Majalah Elshinta Edisi Juni 2014

Page 1


4

I Oktober 2013 I Tahun V I


SURAT REDAKSI

M

enjaga etika dalam sebuah bisnis adalah hal yang sangat penting. Menjaga etika erat kaitannya dengan kesuksesan yang akan Anda petik di kemudian hari. Banyak contoh bisnis yang kemudian ‘jatuh’ karena tak bisa menjaga etika, khususnya dengan para pelanggan. Terkait etika ini, di antara hal yang umum yang wajib Anda penuhi (sebagai pengusaha) terhadap para pelanggan Anda adalah, memberikan produk atau jasa dengan kualitas terbaik yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Penting juga memperlakukan pelanggan secara adil dalam semua transaksi yang dilakukan. Dan yang mesti Anda ingat baik-baik, jangan sekali-kali menipu pelanggan! Karena sekali Anda melakukannya, maka reputasi bisnis Anda akan hancur. Bukan hanya dengan pelanggan, etika pun patut Anda junjung tinggi dengan kompetitor sekali pun. Dewasa ini, dalam satu bidang bisnis saja, tensi persaingan sangatlah tinggi sehingga banyak orang yang saling menjatuhkan agar bisnisnya tetap bertahan. Seharusnya, dengan makin banyaknya persaingan justru dijadikan sebagai cambuk agar Anda bisa melakukan terobosan dan inovasi. Pembaca yang budiman, Sehubungan dengan etika bisnis, pada edisi kali ini Majels juga mengetengahkan banyak figur yang dalam bisnisnya mereka berhasil menerapkan etika yang baik. Reputasi dan nama baik adalah harga mati yang harus tetap dipertahankan. Salah satunya adalah Brian Yaputra, sang maestro seni kaca patri dari Indonesia, yang kami angkat sebagai cover utama. Dalam menjalankan bisnis yang telah dilakoni selama 33 tahun, demi nama baik, ia sangat pantang menipu pelanggan. Di edisi ini, dalam rangka untuk terus membangkitkan gairah entrepreneurship dan memenuhi dahaga Anda akan info seputar dunia wirausaha, seperti biasa kami tak bosan menyuguhkan profilprofil inspiratif yang bisa Anda teladani. Bagaimana mereka merangkak membangun bisnis, bangkrut dan tertatih untuk bangkit lagi hingga berhasil menuai sukses. Semoga sajian kami di edisi ini dapat memuaskan hati para pembaca sekalian. Selamat membaca! Salam Takjub

Iwan Haryono I Juni 2014 I Tahun VI I

3


DAFTAR ISI @MajalahElshinta @MajalahElshinta

MAESTRO MAESTRO

BRIAN YAPUTRA

B

12

PROSPEK

74

BISNIS UNIK

80

SENTRA BISNIS

Kebutuhan makanan yang bervariasi di bulan puasa menjadi sebuah kesempatan bagi siapa saja yang bisa menangkapnya. Maka tak heran, bila setiap menjelang berbuka puasa banyak ditemui penjaja makanan dan minuman. Meskipun musiman, peluang usaha ini banyak mendatangkan rupiah dan wajar saja jika pelaku usaha ini pun setiap tahun semakin bertambah banyak.

Pada 1981, Eztu Glass Art (EGA) dirintis Brian Yaputra, pria kelahiran Semarang. Meski tanpa ilmu mumpuni di bidang seni kaca patri, Brian nekat untuk menekuninya. Berkat kegigihannya, kini ia berhasil menjadi maestro di bidang kaca patri. Faktanya, karyanya saat ini sudah menjelajah ke berbagai belahan dunia. Disneyland Hongkong, Istana Bukit Khayangan Brunei Darussalam, hingga Masjid Cape Town Afrika menjadi saksi tak terbantahkan. Hebatnya lagi, bisnisnya ini dimulai dari garasi rumah! rian Yaputra, itulah namanya. Sejak kecil ia mendedikasikan waktunya untuk membantu orang tuanya berbisnis. Ketika itu, orang tuanya memiliki beberapa bisnis yang digeluti, mulai dari bisnis kain, importir kertas, sampai importir mobil dan motor. Brian, dengan tidak sengaja, masuk melenggang ke dalam gelanggang bisnis. Awal pergulatan Brian dengan dunia kaca patri dimulai sejak ia pulang melancong dari Byzantium, Turki, pada Oktober 1980. Kala itu ia terpana melihat keindahan seni kaca yang berderet di dalam gereja dan masjid di Turki. Untuk mengabadikan pengalamannya, ia sampai menghabiskan puluhan rol film untuk memotretnya. Hatinya pun seketika tergerak untuk mencoba membuat kaca patri meski tanpa basic apa pun di bidang tersebut. Pada saat ia pergi ke Amerika Serikat pada 1981, ia kembali menemukan seni kaca patri di mall-mall. Beberapa orang terlihat tengah asyik mengerjakan dan membuat kaca patri. Karena terlihat gampang, ia pun tak ragu untuk membeli beberapa material kaca, rangka, dan timah yang rencananya akan disulap menjadi kaca patri yang indah. Namun apa yang terjadi? Karena tanpa ilmu, maka hasilnya pun

47

masih amburadul. Tapi bukan Brian namanya kalau menyerah dalam sekejap. Ia terus belajar tentang kaca patri dari berbagai media seperti buku dan majalah. Bahkan, ia juga sempat belajar mematri dari seorang tukang patri panci keliling. “Karena saya sudah jatuh cinta, jadi saya tidak bisa diam. Saya sangat nekat dan tidak pernah berhenti mencoba. Bahkan, setelah EGA didirikan pada 1981, saya butuh beberapa tahun lagi agar bisa expert di bidang ini,” terangnya. Namun, setelah lebih dari 33 tahun berlalu, kini karya seni kaca patri buatan Brian telah melanglang buana ke sejumlah negeri, baik di Asia, Eropa, maupun Afrika. Sejumlah karya besarnya, di antaranya seperti mematri Disneyland Hongkong, Istana Bukit Khayangan Brunei Darussalam, Masjid Cape Town Afrika, Gereja Katedral St. John Hongkong, State Secretarial Building, Kuching, Sarawak, Sultans’ Palaces in Malaysia, dan banyak lagi karya-karya monumental lainnya. Di dalam negeri, karyanya pun sudah menghiasi berbagai bangunan, hotel, dan rumah ibadah seperti masjid dan gereja. Sebut saja seperti, Masjid Agung Surabaya, Masjid At-Tin Taman Mini Indonesia Indah, Masjid

Juni 2014 2014 II Tahun Tahun VI VI II II Juni

Juni 2014 2014 II Tahun Tahun VI VI II II Juni

13

12 MAESTRO Brian Yaputra Meski tanpa ilmu mumpuni di bidang seni kaca patri, pria kelahiran Semarang ini nekat untuk menekuninya. Berkat kegigihannya, kini ia berhasil menjadi maestro di bidang kaca patri. Karyanya sudah menjelajah ke berbagai belahan dunia. Disneyland Hong Kong, Istana Bukit Khayangan Brunei Darussalam, hingga Masjid Cape Town Afrika menjadi saksi tak terbantahkan. Hebatnya lagi, bisnisnya ini dimulai dari garasi rumah!

Usaha pertama yang dipilih Lenni Sari setelah sempat vakum adalah sandal klom. Karena masih baru, sebagai awal hanya membuat beberapa sandal. Kini sandal klomnya mampu mencuri hati konsumen dari berbagai lapisan. Sebulan ratusan sandal ludes terjual.

Letaknya yang strategis di kawasan jalan Margonda Raya, Depok Jawa Barat ini telah berkembang menjadi kawasan sentral bisnis kuliner yang tersohor. Di jalanan sepanjang 5 kilometer ini terdapat ratusan resto yang menjajakan beraneka rasa makanan maupun masakan khas daerah.

@MajalahElshinta

PENCERAHAN PE ”Usahanya berkembang dengan cepat”. Begitulah yang dikatakan banyak orang mengenai usaha hijabnya. Dalam tempo satu tahun, wanita berlatar belakang pendidikan psikologi ini mampu mengembangkan bisnis fashion busana muslim dengan brand Lenny Riana Production yang menjangkau semua lini pasar. Bermodal naluri entrepreneurship yang kuat, ia berhasil mencatatkan omzet hingga Rp 100 juta per bulan dari 10 outlet yang ia miliki.

Lenny Riana

30

D

ialah Lenny Riana, yang kini telah bermetamorfosa menjadi seorang pengusaha busana baju muslim meskipun dengan pengetahuan yang minim di bidang fashion dan hijab. Lenny menceritakan perjalanan hidupnya bisa menjadi seorang pengusaha di bidang fashion busana muslim bisa dibilang tanpa kesengajaan. Bermula dari ketidaknyamanannya saat menjalankan usaha di bidang konsultasi pisikologi, ia dan suami lalu memutuskan untuk menutup usaha yang telah dirintis selama empat tahun dan beralih ke bidang fashion muslim.

”Saat itu usaha biro pisikologi yang saya rintis bersama suami berjalan baik. Bahkan sudah mempunyai klien tetap hingga kalangan instansi pemerintahan dan BUMN. Karena sering mendapat tekanan untuk merubah hasil pisikotes yang dapat menentukan karir mereka, maka saya memutuskan untuk menutup usaha, karena sudah tidak sesuai dan sejalan dengan sumpah saya sebagai seorang psikolog,” kenang Lenny. Tepat 2011, ia beserta suami memutuskan untuk menjalankan ibadah haji. Di tanah suci, dengan khusyuk mereka berdoa agar dibukakan pintu rezeki yang dapat dijalankan dengan nyaman

I Juni 2014 I Tahun VI I

I Juni 2014 I Tahun VI I

31

22 PENCERAHAN

Simak kisah-kisah para pengusaha barikut. Ada Faridah Alawiyah yang bergerak di bidang baju menyusui, Ruslan Tarigan juragan loper koran, Catur Jatiwaluyo pengusaha di bidang industri packaging, serta Lenny Riana pebisnis di bidang busana muslim. Foto: Mamat Rahmat Cover: Brian Yaputra

4

I Juni 2014 I Tahun VI I


PENERBIT: PT NUANSA KARYA BERITA SIUPP 1102/SK/MENPEN/ SIUPP/ 1999

PEMIMPIN REDAKSI. Iwan Haryono WAKIL PEMIMPIN REDAKSI A. Widodo REDAKTUR. Cucun Hendriana Ervina Rias Palupi SEKRETARIS REDAKSI. Natalia Risma REPORTER. Eko Setiawan FOTOGRAFER. Mamat Rahmat DESAIN GRAFIS. Melissa Wirani P., Tasdik ZS. PRODUKSI. Matsani DISTRIBUSI/SIRKULASI. A. Sukarno, Budhi Sutisna, Yayat Supriyatna, Sugi Handono, Rosalia Susanti KEUANGAN: Susanti MARKETING: Arief Anditantyo, Dedy Setiadi AS Telp. (62-21) 584 2285 Fax: (62-21) 587 3750 Sam Saptono Telp. (62-21) 58359109 Fax. (62-21) 58359093 ALAMAT REDAKSI/SIRKULASI/IKLAN Jl. Kedoya Duri Raya No. 36 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520 Telp. (62-21) 58359112, 58359108 Fax: (62-21)58359094 Email: majalahelshinta@gmail.com Hotline Berlangganan 0823 1104 9904 REKENING PEMBAYARAN: Bank BCA a.n PT NUANSA KARYA BERITA A/C. 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement PERCETAKAN: PT. Gramedia (Isi diluar tanggung jawab percetakan)

JUNI 2014

@MajalahElshinta

88

INFO FRANCHISE

92

KOMUNITAS BISNIS

Boleh dibilang Sukidi Priyowiyono adalah pengusaha multi talenta. Sebab sudah banyak bisnis yang dijalankan dan mencapai sukses. Hampir semua bidang usaha sudah dilakoninya sampai sekarang. Dari usaha pencucian helm, Tisu Hape Tiscell, Rumah Makan Bebek Jontor Malioboro dan yang terbaru adalah Ecos. Simak perjalanan usahanya.

