Majalah Elshinta Edisi Maret 2016

Page 1

Ratnawati Sutedjo, Pemberdaya para Tunarungu

GRSB, Gali Potensi dengan 30 Sekolah Musik hal. 92

8

Bisnis Paling Cocok untuk Perempuan hal. 110

Prospek

Geliat Bisnis Kaum Hawa

Hj. Fathiarani

Syiar Baitullah IRT Raih 5,8 M

Bonaventura Muliawan

Produksi VCO dari 20 Ton Kelapa hal. 22

Wawan Darmawan

1.000 Koloni Lebah, Omzet Miliaran hal. 26


2

I Oktober 2014 I Tahun VI I

@MajalahElshinta


SURAT REDAKSI

Wanita (juga) Bisa!

A

Ada yang istimewa di bulan ini, salah satunya, selain gerhana matahari, adalah hari wanita sedunia yang jatuh pada 8 Maret. Sudah sejak lama emansipasi wanita diteriakkan, sudah sejak lama wanita-wanita di Indonesia – khususnya – menunjukkan eksistensinya. Mereka tak hanya berprestasi di bidang pendidikan, atau usaha tapi juga di bidang politik, lurah, walikota, gubernur sampai dengan pemimpin negara. Banyak sekali yang bisa dijadikan teladan dari kiprah mereka. Dari banyak contoh itu, edisi kali ini ingin menggarisbawahi, bahwa para wanita luar biasa yang sukses membukukan prestasi itu, tak meninggalkan kodratnya sebagai wanita. Mereka tetap bertanggung jawab atas tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Para wanita itu bisa membagi waktu, mengurusi anak, dan membereskan semua persoalan yang menjadi kewajiban mereka sebagai ibu rumah tangga. Fathiarani misalnya, karena keinginannya yang kuat mempunyai penghasilan yang bagus, ia pun berjuang dan akhirnya sukses menjadi miliarder. Tapi Fathiarani tak meninggalkan semua tanggung jawabnya sebagai istri ataupun ibu rumah tangga. Bahkan, inilah yang selalu ia tegaskan pada wanita-wanita lain, yang ingin mengikuti jejaknya. Wanita lainnya, Tatik. ia berhasil mengembangkan usaha furnitur warisan ayahnya. Ia bahu membahu dengan suaminya melakukan berbagai inovasi untuk produk mereka. Kemudian, seorang akuntan bernama Titin. Ia berani seperti laki-laki. Titin nekad meninggalkan dunia kerjanya dan menekuni usaha kuliner hobinya. Titin melihat peluang dan ia juga berhasil. Widyana Susanty, Tatyana Renatta dan wanita-wanita pemberani lainnya di penjuru Tanah Air, akan senang membagi cerita mereka untuk Anda di edisi Maret ini.

Salam,

Ahmad Widodo

@MajalahElshinta

I Maret 2016 I Tahun VIII I

3


DAFTAR ISI tak berlaku untuk Helsusandra Syam. Ia rela meninggalkan pekerjaannya sebagai IT dan menjadi seorang entrepreneur. Bersama sang istri, ia sukses menggarap bisnis pakaian renang muslim hingga tembus mancanegara. Dari kegemarannya mencicipi bermacam keju Tri Haryanto terjun dalam bisnis pembuatan keju. Berkat kerja kerasnya dalam satu minggu ia mampu menjual sampai 1000 kg keju.

12 MAESTRO Catatan hidupnya berliku, sejumlah pekerjaan dan bisnis pernah dijajalnya. Tapi tak ada satu pun yang berhasil. Sepulang umroh pada 2010, ia diperkenalkan dengan sebuah bisnis travel haji dan umroh, PT Arminareka Perdana. Dengan kerja keras dan kerja cerdasnya, ia pun menuai berkah. Dalam kurun waktu relatif singkat, 5 tahun, omzet dan asetnya telah mencapai lebih dari Rp 5 miliar. Kini, dengan menjalankan syiar Baitullah, hidup sehat, kaya, berkah pun telah digenggamnya.

22

PROSPEK

Peluang Usaha Untuk Wanita Dunia bisnis memang menggiurkan dan peluang usaha pun sangat banyak pilihannya. Maka tak heran bila para wanita pun tertarik untuk terjun ke dunia bisnis. Karena bisnis memang terbuka untuk siapa saja asalkan mau bekerja keras. Para wanita ini telah membuktikan bahwa kerja keras mereka bisa memberikan hasil yang menjanjikan dan bisa menjadi inspirasi.

PENCERAHAN

Edisi Maret 2016 / Tahun 8 / Rp. 20.000,@majalahelshinta

I Maret 2016 I Tahun VIII I

Ratnawati Sutedjo, Pemberdaya para Tunarungu Majalah Elshinta

Kisah-kisah inspirasi dari H. Wawan Darmawan yang mengelola Madu Pramuka hingga beromzet Rp 12 miliar per tahun. Bonaventura Muliawan mendirikan pabrik kosmetik dan farmasi berbahan baku utama virgin coconut oil (VCO). Kini produksi VCO dari 20 ton kelapa dan telah bertebaran di beberapa modern market dan online shop. Ade Indra menangkap peluang usaha tumpeng setelah melihat tumpeng yang ada terlihat membosankan dan membuka usaha tumpeng mini. Kini ia melayani pesanan ribuan tumpeng mini setiap bulannya. Berawal dari perkenalannya dengan pengrajin tas, Dini Rahmawati membuat tas yang etnik dan menjualnya. Nalurinya terbukti, kini ia membuat 500 tas tenun dan 300 pernakpernik setiap bulannya. Menikmati kehidupan yang mapan sebagai pegawai rupanya

4

51

GRSB, Gali Potensi dengan 30 Sekolah Musik hal. 92

8

Bisnis Paling Cocok untuk Perempuan hal. 110

Prospek

Geliat Bisnis Kaum Hawa

Hj. Fathiarani

Syiar Baitullah IRT Raih 5,8 M

Bonaventura Muliawan

Produksi VCO dari 20 Ton Kelapa hal. 22

COVER FATHIA ARMINA.indd 119

Wawan Darmawan

1.000 Koloni Lebah, Omzet Miliaran hal. 26

Foto: Dok. pri Cover: Hj. Fathiarani

25/02/2016 19:06:22

@MajalahElshinta


MARET 2016 @MajalahElshinta

PENERBIT:

PT Content First Indonesia PEMIMPIN REDAKSI. Iwan Haryono WAKIL PEMIMPIN REDAKSI. A. Widodo REDAKTUR PELAKSANA Cucun Hendriana REDAKTUR. Ervina Rias Palupi SEKRETARIS REDAKSI. Indah Apriyanti FOTOGRAFER. Rangga DESAIN GRAFIS. Endah Piriana, Melissa Wirani P.

92

INDUSTRI KREATIF

Lama berkecimpung di dunia musik, membuat Gilang merasa sudah saatnya untuk membagi ilmu kepada yang lain. Kegemaran Gilang akan musik sudah terpupuk sejak kecil dimana ia selalu belajar barbagai alat musik. Musisi asal Bandung ini kemudian membuka kelas musik dengan nama Gilang Ramadhan Studio Band (GRSB) yang merupakan sekolah drum pertama di Indonesia.

DISTRIBUSI/SIRKULASI. Budhi Sutisna, Rosalia Susanti KEUANGAN: Yesi MARKETING: Arief Anditantyo, Dedy Setiadi AS Telp. (62-21) 584 2285 Fax: (62-21) 587 3750 IKLAN & PROMOSI: Tommy Fathurrachman DH Telp. (62-21) 58359113 Fax. (62-21) 58359093 ALAMAT REDAKSI/SIRKULASI/IKLAN Jl. Kedoya Duri Raya No. 36 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520 Email: majalahelshinta@gmail.com REKENING PEMBAYARAN: Bank BCA a.n PT Content First Indonesia A/C 459.30.71.955 Cabang Wisma Indocement PERCETAKAN: PT. Gramedia (Isi diluar tanggung jawab percetakan)

@MajalahElshinta

96 SENTRA BISNIS Kawasan Jatinegara, Matraman, Cempaka Putih, Kalideres, hingga Kramat Jati menjadi tempat favorit bagi pedagang jas hujan musiman. Para pedagang itu akan langsung bermunculan ketika musim hujan tiba. Bagi pengendara motor yang kesulitan mendapatkan jas hujan keberadaan mereka seakan menjadi penyelemat. Sedangkan bagi para pedagang musim hujan tiba artinya rezeki pun datang.

110 EXPO Sukses berbisnis tak hanya bagi para lelaki, kaum perempuan pun bisa sukses di dunia bisnis. Berbagai catatan tentang kesuksesan para perempuan itu, setidaknya bisa disimak dari beberapa pembahasan di Majels edisi kali ini. Ada beberapa jenis bisnis yang memungkinkan paling sukses jika dikelola seorang perempuan. Apa sajakah? I Maret 2016 I Tahun VIII I

5


Inspirasi dan Tips Terima kasih buat Majalah yang sudah memberikan inspirasi melalui artikelartikelnya juga tips yang diberikan oleh para pelaku usaha langsung. Semoga Majalah semakin sukses. Valda, Jakarta Pusat Kami sangat senang, artikel kami bisa menginspirasi dan bermanfaat. Terima kasih.

Edisi Khusus Sebagai penggemar, bagaimana kalau sekali-kali Majalah membuat edisi khusus seputar bisnis? Boleh kuliner, bunga, atau apa saja. Sekalian beri tips atau kiat-kiatnya. Saya yakin pasti banyak yang setuju. Terima kasih. Putri Tya, Sunter, Jakarta Utara Ide yang menarik, semoga Majalah

bisa memenuhi keinginan Putri Tya. Terima kasih atas usulnya.

Redaksi menerima saran, kritik dan masukan. Jika ada yang ingin Anda tanyakan sehubungan dengan isi Majalah Elshinta, dapat mengirimkan surat ke redaksi: Majalah Elshinta, Jl. Kedoya Duri Raya No.36 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520. Atau ke alamat email majalahelshinta@gmail.com dan twitter @majalahelshinta. Kami tunggu partisipasi Anda.

6

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


c

TAMU

Calvin Jeremy tak bisa hanya berdiam diri. Ketika ada waktu luang di selasela kegitannya bermusik, ia mengisinya dengan berbisnis kue. Ide awal membuat bisnis kue tercetus ketika Calvin sedang berada di negeri kincir angin. “Waktu di Belanda, saya ingin punya usaha yang identik dengan Indonesia dan Belanda.” Sebenarnya mamanya sudah memiliki usaha kue tapi Calvin ingin memiliki branding sendiri.

Calvin Jeremy

foto: Instagram Calvin Jeremy (@calvinjeremy)

Bisnis kue

@MajalahElshinta

Kue kering seperti nastar dan kastengel yang biasanya diburu untuk memeriahkan lebaran pun dijualnya secara online shopping dengan nama Indische Koekjes dan dikemas sangat menarik. Kehadiran kue tersebut langsung mendapat sambutan yang baik. “Awalnya customer saya adalah para fans, tapi sekarang sudah merambah ke orang-orang kantoran, ibu-ibu dan bahkan sudah mulai shipping ke luar Pulau Jawa.” Bahkan Calvin tak keberatan mengantar jika ada yang beli dalam partai besar. Walau ia harus menerima risiko untuk diajak foto bersama. Calvin ingin memberikan yang terbaik dan tidak mengecewakan penggemar dan pelanggan kue. (teks:eri/ft:ist) I Maret 2016 I Tahun VIII I

7


Lia Aulia

m

Memiliki 2 bisnis sekaligus membuat Lia Aulia, harus bekerja keras sebab penyanyi sekaligus pemain film ini selalu berusaha untuk bertemu dengan para pelanggannya. Menurut Lia Aulia bergerak di bisnis fashion dan kecan­ tikan, mengharuskannya bertemu langsung mengenal lebih dekat dengan para pelanggannya. “Setiap pelanggan harus

8

tahu owner-nya. Apalagi pelanggan juga perlu kan kalau dilayani langsung oleh owner-nya.” Lia juga telah menyiapkan semua keperluan di bisnis barunya yang bernama La Beauty ini. Mulai dari desain sendiri, mengarahkan pegawai, menentukan teman pink dan putih serta mencari produk langsung dari Jerman sebagai produk di klinik. Lia

I Maret 2016 I Tahun VIII I

mengaku hal yang sama dilakukannya sendiri untuk usaha butiknya. Selain lewat media sosial, Lia juga dibantu beberapa sahabat untuk mempromosikan bisnisnya tersebut. Lia yakin terjun ke bisnis ini karena menurutnya fashion akan selalu ada dan berkembang. Walau fashion itu tidak ada matinya, Lia menjual produknya limited edition. (teks:eri/ft:ist)

@MajalahElshinta

foto: Instagram La(boutique&Beauty&Nails) (@lia_aulia2)

Kerja Keras Demi Kedua Bisnisnya


TAMU

Irma Darmawangsa

Stick Kentang dan Manajemen Artis

s

Setelah bisnis akik, kini Irma Darmawangsa berjualan makanan ringan tanpa pengawet, stick kentang Gonat IDW. Menurut Irma, meski baru tapi produksinya stick kentang terus tambah setiap hari bahkan Irma mengaku kewalahan dengan banyaknya orderan stick kentang yang datang. Melihat prospek Irma berencana memasarkannya ke lebih banyak tempat lagi. “”Kalau semakin banyak yang memesan, saya ingin menaruh stick kentang ini di beberapa minimarket.” Selain bisnis stick kentang, Irma memberanikan diri menjadi produser dan merintis sebuah manajemen artis. “Saya senang mencoba sesuatu yang berhubungan dengan bisnis. Tidak mungkin kita keluar modal kalau tidak ada income balik.” (teks:eri/ft:ist)

foto: Instagram Irma Darmawangsa (@irmadarmawangsa)

@MajalahElshinta

I Maret 2016 I Tahun VIII I

9


Geluti Bisnis Pakaian Anak

Sebelumnya Jonathan Frizzy sudah menekuni bisnis clothing line. Namun kini ia mulai merambah merambah pakaian anak-anak. “Sudah lama ingin buka usaha baju anak-anak. Clothing line tetap jalan terus.” Namun sebelum membuka usaha, Ijonk sapaan akrabnya melakukan survey terlebih dahulu. Setelah yakin, dibantu keluarganya, Ijonk memproduksi sendiri bermacam desain baju-baju anak. Bukan tanpa alasan Ijonk mengerjakan semuanya sendiri. “Pernah percaya sama orang, uangnya dibawa kabur dan bahanbahan yang dibeli dimark up

sama mereka.” Walau diurus sendiri, Ijonk mengaku tak mengalami kesulitan termasuk soal desain dan produksi karena kebetulan sejak dulu ia senang mendesain seperti rumah dan apartemen. Ia justru terkendala mencari toko dan pegawai yang bisa dipercaya. “Cari pegawai jujur itu tidak mudah dan soal tanah, rencananya tidak mau sewa tapi mau beli. Jadi sekarang fokusnya mengurus hak paten, cari toko dan cari pegawai,” tuturnya. Kendati sibuk, Ijonk tetap tidak ingin meninggalkan dunia entertainment. (teks:eri/ ft:ist)

foto: Instagram Jonathan Frizzy (@ijonkfrizzy)

s

Jonathan Frizzy

Baim Wong

Bisnis Kosmetik

Baim Wong termasuk artis yang senang menginvestasikan uangnya dalam beberapa bisnis. Setelah menggeluti bisnis pakaian dan makanan, kini Baim mencoba bidang kecantikan. Bukan asal kosmetik, Baim Wong memilih untuk menjual produk kecantikan yang memiliki nama baik di dunia yang bahkan digunakan oleh artis papan atas dunia seperti Brad Pitt. Sebagai pebisnis, Baim selalu selektif terhadap barang dagangannya. Ia pun mengaku sudah memakai produk ini dan hasilnya sangat memuaskan karena itu berani menjanjikan hasil yang sama pada konsumennya. Bagi Baim menjalani bisnis itu harus tertarik dulu dengan produk tersebut dan kualitasnya. “Saya mau mulai sesuatu harus punya passion sama produk. Saya harus suka dan percaya kalau produk itu bagus.” (teks:eri/ft:rre)

10

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


TAMU

Ucok Baba

foto: kapanlagi.com

Rupanya Ucok Baba sudah menyiapkan diri bila kelak kariernya di panggung hiburan tak lagi bersinar. Maka Ucok pun menginvestasikan sebagian uangnya. Hanya saja ia masih berhati-hati dalam menanamkan uangnya. “Saya menghindari investasi yang ujung-ujungnya bermasalah atau memberatkan.” Ucok pun rajin berdiskusi dan dan mempelajari secara mendalam tentang investasi dan setelah mendapat masukan dari teman, Ucok memantapkan hati mengikuti program investasi. Ucok semakin bersemangat karena investasi yang diikutinya tersebut hanya membutuhkan dana awal Rp 350 ribu saja. “Saya sangat tertarik karena ada beberapa keuntungan seperti tawaran umrah dan wisata religi bagi nonmuslim. Terus ada beasiswa juga buat anak,” tandas Ucok. (teks:eri/ ft:ist)

@MajalahElshinta

foto: Instagram Bagus Akbar (@bagus_akbar

Pilih Investasi Dana

Bagus Akbar

Bisnis Clothing Line

s

Satu lagi artis yang terjun ke bisnis clothing line . Bagus Akbar pun tak ketinggalan meramaikan dunia fashion dengan clothing line. Alasan pemilik nama asli Tubagus Ali Akbar ini mengaku lebih senang bisnis fashion karena sesuai dengan dirinya. “Karena aku suka fashion, sering mix and match baju. Jadi saya pikir lebih baik bikin sendiri saja.” Bagus menilai profesinya sebagai artis sangat mendukung bisnis barunya ini karena banyak teman artis yang bisa jadi endorse. Tinggal foto lalu upload di media sosial. Sayangnya karena masih sibuk sinetron kejar, untuk saat ini Bagus baru bisa mengerjakan bonusnya di sela-sela jeda syuting. “Setelah syuting selesai baru bisa buka garage sale.” (teks:eri/ft:ist)

I Maret 2016 I Tahun VIII I

11


Hj. Fathiarani

Berkah Menjadi Pesyiar Baitullah, IRT Beromzet Rp 5,8 Miliar sejumlah bisnis pun pernah dilakukannya. Diari hidupnya mencatat, jika sebelumnya ia pernah melakukan beberapa bisnis dari mulai jualan baju

h

Hj. Fathiarani namanya, ibu rumah tangga (IRT) yang kini berusia 41 tahun ini mengawali kariernya sejak lulus SMA. Di usia yang masih muda kala itu, 18 tahun, ia telah bekerja sebagai staf administrasi di sebuah perusahaan di Jakarta. Meski gaji yang didapatkan tak besar, tapi ia harus tetap melakukan pekerjaan ini karena ingin membahagiakan orang tuanya. “Saya ingin memiliki penghasilan sendiri. Pada

12

Catatan hidupnya berliku, sejumlah pekerjaan dan bisnis pernah dijajalnya. Tapi tak ada satu pun yang berhasil. Sepulang umroh pada 2010, ia diperkenalkan dengan sebuah bisnis travel haji dan umroh, PT Arminareka Perdana. Dengan kerja keras dan kerja cerdasnya, ia pun menuai berkah. Dalam kurun waktu relatif singkat, 5 tahun, omzet dan asetnya telah mencapai lebih dari Rp 5 miliar. Kini, dengan menjalankan syiar Baitullah, hidup sehat, kaya, berkah pun telah digenggamnya. 1993 gaji saya kurang dari Rp 300 ribu sebulan,� aku wanita berdarah Padang ini. Tak hanya bekerja,

I Maret 2016 I Tahun VIII I

online, aksesoris, hingga keterlibatannya di bisnis multi level marketing (MLM). Sayang, semua kerja kerasnya @MajalahElshinta


MAESTRO itu belum terbalas, karena tak ada satu pun bisnisnya yang berhasil. Pada 2010, dengan modal menjual mobil, ia pun menunaikan ibadah umroh ke Tanah Suci. “Itu adalah umroh pertama saya bersama suami. Bisa berkunjung ke Baitullah, nikmatnya luar biasa. Saya berharap jika ini hanyalah momen awal untuk bisa kembali lagi ke sana.” Harapan itu pun terjawab sudah. Pasalnya, 2 minggu setelah pulang umroh ia langsung dipertemukan dengan PT Arminareka Perdana yang kini mengantarnya menjadi seorang miliarder. Bukan karena potensi rezekinya yang membuat ia tertarik dengan Armina, melainkan karena niat besarnya untuk bisa pergi berkali-kali ke rumah Allah di Makkah al Mukaromah, bersama orang-orang terkasih. Hj. Fathiarani mengawali menjadi pesyi'ar Baitullah

bagaimana kondisi kehidupan Anda?

Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang sejak awal ingin membantu ekonomi keluarga dengan memiliki penghasilan sendiri. Agar punya penghasilan sendiri, sudah banyak usaha yang saya lakukan termasuk pernah bekerja juga sebagai staf administrasi. Beberapa usaha saya sebelumnya, antara lain jualan baju muslimah online, aneka aksesoris, sampai bisnis

berangkat lagi ke sana. Eh, ada teman yang cerita jika dia telah menjadi jamaah di sebuah travel yang memiliki program solusi. Dia pun datang ke rumah bersama Bpk H. Juli Irmayanto, mereka presentasi tentang Armina dengan program solusinya. Karena ada keinginan untuk bisa berangkat berkali-kali ke Tanah Suci, saya sangat tersentuh. Saya berpikir, mungkin ini adalah jawaban dari doa yang saya panjatkan. Akhirnya, saya pun langsung ijab qabul dengan ambil Kemitraan 13 pada September 2010.

Kuncinya, keyakinan hati. Jika kita yakin usaha ini bisa memberikan apa yang kita harapkan, pasti kita istiqomah. Kalau tidak yakin, pasti akan banyak godaannya. Apa yang membuat Anda akhirnya memutuskan untuk bermitra?

dengan mengambil paket kemitraan 13 senilai Rp.19,5 juta. Tentang kisah hidup, derasnya ujian hingga akhirnya ia bisa menaklukannya dan ‘dipantaskan’ untuk mencapai kesuksesan, Hj. Fathiarani menceritakannya kepada Majalah Elshinta di kantornya di Menara Salemba, Jakarta. Berikut ulasannya:

Sebelum akhirnya dipertemukan dengan Armina pada 2010, @MajalahElshinta

MLM. Tapi tak ada satu pun dari usaha-usaha tersebut yang berhasil.

Lalu, bagaimana Anda bisa dikenalkan dengan Armina?

Pada 2010, saya dan suami menjalankan ibadah umroh. Setelah pulang umroh, saya upload tuh foto-fotonya ke Facebook. Ceritanya senang saja akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci. Saya berharap agar di kemudian hari bisa

Saya lihat ini berbeda dengan bisnis umroh lainnya. Tidak hanya mengajak saja tapi juga diberi tahu caranya untuk menghasilkan potensi rezeki yang dapat digunakan untuk berangkat berkalikali ke Baitullah. Awalnya, saya melihatnya bukan dari sisi bisnisnya, tapi dari kesempatannya bisa berangkat ber­kali-kali ke Tanah Suci. Selain itu, PT. Arminareka Perdana sudah berpengalaman menjadi penyelenggara umroh/ haji selama 26 tahun, jadi saya yakin bermitra dengan perusahaan ini. I Maret 2016 I Tahun VIII I

13


Setelah bermitra apa yang terjadi?

Saya bersyukur karena mendapatkan leader yang luar biasa, Bapak Juli Irmayanto, yang terus memberikan support. Dalam bisnis ini, sehebat apapun kita presentasi, kalau orang tersebut belum dapat hidayah, ya tetap tidak bisa. Karena itulah, untuk menggerakan

calon jamaah, kita syiar dengan hati. Umroh dan haji itu kan pada dasarnya kebutuhan semua Muslim. Yang terpenting, syiarkan saja dengan ikhlas. Urusan daftar atau tidak, itu nanti Allah Swt yang menggerakkan. Dengan usaha yang dijalankan, pada Maret 2012 alhamdulillah saya bisa mengumrohkan 9 anggota keluarga. Saat ini saya telah umroh dan mengumrohkan sebanyak 21 kali dan mendapatkan 2 haji plus. Kenikmatan lainnya, saya juga bisa syiar ke 9 negara Eropa, Turki, Dubai, Palestina, Singapura, dan keliling Nusantara. Di grup saya sendiri, My Great Leader (MGL), total jamaah saat ini sudah mencapai 65 ribu jamaah di seluruh Indonesia. MGL (GREAT) ini adalah sebutan untuk grup saya di Armina. GREAT ini merupakan singkatan dari Ghani (yang Maha Kaya), Rahmatan lil’alamin, Edifikasi, Ambisi (kemauan yang kuat -red), dan Trust.

14

Keberkahan lain dari sisi finansial?

Di Armina, ada 2 penghasilan: gaji mingguan dari hasil mereferensikan jamaah, dan reward dari hasil pembinaan. Alhamdulillah, saya sendiri dari hasil menjalankan usaha ini, pada 2012 saya berhasil meraih reward pertama sebesar Rp 227,5 juta, tahun berikutnya pada 2013 mendapat Rp 325 juta, dan di tahun 2014 saya meraih reward Rp, 1,1 miliar. Di tahun berikutnya karena didukung dengan syiar bersama suami, saya kembali mendapatkan reward Rp 1,4 miliar. Tahun 2016 ini, dengan kerja keras dan kerja cerdas, saya sedang menuju reward Rp 1,5 miliar. Jadi, kalau dikalkulasi selama 5 tahun ini, rezeki yang telah saya dapatkan dari Armina sebesar Rp 5,8 miliar.

Agar para jamaah bisa mengikuti jejak Anda, apa yang dilakukan?

I Maret 2016 I Tahun VIII I

Saya selalu tekankan agar

bisa mengubah mindset, jangan hanya jadi marketing tapi juga harus bisa menjadi leader yang mampu membina jamaah. Oleh sebab demikian, di grup secara periodik kami lakukan berbagai pelatihan dan pembinaan, agar jamaah berpikir ini sebenarnya bukan bisnis biasa tapi sangat luar biasa. Bisnis ini kan duplikasi, diikuti, dan ditiru. Kalau kita sebagai leader melakukan sesuatu, pasti akan diikuti oleh jamaah. Karena itulah, sebagai leader harus memberikan duplikasi yang baik. Dan sebagai pelayan para tamu Allah Swt, yang terpenting adalah harus konsisten dan amanah. Setahun sekali kami juga rutin menggelar Executive Meeting Leader (EML). Tahun lalu kami adakan di Singapura, sebelumnya di Cisarua, Puncak, Bogor. Rencananya Maret 2016 ini, EML akan diadakan di Bali. Akan ada 105 leader dari berbagai daerah dan kumpul untuk samakan visi-misi. @MajalahElshinta


MAESTRO Lalu, bagaimana dengan persaingan yang ada, baik antar sesama jamaah, maupun persaingan dengan travel sejenis lainnya?

Persaingan itu wajar, pasti ada dimana pun. Persaingan itu menuntut kita untuk bisa berinovasi. Saat ini memang banyak perusahaan sejenis yang membuat sistem network seperti ini. Sebagai mitra dan leader, saya sih berharap agar Armina tetap konsisten dan terus mempertahankan sistem yang ada, bahkan bisa lebih baik lagi. Salah satu inovasi yang dilakukan, misalnya, dari offline bergerak ke online. Kalau di sesama jamaah, yang harus dikedepankan adalah etika. Sebagai pensyiar Baitullah, kita harus ingat jika rezeki yang didapatkan itu akan dipakai

untuk ibadah ke Baitullah dan keluarga. Karena itulah cara mendapatkannya pun harus dengan cara-cara yang benar.

Saat ini berapa pertumbuhan jamaah dan para peraih reward dari Grup MGL setiap tahunnya? Alhamdulillah di grup MGL ini pertumbuhan jamaah setiap minggunya mencapai 500 jamaah. Dengan pertumbuhan itu terkadang saya merasa kewalahan juga dalam melakukan pembinaan. Tapi saya komitmen untuk memprioritaskan pembinaan pada para jamaah baru, karena merekalah yang perlu support lebih agar semakin yakin untuk @MajalahElshinta

menjalankan hak usahanya. Sementara untuk para peraih reward dari grup ini, sudah ada sekitar 80 orang dari beberapa daerah di Tanah Air. Mereka berhasil meraih reward dari mulai Rp 5 juta sampai Rp 400 juta.

Bagi para calon jamaah baru, untuk menjalankan usaha ini apa sih kuncinya?

Kuncinya, keyakinan hati. Jika kita yakin usaha ini bisa memberikan apa yang kita harapkan, pasti kita istiqomah. Kalau tidak yakin, pasti akan banyak godaannya. Untuk menjalankan usaha ini, apapun latar belakangnya, apapun pendidikannya, pasti bisa dan mudah dengan sistem yang ada. Saya sendiri, misalnya, seorang IRT yang tidak ada basic di bisnis travel, ternyata bisa melakukannya. Jika dibandingkan dengan bisnis lain, karena saya berpengalaman di bisnis lain, bisnis umroh ini berbeda karena ada kenyamanan di hati. Kita hanya tertuju ke Baitullah, nikmat dan senangnya berbaur dengan para jamaah, itu membuat langkah lebih ringan.

Caranya?

Niat yang kuat untuk ke Baitullah, isi formulir kemitraan, dan bayar DPnya. Saya selalu bilang, DP itu hanya pengawal langkah kita ke Baitullah. Karena menjalankan hak usaha sebagai program solusi dari Armina, itu hanya sunnah. Kalau tidak mau menjalankan hak usaha, silakan bisa dilunasi pembayarannya dengan cara dicicil atau bisa bayar cash. Di Armina ada 3 paket kemitraan, yakni Kemitraan 13 sebesar Rp 19,5 juta, Kemitraan 22 senilai Rp 29,85 juta, dan Kemitraan 40 senilai Rp 44,25 juta.

Target dan mimpi ke depan?

Kalau bicara target, dari sisi reward yang diraih, ya setahun 2,1 M lah. Tapi untuk mencapai reward itu, sebagai leader kita harus membina sekitar 30 ribu jamaah setahun. Dengan banyaknya ketertarikan masyarakat ke Armina, yang tidak hanya dari ibadahnya saja tapi juga dari sisi usahanya, saya berharap target tersebut bisa tercapai. Kalau terkait mimpi, saya bermimpi untuk bisa mengumrohkan lebih banyak orang ke Tanah Suci. Menjadi manusia yang tidak hanya sehat, kaya, berkah di dunia, tapi juga di akhirat. Karena apapun yang saya lakukan ini adalah bekal di akhirat kelak. Anda terkendala biaya? kami berikan solusinya. Dapatkan hadiah menarik dengan mendaftar kemitraan. (Cucun Hendriana/Foto: Rangga, dok. Pri)

Kontak: 081317762608, 081807278198 PIN BB 2C06E7C7 I Maret 2016 I Tahun VIII I

15


H. Suhaemi, SE

Manajer Asuransi yang Hasilkan Rp 1,5 Miliar Sebelumnya, ia adalah manajer di sebuah perusahaan asuransi di Jakarta. Di perusahaan ini ia telah bekerja selama 17 tahun dengan gaji sekitar Rp 25 juta – Rp 30 juta sebulan. Pada September 2010, istrinya Fathiarani mendaftar sebagai jamaah di Arminareka Perdana. Sebagai suami ia hanya memberikan support, meski pun saat itu masih enggan terlibat dalam syiar. “Meski telah terdaftar sebagai jamaah di Kemitraan 13, saat itu saya tidak fokus karena masih sibuk bekerja. Di kantor kebetulan saya juga sebagai salah satu pemegang saham. Beban itulah yang kemudian menjadi penghalang untuk fokus,” katanya.

Diakuinya pula, ia juga tak terlalu tertarik dengan bisnis networking, meskipun support dan fasilitas untuk sang istri diberikan. Setahun bergabung, istrinya yang sudah fokus berhasil memberangkatkan 13 anggota ke Tanah Suci. Bermula dari sanalah ketertarikan dengan Armina mulai terbuka. Pada Juni 2013 ia pun resmi mengundurkan diri dari pekerjaannya dan fokus syiar Baitullah. Setelah fokus, berbagai keajaiban pun terjadi. Di tahun 2013 ia sukses mendapatkan reward sebesar Rp 360 juta, disusul reward pada 2015 sebesar Rp 325 juta. Kesuksesan

itu tak terlepas dari pembinaan yang dilakukannya kepada para jamaahnya yang hingga saat ini sudah berjumlah 21 ribu jamaah. “Pembinaan itu harus dilakukan, karena yang ingin sukses bukan hanya kita, tapi jamaah juga mau. Dengan pembinaan yang dilakukan saya bersyukur saat ini total income saya sudah sekitar Rp 1,5 miliar,” katanya. (Choen)

Kontak : 0811943574, 087823233574 PIN BB: 2C0D5727

DINNA MAULIA & Chandra Anugrah

Raih Income Ratusan Juta Lewat Syi’ar Baitullah

Mimpi untuk berkunjung ke Baitullah memang sudah menjadi cita-cita Dinna Maulia sejak dulu. Namun karena tidak mempunyai biaya yg cukup, mimpi itu terpaksa ia pendam dalam-dalam. Mungkin karena niat tersebut tulus datang dari hatinya, Allah Swt menjawabnya melalui PT. Arminareka Perdana. Ia mengaku tertarik dengan program solusi yang dicanangkan perusahaan ini dan juga memberikan kemudahan berangkat

16

umroh dan haji dengan biaya yang dapat dicicil. “Awalnya saya mendaftar Dp Umroh perorangan saja, tapi setelah melihat banyak manfaat yg ditawarkan, saya memilih untuk mendaftar menjadi kemitraan 13 seharga Rp 19,5 juta. Itupun nekat dengan modal berhutang di bulan Maret 2012. Alhamdulillah saat ini saya sudah memiliki total 9000 jamaah.” Saat ini Dinna sudah membina lebih dari 100 perwakilan dari daerah di seluruh nusantara. Dengan menjalankan strategi syi’ar dan kiat-kiat

I Maret 2016 I Tahun VIII I

cara melakukan seminar Arminareka, dalam seminggu ia bisa mereferensikan jamaah-jamaah baru. Ia juga telah mendapatkan Cash Reward sebesar Rp 490 juta bersama pasangan dengan total income Rp 1,5 miiar, serta dalam 3 tahun ini sudah bisa umroh sebanyak 8 kali serta memberangkatkan umroh 5 anggota keluarga, “Subhanallah. Melalui usaha inilah saya bisa membeli mobil, membahagiakan keluarga dengan memberang­ kat­kan suami, anak, dan kedua mertua,” tutup Dinna. (eri)

Kontak: Dinna Maulia 081213251647/Pin BB 7D9CAA8D Chandra Anugrah 081314339440/Pin BB 526D60C5 @MajalahElshinta


MAESTRO

hj. Meyzarti & H. Ade Sholeh Hidayat

Sukses dengan Membina 23 Ribu Jamaah

Ade Sholeh Hidayat dan Meyzarti adalah pasangan suami istri yang sukses mengembangkan kemitraan Arminareka Perdana. Dengan do’a dan lewat kerja keras mereka sukses membina 23000 jamaah dari seluruh Tanah Air serta memperoleh keberkahan hidup berupa reward senilai ratusan juta rupiah, memiliki kendaraan syiar, passive income puluhan juta/minggu, hingga mampu menunaikan ibadah Haji dan Umroh gratis dari Arminareka Perdana. Sebelum bergabung dengan Arminareka Perdana, Ade dan Mey tengah dilanda masalah yang bertubi-tubi. Di tengah situasi sulit, ia diperkenalkan dengan Armina. Demi menjadi mitra, ia pun

nekat menggadaikan sertifikat rumah satu-satunya ke Bank sebagai modal menjalankan usaha Arminareka Perdana dengan membuka Paket 13 senilai Rp 19,5 juta. Lewat kerja keras yang diiringi dengan doa akhirnya Mey berhasil mendapat jamaah pertamanya setelah menjalankan usahanya dengan cara mensyiarkan Baitullah. “Baru dua bulan bergabung saya sudah memperoleh penghasilan Rp 40 juta,” kata Mey sumringah. Kini Mey telah berhasil membina 23000 jamaah yang tersebar di seluruh Indonesia dengan memperoleh cash reward hampir 1 miliar selama

48 bulan. Tidak hanya itu, Mey juga telah berkali-kali umroh dan mengumrohkan 12 orang keluarganya, membiayai anak-anaknya hingga lulus di jurusan kedokteran, membeli 2 unit kendaraan syiar, dan yang terbaru Mey baru saja menunaikan ibadah Haji bersama sang suami gratis dari hasil menjalankan usaha ini.

Kontak: 0818856081,081314917415,0818730564, Pin BB: 2ABCB902, 5AC6E4B1, 74E83378

H. TEGUH SETYA BUDI & YULINAR,S.E..M.M Berkah Melimpah Rezeki Ratusan Juta Bahkan Miliaran

Alhamdulillah dipertemukan dengan PT Arminareka Perdana 3 tahun yang lalu. Dengan Program Solusi dari Armina saya bisa berangkat haji bersama ibunda tercinta tahun 2013,mengumrohkan kedua mertua tahun 2014 dan kembali mengajak ibunda umroh bulan ramadhan tahun 2015. Bisa umroh berkali-kali bersama suami dan keluarga tercinta, mengumrohkan 18 @MajalahElshinta

orang gratis. Selain dari sisi ibadah penghasilan yang kami dapatkan puluhan juta hingga ratusan juta bahkan milyaran rupiah, tahun 2015 kami mendapat penganugrahan PPJ(prestasi Pembinaan Jama’ah) sebesar Rp 227.500.000. Dengan Total Penghasilan Rp 1,3 m. Kami melakukan apa yang guru kami ajarkan yaitu NYUD (Niat, Yakin, Ulet ,Duplikasi). Hasilnya lebih dari 5000 jama’ah dan perwakilan mulai

dari propinsi Aceh, Medan, Palembang, Batam, Bengkulu, Lampung, Jakarta, Bekasi, Bandung, Solo, Yogyakarta, Banjarmasin, Pontianak dan NTB. Pada 19 Desember 2015 kami membuat Gerakan Umroh 333 Jama’ah Lampung. Ke depan kami semakin yakin menjalankan usaha di PT Arminareka Perdana, membangun kerinduan umat ke Baitullah dan membantu memberikan solusi mudah ke Baitullah.

Kontak: H. Teguh Setya Budi dan Yulinar,SE.M.M HP/WA/LINE: 081379801610/081379985665 PN BB : 5190DBC5/5C5FB201 I Maret 2016 I Tahun VIII I

17


ANTO WP & IRA TIARA

Berkah Berlimpah setelah Mengumrohkan Ibunda Tercinta Ira sudah bekerja 17 tahun di BPR Jawa barat merasa bahwa hasil yang didapatkan seolah tak ada bagiannya untuk ke Baitullah. Allah swt mengingatkan melalui ibundanya. “Beliau menyampaikan keinginannya sebelum meninggal bisa melihat Kabah.” Saat itu hati Ira lansung bergetar, sedih, karena ketidakmampuannya. Ira pun akhirnya bertemu Arminareka Perdana. Merasa tertarik, Ira pun hadir ke seminarnya. Ia pun langsung bermitra dengan Armina. Tak disangka dalam jangka waktu 4 bulan, Ira bisa berangkat bersama-sama di bulan Februari 2014. Setelah kembali dari

Umroh, Ira fokus menjalankan peluang usaha mensyiarkan Baitullah. Ira merasakan betul keberkahan yang diraih seperti hutang-hutangnya semakin berkurang, anak-anaknya dapat menikmati pendidikan yang berstandar internasional, memiliki kendaraan, serta mewujudkan harapan dapat berhaji bersama ibu, ayah dan ibu mertua. Bagi Ira, Arminareka Perdana mewadahinya dalam ibadah dan usahanya. Saat ini jumlah jamaahnya mencapai 2500 dan income kurang

lebih Rp 850 juta. Sedangkan cash reward yang didapatnya setelah berprestasi membina jamaah tahun 2014 sebesar Rp 17,5 juta dan prestasi pembinaan jamaah 2015 adalah sebesar Rp 47,5 juta. (eri)

Kontak: Call/SMS/WA : 081220472006 - 081809160185 BBM : 2A6B94AE - 28BC9D5A

HOIRIA

Tukang Sandal yang Umrohkan 8 Orang

Hoiria, putri kesembilan dari 11 bersaudara dan anak dari seorang PNS serta ibu seorang penjual gado – gado ini, kehidupan sebelumnya sangatlah pas pasan. Tapi dari sejak kecil kegigihan dan semangatnya untuk bisa membawa kedua orang tuanya berumroh sangatlah besar. Semangatnya tidak pernah surut untuk terus berusaha menggapai mimpinya meski ekonomi keluarga dalam

18

keadaan minus. Untuk menopang kehidupannya, Hoiria pernah merasakan berjualan sandal di pinggir jalan. "Suatu ketika saya membaca informasi di media sosial tentang program solusi mudahnya umroh tanpa kendala biaya bersama PT Aminareka Perdana,” katanya. Meski tak ada dana sama sekali, ia pun nekat untuk mendaftar. “Alhamdulillah dengan fokus mensyiarkan Baitullah dengan konsep kekuatan NYUD (niat,yakin,ulet serta duplikasi), akhirnya saya merasakan keberkahan dapat mengumrohkan 8 orang gratis. Saya pun berhasil mendapatkan reward sebesar 245 juta dengan total income

I Maret 2016 I Tahun VIII I

kurang lebih mencapai Rp 1 miliar,” imbuhnya bersyukur. Kini jamaahnya tersebar di berbagai kota dengan jumlah jamaah sebanyak 4000 orang. Kenikmatan lain yang juga dirasakan sebagai pensyiar Baitullah, ia bisa keliling Indonesia hingga mencapai keluar negeri. Besar harapan Hoiria di tahun 2016 ini bisa mendapatkan prestasi pembinaan jamaah sebesar 2,1 M agar semua mimpinya bisa terwujud, termasuk menghajikan kedua orangtuanya pada 2017.

Kontak : 081297336988 PIN BB 5AB42935 @MajalahElshinta


MAESTRO

Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul Badriah,M.Kes.,AIFO

Professor Ajaib, Mitra Armina 13 Bulan Peroleh Rp 1 M Sejak tahun 2002 saya ingin sekali mengumrohkan secara gratis untuk para staf dan hamba Allah yang memiliki kepantasan. Saya telah diberikan oleh Allah banyak amanah seperti usaha baik dalam bidang pendidikan menengah atas, pendidikan tinggi, transportasi dan kesehatan. Sampai tahun 2012 niat tersebut dapat diaktualisasikan namun tidak berkesinambungan. Dengan terus berdoa, akhirnya Allah mudahkan dengan wasilahnya bermitra dengan PT.Arminareka Perdana sejak akhir tahun 2014. Berkat Ibu Een Nurhaenah, sahabat saya di SMA yang mengundang saya hingga 17 kali.

Saya mulai bersyiar ke orang-orang terdekat, sahabat dan jaringan saya di seluruh Indonesia. Saat ini jamaah saya 1700 dan memiliki 84 kantor cabang di seluruh Indonesia (yang terjauh Palopo Sulawesi Selatan dan Kendari). Total rezeki selama 15 bulan sebesar Rp 890 juta dengan Bonus Prestasi Pembinaan Jamaah sampai Desember 2015 sebesar 112.5 juta. Dengan dukungan penuh suami dan anak-anak, saya jalani peran sebagai Pesyiar Baitullah. Peran ini membuat batin saya damai, bahagia dan lebih dekat dengan Allah. Saya dapat memberangkatkan 10 hamba Allah dan bersedekah. Sampai Februari 2016, saya

pun telah mendapatkan 3 kali gratis umroh dan 3 kali menjadi Tour Leader. Rasanya bahagia dapat melayani para tamu Allah dan tamu Rosullullah. Satu mimpi yang belum dapat diwujudkan adalah memiliki Rumah Sakit dan mampu membangun masjid. (eri)

Kontak: 081324937342 WA 082121810030 dan PIN 598DF894

Hj. Rinda Ayu, Spd & Ust. H. Muhammad Irfan, Qh, Ssos

Berkat Wasilah Armina Wujudkan Impian Banyak Orang ke Baitullah

Hanya bermodal yakin, doa dan ikhtiar bisa mengantarkan Rinda ke Baitullah berkali-kali. Berawal dari keinginan untuk bisa ke baitullah berkali-kali bersama keluarga tercinta dan membantu yang lainnya serta ingin memiliki travel umrah dan haji sendiri. Maka dengan penuh keyakinan dan tanpa pikir panjang, Rinda memutuskan untuk mengambil kemitraan 13 Arminareka Perdana. @MajalahElshinta

Segala keyakinan, doa, ikhtiar dan kesabaran yang dilakukan Rinda membuahkan hasil. Satu persatu Allah swt memberikan jamaah hingga saat ini sudah ada sekitar 8 ribu jamaah yang telah tersebar di berbagai kota dan meraih umroh gratis 6 kali dan mengumrohkan keluarga. “Alhamdulillah serta sujud syukur karena program solusi Arminareka terbukti dan banyak yang sudah membuktikan serta banyak sekali miracle yang didapat.” Menurut Rinda tidak hanya ia sendiri yang merasakan tapi sudah banyak jamaah mereka yang juga merasakannya. Rinda tak pernah berhenti bersyukur kepada Allah

swt karena diberi jalan dan dipercaya untuk menjadi pesyiar baitullah. Rinda juga telah menerima pembinaan ARP kurang lebih Rp 300 juta yang mana diluar gaji perminggu dengan total income lebih dari ratusan juta rupiah selama ini. “Hanya dengan mengharap ridho Allah swt dan mengedepankan kerja dengan hati serta penerapan on sistem sesuai sistem usaha ARP, semoga semakin banyak umat muslim dan jamaah yang akan semakin terbantu untuk segera ke Baitullah.

Kontak: Ph/wa : 082140766468 Pin bbm : 57983C02 I Maret 2016 I Tahun VIII I

19


Dzikri Fauqi Agbas (Oki)

Bahagia Bisa Membina Jamaah

Tahun 2013 Oki ditawari oleh mamanya yang sudah lebih dulu daftar di Arminareka Perdana. Oki akhirnya mendaftar satuan. “Dalam benak saya waktu itu, hanya saya niatkan untuk pergi umroh. Sama sekali belum ada ketertarikan untuk ikut syi’ar.” Baru setelah mamanya sering ‘memamerkan’ hasil rejeki dari Armina, Oki pun mencoba untuk syi’ar. Hasilnya di bulan September tahun 2014, ada satu jamaah yang mendaftar di Armina melalui Oki. Dari situlah Oki mulai tergerak untuk lebih serius bersyiar. Ia lalu mendaftar lagi paket kemitraan 13. “Alhamdulillah, 6 bulan kemudian, tepatnya di bulan Maret 2015, mimpi yang telah saya tekadkan waktu

di bangku sekolah akhirnya tercapai.” Tak hanya bisa berangkat umroh, akan tetapi juga gratis dari berkah rezeki Arminareka Perdana. Tahun 2015 merupakan tahun yang sangat menyenangkan bagi Oki. Pada bulan April 2015, ia bisa umroh untuk kali kedua. Kali ini bersama-sama istri dan keluarga besarnya. Bagi Oki ini sungguh di luar dugaan. “Mengingat jika menabung sendiri dari hasil kerja saya, mungkin 10 tahun lagi baru bisa berangkat ke tanah suci.” Hingga saat ini, Oki telah diberi amanah untuk membina kurang lebih 50 jamaah. Ia juga ikut serta membantu mamanya dalam membina jamaahnya yang sekarang telah mencapai

sekitar 350 jamaah. Dengan area binaan di Kudus, Jepara, Semarang, Rembang bahkan Jakarta. Terbukti sistem dan rezeki di Armina dapat mempercepat impian. “Membawa berkah untuk keluarga. Bahkan sebanyak-banyaknya umat Islam.” (eri)

Kontak: 081 225 270 177 | 081 566 965 99 | pin BBM 59A77B94 | 759E1F00

HENNY JIRMAN (Makassar)

Nikmatnya Menjadi Pelayan Tamu-Tamu Allah SWT

Sebelum bergabung dengan Arminareka, Henny bekerja di perusahaan ekspedisi selama 20 tahun. Henny mengenal Arminareka Perdana dari sahabatnya di Jakarta yang terus menerus memberikan info tanpa kenal lelah. “Alhamdulillah tanggl 19 Mei 2014 saya memutuskan bergabung.” Bersama sahabat-sahabatnya, Henny dengan gigih berjuang untuk syiar di Makassar. “Kami mengajak semua saudara-

20

saudara kami untuk segera ke Baitullah.” “Alhamdulillah baru 1,5 tahun bergabung Allah swt menganugerahi 2.500 Jemaah yang tersebar hampir di seluruh Indonesia bahkan sampai ke Hongkong.” Henny merasa sangat bangga karena bisa menjadi tour leader di Arminareka sejak Desember 2014 sampai sekarang. Bagaimana tidak, Henny yang tadnya hanya bisa umroh sekali dalam setahun bahkan terkadang sekali dalam 2 tahun di Arminareka sekarang bisa umroh berkalikali dalam setahun. “Saya juga Alhamdulillah mendapatkan reward di Arminareka tahun lalu 17,5 juta. Untuk tahun ini sampai bulan Maret telah

I Maret 2016 I Tahun VIII I

menerima reward sebanyak 137,5 juta. Insya Allah tembus sampai 497,5 juta.” Jumlah itu kata Henny belum termasuk income. Henny telah merasakan kedamaian sebagai enterpreneur Islami dan punya bisnis Travel Umroh dan Haji tanpa harus repot mengurus izin usaha karena semua sudah diurus oleh petinggi Armina. “Tugas kita hanya syiar saja dan menjalin tali silaturrahim.” Kebahagiaan Henny yang lain adalah ia memiliki banyak saudara dimana-mana sehing­ ga ia merasa kemanapun pergi ada saudara di sana. (eri)

Kontak: 081354911100 pin BB 79333835 @MajalahElshinta


MAESTRO

FATMA IRIANI (Cibinong Bogor)

Jamaah Harus Cerdas Memilih Travel Umroh dan Haji Pada tahun 2012, ibu dan 5 orang adik Fatma berniat ke Baitulloh. Mereka bisa berangkat atas bantuan ibu Fathiarani yang lebih dahulu bergabung dengan Arminareka Perdana. Dengan Dp akhirnya bisa membuka Kemitraan 13 tanpa mengeluarkan modal. Seiring berjalannya waktu walau tersendat-sendat Fatma menjalani ikhtiar ini dengan kesabaran. Hingga akhirnya ia bisa berangkat ke Baitulloh. “Alhamdulillah, berkat wasilah Arminareka saya sudah ke Baitulloh. Tanggal 20 April 2013, 11 Januari 2015, dan 13 April 2015 ia bisa umroh dan pergi ke Turki. Tanggal 28 Desember 2015 ia bisa mengajak anak bungsunya yang bernama Adzan

Nurichman W untuk berumroh bersama 354 jamaah. Fatma pun berkeinginan untuk mengumrohkan anaknya yang lain. “Insya Allah niat saya untuk bisa mengumrohkan anak-anak dalam waktu dekat.” Fatma sangat bersyukur sejak bersyiar Baitulloh ia merasakan Allah swt selalu memberikan kemudahan-kemudahan dengan jamaah-jamaah yang saling support untuk bisa mengajak sebanyak-banyaknya saudara muslim bisa ke Baitulloh untk umroh atau berhaji tanpa kendala biaya karena ada program solusi dalam cara pelunasannya yaitu cash-cicil-tenaga. Fatma menghimbau agar sebagai jamaah harus cerdas dalam memilih travel umroh dan

haji. Jangan sampai tergiur dengan harga murah tapi berangkatnya masih setengah tahun lagi. “Murah tapi transit ke beberapa negara atau murah tapi tidak sampai ke Makkah dan Madinnah.” Fatma membuka seminar di Bogor yang diadakan 2 minggu sekali setiap sabtu. (eri)

Kontak: Telp. 081905464489 WA 081317450982 pin bb 221C7BAC

Wulandari

Nekat Daftar Kemitraan 40 agar Bisa Umrohkan Banyak Orang

Berawal dari keinginan kembali ke Baitullah untuk melaksanakan ibadah Rukun Islam kelima, suami Wulandari menyarankan untuk buka usaha travel umroh sendiri. “Dengan izin Allah, 5 menit kemudian ada teman membroadcast via BBM tentang Arminareka,” kata Wulandari. Dengan pengalaman Armina selama 26 tahun menjadi penyelenggara ibadah umroh/haji, punya izin resmi dari Kemenag RI, ia pun yakin @MajalahElshinta

dan percaya jika Armina adalah tempat yang tepat. Pasangan ini lalu memutuskan untuk mendaftar Kemitraan 40, dengan niat bahwa suatu saat ingin mengajak saudarasaudaranya ke Tanah Suci. Diakuinya, walaupun ia sendiri belum tahu pelunasannya nanti harus bagaimana, tapi ia yakin jika Allah Swt yang akan mencukupi dan memampukan semua itu. “Saya ingat sekali waktu itu saya daftar menjadi jamaah pada tanggal 15 Maret 2015,” sebutnya. Kini ia bersyukur bisa melakukan syiar Baitullah dan rutin mengikuti pelatihanpelatihan dan seminar yang diadakan oleh Arminareka Perdana sebagai pembinaan buat para leader dibawah binaan

Ibu Hj. Fathiarani. Keberkahan dari Allah dalam 5 bulan syiar, ia sudah bisa membina lebih dari 250 jamaah, sudah punya perwakilan jamaah dan kemitraan di daerah-daerah; seperti Banda Aceh, Meulaboh Aceh Barat, Sukabumi, Garut, Bogor, Jakarta, Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, Bontang, dan Pontianak. “Alhamdulillah pada 3 Januari 2016, saya diberi izin oleh Allah menjadi tamu-Nya, berziarah ke Makam Rasulullah, mendampingi jamaah Umroh ke Tanah Suci,” pungkasnya.

Kontak: 0813 5064 0379 (Call) 0812 8721 6028 (WA) Pin BB: 239939F4 I Maret 2016 I Tahun VIII I

21


Bonaventura Muliawan

Produksi VCO dari 20 Ton Kelapa

b

Bonaventura Muliawan, sejak lulus kuliah pada 1992 mengawali karier sebagai staff di sebuah perusahaan biji plastik. Dirasa tak terlalu berkembang, setahun bekerja lalu ia mundur dan menjajal kerja

22

I Maret 2016 I Tahun VIII I

sebagai sales karton box. Sebagai sales, income-nya bertambah cukup baik. Diakuinya, kenaikannya bahkan bisa tiga kali lipat dibanding pekerjaan sebelumnya. “Saat itu gaji sih tidak besar, hanya sekitar Rp 1 juta. Dengan pendapatan tiga kali dari gaji tersebut, saya cukup happy lah. Tapi lama-lama gaya hidup pun mengikuti, sehingga saya merasa kurang lagi. Dan saya pun akhirnya masuk ke bisnis asuransi pada 1994,� urainya. @MajalahElshinta


PENCERAHAN Perjalanan karier dan bisnisnya bermula dari level bawah. Ia pernah menjajal profesi sebagai sales dan bekerja di sebuah perusahaan asuransi. Sukses di asuransi lalu ia membuka kantor akuntan publik dan beberapa bisnis lainnya. Puncaknya, pada 2010 ia mendirikan PT Nucifera Alam Indonesia, pabrik kosmetik dan farmasi berbahan baku utama virgin coconut oil (VCO). Kini berbagai produk VCO-nya telah bertebaran di beberapa modern market dan online shop

di bidang jasa outsourcing security, layanan parkir, dan IT.� Pada 2010, berlatar belakang ingin mendukung istri yang berprofesi sebagai apoteker untuk berbisnis, Muliawan pun mendirikan PT Nucifera Alam Indonesia yang mengembangkan produk VCO sebagai salah satu produk turunan dari daging buah.

Di bidang asuransi, bahkan Muliawan menjalaninya hingga saat ini. Di bidang ini ia memang terbilang cukup sukses. Levelnya sudah di atas kepala cabang. Dari sinilah lalu ia bisa mengembangkan ‘kerajaan’ bisnisnya, Bonaventura Group. Bisnis pertama yang dilakukannya adalah dengan membuka kantor akuntan publik yang telah memiliki sekitar 100 klien. Diakuinya, sambil mengurus beberapa bisnisnya, ia pun eksis di dunia pendidikan. Ia tercatat pernah menjadi salah sato dosen di Palembang dan juga sempat didapuk sebagai Ketua STIE. “Tapi sekarang sudah tidak lagi. Saat ini saya lebih fokus ke bisnis. Selain kantor akuntan publik, saya juga kembangkan law office dan PT Rajawali yang bergerak VCO merupakan bahan baku alami yang baik bagi tubuh karena dipercaya berfungsi meningkatkan daya imun tubuh terhadap penyakit degeneratif. Lewat berbagai riset dan pengembangan selama bertahun-tahun, Muliawan pun mengembangkan usaha produk inovatif berbahan dasar VCO dan bahan-bahan alami lainnya yang ramah lingkungan. Berbagai produk yang dihasilkan berfungsi

@MajalahElshinta

I Maret 2016 I Tahun VIII I

23


untuk perawatan rambut, perawa­ tan kulit, perawa­ tan tubuh, dan minyak yang dapat diminum untuk kesehatan tubuh. Sebagai lawyer, ia tak ingin membuat bisnis kosmetik asal-asalan, tapi harus legal sesuai peraturan yang berlaku. Namun, diakuinya, ternyata untuk mendirikan pabrik kosmetik itu tidaklah mudah karena standarisasi

modalnya? Muliawan mengaku untuk mendirikan perusahaan ini menghabiskan dana hingga miliaran rupiah. “Di luar modal tersebut, saya ingin jika pabrik farmasi dan kosmetik yang saya buat ini bisa memanfatkan sumber bahan baku lokal, sehingga tidak perlu impor macam-macam. Lalu saya pilih kelapa karena saat itu produk minyak kelapa, VCO, sedang booming. Tapi dalam waktu sekejap tiba-tiba VCO anjlok

pasar kelas menengah ke atas. Terkait hal ini, Muliawan mengakui jika ia sengaja membidik segmentasi pasar itu. “Produk kami memang mahal, karena terbuat dari VCO dan bahan alami asli lainnya. Kami bidik segmen middle up. Sabun sirih, misalnya, kami banderol seharga Rp 100 ribu per buah. Karena itulah saat ini produk kami hanya bisa ditemukan di modern market seperti

yang sangat tinggi. “Karena untuk memenuhi semua persyaratan tersebut, kami baru finish pembangunan 3 pabrik pada 2014. Misal, untuk kosmetik kami izin ke BPOM, pabrik kedua khusus untuk obat tradisional, dan yang ketiga untuk peralatan rumah tangga seperti produksi sabun dan lain-lain,” terangnya. Izin keamanan produk menjadi hal penting untuk membuktikan dan sekaligus mengedukasi masyarakat bahwa produk yang dibuat harus memenuhi mutu dan keamanan yang diakui internasional. Bagaimana dengan

karena kualitasnya yang kurang baik. Permasalahannya ada dalam produksi yang tidak benar, sehingga minyaknya menjadi bau tengik. Karena itu permintaan pasar terhadap VCO menurun.” Nah, dalam kondisi pasar yang sedang menurun tersebut, Muliawan malah bergeliat untuk mempromosikan VCO kembali. Pekerjaan itu tentu tak mudah, karena masyarakat terlampau tidak suka dengan bau tengiknya. Dengan kerja kerasnya, pelan tapi pasti, kini beragam produk VCOnya sudah bisa dinikmati di

Guardian, Food Hall, Carrefour, Kemchick, Healthy Choice, dan beberapa apotik,” tukasnya. Menurut Muliawan, ia mendatangkan kelapa dari berbagai daerah seperti Kalimantan. Dalam sekali order bisa mencapai 20 ton. Kelapa-kelapa tersebut kemudian diolah menjadi VCO berkualitas tinggi. Selain dikonsumsi, VCO disulap untuk menjadi bahan campuran produk-produk unggulan lain. Saat ini lebih dari 20 produk berbahan dasar VCO yang telah dipasarkan. “Produk kami semua sudah sertifikasi halal MUI. Setiap produk kami

