memorandum.co.id memorandumredaksi @gmail.com
DEWI RENGGANIS
SELASA PAHING, 8 SEPTEMBER 2020 HALAMAN 11
FOTO: MEMORANDUM/EDY WINARKO
MELIPUTI WILAYAH JEMBER. KEPALA BIRO: Edi Winarko . WARTAWAN: Marjuni, Abdus Syukur. ALAMAT: Jl. Dr Soetomo V/110 Jember. CP: 085335103739
Bupati Faida berkunjung ke rumah penyandang disabilitas.
Bupati: Harus Peka terhadap Persoalan Masyarakat Jember, Memorandum Gerakan budaya gotong royong masyarakat sangat dibutuhkan pada pandemi Covid-19. Terutama, peka terhadap persoalan yang muncul di sekitar. Hal tersebut ditegaskan Bupati Jember dr Faida MMR, Senin (7/9). “Semua harus saling memperhatikan dan ini harus. Khususnya, dalam kondisi Covid-19, semua orang dalam kondisi yang susah. Perlu menoleh kanan dan kiri untuk membantu sesama,” ujar Bupati Faida saat menyerahkan bantuan kepada sejumlah warga di Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat. Perempuan ini mengapresiasi kepedulian warga Jember. Mereka sukarela melaporkan kondisi tetangganya yang membutuhkan bantuan sehingga memerlukan sentuhan pemerintah. “Saya menerima banyak laporan dari masyarakat. Ini adalah bentuk kepedulian kepada tetangga. Warga yang peduli itu sama artinya membantu Pemkab Jember,” terang Bupati Faida. Bupati Faida turun sendiri menyerahkan bantuan ke warga. Ia juga mencatat keperluan warga
yang membutuhkan. “Dengan turun ke lapangan, laporan masyarakat dapat teratasi,” imbuhnya. Di samping itu, dengan turun ke lapangan, dijumpai hal yang tidak terlaporkan sebelumnya. Seperti warga yang memerlukan bantuan itu ternyata sakit dan terbaring di tempat tidur. Tidak hanya butuh bantuan materi, tetapi perlu juga dibawa ke rumah sakit untuk berobat lebih lanjut. Hal lain juga ditemuinya yaitu ada anggota keluarga dengan kebutuhan khusus yang belum tercatat di kartu keluarga, sehingga tidak terdaftar juga dalam BPJS kesehatan. Ada pula lansia dengan rumah yang tidak layak serta lansia yang hidup seorang diri. Temuan di lapangan itu didata untuk diberikan bantuan yang sesuai. Untuk bantuan rehab rumah tidak layak huni (RTLH), Bupati Faida menyebut tahun 2020 ada sekitar 5.500 RTLH yang sudah terselesaikan. Karena kondisi Covid-19, sementara ditunda hingga tahun 2021. Meski demikian, akan dibangun beberapa lagi bagi yang sangat parah. “Ada 50-100 rumah didahulukan dibantu,” ungkapnya.(edy/udi)
Melawan, Dijebol Peluru Kedua tersangka yang bekerja sebagai sopir dan tukang AC tersebut berupaya melawan polisi saat diamankan di rumah Huda. “Dinilai membahayakan, kami terpaksa melakukan diskresi kepolisian dengan melumpuhkan keduanya,” kata Kasatreskoba Polrestabes Surabaya AKBP Memo Ardian,
Sambungan dari halaman 1
Senin (7/9). Dari penangkapan kedua tersangka, petugas menyita barang bukti tiga paket besar berisi lebih dari tiga ons sabu. Selain itu, turut menjadi barang bukti yakni timbangan elektrik dan enam paket hemat (pahe) sabu. Jika ditotal, poket itu memiliki berat total 2,35
Pencuri HP Terekam CCTV di atas meja tanpa ada penjaganya. Selanjutnya pelaku keluar toko untuk memastikan situasi sekitar. Sesaat kemudian, dia kembali masuk toko dan segera mencuri HP tersebut. “HP itu milik ibu saya. Saat kejadian ditinggal salat. Rekaman itu saya bagikan agar masyarakat lebih waspada terhadap pelaku tersebut,” tutur Risky, Senin (7/9).
