1 minute read

Wisuda Massal, Wabup Indah Soroti Pernikahan Dini

Next Article
JEMBER-LUMAJANG

JEMBER-LUMAJANG

Lumajang, Memorandum Gerakan Membangun Pendidikan Kesetaraan Desa (Gempita Desa) berhasil mewisuda sekitar 2.000 warga belajar di Kabupaten Lumajang mulai dari Kejar Paket A, B dan C.

“Saya terharu salah satu lulusannya ananda Mustofa Al Fatih berprestasi hafiz tingkat ASEAN. Sudah hafiz 30 juz masih umur 17 tahun dan baru saja menyelesaikan kejar paket

Advertisement

B. Saya berharap ananda Mustofa melanjutkan kejar paket C dan kuliah. Kami memiliki program beasiswa bagi Hafiz dan Hafizoh, ini contoh bahwa kejar paket juga bisa berprestasi,” ujar Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam acara Wisuda Akbar Warga Belajar Gempita Desa, di Rock Convention Center Lumajang, Kamis (15/6).

Cak Thoriq sapaan akrab

Bupati Lumajang menyampaikan, Gempita Desa merupakan upaya pemkab untuk menuntaskan permasalahan terkait kesetaraan pendidikan masyarakat. Program Gempita Desa ini juga diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lumajang.

Dirinya juga berharap, agar warga belajar Gempita Desa agar tidak patah semangat. Menurutnya, lulusan pendidikan kesetaraan melalui Gempita Desa tersebut tetap memiliki peluang yang sama untuk sukses dan melanjutkan ke pendidikan tinggi.

“Kami turut bangga karena bapak ibu semua menambah indeks pendidikan di Lumajang, dengan panjenengan ikut gempita desa kita naik rata-ratanya, lulusan SD, SMP dan SMA jadi bertambah,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Lumajang Indah Amperawati yang akrab disapa Bunda Indah menuturkan, dirinya menyoroti kasus pernikahan dini yang menjadi salah satu faktor putus sekolah. Oleh karenanya, Gempita Desa menjadi salah satu solusi bagi masyarakat

Lumajang, Memorandum Sebagai upaya menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, Unit Turjawali Satuan Lalu lintas Polres Lumajang rutin patroli hunting system di beberapa lokasi yang dianggap daerah rawan pelanggaran dan kecelakaan. Patroli hunting system dilaksanakan di Jalan Raya Sumbersuko, Tempeh dan Pasirian, Rabu (14/6). Dalam patroli tersebut Satlantas Polres Lumajang menindak 50 pelanggar.

“Kendaraan yang kita amankan karena tidak bisa menunjukkan STNK dan knalpot brong serta tidak standar ada 23 kendaraan,” kata Kanit Turjagwali Satlantas Polres Lumajang Ipda Didit yang putus sekolah meneruskan pendidikan yang setara dengan pendidikan formal.

“Ini mohon jadi perhatian bapak ibu, jadi nanti putra-putrinya jangan dinikahkan dini, sekolahkan sampai tuntas,” tuturnya.

Ardiana Abdillah melalui Kasihumas Ipda Novandy Helda Prasetya, Kamis (15/6).

Novandy menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan dengan sistem patroli dan gakkum yang diprioritaskan kepada pelanggaran yang bersifat kasat mata serta yang dapat menyebabkan kecelakaan dengan atensi penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas dengan pemberian tilang.

“Kegiatan tersebut dalam rangka mewujudkan dan memelihara kamseltibcarlantas, meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat pelanggaran serta fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, membangun budaya tertib berlalu lintas,” jelasnya. (gus/lis)

Dalam kesempatan itu, Bupati dan Wakil Bupati Lumajang juga menyerahkan penghargaan kepada warga belajar berprestasi, antara lain Mustofa Al Fatih, Hafidz tingkat ASEAN dari PKBM Kasih Ibu; Nur Wahid, Guru Silat dari PKBM Anak

Bangsa; Nurus Sanah Alfina, PKBM Cahaya Kehidupan yang berhasil lulus dan diterima di perguruan tinggi negeri serta kepada Mistami, atas dedikasinya di dunia pendidikan bagi perempuan dan anak. (gus/lis)

This article is from: