
10 minute read
Uang jaminan lelang disetorkan ke nomor Virtual Account (VA) peserta lelang, yang akan dikirimkan secara otomatis dari alamat domain di atas kepada akun peserta lelang
MELIPUTI WILAYAH JEMBER. KEPALA BIRO: Edi Winarko . WARTAWAN: Marjuni, Abdus Syukur. ALAMAT: Jl. Dr Soetomo V/110 Jember. CP: 085335103739
Bupati Faida berkunjung ke rumah penyandang disabilitas.
Advertisement
Bupati: Harus Peka terhadap Persoalan Masyarakat
FOTO: MEMORANDUM/EDY WINARKO


Jember, Memorandum
Gerakan budaya gotong royong masyarakat sangat dibutuhkan pada pandemi Covid-19. Terutama, peka terhadap persoalan yang muncul di sekitar. Hal tersebut ditegaskan Bupati Jember dr Faida MMR, Senin (7/9).
“Semua harus saling memperhatikan dan ini harus. Khususnya, dalam kondisi Covid-19, semua orang dalam kondisi yang susah. Perlu menoleh kanan dan kiri untuk membantu sesama,” ujar Bupati Faida saat menyerahkan bantuan kepada sejumlah warga di Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat.
Perempuan ini mengapresiasi kepedulian warga Jember. Mereka sukarela melaporkan kondisi tetangganya yang membutuhkan bantuan sehingga memerlukan sentuhan pemerintah.
“Saya menerima banyak laporan dari masyarakat. Ini adalah bentuk kepedulian kepada tetangga. Warga yang peduli itu sama artinya membantu Pemkab Jember,” terang Bupati Faida.
Bupati Faida turun sendiri menyerahkan bantuan ke warga. Ia juga mencatat keperluan warga yang membutuhkan. “Dengan turun ke lapangan, laporan masyarakat dapat teratasi,” imbuhnya.
Di samping itu, dengan turun ke lapangan, dijumpai hal yang tidak terlaporkan sebelumnya. Seperti warga yang memerlukan bantuan itu ternyata sakit dan terbaring di tempat tidur. Tidak hanya butuh bantuan materi, tetapi perlu juga dibawa ke rumah sakit untuk berobat lebih lanjut.
Hal lain juga ditemuinya yaitu ada anggota keluarga dengan kebutuhan khusus yang belum tercatat di kartu keluarga, sehingga tidak terdaftar juga dalam BPJS kesehatan. Ada pula lansia dengan rumah yang tidak layak serta lansia yang hidup seorang diri. Temuan di lapangan itu didata untuk diberikan bantuan yang sesuai.
Untuk bantuan rehab rumah tidak layak huni (RTLH), Bupati Faida menyebut tahun 2020 ada sekitar 5.500 RTLH yang sudah terselesaikan.
Karena kondisi Covid-19, sementara ditunda hingga tahun 2021. Meski demikian, akan dibangun beberapa lagi bagi yang sangat parah. “Ada 50-100 rumah didahulukan dibantu,” ungkapnya.(edy/udi)



Melawan, Dijebol Peluru
Kedua tersangka yang bekerja sebagai sopir dan tukang AC tersebut berupaya melawan polisi saat diamankan di rumah Huda. “Dinilai membahayakan, kami terpaksa melakukan diskresi kepolisian dengan melumpuhkan keduanya,” kata Kasatreskoba Polrestabes Surabaya AKBP Memo Ardian, Senin (7/9).
Dari penangkapan kedua tersangka, petugas menyita barang bukti tiga paket besar berisi lebih dari tiga ons sabu. Selain itu, turut menjadi barang bukti yakni timbangan elektrik dan enam paket hemat (pahe) sabu. Jika ditotal, poket itu memiliki berat total 2,35 gram.
“Untuk mengelabui petugas, para tersangka sengaja mengemas sabu memakai lakban dan plastik hitam. Kemudian, mereka menyimpan barang bukti tersebut di dalam kaleng bekas permen,” lanjut Memo.
Memo menyebut, peng
Pencuri HP Terekam CCTV
di atas meja tanpa ada penjaganya.
Selanjutnya pelaku keluar toko untuk memastikan situasi sekitar. Sesaat kemudian, dia kembali masuk toko dan segera mencuri HP tersebut. “HP itu milik ibu saya. Saat kejadian ditinggal salat. Rekaman itu saya bagikan agar masyarakat lebih waspada terhadap pelaku tersebut,” tutur Risky, Senin (7/9). Sambungan dari halaman 1
Ditanya apakah sudah membuat laporan pencurian tersebut, Risky belum menjawab. Ketika dikonfi rmasi, Kanitreskrim Polsek Rungkut Iptu Djoko Soesanto menuturkan pihaknya akan mengecek laporan korban di SPKT. “Belum saya cek Mas. Usahakan jika melapor membawa serta rekaman CCTV untuk memburu pelakunya,” singkat Djoko. (iah/nov)
Uang Rp 50 Juta untuk Bayar Utang Sambungan dari halaman 1 uang saya saja. Tapi Gopur tetap memberikanSementara itu, Saiful Ilah ditemui usai sidang nya,” jelas Saiful Ilah, Senin (7/9). mengatakan, bahwa dirinya konsisten dengan ke
Lanjutnya, Gopur saat itu juga memberitahuterangannya dan komitmen tidak berubah-ubah kan ada tambahan yang awalnya dikira uang Rp mulai awal hingga sidang terakhir. 50 juta itu. “Saya sempat menanyakan kok besar, “Alhamdulillah, semuanya sudah terbuka. tapi setelah Gopur mengatakan untuk dana DelSaya dengan jujur menjawab dari awal sampai tras, ya saya sarankan untuk diserahkan langsung akhir. Ke depannya yang menilai hakim, saya ke sana,” ujarnya. tidak bicara banyak dan pasrah dengan hakim,”
Atas keterangan terdakwa yang berbeda, jelasnya. membuat JPU KPK meminta terdakwa untuk jujur Sedangkan, Samsul Huda, ketua tim PH dengan kembali memutarkan percakapan antara terdakwa mengatakan, bahwa intinya apa yang dirinya dengan Ibnu Gopur, serta percakapan dituduhkan JPU bahwa OTT itu terbantahkan. Budiman-Ibnu Gopur sebelum operasi tangkap “Dari keterangan ahli sebelumnya, bahwa tangan (OTT) pada 7 Januari 2020. harus ada meeting of mind di mana orang yang
“Itu suara anda dengan Ibnu Gopur,” tanya JPU disuap atau pemberi suap harus ada persesuaiArif Suhermanto dan dijawab iya oleh terdakwa. an kehendak. Di kasus ini, ada orang yang mau
Sidang sempat memanas ketika JPU Arif memberi tetapi yang diberi tidak tahu. Jadi OTT membacakan keterangan terdakwa ketika menjaini prematur,” tegas Samsul Huda. di saksi di perkara Ibnu Gopur dan Totok Sumedi, Sedangkan JPU Arif Suhermanto menegaskan, tiba-tiba diinterupsi oleh tim penasihat hukum bahwa yang bersangkutan dalam perkara ini, ter(PH) terdakwa. dakwa punya hak ingkar. Makanya tidak diberikan
“Apakah diperbolehkan, keterangan di perketerangannya di bawah sumpah. kara lain dibacakan saat terdakwa dimintai ke“Yang bersangkutan boleh saja mengingkari terangan. Kalau tidak sama, silakan ditanyakan apapun, tapi kami akan menilai keterangan yang langsung kepada terdakwa,” tegas Samsul Huda, bersangkutan jujur apa tidak dalam proses persiketua tim PH Saiful Ilah. dangan ini,” jelasnya. (fer/nov)
Meradang
Dalam sebuah postingan instagram story beberapa waktu lalu, Bunga Zainal mengunggah komentar netizen yang menyebut anaknya hitam. Perempuan 33 tahun ini pun langsung meluapkan amarahnya. Ia tak terima dengan kata-kata yang ditujukan untuk putranya.
Bunga Zainal merasa heran dengan orang-orang yang mengomentari penampilan orang lain, termasuk soal kulit. Ia pun menyebut jika tindakan itu sebagai sebuah bentuk rasisme.
“Aku heran ya sama orang yang bisa menghina anak kecil!!! Terus model yang menghina macem dia lebih bersih, lebih putih, lebih ganteng, lebih dari segala-galanya dari anak Sambungan dari halaman 1 aku!!! Terlepas itu pantes nggak si berkomen menghina kulit orang lain??? Mau hitam atau putih itu nggak etis buat kamu ucapin!! RASIS!!!” tulis Bunga Zainal.
Bukan kali ini saja, Bunga Zainal berang akibat komentar netizen di instagram. Sebelumnya, ia juga dibuat kesal lantaran fotonya dikomentari tak senonoh. Komentar itu kemudian memicu amarah wanita kelahiran 23 Maret 1987 itu. Bunga bahkan langsung memblokir akun instagram netizen itu.
“Ini otak sama mulutnya emang kotor! Foto juga biasa aja, gak ada yang mengarah ke pornografi ! Tapi DM begitu! Netizen begini block!” tulisnya. (kpl/nov) ungkapan kasus ini merupakan hasil pengembangan kasus sebelumnya. Dari ungkap tersebut, petugas berhasil menyita barang bukti 17 kilogram sabu, lima mobil pribadi, satu mobil travel, dan tiga unit motor.
“Kedua kurir ini masih satu jaringan dengan Latifa hingga Dika Putranto alias Semar dan Vicky Vendi yang kami tembak mati. Total delapan tersangka hampir semuanya dikendalikan dari Lapas Porong,” tandas Memo.
Terkait tindakan tegas kepada tersangka, Memo menambahkan tidak akan memberi kompromi kepada penjahat khususnya para tersangka narkoba. Dia juga sudah berkomitmen dan berjanji tidak segan menindak tegas mereka.
“Saya tidak kompromi dengan tersangka narkoba. Pasti akan kami tindak tegas. Saya minta dukungan dan kerja sama warga Surabaya untuk berperan dalam memerangi peredaran narkoba,” pungkas mantan Kasatreskrim Polresta Barelang, Kepulauan Riau itu.
Di hadapan penyidik, kedua tersangka mengaku sudah beberapa bulan terakhir menjalankan bisnis haramnya. Mereka berdalih, penghasilan sebagai sopir dan tukang AC tidak mencukupi kebutuhan
Sambungan dari halaman 1
sehari-hari. “Tidak cukup Pak. Apalagi kami juga harus bayar utang,” aku Bagus.
Dalam melancarkan bisnis haramya, Bagus dan Huda mampu menerima hingga mengirimkan sabu hingga setengah kilogram. Sekali kirim, keduanya menerima upah hingga Rp 10 juta. “Komisinya tidak tentu. Jika sabunya banyak bisa dapat Rp 10 juta,” imbuh Bagus. (fdn/nov)
Kijang Tabrak Truk, 6 Tewas, 1 Luka
Sarwono menjelaskan kronologi kejadian penumpang mobil tewas dalam kecelakaan bermula Kijang yang dikemudikan Ismail itu. (43) warga Desa Dingil, Kecamatan Jatirogo, “Korban tewas adalah penumpang Tuban, berpenumpang 7 orang melaju dari Kijang. Mobil tersebut berpenumpang 7 barat ke timur. orang termasuk sopir. Dalam kecelakaan
Setiba di lokasi, mobil berusaha menitu enam orang tewas dan hanya satu pedahului truk yang tidak diketahui nopolnya numpang yang selamat, tapi mengalami dari kiri. Setelah berhasil mendahului kenluka. Yang selamat penumpang di samping daraan di depannya, Kijang tiba-tiba oleng sopir,” kata Argo. ke kanan lalu masuk ke lajur kanan. Sementara korban selamat adalah Su
Saat bersamaan dari arah berlawanan darmoko (29), warga Desa Dingil, Jatirogo. melaju truk S 8252 HJ yang disopiri Muslik Pria tersebut shock dengan kejadian yang (62) asal Desa Palang, Kecamatan Papang, menimpa keluarganya. Diceritakan oleh Tuban. Karena jarak sudah dekat, truk Sudarmoko, saat itu dia dalam perjalanan langsung menabrak Kijang tersebut. Enam menuju ke kota Tuban melalui jalur pantura Sambungan dari halaman 1
Bancar-Tuban.
