
1 minute read
Antisipasi Kekerasan Seksual Anak, Diperlukan Pengawasan Bersama
Sumenep, Memorandum
Peristiwa asusila yang terjadi di wilayah kepulauan setempat sangat mengejutkan sebab Sumenep sendiri termasuk kedalam kabupaten rama anak. Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah berharap, semua elemen bersama-bersama melakukan pengawasan.
Advertisement
“Tidak kalah penting pengawasan ketat perlu ditingkatkan di lembaga se- kolah-sekolah yang di Sumenep,” ujar Dewi, Selasa (24/1/23)
Lanjut Dewi, diperlukan sinergi dengan semua pihak untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga para orang tua dapat mengawasi tingkah laku anak-anaknya baik di lingkungan rumah maupun luar rumah.
Peristiwa ini sangat disayangkan mengingat pemerintah daerah 2013 menginisiasi layak anak kemudian tahun 2015 mendeklarasikan menuju kabupaten layak anak. Selanjutnya pada tahun 2018 diperluas dengan pembentukan 8 forum anak kecamatan serta desa/ kelurahan layak anak. Namun diawal tahun 2023 tercatat dua kasus kekerasan seksual anak di bawah umur diungkap Polres Sumenep yang pertama di Masalembu yang diduga dilakukan oleh oknum guru ngaji dan pamannya sendiri. Tidak lama kemudian kembali terjadi kasus se- rupa terjadi di lingkungan pendidikan Pulau Kangayan dilakukan oknum guru ASN dengan korban 10 siswi.
“Untuk pengawasan kedepan akan bekerja sama dengan dengan berbagai instansi seperti dinas pendidikan, LPA, dan KPAI,” katanya. (uri/mik)