5 minute read

Puting Beliung Terjang Madiun, 257 Rumah Rusak

Madiun, Memorandum Angin puting beliung menerjang wilayah Desa Plumpungrejo, Sidomulyo, dan Jatirejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Ahad (5/3). Data sementara sekitar 257 rumah menjadi korban puting beliung.

“Saat ini sementara 257 rumah, masih berlanjut pendataan dari BPBD, Dinas Perkim, Dinas Sosial, sekaligus diklasifikasi kategori rusak ringan, sedang hingga berat,” kata Camat Wonoasri Heri Kurniawan, Senin (6/3).

Advertisement

Tim petugas dari Pemkab Madiun, TNI-Polri, Pemerintahan Desa, relawan bersama warga mulai membersihkan puing-puing reruntuhan rumah dan pohon tumbang usai diterjang angin puting beliung, Senin (6/3).

“Dinas kesehatan melalui puskesmas melakukan pengobatan massal untuk mengurangi trauma masyarakat,” kata Heri.

Untuk kerusakan ringan, lanjut Heri, langsung dilakukan pembenahan oleh masyarakat dibantu relawan dan unsur TNI-Polri. Sementara rumah yang rusak berat dan sudah tidak dapat dihuni masih dalam pendataan Dinas Perkim untuk diajukan dalam program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).

“Untuk yang rusak parah rata-rata rumah depan roboh, dapur roboh, atap runtuh sehingga tidak bisa ditempati,” pungkasnya. (dry/lis)

Bupati Kaji Mbing Turun Beri Bantuan

RATUSAN rumah warga di tiga desa di Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, rusak setelah diterjang puting beliung, Ahad (5/3).

Rp 7 M

Ngawi, Memorandum

Pemerintah Kabupaten (Pemkab)

Ngawi rencananya akan mendapatkan kucuran dana bantuan proyek pengembangan Pasar Besar Ngawi (PBN) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) Rp 7 miliar.

Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja (DPPTK)

Ngawi Kusumawati Nilam menjelaskan, bantuan anggaran dari pusat tersebut tindak lanjut dari usulan perbaikan atas kondisi PBN setelah diresmikan akhir 2021.

“Untuk pagu anggaran rencananya sebesar Rp 7 miliar untuk pengembangan PBN,” katanya, Senin (6/3).

Dikatakan, tim dari Kementerian PUPR melakukan peninjauan dalam rangka melakukan verifikasi dan identifikasi kondisi PBN saat ini. Adapun beberapa hal yang disurvei yakni kondisi atap yang bocor dan tampias pada saat hujan. Lalu kondisi parkir yang belum maksimal, ruang terbuka hijau, kondisi kios dan los dan pengelolaan sampah maupun toilet umum.

“Nantinya usulan perbaikan ditampung oleh Kementerian PUPR melalui Balai Permukiman dan Prasarana Wilayah Jatim,” pungkasnya. (aa/lis)

Jokowi Akan Panen Padi Nusantara di Ngawi

Ngawi, Memorandum

Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya akan melakukan panen padi nusantara satu juta hektare d Kabupaten Ngawi. Sejumlah persiapan tengah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menjelaskan, menjelang kunjungan Presiden Jokowi, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kebijakan di lingkup Pemkab Ngawi. “Rakor ini untuk agenda seremonial panen padi nusantara satu juta hektare di Desa Pangkur, Kecamatan Pangkur,” katanya. Senin, (6/3).

Ony mengatakan, seremonial ini akan dipusatkan di Kabupaten Ngawi yang akan dilakukan serentak melalui zoom dengan diikuti perwakilan 10 provinsi di Indonesia.

Kali ini persiapan yang dilakukan yakni pembenahan sarana dan prasarana infrastruktur. Rencana kunjungan ada tiga titik lokasi, yakni panen raya padi di Desa/Kecamatan Pangkur, Benteng Van Den Bosch, dan salat di Masjid Agung Baiturrahman. Pihaknya juga akan menyampaikan permasalahan yang ada di Kabupaten Ngawi terkait dengan bidang pertanian yakni ketersediaan pupuk, irigasi, harga pangan terutama beras.

“Secara rundown resmi belum ada, tapi rencananya Jumat atau Sabtu mendatang,” pungkasnya. (aa/lis)

Bupati Madiun Ahmad Dawami yang akrab disapa Kaji Mbing bergerak cepat turun memberikan bantuan bersinergi dengan pihak terkait. Tiga desa terdampak yakni Plumpungrejo, Sidomulyo, dan Jatirejo. Selain rumah, ratusan pohon tumbang hingga saluran listrik terputus dan terjadi pemadaman hingga malam hari.

“Rumah terdampak masih dilakukan pendataan dan kita koordinasikan untuk menentukan langkah berikutnya,” katanya.

Kaji Mbing mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terlebih keberadaan pohon-pohon besar yang rawan diterpa angin agar dikurangi ranting dan dahannya agar meminimalisir dampak.

“Wilayah sini memang menjadi jalur yang menurut catatan sering dilalui angin puting beliung. Makanya bencana tidak bisa dikendali- kan, yang bisa adalah sikap kita terhadap bencana, baik sebelum atau pasca terjadinya bencana,” ujarnya. Sementara itu, salah satu warga Dusun Puser, Titik Puspitowati (50) mengungkapkan, kejadian bermula pada pukul 15.30 turun hujan cukup lebat. Tak berselang lama disusul dengan kumparan angin hitam melintas wilayah setempat. Akibatnya, dapur miliknya porak poranda. Pun, peralatan rumah tangga yang ada di dalamnya ikut hancur. “Anginnya berat, kencang dan berputar putar, rusak bagian dapur, belakang dan samping rumah,” ungkapnya Senada dikatakan warga Dusun Gebang Arum, Pariyanto (45). Saat hari menjelang petang hujan turun diikuti dengan angin berputar-putar sangat kuat. Hingga menjebol dinding rumahnya yang terbuat dari kalsibot, genteng rumah runtuh hingga perabotan yang berada di dalam rumahnya hancur berantakan.

Terkejut, Pariyanto bersama istri dan anaknya yang semula berteduh di dalam rumah sontak lari keluar untuk menyelamatkan diri. Kini rumahnya tidak dapat dihuni, akibatnya keluarga kecil tersebut harus mengungsi sementara ke rumah kerabatnya.

“Awalnya hujan, tahu-tahu angin masuk ke dalam tembok situ jebol, langsung naik genteng rontok. Saya ngungsi ke rumah orang tua sama anak istri karena sudah tidak bisa ditempati lagi,” ujarnya. (dry/lis)

Kejiwaan Ibu Pembunuh Bayi di Madiun Normal

Madiun, Memorandum Seorang ibu muda Istiyah (36), terduga pelaku pembunuhan bayi yang baru dilahirkan selesai menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS dr Soeroto Ngawi.

Hasilnya, kondisi kejiwaan warga Desa Ngranget, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun itu, dinyatakan sehat dan tidak mengalami gangguan jiwa.

“Kita telah membawa tersangka ke dokter kejiwaan RS dr Soeroto Ngawi, yang hasilnya terduga pelaku ini tidak mengalami gangguan jiwa. Artinya terduga pelaku ini masih waras,” ungkap Kasatreskrim Polres Madiun AKP Danang Eko Abrianto, Senin (6/3).

Terduga pelaku dijerat Pasal 80 ayat (3), (4) atas UURI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UURI Nomor 23 Tahun 2002

9 Makam Masuk Nominasi Lomba Kebersihan

Madiun, Memorandum

Lomba kebersihan makam kembali digelar di Kota Madiun dan saat ini tengah memasuki tahap penilaian lapangan. Sedikitnya ada sembilan makam dari masing-masing tiga makam per kecamatan yang diusulkan untuk mengikuti lomba.

Sesi penjurian berlangsung selama tiga hari ke depan, mulai Senin (6/3) hingga Rabu (8/3). Adapun tim juri lomba kebersihan makam terdiri berbagai unsur independen, yakni Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan Pers.

Ketua Tim Juri Budi Santosa mengatakan, tahun ini merupakan kali keempat Pemkot Madiun melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) menyelenggarakan lomba kebersihan makam.

Sementara itu, untuk kriteria yang masuk penilaian yakni, kelengkapan administrasi, kebersihan, keindahan, peran swasta, swadaya masyarakat serta inovasi. “Ini dikandung maksud untuk menghilangkan kesan makam kumuh dan menyeramkan,” kata dia. Lebih lanjut dia memaparkan, sembilan makam yang diusulkan ialah Makam Klumpit di Kelurahan Sogaten, Makam Gembel di Kelurahan Manguharjo, dan Makam Budug di Kelurahan Nambangan Lor. Masing-masing makam tersebut di Kecamatan Manguharjo. Kemudian di Kecamatan Taman meliputi Makam Bulusari di Kelurahan Pandean, Makam Doropatih di Kelurahan Demangan, dan Makam Pagu di Kelurahan Manisrejo. Selanjutnya, di wilayah Kecamatan Kartoharjo yakni makam Kanigoro Kojo di Kelurahan Kanigoro, Makam Pilangbango di Kelurahan Pilangbango, dan Makam RT 04 di Kelurahan Tawangrejo.

Anggota tim juri independen berjalan kaki keliling melihat langsung kebersihan makam Kota Madiun yang kini masuk tahap penilaian lapangan.

“Saya berharap yang namanya makam untuk publik. Pemkot sudah memberikan rangsangan untuk bisa memelihara. Untuk itu masyarakat tetap harus menjaganya,” pungkas Budi. (rap/adi/lis) tentang Perlindungan Anak, Pasal 44 ayat (3) UURI Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Pasal 341 KUHP.

“Pelaku kita kenakan pasal di undang-undang perlindungan anak, undang-undang tentang penghapusan kekerasan rumah tangga serta undang-undang tentang KUHP yang dimana ancaman maksimalnya itu 15 tahun,” bebernya.

Sebelumnya, terduga pelaku tega membunuh bayinya dengan cara dibakar di rumahnya sendiri lantaran sakit hati, Senin (6/2) lalu. Sebab, telah dituduh sang suami bermain hati dengan pria idaman lain hingga melahirkan buah hati.

Sementara sang suami jarang di rumah karena sedang bekerja di luar kota. Polisi juga telah mengirimkan sampel untuk dilakukan tes DNA di Jakarta. “Respons suaminya itu kaget yang pasti dan tidak menyangka, motifnya masih sama yaitu sakit hati karena dituduh selingkuh oleh suaminya,” ungkapnya. (dry/lis)

This article is from: