
7 minute read
Tiga Burung Perkici dagu merah
KABIRO MOJOKERTO-JOMBANG: M Anwar; WARTAWAN: Suparno, Ferdy Eko C, Hermawan S; HP: 082257535345. ALAMAT BIRO MOJO: Griya Permata Ijen A2/17 Magersari, Kota Mojokerto.

Advertisement
Mas’ud Zuremi
Dewan Dukung Langkah Kejaksaan
Sidik Dugaan Korupsi Pupuk Subsidi Sumobito

Jombang, Memorandum
DPRD Kabupaten Jombang mengapresiasi langkah kejaksaan negeri (kejari) dalam mengungkap dugaan korupsi pupuk bersubsidi di Sumobito. Namun, kejaksaan diharap berlaku adil karena menyangkut hajat hidup masyarakat kecil.
“Karena ini sudah menjadi wilayah aparat penegak hukum (APH), kami sangat mendukung langkah-langkah yang telah diambil Kejaksaan Negeri Jombang. Bahkan kami mendukung proses penyidikan tersebut agar dapat mengungkap semua oknum yang terlibat,” papar Ketua DPRD Mas’ud Zuremi, Jumat (26/8).
Dijelaskan olehnya, tindakan penyelewengan penyaluran pupuk adalah bentuk tindakan korupsi yang tidak bisa ditoleransi. Terlebih jika nantinya ditemukan ada upaya petani besar yang berupaya meraup untung dengan mengorbankan rakyat kecil. “Pupuk subsidi ini kan untuk masyarakat kecil, untuk petani kecil, kalau diselewengkan ya sudah seharusnya ditindak,” jelasnya.
Apalagi, perkara serupa juga pernah terjadi di Kecamatan Mojoagung dengan modus RDKK fi ktif. Karena itulah dirinya berharap, penindakan terbaru ini bisa benar-benar memberikan efek jera kepada pelaku, sekaligus proteksi maksimal kepada petani kecil. “Bagaimanapun kami berharap penyaluran pupuk bersubsidi harus berjalan sesuai aturan. Jatah yang harusnya milik rakyat kecil, milik petani kecil tidak boleh digarong petani besar,” pungkas Mas’ud.
Kejari Jombang saat ini tengah mendalami dugaan peyelewengan pupuk bersubdisi. Bahkan terbaru, tahapnya sudah memasuki penyidikan. “Jadi sesuai dengan instruksi Jaksa Agung agar melakukan penindakan terkait penyimpangan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Salah satu instruksi tadi yaitu penyelewengan pupuk bersubdisi,” papar Kajari Jombang Tengku Firdaus.
Bukti awal yang didapatm berupa adanya pengakalan tahapan distribusi. Mulai dari perencanaan, sampai dengan penyaluran pupuk subsidi ke kelompok petani (poktan,RED). “Kami sampaikan disini, dugaan korupsi terkait pupuk bersubsidi terjadi sektor pertanian pada sub petani tebu. Untuk rentang waktu kejadian sendiri di tahun 2019,” rincinya.
Selain telah meminta keterangan dari sejumlah pihak terkait, mulai dari Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Jombang. Korps Adhyaksa juga mendalami keterangan dari beberapa kelompok tani, distributor, hingga pengecer pupuk. Setelah menemukan bukti awal, Kejari Jombang lalu menerbitkan surat perintah dimulainya penydikan (SPDP) bernomor : 1/M.5.25/FD.1/08/2022.
“Sejumlah pihak yang telah kami mintai keterangan di antaranya dinas pertanian, kelompok tani, hingga penyalur pupuk,” tandas Firdaus. (wan/war/epe)

Kadus Klampisan Keranjingan Judi Online Lembar Rekapan Togel Jadi Bukti
Suhadi
Mojokerto, Memorandum
Pengaruh judi online tidak memandang status. Gegara ketagihan aktivitas itu, Suhadi (54), kepala Dusun (Kadus) Klampisan, Desa Kedunggede, Kecamatan Dlanggu diringkus polisi. Dua buku hingga rekapan nomor toto gelap (togel) turut disita dalam penangkapan itu.
Unit 1 Tipidum Satreskrim terang Kasi Humas Polres Mojokarto Iptu Tri Hidayati, melakukan operasi penangkapan pada Selasa (23/8) sekitar pukul 19.30 di rumahnya di Dusun Kelampisan. “Pelaku bertaruh melalui situs BENTO 4D dan TOP1 TOTO bandar judi togel mengunakan handphone,” bebernya, Jumat (26/8).
Ketika digerebek, Suhadi tidak sempat menyembunyikan sejumlah barang bukti yang akhirnya disita aparat. Seperti dua buku tulis berisi rekapan nomor togel, satu lembar kertas berisi rekapan nomor togel, satu lembar kertas kalender berisi rekapan nomor togel, buku tabungan, dan handphone.
Dari hasil pemeriksaan, Suhadi bahkan sudah mendaftarkan nomor rekening bank miliknya ke situs judi online. Saldo di rekening miliknya itu yang digunakan untuk membeli dan bertaruh nomor togel.
“Sistemnya itu, jika nomor togel yang dibeli tembus 2 angka, maka pelaku akan mendapatkan keuntungan Rp 80 ribu dari setiap Rp 1.000 uang taruhan yang ia pasang. Dan jika tembus 3 angka, maka akan menerima Rp 700 ribu dan jika tembus 4 angka, maka pelaku menerima Rp 6 juta, hal itu yang selama ini dilakukan oleh pelaku,” ungkapnya.
Akibat perbuatannya pelaku bakal dijerat dengan Pasal 303 KUHP Jo Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian. “Ancamannya maksimal 5 tahun penjara,” tandasnya. (no/war/epe)
FOTO: MEMORANDUM/SUPARNO
Buruh Pabrik Ditemukan Tewas di Kamar Mandi
Proses evakuasi jasad Ranu Prasetyo. Proses evakuasi jasad Ranu Prasetyo.
Usai pamit, korban tak kunjung kembali. Khawatir akan kondisi korban, rekan kerjanya lantas mencari Ranu ke kamar mandi karyawan hingga ditemukan sudah tak bernyawa. “Mereka langsung cek kondisi korban. Ternyata sudah meninggal. Saksi langsung lapor ke sekuriti yang diteruskan ke kami,” ujar Margo.
Polisi menerima laporan segera meluncur dan mengolah tempat kejadian perkara (TKP). Tim Inafi s Satreskrim Polres Mojokerto bahkan diterjunkan guna membantu proses identifi kasi. Hasilnya, diduga korban tewas akibat riwayat penyakitnya kambuh. “Tidak ditemukan luka bekas kekerasan. Diduga korban meninggal karena penyakit jantung dan asam lambungnya kambuh. Keterangan dari keluarganya, tiga minggu lalu korban sempat rawat inap di RSUD Prof dr Soekandar Mojosari karena sakitnya itu,” sebutnya. Usai divisum di RSUD Prof dr Soekandar, jasad korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. (no/war/epe)
Hilang 2 Hari, Jasad Suriamah Ditemukan di Sungai Marmoyo
Jombang, Memorandum
Warga Dusun Semanding RT 003/RW 001, Desa Sidokaton, Kecamatan Kudu, Jumat (26/8) pagi, digemparkan dengan temuan jasad wanita terapung di Sungai Marmoyo. Korban diketahui bernama Suriamah (59), warga setempat yang sebelumnya dilaporkan sempat menghilang 2 hari sebelumnya.
Kasubbag Humas Polres Jombang Iptu Qoyum Mahmudi mengatakan, jasad korban pertama kali diketahui sejumlah saksi sebelum dilaporkan ke polisi. “Hasil dari proses identifi kasi, dipastikan korban merupakan Suriamah. Dai keterangan pihak keluarga, korban terakhir kali terlihat pada Rabu (24/8) pagi,” lanjutnya.
Keterangan pihak keluarga, diketahui selama ini korban tinggal seorang diri. Karena memang tidak memiliki kamar mandi, setiap buang hajat dilakukan di Sungai Marmoyo. “Dugaan awal saat buang hajat korban terpeleset. Ditambah lagi, fisiknya yang telah renta membuat nyawanya tidak tertolong,” tandas Qoyum. (wan/war/epe)
Mojokerto, Memorandum
Warga Desa Banjartanggul, Kecamatan Pungging digegerkan dengan temuan jasad pria paruh baya di kamar mandi tempat kerjanya. Diduga, korban meninggal akibat penyakit yang diidapnya kambuh.
Jasad Ranu Prasetyo (52), warga Dusun Pendowo, Desa Ngrowo, Kecamatan Bangsal ditemukan sekitar pukul 23.00. “Korban merupakan buruh bagian produksi PT Bricon di Desa Banjartanggul. Pertama kali ditemukan rekannya, korban sudah meninggal dengan posisi telentang di lantai kamar mandi,” ujar Kapolsek Pungging AKP Margo Sukwandi kemarin.
Sebelum ditemukan tewas, pengakuan rekan kerjanya, korban tengah menyortir bata ringan di bagian produksi. Namun, saat tengah bekerja tiba-tiba Ranu mengeluh sakit perut. Lantas ia bergegas ke kamar mandi. “Korban sempat bilang ke rekan kerjanya kalau sakit. Setelah itu langsung pamit ke kamar mandi,” terangnya.
Polisi mengolah TKP temuan mayat.
PWI Jombang-BPBD Gelar Lokakarya Jurnalisme
Dalam Perspekti f Penanggulangan Bencana
Jombang, Memorandum
Media massa memiliki peran penting sesuai kapasitasnya dalam membantu penanggulangan bencana. Baik fase pra, saat, dan pasca bencana. Media mampu memberikan potret suatu wilayah dengan potensi ancaman bahaya kepada publik agar makin mengetahui dan memahami.
Demikian dikatakan Ketua PWI Jombang Sutono Abdillah dalam lokakarya ‘Jurnalisme Prespektif Penanggulan Bencana’ di salah satu hotel, Jumat (26/8). Digelar dua hari, dua narasumber dihadirkan dalam kegiatan tersebut.
Pertama, Sekjen FPRB (Forum Penanggulangan Risiko Bencana) Jawa Timur Sudarmanto. Sedangkan hari kedua menghadirkan jurnalis Indosiar wilayah Kediri-Ngajuk Danu Sukendro. “Ini sebagai upaya kami meningkatkan kapasitas wartawan yang ada di PWI Jombang,” kata Sutono.
Ia menjelaskan, acara tersebut diikuti sekitar 40 orang. Mereka adalah anggota PWI Jombang, perwakilan BPBD, serta perwakilan FPRB Jombang. “Karena materi-materinya sangat penting dan dibutuhkan oleh wartawan ketika melakukan peliputan bencana,” ujarnya.
Sutono melanjutkan, media memiliki peran penting dalam upaya penanggulan bencana sehingga perlu ada peningkatan profesionalisme dalam peliputan penanggulangan bencana. Peliputan tidak hanya terfokus pada respons terhadap bencana tetapi juga ada kepedulian dan pemahaman masyarakat tentang upaya-upaya penanggulangan bencana yang lebih signifi kan. “Hal itulah yang menjadi latar belakang acara ini,” ungkapnya.
Dalam lokakarya tersebut, Sekjen FPRB Jombang Sudarmanto menjelaskan secara panjang lebar tentang bencana. Baik yang disebabkan oleh alam maupun non-alam. Menurutnya, penanggulangan bencana akan berlanggung secara efektif dan efisien kalau ada kolaborasi multipihak atau pentaheliks. Tak hanya pemerintah. Tetapi juga akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media massa.
Penyampaian informasi melalui media diharapkan memberikan penyadaran pada masyarakat mengenai berbagai masalah seperti kebakaran hutan dan lahan, banjir, maupun kerusakan ekosistem dan lain-lain. “Peran media bukan hanya dalam menginformasikan peringatan dini. Tapi peran yang paling penting adalah media mempersiapkan kondisi terburuk pada saat bencana dalam penyiaran berita dan informasi kepada masyarakat,” ujar Mbah Darmo, panggilan akrab Sudarmanto.
Mbah Darmo lalu membeberkan tentang siklus update informasi mengenai bencana yang meliputi empat tahap, yakni mitigasi, siap siaga, terjadi bencana, serta rehabilitasi. Dia berharap, wartawan tidak memberitakan peristiwa yang bisa melukai perasaan korban bencana. Karena hal itu justru membuat korban patah semangat.
“Fungsi media dalam kebencanaan adalah memberitakan atau menyiarkan peristiwa bencana. Namun seharusnya pemberiataan itu tidak sampai menyakiti atau melukai perasaan korban bencana, yang dapat mengakibatkan patah semangat atau lainnya,” ujar Mbah Darmo.
Sekjen FPRB Jatim ini juga menyoroti penanganan pascabencana sering luput dari pantauan media. Pasalnya, media lebih menyukai liputan bencana yang baru saja terjadi. Semisal peristiwa tsunami dan gempa bumi. Media gencar memberitakan penyebab tsunami dan gempa bumi. Dampak kerusakan, proses evakuasi, dan mengeksploitasi kisah para korban.
Seiring dengan waktu, pemberitaan akan semakin menyusut. Padahal penanganan pascabencana sedang berlangsung dan butuh pengawasan. Media, lanjut Mbah Darmo, perlu secara kritis mengabarkan proses penanganan rekonstruksi dan rehabilitasi pascabencana, dan kendalanya kepada stakeholders, termasuk pemerintah. (wan/war/epe)

FOTO: MEMORANDUM/HERMAWAN
Peserta lokakarya serius mendengarkan paparan dari pemateri.

