Tugas akhir
KELOMPOK 1
PERANCANGAN PERMUKIMAN
Dosen Pengampu : Fitrawan Umar, ST, Msc

MENGANALISI DAN MERANCANG
SUATU PERMUKIMAN DI KAWASAN
Maccini Sombala
M. SOVYAN (105831104416)
KHERUL MUBARAK (105831100519)
MELISA (105831101521)
MUDATSIR (105831102221)
ARIF PURWANTO
BAB I PENDAHULUAN
A. latar belakang
B. TUJUAN
BAB II TINJUAN KEBIJAKAN
A. TINJAUAN TATA RUANG
B. TINJAUAN INSENTITAS BAGUNAN DAN SEMPADAN
BAB III ANALISIS
A. ANALISIS FISISK SITE
B. ANALISIS KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA
(BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUK YANG DI ASUMSIKAN)
C. ANALISIS KEBUTUHAN LAHAN
i. HUNIAN BERDASARKAN
ii. RUANG TERBUKA
iii. SARANA-PRASARANA
BAB IV KONSEP PERANCANGAN
A. POLA PERMUKIMAN
B. ZONA (TIPE HUNIAN, RUANG TERBUKA HIJAU, SARANA-PRASARANA
i. TIPE HUNIAN
ii. RUANG TERBUKA HIJAU
iii. SARANA-PRASARANA
C. DESAIN MASTERPLAN
D. CONTOH UNIT TIAP TIPE HUNIAN
BAB I PENDAHULU
Maccini Sombala adalah nama sebuah kelurahan di Kecamatan Tamalate, Kota Kota Makassar, Provinsi Sulawesi
Selatan, Indonesia. Kelurahan ini memiliki luas wilayah 2,04 km² , yang
terdiri dari 72 RT dan 9 RW. Secara astronomis, kelurahan ini berada pada titik koordinat 5°10'46.80" LS dan 119°24'21.10"
BT. Kantor kelurahan ini beralamat di Jl. Danau Tanjung Bunga, Kota Makassar. Kelurahan Maccini Sombala berasal dari dua
kata dalam bahasa Makassar, yaitu Maccini dan Sombala.
Maccini artinya melihat dan Sombala artinya layar perahu.
Kelurahan Maccini Sombala dahulunya disebut Kampung Gusung
Jonga yang dihuni oleh para penggarap dan pemilik lahan yang
sebagian besar tanah milik keturunan raja-raja dari Kerajaan
Gowa.
Disebut Gusung Jonga karena di daerah tersebut banyak
terdapat rusa (jonga), baik rusa liar maupun rusa peliharaan raja
yang dilepas di area tersebut. Kemudian nama Kampung Gusung

Jonga berubah menjadi Maccini Sombala karena letak
geografisnya yang berada pada pesisir pantai sehingga ketika
orang berdiri di pinggir pantai, maka orang dapat melihat ujung
layar perahu yang akan berlabuh di daerah pantai Maccini
Sombala.[1]
Mampu merancag sutu permukiman sesui dengan standar kebijakan yang berlaku
di Indonesia
TINJAUAN TATA RUANG
Pengertian Penataan Ruang
Menurut D.A. Tisnaadmidjaja, yang
dimaksud dengan ruang adalah “
wujud fisik wilayah dalam dimensi
geografis dan geometris yang

merupakan wadah bagi manusia
dalam melaksanakan kegiatan
kehidupannya dalam suatu kualitas
kehidupan yang layak”.1 Tata ruang
adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem
jaringan prasarana dan sarana yang
berfungsi sebagai pendukung
kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
Asas dan Tujuan Penataan Ruang
1. Keterpaduan Penataan ruang diselenggarakan dengan mengintegrasikan, berbagai kepentingan yang bersifat lintas sektor, lintas wilayah dan lintas pemangku kepentingan.
2. Keserasian, keselarasan dan keseimbangan Penataan ruang diselenggarakan dengan mewujudkan keserasian antara struktur ruang dan pola ruang,
3. Keberlanjutan Penataan ruang diselenggarakan dengan menjamin kelestarian dan kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan dengan memperlihatkan kepentingan mendatang.
4. Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan Penataan ruang diselenggarakan dengan mengoptimalkan manfaat ruang dan sumber daya yang terkandung didalamnya serta menjamin terwujudnya tata ruang yang berkualitas.
5. Keterbukaan Penataan ruang diselenggarakan dengan memberikan akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penataan ruang.
Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan:
a. terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;
b. terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan
c terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
TINJAUAN INTENSITAS BANGUNAN DAN SEMPADAN
Izin Mendirikan Bangunan
Saat proses perizinan, pemerintah daerah mendata sekaligus mendaftar bangunan gedung dalam database bangunan gedung. Kegiatan penda:.zaan bangunan gedung dimaksudkan untuk tertib administratif pembangunan dan pemanfaatan bangunan gedung, serta sistem informasi bnagunan gedung pada pemerintah daerah. Pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk:
1. Mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan yang serasi dan selaras dengan lingkungannya;
2. Mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang menjamin keandalan teknis bangunan gedung dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan;
3. Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung.
Dasar Hukum Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan
Bangunan gedung merupakan buah karya manusia yang dibuat untuk menunjang kebutuhan hidup manusia. Pada dasarnya setiap orang, badan atau institusi bebas untuk membangun bangunan gedung sesuai dengan kebutuhan, ketersediaan dana, bentuk dari konstruksi. Hanya saja mengingat mungkin saja
pembangunan suatu gedung dapat mengganggu orang lain maupun mungkin
membahayakan kepentingan umum, tentunya pembangunan bangunan gedung
harus diatur dan diawasi oleh pemerintah. Untuk itu diperlukan suatu aturan
hukum yang dapat mengatur agar bangunan gedung dapat dibangun secara benar.
PENERAPAN DALAM TUGAS
dalam lokasi kami menemukan
bahwa garis sempadan bagunan
tdk menentu namun rata rata
mereka mengunakan ukuran 5-10
meter untuk GSB sedangkan untuk garis sempadan jalana iyalah
berjarak sekitar 3-7 meter. untuk
ketikgian bagunanmya itu minimal 5
meter untuk kawasan hunian .
ANALISIS FISIK SITE










Orientasi matahari,, terbit dari timur (pada bagian samping site)


serta terbenam pada bagian barat samping kanan site.
panas matahari meningkat pada jam 12-14 siang
ANALISIS KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA
Sarana yang dibutuhkan dalam perancangan permukiman adalah terdapatnya tempat
beribadah, lapangan berolahraga, sekolah, kantor polisi, puskesmas, kantor kelurahan, dan taman
Masjid
Masjid sangat dibutuhkan keberadaannya, yang dapat memberikan
dorongan riligiuos kepada semua penduduk beraga islam
Lapangan berolahraga
Penyediaan lapangan olahraga dapat dimanfaatkan oleh penduduk
untuk melakukan joging dan olah raga lainnya, sangat berguna untuk menjaga kesehatan.
Sekolah
Sekolah merupakan sarana pendidikan yang sangat penting, karena pendidikan untuk anak sangat dibutuhkan dizaman sekarang.
Puskesmas
Penting adanya penyediaan puskesmas karena pelayanan kesehatan
sangat dibutuhkan pada sebuah permukiman.
Ruang terbuka hijau/taman
Adanya ruang terbuka hijau akan menjadi daya tarik tersendiri, terdapat pohon dan bangku taman dapat dijadikan tempat bersantai yang nyaman.
Kantor polisi
Keamanan juga menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan.
Fasilitas keamanan di dalam perumahan biasanya berupa layanan keamanan 24 jam yang mencakup pos jaga di gerbang
utama perumahan, sistem satu pintu hingga kamera CCTV yang tersebar di sejumlah titik.
ANALISIS KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

Masjid
Rencana penduduk
permukiman 1400 jadi
Masjid yang dibutuhkan
yaitu 1400 : 2500 = 1
Masjid (luas = 800 m2 dengan 2 lantai)
Lapangan berolahraga
Rencana penduduk permukiman
1400. Jadi lapangan olah raga yang
dibutuhkan 1400 : 30000 = 1
Lapangan (luas 1.080 m2 dengan 2 lapangan futsal)
Ruang terbuka hijau/taman
Rencana penduduk permukiman 1400 jadi taman atau ruang terbuka yang
dibutuhkan yaitu 1400 : 2500 = 1
Taman (luas 3000 )
Kantor polisi
Rencana penduduk permukiman
1400 jadi kantor polisi yang
dibutuhkan adalah 1400 :
120000 = 1 (luas 550 m2)
Puskesmas
Rencana penduduk permukiman 1400 jadi puskesmas yang dibutuhkan
adalah 1400 : 30000 = 1 (luas 1095 m2)
Sekolah
Rencana penduduk permukiman 1400.
Untuk sekolah dari SD, SMP sampai
SMA. Untuk SD 1400 : 1600 = 1 , Untuk
SMP 1400 : 4800 = 1 , Untuk SMA 1400 : 4800 = 1, Jadi untuk kebutuhan






sekolah ada 3 tingkatan dengan
kebutuhan masing-masing 1 sekolah.
(luas 5000 m2)
Kantor lurah
Rencana penduduk permukiman
1400 jadi kantor lurah yang
dibutuhkan adalah 1400 :
30000 = 1 (luas 360 m2)
ANALISIS KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

Prasarana yang dibutuhkan dalam merancang sebuah permukiman adalah jaringan jalan, drainase, air bersih, air limbah, persampahan dan jaringan telepon. berdasarkan dengan asumsi kebutuhan
Jaringan jalan
Jalan sebagai bagian prasarana transportasi mempunyai peran penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan keamanan, serta dipergunakan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat (Undang-undang Jalan, 2005). Menurut
Undang-undang dan Peraturan di bidang Perumahan dan Permukiman (1995), jalan merupakan suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun meliputi segala bagian termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas yang terdiri dari jaringan jalan primer dan jaringan jalan sekunder.
Drainase
Saluran drainase adalah pelengkap jalan yang sangat penting, sebab dapat menampung dan menghantar air kotor dari rumah-rumah serta air hujan. Saluran drainase dapat berupa saluran tepi maupun saluran melintang jalan. Dalam perencanaannya, saluran drainase harus didasarkan pada data hidrologi seperti : intensitas, durasi dan frekuensi hujan serta besar dan sifat daerah aliran.
Air bersih
Pola jalan yang kami pilih dalam perancangan ini adalah pola simpangan.
Kebutuhan air bersih untuk perumahan berkisar antara 60-250 liter/orang / hari, sedangkan untuk kelas bangunan lainnya disesuaikan dengan standar kebutuhan air bersih yang berlaku di Indonesia. Sumber air bersih pada bangunan harus diperoleh dari sumber air PAM, dan apabila bukan dari PAM, sebelum digunakan harus mendapat persetujuan dari instansi yang berwenang.
ANALISIS KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA
Air limbah
Jaringan perpipaan untuk air limbah sangat di butuhkan karena perlu
adanya penyalur untuk menyalurkan air limbah ke pembuangan akhir
serta tidak tercampur dengan air bersih.
Persampahan
Sampah terbagi atas beberapa jenis, dan dengan adanya penyediaan tempat sampah pada suatu permukiman hal ini dapat

memberi dampak yang baik pada lingkungan.
Jaringan telepon


Adanya jaringan telepon pada permukiman dapat memudahkan
penduduk dalam mengakses telekomunikasi.
ANALISIS KEBUTUHAN LUAS LAHAN
Kebutuhan luas lahan perumahan
Rencana penduduk permukiman 1400 jiwa.
Dengan asumsi 1 unit untuk 1 KK dihuni 4/5 jiwa, maka =
jumlah unit = 1400 : 4 = 350 unit
Tipe mewah : sederhana : menengah = 4 : 3 : 2
Tipe mewah = 4/10 x 350 = 140
Kebutuhan luas lahan adalah 140 unit x 600 m2 = 84000 m2
Tipe sederhana = 3/10 x 350 = 105
Kebutuhan luas lahan adalah 105 unit x 120 m2 = 12600 m2
Tipe menengah = 2/10 x 350 = 70
Kebutuhan luas lahan adalah 70 unit x 200 m2 = 14000 m2
Kebutuhan luas lahan sarana pendidikan
SD = 1400 : 1600 = 1 unit
maka, luas lahan untuk SD adalah 500 m2 x 1 unit = 500 m2
SMP = 1400 : 4800 = 1 unit
maka, luas lahan untuk SMP adalah 2000 m2 x 1 unit = 2000 m2
SMA = 1400 : 4800 = 1 unit
maka, luas lahan untuk SMA adalah 2500 m2 x 1 unit = 2500 m2
Kebutuhan luas lahan sarana kesehatan
Puskesmas = 1400 : 30000 = 1 unit
maka, luas lahan untuk puskesmas adalah 1095 m2 x 1 = 1095 m2
Kebutuhan luas lahan lapangan olah raga
Lapangan = 1400 : 30000 = 1 unit
maka, luas lahan untuk lapangan olah raga adalah 1080 m2 x 1 =
1080 m2
Kebutuhan luas lahan ruang terbuka hijau
Ruang terbuka hijau = 1400 : 2500= 1 unit
maka, luas lahan untuk ruang terbuka hijau adalah 3000 m2 x 1
= 3000 m2
Kebutuhan luas kantor polisi
Kantor polisi = 1400 : 120000 = 1 unit
maka, luas lahan untuk kantor polisi adalah 550 m2 x 1 = 550m2
Kebutuhan luas kantor lurah
Kantor lurah = 1400 : 30000 = 1 unit
maka, luas lahan untuk kantor polisi adalah 360 m2 x 1 = 360 m2
BAB IV KONSEP PERANCANGAN

POLA PERMUKIMAN

Pola permukiman yang digunakan adalah pola permukiman kelompok (nucleated)
dapat dilihat dari penataan rumah dan pola permukiman ini juga memanfatkan sungai sebagai sumber daya alam, juga sebagai jalur transportasi.
BAB IV KONSEP PERANCANGAN

KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN 15

BAB IV KONSEP PERANCANGAN 16

