1 minute read

MAGETAN

rikan sumbangan untuk masjid yang dikelola korban. Kemudian penipu seolah - olah sudah mentransfer uang dengan jumlah tertentu, dan menunjukkan bukti transfer kepada korban. Namun penipu kemudian meminta korban mentransfer lagi sebagian uang yang seolah-olah sudah ditransferkan itu ke nomor rekening lain yang sudah disiapkan pelaku.

“Modusnya seperti itu. Saya ingatkan agar masyarakat langsung melapor ke polisi jika menemui hal yang sama,” terangnya.

Advertisement

Modus penipuan seperti ini bukan kali pertama di Tulungagung. Penipu acap kali memanfaatkan nama pejabat yang tengah naik daun. Sebab beberapa waktu lalu, polisi juga pernah mengungkap kasus serupa dengan memanfaatkan ketenaran Wakil Bupati Tulungagung, Gatut Sunu yang kala itu baru saja dilantik. Tidak hanya nama wakil bupati saja, nama kepala Kemenag Tulungagung, Muhajir juga pernah dipakai untuk menipu.

Hal ini disampaikan oleh salah satu warga, Sandra Wijaya yang mengakui pernah mendapatkan pesan singkat melalui WA yang mengatasnamakan kepala Kemenag Tulungagung.

“Saya dapat pesan WhatsApp waktu itu dari orang yang ngaku pak Muhajir, terus saya kaget juga, kebetulan saya kan pengurus masjid, maksud saya kok bisa kenal dan dapat nomor saya, makanya saya curiganya di situ,” jelasnya.

Namun saat itu dirinya langsung curiga dan menanyakan pesan singkat itu kepada teman-temannya yang ada di KUA, hingga hasilnya pelaku gagal mengelabuinya.

“Pas tahu kayak gitu ya langsung saya ndak percaya. Tapi sempat saya tanggapi terus dia itu pura-pura kirim Rp 5 juta, padahal katanya mau ngasi Rp 3,5 juta, kemudian yang Rp 1,5 juta suruh kirim ke nomor rekening lain, terus saya tantangin saya ajak ketemuan tapi tidak mau,” pungkasnya. (fir/mad/day)

This article is from: