Malut post, 14 mei 2018

Page 6

MOROTAI & SULA SENIN, 14 MEI 2018 Malut Post HALAMAN 6

Ke Fuata, Bupati Rasakan Jalan Rusak SANANA - Bupati Kepulauan Sula (Kepsul) Hendrata Thes bersama istri Fince Hongarta, Sabtu (12/5) bertandang di Desa Fuata Kecamatan Sulabesi Selatan. Kondisi jalan menuju ke Fuata sudah rusak. Jalan dipenuhi lubang. Dalam perjalanan tersebut, bupati sempat bertemu dengan satu mobil yang ditumpangi warga, bannya pecah. Bupati kemudian turun dan memberikan air meneral dan makanan ringan kepada warga. Melihat kesempatan tersebut, warga langsung curhat mengeluhkan kondisi jalan yang rusak, dan meminta bupati segera memperbaikinya. Melihat kondisi jalan yang buruk dan membahayakan pengendara, bupati meminta instansi terkait untuk menindaklanjuti keluhan warga. Sebab menurutnya, pembangunan jalan menjadi prioritas utama. Dia juga meminta camat Sulabesi Selatan untuk peka dengan masukan warga. ”Saya kaget lihat kondisi jalan tapi kok saya tidak pernah tahu,” tuturnya. Bupati berjanji akan berunding dengan PU dan Bappeda, untuk menindaklanjuti keluhan warga. (ikh/onk). RUSAK: Kondisi jalan di Kecamatan Sulabesi Selatan banyak berlubang. Warga meminta pemda segera memperbaikinya. IKRAM SALIM MALUT POST

HUKUM Kasus Togel Belum Dilimpahkan DARUBA - Kasus togel dengan tersangka AT dan RT, warga Wawama, kecamatan Morotai Timur, belum dilimpahkan ke Kejaksaan. Padahal kasus ini sudah bergulir sejak April lalu. Kapolres Morotai, AKBP Mikael P. Sitanggang saat dikonfirmasi menjelaskan kasus ini sementara ditangani penyidik. Ada yang masih harus dilengkapi lagi. “Dalam waktu dekat berkasnya kita serahkan ke Jaksa,” akunya. Dia juga berjanji tetap berkomitmen memberantas togel, apalagi saat ini umat muslim siap-siap melakukan ibadah puasa. (aji/onk).

LOMBA Polres Gelar Lomba Lari

Warga Totodoku Tewas di Hutan Bere Bere Masuk Hutan Sejak Dua Pekan Lalu Peliput : Fitrah A Kadir Editor : Bukhari Kamaruddin DARUBA - Masuk hutan sejak dua pekan, warga Desa Totodoku Kecamatan Morotai Selatan Taher Lasaji (49), ditemukan tewas di hutan Desa Bere Bere Morotai Utara. Dia ditemukan di dalam hutan yang jaraknya kurang lebih enam kilometer dari desa. Saat ditemukan kondisi jasadnya sudah membusuk dan dipenuhi belatung. Informasi yang dihimpun Malut Post, korban adalah pencari kau gaharu. Dia dikabarkan masuk hutan bersama dua rekannya Samsuri dan Sahril Siruang warga Desa Sangowo, sejak 1 Mei 2018. Mereka bermaksud mencari kayu gaharu. “Korban berangkat dari rumahnya di Desa Totodoku menuju ke Bere Bere 1 Mei lalu,” kata Kades Totodoku, Kamsul Lating. Ketiganya kemudian membuat camp sementara di tengah hutan. Kemudian mereka menyebar mencari pohon gaharu. Ketika hari mulai gelap, dua rekannya sempat mencari korban. Mereka berteriak memanggil

FITRAH A KADIR MALUT POST

MEMBUSUK: Jenasah Taher Lasaji ditemukan dalam kondisi yang sudah membusuk.

namanya, namun jawaban dari korban terdengar sama-sama dan kemudian menghilang. Karena sudah gelap, Samsuri dan Sahril memilih pulang ke camp sambil menunggu korban pulang. Namun hingga keesokan harinya (Rabu (2/5), korban belum juga kembali ke camp.

Disperindagkop Gelar Pasar Murah IKRAM SALIM MALUT POST

HADIAH: Para juara berfoto bersama Bupati Hendrata Thes dan Kapolres Kepsul AKBP Jan W.I. Makatita.

SANANA - Dalam rangka memeriahkan HUT Bhayangkari ke-72, Polres Kepulauan Sula (Kepsul) menggelar lomba lari 10 kilometer, Sabtu (12/5) pekan lalu. Kegiatan yang diikuti oleh 495 peserta dibagi dalam tiga kategori itu, megambil rute dari Desa Pastina dan finis di depan Mapolres Kepsul. Sementara Kapolres Kepsul AKBP Jan W.I. Makatita menuturkan, salah satu potensi yang dimiliki oleh masyarakat Sula ialah postur tubuh yang bagus. Untuk itu selain lomba lari 10 kilometer, pihaknya juga akan menggelar pertandingan tinju. Dia berharap melalui kegiatan tersebut bisa menyaring bibit muda atlet lari dari Sula yang bisa mengharumkan nama daerah hingga tingkat nasional. Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp 30 juta. (ikh/onk).