Posisi dia duduk disamping pengemudi, Ismail, yang merupakan tetangga sendiri di kampungnya. Saat terjadi kecelakaan, Sudarmoko mengaku dalam posisi tertidur. Ia terbangun saat ada suara keras yang ternyata mobil kijang yang ditumpanginya menabrak bodi kanan truk. Sudarmoko langsung terbangun lalu bergegas keluar dari atap mobil yang sudah terkelupas bagian atapnya. Ia keluar dan langsung memutari mobil yang ia tumpangi sambil melihat para korban yang berlumuran darah dalam kondisi sudah tidak bernyawa. (top/har/nov)
Ungkap Jaringan Internasional
Berdasarkan hasil penyelidikan angnyelamatkan 34.943.000 warga Indonesia gota, lanjut Ganis, peredaran narkoba khususnya di Surabaya. “Dengan asumsi, yang dibongkar ternyata kebanyakan di bila 1 gram sabu dikonsumsi oleh 15 orang,” wilayah Surabaya dan Madura. Apakah jelas kapolres. ada keterlibatan dengan jaringan lembaga Sementara itu, Kasatreskoba Polres pemasyarakatan (lapas) di Jawa Timur? GaPelabuhan Tanjung Perak AKP Moch Yanis menambahkan, pihaknya masih terus sin, menjelaskan dari 46 tersangka yang melakukan pengembangan. ditangkap terdiri dari 17 pengguna dan 29
“Untuk kejahatan narkoba selama panpengedar. demi Corona ini terus ada peningkatan,” “Paling menonjol para tersangka ada ungkap Ganis. yang terkoneksi dengan jaringan lokal dan
Masih kata Ganis, dengan adanya Opeinternasional. Anggota berhasil menangkap rasi Tumpas Narkoba, Satreskoba Polres kurir narkoba jaringan Malaysia-Banyuates, Pelabuhan Tanjung Perak berhasil meSampang, Madura," terangnya.
Ghadi Segera Merapal Doa yang Pernah Diucapkan Ibrahim tanduk api tadi saling melilit membentuk tan Tara begitu saja seperti rencana semula. kepang panjang. Begitu seterusnya hingga Dia membelokkan putaran tubuh ke akhirnya tampak sebentuk cambuk api atas sungai. Masuk ke dalam aliran air dan raksasa. Tapi belum sempurna. menenggelamkan diri sedalam-dalamnya.
“Gawat. Mampukah Ghadi menghaDua-tiga menit kemudian Ghadi kembali dapinya?” batin Paman Karim. Masih dari ke permukaan sambil memutar tubuh sepucuk cemara. makin kencang. Dahsyat. Ghadi menjelma
Sementara itu, Ghadi yang melihat aksi bak puting beliung berekor pusaran air Sultan Tara teringat Nabi Ibrahim yang diyang berputar-putar membelit apa pun bakar hidup-hidup oleh Raja Namrud. Dia yang dilalui. segera merapalkan doa seperti yang pernah Dari jauh Paman Karim melihat aksi diucapkan Nabi Ibrahim, “Hasbunallah wa Ghadi vs Sultan Tara yang menjelmakan diri ni’mal wakil.” masing-masing menjadi puting beliung api
Ghadi tidak hanya menggantungkan dan puting beliung air. Kedua benda raksasa harapan kepada doa. Pemuda yang sedang ini saling serang. memutar tubuh seperti gangsing ini lantas Mereka saling membelit. Saling menberimprovisasi. Tidak hanya menabrak Sulcambuk. Saling membenturkan diri. Tidak Sambungan dari halaman 1
Kedua pelaku yang dibekuk adalah RP dan HB, asal Banyuates, ini disuruh mengambil barang dengan komisi Rp 2 juta sekali ambil. Untuk mengungkap kurir ini, imbuh Yasin, pihaknya melakukan undercover buy kurang lebih sepekan.
Meski medan yang dilalui di pedesaan dengan menempuh jalan setapak, tapi penyelidikan akhirnya mampu membongkar jaringan tersebut. “Selama berada di lokasi, anggota harus menyamar sebagai tengkulak yang membeli beras ke petani di Banyuates,” pungkas Yasin. (rio/nov)
Sambungan dari halaman 1 hanya itu, sesekali dari ekor puting beliung tadi berlompatan aneka senjata. Ada tombak. Ada pedang. Beragam senjata rahasia. Celurit. Trisula. Dll. Dsb. Dst.
Tiga jam berlalu, belum ada tanda-tanda siapa bakal mengalahkan siapa. “Aku tahu sekarang. Ternyata dia yang mengkhianatiku,” tiba-tiba Paman Karim mendengar suara Sultan Zalim, kakaknya.
Paman Karim yang telanjur terkesima oleh pertarungan Ghadi vs Sultan Tara terkejut. Ia tersenyum dan menoleh ke arah sang kakak. “Tidak ada kata terlambat andai Kakanda bertobat,” kata Paman Karim, yang teramat sangat terkejut melihat dari ketiak kanan kakaknya menetes darah segar. (bersambung)