Sambungan dari halaman 1 Ditanya apakah sudah membuat laporan pencurian tersebut, Risky belum menjawab. Ketika dikonfirmasi, Kanitreskrim Polsek Rungkut Iptu Djoko Soesanto menuturkan pihaknya akan mengecek laporan korban di SPKT. “Belum saya cek Mas. Usahakan jika melapor membawa serta rekaman CCTV untuk memburu pelakunya,” singkat Djoko. (iah/nov)
Uang Rp 50 Juta untuk Bayar Utang uang saya saja. Tapi Gopur tetap memberikannya,” jelas Saiful Ilah, Senin (7/9). Lanjutnya, Gopur saat itu juga memberitahukan ada tambahan yang awalnya dikira uang Rp 50 juta itu. “Saya sempat menanyakan kok besar, tapi setelah Gopur mengatakan untuk dana Deltras, ya saya sarankan untuk diserahkan langsung ke sana,” ujarnya. Atas keterangan terdakwa yang berbeda, membuat JPU KPK meminta terdakwa untuk jujur dengan kembali memutarkan percakapan antara dirinya dengan Ibnu Gopur, serta percakapan Budiman-Ibnu Gopur sebelum operasi tangkap tangan (OTT) pada 7 Januari 2020. “Itu suara anda dengan Ibnu Gopur,” tanya JPU Arif Suhermanto dan dijawab iya oleh terdakwa. Sidang sempat memanas ketika JPU Arif membacakan keterangan terdakwa ketika menjadi saksi di perkara Ibnu Gopur dan Totok Sumedi, tiba-tiba diinterupsi oleh tim penasihat hukum (PH) terdakwa. “Apakah diperbolehkan, keterangan di perkara lain dibacakan saat terdakwa dimintai keterangan. Kalau tidak sama, silakan ditanyakan langsung kepada terdakwa,” tegas Samsul Huda, ketua tim PH Saiful Ilah.
Meradang Dalam sebuah postingan instagram story beberapa waktu lalu, Bunga Zainal mengunggah komentar netizen yang menyebut anaknya hitam. Perempuan 33 tahun ini pun langsung meluapkan amarahnya. Ia tak terima dengan kata-kata yang ditujukan untuk putranya. Bunga Zainal merasa heran dengan orang-orang yang mengomentari penampilan orang lain, termasuk soal kulit. Ia pun menyebut jika tindakan itu sebagai sebuah bentuk rasisme. “Aku heran ya sama orang yang bisa menghina anak kecil!!! Terus model yang menghina macem dia lebih bersih, lebih putih, lebih ganteng, lebih dari segala-galanya dari anak
gram. “Untuk mengelabui petugas, para tersangka sengaja mengemas sabu memakai lakban dan plastik hitam. Kemudian, mereka menyimpan barang bukti tersebut di dalam kaleng bekas permen,” lanjut Memo. Memo menyebut, peng-
Sambungan dari halaman 1
Sementara itu, Saiful Ilah ditemui usai sidang mengatakan, bahwa dirinya konsisten dengan keterangannya dan komitmen tidak berubah-ubah mulai awal hingga sidang terakhir. “Alhamdulillah, semuanya sudah terbuka. Saya dengan jujur menjawab dari awal sampai akhir. Ke depannya yang menilai hakim, saya tidak bicara banyak dan pasrah dengan hakim,” jelasnya. Sedangkan, Samsul Huda, ketua tim PH terdakwa mengatakan, bahwa intinya apa yang dituduhkan JPU bahwa OTT itu terbantahkan. “Dari keterangan ahli sebelumnya, bahwa harus ada meeting of mind di mana orang yang disuap atau pemberi suap harus ada persesuaian kehendak. Di kasus ini, ada orang yang mau memberi tetapi yang diberi tidak tahu. Jadi OTT ini prematur,” tegas Samsul Huda. Sedangkan JPU Arif Suhermanto menegaskan, bahwa yang bersangkutan dalam perkara ini, terdakwa punya hak ingkar. Makanya tidak diberikan keterangannya di bawah sumpah. “Yang bersangkutan boleh saja mengingkari apapun, tapi kami akan menilai keterangan yang bersangkutan jujur apa tidak dalam proses persidangan ini,” jelasnya. (fer/nov)
Sambungan dari halaman 1 aku!!! Terlepas itu pantes nggak si berkomen menghina kulit orang lain??? Mau hitam atau putih itu nggak etis buat kamu ucapin!! RASIS!!!” tulis Bunga Zainal. Bukan kali ini saja, Bunga Zainal berang akibat komentar netizen di instagram. Sebelumnya, ia juga dibuat kesal lantaran fotonya dikomentari tak senonoh. Komentar itu kemudian memicu amarah wanita kelahiran 23 Maret 1987 itu. Bunga bahkan langsung memblokir akun instagram netizen itu. “Ini otak sama mulutnya emang kotor! Foto juga biasa aja, gak ada yang mengarah ke pornografi! Tapi DM begitu! Netizen begini block!” tulisnya. (kpl/nov)
ungkapan kasus ini merupakan hasil pengembangan kasus sebelumnya. Dari ungkap tersebut, petugas berhasil menyita barang bukti 17 kilogram sabu, lima mobil pribadi, satu mobil travel, dan tiga unit motor. “Kedua kurir ini masih satu jaringan dengan Latifa hingga Dika Putranto alias Semar dan Vicky Vendi yang kami tembak mati. Total delapan tersangka hampir semuanya dikendali-
kan dari Lapas Porong,” tandas Memo. Terkait tindakan tegas kepada tersangka, Memo menambahkan tidak akan memberi kompromi kepada penjahat khususnya para tersangka narkoba. Dia juga sudah berkomitmen dan berjanji tidak segan menindak tegas mereka. “Saya tidak kompromi dengan tersangka narkoba. Pasti akan kami tindak tegas. Saya
minta dukungan dan kerja sama warga Surabaya untuk berperan dalam memerangi peredaran narkoba,” pungkas mantan Kasatreskrim Polresta Barelang, Kepulauan Riau itu. Di hadapan penyidik, kedua tersangka mengaku sudah beberapa bulan terakhir menjalankan bisnis haramnya. Mereka berdalih, penghasilan sebagai sopir dan tukang AC tidak mencukupi kebutuhan
Kijang Tabrak Truk, 6 Tewas, 1 Luka Sarwono menjelaskan kronologi kejadian bermula Kijang yang dikemudikan Ismail (43) warga Desa Dingil, Kecamatan Jatirogo, Tuban, berpenumpang 7 orang melaju dari barat ke timur. Setiba di lokasi, mobil berusaha mendahului truk yang tidak diketahui nopolnya dari kiri. Setelah berhasil mendahului kendaraan di depannya, Kijang tiba-tiba oleng ke kanan lalu masuk ke lajur kanan. Saat bersamaan dari arah berlawanan melaju truk S 8252 HJ yang disopiri Muslik (62) asal Desa Palang, Kecamatan Papang, Tuban. Karena jarak sudah dekat, truk langsung menabrak Kijang tersebut. Enam
penumpang mobil tewas dalam kecelakaan itu. “Korban tewas adalah penumpang Kijang. Mobil tersebut berpenumpang 7 orang termasuk sopir. Dalam kecelakaan itu enam orang tewas dan hanya satu penumpang yang selamat, tapi mengalami luka. Yang selamat penumpang di samping sopir,” kata Argo. Sementara korban selamat adalah Sudarmoko (29), warga Desa Dingil, Jatirogo. Pria tersebut shock dengan kejadian yang menimpa keluarganya. Diceritakan oleh Sudarmoko, saat itu dia dalam perjalanan menuju ke kota Tuban melalui jalur pantura
Ungkap Jaringan Internasional Berdasarkan hasil penyelidikan anggota, lanjut Ganis, peredaran narkoba yang dibongkar ternyata kebanyakan di wilayah Surabaya dan Madura. Apakah ada keterlibatan dengan jaringan lembaga pemasyarakatan (lapas) di Jawa Timur? Ganis menambahkan, pihaknya masih terus melakukan pengembangan. “Untuk kejahatan narkoba selama pandemi Corona ini terus ada peningkatan,” ungkap Ganis. Masih kata Ganis, dengan adanya Operasi Tumpas Narkoba, Satreskoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak berhasil me-
sehari-hari. “Tidak cukup Pak. Apalagi kami juga harus bayar utang,” aku Bagus. Dalam melancarkan bisnis haramya, Bagus dan Huda mampu menerima hingga mengirimkan sabu hingga setengah kilogram. Sekali kirim, keduanya menerima upah hingga Rp 10 juta. “Komisinya tidak tentu. Jika sabunya banyak bisa dapat Rp 10 juta,” imbuh Bagus. (fdn/nov)
Sambungan dari halaman 1 Bancar-Tuban. Posisi dia duduk disamping pengemudi, Ismail, yang merupakan tetangga sendiri di kampungnya. Saat terjadi kecelakaan, Sudarmoko mengaku dalam posisi tertidur. Ia terbangun saat ada suara keras yang ternyata mobil kijang yang ditumpanginya menabrak bodi kanan truk. Sudarmoko langsung terbangun lalu bergegas keluar dari atap mobil yang sudah terkelupas bagian atapnya. Ia keluar dan langsung memutari mobil yang ia tumpangi sambil melihat para korban yang berlumuran darah dalam kondisi sudah tidak bernyawa. (top/har/nov)
Sambungan dari halaman 1
nyelamatkan 34.943.000 warga Indonesia khususnya di Surabaya. “Dengan asumsi, bila 1 gram sabu dikonsumsi oleh 15 orang,” jelas kapolres. Sementara itu, Kasatreskoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Moch Yasin, menjelaskan dari 46 tersangka yang ditangkap terdiri dari 17 pengguna dan 29 pengedar. “Paling menonjol para tersangka ada yang terkoneksi dengan jaringan lokal dan internasional. Anggota berhasil menangkap kurir narkoba jaringan Malaysia-Banyuates, Sampang, Madura," terangnya.
Kedua pelaku yang dibekuk adalah RP dan HB, asal Banyuates, ini disuruh mengambil barang dengan komisi Rp 2 juta sekali ambil. Untuk mengungkap kurir ini, imbuh Yasin, pihaknya melakukan undercover buy kurang lebih sepekan. Meski medan yang dilalui di pedesaan dengan menempuh jalan setapak, tapi penyelidikan akhirnya mampu membongkar jaringan tersebut. “Selama berada di lokasi, anggota harus menyamar sebagai tengkulak yang membeli beras ke petani di Banyuates,” pungkas Yasin. (rio/nov)
Ghadi Segera Merapal Doa yang Pernah Diucapkan Ibrahim
Sambungan dari halaman 1
tanduk api tadi saling melilit membentuk kepang panjang. Begitu seterusnya hingga akhirnya tampak sebentuk cambuk api raksasa. Tapi belum sempurna. “Gawat. Mampukah Ghadi menghadapinya?” batin Paman Karim. Masih dari pucuk cemara. Sementara itu, Ghadi yang melihat aksi Sultan Tara teringat Nabi Ibrahim yang dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud. Dia segera merapalkan doa seperti yang pernah diucapkan Nabi Ibrahim, “Hasbunallah wa ni’mal wakil.” Ghadi tidak hanya menggantungkan harapan kepada doa. Pemuda yang sedang memutar tubuh seperti gangsing ini lantas berimprovisasi. Tidak hanya menabrak Sul-
tan Tara begitu saja seperti rencana semula. Dia membelokkan putaran tubuh ke atas sungai. Masuk ke dalam aliran air dan menenggelamkan diri sedalam-dalamnya. Dua-tiga menit kemudian Ghadi kembali ke permukaan sambil memutar tubuh semakin kencang. Dahsyat. Ghadi menjelma bak puting beliung berekor pusaran air yang berputar-putar membelit apa pun yang dilalui. Dari jauh Paman Karim melihat aksi Ghadi vs Sultan Tara yang menjelmakan diri masing-masing menjadi puting beliung api dan puting beliung air. Kedua benda raksasa ini saling serang. Mereka saling membelit. Saling mencambuk. Saling membenturkan diri. Tidak
hanya itu, sesekali dari ekor puting beliung tadi berlompatan aneka senjata. Ada tombak. Ada pedang. Beragam senjata rahasia. Celurit. Trisula. Dll. Dsb. Dst. Tiga jam berlalu, belum ada tanda-tanda siapa bakal mengalahkan siapa. “Aku tahu sekarang. Ternyata dia yang mengkhianatiku,” tiba-tiba Paman Karim mendengar suara Sultan Zalim, kakaknya. Paman Karim yang telanjur terkesima oleh pertarungan Ghadi vs Sultan Tara terkejut. Ia tersenyum dan menoleh ke arah sang kakak. “Tidak ada kata terlambat andai Kakanda bertobat,” kata Paman Karim, yang teramat sangat terkejut melihat dari ketiak kanan kakaknya menetes darah segar. (bersambung)