Teknik Informatika di ITI (Institut Teknologi Indonesia) itu. Selain itu, karena selalu ada di gereja pada hari Sabtu dan Minggu, Indra jadi sedih karena tidak bisa malam mingguan bersama teman-temannya.

80

NAFIRI MAR12 ysw.indd 80

19/03/2012 11:32:55


Nama Usia Tempat/tgl lahir Asal Hobi Ayat favorit

: Stefanus Rustanto : 38 tahun : Solo, 31 Desember 1973 : Solo : Suka berternak, piara burung dan ayam : Akulah jalan, kebenaran dan hidup.

“Kak Rus.. Kak Rus…,” begitu biasanya anak sekolah minggu, remaja dan pemuda memanggilnya. Sosok yang dekat dengan anak-anak, remaja dan pemuda ini selalu ramah di setiap waktu. Sesekali ia suka bercanda dengan anak sekolah minggu, remaja dan pemuda yang dikenalnya. Mungkin karena Rus sudah bekerja di GKY BSD selama 17 tahun, sehingga ia ikut menjadi saksi pertumbuhan anak-anak, remaja dan pemuda di GKY BSD. Di GKY BSD, Rus bertugas sebagai koordinator karyawan dalam persiapan acara-acara yang ada di GKY BSD. Bekerja di GKY BSD menjadi kesukaan baginya, karena bisa bekerja sambil melayani Tuhan. Walaupun Rus sadar, kalau setiap pekerjaan selalu menyimpan suka dan duka tersendiri. “Sukanya ya kita kan kerja di tempat ibadah, jadi ya nyaman-nyaman aja lah, gitu. Dukanya ya…di tempat ibadah kan banyak orang, sikapnya ada yang begini-begitu, ada yang cerewet, ada yang enggak. Ya harus sabarlah pokoknya,” tuturnya. Sebenarnya Rus ingin menjadi hamba Tuhan. Panggilan itu telah dirasakannya sejak tahun 2002. Di tahun 2002, Rus sempat mencoba mendaftar ke sekolah seminari SAAT. Akan tetapi keterbatasan

bahasa Inggris membuatnya gagal di ujian. Pernah juga ia mencoba mendaftar ke STT Amanat Agung, tapi lagi-lagi kemampuan bahasa Inggris menjadi halangannya. Sampai hari ini, panggilan itu masih ada. Akan tetapi, terlalu banyak pertimbangan yang membuat Rus tidak berani mengejar panggilannya. Selain karena terbentur dana, Rus juga harus memikirkan keluarga, orangtua dan saudaranya di usianya yang tidak lagi muda. Semangat untuk mengejar panggilan jadi hilang ketika ada banyak hal yang perlu dipikirkan, seperti yang dialaminya juga di tahun 2007, ketika ia urung mengirimkan formulir pendaftaran yang sudah diisinya. “Mungkin ya gitu kan harus digumulkan terus, gak boleh cuma untuk seNAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 81

81

19/03/2012 11:32:56


mentara doang kan, harus bergumul dulu. Tapi andaikata suatu saat saya punya kesempatan lagi, saya pingin masuk. Entah nanti usia berapa, mudah-mudahan Tuhan tetep masih kasih kesempatan saya jalan ke sana,” ujarnya penuh harap. Pengalaman berkesan bagi Rus adalah ketika ulang tahunnya masih diingat oleh lause-lause sekolah Minggu yang selalu memberikannya selamat. Bahkan kadang-kadang Rus sendiri lupa akan hari ulang tahunnya. “Kadang-kadang ada orang-orang yang bener-bener perhatian juga sama kita, gak basa-basi aja,” ung-

Nama Usia Tempat/tgl lahir Asal Hobi

kapnya. Sosok Yesus sendiri dalam kehidupan Rus, adalah sosok yang selalu ada dan selalu memahami manusia karena kasihNya,“Dia bisa masuk dalam kehidupan kita. Di kala kita sulit, sepertinya Tuhan itu ngerti gitu ya. Apa yang kita butuhkan, Dia itu bisa memahami. Di kala kita jauh, Dia gak pernah jauh dari kita. Meskipun kadang kita menjauh. Doa aja kadang kita enggak, tapi Dia bisa memahami. Bagi saya pribadi Yesus bisa memahami semuanya.”

: Yaphari Pradesta (Jamhari) : 35 tahun : Lengkong Gudang Timur, 11 Desember 1975 : Lengkong Gudang Timur – Serpong, Tangsel : Olahraga, sepakbola

Pria yang gemar bermain sepakbola ini telah 12 tahun mengabdikan dirinya menjadi petugas security di GKY BSD. Yaphari senang bekerja di GKY BSD karena bisa berkumpul bersama teman-teman karyawan lainnya. Ia mengaku tidak pernah merasakan sesuatu yang tidak enak selama bekerja di GKY BSD, para majelis memperlakukannya dengan baik. “Selama di GKY ini ya enaklah. Semua majelis enak sama kita. Rekan kerja juga enak diajak kerjasamanya.” Setiap hari, tugas Yaphari menjaga keamanan gereja. Sistem penjagaan gereja berdasarkan shift. Satu shift 12 jam. Biasanya ia akan bergantian shift dengan

petugas security lainnya, sehingga tidak terlalu lelah. Hanya pada hari Minggu, ia agak merasa kelelahan karena harus mengatur kendaraan di parkiran depan

82

NAFIRI MAR12 ysw.indd 82

19/03/2012 11:32:57


maupun belakang. Anak ketiga dari empat bersaudara ini menyebutkan jalan-jalan ke Taman Safari bersama karyawan lainnya dan keluarga sebagai pengalaman menyenangkan yang disimpannya selama bekerja di GKY

Nama Usia Asal Hobi

BSD. Yaphari berharap ia bisa bekerja di GKY BSD selamanya,“Ya kalau kita masih dipake GKY sih, kita pengennya selamanya kerja di sini. Karena kita udah tahu dasarnya kan? Dari nol kita kerja di sini. Semoga majelis cocok dengan satpamsatpam di GKY BSD,” harapnya.

: Aryadi : 39 : Serpong : Makan dan jalan-jalan

Diantara karyawan lainnya, mungkin pria ini yang paling sibuk bolak-balik. Sudah dua tahun belakangan ini Aryadi bekerja di GKY BSD sebagai driver. Ia bertugas mengatar pendeta, guru injil serta kegiatan besuk komisi Kaleb dan Pemuda. Aryadi sudah berkeluarga dan ia turut membawa keluarganya pada acara jalan-jalan karyawan ke Taman Safari yang belum lama diadakan. Seperti Yaphari, Aryadi sangat menikmati pengalaman tersebut. Seperti Yaphari juga, Aryadi berharap ke depannya ia tetap dipekerjakan di GKY BSD, karena menurutnya menjadi

driver di gereja tidak terlalu melelahkan.

Marilah berterimakasih kepada mereka, bersikap ramah kepada mereka, serta mengasihi mereka, sebab tanpa mereka kegiatan gereja tentu tidak akan berjalan seperti yang selama ini kita lihat dan rasakan, kecuali kalau kita sendiri mau angkat-angkat kursi sendiri, mengatur parkir sendiri, membersihkan toilet sendiri, memimpin liturgi atau berkhotbah sambil mengatur sound system sendiri dan mengklik mouse komputer sendiri untuk mengatur slide multimedia. NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 83

83

19/03/2012 11:32:58


Entah sudah berapa banyak gambar yang diberikan oleh anak saya kepada saya. Gambar itu dibuatnya sendiri, dengan coretan dan warna sebebasbebasnya.

84

NAFIRI MAR12 ysw.indd 84

19/03/2012 11:32:59


/ Titus Jonathan /

ulu waktu ia masih berumur 2 – 3 tahun, ia menggambar sekenanya. Barangkali bukan sekenanya, barangkali ia memang menggambar dengan sungguh-sungguh, walaupun anak seumur itu hanya mengandalkan gerak motoriknya untuk mencoretcoret di atas

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 85

85

19/03/2012 11:33:00


kertas. Tetapi memang itulah bahasa anak umur 2 – 3 tahun. Hanya saya saja yang menganggap bahwa itu coretan sekenanya karena saya menilai dengan cara pandang dan pikiran orang dewasa. Harusnya saya mencoba masuk ke dalam dunia anak seumur dia dan mendengarkan dialognya dengan gambar-gambar itu, tentang apa yang digambarnya dan yang ingin disampaikannya lewat coretan-coretan dan warna-warna itu. Kemudian waktu anak saya berumur 4 tahun, gambar yang dibuatnya lebih berbentuk jelas, lebih bisa berkomunikasi, terlebih setelah ia bersekolah dan di sekolah ada pelajaran Art Works. Saya belikan alat-alat menggambar mulai dari pensil warna, spidol, krayon, cat air, dan segala pernik-perniknya. Ia menggambar apa saja. Saya sediakan kertas-kertas bekas yang di baliknya masih ada halaman kosong sehingga kapanpun ia mau menggambar ia bisa memakainya. Dan iapun terus menggambar, dimulai dari membikin garis lurus, lengkung, bulatan,

lalu mewarnai. Ketika suatu hari saya menggambar, ia memperhatikan dengan antusias cara saya membikin skets dan kemudian menggoreskan pensil warna, mengarsir, menebalkan, mempertajam fokus dan membikin background. Ia memang masih belum mengerti benar, tetapi ia seolah ingin berkata bahwa ia bisa melakukannya. Memang kita tidak pernah tahu imajinasi anak kecil. Mungkin anak saya berpikir seperti Vincent Van Gogh: “I dream of painting and then I paint my dream.” Ketika ia 5 tahun, gambarnya sudah mulai bisa bercerita. Ia tambahkan kalimat-kalimat untuk menjelaskan apa yang digambarnya. Tak heran,

86

NAFIRI MAR12 ysw.indd 86

19/03/2012 11:33:01


sebab ia sudah mulai lancar membaca dan menulis walaupun kadang-kadang spelling-nya masih banyak yang keliru. Tidak mengapa, yang penting pesannya sampai, dan saya lebih ingin menangkap esensi dari kalimat-kalimat itu ketimbang mengurusi urusan spelling. Tetapi ada satu hal yang sangat menarik, yaitu setiap kali gambar yang dibuatnya itu selesai, ia tuliskan “To: Papi” jika gambar itu akan diberikannya kepada saya, atau “To: Mami” jika gambar itu untuk maminya, setelah itu ia menambahkan kalimat: “I love you”. Ah, mungkin bagi kebanyakan orang kalimat ini adalah kalimat biasa saja. Apa istimewanya kalimat “I love you”? Bukankah setiap anak bisa mengucapkannya? Bukankah kalimat “I love you” sering diucapkan oleh siapa saja, misalkan dari seseorang yang lagi mabuk kepayang kepada kekasihnya? Atau bagi para pengobral cinta? Berapa banyak dan melimpahruahnya kalimat “I love you” disampaikan oleh seorang kepada yang lain? Sungguh bermaknakah kalimat itu atau hanya sekedar numpang lewat saja? Ternyata bagi anak saya, kalimat “I love you” itu bukanlah sekedar numpang lewat atau hanya untuk “menuh-menuhin” kertas gambarnya. Kalimat itu merupakan ungkapan polos nan sederhana yang disampaikan seorang anak 5 tahun kepada ayahnya yang saat ini masih belum bisa

bermewah-mewah dengan waktu yang bisa diberikan untuknya. Darimana saya mengerti makna ungkapan “I love you” tersebut? Benarkah ada getaran yang menjalar lewat benang yang tersambung dalam jiwa antara saya dan dia? Saya merenungkan dalam-dalam seraya menarik mundur waktu yang sudah berlalu. Saya mencoba mengingatingat dan masuk kembali ke lorong waktu sejak anak saya itu masih belum “dijadikan” oleh Tuhan. Itulah waktu penantian yang panjang yang menguji kesabaran insan manusia ciptaan Tuhan - saya dan istri saya - yang merindukan kehadiran buah hati. Dari tahun ke tahun saya dan istri menunggu, dan di dalam penantian itu seakan Tuhan membisu dan menulikan telinga. Dia benar-benar berdiam dalam sunyi, hingga suatu hari karena kami ngotot dan terus meminta kepadaNya, akhirnya Tuhan bertanya, “Untuk apa engkau minta anak? Untuk merawat dan mendampingimu di masa tuamukah? Bukankah Aku telah berjanji bahwa sampai masa tuamu dan putih rambutmu Aku akan menggendongmu?” Tetapi istri saya menjawab, “Bukan, Tuhan, bukan untuk merawat kami di masa tua kami kelak, tetapi anak itu untuk mengajar kami mengerti akan kasih sayangMu yang Engkau gambarkan seperti kasih seorang bapa kepada anaknya.” NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 87

87

19/03/2012 11:33:03


Mungkin jawaban itu oleh Tuhan dianggap sebagai “good answer”. Menurut istri saya, pada saat itulah “formulir” antrian permohonan kami di Ruang Tunggu Tuhan itu langsung dicabut dari urutan bawah kemudian oleh Tuhan distempel dengan kalimat “Approved”. Waktu itu genaplah 8 tahun ketika Tuhan membuka kandungan istri saya. Ketika anak saya itu lahir dan masih belum mengerti bahasa secara verbal, setiap hari saya selalu membisikkan kalimat “I love you” di telinganya. Ketika ia sudah mulai bisa membaca, saya sering menulis di secarik kertas dengan kalimat-kalimat pendek yang sederhana dan saya tempelkan di pintu kulkas untuk berkomunikasi dengan-

nya, karena saya harus berangkat ke kantor pagi-pagi benar sebelum ia bangun. Waktu ia bangun pagi ia akan melihat tempelan kertas itu lalu membacanya dengan terbata-bata. Di akhir pesan saya, selalu saya tuliskan “I love you”. Hingga kini, entah sudah berapa banyak gambar yang diproduksi oleh anak saya dengan ungkapan “I love you”. Benarkah ini efek dari bahasa cinta yang sangat powerful itu? Apakah makna dari cinta yang sesungguhnya? Kita yang berumur dewasa bisa jadi tak pernah mengerti makna dari kata ini, apalagi anak umur 5 tahun, sebab cinta tak pernah bisa dikomunikasikan dengan bahasa verbal. Anak saya itu belum bisa menjelaskan apa yang ditulisnya itu, sebab ketika saya bertanya, “Mengapa Nona menulis ‘I love you’ dalam gambar ini?” Dengan lugu ia menjawab, “Because I love you.” Itu saja jawabannya, ia benar-benar tak bisa menjelaskan, tetapi saya yakin jauh di dalam dunia kanak-kanaknya komunikasi cinta itu ter-transfer tanpa bahasa verbal dan hanya bisa diekspresikannya dengan gambar-gambar itu. Maka kita para orang tua sebaiknya tidak menganggap remeh sebuah gambar yang dibikin oleh anak-anak kita. Gambar itu, sejelek apapun (jika mau kita katakan “jelek” dari sudut pandang seni),

88

NAFIRI MAR12 ysw.indd 88

19/03/2012 11:33:03


tetaplah gambar yang berbicara kepada kita. Gambar itu mengirimkan pesan khusus buat kita, jadi masa bodoh dengan nilai seninya, karena Pablo Picasso sendiri mengatakan: “All children are artists”. Suatu ketika di sebuah channel radio saya mendengarkan seorang psikolog anak bercerita, yaitu tentang pasangan suami-istri yang kedua-duanya sibuk bekerja. Anak mereka satu-satunya diserahkan kepada seorang babysitter untuk mengasuhnya, dan seorang sopir yang bertugas mengantar dan menjemput ke sekolah. Pasangan suami-istri itu jarang sekali bisa bertemu dan bermain dengan anak mereka, karena pagi-pagi mereka sudah berangkat ke kantor, dan malamnya hanya sedikit waktu yang tersisa untuk bertemu dengan anaknya sebelum anaknya tidur. Suatu hari ketika mereka datang dari kantor, anaknya menunjukkan sebuah

gambar hasil karyanya di sekolah: sebuah rumah yang warnanya pucat, mobil, seorang anak kecil, seorang wanita dan seorang pria. Dengan gembira ayahnya berkata, “Bagus sekali. Gambar apa ini, nak?” Anaknya menjawab, “Ini rumah kita, ini mobil kita, dan ini aku…” Lalu dengan hati berbunga dan mata yang berbinar istrinya bertanya, “Hmmm…indah sekali, lalu ini dan ini siapa, nak?” sambil menunjuk gambar 2 orang itu dengan bayangan tentang keindahan sebuah keluarga, betapa anaknya ternyata pintar dan mengerti dan telah menghadirkan papa-mamanya dalam sebuah gambar bersamanya. Tetapi…tanpa diduga anaknya menjawab, “Ini Sus Listi dan Pak Yono...” Betapa jujurnya gambar anak-anak kita. Gambar itu mentransformasikan kedalaman hatinya menjadi sebuah bentuk visual di atas kertas. Ternyata anakanak kita lebih membutuhkan kehadiran

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 89

89

19/03/2012 11:33:04


kita daripada segala fasilitas dan mainan anak-anak yang bisa kita beli dengan harga berapapun sekuat isi kantong kita. Maka dari sini kita melihat bahwa tak ada gambar anak kecil yang tanpa arti. Seabstrak apapun dan seruwet apapun ia mengandung pesan yang nyata, dan itu terlahir dari jiwa yang putih bersih. Bukankah kita sebagai orang-tua adalah pihak yang seharusnya lebih peka dan lebih pintar untuk mengartikannya? Cinta memang membutuhkan “tools” untuk mengejawantahkan apa yang ada di dalam hati, dan anak saya yang masih 5 tahun ini punya cara sendiri: melalui gambar. Kelak kalau dia sudah bertambah umurnya bisa jadi “tools”nya akan berbeda. Tidak apa-apa, karena itu hanya “tools”, jadi jika anak kita suka menggambar bukan berarti lantas ia akan menjadi pelukis kelak, sebab ia hanya ingin mengkomunikasikan apa yang ada dalam jiwanya. James Russell Lowell, seorang penyair, kritikus seni, editor dan diplomat kelahir-an Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat (1819 – 1891), mengatakan: “Children are God’s

Apostles, sent forth, day by day, to preach of love, and hope, and peace.” Siapakah di dunia ini yang lebih jujur daripada anakanak? Seandai-nya anak-anak bisa berkhotbah, saya yakin Tuhan akan lebih memilih dan meng-utus mereka ketimbang orang dewasa, sebab anak-anak selalu dapat dipercaya untuk menyampaikan pesan Tuhan. Benar kata Lowell, anakanak lebih pantas menjadi rasul. Tak heran Tuhan Yesuspun sangat meninggikan derajat anak-anak ketika ia mengatakan: “Biarlah anak-anak itu, jangan menghalang-halangi mereka datang kepadaKu; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.” (Mat 19:14). Betapa anak-anak kita sudah mengajar kita tentang arti kasih sayang, bagaimana rasanya mengasihi anak kita dan bagaimana rasanya dikasihi anak kita. Terkadang saya menegur anak saya ketika ia tidak taat, terkadang saya jengkel waktu ia mengulang kesalahan walau sudah diberitahu dan diajar, tetapi cepat benar saya lupa akan kesalahannya, secepat anak saya yang datang sambil mengucapkan “I am sorry” yang membuat saya tidak tahan untuk lekas-lekas memeluknya. Bukankah demikian pula Bapa kita mengasihi kita? Itulah pelajaran nomor 1 tentang hakikat cinta Tuhan yang digambarkan seperti seorang bapa yang sayang kepada anaknya, dimana pelajar-

90

NAFIRI MAR12 ysw.indd 90

19/03/2012 11:33:04


an itu justru saya peroleh dari anak saya, walaupun hanya melalui gambar dan ungkapan “I love you”-nya itu. Namun, dalam pelajaran ini saya kembali harus merenung lebih dalam, benarkah apa yang saya rasakan ketika mencintai anak saya itu sudah seperti Bapa kita mengasihi kita? Rasanya masih terlalu jauh. Semoga anak saya memaafkan saya kelak

Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. (Maz 103:13) NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 91

91

19/03/2012 11:33:04


KESAKSIAN

Priscillia Winoto

92

NAFIRI MAR12 ysw.indd 92

19/03/2012 11:33:05


/ Anton Utomo /

iada yang mustahil bagi Allah”. Acap kali kalimat ini hanya menjadi ucapan klise yang kita sampaikan untuk menghibur kerabat dan sobat yang terpuruk dalam pergumulan berat. Namun, bagi pasangan Priscillia dan Budi S Winoto, firman Tuhan ini sungguh nyata dalam hidup mereka. Bagaimana perjuangan mereka melunasi hutang milyaran rupiah hanya dengan berjualan singkong goreng dan makanan kecil lainnya di pasar depan rumah mereka, menyadarkan kita bahwa memang “tiada yang mustahil bagi-Nya”. Melalui obrolan santai di sebuah resto di Teras Kota BSD, team NAFIRI menyimak tanpa jemu penuturan panjang Priscillia dan Budi tentang keajaiban karya Tuhan dalam hidup mereka. Kami yakin, setelah usai membaca kesaksian ini, kita tidak akan memandang remeh lagi sepotong singkong goreng yang tersaji di piring makan kita..

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 93

93

19/03/2012 11:33:10


Seebeeluum Baadai S daai M Meene nerj rjan rj anng Pasan assaannga gan an Bu Budi di dann Prir sc scilililli llilia addaallah ah sala sa lah saatuu “je j ma maat at mullaa-mu mula” laa” ddii gereja re ja kiitta teerc ja rcin inta in nta ta yan a g saat ssaaat a itu berna ernaama er ma GKJM GK MB Po Pos BS BSD. Sebbag BSD. agai ai ppas ai a an as a ga gan muda mu d yan da angg ba baru r m ru men ennitititi ruuma mahh-ta htaannggga ga,, meere mere r ka k memil em mili ihh tinngggal a di BSD ssej e ak ej a 15 Apprir l 19 A 1991 911, saat saaatt kkom sa ompl om plek e iini ek n massihh diaanggni gap ddaaeerrah gap ga ah ‘an a tah tah be ta berraant antah nttah’ ahh’ ol oleh e warrga eh g J ka Ja kart r aa.. M rt Mer erreekka me memi memi m lilih ih ru ruma um maah te t pa p t di seb di eber berranng pa pasa sarr seede sa d rh rhaanna ya yang ngg kel e ak ddiibang bbaang ngun u men enjadi jaadii per erin inntitis pa pasa sar mo sa m de dern rnn ddii Ind Ind ndon onesia on essiaa. Sa Saat itu tu,, ta takk te t rp rpik ikirir sed ik edik ikkittpunn ba pu bahw hwaa me hw mela lalu la lui lu ui pa paasa saar di di seb eber ber eran eran a g ruma ru uma mah ah ititu tu ke kellaak Tu kela Tuha han ak ha akaann m men ennoollon ongg dann me da m nnyyel elam amat a ka at k n ke kehi hhiidu dupa p n ek pa ekon onnom mi

rruuma mahh-ta htang nggaa mer erek eekka. a. K Keeh ehidduppan an awa wal peernniikkkah aahhaann mer erekka berrjjal be alan alan an dennga gann baaik ik sep epeerrti rtit ppas asan as a ggaan an laainny innnyya. in yaa.. Pririsscciilllil a, a, yan ang se semp mpat mp at bek eker erja j di Lippo Li pppo Li Life, Life fe, memu fe memu me mutuuskan skkann berhe errhe hent nti beekkeerjrjaa nt agar ag ar lebbihh fookkus meem mbe besa esa sark rkkan kedduaa rkan aannak ak meerrek eka. a. Saaaat ittu, u, Bud u i ya y nngg bekkerja errjaa sseeba b ggaai sseeor oran anng kkoonnttraakt ktor oorr teellahh cuukkup u maapa m pan un untu tuk m tuk tu meemenu meennuuhi m h keb ebut but utuh uhan uh a keluuar luar a ga ga.. K Keedu duan uan anya y jjug ya u a akti ug akkttiif me mela laya la yani n di ni GK G KJM MB BBS SD yaang n bar aru sa aru saja jaa ddiririres essmi mika kaan. n. Kaarena K rena re n jum umlaah jeem maaat at yan a g ma masi sihh te si terrbbiilaanngg puulluh uhan an oora rang ra ng, sseela ng, ng lalu lalu lu ber e gaant n ia iann menj me men njaddi K njad KPPP (m (maajjel elis is). Pririsscciilllliliia in inggaatt,, iaa sem mpat paat pu pula ula la akt ktifif seb ebag bag a ai ai anggggoottaa paadduuann suuaara padu r Sannct ctus uss dan gur uruu se s ko kolaah

94

NAFIRI MAR12 ysw.indd 94

19/03/2012 11:33:10


m ng mi nggu gu. Di D wakktuu lib ibur burr seekkol olah a , be bers ers rsama am ma reeka kann ke keluuaarrggaa lai ain di d geerreja, eja, ej a mer erekka keera kera rap be bert ert rtam am masya assyaa ke Jaawa w Tenga enga en gah, h, Jaaw h, wa T muur ba Ti bahk hkan hkan an sam sam ampa pai kkee Bal pai ali,, biiaasa s ny nyaa d ng de ngan ann mob obililil berram a ai-r ai-rram ai amai a . Pe Pend nddek ekny nya, ny a kehi ke hidu hi duupa pan beerjr al a ann men enga gaaliir ddeeng ngan inngan n daahnnyaa tannppaa ham dahn amba b ta tan an be bera rart arrtti.i Saaat Bad S daaii Meenngh ghan anttaam anta Nam mun u , sepe seppeert se ert rtii ka k ta peppat atah ah “ta ah takk ada pe ad ada pest esta stta ya yanngg takk usa s i” i”,, kkeehi hidu dupa pann ma pa maa-nuusi s a seena nant ant ntiiaasa asa sa diwar iw warrna n i ge gelo elo lomb lomb m an a g pa p sang dann surut sang sa uurrut ut . K Krris ris isis sis is 1998 9998 mu mula laii ‘m la ‘men enngggang ga nngggu gu’ ppeeke gu’ kerjrrjjaaan Bu Budi di. Prroyek oyek oy ek yaannngg seda se dang ngg dittanga anga an ganniinyya ba banyyak ak menan ennan angg gguk gg keeru ke ruugi gian an kar an aren aren e a na naik ikknya nya ha ny harg rgaa m rg maateeririaall, p daha pa dahhaal be da belu luum te tent ntu nt tu ni nila laii pr la proyyek daappat proy a dinaaikka ikkka k n. n Di ma masa sa-m a-m mas asa sepe sepe se pert rrttiti ititu, tu, u ten e tuu waaja jarr bi bila la BBud uddi meenccob oba me meli eliri liiririk be beraaggaam peeluuan ang la lain iinn yan a g leebbiih me m ngun nggun u tu tung n kkaan. ng Meelaaluui se M s or oran anng kaawa wann iaa bber eerrkkeennaala lan ddeeeng ngan ng a seseo esseo eorraangg yanng me memi mililil kkii rruuum mi mah sara sa r ng bur ra u un ungg wa walet. leet. t Sekked edar arr inf nfor orm or masi ma s, saat saat sa a krir siis mo monneete ter be beerlrlan rlrlan a gssun ung, ngg,, har arga ga sara sa sara r ng ng bur uruunng wa walet let mero le merroookkkeet luuaarr bia me iasaa akib ak ibbatt tur urun ruunnny nnya nya ni ny nila lai rruupi piah ah seccar ara dr dras as-as titis. s. Sar aran angg bu an buruung ng wallett has asilil pan anen di ruma ru mahh--ruum ma maah bu buru rung n bannyak yak ddiiekksppor ya ke Hon ke ongk g on ong ng da dan C Chhin i a. a. Ter e gi giur ur aka kan peluuanng yaangg dita pelu pe ititaaw war a kan kaan, n, BBud u im ud meenccob o a meemp mpel elaj ajar ari pr ar ari pros ose seess bud u id idayya da d n seega gala la hal ya ha hal yang anngg ber erka kaittaann dden engaan peme en peme pe melililiha hara ara raan ann buurruung buru n waallet et. S Seete tela llaah ma mantap nttap ap menda ennda dala laami m seelu luk be belu luuk pe p me meliliha haaraaan wal alet et, iaa mul et et, ulai ai

meenc m ncob ncob oba me m mb m an a gu gunn se send nnddiri irri ruuma mah bubuurung ru ng denga enggaan en an uk u uurraann lum umay ayyan a bes esarr. Lat atar bel atar elakan aakkanng peeke k rjjaa aann nnnnya seeb ga ba gai ko kont ntrakt ntra nt raakkttorr sipil ippil tentu entuu mem en mud u aahhhka kan ka p laaksan pe kssan anaa aaan ‘ppro royeek’ k ’ barun aruunnyyaa innii. Ka ar K reennaa meliliha me iha h t peelu luan angg kkeeun an untu ttuunggan bbes essar ar di wakt wa ktu si kt sing ngka ng k t, t, banya annyyaak pu puula laa keerrabat abbat a ddan an saha sa haabbaat hab at yyaanngg tter eerrta rtari taririkk da ta dan tur turu tu rut me m naanam na m moda modaal be mo beririr nv n essta t si si di bbiida ida dang nngg ini ni.. TTaanp npa sa sada sada dar,, iniila lah aaw wall dar ari ke kete terppurruk u aann yanngg ber ya erke kepa ke paanj njan anga an g n di waakktuu-wak ga -w wak aktu ktuu seetteela lahn hnnya hnya ya. Te Tern rnnya y ta ta,, ki k saah su sukkksses es kaw wan an Budi Bu di di bbiida dang ng iini n aada ni d la da lahh coont ntoh lan ntoh angk gka yang ya ngg jjaara rang n terrja jadi. di “I di “Iba baraattnnya ya,, ha hany nyaa 1 be berb rrbbanndiingg 100 000, 00, 0,” Pr P issci cilll iaa meennje cill jela ellaass-k n. ka n. Mun ungk gkin gk kinn karrena enna ik iklliim yyaanngg ter erce cema ce cema marr poluusi po si dann berrag agam am m sebbaabb lai a nnnya, ya, pr ya pree-diks di kkssi ppeert rtuum rtum mbuha buhan bu haan juuml mlaaahh ssar aranng buurruung ar ng walet wa leet di di pul u auu Jaw awa khus khhuussus usn sny nya, nya a, seerrin ingngkalili tid ka tiddak a ter erca capa ca paii baahhkkan jau pa auhh di di baw awah ahh hara hara ha rapa pan. pa n S n. Set eettel elah a beb ah eber e aappa taahuun be berjrjaaalaan, n, di ta t hu h n 20 200044 mul 2004 u ai aila laah ‘ppaarra innve lah v st stoorr ’ mengaj me nggaj a uk ukan an kla laim im m unt n uukk men enar narik arik ar ik keem mba balilili mooda m d l me mere reka re ka yan a g su s dah daah teert rtan anam an am m di rruuma mahahh--ruuma mahh bu buru rung ru ng, ka ng kare rena re n hassililny na n a tit ny dak da ak sseesu suai a den ai enga gan ha ga hara rapa ra p nn.. pa Possis isii Buuddii mennjaadi suullitit,, ka k re rena ena meennjjuaal ru m r ma mah bu b ru rung ng yaanng ko ng k ssoong ng ide denntitik de deng ngan ann menju ennjual juaall gud ju udan dan ang di di ten e ga gahh pers pe rsaw rs saw awah awah ahan haann bbah ahhka ahka kan seeba bagi gian an di da daer eerrahh terp te rppenci ennci cil.l.l Ham mppiir mu m stah sttaahhilil meennca cariri pem peem m m-belilii deennga be g n haarg rgaa ya yang ang ng waajjjar ar. Mu ar Mulail laaili ah a maasa m sa-m a-mas -m massa suulit lilit me m ng ngha haamppiirri ke kelluuar uar arga gaa Buudi Budi di-P i-PPrir scil sciilllia. sc liia. a. M Mer e ek er ekaa haaruus meng meng me ngem em-em NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 95

95

19/03/2012 11:33:31


balikan modal yang amat besar, sementara penghasilan yang diperoleh jauh dari mencukupi. Di saat-saat seperti ini, Priscillia sebagai seorang istri terus mendukung dan menguatkan Budi. Walaupun saat itu ia dapat saja menyalahkan Budi karena ‘salah-perhitungan’ yang dibuat suaminya, namun hal sebaliknya yang dilakukannya. Setiap malam, ia mengajak Budi dan kedua anak mereka, Jessica dan Raynardi (Ray), datang ke pangkuan Tuhan dalam mezbah keluarga. Mereka mohon pengampunan untuk segala kelalaian dan kesalahan yang telah dilakukan, dan mengharapkan pertolongan dan jalan keluar bagi persoalan yang membelit keluarga mereka. Satu demi satu aset mereka dijual untuk menyicil hutang dan mencukupi kebutuhan keluarga. Beberapa mobil merekapun terpaksa dilego, hanya satu yang tersisa namun itupun kemudian dijaminkan (leased back) ke bank. Jessica dan Ray nampaknya segera mengerti kondisi kedua orang tuanya saat itu. Mereka rela naik angkot ke sekolah maupun ke tempat lain. Makan di wartegpun sempat mereka jalani demi untuk menghemat pengeluaran. Kini, saat Priscillia mengenang masa itu, ia mengungkapkan bahwa di masa-masa sulit justru mereka semakin erat bersatu, saling mendoakan dan menguatkan satu dan lainnya. Saat itu Priscillia bertekad mem-

baant ntu san ang ssua uaam mii ddeeeng nggan meenc ncobba berw be wiriraa---us uusssah aha. ah a. Tap api,i, apa yyan ang an ng da d pa pat at di dlaaku kukkaannnyaa ? Mod odal al tak ada da,, ta taleenntta ta ya yanngg dimi di m lliikkii jugga ta tak je jelas, laas, s, pal alin ingg-pa gpaliling pa ngg sed edik dik ikititt keeahhlilian liaann mem emas asak as ak yyan ak ang ssuuda an dah meenj dah njad adii ad h bi ho biny biny n a se seeja jak kkeeci ja jak cil.l Apaa yang anng bi biisa saa dissuum sumb mbbannggkkan an bag agi sa agi sang ngg sua uami mi unnttuukk m mi meee-nggur uran angi g beban ebbann huuttan ang ng ya y ngg jjum umla um lahn la hnnyaa miillyyar m aran aann ruppiaahh?? Ras asan sannya m mem eman em angg muusan taahi hill.l. Mod odaallnyya haany n a iman im man dann tek ekadd baja ba jaa unt n uukk mel e an angk gkah gk ah.. Tuha Tu han Me ha Meno nolong loong Mellal aluii Sinngk gkon gkon ong g G re Go reng nng g Tep e at a di puunc ncak cak ak kririsi sis, s, sseb ebua eb uahh ba ua ba-ngunnan ng an yan ang be bern errnnam ma Pa Pasa Pasa sarr Mo Mode d rnn BSD de resm re smi dibu sm ddiibu buka kaa menngg ggan ggan antititika kann ppaasa sarr llaam maa yang ya ang bec ecek ek dan an kot otor. otor or. Ke or Kebe betu be tulaan, n kak akak kakk Pris Pr iissci c llllia liaa membe eem mbe belili 1 uni nit ki k os os di daala lam paasa s r.r. Kar aren e a be b luum di digguuna n ka k n, n Prriisc scililillia liia meem maakaai ki k os o ter erse s bu se b t un untu tuuk m meenc ncob oobba ba

96

NAFIRI MAR12 ysw.indd 96

19/03/2012 11:34:03


berrjjuuaala be lann mie mie ayyaam mi m. Ka Kare reennaa ppas asar as arr mas a ihh bbeelluum bbeegi belu gittuu ram ram mai a , pe pemb mbbelli ya m yang ng datan atanng at jjuuga g tiddakk ter erla laalu lu banya annyyaak. k. Laaggip ipuulla, a “S Siiappa yyaang ng mau au makkan an miee set etiaap ha harirrii?” ? , ppiiki kr PPrrissci cilll iiaa. TTiiddaak be berp rpuuttus-a rp uss-aasa sa, Pr Pris iscill cillia ci llllia m nccob me oba me memu muta tar ar ot otak aknyya. a. Budi udi me ud meng ngg-ng ussul ulkaan m ulka meenc ncob o a bbeerjrjua ob u lan ua lan si la sing ngko koong kong ng ggoore reng ngg. Ia Ia massih ing ngat at,, keti kettiika Priisc ke s ililliliia m mb me m aw wa si s ng ngkoong ggor oren or engg daalaam sseeen buahh aca bu cara r ger ereejja, a bban anya an yakk kkaawan ya waan ya yangg meny me n uk u ainy ainyya. ai a. Akh Akkhhirrnyyaa,, kepputtus usan an unttuk u meng me n heent ng ntik iikkan an pennjual juual alan an mie ie dan a meem muu laai pe penj njua nj uala laan si singgko kongg gor oren engg di d puutu t sk skan an ddeeng ngan a manntaap. p. Kep eput utus ut utus usann kkec usan ecilil yaanng ec ng na n mpak mpakkny mp nya ya t k be ta bera era rartti inni teern rnya nyaata ta aaka kann me ka mennggub u ahh seja se jara ara r h hidu hhiidu dupp ke keluar kelu luuar arga g mer ga e ek eka se s laam ny ma nya. a. Sin a. ingk gkon ongg ggooreng on reeng ng buuaata t n Pr Pris issci c ll-lilia te tern rnnya yata taa diissuk u aaii pem embe embe beli, lili, beri beriku be ririkkuutnnya y

sekawanan makanan kecil seperti risol, tahu baso, pisang goreng, siomay, dan pastel menyusul terpajang dalam kios mereka. Pembeli dari berbagai kalangan sangat menyukai beragam penganan yang disajikan Priscillia. Semua dagangan habis tak bersisa. Selanjutnya, kisah mereka menjadi kisah klasik kesuksesan yang dimulai dari nol. Bagi Priscillia dan Budi, semuanya adalah campur tangan Allah semata, bukan kepiawaian Priscillia meracik makanan. “Coba bayangkan, saya tak pernah belajar masak formal, semuanya melalui pengalaman dan bertanya kepada teman-teman. Banyak orang yang memiliki kemampuan jauh lebih baik daripada saya. Kalau penganan yang saya jual disukai banyak orang, itu hanya karena anugerah Tuhan saja,” Priscillia menjelaskan dengan penuh semangat. Kini, setelah berjalan lebih dari 6 tahun, kios Priscillia yang bermerk Pastellia ini tidak menyewa

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 97

97

19/03/2012 11:34:15


lagi dari kakaknya. Bahkan, jumlah kios milik mereka tidak lagi cuma satu, namun tumbuh menjadi 6 buah. Sebuah ruko juga dibeli untuk menyiapkan logistik dan menyiapkan penganan yang dijual, jumlah karyawan-pun membengkak hampir mencapai 50 orang. Bayangkan! Priscillia memulai hanya dengan 2 orang karyawan di kiosnya. Omset penjualan perhari awalnya hanya Rp 100.000. Sekarang? Hmm… Priscillia hanya menjawab dengan tersenyum simpul. Bagaimana dengan hutang-hutang mereka? Sejak 2007, sedikit demi sedikit hutang kepada kawan maupun kerabat telah dibayar melalui cicilan setiap bulannya. Awalnya, banyak pihak yang tak percaya akan kemampuan Budi dan Priscillia membayar hutang mereka. “Mana mungkin hutang milyaran dibayar dengan hasil penjualan singkong goreng dan sejenisnya yang harga per potongnya hanya beberapa ribu rupiah?”, pikir mereka kala itu. Namun, dengan konsisten Budi dan Priscillia mampu menyelesaikan kewajiban mereka sampai tuntas. Budi kemudian bersaksi, ada sebuah ayat Firman Tuhan yang sangat berkesan bagi mereka saat mezbah keluarga, yaitu:

lam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”

(1 Kor 2:9) Bagi Priscillia dan Budi, sepenggal ayat itu sungguh bermakna dalam bagi mereka saat ini. Segala ‘keberhasilan’ dan berkat yang mereka rasakan saat ini, sebenarnya tidak pernah terbayangkan sedikitpun oleh mereka. Bagi Priscillia, tekad memulai berdagang di pasar adalah hanya demi membantu Budi mencukupi kebutuhan keluarga dan bila mungkin sedikit menyi-cil hutang-hutang mereka. Menjadi Pengelola yang Baik Ketika NAFIRI bertanya makna kehidupan apa yang Priscillia dapatkan,

“Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul da98

NAFIRI MAR12 ysw.indd 98

19/03/2012 11:34:30


baik saat kondisi sulit maupun ketika berkat melimpah, Priscillia menjawab: ”Saat kekurangan, kami merasa Tuhan hendak mendidik kami menjadi lebih taat dan lebih mencintai Dia. Mungkin sebelumnya dikala kehidupan lancar, kami kurang melibatkan Dia dalam mengambil setiap keputusan. Kami juga dididik untuk hidup sederhana dan lebih menghargai berkat Tuhan sekecil apapun. Saat ini, ketika berkat Tuhan datang melimpah, kami sadar bahwa kami hanya “pengelola” milikTuhan. Semuanya milik Tuhan untuk dipergunakan dengan bertanggung-jawab sesuai misi yang kami emban.” Kemudian Budi menambahkan: ”Kami ingin menjadi pengelola yang baik, menjadi berkat bagi orang lain yang berhubungan dengan kami.” Tampaknya itu sudah dibuktikan dengan hadirnya beberapa pemasok penganan di kios/toko Pastelia. Priscillia hanya memotong prosentase kecil saja bagi pemasok yang kurang mampu. Contohnya seorang pedagang kue cucur yang menitipkan kuenya selama bertahun-tahun, ia mampu menyekolahkan anak hingga lulus perguruan tinggi. Belakangan, kerjasama membuka outlet baru di Bintaro juga dilakukan bersama pasangan suami istri muslim dari Aceh. Partner yang berbeda agama dan suku ini dengan sepenuhnya mempercayai Priscillia dan Budi mengelola toko mereka di Bintaro. Alhasil, laporan harian

lewat BBM yang ditutup ucapan syukur ‘Puji Tuhan’ oleh Priscillia bersambut ‘Alhamdullillah’ oleh sang partner. Walaupun sang partner seorang bankir yang mengerti pembuatan laporan dan analisa keuangan, ia sepenuhnya mempercayai perhitungan ‘manual’ ala pasar yang digunakan Priscillia. Apa lagi yang ingin dicapai Priscillia dan Budi di masa depan? Sejak awal beban pasangan ini memang di bidang misi. Priscillia rindu di masa depan mereka bisa secara full time mengunjungi ladangladang misi dan berkarya di tempat itu. Budi, yang kini menjadi majelis bidang misi di GKY BSD, mengaku sangat berharap di masa depan GKY bisa membuka pos di Kalimantan Tengah, di daerah yang kini menjadi ladang misi GKY BSD. Saat ini, di kala kesibukan pekerjaan menyita banyak waktu, yang dapat mereka lakukan adalah membantu para hamba Tuhan dan sekolah-sekolah teologi di pedesaan melalui berkat yang telah mereka terima lewat “sepotong singkong” yang dijual di kedai mereka “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.” (Lukas 16:10)

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 99

99

19/03/2012 11:34:35


100

NAFIRI MAR12 ysw.indd 100

19/03/2012 11:34:36


/ Ca Cath thhry ryne ne B B.. Na Nain ingg g ollan an,, M. MD Diiv /

Suatu kali seorang remaja ditanya oleh pembina rohaninya mengapa tidak datang dalam pertemuan PA (Pendalaman Alkitab) mereka. Remaja ini dengan santai berkata, “Ah... ga betah cik.. PA tu ngebosenin, coba kalo acara nonton film, games, saya mau deh ikutan”. Apa tanggapan anda?

e be bena narn rnya ya aama matt m maanu nusiiawi, aw wi, jik ika kita leb ki ebihh mem emililih ih hhal al yyanng me m ny nyenan anngk gkaann inde in deraawi kita di d ba b nd ndin ingk gkkan an hal-hal yan angg m mb me mbuaat otot-o -oto t t da dann ot otak ak kititaa bekerjra lebihh ke le keraas. Ket e ikka ki kita ta mem millih hhal-hall y ng m ya men enye y nang ngka kann in inde dera rawi wi kitita, a, mak aa relaksas re asii bi b saa did idap apat at,, ke kese sena naang ngan an ter ercapa pai,i kepua uasan terjrad adii da dann la l in-l inn-l-lai a n. S ai Seebaliknnya ya,, jijka k hal-h -hal al yyan angg me memb mbua mb uat ot otot o dan otak ak bekerjaa lebih ih kker eras as, ki k taa mal alah ah hanya akan merasakann ppel e uh uh,, le lela laah dan lah, letih. Maka tentu sang ngat at m man annussiaawi w jik ikaa lebih memilih yang per erta tama ma dar arippad adaa yang kedua, bukan? Namun perlu kita tahuu pul ula, a, bila ilila perkembangan yang baik ituu ada dala lahh ko k mbinasi keduanya, ada relaksasi si tet tet e ap a i setelah berlelah-lelah. Pertumbuuha hann ya yang nngg baik itu adalah pertemanan ked edua uany nya, a a, kerja keras dan juga kesenangaan. Mak aka, a a, menyenangkan indera kita ten entu tu pper errlu lu,, tetapi sebaiknya seimb m angkan den enga gaan melatih otot dann jjug me ugaa ke keta tang ngka kasa saan ot otak ak.. ak NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 101

101

19/03/2012 11:34:38


Semp Se mpur urna nala lahh pe perk rkem emba bang ngan anny nyaa. Dal alam lam kkon onttek teks ks pper erttu tumbbuh uhan han iima mann kris kr iste tenn, rras asan anya ya hhal al yyan angg sa sama ma ju juga ga tter erjadi jadi di. Pe Pert rtum tumbbuh buhan han iman iman Kriist sten ten buk ukan kanllah lah melu me lulu lu tten enta tang ng ttin ingk gkat at kes kesen enan anga gann da dann kege g maran seseorangg karena gerejja mengakomodasi kesenangan inderawinya, kesenangan pribadinya, tetapi juga haru ha russ me mene neka kank nkan an kker erja ja oota takk da dann ot otot ot rroohaniny i ya lewat pe p nggajjaran iiman. Inii amat penting demi keseimbangan pertumbuhan ro han rohha hanii yan angg baik baik ddan an seh ehat hat. Ternyata penekanan pada pengajaran tellahh menjjadi di perhhatitian para Rasull sejakk ko ja komu muni nita tass or oran angg pe perc rcay ayaa te terb rben entu tukk. Luka Lu kass me meng ngga gamb mbar arka kann ppen enek ekan anan an yyan angg kuat akan kuat aka kann pengajaran peng pe ngaj ajar aran an dan dan disiplin dis isip iplilinn pada pada

perkem perk emba bang ngan an gger erej ejaa mu mula la-mul mulaa da dala lam m Kisa Ki sahh Para Para R Ras asul ul.l Mak Maka ka ddar arii itituu, seb ebag bagiian ian besa be sarr ak aktitivi vita tass da dariri ger gerej ejaa pa pasc scaa Pe Pent ntaakostaa addallahh ppen kost enga gajjara jarann. D Diisam isampi ping ing aadda da kebi ke bias asaa aann be bers rsek ekut utuu da dann ma maka kann be bers rsam amaa, Para Rasul memberikan pe p nggajjaran keppada para orang percaya secara langsung. Selain pengajaran, pemantauanpun dilaku la kuka kann, buk buktitiny nyaa ke kebo boho hong ngan an Ana Anani nias as dan Safira ‘dikorek’ hingg gga akar-akarnya y . Maka perkembangan Kekristenen selanjuttnya bahk hkan munculnya l orang-orang y ngg militan baggi Kristus tidak lepa ya p s dari dampakk pengajjaran yang amatt inttensifif dariri ppar da araa Ra Rasu sull. PPau aulu luss ju juga ga ddem emik ikia iann. H Hin ingg ggaa uj ujun ungg nafa na nafasnya, fasn snya ya ia mengkhususkan men engk gkhu husu susk skan an diri diririi untuk untu un tukk

102

NAFIRI MAR12 ysw.indd 102

19/03/2012 11:34:40


membuka jalan bagi perkabaran Injil di tempat-tempat yang sama sekali belum mendengar Injil. Namun proyek misinya ini juga di-‘jaga’ oleh sistem pengajaran yang sistematis. Bahkan dalam surat Galatia, Paulus berbicara amat tegas: Jika ada pengajaran yang ‘lain’ yang hendak mengacaukan iman jemaat Galatia, ia berkata, “terkutuklah dia”. Sungguh amat jelas bahwa kiriman surat-surat Paulus pada para jemaat berisikan pengajaran tentang iman dan tuntunan yang jelas dalam perilaku hidup sesuai pengajaran iman tersebut. Tokoh sejarah gereja seperti John Calvin dalam kepemimpinannya di Geneva menekankan pengajaran iman pada tiap orang Kristen di sana. Ia mensistematiskan seluruh dasar-dasar iman dalam Institutio dengan harapan setiap orang Kristen dengan mudah memahami iman mereka, menemukan keindahan iman mereka dan menghidupi iman itu dalam hidup mereka. Setidaknya, dari tiga catatan tradisi di atas kita dapat simpulkan bahwa pengajaran adalah aktifitas terpenting dalam gereja. Bukan berarti aktivitas diakonia, aktivitas perkunjungan, aktivitas pelayanan sektoral, aktivitas muda mudi, aktifitas persekutuan tidak atau kurang penting. Namun kokoh dan mantapnya pengajaran Firman akan memampukan seluruh gerak gereja dalam

berbagai hal menjadi benar, menjadi tepat sesuai pengajaran Firman. Itulah pertumbuhan, keseimbangan perkembangan indera dan kematangan otak dan otot rohani. Saya ada dalam posisi memaklumi tapi tidak membiarkan sikap adik remaja yang saya contohkan di awal refleksi ini. Jika pembiaran dilakukan, maka ia akan bertumbuh sebagai seorang pemuda yang malas berpikir tentang imannya, ia akan menjadi seorang dewasa yang tak mengerti mengapa ia ke gereja, dan ia akan menjadi orangtua yang bahkan tidak perduli apakah anaknya mengenal Kristus kelak. Maka saudara, mari seimbangkan pertumbuhan iman, dengan mengikuti kegiatan yang memang kita senangi dalam gereja, tapi juga memaksa diri untuk bergabung dan setia dalam pembinaanpembinaan rohani meski otot dan otak kita harus bekerja keras sejenak mengikutinya. Hasil yang didapat juga mungkin tidak seinstan yang kita inginkan, tetapi hasilnya akan terlihat tatkala menghadapi badai hidup dan kesusahan yaitu kekokohan iman dan kesehatan rohani *) Penulis adalah mahasiswa Torch Trinity Graduate School of Theology, Seoul

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 103

103

19/03/2012 11:34:43


arlene Deibler Rose adalah seorang misionaris muda Amerika yang bertahan selama 4 tahun di Kamp Penjara Jepang, di Sulawesi Selatan. Dia dipisahkan dari suaminya, Rev. C. Russell Deibler, yang kemudian meninggal di kamp penjara pria. Darlene dipaksa untuk menandatangani surat pengakuan palsu dan menghadapi hukuman pancung. Tiba-tiba dia diselamatkan oleh keadaan yang tidak disangka-sangka. 104

NAFIRI MAR12 ysw.indd 104

19/03/2012 11:34:44


/ Sherly Gautama / Misi ke Makassar Kita pasti sudah pernah mendengar nama misionaris terkenal seperti Hudson Taylor atau David Livingstone, tetapi nama Darlene Deibler Rose mungkin belum pernah kita dengar, padahal dia pernah tinggal di negeri kita, Indonesia. Darlene dan suaminya, Rev. C. Russell Deibler, tiba di Jawa pada Agustus 1938, kemudian mereka menuju ke Makassar, Sulawesi. Di Makassar mereka berkumpul dengan banyak misionaris lain seperti Dr. Robert A. Jaffray (pendiri STT Jaffray di Makassar), istrinya dan

anaknya Margaret, dan banyak lagi. Tujuan utama mereka adalah New Guinea, tempat yang sangat sulit untuk dijangkau. Pertama, Russell terlebih dulu berangkat ke sana untuk mensurvei lokasi. Namun karena perjalanan yang sangat sulit dan makanan yang terbatas, beberapa bulan kemudian Russell kembali ke Makassar dalam keadaan yang memprihatinkan. Berat badannya turun 30 kg dan kakinya luka parah karena penyakit yang didapatkannya selama di hutan. Kesulitan dan beratnya medan ke NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 105

105

19/03/2012 11:34:49


New G Guuinnea ea tid idak ak m mem embu em mbbuuatt Russse selll dann Daarrlle len ene mu muund ndur ndur nd ur. Bah a ka kann se s te tela l h kkeead la ada daa aan meem m em muung ngki kinkkan an m mer e ek ekaa beera ran ang ngkkaat at kkeesa sannaa llaagi agi gi unt ntuk uk mellayyaanni pendduudduk uk Neew w Gui uininnea yyan ea ang sa an ang sang nggat at misk iskkiin daan te is terbbel e akkanngg.. Bul ulan an Mei an ei 1940 Be Belaand nda kkaala lah mellaaw waan Nazi azi z Jer erm rm maaann. PPeem meerint ririnntta taahh BBeelannda mengghhaaru me ruskan skaann missio sk iona nariris yan yanngg ten ya enga g h ga b ra be rada ddaa di N Neew G Guuin ineeaa yyai aituu Dar ai arleene n dan Russ Ru ssel ell uunnntu ell tuuk di tuk dieevvaakkuuaaasi si. Meerrek si. eka me eka memo mohoon sup suupa paya ya bisa isa te is teta tap tinnggga gal di di san anaa, a, namu na muun titda dak m meenndddaaappaattka kan iijjinn, se sehhiinnggga gga akkhi hirn r yaa mer ereekkkaa di dipu pula lang ngkan kkaan ke kem mbbal ali kee ali Maaka kassar sssar ar. Keem mud udiiaan tteerjjaddililaahh hal al yaanng titi-dak ppeerrnnaahh dis dak isan anngk ggkkaa-s - sa sannggkaa. Ta san Tannggga gga g l 8 D Deeese sseem mbbeerr 194 941 Je Jepa pang pa n meem mbo bom om Peaarrl Ha Pe Harb rbor rb or, la lalluu ssat aatttuu ppeer sa satu tu puulla laauu ddi Inndo d neesia ssiia di didu dudu duki ki Jep epaanng. g. Darle arle ar lene ne daann Russ Ru sseelll bbeers rsam ama pa para par ra missio iona naris rriis laaiinnnnyya meng me ennggun ungsi gsi ke ke ata tas gguunungg dek ekaatt Malin aallinno, o o, d n titing da ngga gal di gal di sseeebbua uah ru r ma mah co con onnffer eren ence. Daallaam Ta D Tawa wana wa nnaan TTeent ntar arra Jep Jep Je paang ng Suuaatu tu hhar a i te ar tennttar taraa Jeppaang n yan ang ng kkeejjaam m meennyyer erbbuu maassuk ke te tem tem mpppat aatt meerreeka ekkaa sseer erta ta m mem eem muukkul ul R Rus usse us selll dann R se Rev eevv. W. EErrneessttt. S Seem muua ua m miis isio isio iona nariris is di d tem mppaat iittu ddiinnyyat atak akan ak kaann seebbag baaggai ora rang ngg taahhan anan an dar arii teent tent ntaarra Je Jepa Jep pang pang ng. Me M reeka dillara arran ang unntu t k meeng ngad addaaakkan ad an koonnttaak den deng de ngaann sia iapa paapu pun ddaan titiddaaakk bo boole leh m le meenniin innggga galkkaann ruum mah a coonnffeere ere renc nncce ittuu. Ji Jika ika me ik melang lang la ngga ggaar ma makkaa merrek eka dihhuuku di kum um te tem mbbak ak.

Tid idak daakk laam ma ke kem mudi mu d an an,, te tennttaarra Jeppangg kem embal bbaali daatan atangg ddaan an bbeerk rkkaaattaa,, “Kamii m um ma meem mbbaw a a semu mua pria priiaa di ssiini. pr ni. Amb ni mbil beberapaa baju. u Tiddak a boleh eh baw eh awa ko kope per.”” Seorang tent nttarra yang mel elilih ihat ihat at ban anya yakn knyaa botol-bo boto bo tol yaangg aaka to kaan di diba bawa awa wa oole leeh D Drr. JJaaffffrraay, y, m men enga en g ta taka kan kepa ka keepa pada da Darl aarrlleennee, “Kat “K atakkan paadda oorran ang tu ang tua ittu, diaa tid idak ak usahh ikkuut. us t. Ka Kalau lau ddiia ppeerlu la rrllu be b gi gitu tu ban a yak yak ya obat ob at-ooba battaan, n, teenntu tulaah dia tula dia ju di juga ga ttid idak id ak aka k n hidu hi dup laama ma.” PPeerrkkataa aan te tent ntar aarra ititu me memb att Dar bu arlen lleene ne ber erta tany ta any n a--ta tany nya. ny a D a. Daaarrle lene ne ne t ku ta kutt ka kalaukala u-ka u-ka kalaau Ru Russ sseel ell diba ddiibawa bawa ba wa uunnnttuk uk d ekkse di s kuusi. ssii Peerraasaan saaan an Dar arleene ne cam mpu p rr adduk uk ant ant ntar ara ta ara taku kut, kut t, mar a ah dan an ssed eeddihh. Rus u seell ber eruussaha aha me ah meng nguatk uatk ua tkan an Daarrle lene ne dan berk be rkat rk kat ata, ta, a, “In Inga gatltltlah ga aahh sat atu hhaal atu al, ssay ayaanngg,, Tuuhhan ay beerk rkat attaa D Diia titid tida dak aakkan dak an perna nah me menniinnggggaall-kaan kkiittaa.” Lalu kan aallu ttrruukk mel elaj aju kkee jal a ann. Me Mee-manng ma ng, se seja seja jak ak sa saa aaatt iitu tuu Daarrlleeenne ne tid idak a per erna nah laaggii beerrte lagi tem muu deng enggaan R Ruusssel ellll.l. Dalam am keessed edih ihan anny n a, Darrleennee mee-rasa ra s tidak sa akk per erna naahh ddiittiiing n galk ng galka ga kaann TTuuh uhan. Mela Me lal alu lui ayyat at-a -aya yat da dala lam A lam Allkkiitaab, b, dia ia dikuat ku atka kan da d n di dihi ihhiibbuur ur. Sem emuuaa miissi emu sio iona nariris is waani w nittaa yaanng ddiibbiiar arkan kan te teta tap ttiinggggaal di di tem te mppat at ittuu sun ungggguh guh u ber erssyyuk yuukkur ur kar aren ena Tuuhan ssuudah ha dah m meeng ngatu atur at ur seehhingg inngggga D Drr.r Ja Jaffffra rayy bisa bisa bi sa tet e ap a tingg g al ber ersa sama sa ma m mer erek er eka sseeba bagaii pe ga p mimpin di teem mppat at itu tuu. Se Sellaai aiinn ituu mere me reka re ka m ka men enga en g lami ga laami ban anya yak mu mujijjiiza zat darrii Tuuhha Tu han an se selaama tinngggall di ssaana na, mi misaln alnnya ya laam mppu seenter er mililik Dr. Jaafffray fray fr ay bissa ddiippaakkaai seetitiap iap mal alaaam m sel e am ama be berb rbu bul ulan lan an--bbuulllan an daann an

106

NAFIRI MAR12 ysw.indd 106

19/03/2012 11:34:51


mi duukk pprribbuum ma peenndduudu saam ersa ay ber fray D Jaffr Dr

bate ba ate tera raainya yaa tettapp ber erfunnggssii. H Heerraannnnyyaa la i, Dr lagi la Dr. JJaafffray bisa bbiissaa seem mbbuuh mb uh sseeca carraa aja ajaaib ib dari ppen dari e yaki kitt di ki diab abet betes eettes es yang ang te an tellaah di dide derriittaa seelaam maa berta tah ahunhunn--ta hu tahhuun. n. Tuh uhan an tah ahu ap a a yyaang ng m meer erek eka ppeerllukkan a . Per erna naah ppaada da bebbeerraappa mala maalam m m ha hariri, mereka me ka heenndak dak ddiirraamp da mpok ok daann dis diserbu erbuu oolleh eh par ara pe pera ramp ra mpookk, k, na nam muuunn per peram pe rraam mppok ok itu itu tu titiddaak be tida b rhhas asill m maaassuk uk. Da Darrllene eenne keemu mudi udia ddiian an bbeerttany anya an ya kkeep epad ada tuukan kkaanngg keb ebuunn set eteem mpa pat yang ya yang ng m mun unngk gkin in ttah ahu te ah tennttan ang haal ititu. ang u. Dia ia bbeerkat rkat rk ata ta seetitiap iaapp maallam am keettik i a ru ruma maah iittu tu akan ak an dise isserbu erbu bu, ppaast stiti ad adaa seeke kelo loomp mpok ok orang rang ra ng y ngg beerrbbaajjuu puuttih ya tih yaanng m meenjjag ag ruuma aga mah mere me ere rekkaa. D Daaarlrlrle rleenne taahu itu tu passtit m maal alai laaiik ika kat yang ya ng dik ikiririim iki m Tuh uhan an unnttuk uk mel e inndu dung ngi meng meme rreekkaa. Pada adda Deesseemb ember mberr 194 942 pa p ra r mis isiio ionaariris ris dip ippiinddah ahka k n kee rum ka u ah kkec ecilill di ddeekkaat huta hu ttaan di ata tass gguunnuung ng. Li Lima ma bul ulan an kem emuuddiiiaan an merek errekka di d unnggssikan ikkan an laaggi gi tu turu run gguunu nung nung y ititu ya tu ke k Kaam mpilii, 1155 km ddaariri Maakkas asssaar arr.. Teemp Tem mpat at iini ni yanng sseebbeelu ni lum mnnya ya adala ddaala lah ah teemp mpat at San anitar ittaarriiuum Pe Pend ndeerrittaaTTBC BC, di d ub ubah ah ah

meenj m njad jaddi ka kam mpp peennjjaara r oleh leeh tent teennttar ara Je Jepang pa n . Kaam mp ppeennjjar ara w ara waanniitita ta daann aana nnaakkanak an naakk innii ddih ihhunni oleh eh lebbihh dar arii ennam am ratu aattuuss eekksp spat atrriiat wannita itta dan an anakk-ana -aanaak ya yang ng ddiitita tahan ol tah oleh ehh teenntaara JJep epan ep ang. g. Ad A a ya yang ng dariri K da Kan aannada ada, ad a, IIng nggris nggr ng ris is, s, Sk Skot o laand n ia ia,, Irrlaand ndia iaa ia, J rm Je mann, A Arrme meeni nia, ni a, IIsr ssrrae ael ell,, Cek e ossloova vaki ka d n Ru da Russiia. S Set eettiaap oorran angg me messtti be beke ker errjja ja sesu sesuuai se denggan tug de ugas as yan ang di dititent tent te ntuukkaann. A Adda yyaangg jadi tuk jad ukanng ma massaak, k, per erawat eraw aw wat at, t, me mengguurruss kebu ke bun, n, kan anddang ngg ayam yaam m,, ba bab abi,, dan a lainain lain ai lainn. Maaka M k na n n, pak akai aian an,, ke kepe peerlrllua u n da dan oobbaatttobatann ssaan ob obat anggaat teerb rbaattas as,, bbaahk hkan an kad kad adan danng k laa mer ka ereekka ka m meeesst sti m maaannd ndi ddeeng ngaann mee-maka ma k i paaka kaiia ian su supa paya aya ya sab abunnny nya sseekali kaliian ka an memb me mber e ssiihk hkkaaann baj aju daan kuli kkuuliit me merreekkaa. mer Duaa m min inggggu in gu se seteellaah m meeerre rekkaa ting inngggaal dii ka kamp in ini,i, Mr.r. Yaam majji di dituga tuga tu gaska sskkaann ke Kamp Ka mpililii se sebaaga gaii kooma mand man ndan an kam ampp.. Karenna kaampp innii bennar-bbeenna kamp nar ar ter eriissoollassi, mer erek ekka jaraangg menda ja enddaapa en p t kkaaba bar bbeerriita ta dar arii lu luar ar. ar. Namu Na muun, n, aadda n, da ruum moorr baahhw waa M Mrr.r. YYam amaj am aji punya pu nnyya te tem mppper eerra raam meenn yaanng ma manniiak mani ak daann kee jjaam. Seo eoran rraang ng pprirriia pe perrnnah ah dippukkul ul hiinngg g a meni me ning ngggaal ddii kam amp ppeenj amp njar jar a a pprria ia di PPaarreeppaare. re re Kea e da daann yang anng titida dakk me da memb mbaaiik ik m meembbuuat a emoosii set etia iaap or oranng di di kam amp pe penj njaarra njar beerc rccam am mpu purr dari daarii marah arah keppada ada teent ntar ara Jeeppaang Jep ng, fr frus ustr tras asi pa padaa ket etid iddaakkbeerrdddaay ayaa aan meere me rekkaa, ta reka re taku kut aakkan kut kan an kkeek ekej e am man an dan an kekkeera rassaan JJeeppaang ng, hi hin ing ngga ga putus uttus u asa sa pad ada NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 107

107

19/03/2012 11:35:00


kkeettiiddaakkaaadi diila lan ya yang sud uda dah ah m mer e ek er eka ra eka rasaka sa kan. kan Mr.r Yam maj ajii pern peernah ah mem ah man angg angg ggilil dua ua wani wani wa nita t unttukk men engh ngh g ad adap ap. Mereekka titida ap daakk seggeera se ra ddat attanngg.. Kaarreenna na ittu, mer erek e a mest meesstti m naangggu me gungg pukul uukkuullan an dden enga enga en g n to tongkat. Salah ssaattuu sis Sala Sa isi tteelin lliing nga m meeere reka re ka lluk uka para rah hhiiinng ngggaa tuulli,i, dan an bbaaaddan daann mer erek eka lluuka, u , beng nggkakk da dan mu munggki kkiin aadda da ttuul ullaang ng yan ang retaak. Dal alam alam am kkel eleelllaaahhan el an roohhaanni dan dan em da emos osi yang ngg ter erkura kkuurraas as, s, tiba ibaa--tiba ib titiba ba D Daar arle lennee diiing n at ak n seebuuah ka ah ayyaat ddii Alk lkiittaabb: “K “Kasih aassiihhil hiillah musu mu suhm su hm muu,, berdo erddoooaal er alah ah bbag agi mere agi ag mereka me rreeka ka yan ang meeng nganniaya iaya ia ya kam amu. u.” Da Darlrlen ene la lalu luu men enddooakkaann Mr.r. Yamaj aam majji. Sua uatu tu ket etik ika pe ika pennyyak akit dis iseen entrri m meera eraraajjaale lela la di kamp kamp ka mp. La Lala laat ya yangg m mem emba em bbaawa awa wa pee nyak ny akitit iitu ttuu ada da san anga ngat gaat bbaany nyaakk jum umlaahn hnya ya ddi daer da e ahh kaam er mpp.. Mr.r. Yam mp. amaajji me meng ngel elluua uarkkan uark an ppeerin rriintah tahh sseet etiaap w waani n taa ddal alam al am kam amp me mest mest stiti mena me nanngggka na kkaap da dan m meemb m uunnuh nuh uh 10000 eko kor llaalat laat se settiia seti iap ap haarrii.. Awa waln lnya ya meerre ya rek eka ki kira dia beerccaannda dia di da, a, te tern rnya nya yata ta ttiidak ak. k. Beb ebeerrap apa wani wa nita ta kkeen ena hhuukuma ena kkuuma m n cam caam mbbuk u kar aren reenna memb me mbaw awa ku kura ran ra ang ng darri ku kuoot ota atau ota ataauu m at meem emoottoonngg laallat lat at meennjjaadi adi 2 suppayya ke keliha kel lilihaata tan banyak ba bany nyyak ak. Set Sete Se tela lah ittu ham haamp mpirir set etia iap w waani nita ta tida titid dak bbeerraani ni mem emba mba bawa waa kkur w urran uran ang da dariri 10000 laallaat at seti seetitiap a haarri. ap ri.i Peennyaakit kit me ki mera raja jale lelaa dari ddiise sent ntriri,, caaci cing ing ngaann, kutu tuu, ma tu, m laariia, a, ber eri--be berir d n ra da rabi biieess. Ada Ada be Ad bebe berraaapa pa orraaang pa ng yyan ang an meeni meni ning ngggaal ka ng kare rena ennaa rabi abie ies. s. Kea eada ada daaann yaanng ppaara rahh in ini ni m meem mbbbuua uat bany anya nnyyak ak waanniitta yaang ng meenggal m meng alam ami ddeepr preessi bera bbeera ratt.

Seeoora rang ng ppriibuum mii keddappaattan m mem ema-em s ki daaeerraah kamp su mp. M Mrr.r. Ya Yama maajjiji men enaanngk gkapp o ang or anng tteers rseebbut lalu meny meenyyuurruh uh dia ia men engg akuii siiapa p kahh di dian anntara ra wan anitita di kkam ani amp am amp yang berseko koong kong ngkol de d ng ngan an diaa. S Seettiiap ap wanitaa dititanya yaii ol o eh Mr. Yam amaj aji.i Kaarrren aj ena titi-ien ddaak saatu tu w wan anitiappunn men an enga gaku ga ku dan an prriia iittu jjuuga ga tid idakk men idak enga ggaaku, kuu, la lalu lu Mr.r. YYam amaj am ajji m muuu-lai me la memu muku kul pprriiaa itu tu den enggaan to tong ngka ng katn ka tnya yyaa. Puku Pu kullaann nnyyaa beeggittu kera kera ke ras da dan ke dan k ja jam am sese se hing ngga ga tul ulan angn gnyyaa paassti sttiilaah ha hannc ncuurr. Ta Tang ngan ann p iaa ititu diii ka pr kat at ke bbel eellak elak akan kan angg seh sehi se hinnggga ga diiaa titdaak bi b sa meellinndu dung ngii di ng d ririny nyaa.. M ny Mr.r.. Yama am maj aji muulaai me m menne nend nend ndan anng de denggann sep deng epat epat atu bo bottnnyaa bot yang ya ng berat ng eratt – tul er ulan ang ru r suukk,, peerrruuutt, t, kkeepa pala l , seem muua ttiida daakk aadddaa ya yang ng lupu uput up ut. A Akkhirnnya k re ka rena enaa kec ecap apaian apai aian ai an,, Mr Mr. YYaama majiji bber erhheentti.i. Naamu mun pprria mun ia itu tu ssud udah ud udah ah tid idaakk beerrggeerak raak. Darlrrllen Da ene sang ssaang ngat at sshhock hock ho ck daann ber erdoa pa pada da Tuha Tu hann su ha suppaaya ya diaa tiddak ak aka kan an me meny nyak akksi sika kan haal sseeppeertti inni llaagi gi. Suaatuu pag agi,i, Mrrss. s. Jo J ustraa di ditu ditu tuggaass-kan ol kan ka olehh Mr.r. YYam aam maj aji uunnntu ttuuk m meen eny nyam ampa amp paikan ka an peessaaann ke ke Daarrleene ne bah ahwa w tig iga bu bulan yyaaang nngg lal alu Ru Russ ssel ell tela ell tellaah te ah m meenniing ngggaal di di kamp amp am pennjjaarra pprriaa ddii Pa pe Parreeppaare Pare re.. D Daarlrleenne bbeegi eggiitu tu terkkeejjjut te uutt. Da Darlrlen ene m meerasa rassaa Tuh ra uhan an men eni nin inggalkkaann dia ga ia kaarrenna duni dduunniiaannyyaa ser erras asaa ha as hann curr lebu cu lebur. Darleene sul le u itt meenneerrim ima baahw h a Russsel Ru e l telah meniinggggaal dan an diku dikkuuburk di burk bu rkan rkan an ‘ttig iga bu iga bulan laan ya yang ng lal alu’ u’. So Soreny Sore nya, a, Mr.r. Yaam maajjii m mem em man angg ggilil Dar arlle lene n ke kant kant ka ntoorrrnnnyya. Diaa ntor berrkkaatttaa,””N be berk ”Nyo yony nya Deib Deibble ler,r, eenng ngka kaauu masi masi ma si h mudda mu da. Su Suat atu at tu hhaari per eranng akan akaann ber ak eraakkhhiirir era

108

NAFIRI MAR12 ysw.indd 108

19/03/2012 11:35:08


ddaan ka kam muu bis isa ke kemba mbali kee Ame mb merrika ka…. ka …... …. ddaan m meeennniik ikkaah ah lagi laagi gii,, ddaan me melu lupa pakaan ma pa m sasasa maassaa ini m ni. EEnngk g auu sud udah ah m mem em emba mba bant ntu ba banyaakk sseek ny ekal ekal a i wani wanita ta-w wan anitititaa di di tem em mppaat ini inii.. in Saya Sa ya min inttaa kkam amu jaang am ngaann lup upa teerse rsseennyu nyuum laaggii.”” Dar arleene n men enja j waabb,,”T ja ”Tua uan Ya Yama Yama majijij , saya saya sa ya tid idak akk ber erdu duka du ka seeppeerrtiti oora rang ra ng yaanng ng ttiida dak ak ppuuny nyaa hhaara rapa pan. Say aya ma mau m meemmbeririita be tahu h ka hu kan tteent ennttaanng Ses Seesseeorang S ang yyaang an ng mung n ki k n Tu Tuaann beelllum um m peerrna nah ddeeng eng ngar ar… namaNy na maN a Ye ma Yesu sus. Diiaa addaallaah An Anakk Alllla llah ah, penccip pe ipta ta llan ta anngiit ddaan an bbuumi um mii. Dia te telaah m maati bbaagi g Tua u n, dann Dia ia meennar aruh uh kaassih sihh daallam laam m hatiti kkititita ha ta wa wala alaauuppuunn ia memu memu me muusu ssuuhhii kita. suh IItttuul ulah ah sebbab abny abny n a ssaaya aya y tidak idak a mem embe bennccim cim mu TTuuaann Yamaj ajiji. Muunngk aj gkin kin in Tuh uhan an mem mba bawa wa sayyaa ke tteemp sa mpaatt in ini ni unt ntuk tuukk meem m mbe beriitahu tahuu ta bahhw ba wa Di Dia ia me mennggaassih ihim ihim imu. imu. u.”” He Herraan, n, dee-ngan ng an airr mat a a yyaang ng menga ennggaalliirir di di pippiinnyyaa, Mrr. Ya M Yama majiji sseg maji egeerra me eg mennuujjuu ke ruan rruuaannnga ggaan la laiinn dan titida da dak ke dak kelu luar ar laggi. Kes K esed es edih ihan ih an kaarreenna R Ruussssell te tela laah m meening ning ni ngggaal sang sanggatt men sa e ek e an Dar arleenee. Tu Tuha han m ng me nghibu hibur hi buur di dia de deng n an an men e ging giing ngat a kaan Fi Firr mannnN ma Nya ya yaanng ber berkatta, a,”I ”Ia tteelaah me meng nggut utus t s aakku unt untu un tuk me tuk meny nyaam mppaaik ikan kkaabar abar bai aik kkeepada pa da oorrraang ng-oorraang ng seennggssar a a, dan mer eraw awat at oran or angg-or oraanng yyaaang oran ngg reem muk uk haatti… i uunntu tuk mennggaru men me aarrun unia iaka kann ke kepa eppaaddaa merek erekaa pe p rh rhia iaasa iasa san keeppa ke pala l gan antiti abuu… …””(YYes e ay ayaa 61 61:1 : -3 :1 -3). ) ). Teror Tero Te ror K Keemp mpeeiittaai Nam ma ya yangg am yang maat at sa sang n at at dititak akut uti uti sela se lam la maa di Kaam mppilili aaddal alah lah ah “Kemp Kemp Ke m ei e taai”. i””.

Meli M Me eliliha hatt “p “poollissi rraahasi hhaassiia” a” ituu ddat aattanng ddaala lam lilimo m sin mo sin hi hitam hit tam m ta meeemb m uuaaatt seettiia mb iap ap orraanngg mera me erraasa sa sessua uatu tu yan ang bu buruk rruuk ak akan akan an ter erjjaaddii.i TTeem maan Am Amer erik er ikka Da ika D rlrlen ene, en e, Mar Mar argga garreet et dan ddaan PPhhiillo looppa pa diba dibbaawaa oolle di leh Kem leh Keempei mp itai taai. Dua ua har ari kkeemu emudi dian an,, Ke an K mp mpeeittaai da data tangg lag agii da dan mem me mbbaw awa Da Darlrlen rlen ene ke kot otaa Ma Maka kass s ar ss a , ke ke s buuah baanngguunnaan be se bekaas R.S .S. JJiw iw wa ya y ng d uba di ubbah ah mennjjaadi di penja ennja jarraa oolleh leh K le Keempei eita tai.i. ta Dar arle leennee diim mas massuukkkkaan ke ke ddal a aam al m sel s yang ya ng teerrtu tulilis “O Ora rangg innii muusstii maattii..” Da Darleene tah ahu bahw bahwa ba hwa dia hw ddiia aakkan an m meen enghad ghhad adap api hukuma hu huku kkuuma man ma m tii. Diia m meenggal a am amii te tero roor ke ketaakuta ku tan yangg lua uar bi b as asa. a Tib ibaa tiba ba diaa mul ulaaii ulai meenyan m nyannyi llaaaggu yaangg dul uluu di dia ny nyan anyi yik ikkaan ddii s kola se lah ah mi ming nggguu. LLaagguu itu tu bbeerbu erbu er bunnyyi,i, “JJaa-ngan ng an tak akkut ut, Tuuha han titida dak ppeern da rnah nah ah m men e in en inggg lkan ga lkan lk a m muu, anda anda an dallkka kan an keehhaadddiriirrann Tuuhhaann daarri kkeege gela l pa la pann ssaamp mpaaii paggi.i. Peerrca rccaaya yala lah se sega gallaa sessua uatuu aada dala da lah m muung ngk gki kin. n. Per errccaya caya ca yala lah.”” TTuuha uhann m meeneena nang ngka ng kkaan Da Darlrleenne ne se sehi h ngga ga dia bi dia bisa saa ber erka kata,” ka ,””Sa Saya y tah ahu me merrekaa mengunci ng uunnci c say aya, nam aya, muunn mer ereekka tit da d k da dappaat meng me men ngun ngu unccii TTuh uuhhannku ku. Ye Yessuus us ddii dal a am m seell bers be rsam maa-- ssaama ma dennggaanku nkku.” Sel elaam ma 72 72 jam m pper eerrt rtama m , Darl Darlrlen Da e e ttiiddaaakk dibeerrii kes eseem esem mppaata tan uunntu tuk ke ke tooiilleet. t Aw A walny alnya al nya di ny dia di dibe ibeeriri sep epor epo orssii keecciill nnaasi aassi pu puttiih ssaajaa. LLaaluu sset e el et elah elah ah ppet eettuuggaass men enggeettaahu hui bahw ba bahw h a Daarlrlen len enee ke kena na dissen entr ttrri,i, ddiia ia ddib iibbeerrii-kan sepo ka seepors poors rsii buubu burr yyaang dim mas asakk dar darri be beras kkoootto ra tor beercam rcam rc amppuur ul u at at. Di Dia teetaap be bersyuukkurr kaarren sy ena di ena dibe berrii m mak akkana anaann wal alaupu auppuun au jauhh dar ja ari llaaya aya y k ka kare rena re enaa bissa ssaaja ja pet etug ugas as NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 109

109

19/03/2012 11:35:18


iittu ttiiddaak ak m meemb mber e i ddiia ma m ka k naan sa s maa seeka sek kali alii. Dar arle lenee mulai ulaii mengi engi ging nggat at per erka kawi ka awi winnannny an nnyya yang yan cum uma 6 ttaahun huun la lamaany nya. a. “Teettap “T api Tu api Tuha han, ha n, wak akttuuku yan ang diraamp mpookk o ehh ten ol enta nta taraa Jeppaanng se tara selama laama ma 11,55 tahun tteera rakh khiirr dar ari ppeern rnikaahhan anku ku - in innii sanga gatt amatt pah amat am ahitit.” t.”” Diiaa meenna nan angi gis, s, ”To Tolong ng Tung u h n, ha n, am mbbililla lah kkeep eppaahi hitan ttaan iinni ddaaririku ku. Saya Saay S mempun mem mpuunnyai mp yai bbeeggiittuu bban ya aannya yak hhaal bbaaiikk daann meemo moririi yang ind inda in dah yyaang ng tiddaakk seeoora rang ng-ng punn bi pu b sa s menga enga en gam mbbbiiillnnyya dari darir ku da ku..”” Laallu Tu Tu-haan meennccur urah ahkkaaann pe pengh nghhiibura bbuura ran ddaaariri Roh oh Kuudus, dus, du s, se sehi ehi hinng ngggaa ke kem maarraahhaan dan an keeppaahita hi tann nnyyaa pun un ter e leepa p s. s Set etia iap ha hariri Daarrle rle lene ene ne mes estitii men enddeeende ngar ng ar suara uaaraa-s - sua uaraa peenny nyyiiks k aaaan daan teeririak akaann ppeenu nuh hhoorroor da dariri taw awaannan awa an lai ain. Diaa juga uugga mele me lewa wat wa atiti haarriri-ha harir ny nya ssaamb mbilil mem emik miikkirrkan kan ka kkeeba baiikkann dan baik an keh ehad adirirraann Tuhhan an beerrsaam maanya. Waallau nya ny aupu upu pun A Allkkiittaabbnnyaa sud udah ah diissitita, a a, tetaapi te pi diaa teettap ap dih ihibur ibb dan an dikkua uatk tkan kan olehh Firrm ol oleh maan Tuha hann sebbaab bbaany any nyak ak seekkali ali ayaatt baahhka ay kan ppaasa kan sall--pa pasaal yang yaang ng diaa hafal affaallkan da ka dahhuuluu. Set ettiia iap bbeebbeera rapa pa haarri se pa sekkaali alili sel elam lam ama 1,5 1, ,5 bu bula lan, D Dar arrle lennee diiiint nntte terog ogas asi oollleeh eh dua ua pemi pe mimp mpiinn K Kem empe em mppeeit eittaaii, “BBra rain” in” da dan “I dan “Inntteerrrroogattoor” ga r .D Diia di dita ttaany anya nyya be berb r aggai rb ai pert errta tany nyaaaaan yaanngg m yan men ennuudduh uh ia se s ba baga gaai akktit vviiiss po poli oliti lilittiik. k. D a dipu Di puku kulil dann dis ku disiksa ikksaa jik ika jjaawa waba b nnnyyaa tit daak me mem muuas aska kan. n. Darlrle lene ne meennililai lai a K Kem em mpeitititai pe a seb ai ebag bag agai ai mon onsstter er yanng me mennaaku men kutk tkkan, an, an kkeejjaam, m, pen enuuhh keekkeerra rasan an, n ttaak be b rm mor oral ral

dan ttaak bbeerpper da erik rikkeman em man a uussiaaan an.. Sel elam ama dii penjjaara ra Keem mpe peitai iittaaii, Da D r-lenee meennd le nde derirta penyaaki kit ma mallaarriia, a, ddiis isen entr tri dan berii-bberi. Tettapi app Tu Tuhaan m meeeny nyem ny yem embbuuhkannya. Suatu uat har ua arii Da Darlrlr en enee saang ngat in ngat ingi gin maka ma mak kan ppiissaang. ng Di Diaa be berdoa berd doa oa, “T “Tuh uuhhan an tak ak sseeoran seor oraanngpun or un dap apaatt mem embe beriririku kuu pis pis isaaanng. TTiidaak ad ada jala jjaallaan bbaaggiiM Muu Tuh uhan an uunttuukk meem m mbber erikku. Maaf aaf Tu aa Tuha Tuha han, han n, buk ukan ukan anny nyaa saaya ny ya tida dak be b rs rsyu yuku kur uunntu tuk bubu bubu bu bur,r,r tapi aappi pi pisaangg kelililihha ke hattaann annnnya ya ena nak se sek ekalili.” .” D Diia ia ttid iddak ak bissa meelil haat baga baaga gaim iman iman im anaa mu m nggkkiin Tu Tuhaan bi bissaa bis m mb me m er erik ikan ik kann ppis issanng bu isan buatt dia ia leew watt din inding di ng-d ng -diinndiing ng pen enjjaarraa ituu. Beebberap eraappa ha er hariri kkeeem mud mud udia ian pi pint ntu se s l terb te rbuk ukka, a, Mr. Mr. YYam aam majji be berd rdiriri sa samb mbill teerrseenyyum um. Su Suddaah be berbbuullan an-b -bul buullan an Dar arlleennee tit ddaak ppeern rnaahh melih eliihhat at waj ajah ah yan ang te terrssenyyum m. Mata Maataa Mr.r. YYaam M amaajji ber berk be rkaacca-ka k ca ka ca lalu aallu d a pe di perg rgi.ii.. Lal alu pe petu tug uga gas as pe penjar njjar araa kembbali aalli ke ke seel,l masuk uk dan an mel elet etak akka k n pi p saanngg. K Kaata tatanyyaa,, “Ini semu sem se muua m miilikm likkm mu dibe mu, ibberi eerrik ikan ika an ole l h TTuuaann Yam amaj aji.” i.i.” D Daarrlleenne m meena nanng ngis is pad a a Tuhhaan. “Tu Tu T hhaan am amppuuni nila lah sa sayyaa, sa sayyaa sannggaatt maalluu.. Saayya tida sa dak pe perc rcay aya Enngk gkaauu bisa bi sa mem embe beririku ku saattu tu pi pisa sannggg.. Tapi TTaapi pi liihhat hat atla tlaah, h, Enggkkau En au mem mbe berriikkuu ham ber amppiir 100 100 bbuuah 10 ah pi pi-isang sa ngg.”” Suatu hari Daarlrleenne ne dipa p ks ksa m meenu nuliis di aata lis ttaas as se secariririkk ke kert rtas rt as kal alim im matt-kkal alim mat aatt yyaang ng diddik ikte oolle leh Braiin. La Lalu lu ddia ia meessttii ia meeena m nnaand ndattan anga gaani ni sur ni uraat at itu. tu. S tu Seete tellaaahh itu ititu Braaiin be Br b rk rkat ataa, “Ka at Kamu muu tel telah lah ah mel elak akuukkkan aann

110

NAFIRI MAR12 ysw.indd 110

19/03/2012 11:35:26


hhaaall ini ini da in dan iittu, dan u, daann seb ebaggai a mat ataa-ma amata ma taa Ameerrriiikka, kaam Am mu haaru mu russ di dihu h ku kum m ma m ti.”” BBrraaiiinn m meeng ngel eluaark rkan an seb ebua uaah ped peeda dang ng. g. Semu Se mua ke kehidu kehi dupa p n seeak akan an ber erhe heent n i.i. Tiibbaatiba titiba ba seb ebuuaah ah m moobil beerh rheennti ntiti di de d ppaan kaantoorr.. Lal tor alu teerrdden alu enga nga gar suuaarra te teri erir ak akaann ddaan an oran ang berlar rllar aria iaan. Terny erny er nyaatta ad ada se sese seoorraanng yang ya ng beerrrtte teriiak ak meem ak maanngg nggggiill Brraain aiinn. Di Da sege se geera ra kel elua uar da dan ma massuuk kkee dal a am am mob obil yangg mem em emba mbbaaw waany nya ke kem mbbaallili ke ke Kaam mpi pili. lili. Settellah a keem mbbaali ke Ka Kamp Kamp mpilili, Tuuhhhaaann s ka se kalilil laggi m meenyyaattaakkaann muj ujiizzattNy Nya paada da D rlrlen Da ene. en e Padda su suat atu m maalaam se seraannggan an bom yaangg ddilililan bom bo anncark anca ccaark r aann jaattuh uh tepat eeppaatt di Kaamppiilili yan ang me ang meny nyeb ebbab abka bka kann ke keba bakkara ba karraaann he ka heba bat. Tuha Tu uhhaan meenyyeellam lamat amat am atka kan ka an D Daar arleenne dari daariri keejjaaddiian yan ang hhaam amp mpirir mer ereennggggut nnya yawa ya wa-nnyya. Dar D a leene ar ne beerrdo rddooa oa, a, “TTuuha han, n, jik ika ka say sayyaa sa bisaa kel eluar uaar daariri per eran eran ang in ini da dalaam ke keaaddaaaan hidduup, biaarrllahh sayya bbiisa hi sa mennja jadi jadi di ‘bbaau y ng ya ng har aruum m’-- tid idak akk kkeep epah ahititaann ata taup uppunn si-inniiis, s, teettap s, a i bbiissaa men enja jadi ja di ddup uppa ya yang ng bbeer erbbaau h ruum di ha di haaddaappaannmu. mu. Sel mu elaam ma in ini,i, Eng nggkaau seelaalu lu berja erja er jalan laan be bers rssam mak akkuu da d n titdak daak ppeer-nnaah sa saya ya kel elua lua uar da darrii ppan aannda d ng ngan annMuu. S Saay aya sung su nggu guh sa sada dar aka aakkan an hal a ini Tuhhan.” ann..”” Kete K Ke ete teg guuhhaan yaang g Memba bawa w Kee-wa meena m nanngan Aguustus stuss 194 st 945 45 Jepa Jepang ppaangg akkhhirrnnyya menng me ngak gak aku kala kalah ka laah pe perraang ng ddan an haarruuss men an enar arikk arik ppaasu sukkaaannya ya daarri se ya sem muuuaa nneeggaaraa yan anngg m meerr-ekka kuas kuaassa ku saaii. Taaw waannaan ddiipu pulaanggka kann ke ka kemb mbal ali al

kkee neg egarra m egar maassiing ng--m mas a inng. g. 3300 No Nove vem mbbeerr 1945 19 4 Dar arle leennee keem mba balili ke ruum bali maah oorran angg-tuaannya tuan nya ya dal dal alam aam m kea eada daan an kurus urus ur us dan an lem emah ah seeca ccaara ra fis isik ik dan an emoosi si. Se Sela lama la ma 2 tah ma ahuunn dis di isan ssaannaa, iaa ber ersa saakkssi si akann kua u saa dan an keh ehadiira di raan Tuuhan han se ha sela llaama di kamp kaam pennja jarra ra. Ba BaBanyyakk orang ranngg yan ra ang te terh rhheran r n-h -her e ann bah er a w waa ddiia bi bisaa seellam mat at dann mas asih siihh hhid iddupp. Mr.r. Yaam maajji aaw waallnnyya ddiiikke keena nakaan huna kuma ku man mat ma man maattii.i. N Naamu amun mun kkaarreennaa peerrbu mu buat attan a baiikkny ba nya ya ppaadaa Daarrlleene ne, hhuuk ukkuuma umann mann ma nnya ya ddiirin annka ng kan. n Kemud em muuddi dian ian D ia Daarrllen ene me mend nden deng ennga gar kaba kaba ka bar bbaahwa Mr M . YYaama majji ber e bic biica ca di cara radi ra dio Jepang dio ng ten enta tang ng Inj njilil Yessuss Krriisstttus uuss. Mrr. Yama M Yaama majjii mennyyeesa sal ak akan ann per erbu bbuuat a aannny nnyya d huuluu yyaan da ang kkeeja eja jam am. Dar arleene arle ne meerras ras assaa iinni adal ad a ah a sal a ahh ssat a u ha at haddi diah diah ah teerrbe besa ssaar da darrii pekeerjrjaa pe aaan TTuuuhhan han da ha dala dala lam am hhiidu dupn pnya. Pada adda ta tahun hun 19948 hu 48 Daarrleennee meennikkaahh dennggan de an Gerral aldd W. W. Roossee.. Lalu alu m al meereka bera be rang ngka kaat kee New w Gui uineea da dan memula laii pelaayaannaan di di naa. Me disana Merreeka ekkaa dik ikaarun unia iaii 2 putr pu tra ya tr yang yang ng ddib ibes ib esaarrkaan di es di antar ntarra raakkyyat at PPaapu puaa.. Duuaa puulluhh sseeem m mbbbiila lan ta tahu hun m meerreeka ka melaya me layyaannii di ssaannaa. La la Lalu lu meerreekka ppiinndddah aahh kkee ppeeda dalaama man A Auust ust strraali alliia ia ddaan melaayaani ni di ssaannaa beert be rtahun rt ahuunn-t ah -taahhun hun un. Sa Samp mpai ai usia sia tu si tua, a, mer ereekka tteeeru rruus meelaaya yannii den enga eng gaann sang sang sa ngat at luuaar bias biaassa d n titiddaak he da hentinti-he nt h nt he ntin tinnyaa *)) PPenulis adalah seooranng ibuu ruumaah taanggga ga, lluulu lusa s n Un sa University off Sa Sann Fr Fran annc sc ci scoo (USF (USF (U SF)) Sa S n Fr Fran ancisco, USA SA A di bbiida d ng Fina Fi nanc nce, e, ssek ekaran angg ting nggal di Gad adin inng S Seerponng ng – Tanngeraang ng. NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 111

111

19/03/2012 11:35:35


/ Yunus Adi Prasetya /

112

NAFIRI MAR12 ysw.indd 112

19/03/2012 11:35:43


elajar filsafat di Calvin College merupakan sebuah berkat yang luar biasa. Semenjak saya belajar di sini, tiap hari saya mendapatkan hal-hal baru, ide-ide menantang, serta hal-hal yang di luar dari pikiran saya. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul membuka wawasan, sekaligus membuat saya sadar betapa banyaknya hal yang tidak saya ketahui.

Contohnya: apakah manusia, benarbenar mempunyai roh imaterial? Jika ya, bagaimana sesuatu yang bersifat imaterial dapat berinteraksi dengan tubuh kita? Bagaimana halnya dengan binatang? Jika mereka makhluk bernyawa yang tidak memiliki roh, berarti mungkin saja kita juga merupakan makhluk bernyawa yang tidak memiliki roh. Jika binatang punya roh, mengapa kita memperlakukan me-

reka sesuka hati seperti membunuh dan memakan mereka? Jika kita tidak makan daging sebelum dunia jatuh dalam dosa dan juga tidak akan makan daging di surga baru (Yesaya 11, Wahyu 21:4), bukankah itu berarti kita saat ini sebaiknya, sebisa mungkin, tidak makan daging? Hal-hal yang saya dapatkan tidak hanya bersifat akademis. Ketika bergaul dengan teman-teman dari berbagai negara, saya mulai belajar untuk mempertanyakan nilai-nilai budaya di Indonesia yang telah membentuk saya. Sejak kecil, saya memang bukan anak yang menyukai sopan santun, tata krama atau aturanaturan sosial lainnya. Betapa bahagianya saya sejak belajar di Calvin! Sebab saya boleh datang ke kelas tanpa baju seragam, tidak perlu potong rambut setiap bulan karena takut dimarahi kepala sekolah. Yang lebih luar biasa, pada awal semester, dosen saya mengirimkan email kepada semua muridnya dan dengan jelas menyatakan bahwa kita tidak perlu memanggilnya “Professor Matt Halteman” karena dia cukup nyaman dengan panggilan “Matt” atau nama lain asalkan bukan “Hey, idiot” (bagi para pembaca yang tidak percaya, saya mempunyai emailnya sebagai bukti. Dari dosen yang sudah S3 loh). Apakah ada interaksi seperti ini di sekolah, universitas, atau pun gereja Indonesia? Apakah ada anggota NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 113

113

19/03/2012 11:35:45


GKY BSD yang berani manggil Pak Joni, “Hey, Joni boy”? Melalui interaksi saya dengan orang-orang Amerika Serikat dan kelas-kelas yang saya ambil di sini, saya belajar sebuah konsep - Ethnocentrism: menghakimi budaya lain dengan standar budaya sendiri. Saya berani berkata bahwa saya memiliki pengalaman yang cukup luas dalam berbagai budaya. Saya tumbuh di Indonesia, tapi sekolah di sekolah internasional dan diajar oleh guru-guru dari seluruh dunia dan sekarang saya sudah kuliah di Amerika selama tiga semester. Melalui interaksi saya dengan orang-orang dari budaya lain, saya belajar bahwa walaupun setiap budaya berbeda, ada satu unsur budaya yang dimiliki setiap budaya: setiap budaya, tanpa pengecualian, menganggap budaya sendiri sebagai cara hidup manusia yang benar. Setiap budaya, tanpa pengecualian, menganggap perilaku budaya lain aneh. Setiap budaya adalah budaya yang (sedikitbanyak) ethnocentric. Contohnya: teman-teman saya di sini sering merasa heran saat saya menceritakan budaya Indonesia kepada mereka. Mereka tidak mengerti bagaima-

na kita bisa tahan kemacetan di jalan raya Jakarta, mengapa kita punya pembantu rumah tangga, dan mengapa kita cinta mati sama nasi goreng gila. Sama halnya, kita mungkin tidak mengerti mengapa begitu banyak vegetarian di sini, mengapa banyak pria di sini merasa nyaman saja punya rambut panjang, dan mengapa mereka merasa bersalah jika tidak memberi tip untuk pelayan di restoran. Setelah belajar dari budaya Indonesia dan juga budaya Amerika, saya dapat membandingkan keduanya dari posisi yang lebih obyektif. Saya belajar bahwa nilai-nilai budaya yang saya pelajari di Indonesia telah melatih saya untuk memiliki pandangan negatif terhadap hal-hal yang sebenarnya belum tentu buruk. Contohnya: Pria yang menggunakan anting. Di Indonesia, kita dilatih budaya untuk memiliki pandangan negatif terhadap pria yang menggunakan anting. Apa salahnya seorang pria menggunakan anting? Wanita saja diperbolehkan. Tetapi bila memang tidak ada salahnya, mengapa kita menghakimi para pria yang menggunakan anting dan berkata bahwa mereka tidak tahu aturan? Apa karena mereka menjadi batu sandungan? Tetapi bila memang pada dasarnya ini bukan suatu kesalahan, bukankah seharusnya masyarakat yang mengubah pandangannya agar tidak menegatifkan sesuatu yang tidak buruk?

114

NAFIRI MAR12 ysw.indd 114

19/03/2012 11:35:45


Di sisi lain, saya sadar bahwa saya juga telah dilatih untuk memiliki pandangan yang positif (atau netral) terhadap hal-hal yang sebenarnya buruk. Beberapa contoh yang mudah dijumpa: menyuap polisi agar tidak ditilang, memotong jalur mobil lain di antrian gerbang tol, membeli DVD bajakan, dll. Sadar atau tidak, kita terlatih untuk memiliki pandangan yang lebih negatif terhadap pria yang berambut panjang dan menggunakan anting daripada orang yang menyuap polisi dan membeli DVD bajakan. Padahal apabila kita berani jujur, sikap yang seperti apa yang salah? Perbuatan mana yang dibenci Tuhan? Pria yang pakai anting-anting atau orang yang pergi ke gereja pakai jas, kemeja, dan dasi tetapi ketika di jalan menyuap polisi agar tidak ditilang? Kita sudah begitu terbiasa dengan menyuap polisi, kita membohongi diri sendiri, menggunakan kalimat “semua orang juga nyuap” untuk membenarkan perilaku yang salah. Kita bagaikan orangorang Farisi yang dikutuk Yesus (Matius 23) “Celakalah engkau, GKY BSD, apabila pria yang menggunakan anting, engkau mengutuk dia, tetapi orang yang menyuap polisi, engkau berkata, ‘itu memang biasa.’” Saya bukan menganjurkan para pemuda GKY BSD untuk menggunakan anting, tetapi saya bermaksud menganjurkan sebuah pembaharuan pikiran me-

lalui beberapa cara. Pertama, kita harus belajar membuka pikiran. Kita harus belajar bahwa perilaku yang ‘aneh’ belum tentu merupakan perilaku yang salah. Sebaliknya, perilaku yang ‘normal’ belum tentu perilaku yang benar (malah seringkali perilaku yang normal adalah perilaku yang salah karena natur manusia yang berdosa: nyontek, penggunaan katakata kotor, dan bohong semua itu adalah perilaku yang ‘normal’). Saat kita belajar untuk membedakan keduanya (aneh/normal vs salah/benar), kita dapat menjadi pengkritik budaya yang baik, kita dapat mengubah budaya Indonesia dengan lebih efektif. Kita dapat berkata kepada para penyuap polisi dan pembeli DVD bajakan: “Biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir” (Amos 5:24).

Kita harus belajar mempertanyakan hal-hal yang kita pelajari dari budaya InNAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 115

115

19/03/2012 11:35:46


donesia dan membandingkannya dengan prinsip-prinsip Alkitab. Kalau kita melakukan ini, kita dapat dengan lebih mudah bekerja sama dengan gereja, bangsa dan budaya yang berbeda karena kita dapat menjadi sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, dan satu tujuan (Filipi 2).. Kedua, kita harus belajar untuk berani berubah; berani mengakui kesalahan dan mengubah cara hidup kita menurut kebenaran Firman Tuhan. Bagaimana kita bisa berharap untuk mengalami pembaharuan pikirian jika kita tidak mau menantang ajaran-ajaran yang telah tertanam dalam diri kita? Bagaimana mungkin kita bisa membaharui pikiran kita kalau kita tidak mau mengakui bahwa mungkin selama ini kita memiliki pengertian yang salah? Mungkin kita tidak seharusnya beranggapan bahwa pria beranting-anting adalah seorang preman. Sebaliknya, mungkin sudah saatnya kita dengan berani berkata: “Celakalah kamu, orang Kristen penyuap polisi, hai kamu orang-orang munafik.” Baru-baru ini, Gereja Reform di Amerika mengubah aturan gereja mereka. Mereka memutuskan untuk mengundang anak-anak yang belum mengikuti katekisasi atau sidi untuk ikut serta dalam perjamuan kudus gereja. Alasannya adalah karena undangan Kristus kepada semua orang percaya untuk ikut serta dalam perjamuan kudus adalah sebuah

anugerah. Oleh karena itu, kita tidak berhak menentukan kriteria atau pun persyaratan yang harus dipenuhi seorang percaya sebelum ia ikut serta dalam perjamuan kudus. Kita ikut serta dalam perjamuan kudus bukan karena kita mengerti arti “transubstansiasi” atau karena kita tidak pernah bolos katekisasi, tapi semata-mata karena anugerah Tuhan. Saya bukan menganjurkan perubahan aturan gereja yang sama bagi GKY, namun saya menggunakan Gereja Reform di Amerika sebagai contoh sebuah gereja yang berani berubah. Gereja yang benarbenar menjalani semboyan Reformasi: Sempre Reformada—Senantiasa bereformasi. Terakhir, dan yang paling penting, kita harus bisa berdiskusi dalam kasih. Proses pembaharuan pikiran bukan sebuah proses yang dijalani seorang diri, namun sebuah proses yang dijalani bersama dalam sebuah komunitas melalui diskusi, perbincangan, dan bahkan perdebatan. Saat kita berinteraksi dengan saudara seiman, kita dapat saling membantu satu sama lain dalam pemahaman Alkitab, dalam penerapan Alkitab dalam budaya, dalam melihat kecacatan budaya kita yang perlu dirubah. Namun dalam proses ini, tentu kita akan bertemu orang yang memiliki pandangan yang berbeda dengan kita. Ada saat dalam sebuah perbincangan dimana

116

NAFIRI MAR12 ysw.indd 116

19/03/2012 11:35:47


kedua sisi akan tidak setuju dan saat hal ini terjadi, kiranya kita dapat melanjutkan perbincangan tersebut tanpa menjelekjelekan satu sama lain. Salah satu hal yang membuat Calvin begitu menakjubkan adalah perbincangan seperti ini. Kita selalu membahas dan berdebat tentang topik-topik kontroversial seperti homoseksualitas, evolusi, dll. Pada umumnya, ada dua ‘partai’ yang bersaing dalam perdebatan seperti ini; partai liberal dan partai konservatif. Saya sangat menghargai perdebatan diantara keduanya dan menghargai kedua partai tersebut, namun saya juga merasa sayang karena seringkali kedua partai tersebut saling menghina satu sama lain. Tentu hal ini tidak terjadi dalam sebuah diskusi di mana terdapat anggota dari dua partai tersebut. Namun seringkali, saat orang-orang liberal berbincangbincang satu dengan yang lain, mereka menghina orang-orang konservatif (terlalu kaku! Berpikiran sempit!). Begitu juga dengan partai konservatif; mereka sering

diam-diam menghina orang-orang liberal (terlalu toleran! Tidak Alkitabiah!). Bahkan dalam sebuah debat diantara kedua partai, mereka sering saling mengritik tanpa memahami posisi lawan. GKY BSD mungkin merupakan gereja yang cukup konservatif dan ini adalah hal yang baik, namun kita perlu berhati-hati. Jangan sampai kita mencap diri sendiri sebagai gereja konservatif dan menolak segala macam ide baru dan jangan sampai kita ikut-ikutan menghina ’partai libe-ral’. Kalau kita yakin kita benar, mari kita kritik partai liberal, tapi kritik mereka dengan cara yang benar; jangan sampai kita mengkritik mereka berdasarkan pemahaman yang salah tentang sudut pandang mereka. Kita harus terbuka pada kemungkinan bahwa kita salah dalam beberapa hal (ingat, Yesus sendiri seringkali mengritik orang-orang Farisi karena mereka tidak pernah mau mengaku salah), dan yang harus selalu kita ingat: tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, tidak ada konservatif atau liberal, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus *) Penulis adalah mahasiswa Calvin College – Grand Rapids, Michigan - Amerika Serikat jurusan Filsafat dan Agama

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 117

117

19/03/2012 11:35:47


Bertumbuh dalam gereja-Nya? Itu mungkin akan jadi pertanyaan bagi gue dan Youngsters secara pribadi. Selama ini gue dan Youngsters mungkin sudah lama bergereja, bahkan mungkin sudah lebih dari 10 tahun. Trus, apa kita udah bertumbuh secara kerohanian dan semakin mengenal Tuhan lebih dalam? Hayoloh...

118

NAFIRI MAR12 ysw.indd 118

19/03/2012 11:35:47


/ To Toni ni / ny w y, nywa y guee aaka k n ba ka bagi g ka gi kann se sedikit peeng n alam laman an gu g e,, ba baga gaiimanna gu g e menngena ge nall Tu na Tuha haan leebi bihh da dala laam da dann beert rtum um mbu buhh daalaam ge gere reja jaNy Nya se Ny sela lama maa ini m ni.. Ci Ciee elah ellah ah.... Perk Pe rkken e al alka kaan, n, nam nam amaa gu guee.... hm hmm. m . sebbutt m. ajaa TTon aj onni (b (buk ukan uk an nnam am ma seebbeena narnya ya). ) Gue laahir hiir da daririr kel elua uaarga rgga Kr Kris isstteen en da dann gu gue did idid idik deng de nggann aaja j rraanja n-aj a aarran kek aj ekririst sten enan en an sejaak guee kkeec gu ecil cil.l. Yo Youn ungssteers ungs r yyan angg tu an t mb m uhh dal dal a am m kelu ke luar a gaa den ar engaan nu nuan anssa an sa Kriist sten en,, pa pastti past meng me nger ertitii rassan a ya ya do dong ongg.

Gue udah ke gereja sejak gue masih anak-anak sampai hari ini. Sejak gue kecil, gue selalu dibawa oleh bokap nyokap untuk terus dateng ke sekolah minggu. Terus terang aja, gue gak ngerti kenapa ortu gue selalu dateng ke gereja dan beribadah di kebaktian pagi. Soalnya mau gak mau, gue pun harus bangun pagi dan datang ke sekolah minggu pagi. Sejujurnya, itu cukup menyebalkan loh. Hehehe Apalagi, kalian kan tahu kalo Minggu pagi itu, selalu ada banyak kartun–kartun yang menarik dan AMAT SANGAT PINGIN

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 119

119

19/03/2012 11:35:49


gue nonton BANGET SEKALI. Sebut aja Dragon Ball, Doraemon, Pokemon, Shin Chan, Digimon, Detective Conan, dan masih banyak lagi. Kadang-kadang, gue suka kesel gitu, karena temen-temen gue bisa dateng ke gereja di kebaktian siang atau kebaktian sore. Ya kan, mereka jadinya bisa asyik nonton film-film kartun dulu sebelum pergi ke gereja. Nah gue, nyetel TV setelah bangun tidur aja gak boleh. Padahal, gue rasa sama aja tuh pergi gereja pagi, siang ataupun sore. Kan yang penting ke gereja gitu loh. Masalah waktu kan gak jadi masalah asalkan gue dateng ke gereja. Ya toh? Ya kan? Ya dong? (yang setuju angkat tangan hehehe) Alhasil gak jarang gue harus berantem dulu sama ‘bo-nyok’ karena urusan pergi bergereja. Sungguh dah, gue pingin banget bergereja di kebaktian siang, karena gue benar-benar masih ngantuk dan gue pengen banget nonton film-film kartun di hari Minggu sampe puas. Tapi apa boleh buat nih Youngsters, ortu gue maksa gue untuk datang di kebaktian pagi. So, akhirnya gue datang ke gereja pagi-pagi, meskipun dengan rasa ngantuk dan kesal karena gak bisa nonton film kartun sedikitpun. Rutinitas di hari Minggu yang seperti itu terus gue jalani selama bertahun-tahun semasa gue kecil. Memang sih, gue mendapatkan berkat Firman Tuhan yang dibawakan laoshi di Sekolah Minggu, tetapi perasaan kesal karena tidak bisa bergereja lebih siang terus terngiang-

ngiang di pikiran gue. Tetapi semakin beranjak dewasa dan seiring dengan bertumbuhnya kerohanian gue, akhirnya gue bisa ngerti kenapa sih ortu gue selalu maksa gue untuk bergereja pagi-pagi. Memang gak ada salahnya kok bergereja pagi, siang, ataupun sore, tetapi yang ditekankan oleh ortu gue, “Kamu harus ketemu Tuhan dulu pagi-pagi, baru kamu boleh ngapangapain,” begitu selalu nasihat mereka. Akhirnya pun gue ngerti kenapa gue gak boleh nyetel TV dan nonton kartun di pagi hari. Itu semua mereka ajarkan supaya perhatian gue gak tertuju kepada film-film kartun di pagi hari, melainkan gue harus mempersiapkan hati gue untuk ke gereja dan bertemu Tuhan. So bye-bye to Doraemon dan kawan-kawan. Hari Minggu adalah hari untuk beribadah, jadi sudah sepatutnya gue harus datang cari Tuhan dulu pagi-pagi, bukannya cari Doraemon dan teman-temannya sambil bermalas-malasan untuk tidur. Nah, pertanyaan mengapa gue harus dateng ke gereja pagi-pagi terjawab juga deh. Menginjak usia remaja, akhirnya gue pindah ke Komisi Remaja dan beribadah di sana. Gue bertumbuh lewat khotbahkhotbah yang jauh lebih dalam dibandingkan dengan Sekolah Minggu. Selain itu, adanya kelompok kecil yang didampingi oleh laoshi-laoshi pembimbing membuat gue semakin mengerti dan memahami firman Tuhan. Jujur aja, gue tidak akan

120

NAFIRI MAR12 ysw.indd 120

19/03/2012 11:35:53


mungkin bertumbuh jika gue tidak masuk ke Komisi Remaja. Gue bisa bilang seperti itu karena kalau gue gak ke Komisi Remaja, bagaimana gue bisa mengerti tentang firman Tuhan dan bertumbuh lebih dalam lagi? You know lah guys, tantangan dan godaan anak remaja itu sangat banyak. Tanpa komunitas rohani dan teman-teman seiman, itu sama aja kayak gue berjalan di tempat asing sendirian tanpa pemandu. Bahaya tuh, kita bisa hilang dan tersesat. Khotbah demi khotbah yang terus gue dengarkan, membuat keingintahuan gue tentang firman semakin dalam lagi. So pasti, gak hanya gue yang merasakan itu. Tetapi hampir semua temen-temen di Komisi Remaja juga merasakan hal yang sama. Gak jarang, gue dan temen-temen menghampiri laoshi-laoshi yang abis khotbah. Setelah ngumpul gitu, kami semua berdiskusi dan mengajukan pertanyaanpertanyaan yang terlintas di pikiran kami tentang firman Tuhan. Sang laoshi pun menjawab satu persatu pertanyaan kami. Ketika satu demi satu keingintahuan kami dijawab, iman kami pun semakin dikuatkan. Thanks to the laoshi-laoshi yang dengan setia meladeni kami-kami yang bawel ini. Hehehe.. Mendalami Firman Tuhan lewat bertanya cuma salah satu cara gue dan temen-temen

di Komisi Remaja bertumbuh. Selain rajin bertanya, kami juga bertumbuh lewat pelayanan-pelayanan yang kami kerjakan, misalnya menjadi worship leader, singer, pemusik, usher, paduan suara, dll. Bagi gue, masa-masa di Komisi Remaja itu adalah masa-masa yang sangat indah. Rasanya seneng ba-nget bisa punya komunitas, dimana kita bisa bercanda bareng, ketawa bareng, seneng-seneng bareng, main bareng, jalan-jalan bareng, melayani Tuhan bareng dan bertumbuh mengenal Tuhan lebih dalam lagi barengbareng. Bertumbuh dalam gereja-Nya, itulah yang gue alami sejak dari kecil hingga dewasa seperti sekarang. Dari tidak tahu, menjadi tahu. Dari tidak mengerti kenapa gue harus bergereja dan menjadi orang kristen, sampai akhirnya gue mengerti dan terus berpegang pada iman gue kepada Tuhan Yesus. Janganlah berpikir bahwa Youngsters harus pergi ke gereja setiap hari Minggu karena Youngsters itu orang Kristen, tanpa mengerti makna dari bergereja. Tetapi ingatlah, kita pergi bergereja setiap hari minggu karena melalui gereja Allah mencurahkan berkatberkat-Nya dan Ia mau kita juga bertumbuh dalam gereja-Nya. Nah, sudahkah teman-teman Youngsters bertumbuh dalam gereja-Nya?

NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 121

121

19/03/2012 11:35:53


HI

N

KI L

A

A

K

E

MUTI

R

U A

D U PA

Pernahkah saudara mengalami hujan yang tiba-tiba mereda hanya selama lima menit tepat ketika saudara membutuhkan cuaca terang untuk buruburu turun dari mobil ke rumah teman, mengantar sesuatu, dan ternyata hujan kembali deras sesaat setelah saudara balik masuk ke dalam mobil? Saya pernah! Dan itu salah satu butiran mutiara berkat Tuhan yang saya catat tiap-tiap pagi.. Setelah belajar dari pembinaan Pak Yohan Candawasa beberapa seri dalam Persekutuan Doa Rabu, kepekaan dan pengenalan saya kepada Allah menjadi semakin bertambah. Kami dituntun untuk lebih dalam merenungkan sifat-sifat dan mencari pribadi Allah di balik setiap butiran berkat-berkat-Nya…

edaksi sangat menyambut kiriman sharing dari jemaat agar berkat-berkat yang kita terima tidak hanya tersimpan bagi diri kita sendiri, namun boleh menjadi berkat bagi setiap pembaca. Saudara juga boleh menceritakannya kepada tim redaksi NAFIRI, dan kami dengan senang hati akan menuliskannya. Terima kasih untuk setiap saudara yang sudah berpartisipasi pada terbitan kali ini.

122

NAFIRI MAR12 ysw.indd 122

19/03/2012 11:35:54


Ferawati Hidayat – Kehadiran Kita Diamati dan Dirasakan Sadar atau tidak ternyata sikap, perkataan, dan tingkah laku kita dilihat dan diamati oleh orang-orang di sekeliling kita. Di kantor ada seorang teman yang cukup dekat dengan saya. Dia adalah Training Manager dan juga seorang Kristen yang masih on-off. Sebelumnya dia bekerja di Pulau Bintan dan kehidupannya cukup hancur meskipun secara status dia adalah Kristen. Dia bergumul dengan kehidupan malam (dugem, clubbing, dsb) hingga akhirnya dia pindah ke Jakarta pada akhir tahun 2010. Saat di Jakarta, dia pun mulai ke gereja bersama dengan adiknya. Dia sering cerita tentang dirinya, kehidupannya dan kami mulai cukup dekat saat saya memutuskan untuk pergi ke gerejanya satu kali pada tahun lalu. Dari sana kami sering sharing tentang pekerjaan, kehidupan rohani, cowok, dsb. Sampai pada satu hari dia memanggil saya dan minta saya untuk mendengar sharing-nya. Sambil menangis dia mengungkapkan bagaimana dia dijamah oleh Tuhan dan dia merasakan damai sejahtera yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Dia merasa sedang jatuh cinta dengan Tuhan dan dia sangat rindu membagikan ini namun dia tidak tahu harus berbicara kepada siapa. Dia memutuskan untuk sharing kepada saya karena dia bilang saya berbeda dari yang lain. Apa bedanya? tanya saya saat itu. Dia hanya menjawab pokoknya kelihatan dan terasa berbeda saja dari orang-orang lain di kantor. Kamu terlihat cerah, adem dan selalu sukacita. Mendengar itu saya agak terkejut juga. Ternyata orang-orang di sekitar bisa merasakan kehadiran kita. Melalui itu, saya kembali introspeksi diri. Apakah saya benar-benar sudah menjadi pribadi yang Tuhan kehendaki di lingkungan saya? Saya pun bersyukur karena Tuhan memakai saya untuk menjadi alat-Nya dan memberkati teman saya. So teman-teman, hayuk jadi saksi hidup untuk orang-orang di sekitar kita melalui hal-hal yang kecil dan sederhana.. Lily Ekawati - Kebaikan Tuhan Kepadaku Maret 2011 Suatu sore, seorang teman lama dari tahun 2005 yang sudah menjadi staf marketing di kantor lain datang kepada saya. Dia datang bersama seorang temannya. Mereka mengatakan bahwa mereka sudah resign dari NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 123

123

19/03/2012 11:35:56


kantor lamanya dan ingin bergabung di Platinum, agen properti yang saya dirikan bersama beberapa teman. Setelah berbincang-bincang dan mereka pulang, saya langsung menghubungi salah satu pengurus di kantor mereka yang kebetulan adalah adik owner (pemilik) kantor itu. Tujuan saya ingin mengkonfirmasi apakah betul mereka sudah keluar. Ternyata memang mereka sudah sejak tiga hari lalu ’pamitan’. Sejak awal kantor berdiri, saya sudah berkomitmen untuk tidak mengajak staf marketing yang masih aktif di suatu kantor. Hal ini karena lingkup pekerjaan saya cukup sempit dimana etika kerja, kepercayaan, dan nama baik adalah hal yang harus benarbenar dijaga. Setelah mendoakan hal ini, mereka pun resmi bergabung di kantor saya. Saya menelepon owner kantor lama mereka untuk menginformasikan, dan saat itu memang beliau kelihatan agak ketus. Saya maklum dan rasanya wajar karena mungkin dia kecewa atas keputusan mantan staf marketingnya. Waktu demi waktu berlalu, beberapa kali saya berpapasan dan duduk bersama dalam pertemuan-pertemuan antara developer dengan owner itu dan istrinya. Karena saya merasa tidak menyalahi prosedur apapun maka sikap saya kepada merekapun biasa-biasa. Sebenarnya, kami juga sudah saling mengenal cukup lama. Januari 2012 Hari Jumat, diadakan pertemuan Arebi (Associate Real Estate Broker Indonesia) yang mengundang semua principal dan owner kantor-kantor properti di Gading Serpong. Saya bertemu dan menyapa istri owner kantor itu (sebut saja namanya Je). Je bilang ingin mengajak saya makan siang besok. Akhirnya kitapun janjian untuk makan bersama pada hari Senin. Tetapi, Senin menjelang siang, mendadak ada tukang datang ke rumah untuk suatu perbaikan dan saya terpaksa harus menunggu sampai tukang selesai. Saya mengabari Je minta jadwal baru untuk bisa ngobrol dengan dia. Kita janji ketemu hari Selasa. Apa yang terjadi... Setelah pagi hari saya mondar-mandir dan siang mampir kantor sebentar, ternyata ban mobil saya kempes. Saya merasa tidak nyaman untuk mengundurkan lagi janji bertemu dengan Je. Jadi, saya telepon dia menyampaikan saya pasti datang tetapi agak terlambat karena harus minta diantar salah satu staf marketing. Makan siang hari itu, benar-benar mengagetkan saya. Je memulai percakapan dengan jujur bahwa selama ini dia marah pada saya. Seluruh detil kejadian dari awal 2011 dia ceritakan dan ternyata semua perkataan dan bukti yang ia dapatkan membuat dia menyimpulkan bahwa saya ’membajak’ dua orang marketingnya. Selama mendengarkan dia cerita, saya berdoa dalam hati, ”Aduh Tuhan... Saya 124

NAFIRI MAR12 ysw.indd 124

19/03/2012 11:35:57


juga pengen ngomong nih... Karena apa yang sebetulnya terjadi sama sekali tidak seperti itu dan Tuhan juga tau kok kebenarannya... Akhirnya, setelah dia selesai bicara, saya bilang, boleh nggak Je kamu dengarkan cerita dari saya? Saya ceritakan kepadanya semua kronologinya, dan bahkan sejujurnya saya tidak sadar bahwa dia marah kepada saya selama ini... ( hampir satu tahun wow.. ). Je diam, dan dia berkata, “Ly, pantasan aku nggak damai sejahtera setiap kali ketemu kamu, rasanya aku pengen duduk ngobrol bersama sudah lama. Tapi aku berkeras untuk tidak. Akhirnya aku nggak tahan. Pasti Roh Kudus juga yang membuat aku nggak sejahtera tiap ketemu kamu. Sekarang aku udah legaaaa banget sudah tau benernya seperti apa. Pasti juga iblis nggak suka kita damai sehingga dia bikin halangan-halangan supaya kamu nggak bisa ketemu aku...” Tuhan luar biasa... Firman-Nya Ya dan Amin... Saya teringat Mazmur 37: 5-6, Tuhan sendiri yang memunculkan kebenaran itu. Tuhan sendiri yang bertindak. Je minta maaf karena selama hampir satu tahun dia menyimpan kemarahan pada saya. Pulang dari makan bersama Je, saya tersadar bagaimana Tuhan berkarya dalam hidup saya, bahkan untuk hal yang hampir saya tidak pernah menyadari bahwa saya dalam perjalanan nyaris kehilangan teman dan mungkin juga akan dituding sebagai orang yang tidak tahu etika... Namun Tuhan tidak membiarkan itu terjadi. Terimakasih Tuhan Yesusku. Painem – Perlindungan Tuhan Atas Keluargaku Betapa kaget kami sekeluarga ketika seseorang yang mengaku sebagai polisi menelpon dan memberitahu bahwa Riki (suami saya) kecelakaan, hampir meninggal, dan saat ini berada di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Kontan saja mama mertua, kakak ipar dan seluruh keluarga menangis sejadi-jadinya. ‘Polisi’ itu mengetahui secara lengkap nama, alamat dan setiap detail keluarga mertua saya. Dalam beberapa kali percakapan di telpon, suaranya tampak kisruh dan panik, terdengar suara sirene ambulan, dan ‘dokter’ menyarankan kami untuk segera membayar uang muka biaya operasi. Kamipun sama sekali tidak dapat menghubungi HP Riki. Namun bersyukur, dalam kebingungan, timbul ide untuk meminta bantuan dari pimpinan di mana Riki bekerja. Dari situ kami mengetahui bahwa ternyata Riki sedang melakukan aktivitas kesehariannya tanpa kekurangan suatu apapun. Allah sungguh ajaib. Dia telah meluputkan anak-Nya yang lemah dari perangkap si jahat. NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 125

125

19/03/2012 11:35:57


Theresia Retika – Allah Mengubah Pola Pikirku Ketika anak kami Kristi (anak SIREM GKY BSD) mempertimbangkan jurusan Kedokteran bagi kuliahnya, kami sebagai orangtua agak keberatan. Bagi kami profesi dokter itu adalah urusan panggilan pelayanan. Kami kuatir kalau sekedar menjadi dokter umum akan sulit untuk menghasilkan uang. Sebaliknya kalau harus meneruskan spesialisasi, akan membutuhkan waktu yang lama untuk kuliah. Mungkin akan lama juga menikahnya. Selain itu kami juga kuatir apakah dia mampu atau tidak, dst, dst... Saat itu kami memberi masukan kepadanya berdasarkan pertimbangan logika dan materi semata. Bersyukur Allah melalui Bu Charlotte meluruskan pandangan kami bahwa setiap profesi - tidak hanya dokter - haruslah sesuai dengan panggilan Allah dan diperuntukkan bagi pelayanan kepada Allah. Jadi kami membawa hal ini dalam doa keluarga, menyerahkan segala kekuatiran kami kepada-Nya, dan mencari kehendak-Nya. Allahpun mengubah pola pikir kami yang salah bahwa seolah seseorang dianggap ’berhasil’ dalam hidup apabila bisa menghasilkan uang yang banyak. Hati kamipun sampai pada titik penyerahan untuk bisa menerima apapun rancangan-Nya atas anak kami. Doa kamipun diubah untuk menempatkan prioritas tertinggi kepada kehendakNya melebihi keinginan kami sendiri. Kami bersedia mendukung apapun jurusan yang diminatinya dan yang dikehendaki Allah. Kami tidak mau membuat Kristi ragu, sebaliknya kami mendorong dia untuk menetapkan pilihan bukan lagi berdasarkan saran kami, tetapi karena keyakinan akan kehendak Tuhan sendiri. Kami berharap biarlah jurusan apapun yang nantinya dipilih bisa dipakai untuk melayani Tuhan. Yahya Soewandono - Bagaimana Mungkin Ku Tak Mencintainya? Kalau Tuhan memberiku berkat yang baru tiap-tiap pagi… Dijagai-Nya aku saat tertidur, saat aku membuka mata dan bangun… Tubuh, jiwa dan pikiranku disegarkan-Nya kembali… Lalu … Adakah hal yang lebih utama di awal tiap-tiap pagi seperti itu selain menjumpaiNya, berteduh hati di hadapan-Nya, sebagai ungkapan rasa syukur dan kesediaan diri untuk hidup bagi-Nya hari ini?” 126

NAFIRI MAR12 ysw.indd 126

19/03/2012 11:35:58


Pertanyaan inilah yang senantiasa muncul dalam hati ketika melalui gereja-Nya, aku didorong untuk menyediakan waktu untuk bersaat-teduh secara rutin tiap (pagi) hari. Tepat 1460 hari telah berlalu… Sampai pada detik ini, pertanyaan yang sama selalu menegur sekaligus memotivasiku, ketika kadang-kadang…aku lemah iman untuk melakukan kebiasaan yang baik itu. Aku percaya Alkitab adalah Firman Tuhan, jalan satu-satunya untuk mengenal Penciptaku yang sangat mengasihiku. Itu adalah manual kehidupanku… Bagaimana aku tidak mencintainya dan merindukannya tiap hari…tiap waktu sampai ditutupnya buku kehidupanku? Terpujilah Kristus…Firman yang Hidup … Soli Deo Gloria. Hanna – Tuhan Menyembuhkan Ellyana, Anakku Sekitar pertengahan tahun 2011, anak saya Ellyana didiagnosa menderita hamil anggur dan juga kanker serviks. Mulanya dia mengalami pendarahan yang berkepanjangan dan memerlukan waktu yang cukup lama sebelum kami mengetahui masalah yang sebenarnya. Pengobatan demi pengobatan pun dijalaninya. Akhirnya dia harus dikuret, dan menjalani kemoterapi sebanyak 32 kali. Puji Tuhan banyak dukungan dari saudara-saudara seiman dan para hamba Tuhan yang sangat memberi kekuatan bagi dia sekeluarga dan tentu bagi saya sebagai ibunya. Bahkan atas dorongan dan biaya dari teman-temannya, Elly pun berkesempatan untuk mendapatkan second opinion dari dokter lain di Singapura. Bersyukur kemoterapi yang dia jalani tidak menyebabkan kerontokan rambut ataupun akibat-akibat lain yang pada umumnya cukup meresahkan. Saat ini dokter yang menanganinya sudah mengkonfirmasi bahwa Elly sudah bisa dinyatakan sembuh. Beta HCG-nya sudah sangat berkurang dari angka 12 sudah turun menjadi 1.65 (angka normal adalah negatif, red.). Kami semua sangat bersyukur atas pertolongan Tuhan. Elly saat ini sudah kembali melakukan aktivitasnya sehari-hari. Bahkan dengan semangat tinggi dia mengambil program ’wanita beriman’ yang diselenggarakan oleh STRII. Terpujilah nama Tuhan!! Saya bersyukur kalau akhirnya saya boleh lebih sungguh-sungguh percaya dan lebih setia melayani Tuhan. Semua ini hanya karena anugerah-Nya. Kami bersyukur untuk semua kemurahan-Nya NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 127

127

19/03/2012 11:35:58


128

NAFIRI MAR12 ysw.indd 128

19/03/2012 11:35:58


NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 129

129

19/03/2012 11:36:02


RESENSI

BUKU

Judul : Bagaimana Pandangan Kristus Akan Gereja ( What Christ Thinks Of The Church ) Penulis : John R. W. Stott Penerbit : SAAT Malang agaimana pandangan Kristus akan gereja adalah suatu pertanyaan yang tidak boleh dilalaikan oleh setiap orang yang mengaku dirinya sebagai orang Kristen. Sudah tentu apa yang dipikirkan oleh orang Kristen tentang gereja dari sudut dalam, dan apa yang dipikirkan oleh orang yang belum percaya tentang gereja dari sudut luarnya adalah pokok-pokok penting untuk dipertimbangkan. Tetapi bagaimana pendapat Yesus sendiri, Pendiri dan Tuhan atas gerejaNya. Pandangan Yesus tentang gereja dalam Perjanjian Baru (PB) sangat jelas, ringkas dan luas tentang kehidupan pela-yanan gerejani terdapat dalam kitab Wahyu pasal 2-3. Dalam pasal 2-3, tertulis pesan-pesan kepada tujuh gereja, yaitu gereja-gereja yang terpandang di Provinsi Asia Kerajaan Romawi. Melalui pujian dan kecaman, peringatan dan nasihat dalam surat-surat ini, Tuhan telah banyak menyatakan kehendakNya untuk umat-Nya. Dalam buku ini, penulis memberikan penekanan khusus kepada setiap jemaat di Asia Kecil :

• Surat kepada jemaat di Efesus : menekankan kepada Kasih Kasih adalah tanda pertama dari suatu gereja yang benar dan hidup. Tanpa kasih suatu gereja sama sekali bukan suatu gereja yang hidup. • Surat kepada jemaat di Smirna : menekankan kepada Penderitaan Iman dan penderitaan, yang bergabung menjadi satu ini, merupakan dua hak kembar orang Kristen. • Surat kepada jemaat di Pergamus : menekankan kepada Kebenaran Menekankan doktrin Kristus, penulis menuliskan bahwa menjadi seorang Kristen berarti menerima Yesus Kristus sebagai Allah dan Juru Selamat. Iman kepercayaan Kristen paling sedikit harus mengakui bahwa Yesus dari Nazaret adalah Anak Tunggal Allah, dan Dia telah mati untuk menjadi Juru Selamat dunia. • Surat kepada jemaat di Tiatira : menekankan kepada Kesucian Kehidupan suci, karakter yang benar adalah

130

NAFIRI MAR12 ysw.indd 130

19/03/2012 11:36:04


tanda yang mutlak perlu bagi orang Kristen dan gereja yang sejati.

• Surat kepada jemaat di Sardis : menekankan kepada Kenyataan Nama sardis sebenarnya adalah suatu dusta. Jemaat Sardis adalah gereja pertama dalam sejarah Kekristenan yang hampir dipenuhi dengan orang yang bernama Kristen saja. Menurut namanya mereka memang milik Kristus, tetapi sesungguhnya tidak. Mereka memiliki nama sebagai yang hidup, tetapi tetap masih mati. Adalah mengerikan bagi seseorang yang hidup secara fisik, tetapi pada waktu yang sama mati secara rohani. • Surat kepada jemaat di Filadelfia : menekankan kepada Kesempatan “Lihatlah” sabda Tuhan Yesus, “Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun.” Apa yang dimaksudkan pintu terbuka lebar yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun? Suatu pintu yang terbuka adalah suatu kesempatan. Tatkala pintu ditutup, itu berarti kesempatan telah lewat. Metafora ini dipakai dalam Alkitab dalam 2 pengertian utama. • Surat kepada jemaat di Laodikia : menekankan kepada Keikhlasan Jemaat di Laodikia adalah sebuah gereja yang bersikap tanggung. Mungkin tidak ada surat dari ketujuh surat ini yang lebih cocok untuk gereja abad kedua puluh daripada surat ini. Ia melukiskan hidup keagamaan yang terpandang, sentimentil, hanya nama saja, dangkal, yang tersebar luas di tengahtengah kita hari ini.

Kita telah melihat padangan Kristus tentang gerejanya. Kita telah mempertimbangkan tanda yang seharusnya menjadi ciri khasnya: mengasihi Kristus dan bersedia menderita bagi-Nya, kebenaran doktrinal dan kesucian dalam kehidupan, dan suatu usaha PI kepada orang lain dengan keikhlasan yang tidak kenal kompromi dalam segala hal. Kita telah menyaksikan bagaimana gereja telah ditindas oleh dosa, kesalahan dan sikap acuh tak acuh dari dalam dan kesengsaraan dan penganiayaan dari luar. Kita telah mendengar tentang rancangan dan perbuatan jahat. Kita telah banyak melihat dengan sekilas dilema dari memilih Kristus atau Kaisar yang dipaksakan atas orang Kristen di Asia Kecil. Adalah sulit bagi mereka berdiri teguh di tengah gelombang oposisi John Robert Walmsley Stott dikenal di seluruh dunia sebagai seorang pengkhotbah, penginjil, dan penulis. Selama bertahuntahun menjabat sebagai rektor dari Gereja All Souls di London. Ia juga menjadi perancang utama terbentuknya Lausanne Covenant (1974). Ia telah menghasilkan puluhan buku yang telah terjual jutaan kopi di seluruh dunia dan diterjemahkan dalam puluhan bahasa. John Stott juga diakui oleh majalah Time pada tahun 2005 sebagai salah satu dari “100 tokoh paling berpengaruh di dunia.” John Stott meninggal dunia pada tanggal 27 Juli 2011 di usianya yang ke-90 tahun.

/ GI. Luke Eka Putra / NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 131

131

19/03/2012 11:36:05


P

LI

AN A AS ISTIW T N ER

/ Anton Utomo /

ahun h ini i i GKY Jemaat BSD SD memasuki usia 19 tahun. lia, ia sudah seharusnya semakin dewasa dan matang dalam bersikap dan bertindak. Tentu saja ini merujuk pada kita semua, jemaat yang setia beribadah setiap minggu di Bait-Nya. Tema yang dicangkan tahun ini, “Mengasihi GerejaNya”, sungguh relevan bagi kita, khususnya disaat rencana relokasi gereja sedang giat dijajaki, mengingat kebutuhan ruang ibadah dan aktivitas komisi

yang sudah semakin tidak memadai bagi hampir 800 jemaat yang hadir setiap miggunya. HUT ke-19 telah dirayakan dengan sederhana namun meriah. Berbagai lomba diadakan di sekitar area gereja, mulai lomba tebak lagu, tebak wajah sampai talent show per komisi yang berlangsung sangat meriah. Komisi Wanita. Kaleb dan Sekolah Minggu yang memenangkan lomba talent show, show, sempat unjuk kebolehan dalam Ibadah pengucapan syukur dan perayaan HUT di puncak rangkaian acara. Selamat ulang tahun kepada seluruh jemaat GKY BSD, kiranya di tahun ini kasih kita kepada Allah boleh lebih dinyatakan melalui kasih kepada kediamanNya.

132

NAFIRI MAR12 ysw.indd 132

19/03/2012 11:36:06


NAFIRI MARET 2012

NAFIRI MAR12 ysw.indd 133

133

19/03/2012 11:36:38


134

NAFIRI MAR12 ysw.indd 134

19/03/2012 11:37:19


Buletin

E d i s i N ATA L : M E N G A S I H I S E S A M A / T H 8 / D E S E M B E R 2 0 11

Media Informasi, Komunikasi & Edukasi GKY BSD

BSD



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.