7 minute read

Satu Burung bubut pacar jambul

Cemburu, Tega Habisi Teman Sekolah

Jember, Memorandum

Advertisement

Tewasnya RAP, siswa kelas 10 Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) SMK Negeri 2 Jember akibat tendangan maut kaki kanan teman seangkatan yang berinisial MMR (16), dipicu api cemburu. Keduanya warga Kecamatan Sumbersari.

“Telah terjadi peristiwa kekerasan mengakibatkan meninggal dunia yang terjadi di salah satu SMK di Jember pada Selasa (23/8) sekira pukul 12.15,” ungkap Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo, Jumat (26/8).

Adapun peristiwa tersebut, kata Hery Purnomo, bermula karena terduga pelaku merasa tidak terima karena pacarnya telah diajak kencan oleh korban, sehingga terduga pelaku melakukan kekerasan terhadap korban hingga meninggal dunia.

Menurut Hery, setelah mendapat pengaduan dari pacarnya, terduga pelaku mulai pagi berusaha mencari korban hingga jam istirahat pergantian pelajaran. Ketika bertemu di depan pintu ruang kelas, korban sempat menjelaskan kesalahpahaman dan meminta maaf kepada terduga pelaku.

Lantaran terduga pelaku masih labil dan emosi cukup tinggi, tidak menerima permintaan maaf. Seketika itu menendang rahang sebelah kiri dari arah samping dengan kaki kanan.

“Seketika itu korban jatuh tersungkur. Ia sempat berupaya bangun, tetapi akhirnya jatuh pingsan. Korban dibawa ke UKS, diberikan pertolongan oleh tim kesehatan (dipasang alat bantu oksigen) dan dirujuk ke RSD dr Soebandi pukul 13.00 dinyatakan meninggal dunia,” bebernya.

Barang bukti yang diamankan sebuah handphone berisi percakapan atau chatWhatsApp dari korban pada pacar terduga pelaku dan pakaian yang digunakan baik terduga pelaku dan korban saat kejadian.

“Tersangka dijerat pasal 80 ayat 3 UU no 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman paling lama 10 tahun penjara,” pungkas mantan Kasatreskrim Polresta Tangerang.

Sementara untuk motifnya karena cemburu. Terduga pelaku merasa harga dirinya diinjak-injak karena korban mengajak kencan pacarnya. (edy/lis)

Berkas Mantan Plt Kepala BPBD Jember Dilimpahkan ke Kejari

Jember, Memorandum

Kasus dugaan pemotongan honor pemakaman jenazah Covid-19 yang menyeret mantan Plt Kepala BPBD Jember M Djamil setelah kalah/ditolak oleh pengadilan negeri, polres segera melimpahkan ke kejaksaan negeri (kejari).

Sidang gugatan praperadilan di PN Jember dipimpin Hakim Tunggal Totok Yanuarto membacakan putusan praperadilan di depan Kuasa Hukum Polres Jember dan Kuasa Hukum M Djamil. Hakim memutuskan penetapan tersangka M Djamil sesuai prosedur. Artinya, kasus yang menjerat mantan Plt Kepala BPBD Jember ini bisa berlanjut.

Menanggapi hal itu, Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo angkat bicara. Tentunya hasil praperadilan yang dimenangkan Polres Jember untuk melakukan langkah lanjut. “Segera menyelesaikan berkasnya, baik tahap satu dan tahap dua ke Kejari Jember,” ujarnya.

Kuasa Hukum Polres Jember Lutfi an Ubaidillah menyebut, penetapan tersangka Djamil diyakini telah memenuhi segala prosedur yang ada di KUHAP. “Saya memang meyakini dari awal bahwa penetapan tersangka oleh Polres Jember tidak ada yang melanggar aturan. Sebab, penetapan itu telah didahului dengan pemeriksaan calon tersangka,” katanya.

Anwar, alah satu tim Kuasa Hukum tersangka M Djamil menuturkan, pas-

AKBP Hery Purnomo

caputusan PN Jember memenangkan pihak tergugat (Polres Jember) itu ranah dari penyidik. Kalau dirasa sudah cukup dan lengkap hendak diserahkan ke kejari. Memang tahapannya ranah Polres Jember.