24

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


PENCERAHAN daftarkan sehingga konsumen tidak usah khawatir. Misalnya, kami buat produk skin protector lotion yang berguna untuk mencegah gigitan nyamuk.” Ia melihat jika potensi pasar VCO sebenarnya masih besar, baik di Indonesia maupun mancanegara. Di pasar Tiongkok yang umumnya telah teredukasi tentang manfaat VCO, serapan pasarnya cukup besar. Bahkan

cukup menggiurkan. Diakuinya, selama ini produk kekayaan alam Indonesia hanya diekspor dalam bentuk mentah dan diolah di luar negeri, lalu dikirim lagi dalam bentuk barang jadi ke Indonesia. Dengan banyaknya kekayaan alam di Tanah Air seperti kelapa ini, seharusnya Indonesia sendiri mampu mengolahnya dalam bentuk jadi. Karena itulah ia berkomitmen untuk terus

diinginkannya. “Ya, karena mereka tidak bisa menjaga standar kualitas, akhirnya saya stop. Padahal niat saya awalnya kan mau ikut membantu mereka. Dengan kejadian tersebut lalu saya membuat VCO sendiri dari proses awal.” Saat ini beberapa produk yang ada di pasaran, misalnya seperti sabun aloe vera, muraya soap, moisturizer oil, skin protector lotion,

produk sabun VCO buatan Muliawan, di negara tersebut dijual seharga Rp 200 ribu. “Mereka umumnya sudah tahu manfaatnya, selain daya beli mereka juga ada. Selain di Tiongkok, produk saya juga telah ada di Jerman,” katanya. Dan untuk mengembangkan pasar, saat ini produknya juga dijual di salah satu online shop besar di Tanah Air. Di Indonesia sendiri ternyata masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui manfaat kandungan kelapa yang dapat diolah menjadi sebuah produk bernilai tinggi. Padahal, potensi bisnisnya

memakai bahan baku lokal dalam setiap produk yang diproduksinya. Menurutnya, sebelumnya ia telah memberdayakan beberapa komunitas petani di daerah untuk membuat VCO setengah jadi. Dengan cara tersebut ia berharap agar para petani kelapa pun bisa lebih berdaya dan sejahtera. Mereka tidak hanya menjual kelapa utuh, lebih dari itu, membuat VCO yang harganya lebih tinggi. Namun sayangnya di tengah perjalanan program ini bermasalah, karena kualitas VCO yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar yang

pregnant oil, hair oil, dan be Nevicio VCO untuk konsumsi. Muliawan menyebut, di antara manfaat konsumsi VCO adalah mengatasi demam, melindungi hati, mencegah osteoporosis, menurunkan kolesterol, mengatasi hipertensi, dan menjaga kesehatan jantung. Atas inovasi produk dan pencapaian bisnis yang telah diraihnya, Nucifera pun berhasil mendapatkan beberapa penghargaan dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan di 2015. (Cucun Hendriana/ Foto: Rangga)

@MajalahElshinta

I Maret 2016 I Tahun VIII I

25


H. Wawan Darmawan

j

Bos Madu dengan Omzet Rp 12 M Setahun

Jejak Wawan Darmawan terjun dengan dunia perlebahan dimulai ketika ia diminta untuk menata manajemen Pusat Perlebahan Apriari Pramuka. Dengan berlatar belakang seorang akuntan yang pernah bekerja di perusahaan penanaman modal asing, ia begitu tertantang ketika harus membidani organisasi ini. Pelan tapi pasti, Wawan

26

Kiprahnya dalam bidang perlebahan sudah tak diragukan lagi. Ia sudah sangat tahu betul seluk beluk budidaya lebah dan celah bisnis yang dihasilkan darinya. Sejak berdiri tahun 1971, kini Madu Pramuka yang dikelolanya sudah mampu memanen legitnya madu dengan omzet hingga Rp 12 miliar per tahun. menunjukkan tajinya. Wawan berhasil mengurai ‘benang kusut’ dari sejumlah permasalahan yang ada di

I Maret 2016 I Tahun VIII I

Apriari, salah satunya adalah produksi madu, yang di tangannya, kian meningkat. Pada 2005, Apriari pun @MajalahElshinta


PENCERAHAN resmi diubah menjadi PT Madu Pramuka. Tentang potensi lebah di Indonesia, ia bercerita, jika potensi budidaya lebah membentang dari Sabang sampai Merauke. Dengan jumlah pakan lebah hingga 19,2 juta hektar, seharusnya Indonesia bisa menjadi negara penghasil madu terbesar di dunia. “Negeri kita ini surga lebah, karena berbagai jenis lebah hidup di sini. Pakan

@MajalahElshinta

lebah kita sekitar 19,2 hektar dengan aneka ragam pohon sehingga madu yang dihasilkan bisa beragam, baik dari warna, aroma, maupun rasa,” sebut Wawan. Namun ketersediaan jumlah pakan tersebut tidak sebanding dengan jumlah madu yang dihasilkan. Menurutnya, dengan jumlah pakan yang melimpah, seharusnya Indonesia bisa

menghasilkan madu hingga 2,5 juta ton per tahun atau 2,5 miliar kg madu. “Dengan jumlah itu kita bisa menjadi Negara penghasil madu terbesar di dunia. Ini kan sesuatu yang luar biasa, tapi kita belum bisa melakukannya. Karena pemerintah sendiri belum serius menggarap potensi ini.” Kini, selain memproduksi madu pihaknya pun melakukan edukasi seputar perlebahan yang diperuntukkan bagi para pelajar. Hal ini penting dilakukan, karena menurut Wawan, agar kelak para generasi muda tidak lagi berpikir untuk menebang pohon, tapi bagaimana bisa menanam sebanyak-banyaknya agar lebah bisa hinggap dan menghasilkan madu. Selain itu ada pula Taman Wisata Lebah untuk masyarakat umum yang ingin melihat dan mengetahui cara budidaya lebah, cara panen madu, dan hal lain terkait madu. Fasilitas lainnya, ada juga terapi sengat lebah yang bermanfaat bagi para penderita struk, reumatik, dan lain-lain. “Madu ini sudah menjadi suplemen kesehatan alami. Tapi sayang saat ini banyak juga madu yang dipalsukan, karena itulah banyak orang yang datang ke sini untuk mengetahui proses panen madu dan mencari tahu ciri madu yang asli,” ucapnya. Diakuinya, madu asli itu umumnya warna tidak sama, aroma dan kekentalan pun berbeda. Di Madu Pramuka, misalnya, kini tersedia beragam varian madu dari berbagai bunga pepohonan, seperti madu rambutan, madu mangga, madu klengkeng, madu randu, madu akasia, dan I Maret 2016 I Tahun VIII I

27


lainnya. Wawan juga bercerita, jika pasar madu masih terbuka luas. Oleh sebabnya ia juga mengajak agar masyarakat ikut mengembangkan ternak lebah. “Ya masyarakat bisa belajar lebah-madu disini. Anak muda sampai orang tua, bisa menjadi peternak lebah. Pasar yang besar dengan harga yang tak cukup tinggi. Madu ini harganya tidak ada patokan, lain dengan beras. Kalau madu asli, 1 kg dijual Rp 500 ribu juga akan tetap laku, karena sekarang sudah semakin banyak masyarakat yang sadar untuk konsumsi obat natural.� Menurut Wawan, saat ini Madu Pramuka telah memiliki sekitar 3.000 outlet yang tersebar di Pulau Jawa. Dengan memperbanyak jumlah outlet ia berharap agar masyarakat tidak terjebak dengan membeli madu palsu yang umumnya tidak diproduksi lebah. Diakuinya pula, untuk memenuhi

kebutuhan seluruh outletnya, paling tidak saat ini ia telah memiliki sekitar 1.000 koloni lebah yang dipanen setiap 10 hari sekali. Dimana masingmasing koloninya, per 10 hari, bisa menghasilkan 6-7 kg madu atau sekitar 6 ton produksi setiap 10 hari. Para koloni lebah itu digembalakan ke berbagai daerah, dimana bunga-bunga pohon tengah bermekaran. Dari koloni lebahnya itu

Negeri kita ini surga lebah, karena berbagai jenis lebah hidup di sini. Pakan lebah kita sekitar 19,2 hektar dengan aneka ragam pohon sehingga madu yang dihasilkan bisa beragam, baik dari warna, aroma, maupun rasa tak hanya madu yang bisa dihasilkan. Produk lain yang bisa dihasilkan adalah bee polen, royal jelly, propolis, lilin lebah, dan lain-lain. Ia mengasumsikan, jika peternak lebah memiliki 10 koloni/kotak saja, maka dari madu saja yang dihasilkan per 10 hari bisa mencapai 60 kg. Lebih lanjut, Wawan meyakinkan jika demand madu lebih tinggi dari pada supply. Dari pengalamannya memproduksi madu, jenis yang paling

28

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


PENCERAHAN diminati konsumen adalah madu klengkeng, randu, dan rambutan. Selain madu dari bunga buah-buahan tersebut, ada pula madu multifora yang dihasilkan dari lebah yang menghisap beberapa bunga sekaligus. Saat ini, diakui Wawan, ia telah mempekerjakan sekitar 200 karyawan di beberapa daerah untuk memproduksi berbagai produk dari lebah. Selain manis dirasa, dari sisi omzet juga tak kalah manisnya. Dalam setahun Madu Pramuka mampu membukukan omzet antara Rp 10 – 12 miliar. Dengan omzet tersebut ia memiliki program regular, setiap tahunnya memberangkatkan karyawannya ke Tanah Suci untuk melakukan ibadah umrah dan haji. Wawan menjelaskan, program memberangkatkan haji untuk karyawan itu dimulai pada 2000. Setiap tahun, 10 karyawan muslim diberangkatkan haji atau umrah. “Itu cara saya untuk menumbuhkan semangat kerja karyawan. Bagi saya, itu sangat membahagiakan,’’ terang ayah lima anak ini. Saat ini jumlah peternak lebah di Indonesia sudah mencapai lebih dari 10 ribu orang. Umumnya mereka tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi, NTT, NTB, Bangka Belitung, dan daerah lainnya. Sayangnya, potensi perlebahan tersebut tidak sesuai dengan jumlah produksi madu yang dihasilkan. “Potensi perlebahan ini sebetulnya bisa dijadikan sumber penghasilan negara di luar migas,” katanya. Ia berharap agar ke depan Indonesia bisa benar-benar @MajalahElshinta

bisa menjadi Negara penghasil madu terbesar di dunia karena potensi yang ada dan bisa

Potensi perlebahan ini sebetulnya bisa dijadikan sumber penghasilan negara di luar migas

Di tangan Wawan, Madu Pramuka tidak hanya fokus pada penjualan berbagai jenis madu, namun terus melakukan pelebaran pasar ke bidang budi daya lebah. Misalnya, dengan melakukan penjualan peralatan ternak lebah, penyediaan bibit lebah, dan berbagai pelatihan dan pengobatan lebah. Bagi kegiatan Pramuka nasional sendiri, PT Madu Pramuka juga menjadi berkah. Sebab, di tengah minimnya anggaran untuk operasional Kwarnas Pramuka, PT Madu Pramuka tiap tahun bisa memberikan kontribusi pendanaan Rp 1,5 miliar hingga Rp 1,8 miliar. Atas prestasi itu, Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault berharap agar industri perlebahan yang digarap PT Madu Pramuka bisa menjadi pusat pelatihan entrepreneurship bagi anggota Pramuka di seluruh Indonesia. (Choen/Foto: Rangga)

dikembangkan. Dari produksi yang ada, ia mengaku produknya masih belum bisa masuk pasar ekspor. Bahkan ia menyebut jika konsumsi madu rata-rata orang di Indonesia hanya 15 gram per kapita per tahun. Padahal, kalau dilihat dari sisi manfaatnya, madu dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh. “Seharusnya kita sebagai bangsa sudah bisa ekspor, tapi nyatanya belum bisa.” I Maret 2016 I Tahun VIII I

29


Dini Rahmawati

Membuka Lapangan Kerja dengan Tenun Berawal dari perkenalannya dengan pengrajin tas, Dini Rahmawati mencari informasi mengenai kain tenun. Ia ingin mengaplikasikan keduanya menjadi tas yang etnik. Dini kemudian mencoba menjadikan hobinya tersebut sebagai peluang usaha. Nalurinya terbukti, kini ia membuat 500 tas tenun dan 300 pernakpernik setiap bulannya. Bahkan Dini kewalahan karena jumlah tersebut masih tak bisa mencukupi permintaan pasar.

s

Sebelumnya Dini bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan di Jakarta. Namun ia kemudian melanjutkan studi S1 dan S2 di UGM Yogyakarta. Selama menempuh pendidikan di kota gudeg tersebut, Dini berkeinginan kuat untuk membuka lapangan kerja. Pengalamannya

30

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


PENCERAHAN

@MajalahElshinta

selama menjadi karyawan membuatnya tertantang untuk membuka lapangan kerja untuk orang lain. “Saya sangat ingin ilmu yang saya dapat bermanfaat bagi orang lain dan untuk mencari rizki yang berkah tanpa menyakiti orang lain.” Selain itu seiring berjalannya waktu, ia mulai menemukan passion di dunia wirausaha. Lingkungan wirausaha memang sudah tak asing lagi bagi Dini sebab ibu dan neneknya memiliki usaha catering yang dirintis dari nol. “Jadi sejak kecil saya sudah

kalung etnik, tetapi itu tidak bertahan lama karena pengrajin lebih memihak pada pesanan dari luar negeri. “Saya juga sempat heran mengapa pesanan dari orang Indonesia sendiri bisa antri lama sekali. Akhirnya saya tahu bahwa pengrajin itu lebih senang menjual produknya ke luar negeri karena lebih dihargai.” Lebih lanjut Dini mengatakan pembeli orang Indonesia kurang menghargai dan suka menawar murah. Berbeda dengan orang luar yang tidak pakai menawar langsung deal

ikut merasakan kegigihan mereka dalam membangun usaha. Saya ingin seperti mereka yang bisa membuka lapangan kerja buat orang lain.” Padahal sebenarnya orang tua ingin Dini menjadi pegawai yang sukses agar tidak sengsara seperti mereka. “Tapi passion saya tetap menjadi wirausaha karena saya melihat proses kegigihan. Oleh sebab itu saya harus bertanggungjawab dengan komitmen saya.” Penyuka etnik ini senang mengoleksi kalung-kalung etnik, sampai tas etnik. Ia bahkan hobi membuat tas etnik ke pengrajin. “Berangkat dari situ muncul ide untuk wirausaha di bidang ini. Dini kemudian mencoba jualan

karena sangat menghargai keahlian dan hasil karya orang lain. Dari situ Dini banyak belajar, lebih menghargai keahlian dan hasil karya. Maka terpaksa, kalung etnik dihentikan untuk sementara hingga akhirnya Dini menemukan bisnis lain yang masih berhubungan dengan etnik yaitu berupa tas. Jika biasanya Dini memesan tas ke pengrajin untuk dipakai sendiri lamalama ia pesan untuk coba dijual. Ternyata responnya bagus dan Dini pun melihat potensi pasar yang sangat menjanjikan. “Dari hobi, saya jadikan bisnis, sampai pada satu titik saya ingin bekerjasama dengan pengrajin.” Dini ingin membuka I Maret 2016 I Tahun VIII I

31


lapangan pekerjaan bagi pengrajin tas dan berharap bisa berimbas ke pengrajin tenun di seluruh Indonesia. Alasan Dini lainnya adalah keprihatinannya pada semakin banyaknya tas palsu di pasaran. “Jujur, hati saya terusik melihat banyak tas KW di Indonesia berkembang pesat. Mengapa kita tidak memajukan hasil karya anak bangsa sendiri yang sebenarnya tidak kalah bagus? Selain itu kita juga berpartisipasi dalam melestarikan budaya bangsa.” Dasar itu lah yang menjadi salah satu pendorong Dini untuk semakin mantap memilih bisnis ini. Saat memulai usaha, Dini tidak bisa menyebutkan secara pasti berapa nominal modal awalnya. “Boleh dibilang saya hanya bermodal kepercayaan dan kejuran. Saya menawarkan produk tas tersebut ke temanteman dekat, menunjukkan kualitas jahitan dan lain-lain.” Dari promosi tersebut akhirnya dari ada juga yang pesan tapi dengan catatan DP 50%. Untuk belanja bahan baku dan ongkos Dini tinggal modal setengahnya lagi, setelah barang jadi baru pelunasan. “Awalnya itu sekitar Rp 3.500.000 yang saya keluarkan. Uang tersebut untuk membeli kain tenun, kulit

32

sapi, dan aksesorisnya.” Maka ketika pesanan semakin hari semakin banyak membuat Dini kewalahan. “Modalnya paspasan dan saya sendiri tidak ada keahlian menjahit, apalagi beli mesin jahit tas yang harganya mahal.” Dini pun mencari akal agar tidak mengecewakan pemesan. Setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya Dini memutuskan untuk mengajak pengrajin bekerjasama. Selain itu pengrajin lebih banyak informasi dimana bisa mendapatkan bahan baku yang murah. Sebelumnya Dini mencari sendiri bahan baku. “Biasa beli sendiri, titip teman, atau beli via onlineshop. Karena tidak tahu harga jadi sering kemahalan. Terkadang juga dapat jenis tenunan yang tidak rapat, luntur dan lain

I Maret 2016 I Tahun VIII I

sebagainya. Untuk itu Dini segera mencari pengrajin yang bisa diandalkan dalam mencari bahan baku. Akhirnya ia bisa menemukan kesepakatan dengan pengrajin dari mulai kain tenun, kulit, aksesoris, dan ongkos. “Saya hanya modal kepercayaan terhadap mereka, begitupun mereka terhadap saya. Seluruh bahan baku dan proses produksi mereka kerjakan, dan itu sampai sekarang berjalan dengan baik, itu berkat saling percaya dan jujur.” Bahkan pengrajin sering memberikan advice tentang kain dan harga ketika Dini sedang banyak mendapat repeat order sehingga Dini tidak perlu lagi bingung mencari kain yang bagus atau harga yang pas. “Mereka mendatangi saya @MajalahElshinta


PENCERAHAN untuk menawarkan kain tenun. Terkadang sering dengan kulit yang tersedia di pengrajin kain. Saya hanya tinggal nunjuk kain tenun yang mana yang akan dibuat dan model seperti apa yang diinginkan.” Item yang kali yang dibuat adalah tas tenun dan WHPO tenun dengan mencontoh model yang sudah ada di tempat pengerajin, karena sudah ada mal-nya jadi lebih cepat proses pengerjaannya daripada kita membuat model baru. Untuk membuat minimal 1-30 item

dibutuhkan waktu 1minggu bila mal tas dan bahan baku sudah siap dieksekusi. Kalau mau model baru tentunya akan membuat mal terlebih dahulu. “Proses membuat tas yang lama adalah membuat mal dan pola dan menyesuaikan bahan kain agar motif kain terlihat @MajalahElshinta

bagus dalam tas.” Karena dibuat dengan teliti maka banyak konsumen yang menyukai sehingga permintaan pun terus bertambah. Hal itu tentu saja membuat Dini harus berinovasi agar tidak hanya tas saja. Kini sudah ada lebih dari 30 jenis produk yang dibuat, seperti tas, dompet, clutch, WHPO, agenda, dompet paspor, fail map hingga gantungan kunci mobil. “Saya memanfaatkan sisa bahan kain yang terkadang banyak. Bahan itu terus

sebanyak itu terkadang tidak bisa memenuhi permintaan 50 reseller saya. Per minggu per reseller hanya dapat 10 pieces.” Karena melalui reseller, harga sampai ke tangan end user sekitar Rp 700.000 – Rp 800.000 bahkan ada jutaan. “Jadi saya jual ke reseller tanpa merk dan saya juga tidak masalah karena saya membuka kesempatan lebar bagi reseller untuk membuat brand sendiri.” Sebenarnya brand tas tenun Dini adalah Dewe_

dikumpulkan kemudian dibuat menjadi pernak pernik tenun. Biasanya saya jadikan free gift kepada reseller atau customer langganan saya.” Dalam satu bulan, kuantitas produk yang dihasilkan bisa mencapai 400500 item produk tas dan 300 item pernak pernik. “Jumlah

Gallery. Dewe dalam bahasa jawa artinya sendirian. “Maksudnya begini, tas yang dibeli oleh A hanya dia seorang yang punya. Karena tas tenun yang kami produksi sangat limited, satu lembar kain hanya bisa jadi 3 tas, itupun peletakan motif tidak bisa kembar karena mengikuti pola kain tenun.” Selain itu motif tas yang sudah pernah dibuat tidak mungkin akan dibuat lagi, karena bahan baku kain tenun belum tentu bisa sama persis. “Kalaupun mirip pun nanti kombinasi warna kulit juga akan beda, tidak mungkin sama dengan produksi pertama.” Dalam memasarkan produk, Dini merasa sarana yang paling efektif adalah via media sosial dan marketplace. Lewat media sosial, Dini bisa mengedukasi konsumen, I Maret 2016 I Tahun VIII I

33


memberi penawaran harga mulai harga reseller, sampai harga spesial untuk pembelian jumlah tertentu. Karena melalui reseller, produknya sudah sampai ke Pekanbaru, Jakarta, Sorong, Yogya, Malaysia, Hongkong, Singapura, Turki, dan Inggris. Kendati sudah terbilang berhasil, Dini juga pernah merasakan kendala dalam menjalankan usahanya. Ia pernah kesulitan mencari kain tenun. Tetapi seiring berjalannya waktu kini sudah banyak dari supplier kain yang menawarkan, sehingga pemilihan kain dan harga menjadi lebih mudah. Sedangkan dalam menghadapi kompetitor tidak menjadi hambatan karena setiap kompetitor pasti sudah punya sasaran konsumen sendiri-sendiri. Namun Dini tetap meningkatkan kualitas, design, harga yang sesuai, dan pelayanan yang optimal kepada konsumen. “Strategi saya dalam penjualan misalnya tas setiap bulan ada design baru, memberikan freegift dan diskon kepada reseller yang mencapai penjualan dan hadiah kepada konsumen kolektor yang sering melakukan repeat order.” Dini juga menerima masukan dan

34

kami lebih unggul.” Namun demikian, Dini telah memiliki rencana kedepan untuk memajukan usahanya. “Kami berusaha memperbaiki kualitas, inovasi, mempermudah konsumen dalam bertransaksi, mempertahankan strategi freegift, free ongkir, dan memberikan Wow Factor dan garansi perbaikan tas terhadap konsumen.” Dini juga berharap di setiap kota ada reseler atau distributor resmi jadi target pasar lebih jelas dan ingin bisa menembus pasar ekspor. (teks:eri/ft:dok.pri)

complain dari konsumen. “Kami sadar produk kami ini handmade, jadi kami memberi service gratis.” Dini pun yakin usahanya bisa terus berkembang karena dari segi harga, produknya lebih murah. Dari segi bahan baku juga berbeda sebab menggunakan kulit nabati tapi urusan kain tenun kualitasnya sama, dan desin tas lebih variatif. “Koleksi untuk batik tulis lawasan, milik

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta



Helsusandra Syam

Berawal dari Bantu Teman Kini Punya Bisnis Sendiri

s

Menikmati kehidupan yang mapan sebagai pegawai rupanya tak berlaku untuk Helsusandra Syam atau akrab dipanggil Syam. Ia rela meninggalkan pekerjaannya sebagai IT dan menjadi seorang entrepreneur. Bersama sang istri, ia sukses menggarap bisnis pakaian renang muslim hingga tembus mancanegara.

Syam dulu pernah

tinggal dengan pamannya yang punya bisnis konveksi. Tapi Syam tak pernah tertarik bahkan cenderung membencinya. “Paman saya terus meminta saya

terjun ke dunia bisnis. Semua

jualan online seperti jilbab,

untuk belajar konveksi tapi

berawal pada tahun 2006

baju muslim, selimut, dan

saya merasa jiwa saya tidak

saat itu ia masih bekerja dan

lain-lain. Kemudian di tahun

disitu.� Waktu itu Syam

Efa, istrinya di rumah. Untuk

2007 ia menambah jualan

benar-benar anti bisnis. Tapi

mencarikan kegiatan istri,

berupa baju renang. “Saat

kini siapa sangka ia malah

Syam membuatkan blog untuk

itu ada teman yang punya

36

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


PENCERAHAN tidak bisa memproduksi. Syam harus memikirkan cara untuk memenuhi permintaan mereka. “Saya tidak mau pelanggan kecewa karena kita tidak bisa memenuhi pesanannya.” Syam terpikir untuk membuat sendiri. Tapi tidak semudah itu. Pertama ia harus mencari ide desain. “Saya browsing di internet dan mencari tahu apa yang sedang tren.” Syam mengaku ia sebenarnya tidak paham betul bagaimana cara menjahit sebuah bahan hingga menjadi sebuah pakaian renang. Tapi ia percaya pasti bisa. Kedua adalah mengenai bahan baku. Syam harus berusah payah mencari pabrik yang bisa memenuhi pesanannya. Bahan baku baju

produk baju renang bagus tapi

menjadi karyawan. Syam

renang tergolong susah dan

tidak bisa menjualnya. Saya

harus konsekuen dengan

tidak selalu tersedia. Kalaupun

foto produknya dan bantu

keputusannya keluar dari

ada harus bersaing dengan

menjualnya di blog istri.”

pekerjaan untuk membuka

perusahaan-perusahaan besar.

usaha. Apalagi waktu itu belum

“Karena masih pemain awal

sangat tinggi. Produk pun

banyak pelaku usaha yang

dan modal terbatas, tentu

laku keras. Melihat peluang

menggarap pasar ini.

harus berjuang ekstra keras

Ternyata animo masyarakat

baju renang ini bagus, Syam

Namun Syam sempat

untuk mendapatkannya.”

pun berani meninggalkan

kelimpungan karena barangnya

Bahan untuk baju renang

statusnya sebagai IT. Ia

habis sementara tidak ada stok

berbeda dengan bahan

merasa lebih cocok menjadi

dan teman pun tidak sanggup

untuk pakaian lain. Untuk

seorang entrepreneur daripada

memenuhinya. Teman tersebut

itu, Syam harus benar-benar

@MajalahElshinta

I Maret 2016 I Tahun VIII I

37


memerhatikan

bertekat untuk memproduksi

produk orang lain dan setelah

kualitas bahan

sendiri.

ada hasil baru kami putar

Berkat kerja kerasnya,

bakunya, apakah ada

uangnya.” Kendati demikian

lambat laun usaha yang

brand Sporte yang diusungnya

cacat atau luntur. Mau tak mau

awalnya menggunakan nama

berhasil menjangkau pasar

Syam pun harus melakukan

Efashion ini terus berkembang.

hingga mancanegara. Distribusi

tes terlebih dahulu.

“Efashion itu dari nama istri

sudah sampai ke Inggris,

saya Efa tapi bisa juga diartikan

Kanada, Amerika Serikat, dan

penjahit yang bisa diandalkan.

electronic fashion.” Karena

Dubai. Sedangkan distributor

Syam harus mencari konveksi

pengucapannya terdengar agak

ada di Malaysia,Singapura, dan

yang dapat dijadikan

susah maka Syam menjadikan

Australia. Untuk konsumen

rekanan. Saat mencari

nama tersebut sebagai nama

terbesarnya berada di Asia

tempat konveksi berbagai

toko retailnya sementara untuk

Tenggara. Bukan tanpa alasan

kejadian tak menyenangkan

produknya sendiri dengan

Syam lebih memilih pasar luar

harus dialaminya. Seperti saat

brand Sporte. Syam gencar

negeri. “Sekitar 80%, produk

menjahitkan ke orang ternyata

melakukan promosi selain

saya memang dikirim ke luar

barang tak kunjung jadi

penjualan secara online, ia

negeri. Karena di sana lebih

padahal sudah dibayar. Selain

pernah ikut bazaar. Dalam

mengerti kualitas.” Namun

itu pernah pula barang yang

menjalankan bisnisnya, Syam

bukan mengecilkan konsumen

sudah dibuat ternyata tidak

berbagi tugas dengan sang

dalam negeri. Karena beberapa

sesuai dengan yang diinginkan.

istri. “Untuk urusan langsung

konsumen lokal sudah banyak

“Sulit untuk mengontrol

ke customer dipegang oleh

yang paham mengenai kualitas

kualitas. Memang menjahit baju

istri dan Syam membantu

dan tidak terpengaruh dengan

renang muslim ini tidak sama

di bagian teknis, produksi,

harga.

dengan menjahit baju biasa.”

dan web.” Syam menyebut

Kendati merasa kecewa tapi

bisnisnya ini tanpa modal

sendiri, Syam membuat mulai

Syam harus terus maju karena

dalam artian uang. Karena

dari anak-anak hingga dewasa

ini adalah usaha yang sudah

waktu itu modalnya hanya foto

dan tidak hanya untuk wanita

dirintisnya. Syam kemudian

dan blog. “Saya menjualkan

tapi juga untuk pria. “Hanya

Dan yang ketiga adalah

38

I Maret 2016 I Tahun VIII I

Untuk produk baju renang

@MajalahElshinta


PENCERAHAN saja model pakaian renang

karena bahan yang digunakan

membuat produk sekualitas

muslim ini tidak banyak karena

kualitasnya sama dengan

ini dengan harga yang lebih

baju berenang tidak sama

produk sejenis yang sudah

murah itu pasti sulit.” Menurut

dengan fashion lain yang

punya nama. Walau hanya

Syam mengambil bahan

selalu muncul tren baru.” Soal

berjualan secara online dalam

langsung dari pabrik bisa pula

harga ada dua jenis yang

sebulan produk yang dihasilkan

membawa keberuntungan.

ditawarkan. Untuk wanita ada

bisa mencapai angka 500 -

Sebab dari segi harga jual,

slim fit khusus ukuran lokal

1.000 pieces. Selain masuk

tidak mahal dengan kualitas

dengan harga Rp 399.000

juga ke marketplace, untuk

bagus. Tidak kalah dengan

dan premium untuk ukuran

menjangkau konsumen yang

brand terkenal. Bagi Syam

internasional harganya Rp

lebih luas, Syam membuka

menjaga kualitas adalah

479.000. Dari segi harga

kesempatan untuk distributor,

nomor satu. Selain menjaga

sebenarnya lebih murah

reseller, dropshiper, agen

kualitas, ia juga terus

dengan pembagian 40% untuk

memperbaiki pelayanan

distributor, agen 30% dan

kepada konsumen. Untuk itu

reseller 20%.

Syam memberikan garansi penggantian jika ada produk

“Sekitar 80%, produk saya memang dikirim ke luar negeri. Karena di sana lebih mengerti kualitas.”

yang dibeli cacat atau karena bahannya luntur. Rencana ke depannya nanti Syam ingin memperbesar produksi agar permintaan pelanggan bisa terpenuhi 100 persen dan berharap produknya lebih dikenal lagi. Di akhir perbincangan, Syam tak

Melihat usaha ini berpeluang bagus maka sekarang sudah banyak pelaku usaha sejenis. Syam pun tak gentar karena ia percaya pada kualitas dan desain jahitan produknya tidak mengecewakan. Demikian juga dengan adanya MEA yang bagi Syam tidak terlalu berpengaruh pada usahanya. “Karena

@MajalahElshinta

keberatan berbagi ilmunya. “Dalam menjalankan bisnis apa pun harus serius karena bisnis itu adalah pilihan. Jangan karena ikut tren. Juga jangan takut bila tak ada modal. Karena sudah terbukti saya bisa.” (teks: eri/ foto:rre)

I Maret 2016 I Tahun VIII I

39


biasa dinikmati beramai-ramai karena bentuk atau porsinya yang besar, namun makanan ini hanya ada saat hari-hari tertentu. Di tangan Ade, kini tumpeng bisa dinikmati dalam bentuk yang berbeda. Melalui ide dan inovasinya, Ade membuat tumpeng mini.

Nasi tumpeng biasanya diberikan saat momen-moment tertentu, dan saya coba membantu mewujudkan keinginan itu lewat suguhan nasi yang lebih menarik dan special Awal ide membuat tumpeng mini ini muncul ketika sang teman melakukan

t

syukuran kehamilan. “Ketika melihat teman membagikan

Tumpeng sebenarnya merupakan makanan khas atau budaya masyarakat Jawa, Bali, dan Madura untuk kenduri atau merayakan suatu peristiwa penting. Biasanya tumpeng berupa nasi kuning, berbentuk gunung, dan dilengkapi berbagai lauk pauk. Selain itu tumpeng

40

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


PENCERAHAN

Ade Indra

Setiap Bulan Melayani Ribuan Pesanan Tumpeng Mini Usaha kuliner selalu membutuhkan berbagai ide dan inovasi dalam membuat makanan. Namun pelaku bisnis ini tetap saja menjamur. Mulai dari bisnis makanan tradisional yang dimodifikasi menjadi modern hingga jajanan pasar yang bertransformasi menjadi jajanan modern. Semua itu tentunya tidak lepas dari ide yang diciptakan si pelaku usaha. Hal ini yang juga dilakukan Ade Indra sebagai pencipta tumpeng mini. tumpeng, tampilannya hanya begitu

kecil membuat makanan ini

begitu saja. Padahal ini kan simbol

bisa disantap lebih mudah

rasa syukur kita kepada Tuhan,� Dari

dengan rasa yang tak kalah

situ Ade berniat untuk membuat

lezat dengan tumpeng besar

tumpeng yang lebih menarik, agar

demikian juga dengan varian

ketika diberikan kepada orang terlihat

isinya terbilang komplit.

berbeda. Tumpeng mini milik Ade memang unik. Tampilannya yang lebih

@MajalahElshinta

Tepatnya satu tahun lalu ia mulai mengenalkan produk

I Maret 2016 I Tahun VIII I

41


tumpeng

nasi yang lebih menarik dan

Selain itu bentuk kemasannya

mini miliknya.

special,” tutur Ade. Hobi

dibuat unik dan cantik

Tumpeng mini

makan yang ada sejak kecil

sehingga membuat orang

buatan Ade

pun menjadi salah satu

tertarik. “Awalnya kemasan

kini mulai

alasanya memilih bisnis ini.

tumpeng mini ini polos dan

banyak dikenal masyarakat

Dalam menjalankan bisnis

biasanya diselipkan kertas

lewat media sosial instagram.

tumpeng mini miliknya, Ade

sebagi pesan dari si pemberi,

Hal ini bukan tanpa alasan,

dibantu beberapa karyawan.

namun sekarang lebih menarik

sebab strategi pemasran

Biasanya ada beberapa

dan desainnya pun bisa sesuai

lewat media sosial diakui Ade

bagian yang fokus terhadap

pesanan.”

memang cukup ampuh dan

pemasaran dan distribusi.

efisien. “Orang memang lebih

Sedangkan untuk proses

Ade mulai dikenal senjak

banyak tahu dari instagram,

produksi ia dibantu lewat

menerima pesanan untuk

dan kita juga tidak menyangka

usaha katering keluarganya.

resepsi pernikahan artis

bisa meledak seperti ini,”

“Kebetulan keluarga ada usaha

muda Glenn Alinskie dan

papar Ade. Alasan lain

katering dan mereka yang

Chelsea Olivia. Banyak yang

mengapa Ade memilih usaha

bagian masak tumpengnya.

memberikan tanggapan

nasi tumpeng mini daripada

Saya sendiri yang membuat

positif dari produk yang

nasi lainnya adalah nasi

desain kemasan tumpeng

dibuat Ade ini. “Kebetulan

tumpeng memiliki makna dan

mini,” papar Ade.

saya kenal sama beberapa

arti khusus bagi si pemberi.

Hasilnya tumpeng mini

Tumpeng mini milik

teman artis dan mereka minta

“Nasi tumpeng biasanya

milik Ade memang terlihat

saya membuatkan tumpeng

diberikan saat momen-

sangat berbeda dari tumpeng

mini buat dibagikan. Saya

moment tertentu, dan saya

biasanya. Bentuknya yang

juga tidak menyangka banyak

coba membantu mewujudkan

lebih kecil memungkinkan

yang suka.” Setelah itu mulai

keinginan itu lewat suguhan

untuk dimakan seorang diri.

banyak yang memesan untuk

42

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


PENCERAHAN usahanya ini berjalan lancar.

berbagai acara khusus seperti pernikahan, ulang tahun, hingga syukuran lainnya. Ade sendiri tidak membatasi berbagai kalangan konsumen untuk memesan. “Awalnya si targetnya konsumen saya lebih untuk umum, tapi dari banyak pesanan, cenderung perkantoran yang lebih banyak dan sering memesan,” ungkap Ade.

Dalam sebulan biasanya

Nantinya akan ada nasi khas negara-negara asing yang datang ke Indonesia, dan saya akan memanfaatkan budaya asing itu sebagai peluang bisnis

Kepiawaiannya membuat desain kemasan tumpeng mini pun bisa dikatakan suatu keunggulan produknya. Saat ini tumpeng mini sudah merambah seluruh Jakarta dan beberapa kota lainnya. “Pemasaran kita sudah ke seluruh Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Di sana kita kerjasama dengan

berbagai warna. “Kita punya

beberapa orang, namun resep

Ade medapat 2000 porsi

beberapa jenis nasi tradisional

tumpeng tetap berasal dari

pesanan tumpeng mini.

lainnya, beberapa varian

kami.” Hal ini guna menjaga

“Karena yang memesan

warna nasi dari bahan alami

kualitas rasa agar tidak jauh

biasanya buat acara syukuran

dan juga bentuk tampilan,”

berbeda dari aslinya.

seperti kantor jadi sebulan

ungkap Ade.

bisa ribuan, pesanan,” papar

Sejak memulai bisnis

Saat berbicara tentang menghadapi MEA dalam

Ade. Tak heran jika tumpeng

tumpeng mini ini, Ade

menjalankan bisnisnya, Ade

mini ini mulai digemari

mengaku tidak menemukan

mengaku tidak khawatir.

berbagai kalangan lewat

kesulitan yang berarti, namun

Justru ia akan memanfaatkan

rasa dan tampilannya yang

bukan berarti tidak ada

momen ini untuk berinovasi.

menarik. Selain itu Ade juga

sama sekali. Latar belakang

“Nantinya akan ada nasi khas

telah membuat beberapa

sebagai seorang desainer

negara-negara asing yang

varian nasi lainnya dan

produk kemasan membuat

datang ke Indonesia, dan saya

@MajalahElshinta

I Maret 2016 I Tahun VIII I

43


akan memanfaatkan budaya

Usaha yang Ade jalani

asing itu sebagai peluang

mungkin bisa menjadi pilihan

bisnis,” ujar Ade. Ia juga

atau memunculkan ide usaha

berencana untuk membuat

kreatif lainnya. Tentunya hal

varian baru untuk tumpeng

itu tidak lepas dari usaha

mini miliknya. “Kedepanya

keras dan terus berusaha

akan ada varian nasi hitam

dalam menjalankannya. Intinya

dari tinta cumi,” papar Ade. Di

perlu ada keseriusan dalam

akhir tahun nanti, rencananya

menjalankan sesuatu apalagi

Ade akan meluncurkan produk

dalam hal bisnis.

baru namun masih dalam

foto:Bsu,dok.pri)

(teks: Bsu/

ranah kuliner. Dalam kesempatannya Ade berpesan untuk orang yang ingin memulai usaha khususnya di bidang kuliner agar memersiapkan bisnis dengan matang. “Kalau ingin membuat inovasi diharapkan memiliki alasan khusus agar konsumen bisa menghargainya, seperti halnya tumpeng yang memiliki pesan khusus dan rasa syukur di dalamnya,” ungkap Ade. Jangan sampai menciptaka suatu inovasi makanan yang hanya ingin menarik perhatian semata tanpa memikirkan unsur lainnya.

44

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


Temukan passion Anda dalam berbisnis Sentuh iPad dan buka aplikasi

MAJALAH ELSHINTA

Hanya US 0,99

Inspirasi dan peluang bisnis lengkap di tangan Anda


Tri Haryanto

Bisnis Keju Homemade Berawal dari Suka Mencicipi Keju

d

Dari kegemarannya mencicipi bermacam keju Tri Haryanto terjun dalam bisnis pembuatan keju dengan nama Trie’s Cheese. “Keju yang saya buat ini adalah mozareTri, maksudnya mozarela buatan Tri,� ujarnya. Mozarela adalah jenis keju dengan kadar air antara 40-50%. Karakterisik dari keju ini adalah bila dipanaskan

46

I Maret 2016 I Tahun VIII I

Susu panganan dengan beragam khasiat dan gizi. Selain bergizi dan menyehatkan susu juga memiliki kelebihan lain yaitu banyak sekali cara penyajiannya, mulai dari diminum secara langsung sampai diolah menjadi berbagai macam panganan. Salah satu pengolahannya adalah keju. Keju merupakan olahan susu yang dikenal luas oleh masyarakat. Namun sebagian besar masyarakat masih belum tahu bahwa keju sendiri memiliki banyak jenis. @MajalahElshinta


PENCERAHAN ia akan lumer dan memiliki sifat melar. “Sebagian besar orang Indonesia mengenal keju adalah cheddar, karena pada awalnya memang yang diimpor adalah cheddar, tetapi sebetulnya kita sudah sering makan mozarela

tempatnya bekerja. Ia memutuskan saat itu tidak akan melamar pekerjaan lagi dan banting setir ke dunia wirausaha. “Sebelum produksi keju saya pernah mencoba usaha di bidang fotografi, namun tidak maju karena kalah

“Trial dan error untuk pembuatan keju yang saya anggap cocok memang agak lama,” ucapnya. Di awal 2011 ia mulai dengan melakukan beragam eksperimen untuk kejunya. Tri mulai berpikir untuk

dari pizza, sudah pernah makan tapi belum tahu jenis kejunya,”terangnya. Sebelum menjadi pengusaha keju Tri merupakan seorang manager di sebuah perusahaan. Karena pekerjaan menjadikannya sering berkunjung ke beberapa negara dan mencicipi berbagai macam keju. “Saat pulang ke Indonesia rencananya mau mentraktir keluarga menikmati keju yang saya nikmati di luar negeri sana, tetapi pas melihat harganya saya kaget kok mahal sekali,” ucapnya. Dari situ timbul keinginan untuk membuat keju untuk dikonsumsi sendiri. Tanpa diduga, sebuah musibah datang di akhir tahun 2010, dimana Tri tidak lagi dapat melanjutkan pekerjaannya. Ia kena PHK dari perusahaan

bersaing dengan yang muda,” ucapnya. Ia mengakui bahwa dirinya saat itu kalah bersaing dari berbagai segi mulai dari peralatan sampai kreatifitas. Tidak mau lama terpuruk ia mencari akal untuk usaha barunya. Ia teringat akan hobinya dahulu mencicipi berbagai macam keju. Ide muncul untuk membuat keju home made yang sekarang dikenal dengan Tries cheese.

membuat sendiri keju. Resepnya dicari melalui internet. Setiap akhir pekan, Tri bereksperimen dengan bahan-bahan yang sudah dikumpulkan untuk membuat keju. Awalnya ia membawa susu dari beberapa peternak untuk dibawa ke rumah dan diolah menjadi keju di kediamannya. “Sebenarnya yang paling mempengaruhi kualitas keju adalah susunya

@MajalahElshinta

I Maret 2016 I Tahun VIII I

47


enak, namun saat dipanaskan karakteristik melarnya tidak didapat. “Karena kita menjaga kualitas jadi keju itu tidak dijual.” Keju itu dibagikan ke ibu-ibu rumah sekitar. Dari keju yang dibagikan itu ada beberapa yang menjadi pelanggan tetap dari Tri. “Memang rezeki ada yang mengatur, itu menunjukan bahwa semua sudah disiapkan oleh Tuhan,”ucapnya. Sehabis itu ia mendapatkan bantuan lain dari peternak lainnya. “Ternyata kita baru

sendiri. Paling baik itu pengolahan keju dekat dengan peternakan untuk hasil yang optimal,”ucapnya. Ia mengatakan tidak sembarang susu bisa dijadikan keju. Kadar lemak dan protein dalam susu menjadi penentu dari kualitas keju. “Susunya juga tidak boleh terkena suhu yang tinggi karena akan membunuh bakteri yang dibutuhkan untuk

48

membuat keju,” ucap Tri. Pengetahuan itu didapatkannya dengan cara yang pahit. Lima ratus liter susunya gagal menjadi keju karena terlalu lama dalam perjalanan dari peternakan ke rumah. “Mungkin karena macet dan sebagainya jadi keju saat itu gagal.” Hasil dari keju itu tidak sepenuhnya gagal, karena dari segi rasa keju itu masih

I Maret 2016 I Tahun VIII I

mengetahui bahwa kualitas susu tidak sembarangan bisa menjadi keju, kualitas pakan dan kebersihan kandang juga mempengaruhi kualitas susu,” ucapnya. Saat ini pasokan susunya hanya berasal dari satu orang peternak. “Ketika gagal waktu itu ada peternak yang menawarkan susunya kepada kami, setelah mereka melihat dan ternyata memang kualitas susu yang saya miliki bagus akhirnya kami kerja sama,” ucapnya. Terlebih lagi ia mendapatkan dapur di dekat peternakan tersebut. “Karena dekat dengan peternakannya susunya jadi lebih stabil dan kualitasnya terjaga.” Pukul 8 pagi ia sudah sampai di peternakan @MajalahElshinta


PENCERAHAN untuk mulai memasak susu tersebut menjadi keju. Untuk bahan pembuat keju sendiri ia mengaku hampir semuanya dapat ditemukan di Indonesia, hanya rennetnya harus impor. “Rennet itu saya beli sekaligus banyak, sekali beli bisa untuk waktu satu tahun, karena di Indonesia belum ada yang produksi.” Bahan-bahan lain seperti garam bisa didapatkan dengan mudah sedangkan enzimnya ia dapatkan dari toko bahan-bahan kue. Pengalaman 5 tahun

mengolah keju ternyata tidak sampai disitu saja. Karena mozarela merupakan keju basah dengan kadar air yang tinggi jadi jika tidak disimpan di dalam lemari es akan mudah rusak. “Untuk waktu pengiriman maksimum itu 48 jam jika lebih biasanya keju akan melembung dan tidak bisa dikonsumsi.” Jika disimpan dalam lemari es keju buatannya bisa bertahan selama enam bulan. Tantangan datang ketika pesanan datang dari tempat yang jauh dari airport. “Kalau yang memesan dari daerah tentu akan memakan waktu lebih dari 48 jam,” tambahnya. Saat mengirim ketika sampai keju sudah tidak bisa dikonsumsi. @MajalahElshinta

I Maret 2016 I Tahun VIII I

49


Tri pun memutar otak lagi bagaimana supaya keju yang dibuatnya bisa dimakan di tempat yang membutuhkan waktu yang lama. “Saya berpikir yang membuat keju rusak adalah kadar air yang tinggi, bagaimana kalau kadar airnya dikurangi. Akhirnya saya memotong keju lalu mendiamkannya di lemari es agar kadar airnya susut sampai 10%.” Rupanya cara ini memang ampuh untuk mengirim keju ke tempat

50

yang dijangkau lebih dari 48 jam. Tetapi dengan cara ini pelanggan harus sedikit repot, karena setelah sampai keju harus direndam di dalam air agar karakteristik dari mozarela bisa muncul, kalau langsung dipanaskan maka keju akan mengeras. Selain membuat cara agar mozarela bisa tahan lama, Tri juga melakukan inovasi dengan membuat mozarela berwarna hitam. Dari segi rasa memang sama tapi sensasi yang muncul ketika melihat keju berwarna hitam yang menjadi daya tariknya. Satu kilogram keju dibanderol dengan harga Rp 120.000 dalam satu minggu ia mampu menjual sampai 1000 kg keju. Saat ini Tri sedang memersiapkan varian lain dari keju buatannya. Keju yang sedang dalam tahap pengembangan adalah keju jenis edam. Keju ini biasanya digunakan untuk pembuatan kue-kue kering. “Untuk edam sendiri yang memakan waktu adalah proses menunggunya,

I Maret 2016 I Tahun VIII I

kalau mozarela dalam waktu satu hari sudah bisa dijual sedangkan untuk edam butuh waktu empat bulan,” ucapnya. Saat ini tantangan dalam mengembangkan keju jenis ini adalah seringnya jamur muncul, ia mengatakan bahwa keju jenis ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Walau demikian, Tri tetap optimis dengan konsumsi keju di Indonesia. “Zaman bapak saya dulu tidak kenal namanya keju, saya baru menikmati keju setelah dewasa. Sedangkan anak saya dari kecil sudah makan keju, jadi saya optimis bahwa keju akan semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia,” tutupnya (teks: Iwa/ft:) @MajalahElshinta


PROSPEK

Peluang Usaha Untuk Wanita D

unia bisnis memang menggiurkan dan peluang usaha pun sangat banyak pilihannya. Maka tak heran bila para wanita pun tertarik untuk terjun ke dunia bisnis. Karena bisnis memang terbuka untuk siapa saja asalkan mau bekerja keras. Para wanita ini telah membuktikan bahwa kerja keras mereka bisa memberikan hasil yang menjanjikan dan bisa menjadi inspirasi.

51

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


Craft Telaten

Berawal dari Iseng Hasilkan Rupiah Lewat Seni Potong Kertas Usia muda bukanlah suatu halangan bagi setiap orang untuk berkreasi dan terjun ke dunia bisnis. Inilah yang dilakukan Tatyana Renatta sebagai pembuat kerajinan seni potong kertas (paper cutting). Kemampuannya dalam membuat kertas menjadi bentuk desain yang unik dan menarik tidak perlu diragukan lagi. Usaha craf yang sudah ia jalani selama setahun ini membuatnya dikenal di dunia maya berkat karyakaryanya.

a

Awalnya Rena sangat gemar dengan menggambar atau mendesain hal-hal apa saja. Dirinya memang sudah merasa tertarik sejak usia belia. “Sebenarnya hal ini berawal dari iseng saat masih kuliah, karena saya suka menggambar, dan menyimpan banyak kertas bekas, mulailah saya

52

memanfaatkan kertas-kertas bekas itu,” papar Rena. Dengan menggunakan beberapa alat pemotong kertas Rena mulai membentuk dan memotong kertas sesuai desain (gambar). Dalam membuat karya biasanya Rena terlebih dahulu membuat sketsa desain pesanan yang akan dibentuk. “Biasanya saya akan bertemu dengan orang yang pesan

I Maret 2016 I Tahun VIII I

untuk membicarkan desain dan gambar, atau bisa juga komunikasi lewat media sosial,” ujar Rena. Dari sekian banyak karya dan pesnaan yang telah Rena buat, tidak satu pun ada karya yang sama. “Saya sengaja membuat karya yang berbeda-beda sesuai pesanan. Saya ingin hasil yang saya buat itu memang special dari lainnya.” @MajalahElshinta


PROSPEK

peduli bahkan malah mulai berani mempublikasikannya di media sosial,” papar Rena. Namun seiring berjalannya waktu dan kemajuan yang Rena dapat, kini beberapa temannya bahkan mulai kagum dan bangga terhadapnya.

Dicibir Tapi Kemudian Ditiru

Seni memotong kertas menjadi bentuk unik dan menarik seperti hiasan dinding atau lainnya memanglah belum banyak dikenal orang-orang di Indonesia. Namun bukan berarti dengan demikian peluang bisnis craft ini tertutup dan tidak bisa mendapat perhatian. Justru keberanian Rena mengunggah karyanya di media sosial membuat banyak orang tertarik dengan apa yang telah di buatnya.

Sebenarnya Rena sudah piawai dalam hal desain, ia bahkan telah menyelesaikan pendidikannya dalam bidang desain komunikasi visual. “Memang semenjak kuliah saya sudah gemar membuat sesuatu yang unik,” ujar Rena. Meski pun ia sudah mendapatkan pekerjaan lain, namun ia masih belum bisa lepas dengan desain dan bisnis

@MajalahElshinta

craft yang diberinya nama Telaten. Saat awal ia membuat karya dengan potongan kertas ini banyak temannya yang mencibir. “Temen-teman waktu itu bilang kenapa saya mau buat beginian. Tapi saya tidak

Bahkan kini mulai banyak yang mencoba meniru dan mengikuti jejaknya. Kerajinan craf yang kini digeluti Rena memang awalnya agak kesulitan untuk membuat orang yakin untuk membeli. “Karya saya ini memang tidak I Maret 2016 I Tahun VIII I

53


semua orang bisa beli, bukan karena harga, melainkan segmentasinya memang khusus,” ujar Rena. Craft Telaten milik Rena memang terbilang unik dari usaha craft lainnya. Dari segi kegunaan benda ini bukanlah yang utama, namun benda ini lebih menonjolkan keunikan dan keindahan desain dari bentuk kertas yang dibentuk sesuai desain.

buat, bahkan banyak yang puas,” tutur Rena senang. Dalam menghasilkan satu karya craft Telaten buatannya membutuhkan waktu satu sampai dua minggu lamanya. “Sebenarnya saat membuat itu tergantung mood sedang bagaiman. Kalau saya sedang malas biasanya agak lama, tapi kalau mood lagi bagus bisa lebih cepat,” papar Rena. Namun hal itu tidak keluar dari jadwal atau waktu yang ditentukan kepada klien.

Selama setahun menjalani bisnis craft ini Rena hanya mengandalkan kemampuannya sendiri. “Saya lebih percaya kemampuan diri sendiri, selain itu ciri khas seseorang dalam membuat juga berbedabeda dan saya tidak mau menghilangkan hal itu,” ujar Rena. Untunglah tidak ada kesulitan dalam menangani desain pesanan klien. “Sejauh ini tidak banyak yang komplen dengan desain yang saya

Dikenal Berkat Media Sosial

54

Adanya media sosial memudahkan Rena untuk mengenalkan karyanya kepada publik. Kemajuan teknologi ini memang memudahkan setiap orang untuk terus memperbaharui pengetahuan dan informasi yang beredar. “Saya sering publish di Instagram, jadi orang bisa liat langsung karya yang saya

I Maret 2016 I Tahun VIII I

buat,” ujar Rena. Biasanya orang akan memesan desain sesuai keinginan atau custom. Klien biasanya memesan untuk memberikan hadiah kepada pasangannya, bahkan ada beberapa perusahaan yang memesan untuk hiasan di kantor. Dalam segi harga karya craft Telaten Rena sendiri ditentukan dari ukuran besar frame kertas. “Soal harga, saya tentukan dari besar kecilnya produk, karena tingkat

kesulitan menurut orang berbeda-beda, makanya harga saya tentukan sesuai besar kecilnya, frame kertas,” terang Rena. Kemampuan media sosial yang dapat diakses setiap orang di belahan dunia mana pun dan kapan pun benar-benar sangat membantu

@MajalahElshinta


PROSPEK

bagi Rena. “Sejauh ini pesanan sudah mencapai seluruh Jakarta, ada juga yang di luar kota, bahkan saya pernah dapat pesanan dari Sydney, Australia,” ungkap Rena. Dalam sebulan biasanya ia mendapat 4 sampai 5 pesanaan. Rena memang tidak ingin menerima banyak pesanan. Hal ini disebabkan pembuatan karya craft Telaten Rena yang membutuhkan waktu lumayan lama. Dalam menjalankan bisnis craf ini Rena pun kerap berbagi dan mendapat pengalaman dari beberapa orang yang juga terjun dalam bisnis craft. “Saya biasanya kumpul bersama dengan komunitas pembisis craft. Dari situ saya sedikit @MajalahElshinta

banyak belajar manajeman dalam menjalani bisnis,” ujar Rena. Menurut Rena bisnis craft di Indonesia memang sedang berkembang pesat, namun pola pikir beberapa orang dalam menghargai suatu karya craft masih kurang. “Terkadang pemahaman dan apresiasi orang sama bendabenda seperti ini masih kurang, ya tidak bisa disalahkan juga,” ujar Rena. Kedepannya Rena berencana ingin bekerjasama dengan beberapa karya seni. “Saya ingin kolaborasi dengan seni foto atau lukis, agar nantinya menghasilkan karya seni yang lebih entertaint.” Kendati apa yang dilakukannya telah ditiru, tak lantas

membuat Rena pelit dalam berbagi ilmunya. Menurutnya jika ingin memulai sesuatu, harus percaya pada diri dan percaya pada kemampuan diri sendiri itu sangat penting. “Intinya jangan takut berbuat nekat dan menjalaninya,” ujar Rena. Tentunya harus diikuti komitmen dan tanggung jawab dengan apa yang telah dilakukannya. (teks/foto: Bsu)

I Maret 2016 I Tahun VIII I

55


Tatik FurniKids

Usaha Furnitur Anak yang Terus Raup Untung 56

I Maret 2016 I Tahun VIII I

Sebuah usaha yang telah lama dirintis dan berjalan memang tidak mudah untuk dipertahankan. Apa lagi banyaknya pesaing yang juga terjun dalam bidang sama. Demikian juga dengan Tatik sebagai pengusaha furnitur di Pondok Pinang, Jakarta Selatan yang terus berupaya berinovasi. Apalagi kawasan tersebut memang sudah sejak lama dikenal sebagai kawasan sentra penjualan berbagai furnitur. @MajalahElshinta


t

PROSPEK

Tatik memang tidak mengawali usaha ini sendiri. Ia meneruskan usaha yang telah dirintis oleh ayah mertuanya, H. Sanusi. “Awalnya usaha ini berjalan dari mertua saya, keluarga besar juga memang sudah lama usaha seperti ini,” ujar Tatik. Awalnya sang ayah mertua hanya menjual berbagai bangku khas Betawi pada umumnya. Namun setelah usaha bisnis diturunkan kepada anaknya, barulah usaha furnitur Tatik berubah menjadi lebih kreatif. Usaha yang kini bernama Tatik Furnitur Kids ini sudah berjalan sejak lama, kurang lebih

sejak tahun 1980 an. Namun baru di awal tahun 2000 Tatik merubah konsep menjadi lebih kreatif dan inovatif. Bersama sang suami Tatik mulai mencoba untuk membuat berbagai macam barang yang berbahan baku kayu. “Kalau dulu pas mertua saya jualan model hanya itu-itu saja, terus jualnya juga keliling dibantu orang lain,” kenang Tatik. Kini Tatik telah berhasil membuat bisnis furnitur warisan mertuanya ini menjadi lebih

@MajalahElshinta

mulai dikenal banyak orang, bukan hanya didengar oleh masyarakat bahkan bisa dilihat di media sosial. Alasan Tatik mengubah konsep usaha sebenarnya terbilang nekat, ia bahkan awalnya tidak menguasai dalam pembuatan barang atau furnitur untuk anak. “Sebetulnya saya tidak paham kalau membuat yang seperti ini. Tapi suami saya orangnya serba bisa, jadi kita belajar sambil jalan,” ungkap Tatik. Saat awal menjalaninya memang diakui Tatik cukup banyak kendala, selain keterbatasan alat, ia juga tidak mempunyai dasar menggambar. Namun sang suami yang serba bisa mulai menyesuaikan hal itu dan barulah membeli alat-alat baru. berkembang. Dengan mengusung konsep furnitur anak-anak, Tatik berhasil menarik konsumen bahkan hingga luar kota. “Awalnya memang hanya membuat bangku anak-anak yang bergambar dan berkarakter, sehingga banyak yang pesan. Tapi lama-lama banyak juga yang pesan perabotan lainnya,” papar Tatik. Berkat ketelatenan dan kerja keras Tatik kini usaha yang dijalaninya pun

Produknya Pernah Diakui Orang Lain Keterbatasan informasi dan pengetahuan saat itu juga kerap menyulitkan Tatik dalam membuat kreasi. “Sebagai perintis dalam bidang furnitur anak di sini, saya awalnya sulit menemukan kreasi dalam membuat bentuk,” ujar Tatik. Bahkan ia sampai mengambil ide gambar dari kemasan snack anak-anak. Namun hal itu membuahkan hasil yang positif dan bisa diterima I Maret 2016 I Tahun VIII I

57


masyarakat. Usaha Tatik Furnitur Kids yang kini dijalaninya tak lepas dari berbagai kendala yang menghadang. Sebagai perintis tak mudah untuk mendapatkan simpati konsumen. Berbagai strategi pun telah ia tempuh. Mulai dari membuat dan memberikan brosur secara tepat sasaran. Sampai membuat desain warna yang lebih berani dari lainnya. “Saya mulai coba berbagai desain dan warna

yang berbeda dari lainnya dan lebih cerah,” ungkap Tatik. Toko yang terletak dipinggir jalan pun menjadi keuntungan Tatik untuk memamerkan produknya.Namun semua usaha yang telah ia lakukan ternyata dimanfaatkan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab. “Saya pernah dimanfaatkan sama orang, brosur yang berisi katalog produk milik saya dimanfaatkan orang sebagai hasil karyanya untuk dijual,” papar Tatik. Dari sinilah kemudian Tatik mulai berhatihati dalam menerapkan strategi. Adanya kesulitan yang menghadang Tatik tidak lantas

58

membuatnya menyerah dan pasrah. Seiring berjalannya waktu ia berhasil membuat konsumen mulai tertarik dan percaya dengan kualitas produk buatannya. “Awalnya ada beberapa sekolah yang memesan, namun konsumen lebih banyak yang datang langsung dan memesan secara pribadi,” ungkap Tatik.

Tatik Furnitur Kids yang semula berkonsep

pun begitu kepercayaan dan kejujuran serta profesionalisme yang lebih utama dalam mendapatkan konsumen. “Kalau dengan konsumen saya tidak berani hanya mengambil untung semata,” papar Tatik. Biasanya ia tak hanya sebatas hubungan antara penjual dan pembeli, namun lebih menggambarkan konsumen sebagai teman. Hal ini membuat sejumlah konsumen merasa puas dan enggan berpaling. “Kalau sedang ada masalah saat

menjual barang khusus anak kini berubah menjadi toko furnitur yang lebih umum. Meskipun begitu Tatik tidak ingin mengubah nama atau brandnya. “Karena awalnya yang saya pegang berkonsep furnitur anak, jadi saya tidak mau ubah nama walau sekarang produk yang dijual lebih umum dan lebih ke arah entertaint pesanannya,” ungkap Tatik. Tatik sendiri menggunakan media sosial sebagai media promosi, menurutnya media ini lebih efektif dan efisien. “Kalau dulu agak sulit dapat pelanggan dan mesti pajang di depan toko, kalau sekarang tinggal foto dan unggah, tidak perlu repot seperti dulu,” papar Tatik. Meski

pembuatan yang berpengaruh terhadap waktu yang dijanjikan, saya pasti akan konfirmasi pada konsumen agar tidak kecewa,” ungkap Tatik. Sebagai perintis dan sukses wajar jika banyak orang yang mulai meniru atau bahkan mencuri ide milik Tatik. Hal ini tidak membuatnya ambil pusing dan takut. “Sebenarnya banyak yang dulu mulai ikutikutan, tapi setelah diamati ada beberapa keunggulan dari produk saya,” ungkap Tatik. Keberanian berinovasi yang membuat Tatik berhasil maju dalam menjalani usaha. Ada beberapa kendala yang Tatik hadapi dalam menjalankan bisnisnya. Misalnya masalah bahan baku yang terkadang berbeda dengan pesanan, kendala dalam membuat bentuk

Strategi Bisnis yang Tepat

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


PROSPEK

harus benar-benar orang yang berkompeten dan bisa diajak untuk bekerja sama,” papar Tatik. Hal ini dilakukan agar hasil produk buatannya berkualitas. Selain itu ia juga memiliki kejadian buruk terhadap karyawan yang pernah bekerja dengannya. Kedepannya Tatik ingin memiliki galeri yang khusus memajang barang-barang buatannya. Hal ini bertujuan agar pengunjung yang datang merasa nyaman dan lebih banyak tertarik. Namun nampaknya hal itu masih belum bisa diwujudkan karena

pesanan, bahkan sampai kendala listrik yang padam sehingga membuat mesin kayu yang digunakannya tidak dapat beroperasi. “Saya akan jujur sejujurnya terhadap konsumen mengenai hal apa pun,” terang Tatik. Produk buatan Tatik sendiri telah banyak dipesan sejumlah kalangan, mulai dari perorangan, perusahaan, restoran, cafe, hingga hotel berbintang. “Sejauh ini sudah banyak yang pesan, dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi hingga ke Papua,” papar Tatik. Namun penggunaan media sosial sebagai media promosi menurut Tatik memiliki beberapa kelemahan. “Sempat beberapa orang menganggap saya sebagai penipu namun dengan bahasa yang lebih halus, kemudian saya sampaikan akan lebih baik datang ke toko untuk melihat produknya secara langsung,” papar Tatik. @MajalahElshinta

Semenjak menjalankan usaha bersama sang suami Tatik telah membuat berbagai macam bentuk dan karakter. Mulai dari meja anak-anak, kursi lemari, pengukur tinggi badan untuk anak, papan menu restoran, hingga lemari untuk hotel. Saat ini kurang lebih sudah ratusan jenis item yang telah ia produksi. Dalam sebulan biasanya ia mengirim hingga puluhan truk, sesuai pesanan. “Sebenarnya tidak ada hitungan pasti, karena ada dua pembeli, yang datang langsung dan yang melalui online atau pembayaran via transfer,” papar Tatik. Namun dalam sebulan ia bisa mendapat keuntungan hingga RP 75 juta dari seluruh pesanan. Dalam menjalankan usahanya selain bersama suami, ia juga dibantu oleh 8 orang karyawan. “Ketika memilih karyawan pun saya tidak mau sembarangan,

kesediaan lahan yang minim. “Saya ingin punya tenpat yang lebih luas, tapi saya tidak mau kalau harus pindah dari kawasan ini. Sebab di sini memang sudah sejarahnya usaha saya berdiri,” ungkap Tatik. Kedua ia sedang berencana membangun pabrik yang khusus sebagai tempat pembuatan, sehingga ia bisa menambah karyawan dan membuat lapangan pekerjaan baru. Tati pun merasa percaya diri jika melihat prospek kedepan usaha yang dijalaninya ini merupakan usaha jangka panjang yang menjanjikan. (teks/foto:Bsu)

I Maret 2016 I Tahun VIII I

59


Fun and Smart Education Center

Siap Bersaing Menghadapi MEA Pendidikan adalah hal yang penting dalam perkembangan anak. Selain pendidikan yang diajarkan di sekolah tersebar berbagai macam kursus mulai dari kursus untuk membantu pelajaran di sekolah sampai kursus untuk memenuhi minat dan bakat dari anak. Tempat kursus saat ini sangat beragam mulai dari kursus alat musik, kursus matematika sampai kursus menggambar. Dengan banyaknya pilihan orang tua bisa membantu anaknya dalam menemukan bakat yang dimiliki sang anak.

60

I Maret 2016 I Tahun VIII I

w

Widyana Susanty, SE, ARAD, RAD RTS memang memiliki passion untuk mengajar anak-anak. Awalnya ia adalah guru balet yang kemudian tertarik mendirikan kursus. Keinginan itu didukung oleh suaminya Oscar Sumarli. Bahkan sang suami rela keluar @MajalahElshinta


PROSPEK

dari pekerjaan lamanya dan mulai membangun Fun and Smart Education Center (FSEC). Tempat kursus ini merupakan tempat kursus yang menyediakan berbagai macam pilihan kursus, seperti tari, menggambar, dan sempoa. FSEC merupakan kumpulan dari berbagai macam kursus yang memang sudah dipikirkan oleh Widyana. Ia menginginkan sebuah tempat dimana anak-anak bisa mendalami apa yang mereka inginkan, oleh karena itu ia mempersiapkan kursus yang beragam dengan tema yang beragam pula. Sebagai contoh untuk kelas tari terdapat varian balet, jazz dan sebagainya. “Karena selain beragam kita juga punya tema yang membuat anak-anak tertarik misalnya balet ada 2 yaitu Angelina dan Nutcracker, jadi anak-anak bisa memilih kelas mana yang mereka inginkan,” ucap Widyana.

asing. Menurut Widyana saat itu suaminya merasa bahwa pekerjaannya tidak sesuai dengan dirinya. “Sempat kerja di perusahaan negara tetangga selama 2 tahun waktu itu tidak sreg karena perusahaannya bergerak dibidang penebangan pohon.” Melihat Widyana yang memiliki sertifikat mengajar balet mengelola kursus balet, Oscar lalu merasa yakin bahwa passionnya bukan bekerja di perusahaan tetapi melihat bagaimana anak-anak itu tumbuh dan berkembang. Widyana pun langsung menyambut baik

keinginan sang suami yang memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan memilih mendirikan FSEC. Tetapi dari pihak keluarga tidak setuju karena memang latar belakang keluarganya adalah keluarga pekerja. Mertua Widyana adalah seorang pekerja swasta yang memiliki pola pikir bahwa orang sukses adalah orang yang bekerja di perusahaan. Selain itu menurut mereka pengusaha kalau tidak penuh perhitungan maka bisnisnya akan bangkrut. Tapi Widyana dan Oscar tetap melanjutkan keinginan mereka untuk tetap

Mengikuti Hati

Widyana sangat beruntung didukung penuh oleh suaminya. Padahal sebelum mengelola tempat usaha ini, suaminya adalah seorang auditor di sebuah perusahaan teguh mendirikan tempat kursus. Maka dengan modal Rp 50 juta, ia membuka kursus balet dan membangun study center seperti cita-citanya di daerah Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Sebagai awal, Widyana tetap melanjutkan kursus balet yang memang sudah di jalankan terlebih dahulu. Namun semakin mendalami dunia kursus ini ia menjadi semakin jatuh cinta. “Saat itu saya berkeinginan untuk membuat tempat kursus atau learning center yang semua @MajalahElshinta

I Maret 2016 I Tahun VIII I

61


Karena kualitas itu yang terpenting kita menjaganya dengan cara seperti itu, jadi setiap yang diajarkan di cabang,

ada, karena di Jakarta macet, jadi saya berkeinginan nantinya kursus yang saya berikan itu bisa menjadi one stop learning center,” ucapnya. Sayangnya, tidak lama membuka kursus ia harus menghadapi masalah yang cukup berat. “Kami sempat terpaksa pindah karena waktu itu tempatnya mau dijual oleh pemiliknya,” ucapnya. Masalah kembali muncul pada tahun kelima usahanya berdiri. Lagi-lagi masalah tempat dimana pemilik tidak mau memperpanjang kontrak lagi dengan alasan ingin menjual ruko tersebut. “Pemiliknya tidak mau dikontrak lagi, jadi

62

terpaksa kita beli dengan pinjam uang sana-sini. Tetapi karena kita melakukannya sepenuh hati sekarang setiap bulannya kurang lebih kami mendapatkan uang sebesar uang modal dulu,” ucapnya. Bagi Widyana semua itu bukan kendala, malah ia menganggap itu sebagai tantangan yang harus dihadapi.

Bukan Kursus Biasa

Fokus utama dari FSEC adalah mengembangkan potensi dari anak-anak, tetapi

I Maret 2016 I Tahun VIII I

ternyata peminat kursusnya tidak hanya berasal dari anakanak. “Ada beberapa yang memang sudah dewasa terus mau kursus, biasanya di kursus gambar atau tari. Bahkan ada satu peserta kursus yang sudah berumur 60 tahun lebih dan masih mengikuti kursus balet disini,” ucapnya. Untuk itu Widyana harus mengusahakan memberi yang terbaik untuk para peserta kursusnya. “Karena kita harus memiliki standar yang harus dipenuhi maka para guru atau @MajalahElshinta


PROSPEK

mentornya pun harus dipilih dengan ketat.” Untuk sekolah baletnya saja para pengajarnya memiliki sertifikat yang diakui oleh Inggris. Alasannya dengan sertifikat itu maka jika nanti ada kesempatan Widyana berkeinginan untuk membuka sekolah balet di negara-negara tetangga, juga bisa. Dengan demikian tidak melulu diisi tenaga asing. Saat ini untuk beberapa jenis kursus, Widyana sudah membuka di beberapa daerah di Indonesia. Untuk Ohayo Drawing School atau sekolah menggambarnya saja saat

pendapatnya serta melakukan update mengenai materi ajar. “Karena kualitas itu yang terpenting kita menjaganya dengan cara seperti itu, jadi setiap yang diajarkan di cabang dan di pusat tidak terjadi perbedaan, dan diharapkan hasilnya pun samasama memuaskan,” tambahnya. Terlebih lagi para mentornya juga diberikan pelatihan khusus seperti mengikuti workshop atau terbang langsung ke Jepang untuk mempelajari menggambar di sana. Widyana mengaku sangat

ini sudah memiliki lebih dari sepuluh cabang. Sekolah menggambar ini terdiri dari beberapa jenis mulai dari gambar krayon sampai lukis pada kanvas. Untuk tetap memiliki kualitas yang sama disetiap cabangnya, Widyana memiliki agenda rutin yang diadakan setiap bulannya. Dimana para mentor dapat menuangkan keluh kesah dan

selektif dalam menjalankan FSEC. Ia memilih programprogram yang memang sudah disiapkan untuk jangka panjang. Kelas sempoa di FSEC adalah kelas yang sudah diakui karena Sempoa Sip sendiri sudah mendapat pengakuan dari berbagai negara di dunia. “Karena saya ingin yang diberikan adalah yang paling bagus, jadi para peserta bisa puas dan mendapatkan pengetahuan yang mereka inginkan disini,” ucapnya. Widyana pun

@MajalahElshinta

memiliki target ke depannya nanti. Ia ingin menyasar Masyarakat Ekonomi Asean. Ia menatap positif bahwa FSEC memiliki daya saing di ASEAN. Selain itu ia juga melakukan kerja sama dengan beberapa tempat kursus. “Karena masing-masing memiliki spesifikasi yang berbeda, jadi kita malah sering kerja sama dibidang promosi seperti tukar brosur dan lain-lain,”tandas Widyana. (teks/foto: Iwa)

I Maret 2016 I Tahun VIII I

63


Pitoto Kuliner

Usaha Makanan Khas Daerah Online Raup Untung 10 Juta per bulan

p

Pitoto Kuliner sendiri merupakan usaha atau bisnis kuliner yang dijalani Titin lewat media online. Ide ini muncul karena keinginannya untuk memiliki usaha. “Pitoto Kuliner diambil dari nama anak saya, dan saya kebetulan orang Jawa, jadi tak heran jika masakannya khas Jawa,” ujar Titin. Berkat dorongan sang suami yang juga ikut membatu menjalani bisnisnya kini Pitoto Kuliner sudah berjalan selama 1 tahun lebih. Awalnya Titin merupakan lulusan akutansi yang juga memiliki pekerjaan, namun keinginannya untuk berwiraushaa sangat kuat, barulah ia berani memulai usaha sejak Januari 2015. “Sebenarnya ini usulan dari beberapa teman dan keluarga untuk memilih usaha makanan, kebetulan saya sejak kecil sudah

64

Indonesia sebagai negara kepulauan dan memiliki beragam suku dan tradisi yang berbeda-beda, membuat setiap daerah memiliki makanan khas masing-masing. Banyaknya bahan baku dan rempah membuat makanan Indonesia menjadi kaya rasa. Hal inilah yang coba dimanfaatkan Titin untuk membuka usaha kuliner khas Jawa Tengah. Lewat Pitoto Kuliner ia menawarkan konsumen untuk mencicipi makanan khas dari berbagai daerah di Jawa Tengah. gemar dan diajari memasak,” papar Titin. Saat pertama pun hanya beberapa teman dan kerabat yang memesan, namun semenjak menggunakan media sosial mulai banyak yang mengetahui Pitoto Kuliner.

Cemilan Khas Daerah Laku Keras

Titin beserta suami awalnya kesulitan untuk menemukan makan khas daerah di sekitar tempat tinggalnya. Dari situlah muncul ide untuk memilih makanan tradisional sebagai usaha. “Dulu suka susah kalau lagi ingin makanan tertentu seperti kupat tahu khas Magelang. Kalaupun ada rasanya suka berbeda, tidak seperti yang dibayangkan,” papar Titin.

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


PROSPEK

Keinginan tersebut semakin kuat hingga akhirnya ia berani membuka usaha kuliner tersebut. Semenjak awal membuka usaha hingga kini, Titin mengaku tidak mengalami kesulitan berarti. Untuk memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen, Titin memberikan kebebasan dalam memesan menu makanan darinya. “Saya tidak memberikan syarat apa pun. Misalnya minimal pemesanan harus berapa dan jenis makanan apa. Selagi saya sanggup ya saya terima,” papar Titin. Hal ini menjadi poin tambah bagi usaha Titin dalam mendapatkan konsumen. Ia juga tidak keberatan jika jarak lokasi konsumen terbilang jauh. Biasanya ia mengandalkan jasa pengiriman barang untuk mengantar pesanan konsumennya. Sebenarnya target konsumen Titin merupakan orang-orang Jawa yang tinggal di Jakarta dan kerap merindukan masakan khas Jawa. Namun berkat media online pesanan tidak hanya datang dari kalangan yang diharapkan, namun lebih umum dan merambah semua kalangan. Biasanya Titin mendapat pesanan dari beberapa kerabat dan temannya, selain itu ia juga kerap mendapat pesanan untuk acara-acara pernikahan dan perorangan atau umum. “Kalau saya tidak tentu yang pesan. Maksudnya siapa aja yang pesan jalan terus,” ungkap Titin. Meskipun begitu ia mengaku tidak selalu memasak setiap harinya, karena jika pesanan ada ia baru mulai memproduksi

@MajalahElshinta

makanannya. Karena pesanan Pitoto Kuliner tidak menentu adanya, khususnya masakan daerah, Titin harus memutar akar untuk menemukan ide lain. Ia akhirnya tidak hanya memproduksi makanan khas Jawa seperti gudeg dan tupat tahu melainkan juga cemilan

khas Jawa seperti rempeyek dan kripik bayam. “Saat sedang tidak ada pesanan saya membuat rempeyek dan keripik,” ujar Titin. Namun siapa sangka justru rempeyek dan cemilan yang laku dan banyak dipesan sebagai oleh-oleh. “Saat ini memang lebih banyak yang pesan rempeyek dan

I Maret 2016I Tahun VIII I

65


keripik bayam, saya titipkan ke toko oleh-oleh,� ungkap Titin. Pitoto Kuliner saat ini sudah mengeluarkan berbagai macam cemilan khas Jawa. Seperti rempeyek teri, rempeyek kacang, rempeyek udang, rempeyek kacang hitam, kripik bayam, kripik daun singkong dan lainya. Biasanya ia dibantu oleh temannya untuk memasak pesanan. Dalam seminggu Titin biasanya bisa mendapat 400 pesanan bungkus cemilan seperti rempeyek. Semenjak menjalani usaha Pitoto Kuliner dan mendapat respon positif dari pelanggannya ia banyak

66

I Maret 2016 I Tahun VII I

ditawari untuk memamerkan produknya di berbagai acara. “Sempat beberapa event saya mendapat undangan dari mereka, namun ada kendala tenaga kerja sebagai penjaganya,� papar Titin. Ia masih kesulitan mendapatkan orang untuk menjaga stan saat acara, sebab di rumah ia tidak ingin meninggalkan anaknya yang masih kecil.

Mengikuti Jejak Sang Ibu

Memanfaatkan media sosial menjadi pilihan Titin untuk memasarkan produknya. Hal ini bukan tanpa alasan, @MajalahElshinta


PROSPEK

faktor kemudahan dan cepat mendapat pesanan salah satu alasannya. “Sekarang kalau sewa toko harganya mahal dan belum tentu konsumen banyak yang datang, selain itu konsumen yang tahu hanya sekitar toko, beda kalau lewat media sosial,� papar Titin. Terus aktif di media sosial juga menjadi kunci Titin untuk mendapatkan konsumen. Namun menggunakan media sosial menjadi alat promosi tak selamanya menghasilkan kepuasan. Sebab tak jarang justru sering dimanfaatkan orang

tak bertanggung jawab. Ada beberapa orang yang sengaja memanfaatkan media ini untuk melakukan kejahatan penipuan. Berutung Titin tidak menemukan hal semacam itu. Dalam memasarkan produknya ia sudah merambah seluruh Jakarta, Tangerang Selatan, Malang, Karawang, dan bekerja sama dengan market place khusus oleholeh. Titin juga telah mencoba untuk masuk ke wilayah kantin universitas. Sebenarnya darah untuk menjalankan usaha sudah ada mengalir didirinya. Bahkan

sang ibu masih berjualan saat usia senja, jadi tak heran jika ia mulai mengikuti sang ibu. Bisnis kuliner yang ia jalani selama setahun ini tidak membuat Titin untuk beralih ke kuliner khas lainnya. Ia percaya justru khas Jawa Tengah masakannya menjadi ciri khas tersendiri yang membedakan dengan pelaku usaha lainnya. Kedepannya Titin ingin memperbanyak varian masakan dan cemilan miliknya. Selain pemasaran yang perlu ditingkatkan dan juga dari segi tenaga kerja. Ia juga berkeinginan

untuk terus memasarkan produknya lebih luas.Titin pun optimis usahanya bisa terus berjalan. Apalagi usaha ini juga sekaligus melestarikan budaya khususnya kuliner daerah. Termasuk juga dalam menghadapi MEA. Bagi Titin yang penting adalah selalu tidak ragu jika ingin memulai usaha apa pun sehingga akan lebih mudah dalam menjalankan bisnis nantinya. (teks/foto:Bsu)

@MajalahElshinta

I Maret 2016 I Tahun VIII I

67


Taman Main

Tempat Bermain Yang Bebas dan Mendidik Pada masa balita, manusia mulai mengenal dunia dengan cara bermain dan belajar. Bahkan para peneliti mengatakan bahwa perkembangan manusia yang paling optimal adalah masa kanak-kanak. Seiring berkembangnya zaman, tempat bermain untuk anak terutama di kota besar sudah jarang ditemukan. Karena pesatnya perkembangan ibukota membuat lahan bermain untuk anak semakin sulit ditemui. Belum lagi kekhawatiran orang tua terhadap buah hati yang bermain di tempat bermain tanpa pengawasan orang tua. Melihat hal Citra Anggraeny bersama empat temannya mencoba memanfaatkan peluang usaha dengan menyediakan tempat bermain.

68

I Maret 2016 I Tahun VIII I

c

Citra dan empat orang lain yang masih memiliki hubungan keluarga berpikir alangkah serunya jika bisa membuat tempat bermain untuk anak-anak dimana anak-anak bisa bermain dengan bebas dan ditambah dengan aktivitas yang mendidik. Mereka berlima awalnya memiliki pekerjaan masing-masing, Citra sendiri merupakan seorang script writer saat itu. Wanita lulusan fakultas komunikasi UI ini memiliki ide untuk membuat taman bermain untuk anak dibawah umru 4 tahun. “Kita bukan menjadi tempat orang tua menitipkan anak, tapi kita lebih ke partner untuk orang tua dalam mengembangkan anaknya,� ujar Citra yang ditunjuk

@MajalahElshinta


PROSPEK

sebagai kepala sekolah Taman Main.

Mencari Investor

Ide Taman Main ini muncul karena dua orang dari lima pendirinya kebetulan baru memiliki buah hati. “Kebetulan dua orang pendirinya memang baru punya momongan, karena mereka baca-baca buku mengenai perkembangan anak jadi kita kepikiran kenapa tidak buat tempat untuk main anak-anak,” ucapnya. Setelah itu mereka melakukan diskusi untuk memikirkan konsep dan apa-apa saja yang diperlukan. Tentu dalam pembuatan taman main ini banyak sekali hal yang

harus dilakukan. Proyek ini dimulai di awal tahun 2015, mereka membuat proposal untuk membuat usaha dibidang daycare ini. “Untuk modal sendiri kita cari investor. Jadi di awal 2015 itu kita buat proposal untuk cari investor,” ucapnya. Selain mencari investor tantangan selanjutnya muncul dari pemilihan tempat yang akan menjadi taman main. Citra dan rekan-rekan melakukan survei ke beberapa tempat

@MajalahElshinta

namun mereka menimbangnimbang apakah tempat itu cocok untuk mengasuh anak. “Kita pernah survei ke salah satu gedung perkantoran, tapi tempatnya sempit dan terbatas,belum lagi disana menggunakan pendingin udara. Karena tidak sesuai akhirnya kita cari lagi yang lain,” tambahnya. Mencari ke beberapa tempat tak kunjung mendapatkan tempat yang ideal menurut mereka. Setelah cukup lama mencari akhirnya

mereka menemukan rumah di daerah Dharmawangsa Jakarta Selatan yang menurut mereka cocok dengan kriteria. “Bentuk gedungnya lumayan panjang, jadi kita renovasi dan semua dirombak total supaya lingkungannya aman untuk anak,” ucapnya. Pertimbangan itu dilakukan karena dengan begitu maka anak-anak bisa bermain di sana dengan leluasa. Launching pertama dari taman main sendiri baru

I Maret 2016 I Tahun VIII I

69


bisa dimulai di akhir tahun 2015. “Kita baru terima anak itu kurang lebih bulan September, jadi memang butuh waktu yang panjang untuk mempersiapkan semuanya. Tapi karena kita mengerjakannya dengan happy jadi tidak terlalu terasa,” tambah Citra.

Menjadi Partner Orang Tua Umur di bawah empat tahun merupakan masa emas untuk pertumbuhan anak, oleh karena itu Citra dan kawan-kawan berusaha sebaik mungkin mampu memberikan dukungan untuk pertumbuhan sang anak. “Banyak buku-buku yang menyatakan bahwa pada usia tertentu seorang anak harus bisa begini, atau begitu. Sebagai contoh babbling itu harusnya sudah dilakukan pada umur satu tahun, kalau lebih dari satu tahun berarti si anak mengalami gangguan,” ucap Citra. Berdasarkan pada pengetahuan itu Taman Main membantu orang tua untuk mencapai target-target pada umur-umur tersebut. “Setiap bulannya kami mendatangkan psikolog untuk melihat perkembangan anak-anak itu.” Bukan hanya dukungan psikolog, proaktif dari orang tua dikatakan Citra juga dibutuhkan. “Karena setiap anak itu berbeda contohnya ada anak yang alergi dengan jenis makanan tertentu, maka dari itu kita butuh aktif orang tua kalau-kalau saat dirumah terjadi sesuatu.” Citra juga memiliki semacam buku laporan yang berisi kegiatan apa saja yang anak-anak lakukan saat dititipkan disana. Selain itu, ia juga menyediakan makanan sehat yang dibuat khusus untuk anak-anak. “Karena

70

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


PROSPEK

untuk perkembangan anak itu sebaiknya belum menggunakan vetsin, jadi disini memang tidak menggunakan penyedap makanan, supaya perkembangan anak bisa maksimal,” tambahnya. Selain menyediakan tempat untuk main dan makanan bergizi, kurikulum yang dibuat sesuai dengan perkembangan anak tersebut. “Untuk kurikulum kami mendapatkan dari kenalan yang masih menjabat sebagai kepala sekolah. Sehingga pengalamannya sudah pasti sangat banyak.” Namun kurikulum tersebut tetap harus dibicarakan dengan berbagai pihak yang terkait mulai dari orang tua sampai psikolog. Meski baru berjalan kurang dari satu tahun Citra dan rekan-rekan mendapatkan banyak pengalaman. “Anakanak itu susah ditebak kadang hari ini dia ceria besok atau lusa bisa diam, karena itu kami @MajalahElshinta

banyak belajar. Contohnya ada anak yang langsung bisa akrab dan main disini, tetapi ada juga yang membutuhkan waktu untuk adaptasi dengan orang baru,” tambahnya. Diakuinya proses ketika orang tua harus meninggalkan anak terkadang bisa menjadi yang paling sulit. “Karena ada beberapa anak yang saat perpisahan sudah bisa ditinggal dan tidak rewel tapi ada pula yang harus nangis-nangis dulu baru bisa ditinggal,” ucapnya sambil tertawa. Saat ini terdapat lima anak yang belajar tetap disana. Ditambah dengan anak-anak yang dititipkan secara harian. “Jadi kami memang menerima penitipan mulai dari bulanan, mingguan dan harian,” tambahnya. Untuk yang harian sendiri terkadang ada anak yang sudah melebihi umur empat tahun, dan biasanya ia menjelaskan apa-apa saja yang

dikerjakan di taman mainnya, orang tua tinggal memilih mau menitipkan atau tidak. Bicara mengenai target kedepannya, Citra ingin usahanya ini bisa berkembang hingga nantinya bisa mendirikan TK, SD dan seterusnya. “Untuk saat ini kita tidak terlalu banyak menerima anak agar anak-anak itu bisa lari-lari dengan ruang yang luas.” (teks Iwa/foto:rre)

I Maret 2016 I Tahun VIII I

71


s

Saidah Hammurwani melihat bahwa hadiah bukan hanya sekadar hadiah saja, tetapi memiliki nilai dibalik setiap hadiah tersebut. Wanita yang akrab dipanggil Hammur ini melihat bahwa terdapat peluang yang besar dari hadiah atau gift itu sendiri. Sejak tahun 2009 ia sudah akrab dengan bisnis giftshop. Meski saat itu ia masih bekerja sebagai seorang HRD di sebuah perusahaan swasta. “Tahun 2009 itu saya sudah mulai berjualan di Facebook,

Arla Giftshop

Sukses Membuka Usaha Suvenir Unik Hadiah merupakan ungkapan perasaan kepada seseorang lainnya. Ungkapan ini biasanya diberikan pada saat kejadian istimewa atau perayaan. Hadiah yang diberikan pun bisa bermacam-macam mulai dari cinderamata khas suatu daerah atau barang-barang yang memiliki tujuan atau kenangan khusus dari si pemberi. tetapi saat itu masih bekerja di perusahaan. Baru pada tahun 2014 saya mengundurkan diri dan fokus ke bisnis giftshop ini,” ucapnya. Ia mengundurkan diri karena memang ia merasa bahwa tantangan yang ada di giftshop lebih besar. Selain tantangan ia pun sudah jenuh dengan rutinitas bekerja di perusahaan tersebut. “Karena sudah seperti itu setiap harinya saya merasa bahwa tidak ada perkembangan karena terus melakukan hal yang sama, berangkat pagi pulang sore besoknya begitu terus,” ucapnya.

72

I Maret 2016 I Tahun VIII I

Kerajinan Handmade

Hammur merupakan seorang pekerja di sebuah perusahaan swasta. Ia memiliki ketertarikan dengan dunia hadiah sudah lama, selain itu ia pun memiliki keterampilan membuat kerajinan-kerajinan tangan. Hammur yang pada dasarnya senang dengan handmade ini menyediakan gift yang rata-rata handmade. Saat pertama memulai bisnisnya ia mempromosikannya melalui akun facebook. “awalnya memang lewat Facebook, baru akhir 2014 saya memiliki offline shop disini” ucapnya. Hammur @MajalahElshinta


PROSPEK

mengatakan bahwa dirinya sangat terbantu dengan berbagai macam media sosial dan toko online yang sekarang ia gunakan. Menurutnya keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang saling menutupi. “Kalau sekarang lebih mudah penjualan di toko online, karena kita tidak harus @MajalahElshinta

mengecek satu persatu seperti di Facebook, tinggal melihat notifikasi sudah ketahuan barang pesanan pelanggan” ucapnya. Menurutnya media sosial merupakan sarana promosi yang baik, karena ia bisa langsung berinteraksi dengan para pelanggannya. “Tapi ada juga kekurangannya.

Karena kita harus mengurus satu persatu,” tambahnya. Untuk itu Hammur selalu rutin melakukan update gift. Semakin meningkatnya konsumen, Hammur kemudian membuka toko offline di sebuah ITC di daerah Jakarta Selatan. Dibantu oleh 2 karyawan Hammur sudah mengirim pesanan hampir ke seluruh Indonesia. Satu orang bekerja di toko offline dan satu orang lagi menjaga toko online. Dengan begitu efisiensi dari toko offline dan toko onlinenya bisa tercapai ucapnya. Ia sendiri saat ini kebanyakan menjaga di toko offline. “Kalau toko offline sebagian besar konsumennya berasal dari Jakarta dan sekitarnya, tetapi kalau toko online nya sudah pernah mengirim sampai ke Aceh,” tambahnya. I Maret 2016 I Tahun VIII I

73


Bekerja sama Dengan Pengrajin

Untuk mendapatkan gift dengan kesan yang berbeda Hammur memang memiliki ciri khas yang berbeda dengan giftshop lainnya. “Karena kalau kami menjual barang-barang yang memang handmade, baik itu berasal dari lokal maupun dari mancanegara,” ucapnya. Ia pun mengatakan bahwa pasar dari gift shop sendiri harus melihat tren yang sedang banyak digandrungi oleh orang-orang. “Saat ini yang sedang banyak dicari itu kain dari Bali, saya mendapatkanya dari pengrajin disana” ucapnya. Barang-barang yang dijual di tokonya sebagian besar merupakan produk handmade, ada banyak jenis yang ia jual, mulai dari aksesori hingga tas tangan. Harga yang ditawarkan pun bervariasi mulai dari puluhan ribu sampai jutaan. “Biasanya yang

74

murah itu semacam pajangan yang kecil-kecil, sedangkan untuk tas handmade bisa mencapai jutaan,” ucapnya. Barang-barang tersebut merupakan hasil kerjasamanya dengan beberapa pengrajin di Indonesia. “Karena sudah membuka sejak tahun 2009, saya sudah kenal dengan lumayan banyak pengrajin.

I Maret 2016 I Tahun VIII I

Sejauh ini saya kenal lebih dari seratus pengrajin. Tapi saya sendiri juga suka membuat kerajinan tangan,” ucapnya. Menurutnya pengrajin di Indonesia memiliki kelebihan tersendiri. Karena ia @MajalahElshinta


PROSPEK

mengatakan bahwa pengerajin Indonesia memiliki ciri khas di setiap daerahnya. Karena keunikan itulah kerajinan tangan di Indonesia memiliki daya saing dengan gift dari luar negeri. Tetapi tidak semua hadiah yang terdapat di tokonya merupakan barang lokal terdapat pula beberapa benda @MajalahElshinta

yang memang di import dari luar negeri. Karena Hammur menginginkan keragaman hadiah yang dijual olehnya. Tidak sedikit orang yang tertarik dengan pernak-pernik yang berasal dari luar negeri ini. “Untuk saat ini dari luar negeri yang banyak diminati magnet dengan latar belakang tempat terkenal disana, seperti

menara Eiffel dan sebagainya,� tambahnya. Kedepannya ia ingin tokonya bertambah ramai. Karena saat ini ia ingin fokus mengembangkan bisnisnya saat ini. Dalam satu bulan ia mampu menjual lebih dari 150 item. “Untuk buka bisnis lain belum kepikiran karena memang saat ini ingin mengembangkan Arla giftshop ini sendiri,� ucapnya. Ia pun optimis dengan bisnis penjualan hadiah ini kedepannya akan terus berkembang karena menurutnya setiap orang memiliki alasan untuk memberi hadiah kepada orang lain. (teks:iwa/foto:rre)

I Maret 2015 I Tahun VIII I

75


Eco Moo Fresh Milk

Susu Segar 4 Bulan 40 Outlet Kejelian dalam melihat peluang pasar adalah syarat menjadi entrepreneur hebat. Dengan kejelian itu, Didi Sukidi, saat ini sukses mengembangkan beberapa bisnis yang menghasilkan pundipundi rupiah. Yang terbaru adalah Eco Moo Fresh Milk, yang didirikan sejak 4 bulan lalu dan kini telah berkembang menjadi 40 outlet.

D

Didi Sukidi, pria berusia 51 tahun ini terbilang sukses menjadi entrepreneur. Beberapa bisnis yang didirikannya saat ini telah berkembang, salah satunya adalah Bebek Djontor Malioboro. Sukses di kuliner tak menghentikan langkahnya untuk melakukan ekspansi bisnis. Sekitar 4 bulan lalu, bisnis baru yang dibidiknya adalah pengembangan bisnis susu segar dengan nama Eco Moo fresh

76

milk. Ketertarikannya dengan bisnis ini karena susu ini bisa dikonsumsi siapapun yang tak terbatas usia. “Ya, konsumennya dari anak-anak hingga dewasa. Selain itu, konsumsi susu masyarakat kita masih sedikit. Dengan banyaknya outlet susu segar ini, diharapkan agar masyarakat jadi lebih banyak untuk minum susu sehingga bisa lebih sehat,� katanya. Diakuinya, susu segar yang dijualnya itu didatangkan langsung dari para peternak

I Maret 2016 I Tahun VIII I

di sekitar Jakarta. Karena potensi pasarnya yang cukup besar, dalam 4 bulan berjalan outletnya pun sudah tumbuh menjadi 40 outlet. Outletoutlet tersebut tersebar di beberapa kawasan, dari mulai Jakarta, Tangerang, Bintaro, hingga Cikampek. Untuk pengembangannya, Sukidi menerapkan konsep kemitraan dengan para mitra lamanya dan juga para mitra baru. Menurutnya, ada 3 paket kemitraan Eco Moo, yakni tipe booth dengan harga sebesar @MajalahElshinta


PROFIL uSAHA

Rp 15 juta, ada tipe portable mini seharga Rp 9 juta, dan seharga Rp 5 juta untuk para mitra yang berjualan di food court. “Untuk yang paket booth, semua kebutuhan jualan sudah siap dan komplit. Mereka bisa langsung jualan. Sementara kalau yang di food court, umumnya tempat sudah ada, kami hanya menyuplai bahan baku.” Menurut Sukidi, saat ini untuk memenuhi semua kebutuhan bahan baku susu segarnya, dalam sehari ratarata bisa menghabiskan sekitar 500 liter susu. Dengan 20 varian rasa yang ada, susu yang tersedia masih dalam bentuk minuman dingin, dan ke depan akan dikembangkan untuk membuat susu panas. “Baru ada susu dingin dengan 20 rasa yang bisa dipilih. Nanti akan saya kembangkan untuk bisa sediakan susu panas juga,” sebutnya. Terkait

harga, untuk susu original per cup dijual dengan harga Rp 5000, dan untuk yang rasa sekitar Rp 8000 per cup. Modal dasar yang dibutuhkan dalam membuat 1 cup susu original hanya Rp 2300 dan yang rasa Rp 3300. “Jadi, keuntungan dari per cupnya lebih dari 100%. Karena itulah saya asumsikan BEP-nya bisa cepat,” kata Sukidi.

Dikatakannya, karena besarnya peluang pasar, salah satu outletnya bahkan ada yang mampu menjual hingga 40-50 liter susu sehari. Dengan penjualan tersebut, tak aneh jika balik modal pun bisa didapatkan dalam waktu satu bulan saja. “Memang tempat yang paling menentukan seberapa cepat bisa balik modal. Tapi umumnya sebulan sampai 2 bulan sudah bisa balik modal, karena kita sendiri sudah punya strategi pengembangan produk yang baik.” Sukidi pun mengaku

@MajalahElshinta

tak terlalu khawatir dengan banyaknya persaingan. Bahkan ia menganggap jika persaingan itu sebetulnya tidak ada. “Kami selalu kembangkan bisnis-bisnis baru, seperti sebelumnya kami kembangkan kuliner burung malon. Dari ide susu segar ini, lalu muncul merk-merk sejenis lainnya, bagi saya itu tak masalah. Artinya kita telah memberikan ide juga kepada orang lain untuk berbisnis. Dengan modal sekitar Rp 10 juta untuk mendirikan Eco Moo, sekarang pasar susu sudah lebih bagus dari sebelumnya. Dari total 40 outlet itu yang menjadi milik sendiri sekitar 5 outlet,” jelasnya. Dengan prospek pasar yang makin bagus, ke depan ia menargetkan bisa tumbuh hingga 400 outlet. Kalau pun target itu tidak tercapai, mencapai 200 outlet saja sudah sangat baik. “Harapannya tentu ini tidak berhenti sampai di sini. Pasti akan ada pengembangan baru lagi ke depannya. Dengan modal berapa pun, kami terus berusaha untuk kembangkan dan buat kelompok usaha baru. Prinsipnya, kami ajak orang untuk berwirausaha dengan jenis usaha yang terbaik saat ini,” demikian Sukidi. (Choen/Foto: Rangga)

Info Kontak Hubungi: 0812 9000 0765 Website: susuecomoo.com

I Maret 2016 I Tahun VIII I

77


Eiger

Gebrakan Dalam Pembuatan Tas Hingga Tembus Dunia

h

Hanya Lulusan STM

Awalnya setelah lulus dari STM pada tahun 1979 Ronny berkeinginan untuk masuk ke universitas, namun keadaan ekonomi orang tuanya saat itu tidak mampu membiayai kuliahnya. Sejak STM ia sudah memulai pengalamannya berjualan susu dalam palstik dan dijual ke tetangga-tetangganya. Ayahnya sendiri hanyalah seorang pedagang tas yang memiliki toko kecil. Di toko itu selain menjual juga memproduksi sendiri tas untuk dijual. Awalnya Ronny tidak memiliki keinginan untuk

Saat melakukan kegiatan seperti panjat tebing atau naik gunung maka memerlukan perlengkapan khusus sebab peralatan yang digunakan harus memenuhi standar tertentu. Ronny Lukito, pria kelahiran Bandung yang memelopori berdirinya perlengkapan naik gunung Eiger. Berkat kegigihan dan kemauannya untuk belajar membuat Ronny yang anak pedagang tas mampu membuat merk tas yang berhasil menembus pasar ekspor. Tidak hanya Eiger sederet nama seperti Eksport, Bodypack, dan lain-lain merupakan hasil dari jerih payahnya.

menjadi pengusaha. Namun setelah lulus dari STM ia harus berpikir secara realistis melihat keadaan ekonomi keluarganya saat itu. Ia memutuskan untuk membantu orang tuanya yang berjualan tas di toko milik ayahnya. Di situ ia belajar banyak mengenai tas, mulai dari proses produksi tas hingga display tas di toko tersebut. Di pagi harinya ia tetap menjual susu ke tetangganya dan sepulang sekolah menjadi montir. Semua itu harus dilakukan karena ia tahu

78

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


PRODUK INDONESIA

Slideshare.net bahwa dirinya tidak bisa bermalas-malasan. Tak lama setelah bekerja di toko ayahnya ia membuka peluang usaha baru yaitu pembuatan tas. Saat itu merk yang digunakan adalah Butterfly, merk itu diambil dari merk mesin jahit yang digunakan untuk menjahit tas buatannya. Tas yang ia buat ia pasarkan ke beberapa supermarket, namun ternyata tidak semulus yang ia harapkan, beberapa kali produknya ditolak oleh pihak supermarket. Kalaupun ada produknya yang diterima hasilnya juga tidak begitu besar. Pantang menyerah Ronny terus menawarkan produknya, kali ini ia menyebarnya ke beberapa toko di daerah-daerah untuk @MajalahElshinta

menjadi mitra pengecernya. Namun hal itu juga tidak mudah. Permohonan untuk menjadi pemasok di supermarket baru diterima pada permohonan yang ke 13 kali, dan saat itu tas yang dijual pun masih sedikit. Dengan modal kurang dari satu juta rupiah Ronny membeli 2 buah mesin jahit dan mempekerjakan satu orang untuk memproduksi tas buatanya. Lama-lama Ronny ,meras tidak puas dengan hanya menjadi pemasok di supermarket saja. Maka ia berkeliling daerah untuk mencari pasar baru bagi produksi tasnya. Tidak hanya berkeliling ia juga menambah pengetahuan dengan membaca buku-buku yang sesuai I Maret 2016 I Tahun VIII I

79


courtesy: photobucket

courtesy: photobucket

dengan pengembangan dirinya. Saat itu keingian untuk menambah pengetahuan karena ia merasa bahwa dirinya merupakan orang baru dalam bisnis ini, jadi ia harus terus menambah pengetahuan dan menambah relasi dan koneksi dengan sebanyak-banyaknya orang. Keinginan untuk berkembang diwujudkannya dengan menghadiri seminar, kursus-kursus, dan menyewa konsultan dibidang keuangan. Tahun 1984 ia membeli sebidang tanah karena

80

I Maret 2016 I Tahun VIII I

marasa harus menambah produksi, dan dua tahun kemudia ia membeli tanah lagi untuk menambah produksi tasnya. Tahun 1986 ia merekrut marketing profesional untuk menambah penjualan dari tas buatanya, setelah kurang lebih lima tahun bergelut dibidang tas ia memahami apa-apa saja yang diperlukan dalam bisnis yang dikerjakannya. Ia berhasil menjadi

@MajalahElshinta


PRODUK INDONESIA

pengusaha ternama dibidang tas. Saat ini tas produksinya tersebar luas didalam maupun luar negeri dengan produk yang terus divariasikan. Produk tas pun sudah semakin banyak mulai tas kamera, tas laptop, tas sepeda, tas harian, dry bag, tas selempang, tas pinggang dan lainlain. Kemudian Ronny memperluas produknya dengan merambah ke pembuatan dompet, pakaian, alas kaki, bandana, topi, sarung handphone dan masih banyak lagi. Eiger sendiri baru terbentuk pada tahun 1993. Nama Eiger diambil dari nama sebuah gunung di Swiss. Dari namanya sendiri secara sepintas tidak terlihat bahwa merk ini asli buatan indonesia. Eiger merupakan merk yang

ditujukan untuk para pelaku kegiatan luar ruangan seperti panjat tebing atau daki gunung. Awalnya Eiger hanya memproduksi tas saja, namun saat ini diversivikasi produknya sudah mencapai dompet, sarung handphone dan lainlain.

Instagram: @exsportbag

Berhasil Membuat Produk Lain

Selain Eiger terdapat beberapa produk yang juga sama terkenalnya yaitu:

Instagram: @exsportbag

Instagram: @exsportbag

@MajalahElshinta

Exsport Merupakan produk dengan disain yang ditujukan untuk anak muda khusunya remaja puteri, karena desain dan warnannya yang cocok dengan remaja puteri. Awalnya namanya adalah Exxon, namun karena nama tersebut mirip dengan nama perusahaan lain, nama itu diganti menjadi Export yang merupakan akronim dari export dan sport. Bodypack Merupakan merk yang pangsa pasarnya adalah masyarakat urban. Produk ini memiliki spesifikasi untuk menunjang kegiatan masyarakat urban yang kental dengan era digital. Bodypack menawarkan bermacammacam produk mulai dari tas laptop sampai tas untuk kamera. Dengan target pasar para pekerja kantor atau mahasiswa yang membutuhkan tas untuk mengakomodasi kegiatan mereka yang mobile.

I Maret 2016 I Tahun VIII I

81


Neosack Adalah produk yang ditujukan untuk perlengkapan anak sekolah. Khususnya SMP dan SMA. Xtreme Merk ini menghadirkan perlengkapan untuk para biker. Mulai dari kepala sampai kaki disediakan oleh merk ini. Dengan tagline “the Ultimate Riding Gear� Xtreme seolah mengukuhkan bahwa produknya mampu menghasilkan produk yang terbaik untuk para pengendara kendaraan beroda dua.

courtesy: Eiger-XTREME

facebook.com/neosack

Nordwand Senada dengan Eiger, merk ini juga ditujukan untuk para petualang. Namun dengan harga dibawah Eiger. Dalam satu tahun Ronny mampu memproduksi 2.500.000 tas dengan 80.000 model yang berbeda. Dengan merk dan fungsi yang spesifik ini bertujuan agar produk mereka tidak saling memakan dipasaran antara produk yang satu dengan yang lainnya dan perusahaannya mampu menjadi produsen tas terbesar di Indonesia. Model yang dihasilkanpun terus mengikuti tren yang ada di dunia. Tidak diragukan lagi Ronny mampu membuat sebuah gebrakan dalam pembuatan tas di Indonesia dan luar negeri. (teks:Iwa, dari berbagai sumber/ft:istimewa)

courtesy: Eiger-Bodypack

82

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


Ratnawati Sutedjo

Keterbatasan seseorang bukan berarti tidak mampu nelakukan sesuatu karena kelemahan itu bisa menjadi sebuah kelebihan. Adanya dorongan dan keinginan yang kuat untuk berubah menjadi lebih baik menjadi kunci sukses selain kerja keras. Sayangnya belum banyak orang yang mau peduli dengan orang-orang seperti ini. Adalah Ratnawati Sutedjo yang rela terjun dan merangkul kaum tunarungu yang kemudian dilatih untuk memiliki keterampilan membuat kerajinan tangan.

Membangun Bangsa Bersama Para Tuna Rungu

m

Melalui PreciousOne yang didirikannya, ia telah membantu para tuna tungu memiliki nilai lebih dalam berkarya. “Sebenarnya saya hanya hobi dalam membuat kerajinan, saya tidak memiliki keterampilan menjahit. Untuk itu lah

83

saya membutuhkan mereka. Berkat tekat yang kuat, kami belajar bersama, dan akhirnya saling melengkapi,�ujar Ratnawati.Precious-One sendiri merupakan kelompok kaum penyandang tunarungu yang luar biasa. Mereka memiliki keterampilan membuat kerajinan tangan yang mampu bersaing dengan produk kerajinan orang pada

I Maret 2016 I Tahun VIII I

umumnya. Bahkan hasil kerajinan tangan mereka bisa dikatakan jauh lebih baik dari produk serupa umumnya. Pada awalnya Ratnawati tidak memiliki rencana apa pun untuk membuat yayasan ini. Namun sebuah musibah menimpanya, yang membuat dirinya harus beristirahat selama 2 bulan lamanya dan tidak bisa melakukan aktivitas

@MajalahElshinta


Seringkali saya ditolak karena alasan hasil kerajinan teman-teman Precious-One dianggap sebagai produk tunarungu yang butuh belas kasihan, dan tidak layak jual,

84

seperti biasa. Kemudian ia merenung dan merasa prihatin terhadap teman teman yang memiliki kebutuhan khusus dan tidak bisa apa-apa. “Saat itu saya merasa tidak berarti lagi, namun bagaimana dengan teman-teman lainnya yang memiliki keterbatasan fisik?� Ia berjanji jika sudah sehat

I Maret 2016 I Tahun VIII I

akan membatu mereka yang memiliki keterbatasan dalam bekerja. Setelah benar-benar sembuh, Ratna memenuhi janjinya. Ia kemudian mulai mengumpulkan kelompok anak-anak berkebutuhan @MajalahElshinta


SOSOK

khusus. Ia bertemu dengan penyandang tunarungu yang kesulitan mendapat pekerjaan. “Saat itu ia sering ditolak karena keterbatasan fisiknya, dan dianggap tidak mampu bekerja,” ujar Ratna. Hal ini membuat hati Ratna tergerak untuk membantu temanteman berkebutuhan khusus untuk mendapat pekerjaan. Keterampilannya belajar bahasa isyarat membuatnya mudah berkomunikasi dengan teman-teman berkebutuhan khusus lainnya. Awalnya ia hanya mengenal seorang tunarungu berusia 20 tahun, yang kemudian menawarinya bergabung dengan yayasan yang Ratna buat. Setelah diajari membuat kerajinan dan berhasil, barulah ia mengajak sesama teman tunarungunya untuk bergabung.

Kurang Adanya Kepercayaan Masyarakat

@MajalahElshinta

Pandangan masyarakat luar mengenai kaum berkebutuhan khusus memang diakui Ratna masih keliru. “Terkadang kita melihat teman-teman di luar sering meremehkan kami, mereka memandang kami dengan hati kasihan dan keprihatinan. Sebenarnya sudut pandang seperti itu yang membuat teman-teman kebutuhan khusus tidak memiliki kesempatan bekerja maupun berkarya.” ujar Ratna. Menurut Ratna seharusnya kita memberikan kesempatan kepada mereka untuk menunjukan kerja kerasnya yang bisa membuahkan hasil. “Masih banyak kaum tunarungu yang belum diberikan kesempatan untuk bekerja, ini sangat memprihatinkan,” papar Ratna. Saat awal memang diakui Ratna ada beberapa kesulitan dalam berkomunikasi, karena memang setiap orang

memiliki cara masing-masing. Namun seiring berjalannya waktu hal itu kini tidak menjadi masalah lagi. Dengan keterampilan dan kerja keras teman-teman PreciousOne berhasil membuktikan kemampuan mereka membuat kerajinan tangan. Sayangnya saat itu banyak beberapa tempat atau orang yang enggan bekerjasama untuk memasarkan produknya. “Seringkali saya ditolak karena alasan hasil kerajinan temanteman Precious-One dianggap sebagai produk tunarungu yang butuh belas kasihan, dan tidak layak jual,” ungkap Ratna. Hal ini tidak membuatnya menyerah, justru semakin memacu semangat untuk terus berusaha lebih keras. Seiring berjalannya waktu barulah kemudian beberapa tempat mulai percaya dengan produk teman-teman PreciousOnekarena kualitasnya

I Maret 2016 I Tahun VIII I

85


yang bagus. Tentunya hal ini membutuhkan pemahaman terhadap masyarakat. “Di sini kami memberikan perubahan sudut pandang mereka bahwa kami bukan pengemis yang butuh dikasihani, kami juga tidak meminta-minta, kami hanya butuh kesempatan dan kepercayaan Anda,” ujar Ratna. Saat ini teman-teman Precious-One berhasil membuat berbagai kerajinan seperti tas, tempat tisu, dompet, sarung bantal, tutup galon air, boneka jari, dan aneka hiasan dinding. Meski pun teman-teman Precious-One mendapat banyak pesanan bukan berarti mengesampingkan kualitas. Justru dari kualitas yang bagus itulah yang nantinya menumbuhkan sudut pandang yang berbeda terhadap kaum berkebutuhan khusus.

Berlajar dari Pengalaman

Ratna pernah memiliki pengalaman buruk namun memberikan kesadaran kepadanya. “Saya pernah menawarkan produk kami kepada salah satu Departement Store di Jakarta, namun mereka menolak dengan alasan tidak mau menerima produk buatan orang cacat,” ujar Ratna. Kemudian dari situ Ratna mulai sadar dan harus memberikan pemahaman yang berbeda terhadap masyarakat agar bangga dengan produk tunarungu. Walaupun Ratna mengakui kemampuan temanteman Precious-One, bukan berarti ia kemudian merangkul semua kaum tunarungu untuk bergabung dengannya. Ada beberapa alasan yang membuatnya tidak lantas mengumpulkan banyak orang atau kaum tunarungu. “Saya

86

tidak ingin memaksakan mereka untuk mau bergabung, karena kemampuan orang berbeda-beda dan juga karakternya,” papar Ratna. Ada beberapa teman yang tidak bisa menyesuaikan karena memiliki kemampuan yang berbeda. Selain itu juga keinginan yang kuat untuk berusaha terkadang sedikit berkurang. Jika sudah seperti ini Ratna tidak akan memaksakan kehendak mereka. “Di Precious-One kami memiliki beberapa kriteria bagi yang ingin bergabung. Pertama ia mampu berkomunikasi dengan baik,

I Maret 2016 I Tahun VIII I

kedua mau berusaha lebih baik, ketiga sikap atau atitude yang baik, dan ke empat kemajuan dari proses belajar.” Menurut Ratna komunikasi memang sangat penting, dan berpengaruh di kemudian hari.

Berikan Kesempatan

Walau pun Ratna mengaku memiliki kriteria namun ia tidak menutup kesempatan untuk siapa saja yang ingin bergabung. “Kami di sini sangat terbuka, tidak ada batasan usia atau lainnya,” ujar Ratna. Biasanya ia akan memberikan latihan selama 1 hingga 2 bulan untuk belajar, @MajalahElshinta


SOSOK

dari situ kemudian bisa terlihat kemampuanya, apa ada perubahan dan memiliki potensi kemampuan di bidang keterampilan atau tidak. Precious-One kini bukan hanya sebuah kelompok tunarungu dengan Ratnawati didalamnya. Precious-One lebih seperti kelompok yang saling berbagi suka duka dan mampu membuktikan kemampuan lewat media kerajinan tangannya. Adanya Precious-One sedikit

dikasihani dan kemudian dibeli. Namun lebih memberikan gambaran bahwa kami bisa melakukan apa pun jika kami berusaha dan diberikan kesempatan,” ungkap Ratna. Saat ini teman-teman Precious-One yang telah bergabung kurang lebih ada 20 orang, yang memiliki kemampuan berbeda-beda dalam membuat kerajinan tangan. Beberapa dari mereka bahkan mampu menghidupi keluarganya berkat kerajinan

penting seperti Gubernur DKI Jakarta, bapak Ahok sudah mengakui hasil karya temanteman Precious-One. Ratna sangat senang jika melihat hasil produknya bisa diterima dan digunakan masyarakat. “Ketika saya melihat orang menggunakan produk teman-teman Precious-One, saya sangat senang, walau pun saya hanya membantu mengarahkan,” ujar Ratna. Kedepannya Ratna ingin membuat suatu tempat yang

banyaknya telah membantu membuka lapangan pekerjaan terhadap kaum tunarungu. Yayasan ini juga mengajarkan teman-teman untuk mandiri. Meskipu banyak masyarakat yang masih meragukan kualitas dari produk teman-teman PreciousOne, Ratna tidak ragu memberikan label, produk ini hasil kaum tunarungu. “Tujuan kami memberikan lebel pada setiap produk bukan untuk

tangan ini. Dengan adanya pekerjaan meraka akan merasa lebih dihargai sebagaimana mestinya. Kini produk-produk buatan Precious-One sendiri telah tersebar beberapa toko di Jakarta, bahkan beberapa perusahaaan kerap memesan hiasan dinding bertuliskan slogan perusahaan mereka. Kurang lebih sudah ada 1000 macam kerajinan yan berhasil dibuat. Bahkan beberapa tokoh masyarkat dan orang

lebih besar dengan nama Rumah Inspirasi. Tempat ini nantinya ingin memberikan pemahaman bagi yang datang untuk terinspirasi dengan hasil kerja teman-teman Precious-One. “Walaupun kami minoritas, bukan berarti kami tidak mampu membangun bangsa dengan kemampuan kami,” tutup wanita kelahiran Solo ini. (teks:Bsu/ft:Rre)

@MajalahElshinta

I Maret 2016 I Tahun VIII I

87


Eddy Sudibyo

Menggulung Laba lewat Hulala Ice Cream Pan

E

Eddy Sudibyo melihat bahwa es krim bukan hanya sekedar cemilan biasa. Ia melihat potensi besar dari camilan yang dibekukan ini. “Karena dari pembuat es krim yang lainnya kita tidak pernah tahu kapan itu es krim dibuat atau disimpan dalam freezer, bisa satu hari bisa satu minggu bahkan bisa satu bulan,� ucapnya. Eddy memiliki sebuah franchise yang disebut Hulala Ice Cream Pan. Menjadi sangat menarik karena konsep dari es krimnya ini bukan lah menyajikan es krim dalam bentuk jadi. Tetapi pembeli dapat

88

I Maret 2016 I Tahun VIII I

Es krim merupakan cemilan enak nan sehat. Terlebih lagi ditambahkan dengan buah-buahan yang memiliki vitamin tentu menjadikan cemilan dingin ini makin dinikmati oleh masyarakat. Kelebihan lain dari es krim adalah varian yang sangat beragam. Ada banyak sekali rasa dan bentuk es krim mulai dari yang biasa sampai yang tidak biasa, bentuknya juga bermacam-macam ada yang di cup, stik, dan banyak lagi. melihat langsung bagaimana es krim itu dibuat dan dibentuk. Selain dari proses pembuatan es krim miliknya memiliki kombinasi yang sangat banyak sehingga para pembeli tidak akan merasa bosan dengan es krim yang itu-itu saja. “Untuk kombinasi kita hampir tidak ada batasnya, karena hari ini bisa pesan teh hijau besok bisa dengan taro, dan sebagainya,� ucapnya. Ia melanjutkan bahwa lima puluh persen pembeli memutuskan membeli setelah melihat proses pembuatan es krim. Eddy sendiri sudah memiliki ide untuk membuat bisnis ini sudah dari Desember 2014 namun baru bisa terwujud di pertengahan 2015.

@MajalahElshinta


Bisnis unik

“Karena saya sendiri harus mencari bahan baku dengan rasa yang cocok untuk lidah orang Indonesia,” tambahnya. Ia terus melakukan eksperimen mengenai usaha barunya sehingga nantinya bisnis, yang saat ini sudah memiliki 400 outlet bisa sukses sesuai keinginannya. Selain segi rasa, Eddy juga memikirkan bagaimana bisnisnya bisa menarik pelanggan maka ia memilih konsep open kitchen. Sebenarnya open kitchen sendiri bukan hal baru di dunia kuliner namun yang menarik adalah ketika open kitchennya untuk membuat es krim. Idenya didapat Eddy saat pertama kali melihatnya di Bangkok, dari situ ia terpikir untuk membuat usaha ini dengan ciri khas Indonesia. “Jadi kalau di Bangkok itu buahnya lebih banyak, sedangkan di Hulala sendiri es krimnya yang lebih banyak, buahnya istilahnya sebagai pelengkap saja,” tambahnya. Setelah melihat penjual es krim di Bangkok muncul rasa penasaran dari mesin yang digunakan untuk membuat es krim itu. Ia membeli mesin yang sama dari Bangkok. “Kita beli di Bangkok terus kita bongkar, setelah itu coba workshop dan assembly di sini, ternyata @MajalahElshinta

bisa,” ucapnya. Dalam waktu tiga bulan Eddy sudah dapat membuat mesin es krim yang diinginkannya. Namun masalah lain muncul. Urusan mesin memang dalam tiga bulan sudah bisa buat, tapi bahan baku perlu waktu sampai satu tahun baru bisa dapat yang cocok dan pas. Saat ini Eddy sudah memiliki enam outlet. “Enam ini memang untuk branding image, jadi terus bergerak dari pameran ke pameran lainnya,” ucapnya. Ia ingin membangun image produknya dengan cara roadshow dari mall ke mall. Sedangkan untuk kemitraan sendiri ia sudah memiliki kemitraan lebih dari 200 outlet di seluruh Indonesia. Belum genap satu tahun usahanya berdiri sudah terlihat perkembangan yang berhasil dicapainya sangat luar biasa. Dalam sebulan mampu menjual lebih dari ribuan cup. “Tiga puluh ribu itu saat data saya masih seratus lima puluh outlet, saat ini sudah dua ratus outlet,” ucapnya. Dalam waktu kurang dari satu tahun ia sudah mencatatkan namanya sebagai franchise yang sedang tumbuh dengan pesat. Dalam menjalankan usahanya Eddy memiliki sistem franchise yang berbeda dengan lainnya. Mereka menerapkan franchise tanpa biaya royalti. “Jadi untuk kemitraan tidak ada biaya royalti, kita hanya menyiapkan mesin dan bahan baku untuk mitra kita,” tambah Eddy. Saat ini ada dua jenis kemitraan yang ditawarkan yang pertama ada jenis single pan dan yang kedua adalah jenis double pan Impian terbesar Eddy saat ini adalah memiliki seribu outlet di seluruh Indonesia. “Saya bermimpi kalau bicara es krim roll maka para pelanggan langsung teringat Hulala,” ucapnya. Ia menargetkan nanti di tahun 2017 ia sudah memiliki seribu outlet. Ia mengatakan optimis karena sekarang ia sudah memiliki dua ratus outlet di seluruh Indonesia. “Saya yakin bisa sekarang saja sudah dua puluh persennya” pungkasnya. (teks:Iwa/ft:rre)

I Maret 2016 I Tahun VIII I

89


KONSULTASI BISNIS

J

90

t

Kapan Inovasi Dilakukan Pak Niam, Katanya agar bisa terus bersaing dalam berbisnis perlu melakukan inovasi. Lalu kapan sebaiknya dilakukan inovasi? Apakah ada periode waktunya? Terima kasih. Karim Bandung

Dear mas Karim, Makna inovasi adalah terobosan dari apa yang sudah dianggap status uo alias darisononya sudah begitu. Nah, supaya tidak begitu-begitu saja, dibuat/dilakukan lah sesuatu yang baru. Bisa berupa modifikasi, bisa berupa mencipta hal baru sama sekali dalam satu atau lebih elemen bisnis Anda. Contoh, Anda punya resto berdesain ruangan ala Sunda tradisional. Ya jenuh dengan tata ruang berpanggung dan berbilik bambu, Anda ubah menjadi setting minimalis. Itu bisa inovasi, karena tidak banyak prasmana ala sambel dan ikan asin di ruang yang bertata minimalis, misalnya. Jadi inovasi bisa dalam rangka menghindari kejenuhan. Bisa juga tidak sedang jenuh, tapi rejekinya yang lagi jenuh. Oke, cari pengembangan untuk mendongkrak omzet. Misalnya omzet Anda tidak naik lagi setelah 3 tahun lain menanjak terus. Eh, sejak tahun tidak merosot, tapi amat datar. Setelah Anda survei ternyata pelanggan kurang lagi berminat pada kemasan ala susu kemasan. Maunya pelanggan adalah I Maret 2016 I Tahun VIII I

healthcatalyst.com/ kemasan lebih modis. Maka walaupun sekadar keripik, Anda desain kemasan produk keripik Anda sebelah transparan, sebelah lagi saja yang tertutup. Jadi, dari bagian yang transparan itu pelanggan bisa mengintip kesegaran kripik Anda. Siiipppp,….. itulah inovasi kemasan. Sekali lagi dalam rangka mendongkrak omzet. Atau seperti intro surat Anda, yaitu “dalam rangka terus bersaing.” Perusahaan jasa kurir Anda oke-oke saja. Kenaikan pangsa pasar ya 2-4% per tahun, selalu naik walau tidak signifikan. Kompetitor Anda kelihatan lebih agresif kenaikannya, sampai 10%. Lalu Anda mengambil langkah innovasi. Tidak hanya jadi jasa pengiriman barang, tapi tambah sekalian jasa penjemputan kiriman yang pelanggan Anda beli. Pelanggan sudah beli sepeda, minta diambil dari toko ke rumahnya, karena jasa pengiriman dari toko agak kemahalan, misalnya. Pakai jasa kurir service manjadi jasa “pick up service”. Itu inovasi demi kompetisi. Taxi tidak lagi mengantar pelanggan ke suatu tempat, melainkan menjadi jasa penjemput anak sekolah pulang ke rumah Anda. Nah, bisa toh? Jadi kapan sebaiknya inovasi diperlukan? jawabnya, ketika bisnis Anda membutuhkan peningkatan atau peremajaan atau positioning lebih baik di lapangan kompetisi. Minimal disaat itu Anda mencipta innovasi. Terimakasih. @MajalahElshinta


Niam Muiz

3partnership.com/

Ia adalah seorang inspirator handal dan konsultan bisnis, master trainer tamatan Amerika Serikat yan telah menelorkan lebih dari 8000 eksekutif pada berbagai level jabatan dan fungsi di berbagai wilayah Indonesia. Niam sendiri sudah malang melintang selama 20 tahun di dunia training, dan kini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Inspira Counsulting, Jakarta

Membuka Cabang

t J

Pak Niam, Jika usaha sudah lumayan maju, apakah sebaiknya membuka cabang atau dananya digunakan untuk membesarkan usaha? Apa pertimbangannya? Terima kasih banyak atas sarannya. Ervan Tangerang

Kecenderungan buka cabang hanyalah ketika menurut riset Anda tersedia pangsa pasar diluar wilayah yang sudah Anda jangkau ke wilayah lain. Buka cabang berarti Anda membuat operasi bisnis dengan nilai investasi yang hampir sama dengan saat Anda buka bisnis saat permulaan. Jadi buka cabang hanya dilakukan saat

@MajalahElshinta

Anda meyakini bisnis Anda hendak dipenetrasi ke wilayah lain. Jika dalam riset Anda ternyata pangsa pasar di wilayah yang selama ini dalam jangkauan ternyata masih ada segmen yang perlu diraup lebih dalam, maka itu yang disebut “membesarkan usaha� ditempat yang sama. Jadi tidak perlu buka cabang, melainkan memperluas bisnis yang sudah ada ditempat tersebut. Apa pertimbangannya?! Ya jangkauan pasar. Buat apa berspekulasi buka cabang di Cirebon, jika di Brebes tempat kelahiran Anda tempat Anda menjual telur bebek, masih tersedia pasa pasar yang belum Anda jangkau. Tapi jika pertimbangan Anda pasar di lokasi saat ini sudah optimal, maka bolehlah membuka cabang ditempat lain. Buka cabang secara fisik biasanya tidak terlalu sulit sepanjang pendanaan tersedia cukup. Tapi buka cabang perlu meninjau ketersediaan keahlian, karena SDM cabang biasanya tidak dapat “diekspor� dari tempat bisa sebelumnya. Kalaupun bisa hanya 1-2 orang, itupun dalam rangka mengajari tim baru di cabang baru tersebut. Tengkyu.

I Maret 2016 I Tahun VIII I

91


Gilang Ramadhan Studio Band

Ingin Menggali Bakat dan Potensi Musik Terpendam Pendidikan merupakan suatu hal yang penting, guna menjalankan kehidupan atau sebagai bekal untuk masa depan. Keterampilan atau kamampuan diri juga hal yang tidak bisa dikesampingkan pula dalam menjalani hidup. Dengan kata lain dua hal ini harus berjalan beriringan dan ada titik di mana kita harus memilihnya untuk melangkah lebih jauh.

92

I Maret 2016 I Tahun VIII I

l

Lama berkecimpung di dunia musik, membuat Gilang merasa sudah saatnya untuk membagi ilmu kepada yang lain. Kegemaran Gilang akan musik sudah terpupuk sejak kecil dimana ia selalu belajar barbagai alat musik. Musisi asal Bandung ini kemudian membuka kelas musik dengan nama Gilang Ramadhan Studio Band (GRSB) yang merupakan sekolah drum pertama di Indonesia.

@MajalahElshinta


INDUSTRI KREATIF

“Tepatnya 7 tahun lalu GRSB saya bentuk, bermodal tekat dan nekat,” ujar Gilang. Saat itu GRSB pertama didirikan di kota Pontianak, Kalimantan Barat. Walau GRSB ini dibuka untuk umum bukan berarti Gilang hanya memikirkan bisnis saja tapi lebih kepada ingin memberikan pendidikan musik terhadap masyarakat. “Sebenarnya sekolah musik yang saya dirikan tidak terlalu mengacu terhadap keuntungan bisnis semata, namun lebih bagaimana mengajarkan mereka bermain musik sesuai keinginan dan minat,” ujar Gilang. Gilang Ramadhan sendiri telah mengambil pendidikan musiknya di Hollywood of

saat belajar musik di Eropa dan negara lainnya, membuat Gilang tidak terlalu sulit dalam memberikan atau menularkan ilmunya terhadap anak didik. “Jika dikatakan sulit, sebenarnya memang tidak mudah juga, jadi ya jalani saja,” papar Gilang. Sejak awal mendirikan sekolah musik ini Gilang memang sudah serius, bahkan ia sudah menerapkan sekolah berstandar Internasional, baik dari segi pengajar maupun alat-alatnya. Kecintaannya terhadap musik khususnya drum memang diakuinya tidak ada habisnya. Meski pun kini GRSB sudah berhasil, ia tetap tidak bisa lepas dari kecintaannya menabuh

Professional School, pada jurusan musik dari 1980-1982. Kemudian ia melanjutkan pendidikan di Los Angeles City College jurusan Perkusi. Sekembalinya ke Indonesia namanya mulai melejit berkat kemampuannya dalam menabuh drum. Tak heran ia kerap bergabung dengan beberapa band ternama di era 80an. Namun ketika menjadi perintis dalam bidang sekolah musik diakuinya tidaklah mudah. Setelah menjalaninya ternyata perlu adanya beberapa aspek yang perlu diperhatikan guna sekolah musiknya berjalan dengan baik. “Ada beberpa hal yang kemudian saya pelajari sendiri dari beberapa buku, sehingga saya tidak buta saat menjalani hal ini.” Berkat pengalaman yang luas

drum. “Setiap hari saya selalu datang untuk bermain drum, bahkan semakin ke sini, kecintaan saya semakin meningkat,” ungkap Gilang. Tak heran bila Gilang terus dikenal sebagai musisi Indonesia, pemain drum. Bahkan jika melihat perjalanan kariernya, Gilang merupakan drumer nomor satu di Indonesia.

@MajalahElshinta

Gilang Ramadhan Studio Band (GRSB) Sejak awal mendirikan sekolah musik ini Gilang hanya fokus terhadap pengajaran alat musik drum. Namun karena banyaknya permintaan selain drum maka dibukalah sekolah musik dengan cabang aliran alat I Maret 2016 I Tahun VIII I

93


papar Gilang. Jika dibandingan dengan bayaran sekolah musik lain yang mengikuti jejaknya, GRSB bisa dikatakan lebih rendah, namun dengan kualiatas lebih baik.

Dampak Musik bagi Kehidupan

Saat ini sudah ada 30 cabang GRSB yang tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia. Bahkan telah melahirkan musisi handal dan ahli dalam bidangnya. “Di sini tidak selalu dituntut untuk menjadi musisi sejati, namun kami akan mengarahkan tentunya mana yang memiliki potensi untuk digali lebih dalam,” ujar Gilang. Dari beberapa orang tua yang menitipkan anaknya ke sekolah musik milik Gilang, mengaku terjadi beberapa perubahan pada si

lainnya. “Sejak mendirikan sekolah ini, saya sudah memersiapkan segala pelajaran yang akan diajarkan, termasuk pembuatan kurikulum segala usia untuk mendukung kegiatan belajar mengajar,”ujar Gilang. Saat memutuskan untuk membuat cabang alat musik lainnya, Gilang sempat ragu. Bukan tanpa alasan, keraguan akan rancangan ulang sekolah musik membuatnya khawatir. Nantinya ia juga akan mencari pengajar baru dalam bidang alat musik lain. Namun berbekal rasa percaya diri ia akhirnya mewujudkan Gilang Ramadhan Studio Band. Dari sekian banyaknya murid yang masuk 80 persen diantaranya adalah anak-anak. “Di sini kebanyakan murid berusia 13 tahun kebawah, paling muda berumur 2 tahun.” Dalam menjalankan sekolah musiknya Gilang tidak mematok bayaran yang tinggi. “Di sini kita usahakan bayaran yang ditarik dari orang tua tidak terlalu tinggi, namun bukan berarti kualitas pengajar di GRSB rendah.”

94

I Maret 2016 I Tahun VIII I

anak. “Banyak para orang tua yang berterima kasih, berkat musik kamampuan anaknya meningkat dalam bersosialiasasi, berani tampil ke depan, dan juga cara berpikirnya.” papar Gilang. Menurut penelitian bermain alat musik khususnya drum dapat meningkatkan motorik dan kerja otak lebih baik. Anak akan terbiasa dengan hal-hal baru dan mudah memahaminya. “Bahkan ada orang tua yang meminta agar anaknya tidak dikeluarkan (lulus) dari GRSB, dengan alasan saat bermain musik nilai si anak meningkat,” ungkap Gilang.

@MajalahElshinta


INDUSTRI KREATIF

Selain itu sekolah musik yang didirikannya turut ambil dalam membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. “Saya merasa GRSB ini bukan hanya sekadar sekolah musik pada umumnya, namun lebih memikirkan dampak jika sekolah ini ditutup, akan ada beberapa pihak yang terancam tidak mendapat pekerjaan,” tutur Gilang. Dengan kata lain dampak musik bagi masyarakat sangat luas.

Potensi Bangsa

Jika berbicara potensi bangsa menurut Gilang bangsa kita sangat kaya akan hal itu. “Indonesia ini luas, berbagai pulau berjejer, jika waktu kita sisihkan untuk mencari bakatbakat anak Indonesia tidak akan ada habisnya,” ungkap Gilang. Kurang lebih saat ini sudah

ada 3000 murid yang bergabung dengan Gilang Ramadhan Studio Band. Melihat banyaknya murid yang telah bergabung di GRSB awalnya membuat Gilang merasa kagum terhadap kemampuan anak di beberapa daerah. Menurutnya potensi anak bangsa kita tidak kalah jauh dengan bangsa luar, bahkan mampu unggul. “Sebut saja Joey Alexander, kemampuanya tidak perlu diragukan lagi dalam bermain musik, namun kita terkadang lupa bagaimana menjaga dan mengolah potensi itu,” ungkap Gilang. Joey Alexander adalah pianis

@MajalahElshinta

jazz Indonesia yang masih berusia 12 tahun dan pada bulan Februaru lalu ia memukau semua hadirin dalam acara Grammy Awards 2016. Untuk itu Gilang menegaskan bahwa hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara menjaga dan melahirkan darah-darah musisi yang memiliki potensi lebih. “Saat ini saya sedang fokus mendidik anak saya sendiri yang paling kecil. Jika saya perhatikan bakat bermain drum saya menurun ke darahnya,” papar Gilang. Sebisa mungkin setiap hari ia harus pulang ke rumah hanya untuk mengajari dan mengawasi anaknya langsung bermain drum. Rencana kedepannya Gilang ingin membangun sekolah musik di Bali yang menurutnya memiliki potensi yang besar. “Di sana banyak turis asing mancanegara berdatangan dengan kata

lain sebagai media pengenalan dan promosi terhadap bangsa asing, dan selain itu pula peluang untuk mendapatkan anak didik lebih banyak,” papar Gilang. (teks:Bsu/Ft: Rre)

I Maret 2016 I Tahun VIII I

95


Kawasan Jatinegara, Matraman, Cempaka Putih, Kalideres

Hujan Turun, Rezeki pun Mengalir

s

Turunnya hujan memang tergadang membuat aktifitas menjadi terhambat, jalanan yang sebelunya sudah padat, bertambah ramai saat hujan turun. Hujan menjadi masalah bagi pengendara motor yang harus tetap melanjutkan perjalanan saat hujan. Banyaknya pengendara roda dua di ibu kota membuat sejumlah pedagang jas hujan laris manis.

Sebab saat musim hujan

tiba, saat itu pula para pedagang musimam penjual jas hujan bermunculan. Mereka bagaikan jamur yang tumbuh seiring air hujan yang turun sepanjang hari.

daerah Jatinegara, Matraman,

daerah lainya. Keberadaan

Cempaka Putih, Kalideres,

pedagang jas hujan musiman

kerap dibanjiri pedagang

bahkan hingga Kramat Jati

ini sangat membantu bagi

musiman jas hujan adalah

dan masih banyak beberapa

pengendara motor yang

Salah satu daerah yang

96

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


SENTRA BISNIS pendapatan kan juga tidak menentu jadi tidak bisa kalau harus sewa tempat,” papar Eko. Biasanya para pedagang menggunakan gerobak atau menggelar lapak-lapak kecil untuk memamerkan barang dagangannya. Hal ini memudahkan mereka sewaktu-waktu ada razia dari petugas. Selain itu juga tak membutuhkan biaya yang mahal untuk menjajakan dagangan. Namun sejauh ini menurut Eko belum ada petugas yang menertibkan atau merazia para pedagang jas hujan musiman ini.

kesulitan mendapatkan jas

merupakan benda sekali pakai,

hujan.

setiap harinya ada saja yang

Adanya pedagang jas

membeli jas hujan. “Pas hujan

hujan musiman ini bukan

kata orang banyak rezeki,

tanpa alasan. Mereka percaya

jadi tidak bakal takut tidak

meskipun jas hujan bukan

laku kalau jualan jas hujan di

Profesi pedagang musiman masih bisa menghasilkan rezeki yang menjanjikan, asalkan pandai melihat peluang yang ada.

jalanan,” papar Eko salah satu pedagang jas hujan. Meskipun kemunculan pedagang jas

@MajalahElshinta

Entah siapa yang memulai

hujan musiman terkadang

menjajakan jas hujan di pinggir

membuat macet karena berada

jalan saat musim hujan tiba.

di pinggir jalan. “Memang

Biasanya saat hujan turun

terkadang suka macet karena

mereka sudah ada di tempat

banyak yang berhenti buat

mereka biasa menjajakan

beli, tapi mau bagaimana

dagangannya. Namun ketika

lagi tidak ada tempat lain,”

hujan tidak turun mereka

papar Eko. Keberadaan para

menghilang bagaikan tak

pedagang di sepanjang jalan

tercium jejaknya. Meskipun

ini memungkinkan mereka

para pedagang jas hujan

mendapat pembeli berpeluang

musiman hanya menggunakan

besar. “Kalau sewa tempat

gerobak dan menggelar papan

atau lapak bayarnya mahal,

kecil untuk menjajakan barang

I Maret 2016 I Tahun VIII I

97


dagangannya, bukan berarti barang yang dijajakan tidak berkualitas. Mereka biasanya menjajakan berbagai bentuk dan ukuran bahkan merek jas hujan. Mulai dari jas hujan anak-anak hingga dewasa, jas hujan berbahan plastik atau parasit, hingga jas hujan berbahan plastik tipis untuk sekali pakai. Mereka biasanya mematok harga mulai dari Rp 10 ribu rupiah untuk jas hujan sekali pakai hingga Rp 150 ribu untuk jas hujan berkualitas tinggi. Biasanya mereka mendapatkan barang dagangan dari berbagai pemasok atau perorangan, ada juga yang langsung membeli lusinan ke pabrik. Mulai dari merek lokal hingga merek luar pun mereka ada. “Kebanyakan barang dapat dari orang lagi tapi ada juga yang menawarkan langsung ke sini,” papar Eko. Dalam sehari tak tanggung-tanggung mereka mendapat Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu. “Kalau lagi hujan dan ramai bisa banyak yang beli, tapi kalau lagi panas bisa tidak ada sama sekali, ” ungkap Eko. Sebagai penjual musiman Eko sebenarnya sadar kalau keberadaanya

kalau tahun baru juga jual

hujan ia mulai menambahkan

sebagai pedagang kaki

terompet biasanya, kalau lagi

jas hujan sebagai barang

lima mengganggu. Namun

musim buah atau yang lainnya

dagangannya. “Saya sudah

kebutuhan ekonomi yang

ya saja jalani,” papar Eko.

lama jualan, hampir dua tahun

harus terus dipenuhi setiap

Lain halnya dengan Wahyu

lah, biasanya dari pagi sampai

harinya menjadi salah satu

ia sudah satu tahun menjual

malam orang pulang kerja,”

alasannya. “Kalau saya tidak

jas hujan, selain itu juga ia

papar Wahyu. Meski pun tidak

tentu jualannya, kalau lagi

biasanya menjual helm. Namun

hanya berjualan jas hujan, ia

musim hujan jual jas hujan,

seiring datangnya musim

tetap mengakui jika musim

98

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


SENTRA BISNIS Bayangkan berapa banyak orang yang terjun untuk memanfaatkan keadaan hujan yang terus mengguyur ini sebagai sumber rezeki. Mereka bukan hanya suatu fenomena yang muncul saat musim hujan tiba. Keberadaanya yang kerap dilupakan dan hanya penghias jalan secara tidak langsung ikut membangkitkan perekonomian kecil. Kemunculan para pedagang musiman seperti penjual jas

menghampirinya. “Kalau bisa si

hujan di sepanjang jalan, atau

ya tidak cuma pas musim hujan

para pedagang terompet atau

lakunya, tapi mau bagaimana

lainya merupakan sebagian

lagi jualan seperti ini kan tidak

kecil penggambaran begitu

tentu,� papar Eko. Meskipun

terbukanya peluang usaha

begitu Eko dan Wahyu terus

bagi setiap orang. Meski pun

berharap jika pemerintah dan

penghasilan mereka tidak

petugas tidak menertibkan

menentu nyatanya mereka

mereka kapan pun mereka

masih terus bertahan dan

hujan penghasilannya mulai

berjualan. “Kita kan cuma cari

tetap ada di saat masyarakat

bertambah saat menjual jas

penghasilan kecil-kecilan ya

membutuhkan. Dengan

hujan.

jadi minta pengertiannya, tapi

kata lain profesi pedagang

sejauh ini tidak ada,� ungkap

musiman masih bisa

Wahyu.

menghasilkan rezeki yang

Sebenarnya tidak ada kendala berarti bagi Eko dan Wahyu saat menjajakan

Adanya pedagang jas

menjanjikan, asalkan pandai

dagangannya. Mereka hanya

hujan di pinggir jalan memang

melihat peluang yang ada.

berharap meski pun hujan

suatu fenomena yang kerap

(teks: Bsu dan dari berbagai

tidak turun rezeki kerap

muncul saat musim hujan tiba.

sumber/foto: ist)

@MajalahElshinta

I Maret 2016 I Tahun VIII I

99


KONSULTASI franchise

J

100

Pasokan Bahan Baku

t

Pak Royandi, Saya ingin mengambil franchise kuliner. Tapi ada kecemasan dalam diri saya mengenai pasokan bahan baku nantinya. Misalnya keterlambatan datang dan sebagainya. Apakah kita bisa menuntut pada pihak franchisor jika itu terjadi? Terima kasih. Wahyu Jakarta Utara

Pak Wahyu yang baik, Pengiriman pasokan bahan baku biasanya diatur dalam perjanjian. Bila dalam perjanjian mengatur bahwa Franchisee dapat menuntut, maka Anda dapat menuntut. Bila tidak diatur dalam perjanjian dan Franchisor tidak dapat meyakinkan Anda, maka tentunya Franchisor tersebut bukan pilihan Anda. Biasanya pasokan bahan baku bila diatur oleh Franchisor, maka akan melibatkan juga supplier bahan baku. Anda pun akan diminta untuk membuat perjanjian dengan suplier tersebut. Dalam hal ini, umumnya Franchisor telah memiliki langganan pemasok yang dia percaya, sehingga kecil kemungkinan kegagalannya. Dalam perjanjian Anda dengan suplier bahan baku, biasanya ada klausul yang mengurai masalah keterlambatan tersebut. Bila suplier bahan baku tersebut ditunjuk I Maret 2016 I Tahun VIII I

oleh Franchisor, maka biasanya perjanjian tersebut sudah dievaluasi oleh Franchisor untuk keamanan Franchisee dan suplier. Bila suplier tidak ditunjuk oleh Franchisor, maka Anda perlu untuk meminta saran dan bantuan dari Franchisor mengenai isi dari perjanjian yang perlu dicantumkan antara Anda dengan pemasok. Franchisor juga umumnya telah memiliki pengalaman mengenai jumlah minimum stok bahan baku yang wajib dijaga dan dipertahankan. Semuanya dikarenakan pengalaman Franchisor dalam hal antisipasi bila terjadinya keterlambatan pengiriman bahan baku dari supplier. Bila sampai terjadi bahan baku kosong sama sekali karena keadaan pasar sehingga suplier tidak dapat memasok bahan baku, maka tentunya semua pihak yang membutuhkan bahan baku tidak akan mendapatkannya. Biasanya keadaan seperti ini disebut sebagai Force Majore dalam perjanjian. Oleh sebab itu anda perlu untuk mengikuti tata cara yang telah diatur oleh Franchisor. Hal yang terpenting sekarang adalah siapa Franchisor yang memiliki pengalaman seperti tersebut diatas. Anda perlu mencari tahu apakah Franchisor dari bisnis yang Anda minati tersebut dapat menjadi sandaran Anda. Anda dapat mulai bertanya pada masalah seperti yang anda sebut diatas langsung kepada Franchisor. Tanyakan juga apakah hal yang Anda risaukan tersebut dicantumkan dalam perjanjian Franchise berikut penyelesaiannya. Kemudian Anda dapat menanyai dan berdiskusi dengan para Franchisee dari Franchisor tersebut. Anda bisa bertanya juga kepada Franchisor, siapa Franchisee yang paling baik dari Franchisor tersebut untuk dapat ditanyai mengenai pengalaman Franchisee dalam membina hubungan dengan Franchisor. Anda dapat belajar dari Franchisee tersebut mengenai

@MajalahElshinta


Ir. Royandi Junus, MBA

Royandi Junus adalah seorang arsitek yang meraih S2 di bidang finance. Berkat pengalaman puluhan tahun di bidang bisnis development, membuatnya paham segala seputar franchise. Ia bergabung dengan pioneer konsultan franchise di Indonesia, yaitu International Franchise Business Management (IFBM). Tekadnya adalah membantu para Franchisor asing maupun lokal untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.

cara dia membina dan menjaga hubungan baik dengan Franchisor. Bila Franchisor belum memiliki Franchisee, paling tidak Franchisor sudah memiliki pengalaman yang cukup, sehingga Franchisor dapat bercerita antisipasi apa yang akan atau perlu dilakukan. Bila Anda masih merasa ragu dan tidak percaya, maka jangan Anda pilih dia sebagai Franchisor anda, kecuali Anda merasa sanggup untuk menanggulangi masalah tersebut sendiri. Pada beberapa kasus, sering terjadi bahwa Franchisee membeli bahan baku dari suplier yang tidak ditunjuk oleh Franchisor dikarenakan

masalah cashflow bagi Franchisee, dimana Franchisee kekurangan uang cash ditangan dan inventory menjadi overstock, sehingga penyelesaiannya biasanya memerlukan dana segar tambahan. Bila pembelian diperlukan karena kegagalan pasokan dari suplier yang ditunjuk, biasanya Franchisor mengijinkan untuk mengambil dari pemasok lain yang belum ditunjuk oleh Franchisor. Ada juga kalanya Franchisee bertemu dengan pemasok yang memang memiliki barang yang kualitasnya sebaik bahan baku yang dibutuhkan tetapi dengan harga jual

smartbisnis.co.id

harga yang lebih murah dan atau dikarenakan mendadak suplier yang ditunjuk gagal mengadakan bahan baku. Bila harga lebih murah, sebaiknya konsultasikan atau informasikan terlebih dahulu kepada Franchisor. Sering terjadi bahwa harga yang murah tersebut dikarenakan “dumping� dari kompetitor suplier, yang mana umumnya hanya untuk jangka waktu yang pendek saja. Sering terjadi saat pembelian dilakukan karena perbedaan harga yang murah, biasanya pembayaran dilakukan secara cash, sehingga pada saat tagihan dari suplier yang lama jatuh tempo, kita tidak atau belum memiliki uang cash lagi untuk memenuhi pembayaran tagihan, karena uang yang seharusnya dibayarkan kepada suplier yang ditunjuk telah dipakai untuk membeli bahan baku. Waktu itu mulailah timbul @MajalahElshinta

yang lebih baik dari pemasok yang ditunjuk oleh Franchisor. Maka Anda jangan ragu untuk menegur Franchisor dengan cara memberikan informasi tersebut kepada Franchisor guna dapat dibuat perubahan dalam hal suplier pasokan bahan baku. Franchisor yang baik akan selalu memikirkan kepentingan dari Franchiseenya. Sekarang tugas Anda untuk memilih Franchisor yang baik dari bisnis idaman Anda. Selamat berbisnis.

