7 minute read

Tiga Burung Cendrawasih Raja

BIRO MADURA RAYA MELIPUTI: Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. BIRO MA KABIRO: Herry Sunaryo. WAKABIRO: Sujak Lukman REPORTER: Syamsul Arief, Syamsuri, Ainul Anwar. HP: 085333446262, 08113406262.

Kepala BNN Provinsi Jawa Timur Brigjenpol Muhammad Aris Purnomo bersama jajaran Forkopimda Sumenep merilis kasus narkotika.

Advertisement

Dikendalikan dari Lapas Lampung, Kurir Sabu-Sabu 2,15 Kg Dibekuk

Sumenep, Memorandum

Tiga kurir sabu-sabu (SS) diduga dikendalikan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Lampung, diringkus anggota Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sumenep. Dari ketiga terduga pelaku, petugas mengamankan 2,15 kilogram sabu.

Tiga terduga pelaku itu adalah Farhat (24), Ainul Muttaqin (26), keduanya warga Desa Duwek Buter, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan. Dan Abdul Wafur (35), warga Kelurahan Bebekan, Kecamatan Kota Taman, Kabupaten Sidoarjo.

Penangkapan tiga kurir sabu itu dilakukan pada Jumat (19/8) pekan lalu sekitar pukul 1.30 dini. Namun, kasus ini baru dirilis di kantor BNNK Sumenep, Jumat (26/8). Konferensi pers dipimpin Kepala BNN Provinsi Jawa Timur Brigjenpol Muhammad Aris Purnomo bersama Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan anggota forkopimda.

“Penerimanya belum terdeteksi. Karena di tengah jalan ketiga orang itu sudah ditangkap. Kami masih dalam proses melakukan penyelidikan,” ujar Kepala BNN Provinsi Jawa Timur Brigjenpol Muhammad Aris Purnomo, kemarin.

Informasinya, lanjut Aris, salah satu tersangka dan pengendali ada hubungan keluarga. Pengendalinya atas nama Usman, merupakam narapidana yang saat ini masih menjadi WBP di Lapas Lampung.

Jenderal polisi bintang satu itu menjelaskan, nilai harga sabu-sabu yang diamankan mencapai Rp 2 miliar. Tersangka dikenakan Pasal 114 ayat (2) dan atau Pasal 112 ayat (2), serta Pasal 132 ayat (1) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Ancamannya minimal 4 tahun penjara.

“Hasil penyidikan, pengiriman paket itu ujicoba, kalau berhasil katanya akan disuplai lagi 25 kilogram sabu-sabu. Tersangka itu jaringan antarprovinsi. Tapi barangnya tidak terdeteksi asalnya karena menggunakan sistem ranjau atau diletakkan di semak-semak,” urai Brigjen Aris.

Pihaknya mengaku sengaja datang ke Sumenep untuk

FOTO: MEMORANDUM/URI

Wakil Bupati Sumenep Dewi Kholifah mengunjungi keluarga balita tanpa anus.

Keluarga Balita Tanpa Anus Butuh Uluran Tangan

Sumenep, Memorandum

Pasangan suami istri asal Dusun Patapan, Desa Kangayan, Kecamatan Kangean, Kabupaten Sumenep, Iwan dan Susi Susanti membutuhkan uluran tangan dari masyarakat sekitar.

Asyifa, putrinya yang baru lahir menderita atresia ani (tanpa anus) ini, membutuhkan perawatan khusus. Di tengah keterbatasan ekonomi, pasutri ini terlihat bersemangat dan berusaha melakukan pengobatan putrinya.

“Saya ingin putri saya ini normal seperti anak-anak yang lainnya,” ujar Susi Susanti, ibu dari Asyifah.

Selain membutuhkan biaya penanganan medis intens balita tersebut, juga membutuhkan waktu yang cukup lama sekaligus pendampingan dan kesabaran dari keluarga.

“Kondisi dialami Asyifa ini butuh penanganan medis intens dan harus di rujuk ke surabaya,” kata wakil Bupati Sumenep, Dewi Kholifah, Jumat (26/8).

Karena kondisi ekonomi tidak memungkinkan pembiayaan perawatan sementara ditanggung Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) setempat. Saat sekarang terpenting keluarga sabar mengikuti proses penangan hingga ke Surabaya.

Diharapkan nanti tindakan medis dapat ditindaklanjuti dengan baik hingga mendapatkan perawatan yang terbaik agar bisa kembali normal kesehatan balita tersebut.

Kedepan tambahnya, masyarakat Sumenep jika mendapati kasus serupa segera dikomunikan dengan pemkab.

Untuk pembiayaan semua pasti akan ada solusi baik dari desa sampai tingakatan Kabupaten,” ujarnya.

Dia optimistis masalah pembiayaan pasti mendapatkan solusi baik dari tingkatan desa sampai Kabupaten akan mendampingi sampai anak ini kembali sehat kami tidak mungkin menutup mata ketika ada permasalahan seperti ini.

Informasi yang dihimpun media ini hingga Jumat (26/8), keluarga bersama anaknya berada di rumah singgah dengan fasilitas sangat minim.

Meski pembiayaan akan ditanggung pemkab setempat, keluarga tetap mengharap donatur dari masyarakat untuk meringankan beban selama melakukan perawatan untuk kesembuhan anaknya. (uri/mik) memberikan support dan apresiasi kepada BNN Kabupaten Sumenep. Karena dengan keterbatasan sarana dan personel, tapi mampu menangkap pelaku kasus narkotika yang barang buktinya cukup besar.

Kronologi kejadian ini bermula pada Kamis 18 Agustus pukul 11.00, terduga pelaku Farhat ditelpon oleh Usman (narapidana) dari dalam Lapas di Lampung untuk mengambil barang yang diduga sabu-sabu di daerah Pasuruan Jawa Timur.

Kemudian, pukul 11.30 Farhat mengajak tersangka Ainul Muttaqin untuk mengambil barang haram itu ke Pasuruan dengan menyewa mobil di Desa Kalontang Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan. Keduanya tiba di lokasi pukul 19.00. Tepat di depan pagar sebuah rumah kosong yang bertuliskan “dikontrakkan”, mereka mengambil barang pesanan tersebut yang diletakkan di semak-semak.

Barang pesanan itu dibungkus plastik hitam yang di dalamnya terdapat dua bungkus teh China merk Qing Shan yang dipakai untuk membungkus sabu-sabu. Usai mengambil barangnya, kedua tersangka mengembalikan mobil sewaan kepada pemiliknya di daerah Pasar Turi Surabaya.

Sementara tersangka Abdul Wafur pada Kamis (18/8) sore dihubungi oleh seseorang yang bernama Khoiri untuk mengangkut dua penumpang ke Sumenep, yaitu tersangka Farhat dan Ainul Muttaqin.

Awalnya Wafur sempat menolak karena sebelumnya pernah dijebak oleh Khoiri untuk mengirim paket berisi sabu-sabu. Tapi Wafur kemudian mau mengantar kedua penumpang dengan ongkos Rp 700 ribu.

Setelah itu, Abdul Wafur menjemput kedua penumpang di Pasar Turi Surabaya dengan mobil Toyota Calya warna putih dengan nomor polisi L 1380 GI. Setiba di sana, Farhat dan Ainul Muttaqin masuk ke mobil dengan membawa plastik hitam yang berisi sabu-sabu. Satu bungkus diletakkan di tempat penyimpanan minuman sebelah kanan, satu bungkus lainnya diletakkan di sebelah kiri.

Sampai di Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang, tersangka Abdul Wafur merasa ngantuk, sehingga Farhat yang gantian menyetir mobilnya. Setelah itu, Wafur dikirimi nomor HP Haji Rusdi, sebagai tujuan dari kedua penumpang tersebut. Tapi belum sampai di lokasi, ketiganya ditangkap oleh BNN Kabupaten Sumenep.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengapresiasi penangkapan 2,15 kilogram sabu-sabu oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sumenep di depan toko bangunan Desa Kebunan, Kecamatan Manding, Sumenep, belum lama ini.

“Semoga BNN selalu bangkit memberantas narkoba yang semakin meresahkan. Kami mengapresiasi kinerja BNN. Terus waspada dan mengawasi peredaran narkoba, karena Sumenep terdiri dari daratan dan kepulauan. Siapa saja yang mendengar informasi harus segera lapor,” harap Bupati Fauzi, Jumat (26/8). (aan/mik)

DPUPR Optimistis Ratusan Proyek Jalan Tuntas Akhir Tahun

Bangkalan, Memorandum

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bangkalan, optimistis 218 proyek jalan desa dan 15 jalan kabupaten pada akhir tahun pengerjaan tuntas. Dimana, kerusakan jalan yang tersebar di 18 kecamatan ini akan menggunakan anggaran 2022.

“Insya Allah, kami optimis semua garapan proyek fi sik itu akan tuntas menjelang akhir Desember 2022 nanti,” kata Kabid Bina Marga DPUPR, Guntur Setiyadi, Jumat (26/8).

Untuk itu, DPUPR harus kerja ekstra keras. Sebab prasarana jalan merupakan kebutuhan vital untuk aktivitas keseharian masyarakat.

Terlebih, kondisi kerusakan ruas jalan kabupaten dan desa tergolong berat.

Itu terjadi lantaran proyek pembangunan dan pemeliharaan jalan disepanjang tahun 2020 dan 2021 lalu, tidak bergulir maksimal lantaran adanya kebijakan refokusing (pemangkasan) anggaran karena pandemi Covid -19.

Karenanya, setelah pandemi jeda, DPUPR pada tahun anggaran 2022 ini, lalu ketiban sampur garapan proyek jalan lumayan besar. Tersebar merata disemua kecamatan.

Salah satunya, DPUPR melalui Bidang Bina marga, ha-

Kabid Binamarga DPPR Guntur Setiyadi

rus menggarap 218 jalan desa dengan plavon anggaran Rp 39.273.585.250, bersumber dari DAUM APBD 2022. Wujud garapan pisiknya bervariasi. Rinciannya, 81 garapan diantaranya berwujud jalan lapisan penetrasi (lapen), 48 jalan hotmix, 2 jalan beton dan 87 proyek lainnya tembok penahan jalan.

Selain itu, ada pula garapan 15 proyek rekonstruksi jalan kabupaten dengan sumber dana berbeda. Diantaranya, 7 garapan dengan plavon anggaran Rp 28.455.710.000 bersumber dari DAUM dan 8 garapan sisanya dengan plavon anggaran 5.618.810.750 berasal dari DAK.

Semuanya berupa jalan hotmix, tersebar di 12 dari 18 kecamatan . Yakni Kecamatan Bangkalan, Kamal Labang, Tragah, Kokop, Konang, Geger, Klampis, Sepulu, Burneh, Blega dan Keca-

Proyek jalan hotmix di Kecamatan Tragah.

matan Galis. Proyek rekonstruksi jalan kabupaten di 12 kecamatan itu memang masuk daftar skala prioritas. ” Itu logis, karena kadar kerusakan jalan penghubung antar kecamatan itu memang sangat parah,” ungkap Guntur. Imbasnya, aksi protes dari masyarakat kerap terjadi, lntaran mereka sulit beraktifi tas untuk mengembangkan sektor usaha harian mereka. ” Karenanya, Bapak Bupati berharap proyek rekonstruksi jalan kabupaten di lini kecamatan harus kembali dipacu pasca covid 19, agar bisa kembali menjadi media pengungkit sektor perekomian rakyat,” papar Guntur.

Start garapan 218 jalan desa dan 15 jalan kabupten yang mulai digeber Juni lalu itu, semuanya harus rampung menjelang akhir Desember 2022 nanti.

“Kami optimis, amanah penuntsan semua proyek ini akan rampung tepatt waktu, sesui kontrak kerja,” tegas Guntur.

Memasuki akhir Agustus ini, sebagian besar proyek jalan kabupaten di wilayah Kecamatan Bangkalan Kota sudah rampung. Diantaranya kerusakan berat ruas jalan hotmix disepanjang Jalan Panglima Sudirman, Halim Perdana Kusuma, KRE Martadinata, A Yani, Sultan Abdul Kadirun dan Jalan Mayjen Sungkono, kini sudah berubah kembali mulus.

“Untuk empat bulan ke depan, semua garapan proyek jalan desa dan jalan kabupaten di kecamatan lainnya, Insya Allah akan menyusul rampung tepat waktu menjelang tutp tahun ankhir Desember 2022 nanti,” pungkas Guntur. (ras/mik)

This article is from: