No CHRIST, No CHRISTMAS

Page 65

atau child abuse–banyak gereja yang masih belum siap, apalagi dengan permasalahan anak yang muncul akhir-akhir ini, seperti perlindungan anak dari ancaman social media. Permasalahan anak memang sangat kompleks dan tidak mudah untuk ditangani. Itu sebabnya dibutuhkan gerakan bersama, termasuk oleh gerejagereja, agar perlindungan dan pemberdayaan anak dapat ditingkatkan. World Vision, misalnya sedang meluncurkan kampanye dengan tema “It Takes a World”. Semua harus sama-sama ikut bergerak. Perlindungan anak tidak bisa hanya diserahkan kepada orangtua, sekolah, atau pemerintah saja. Orangtua tidak bisa menganggap semua sudah pasti beres kalau anak sudah ‘diserahkan’ kepada pihak sekolah. Tidak bisa. Orangtua, guru-guru, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang terkait–termasuk gereja–harus samasama bergerak untuk menangani permasalahan yang sedang dihadapi anakanak kita.

“Kalau kita sebut berpusat pada Kristus, tidak cukup kalau itu dilakukan oleh orang Kristen dengan motivasi Kristen saja. Jangan iman kita hanya menjadi sekedar tempelan. Cara pembangunan dan pelayanannya harus benar-benar menunjukkan adanya iman Kristen.“ NF: Banyak gereja mulai berinisiatif untuk membantu masyarakat sekitar melalui program-program sosial-kemanusiaan, apa yang perlu diperhatikan oleh gereja? TS: Mungkin kita bisa memakai pendekatan yang dilakukan oleh World Vision sebagai pembelajaran. Kami punya pendekatan pembangunan atau pengentasan kemiskinan yang diterapkan secara distinctive (berbeda). Sebagai lembaga Kristen, harusnya program yang kita lakukan mempunyai keunikan tersendiri. Program pengembangan itu mencakup tiga hal. Pertama, berpusatkan pada anak. Salah satu fokusnya adalah membawa perbaikan bagi kehidupan anak. Kedua, pengembangan itu harus menuju pada pemberdayaan Nafiri DESEMBER 2016

NAFIRI DES 16 Print.indd 65

65

12/18/16 2:40 PM


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.