2 minute read

GRESIK-LAMONGAN

Kejari Gresik Musnahkan Ribuan Barang Bukti

Didominasi Perkara Narkoba

Advertisement

Gresik, Memorandum

Perkara narkoba mendominasi tindak pidana di Kabupaten Gresik. Hal itu terungkap saat Kejaksaan Negeri (Kejari)

Gresik memusnahkan ribuan barang bukti dari 196 perkara yang telah berkekuatan hukum tetap atau inkracht, Kamis (15/6). Hampir setengah dari total perkara merupakan kasus narkotika.

Jika diuangkan, ribuan barang bukti yang terdiri dari narkoba hingga rokok tanpa pita cukai itu bernilai sekitar Rp 480 juta. Pemusnahan dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari pembakaran, menggunakan blender, dipalu hingga dipotong menggunakan gerinda. Seluruh barang bukti yang telah dimusnahkan lalu ditimbun tanah.

Pemusnahan dipimpin langsung Kajari Gresik Nana

Riana bersama Sekdakab Achmad Washil Miftahul Rachman dan dihadiri unsur Polri, bea cukai, satpol PP, dan dinas kesehatan. “Pemusnahan ini bentuk pelaksanaan putusan pengadilan yakni perkara yang

Pendidikan

Ribuan Pelajar Gresik Putus Sekolah sudah berkekuatan hukum tetap. Selain eksekusi badan terhadap terpidana, kami juga eksekutor terhadap barang bukti,” kata Nana Riana. Ditambahkan, ada sebanyak 196 perkara inkracht dalam periode Januari-Juni 2023. Mayoritas didominasi perkara narkotika yang mencapai hampir 70 persen. “Total ada 196 perkara inkracht Rinciannya 1 perkara tindak pidana khusus, 191 perkara tindak pidana umum, 4 perkara tindak pidana ringan dan 1 dari bea cukai. Didominasi narkotika dengan 82 perkara,” imbuhnya. Selain narkotika, perkara lain yakni perkara kesehatan, Gresik, Memorandum

Ribuan pelajar di Kota Santri mengalami putus sekolah. Hal ini tergambar dari banyaknya siswa yang mengikuti program Kejar Paket Tuntaskan Putus Sekolah (Jaketku) yang diadakan Pemkab Gresik. Mereka putus sekolah karena berbagai persoalan, salah satunya ekonomi.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Gresik S Hariyanto menyampaikan, program Jaketku telah dilaksanakan di 1 SKB (sanggar kegiatan belajar) dan 11 PKBM (pusat kegiatan belajar mengajar). Pada 2022, sebanyak 167 peserta didik mengikuti kejar Paket A, 472 Paket B, dan 1.538 Paket C. Tahun ini, kejar Paket A diikuti sebanyak 54 pelajar, Paket B 337, dan Paket C 1.179. Lulus dan diwisuda 2022-2023, termasuk 4 orang dari Bawean. Paket A sebanyak 16 pelajar, Paket B 26 pelajar dan Paket C 32 pelajar dengan jumlah keseluruhan 74.

Program Jaketku merupakan inisiasi dari tim penggerak PKK Gresik bersama disdik, dinasKBPP, dinas kominfo, dan dinas sosial. “Program ini menyasar anak-anak Gresik yang putus sekolah dengan tujuan mereka bisa mendapatkan kesempatan untuk bisa menyelesaikan pendidikannya yang sempat tertunda,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Hariyanto, program Jaketku memberikan kejar paket sesuai dengan tingkat pendidikan terakhirnya yang terputus, hingga proses ujian untuk mendapatkan ijasah. Program ini pun menyedot animo banyak masyarakat yang ingin mengejar jenjang pendidikan.(and/har/epe) peredaran minuman keras, peredaran rokok ilegal, uang palsu, senjata tajam hingga penggunaan senjata api. “Barang bukti yang kami amankan untuk narkotika jenis sabu dengan total 176,31 gram atau senilai Rp 211.572.000,” bebernya. Selanjutnya, ganja seberat 99,961 gram senilai Rp 99.961.009, 6.575 butir pil dobel L senilai Rp 20.271.000, kemudian 194 ribu batang rokok tanpa pita cukai yang menimbulkan kerugian negara Rp 148.274.880, dua dus berisi 370 lembar uang mainan, 9 buah timbangan elektrik, 93 handphone, 13 buah alat isap narkoba, 1 buah senjata api, 3 buah senjata tajam, 40 minuman keras, 9 pak dupa, dan 25 potong pakaian. Sehingga jika ditotal barang bukti yang dimusnahkan dalam kegiatan ini sekitar Rp 480 juta. “Semoga kegiatan pemusnahan barang bukti hari ini semakin memperkuat sinergitas kami dengan seluruh instansi lain terkait. Kami menyampaikan terima kasih,” tutup Nana Riana. (and/har/epe)