I Maret 2016 I Tahun VIII I

101


foto-foto: Instagram Super Bintang (@superbintangid)

Denny Cagur

102

Bisnis Clothing Line Bergaya Sporty

d

Denny bergabung

I Maret 2016 I Tahun VIII I

usaha tersebut. Selain itu,

dengan para artis

penampilan adalah hal yang

untuk memilih bisnis

sangat penting bagi mereka

ini dikarenakan mereka

dan ingin menularkannya

mempunyai keinginan

pada yang lain. “Super

yang sama di bidang

Bintang ini gabungan dari

fashion. Oleh sebab

saya, Ruben Onsu, Julia

itu mereka kemudian

Perez, Baim Wong, Kartika

bekerjasama dalam

Putri, dan Jessica Iskandar.” @MajalahElshinta


BISNIS SELEB

Kendati sudah sukses di entertainment, Denny Cagur pun juga tertarik untuk terjun ke dunia bisnis. Pilihannya adalah bisnis fashion yang bernama Super Bintang. Pemilihan nama tersebut bukan tanpa alasan. Karena di brand ini, tak hanya Deni saja tapi juga ada temanteman artis lainnya.

dalam usaha ini ia dan temantemannya tidak main-main. Sebelumnya mereka telah melakukan riset untuk memilih pangsa pasar mana yang cocok. Hasilnya mereka merasa kelas menengah kebawah

Meskipun bergabung dengan

mereka juga memiliki nama

adalah segmen pasar yang

satu brand yang sama akan

sendiri sendiri. “Untuk produk

tepat. Bahkan mereka sudah

tetapi setiap artis memiliki

saya nama brandnya DC

berencana akan memasarkan

pemasaran dan tim desainer

Denim.” Selain kaos, Denny

produk clothing ini keseluruh

masing-masing. Denny

juga memproduksi celana jeans

Indonesia. “Saat ini sudah

menggunakan cara melayani

dan jaket. Melalui labelnya

ada toko di Tanah Abang dan

foto setiap pembeli yang

tersebut, Denny mencoba

langsung menjadi pusat grosir.

sudah membeli produknya

menggambarkan gaya sporty,

Kami juga melayani untuk

minimal tiga produk. Demikian

casual, dan keren.

pembelian secara online.”

juga nama brand produknya,

Denny menegaskan

Denny Cagur memang sangat antusias menggeluti bisnis clothing line ini. Denny pun ikut terlibat proses kreatif pra produksi mulai dari konsep, desain produk hingga tahap produksi. Pria kelahiran Bandung ini tak keberatan walau cukup menghabiskan banyak waktu. Ia mengaku justru malah merasa senang. “Proses kreatif itu hal

@MajalahElshinta

I Maret 2016 I Tahun VIII I

103


yang paling

Jakarta saja, tapi seluruh

pembeli tertawa. Selain

menyenangkan.

daerah di Indonesia.

merasa senang, suami dari

Dimana harus ikut selektif

Demikian juga dalam

Santi Widihastuti ini juga

melakukan pemasaran. Denny

merasa tersanjung dengan

memilih mana bahan atau

tak keberatan meluangkan

dukungan masyarakat yang

pun pernik-pernik yang

waktu melakukan promosi

mengidolakannya. Maka

bagus dan sesuai untuk

dari mal ke mal. “Saya justru

Denny pun berusaha untuk

produknya.” Bagi Denny

senang sepert ini sebab

selalu mendekatkan diri pada

memilih resleting kancing

lebih dekat dengan fans

masyarakat dan bisa bertemu

merupakan keasyikkan

dan orang yang selama ini

langsung.

tersendiri. Bapak satu anak

hanya melihat kita di layar

ini rela ikut terjun langsung

kaca. Mereka bisa foto

karena ingin memberi yang terbaik bagi pelanggan clothing linenya dan sungguhsungguh dalam menjalankan usaha tersebut. “Saya serius dengan bisnis yang dijalani ini bukan sesuatu yang hanya sekedar iseng,” ungkapnya. Ia juga sering mengobrol dengan tim bagaimana gaya dan karakter yang disukainya.

Namun sesibuk apa pun, pemilik goyang bang

Jaly ini berusaha membagi

Proses kreatif itu hal yang paling menyenangkan. Dimana harus ikut selektif memilih mana bahan atau pun pernikpernik yang bagus dan sesuai untuk produknya

waktunya untuk keluarga. Untuk itu ia memiliki cara tersendiri agar kebersamaan dengan keluarganya tidak hilang. Denny mengaku masih bisa menyempatkan waktu untuk makan siang bersama anaknya, Fabian Muhammad Yahva alias Abi. Tidak hanya itu selama masih

Harga yang ditawarkan Denny

bareng, tanda tangan dan

memungkinkan, Denny juga

masih terjangkau tapi desain,

lain-lain.” Pemilik nama asli

sering mengajak anaknya

bahan, dan kualitasnya bukan

Denny Wahyudi ini mengaku

bermain. Bersama sang istri

murahan. Keseriusan Denny

bahagia bisa memberi

Denny Cagur selalu berusaha

juga terlihat dari tim produksi

kesenangan pada orang

ada saat Abi yang berusia

yang dimilikinya termasuk

lain. Untuk itu saat melayani

7 tahun itu membutuhkan

besar sebab segmen pasar

pembeli, ia selalu berusaha

mereka. Setiap weekand

tidak hanya menjangkau

melontarkan gurauan agar

selalu berkumpul dan saat

104

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


BISNIS SELEB Abi ada tanding basket, Denny dan istri akan berusaha menonton. “Abi senang sekali orangtuanya datang kalau dia lagi lomba basket. Waktu itu dia juara juara ketiga.” Kalau anaknya sedang tak ada kegiatan, Denny dan Santi akan mengajak anaknya ke lokasi syuting. Agar anak tahu kegiatan orangtuanya seperti apa, sekaligus bisa refreshing daripada hanya di rumah saja. “Sebetulnya orang yang banyak waktu belum tentu juga bisa main sama anaknya. Pokoknya tergantung kita mengatur semua. Tapi bagi saya family is number one,” tandas Denny.

foto: Instagram Denny Cagur (@dennycagur)

@MajalahElshinta

I Maret 2016 I Tahun VIII I

105


RH Salon & Family Spa

Bisnis Salon dan Spa Beromzet Cantik Bisnis untuk perempuan dan anak-anak akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan populasi dan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan masalah kesehatan juga kecantikan, terutama yang menyangkut ibu dan bayi.

S

Semua orang tua pasti akan memberikan yang terbaik bagi sang buah hati. Peluang ini lah yang diambil oleh Rina Laurantie pada tahun 2010. Kendati masih bekerja sebagai manajer sebuah bank asing terkemuka, Rina sudah memiliki store pribadi. “Dari yang awalnya hanya usaha part-time, ternyata salon & spa tersebut berkembang sangat cepat. Tingginya animo masyarakat, ikut berpengaruh.� Akhirnya pada tahun 2011, Rina membuka franchise dengan menggunakan brand RH Baby

106

I Maret 2016 I Tahun VIII I

& Mommy Spa. Namun pada akhir 2014, Rani mengubah brandnya menjadi RH Salon & Family Spa. “Agar masyarakat lebih mengenal RH dengan treatment yang lengkap seperti salon dan spa mulai dari bayi, anak-anak, ibu, dan bapak.� Dengan konsep demikian sampai saat ini sudah ada 16 store yang sudah buka dan akan buka. Ada 3 paket partnership yang

@MajalahElshinta


FRANCHISE

ditawarkan Rina yaitu Express Package dengan franchise fee sebesar Rp 250 juta beserta tiga paket termasuk didalamnya, Standart Package dengan frachise fee sebesar Rp 500 juta juga ada 3 paket didalamnya dan terakhir Premium Package dengan franchise fee sebesar 1 miliar terdiri dari salon, baby spa, kids & mommy, dan baby shop. Dengan harga tersebut franchise akan mendapat desain outlet sesuai kondisi lokasi, pasokan bahan baku, pelatihan SDM, prosedur operasional (SOP) yang teruji dan pengawasan kinerja yang fokus untuk pertumbuhan. “Untuk peralatan yang harus

dibeli sendiri oleh mitra, kami akan memberikan standarisasi,spesifikasi dan perkiraan harga.” Sementara untuk jaminan yang diberikan kepada mitra, bila ada barang maupun sipil ada garansi selama 3 bulan dari masa operational store, lebih dari itu sudah tanggung jawab dari owner cabang franchise. Untuk pemilihan tempat, Rina akan membantu mitra untuk survei lokasi. Setiap paket, luas lahan yang digunakan tidak sama. Misalnya Express Package dibutuhkan luas kurang lebih 100 meter persegi dengan 4 orang karyawan, untuk Standart Package luas yang dibutuhkan 200 meter persegi dengan 8 orang karyawan dan Premium Partnership luas lahannya 300 meter persegi untuk 12 karyawan.

@MajalahElshinta

Dengan omzet rata rata mencapai lebih dari Rp 50 juta rupiah maka perkiraan mitra bisa balik modal sekitar 24 -36 bulan dan jangka waktu kerjasama 3 tahun. “Namun hal itu dapat disesuaikan kembali dengan paket kemitraan yang diambil.” Selama menjalankan usaha ini, Rina mengaku kendala terbesarnya adalah mencari investor yang memiliki standar harga franchise kompetitif. Untuk mengatasinya, Rina pun rajin mengikuti roadshow pameran waralaba atau franchise dengan organizer pameran ke kotakota besar di Indonesia. Selain itu Rina juga

senantiasa menjaga kepercayaan. “Kami bekerja sebagai satu tim bersama dengan mitra-mitra untuk mencapai visi yang telah digariskan.” Sebagai penunjang langkahnya Rina tak pernah mau cepat berpuas diri dan terus berinovasi untuk senantiasa memberikan yang terbaik melebihi ekspektasi para pelanggan. “Baik berupa inovasi treatment atau pelayanan yang memang belum ada pada tempat baby atau kids lain.” Bagi Rani yang terpenting adalah ia melakukannya dengan ketulusan hati dan passion yang mendalam. Rani pun berbagi tips bagi yang ingin membuka usaha sepertinya. “Harus yakin dan fokus dalam kualitas dari produk yang ditawarkan sehingga pelanggan merasa nyaman dan tetap memilih produk yang kita tawarkan, jadi terbentuk loyal customer dari usaha yang sudah kita jalani.” (teks:eri/ft:dok. pri)

I Maret 2016 I Tahun VIII I

107


learnvest.global.ssl.fastly.net/

KONSULTASI psikologi

t J 108

Mudah Bosan Dr Andri, Saya tipe orang yang mudah bosan jika terlalu lama mengerjakan hal yang sama secara berulang-ulang. Saya sudah sering pindah pekerjaan. Tapi lama-lama saya ingin menetap pada satu pekerjaan saja. Teman menyarankan untuk membuka usaha sendiri. Apakah itu tepat untuk saya? Terima kasih atas penjelasannya. Lesmana Bekasi

Pak Lesmana yang baik, Orang bisa merasa bosan karena banyak faktor. Salah satunya adalah tidak adanya motivasi yang jelas dan kepribadian orang tersebut. Ada beberapa tipe kepribadian yang membuat orang mudah bosan dengan pekerjaan yang berulang. Ada juga disebabkan karena hal yang berulang

I Maret 2016 I Tahun VIII I

dan menjadi rutinitas lebih mudah membuatnya tidak termotivasi dalam melakukan pekerjaan tersebut. Kita memang harus selalu menjaga motivasi atau jika perlu kita mencari sesuatu tantangan yang lain. Saya sendiri sebagai seorang dokter sehari-hari bekerja dengan rutinitas yang hampir selalu sama. Intinya kebanyakan dari kita melakukan rutinitas yang hampir selalu sama dalam pekerjaan kita, motivasi dan tujuan kita dalam melakukan pekerjaan tersebut yang menjaga agar kita tetap fokus melakukan pekerjaan walaupun sepertinya membosankan. Usaha sendiri juga bukan berarti lepas dari kebosanan, semuanya berpulang pada Anda sendiri. Semoga membantu. Salam Sehat Jiwa.

@MajalahElshinta


Dr. Andri, SpKJ

Dr. Andri, SpKJ, FAPM adalah seorang psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik dan Psikiatri Liaison. Kini ia sebagai wakil Indonesia satu-satunya di American Psychosomatic Society dan The Academy of Psychosomatic Medicine, organisasi Psikosomatik yang berkedudukan di Amerika. Aktif di World Psychiatric Association pada bidang Psychiatric, Medicine and Primary Care. Tugas rutinnya mengajar di FK UKRIDA dan dokter penanggung jawab Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tanggerang.

Sering Meminjam Dana

t

Dr Andri Saudara senang sekali meminjam dana setiap kali ada yang menawarinya dengan alasan untuk mengembangkan usaha. Memang bukan meminjam pada saya tapi saya tetap khawatir dia tidak bisa mengembalikan dana yan dipinjamnya. Bagaimana cara menegurnya agar tidak tersinggung? Terima kasih. Ryantama Bogor

@MajalahElshinta

J

Pak Ryantama yang baik, Selama ini apakah saudara Anda pernah meminjam uang dan tidak mampu mengembalikan? Kalau tidak pernah artinya dia sudah meminjam dengan perhitungan tetapi mungkin Anda khawatir saja kalau-kalau hal itu tidak terjadi. Sebenarnya hatihati memang bagus dalam usaha, tapi terlalu hati-hati juga membuat seseorang tidak bisa maju. Orang yang selalu penuh kekhawatiran juga tidak baik untuk mental psikologisnya. Jadi kalau memang maksud Anda baik, tidak masalah Aanda menegurnya asalkan tujuannya untuk kebaikan dia sendiri. Saya yakin niat baik akan membuatnya memahami kebaikan Anda. Semoga membantu. Salam Sehat Jiwa I Maret 2016 I Tahun VIII I

109


Bisnis Paling Cerah untuk para Perempuan

Tak bisa disangkal, sebagian besar pergerakan dunia bisnis memang masih didominasi oleh laki-laki. Meski isu kesetaraan gender terus digaungkan oleh berbagai kalangan, namun sebagian besar perempuan Indonesia masih berada di

setengah populasi penduduk Indonesia adalah bergender perempuan. Tentu ada beragam alasan kenapa

sektor privat dan informal. Dalam Konferensi Women Economic Enpowerment 2015 terungkap jika jumlah perempuan pengusaha yang terjun ke bidang bisnis dan pemimpin manajemen (leadership management) masih sedikit. Persentase perempuan yang duduk di kursi manajerial hanya berkisar 5%. Padahal, lebih dari

110

I Maret 2016 I Tahun VIII I

perempuan tidak memilih bisnis untuk kariernya. Salah satu alasan yang paling umum adalah karena sibuk mengurus rumah tangga. Padahal, potensi perempuan untuk sukses sama besarnya dengan para lelaki. Bahkan perempuan mungkin bisa lebih sukses dan cemerlang mengatur sebuah bisnis. Karena perempuan memiliki beberapa kualitas yang jarang dimiliki oleh laki-laki. Salah satu peneliti di Harvard University mengatakan jika

perempuan memiliki sifat leadership yang lebih baik ketimbang laki-laki. Selain itu, perempuan juga memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan yang baik dan tepat. Geliat bisnis para @MajalahElshinta

foto: www.fournierhealthmanagementsolutions.com

Sukses berbisnis tak hanya bagi para lelaki, kaum perempuan pun bisa sukses di dunia bisnis. Berbagai catatan tentang kesuksesan para perempuan itu, setidaknya bisa disimak dari beberapa pembahasan di Majels edisi kali ini. Ada beberapa jenis bisnis yang memungkinkan paling sukses jika dikelola seorang perempuan. Apa sajakah?


EXPO perempuan itu kini makin terlihat. Beberapa di antaranya bisa Anda baca dari ulasan Majels di edisi ini. Namun, tidak semua bisnis bisa cocok ditangani perempuan. Majels merangkum ada sekitar 8 bisnis yang paling cocok jika dinakhodai seorang perempuan.

Bisnis Kuliner

Banyak yang bilang, jika bisnis besar itu seringkali berawal dari hobi. Jika Anda perempuan yang hobi memasak, tak ada salahnya jika Anda memulai bisnis yang berkaitan dengan hobi Anda. Sala satu yang bisa dikerjakan, misalnya dengan membuat bisnis catering, rumah makan, café, dan restoran. Dari bisnis kuliner ini, sudah banyak perempuan yang membuktikan kesuksesannya.

Bisnis Fashion

Peluang bisnis fashion pun tak kalah menjanjikan bagi para perempuan. Pasar yang besar karena konsumennya yang banyak, membuat eksistensi bisnis ini terus berlangsung. Bahkan bisnis ini bisa dikatakan lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan beberapa jenis usaha lainnya. Pasalnya, bisnis ini bisa dimulai dengan tanpa modal dengan cara menjadi reseller. Selain itu, risiko kerugiannya pun relatif lebih minim dibanding bisnis lain. Anda bisa mencoba membuka butik off­ line maupun online yang menyediakan kebutuhan fashion wanita terkini. Anda boleh memilih satu spesifikasi produk atau menyediakan layanan one stop shopping sekaligus.

@MajalahElshinta

Bisnis Kecantikan

Selain bisnis fashion, bisnis kecantikan bisa menjadi besar jika dihandle oleh perempuan. Dengan sifat alamiah para perempuan yang ingin tampil selalu cantik dan trendy, tentu ini kesempatan Anda untuk mendulang keuntungan. Jadi, gunakan peluang ini sebagai “pasar” bisnis Anda. Bisnis kecantikan seperti membuat salon, spa, klinik kecantikan, atau membuka toko make up bisa menjadi pilihan. Atau, Anda bisa membuka gerai parfum dengan segmentasi pasar yang lengkap, dari kelas bawah sampai kelas atas.

Industri Kreatif

Dengan daya kreativitas dan keuletan yang dimiliki, maka perempaun sangat cocok untuk ‘menukangi’ bisnis di sektor industri kreatif. Beberapa bidang industri kreatif yang bisa dilakukan seperti industri hand­ made, design animasi, produksi pernak-pernik kebutuhan rumah tangga, dan lainnya bisa menjadi alternatif pilihan.

Bisnis Kebutuhan Bayi

Belakangan, bisnis penyedia aneka kebutuhan untuk bayi sedang trend. Di beberapa daerah, misalnya, toko yang khusus menjual susu balita atau popok terus menjamur. Bukan hanya itu, di sektor ini bisnis penyewaan peralatan bayi dan penitipan bayi juga sedang berkembang. Hal ini tentu bisa menjadi salah satu peluang bisnis yang bisa dijalankan oleh para perempuan, yang umumnya dekat dengan anak-anak

Bisnis Jasa Pendidikan

Bagi Anda para perempuan yang memiliki minat dalam bidang edukasi, maka bisnis ini juga bisa menjadi pertimbangan. Karena bisnis jasa pendidikan juga menjanjikan peluang meraih kesuksesan. Ada bebe­ rapa pilihan di bidang ini, misalnya dengan mendirikan lembaga pendidikan kursus memasak, kursus menjahit, membuat sekolah PAUD, membuat bimbingan belajar, kursus bahasa, kursus seni, dan kursus lainya.

Bisnis Intelektual

Khusus untuk perempuan yang memiliki background pendidikan tinggi serta skill mumpuni di bidang intelektual, maka beberapa bisnis ini bisa dilakukan. Sebagai contoh, Anda bisa mencoba untuk bisnis biro periklanan dan public relation, penerjemah, biro penulisan kreatif, konseling, konsultan, dan lain-lain.

Perdaga­ ngan

Selain 7 bidang bisnis sebelumnya, para perempuan pun berkesempatan untuk bisa sukses di bisnis perdaga­ngan lainnya. Yang bisa dilakukan di antaranya adalah dengan menjalankan usaha dagang seperti membuat toko, minimarket/ supermarket, counter, distributor/agen. Dengan beragam kategori tersebut, maka perempuan bisa memilih bisnis mana yang paling cocok dengan minat dan keahliannya. Teliti kemampuan Anda, dan jadilah womenpreneur hebat! (Choen, berbagai sumber/Foto: ist) I Maret 2016 I Tahun VIII I

111


Ajang para Pegiat Teknologi Digital

S

Social Media Week (SMW) 2016 kembali digelar di Jakarta (22-26/02) bertempat di Lt.8 Senayan City. Untuk Jakarta sendiri, SMW tahun ini merupakan kali ke-2 dihelat. Sebenarnya acara SMW tidak hanya dilakukan di Jakarta, di beberapa kota di luar negeri juga turut menggelar acara serupa. Seperti pada penyelenggaraan SMW 2016 ini, selain di Jakarta, di beberapa kota pun digelar serentak, yakni New York, Lagos, dan Hamburg. Bertajuk “The Invisible Hand: Hidden Forces of Technology”, yang mengangkat isu bagaimana perkembangan digital dan teknologi, diam-diam media sosial telah mengubah tatanan sosial dan banyak aspek kehidupan. Antonny Liem, CEO Merah Cipta Media Group, sebagaipenyelenggara mengatakan, “Tahun ini waktu yang tepat bagi Indonesia, di

112

I Maret 2016 I Tahun VIII I

saat teknologi dan media sosial telah menjadi kekuatan untuk semua aspek kehidupan masyarakat Indonesia.” Begitu juga dengan Frances Jaclyn Halim selaku General Manager Marketing & Promotion, Senayan City sebagai venue partner memaparkan begitu hebatnya kekuatan kemajuan teknologi dalam hal penjualan barang. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini, menghadirkan berbagai tokoh maupun elemen yang telah berkiprah di industri kreatif. Salah satunya Triawan Munaf (Kepala Badan Ekonomi Kreatif), Ari Juliano Gemma selaku Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi, @MajalahElshinta


FILE

Scott Levy (NBA South East Asia Managing Director), Paul Webster (Brand Development Lead Instagram), Roy Simangunsong (Country Head Twitter Indonesia), Aeran Ismail (LinkedIn Enterprise and Corporate Evangelist Southeast Asia), Keenan Pearce (Influencer of The Year, Influence Asia 2015) dan Andien (Penyanyi, Senayan City Style Makers Award 2013). Dalam kesempatannya, Kepala Bekraf Triawan Munaf meluncurkan aplikasi seluler tentang informasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dijuluki BIIMA, Bekraf’s

IPR (Intellectual Property Rights) Info in Mobile Apps. “Aplikasi ini diluncurkan guna menunjang kerja kreatif masyarakat dalam konteks HKI yang perolehannya dapat meningkatkan nilai ekonomis sebuah produk kreatif,” tukas Triawan. Sementara itu Ari Juliano Gemma berharap jika aplikasi info HKI yang diluncurkan tersebut dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami perlindungan hak kekayaan intelektual atas karya-karyanya. Di lain pihak Roy Simangunsong @MajalahElshinta

mengungkapkan, jika ke depan Twitter juga akan terus melakukan peningkatan pada fiturfiturnya. “Kami akan berusaha untuk terus ada peningkatkan (fitur), kami juga sedang bekerjasama dengan pertelevisian untuk meningkatkan dan pemanfaatan Twitter sebagai media promosi,” kata Roy.

Elshinta di SMW 2016

Elshinta.com yang menjadi media patner dalam SMW 2016 pun ikut ambil dalam kegiatan ini. Dalam ajang ini Elshinta kembali memperkenalkan aplikasi besutan PT Content First Indonesia (CFI), IDA (info dari Anda). “Aplikasi ini merupakan wadah bagi masyarakat guna memberikan informasi atau pun berita yang sedang terjadi di sekitarnya,” sebut Mario Vau, Divisional Manager CFI. Aplikasi ini terinspirasi dari antusiasme masyarakat dalam memberikan berita, citizen journalisme. IDA sendiri awalnya merupakan program Radio Elshinta yang ada sejak awal tahun 2000. Namun baru di tahun 2015 IDA dimuat dalam bentuk aplikasi yang terhubung dengan Elshinta.com. Wakil Pemimpin Redaksi Elshinta Ahmad Widodo mengungkapkan, “Aplikasi ini diharapkan semakin banyak pengguna yang melibatkan banyak kalangan masyarakat.” Dengan kehadiran sistem aplikasi IDA ini diharapkan masyarakat lebih mudah untuk memberikan informasi atau berita kepada khalayak luas langsung dari gadget mereka. Di hari terakhir SMW 2016 diisi dengan 3 sesi Masterclass yang memberikan pembelajaran praktis dari para pakar industri kreatif, dalam dan luar negeri. Selain itu ada pula temu komunitas yang dihadiri lebih dari 35 komunitas. (Teks: Bima/ Foto: Rangga)

I Maret 2016 I Tahun VIII I

113


16 Tahun Program News and Talk Radio Elshinta

Memangkas Batas, Memangkas Segala Hambatan

t

Tanggal 14 Februari menjadi tanggal yang bersejarah bagi PT. Radio Elshinta. Karena pada tanggal ini merupakan hari jadi program News and Talk Radio Elshinta, yang pada tahun 2016 ini telah memasuki usia yang ke 16. Pada perayaan yang ke 16 ini merupakan gabungan berbagai acara yang bertujuan untuk bersyukur kepada Tuhan YME karena telah memberikan kesempatan untuk terus berkembang. Dalam sambutannya, Iwan Haryono selaku Pemimpin Redaksi Radio Elshinta

114

I Maret 2016 I Tahun VIII I

mengatakan, tema pada ulang tahun kali adalah Memangkas Batas. Dimana memangkas segala hambatan dan rintangan. Karena selama ini sudah terbukti radio dengan slogan news and talk ini mampu berkembang hingga saat ini. Program berita News and Talk Radio Elshinta ini telah mampu bersaing dengan radio lain walau berisi berita selama 24 jam. Pada kesempatan acara ulang tahun tersebut juga diberikan penghargaan berupa pin emas kepada karyawan yang sudah bekerja selama 15 tahun. Untuk memeriahkan peringatan 16 tahun, Radio Elshinta menggelar kuis 16 titik bagi para pendengar setia. Para pendengar mendatangi lokasi yang telah ditentukan di wilayah DKI Jakarta setelah ada petunjuk yang disampaikan dan menyebut passwordnya. Para pemenang akan mendapat hadiah senilai Rp1 juta berupa voucher belanja dari Indomaret. Sedangkan kuis 16 kata berhadiah grand prize Rp 5.000.000, dan hadiah harian Rp 500.000 bagi yang bisa menjawab pertanyaan harian yang ditampilkan secara acak di situs Elshinta.com. @MajalahElshinta


FILE

Di usia yang ke 16 ini, Radio Elshinta terus berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi pendengar. Berbagai pembenahan dan peningkatan layanan untuk konsumen setia pun terus dilakukan untuk memenuhi keinginan publik. Selamat ulang tahun, Radio Elshinta! Jaya selalu di udara! (teks:eri/ foto:aw,rre)

@MajalahElshinta

I Maret 2016 I Tahun VIII I

115


Peresmian Taman Bacaan Masyarakat Srengseng Sawah Pengetahuan sangat penting pada era kemajuan teknologi saat ini, tidak hanya di bidang teknologi tapi berbagai bidang juga mengalami kemajuan. Untuk mendapatkan pengetahuan tentu ada banyak cara mulai dari membaca, meneliti sampai melakukan eksperimen. Melihat pentingnya pengetahuan Politeknik Media Kreatif (Polimedia) bekerja sama dengan kelurahan Srengseng Sawah untuk membuat taman bacaan masyarakat.

t

Taman bacaan masyarakat yang terletak di sebelah kelurahan ini memang dibuat untuk mendorong minat baca masyarakat. “Saya harapkan taman bacaan masyarakat ini akan menghasilkan peningkatan di dareah Srengseng Sawah ini” ucap Tubagus Masruri, lurah Srengseng Sawah.

116

Taman bacaan yang diresmikan pada tanggal 17 Februari 2016 kemarin ini dihadiri oleh perwakilan TNI, Polri, dan beberapa tokoh masyarakat. Taman bacaan masyarakat ini akan dikelola oleh pihak Polimedia dengan bantuan dari kelurahan. Selain sebagai

I Maret 2016 I Tahun VIII I

tempat untuk membaca buku, taman bacaan ini nantinya akan menjadi tempat untuk diskusi mengenai kejadiankejadian, atau masalah di sekitar srengseng sawah. “Diharapkan nantinya akan ada diskusi-diskusi masalah disini, sehingga kedepannya akan terasa manfaat dari taman bacaan masyarakat ini” ucap Purnomo Ananto, Ketua

@MajalahElshinta


FILE

tim pengabdian masyarakat Polimedia. Selain peresmian dari taman bacaan masyarakat, acara tersebut juga menjadi peluncuran buletin Srengseng Sawah. Buletin itu bertujuan @MajalahElshinta

menjadi sarana media bagi masyarakat Srengseng Sawah untuk mengetahui peristiwa, dan perkembangan yang terjadi di daerah mereka. (teks&foto: iwa)

I Maret 2016 I Tahun VIII I

117


MAJALAH ELSHINTA BISA ANDA DAPATKAN DI GRAMEDIA, INDOMARET, 7 ELEVEN, GUNUNG AGUNG DAN AGEN-AGEN BERIKUT:

I Maret September 2016 I2014 Tahun I Tahun VIII I VI I 118@MajalahElshinta

118

I September 2014 I @MajalahElshinta Tahun VI I



Mengikuti Tren

Harus bisa melihat tren bisnis yang sedang terjadi. Karena tren itu ibarat petunjuk kemana bisnis harus dijalankan. Jika gagal melihat tren, besar kemungkinan produk akan sulit atau malah gagal diterima oleh pasar. Adi

Berani Ambil Resiko

Membuka usaha atau bisnis pasti banyak resikonya. Maka harus punya sikap mental yang baik dalam menjalankan usahanya dan harus siap menanggung apa pun resiko termasuk kegagalan. Awal

Strategi Menjadi seorang pelaku bisnis tentu membutuhkan kemampuan agar dapat terus bertahan. Berbagai cara pun harus dilakukan agar tidak kalah dalam bersaing. Pelaku tidak hanya memahami cara membuat produknya tapi juga dituntut memahami strategi dalam berbisnis. Dengan demikian maka usahanya bisa terus maju dan berkembang. Lalu strategi apalagi yang dibutuhkan oleh pelaku usaha?

120

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


MEDIASI

Mendengar Suara Konsumen

Mau mendengarkan konsumen tentang produk atau pelayanan yang diberikan. Tujuannya agar dapat mengetahui agar dapat memperbaiki bila ada kekurangan. Sebaliknya jika tidak ada keluhan tidak boleh lengah terus berinovasi. Siska

Manfaatkan Media Informasi

Sekarang sudah semakin banyak orang yang memanfaatkan media informasi seperti media sosial. Sebab memang terbukti ampuh sebagai media dalam mempromosikan sebuah produk. Tapi jangan sampai apa yang ditawarkan itu berbeda dengan produk aslinya. Eka

foto: https://blogs.deusto.es/master-informatica/strategic-planning-the-winners-way/

Usaha

@MajalahElshinta

I Maret 2016 I Tahun VIII I

121


OTAK ATIK

s u d o k u 122

FORMULIR BERLANGGANAN MAJALAH ELSHINTA Untuk berlangganan Nama

Rp 108.000 (6 Bulan)

Rp 204.000 (12Bulan)

:0 ....................................................................................................................

Alamat :0 ....................................................................................................................

0 ....................................................................Kode Pos ..............................

Telp/ Hp :0 .................................................................................................................... Transfer pada tanggal..............................................a/n PT. Content First Indonesia, No rekening BCA

459.30.71.955 Cabang Wisma Indocement

Mengirim Uang Sejumlah Rp .......................................................................................... Permintaan edisi ................................................... s/d ..................................................... Tanda Tangan Untuk wilayah Jabodetabek harga sudah termasuk ongkos kirim Untuk wilayah lain harap hubungi Redaksi Majalah Elshinta Telp : (62-21) 58359113 Fax : (62-21) 58359093

(

)

* Bukti transfer dan data diri bisa dikirim melalui fax : (62-21) 58359093 ** Konfirmasikan fax Anda ke Redaksi

I Maret 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


4

I Oktober 2014 I Tahun VI I

@MajalahElshinta


@MajalahElshinta

I Februari 2015 I Tahun VII I

11


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.