“Kemudian praperadilan itu merupakan proses uji administrasi penyidikan. Setelah kami gugat, hakim berpendapat sudah lengkap. Kalau pun pendapat kuasa penggugat berbeda, tapi kalau sudah diputuskan kami menghormati putusan hakim,” ujarnya.

Setelah tim pelajari kasusnya itu dengan melihat fakta hukum, baik formil dan materiil, tetap berkeyakinan bahwa tersangka tidak terlibat sedikitpun. “Baik secara formil maupun materiil terkait dengan dugaan pemotongan uang saku petugas pemakaman Covid-19,” ungkap Anwar. (edy/lis)

Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo memberikan keterangan kepada awak media.

Satpol PP Tertibkan PKL Jalan A Yani

Tulungagung, Memorandum

Puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang sehari-hari menggelar dagangannya di pinggir Jalan Ahmad Yani Timur hingga Barat menjadi sasaran razia rutin petugas gabungan.

Petugas gabungan ini terdiri dari Satpol PP Tulungagung, TNI dan Polri. Tim gabungan itu rutin menggelar razia dengan tetap mengedepankan sisi humanis. Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Satpol PP Kabupaten Tulungagung, Wahyid Masrur.

Razia dilakukan seiring meredanya penyebaran Covid-19 dan dilaksanakannya lagi pembelajaran tatap muka di sekolah. Imbasnya, jumlah PKL di depan sekolah dasar yang ada di Jalan Ahmad Yani Timur meningkat.

“Benar sekali, kita rutin menggelar razia dengan sasaran PKL yang menggunakan bahu jalan dan trotoar untuk jualan,” ujarnya, Jumat (26/8).

Petugas gabungan menertibkan PKL.

Wahyid menjelaskan, dalam sepekan terakhir pihaknya bisa razia dua sampai tiga kali secara rutin. Hal itu disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Rata-rata dalam sekali razia, lanjut Wahyid, lebih kurang 30 PKL mendapatkan sosialisasi dan peringatan agar tidak menggelar dagangan mereka di bahu jalan. Sebab bisa mengganggu arus lalu lintas dan tidak sesuai dengan peruntukannya.

“Kita tetap kedepankan cara-cara humanis dalam memberikan imbauan maupun peringatan. Karena berhubungan dengan masalah ekonomi juga,” ucapnya.

Wahyid menegaskan, pihaknya selalu mengedepankan sisi humanis dan mendorong para PKL untuk pindah ke lokasi yang sudah disiapkan pemerintah daerah. Seperti di kawasan kuliner PINKA, pujasera, dan beberapa lokasi lainnya.

Pihaknya menyebut, razia rutin ini sudah mulai menampakkan hasil. Sebab dari hari ke hari, jumlah PKL yang menyalahgunakan bahu jalan untuk berjualan mulai mengalami penurunan. Mereka sudah mulai mencari lokasi lain yang dinilai lebih aman agar tetap bisa berjualan.

“Kalau pantauan kita di lapangan, jumlah PKL mengalami penurunan terus menerus. Itu tanda positif bahwa mereka sudah paham dan sudah bisa menempati lokasi-lokasi yang seharusnya menjadi tempat jualan bagi PKL,” pungkasnya. (fi r/mad/lis)

Jumat Berkah, Polsek Ngunut Bagi Sembako

Tulungagung, Memorandum

Gerakan Jumat Berkah yang dicontohkan Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto berdampak positif kepada anggota di lapangan. Kini anggota Polres Tulungagung juga meniru gerakan serupa untuk diterapkan di wilayah kerja masing-masing.

Dalam berbagai kesempatan, Eko Hartanto acap kali menyiapkan paket sembako di kendaraan dinasnya untuk diberikan kepada warga membutuhkan di jalan yang dilaluinya. “Kita usahakan berbagi dululah, sebelum mulai bekerja,” ucapnya.

Hal sama juga dilakukan oleh Kapolsek Ngunut Kompol Rudi Purwanto yang membagikan paket

Kompol Rudi Purwanto bersama anggota membagikan paket sembako.

sembako kepada sejumlah penjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu di wilayahnya, Jumat (26/8).

Rudi mengatakan, profesi penjaga perlintasan palang pintu kerap diremehkan dan dipandang sebelah mata. Padahal keberadaanya sangat dibutuhkan masyarakat dan pengguna jalan yang melintas.

“Mereka ini termasuk mitra kami, karena peran mereka ini cukup penting. Terutama untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan yang melintas di perlintasan tanpa palang pintu ini,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Rudi bersama anggotanya membagikan paket sembako kepada tiga orang penjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Pihaknya juga menyisir beberapa profesi lain yang membutuhkan bantuan dan selama ini telah berperan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Kira-kira siapa lagi yang bisa kita bantu, akan kita berikan bantuan,” pungkasnya. (fi r/

mad/lis)

Ribuan Siswa PAUD dan TK di Karangrejo Karnaval

Tulungagung, Memorandum

Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) bersama Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kecamatan Karangrejo, sukses menggelar karnaval memperingati HUT ke-77 RI.

Ketua IGTKI Kecamatan Karangrejo Siti Malikah mengatakan, karnaval menempuh jarak kurang lebih 1 km, Kamis (25/8). “Start dari lapangan Desa Gedangan, finis di lapangan Desa Karangrejo. Peserta mencapai 1.200 anak dari 30 lembaga TK, dan 22 kelompok bermain (KB) se-Kecamatan Karangrejo,” ujarnya, Jumat (26/8).

Acara itu dihadiri Forkopimcam Karangrejo beserta jajaran, Koordinator UPASP (Unit Pelayanan Administrasi Satuan Pendidikan), penilik, pengawas, ketua Himpaudi, kades setempat, dan undangan lainnya.

“Alhamdulillah atas dukungan forkopimcam, KUPASP, pengawas, penilik, pak kades, para guru, wali murid dan semuanya, karnaval kemarin berjalan lancar tanpa kendala apapun,” terangnya.

Dijelaskan Siti Malikah, kegiatan karnaval bertujuan menstimulasi anak usia dini, untuk merangsang secara mewadahi kemampuan dasar anak, agar tumbuh dan berkembang optimal, sesuai potensi serta bakat yang dimilikinya.

“Kami berharap, kegiatan ini nantinya bisa menjadi agenda rutin setiap taun bagi anak-anak, juga bagi para

Forkopimcam Karangrejo bersama Koordinator UPASP, ketua IGTKI, pengawas, dan penilik sekolah memberangkatkan peserta karnaval.

gurunya secara berkesinambungan, yang bisa diadakan pada momen peringatan hari ulang tahun Kemerdekaan RI,” pungkas Siti Malikah.

Sementara Koordinator UPASP Kecamatan Karangrejo, Cinde Laras memberikan apresiasi kepada IGTKI dan Himpaudi beserta panitia atas terlaksananya event ini.

“Sudah hampir tiga tahun tidak ada kegiatan karena pandemi Covid-19. Alhamdulillah, walaupun belum sepenuhnya reda, di tahun ini kita bisa melaksanakan berbagai kegiatan rangkaian peringatan HUT ke-77 RI. Salah satunya karnaval anak PAUD yang diselenggarakan oleh IGTKI bersama Himpaudi,” tutur Cinde Laras.

Sebenarnya, lanjut dia, rangkaian kegiatan peringatan HUT RI ke-77, UPASP Kecamatan Karangrejo selama satu bulan ini macamnya banyak sekali. Baik bersifat lomba maupun mengikuti upacara.

“Ada lomba keagamaan, di antaranya tartil Qur’an, pildacil, lomba adzan dan salat. Untuk bidang olahraga ada lomba atletik, sepak bola antarsekolah dan olah raga lainya,” ungkapnya.

Menurut Cinde Laras masih banyak lagi lomba lainnya, termasuk menyanyi tunggal, baca puisi, kriya anyam (seni anyaman), serta pentas seni.

“Kemudian untuk patriotisme mengikuti upacara HUT RI ke-77 dan lomba gerak jalan. Termasuk karnaval anak PAUD dan TK. Terakhir akan digelar senam massal ibu-ibu dharma wanita, dengan berbagai macam doorprize yang dilaksanakan pada 30 Agustus mendatang,” paparnya. (kin/mad)

This article is from: