Eceran Rp 2.000
Langganan Rp 55.000
Dedy Hartono DOK BPOST GROUP
16 Halaman
Ajang Dendam dan Reuni
LAGA Barito Putera versus Persiwa Wamena dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League 2012/13, di Stadion Demang Lehman Martapura, Jumat (21/6) nanti, bakal menjadi ajang balas dendam sekaligus reuni bagi Dedy Hartono. Dikatakan balas dendam, karena pada putaran pertama ISL di Wamena, Laskar Antasari kalah 0-1 dari tim berjuluk Badai Pegunungan ini. Karena itu, bagi Dedy yang menempati posisi sayap kanan, laga nanti merupakan kesempatan untuk meraih poin penuh, sekaligus membalas kekalahan Barito. Kemenangan menjadi harga mati, karena Barito kehilangan poin saat takluk 1-3 dari Persiram Raja Ampat, dalam tur Papua baru-baru ini. Selain berupaya memenangkan Barito, bagi gelandang Barito Putera, Dedy Hartono, laga melawan Persiwa juga bakal menjadi spesial. Sebab, dia akan bersua kembali dengan salah seorang sahabatnya, Ramadhan Saputra, yang kini berkostum Persiwa Wamena. Ramadhan merupakan rekan Dedy saat masih samasama memperkuat tim Semen Padang 2009/2010. “Ramadhan rekan saya di Semen Padang sewaktu mau naik ke kompetisi super liga. Saya akrab dengannya, karena kami satu musim berkumpul,” ujar Dedy, Selasa (18/6) siang. Meskipun sudah lama tidak berkumpul, Dedy mengaku tetap menjalin komunikasi dengan pemain yang biasa menempati posisi bek ini.
RABU
http://metrobanjar.banjarmasinpost.co.id
19 MEI 2013
NO 4.672 TAHUN XIII ISSN 0215-2987
SANTRI DARUSSALAM
DIBAKAR
Jejak Temuan Tengkorak
■ Mahmud Menghilang 10 Hari ■ Sang Ibu Kenal dari Sisa Kain Celana BANJARBARU - Misteri hilangnya Mahmud Amrozi (14) terkuak. Santri Darussalam,
Martapura, ini ternyata tewas dibunuh. Oleh si pelaku, mayat Mahmud dibakar dan kemudian dibuang ke sumur yang sudah tidak terpakai lagi di Desa Bentok, Kecamatan Batibati, Tanah Laut. BERSAMBUNG KE HAL 8
“Dia Sangat Penurut” SEMASA hidupnya, Mahmud Amrozi sangat baik kepada semua orang. “Kepada orangtua, dia sangat penurut dan santun. Kepada orang lain, dia suka menolong. BERSAMBUNG KE HAL 8
● Marpuah (50), warga RT 1 Desa Bentok Kampung Kecamatan Batibati, mencari daun singkong di sekitar bekas stockpile batu bara. ● Tiba-tiba, Marpuah mencium bau busuk yang berasal dari sebuah sumur, yang sudah tak terpakai lagi. ● Marpuah memberitaukan hal tersebut kepada warga sekitar. Merasa curiga, warga pun melaporkan hal itu kepada aparat kepolisian setempat. ● Warga bersama polisi mengecek sumur untuk mengetahui sumber bau busuk itu. Untuk itu polisi harus masuk ke sumur yang dalamnya sekitar empat meter. ● Polisi menemukan dua tengkorak manusia di dasar sumur. Selanjutnya tengkorak itu dibawa ke RS Boejasin untuk diidentifikasi.
HAJAH Norfah (40) memperlihatkan foto Mahmud Amrozi semasa hidup. (kanan) Sumur tempat mayat Mahmud ditemukan.
◗ Sambungan halaman 1
DOK BPOST GROUP
BPOST GROUP/HARI WIDODO
Disdik Banjar Kaget
Ella Histeris Lihat Mama Diborgol ■ Bandar dan Pemain Judi Cabutan Ditangkap
■ Per Siswa Dipungut Rp 1,8 Juta MARTAPURA - Sekolah gratis. Tampaknya hanya selogan. Buktinya pungutan uang tetap terjadi. Bahkan mencapai jutaan rupiah. Seperti yang diterapkan SMAN 2 Martapura. Dengan dalih untuk keseragaman busana, pihak sekolah memungut Rp 1,8 juta per siswa. Uniknya lagi, SMAN 2 ini lebih awal menutup waktu pendaftaran, dari aturan telah ditentukan Disdik Banjar. Mestinya, pendaftaran baru ditutup Rabu (19/6), tapi SMAN 2 sudah menutupnya Senin (17/6) lalu. Curi start ini jelas membuat sekolah lain iri. Dengan mengumumkan lebih dulu dan sudah membayar uang daftar ulang itu otomatis siswa yang lulus sudah terjerat. Bila lulus di tempat lain, akan susah pindah dikarenakan sudah daftar ulang. “Saya tidak tahu persis dana Rp 1,8 juta itu. Katanya untuk beli topi, kain sasirangan, kaus kaki, emblem dan dasi,” kata salah satu orangtua murid yang anaknya lulus di sekolah tersebut, Selasa (18/6). Kepala SMAN 2 Martapura, Sugian Noor, mengakui pungutan dana itu. Uang tersebut untuk membeli kelengkapan sekolah. “Uang untuk membeli kelengkapan sekolah itu tidak harus dibayar tunai. Dicicil juga bisa. Disesuaikan dengan kemampuan masing-masing murid,” ujarnya.
BANJARMASIN - Seorang perempuan dan empat orang anak di bawah umur ditangkap anggota Polsekta Banjarmasin Tengah, Selasa (18/6) sekitar pukul 13.30 Wita. Mereka diciduk saat main judi cabutan berhadiah mi instan di sebuah rumah di Jalan Sulawesi, Gang Pare-pare. Judi cabutan itu dibandari oleh Jamilah (35), warga Jalan Sulawesi, Gang Pare-pare, Pasar Lama, Banjarmasin. Saat digelar, judi cabutan yang menggunakan kartu remi tersebut diikuti empat anak di bawah umum. Keempat anak di bawah umur berinisial MS (17), AZ (18), MA (16) dan MM (12) itu hanya ingin menBPOST GROUP/MAN HIDAYAT
JAMILAH dan barang bukti judi cabutan yang diamankan polisi, Selasa (18/6)
z LIHUM z
BERSAMBUNG KE HAL 8
Syahri Ngotot Polisikan 4 Sipir BANJARMASIN - Meski sudah memaafkan, Syahri tetap ngotot melanjutkan kasus penganiayaan yang diduga dilakukan empat sipir Lapas Teluk Dalam Banjarmasin terhadap adiknya, M Riduan Sani. “Kalau soal maaf memaafkan, kami terima. Tapi kasusnya harus tetap jalan,” kata kakak M Riduan Sani, Syahri, Selasa (18/6). Berdasar laporan yang masuk ke Polda Kalsel, salah seorang penghuni Lapas, M Riduan Sani, diduga dianiaya empat petugas sipir Lapas Teluk Dalam pada Jumat (14/6). Setelah laporan itu masuk ke Polda Kalsel, pihak Lapas Teluk Dalam dan keluarga M Riduan Sani mengadakan pertemuan. Dalam pertemuan itu melahirkan perdamaian. “Kami memberikan apresiasi kepa-
BERSAMBUNG KE HAL 8
Seisa Bikin Single
”
Kalau soal maaf memaafkan, kami terima. Tapi kasusnya harus tetap jalan SY AHRI SYAHRI Kakak Korban
”
da Kalapas (Teluk Dalam) yang dengan tangan terbuka menerima kami dipertemuan itu dan kami sudah memaafkan. Namun untuk laporan ke Polda Kalsel, kami tetap meminta diproses lebih lanjut,” ujarnya. Sementara itu, Kalapas Teluk Dalam, Teguh Edy Wibowo, membantah anak buahnya melakukan penganiayaan terhadap Sani. “Sipir kami tidak pernah memukul.
”
Kami terbuka saja jika pihak keluarga ngotot melanjutkan kasusnya
Agseisa Galuh Putri NET
Sebab kami tahu, Sani adalah warga binaan yang harus dijaga,” ujarnya. Menurut Edy, babak belurnya wajah Sani itu akibat perkelahian Sani dengan sesama penghuni Lapas, yakni Supian alias Efeh. “Sipir tidak pernah memukul. Saat mereka berkelahi, sipir cepat melerai mereka. Namun karena mereka be-
SEJAK menyandang juara IV The Voice Indonesia (TVI), penyanyi asal Banua, Agseisa Galuh Putri, mempunyai kesibukan yang cukup padat. Gadis muda ini mulai banjir tawaran menyanyi. “Jadwal saya cukup padat. Tawaran nyanyi cukup banyak. Untuk sementara saya masih di Jakarta. Saya ditemani ibu,” kata Seisa -- panggilannya. Saat dihubungi via telepon, Selasa (18/6), gadis yang memiliki suara ngerock ini mengaku selain kebanjiran tawaran nyanyi dia juga tengah sibuk
BERSAMBUNG KE HAL 8
BERSAMBUNG KE HAL 8
”
TEGUH EDY WIBOWO Kalapas Teluk Dalam
NET
1906/M1