SANANA - Jelang bulan puasa, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan UKM (Disperindagkop) Kepulauan Sula (Kepsul) menggelar pasar murah, Sabtu (12/5) di Desa Fuata Sulabesi Selatan. Kegiatan ini bekerja sama dengan PKK Kepsul. Sebanyak 337 warga yang dari Desa Fuata, Wainib, Sekom, Waigai dan Waitamua, mengambil bagian dalam kegiatan ini. pada kesempatan yang sama, bupati juga menyerahkan bantuan kepada 24 anak yatim piatu. Saat membuka acara tersebut, Bupati Hendrata Thes mengatakan jelang ramadan, harga bahan pokok biasanya naik. Karena itu melalui pasar murah ini, diharapkan bisa membatu warga menghadapi puasa nanti. ”Sesuai hukum ekonomi jika permintaan meningkat pasokan kurang maka harga barang naik.

IKRAM SALIM MALUT POST

PASAR MURAH: Bupati Hendrata Thes ditemani Ketua Tim PKK Hong Fince Hongarta Thes menyerahkan sembako dalam kegiatan pasar murah di Desa Fuata Sabtu pekan kemarin.

Namun mudah-mudahan hal ini tidak terjadi di Kepsul,” tutur bupati. Sementara Ketua Panitia Pasar Murah Nurdjia Pora menuturkan, paket kebutuhan pokok yang tersedia jumlahnya terbatas. Kebutuhan pokok yang dise-

diakan dalam paar murah ini adalah beras 10 kilogram dengan harga Rp 50 ribu, gula pasir 5 kilogram dengan harga Rp 25 ribu, mentega 250 gram Rp 5 ribu, terigu, telur, minyak goreng, susu serta sirup. (ikh/onk/ pn)

Karena itu kedua rekannya memilih kembali ke Bere Bere, memberitahukan kepada warga bahwa korban hilang. Warga kemudian melakukan pencarian selama dua pekan. Namun korban baru ditemukan Sabtu (12/5) sore jelang magrib. “Yang pertama kali menemukan korban adalah rekannya sendiri Samsuri,” jelas kades. Bersama jenazahnya, ditemukan air mineral dan parang milik korban. Proses evakuasi korban memakan waktu cukup lama. Proses evakuasi baru dilakukan pukul 20.00 WIT. Mayat korban dibawa dari hutan menuju ke Bere Bere memakan waktu kurang lebih enam jam. Jasanya baru tiba di Bere Bere Minggu (13/5) dinihari pukul 02.00 WIT. “Korban dikebumikan tadi pagi (kemarin, red) pukul delapan,” ujar Kamsul, seraya menuturkan korban sempat mengeluh sakit perut sebelum masuk hutan. Istri korban Sudarmi Gilalo, sangat terpukul atas kematian suaminya. Namun dia mengaku ikhlas menerima kepergian orang yang dicintainya. “Saya ikhlas habis mau buat apa lagi kalau memang sudah ajal,” tutur Sudarmi dengan nada sedih. Dia mengaku tidak punya firasat bahwa suaminya akan meninggal seperti itu. (aji/onk).

Minta ULP Blacklist PT Pelangi Persada Nusantara SANANA - Paska menerima rekomendasi Pansus LKPJ DPRD 2018 Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) langsung menindaklanjutinya dengan memerintahkan kontraktor yang bermasalah segera menyelesaikan temuan. Salah satu proyek yang paling disoroti ialah proyek jalan Waitina sampai Capalulu, Kecamatan Mangoli. Proyek senilai Rp 21,7 miliar, di sebagian titik sudah rusak padahal belum sampai setahun dibangun. Anggota Pansus LKPJ Halik Teapon mengatakan, pihak PT Pelangi Persada Nusantara sudah melakukan perbaikan, namun belum selesai. Tambal sulam yang yang dikerjakan perusahaan tersebut terkesan asal jadi. ”Kami yakin jalan ini akan rusak kembali karena mereka tidak melakukan pembersihan dulu sebelum dihamparkan HRS,” tuturnya. Sementara itu mantan Kadis PUPR Ikram Abdurachman menuturkan, dirinya telah meminta semua kontraktor yang mendapat rekomendasi pansus untuk segera menyelesaikan temuan. Dia juga meminta kepada ULP agar proyek yang ditangani oleh PT. Pelangi milik Abraham harus diblacklist. Perusahaan tersebut pada waktu bersamaan, juga mengerjakan proyek Masjid Raya, HRS Capalulu-Kaporo. “ULP harus jeli, kontraktor seperti ini harus masuk daftar blacklist,” tuturnya. (ikh/onk).

Hewan Ternak Dikeluhkan Pengendara TAK DIIKAT: Sapi dibiarkan berkeliaran bebas di jalan.

FITRAH A KADIR MALUT POST

DARUBA - Hewan ternak seperti kambing dan sapi, dibiarkan berkeliaran bebas. Ini karena pemiliknya tidak mengikat atau membuat kandang untuk hewan peliharaan mereka. Pantauan Malut Post, ruas jalan dari Morotai Selatan ke Morotai Timur, banyak hewan peliharaan berkeliaran bebas. Ini membahayakan pengendara yang melewati kawasan tersebut.

“Harus ada regulasi terkait hewan liar, sehingga masyarakat tidak membiarkan hewan peliharaannya berkeliaran bebas,” harap Maulud Rasai, warga Desa Sangowo Morotai Timur. Tidak hanya itu, pemerintahan desa juga harus membuat aturan pemeliharaan hewan ternak. “Pemilik ternak juga harus sadar,” pungkasnya. (aji/onk).


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.