Siapa yang tak tahu warteg? Di Jabodetabek, ternyata ada sekitar 35 ribu pedagang warteg yang bertebaran di seluruh pelosok. Tiga tahun lalu, Kowarteg Jaya hadir untuk menaungi seluruh para pedagang warteg. Targetnya, membawa warteg menjadi semakin berkelas!

116 BUKA USAHA

Cuci Steam Kendaraan merupakan salah satu jenis usaha jasa yang masih sangat menjanjikan hingga saat ini. Pangsa pasarnya yang sangat jelas membuat usaha ini tumbuh subur. Namun tak sedikit pula yang gulung tikar. Untuk menghindari bangkrut, Anda harus menyusun rencana usaha secara matang. Salah satunya, berapa modal yang harus dikeluarkan, cara mengelola keuangan sampai hal yang berkaitan dengan pelayanan.

I Juni 2014 I Tahun VI I

5


SURAT PEMBACA Dear Majalah Elshinta. Menarik sekali saya membaca Majalah Elshinta edisi Mei 2014, terutama artikel pada halaman 82 mengenai budidaya semut rangrang. Apakah bisa diinfokan alamat Bpk. Ade Yusdira, saya sangat tertarik untuk mengikuti pelatihan. Terimakasih, Joko Hariyanto

Terima kasih Pak Joko atas atensinya. Berikut alamat Bpk Ade Yusdira: Jl. Kapten Yusuf, Cikaret Ciapus Gg Kosasih Bogor Selatan Rt 06 Rw 08 No.80.

Salam bahagia. Saya sudah bergerak lama dalam usaha tower trianggle untuk internet. Dari workshops kami yang kecil di Gunung Putri, Bogor, kami telah memasang tower tersebut ke seluruh indonesia. Saat ini klien saya sudah 170 perusahaan di Indonesia. Saya ingin sekali berbagi trik bisnis online dengan pembaca Majalah Elshinta. Budi, Bogor

Terima kasih pak sudah berkirim surel dengan Majels. Senang sekali Pak Budi jika nanti Bapak bisa berbagi trik bisnis online.

6

I Juni 2014 I Tahun VI I

Hai Majels. Saya sudah menjadi pelanggan setia Majalah Elshinta sejak 3 tahun lalu. Isinya menarik, selalu menghadirkan orang-orang inspiratif di bidang bisnis. Saya sendiri sudah merasakan manfaat dari membaca majalah ini. Salut deh‌ Oya, saat ini tampilan majalah juga lebih kece dan keren apalagi covernya. Mantap surantap lah. Jayadi, Serpong Terima kasih Pak Jayadi atas apresiasinya. Semoga ke depan kami bisa jauh lebih baik lagi.


SURAT REDAKSI

4

I Oktober 2013 I Tahun V I

I Mei 2014 I Tahun VI I

3


@MajalahElshinta

TAMU

W

alaupun Ananda Mikola sangat lihai ketika balapan mobil, ternyata tidak demikian ketika terjun ke dunia bisnis. Ananda mengaku jika dunia bisnis jauh lebih bahaya daripada saat balapan mobil. Bisnis menurut suami Marcella Zalianty ini justru lebih besar bahayanya apalagi sebagai pengusaha baru di dunia properti. Namun Ananda mengaku harus berani berbisnis karena sekarang memiliki tanggung jawab sebagai kepala keluarga. Sebagai langkah awal, Ananda merintis usaha berbentuk hotel di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat dan satu lagi yaitu sebuah komplek hunian di Pulau Bali. “Lumayan sibuk juga tapi semua demi keluarga,” tutup bapak dua putra ini. (vina/foto: ist)

M

eski sibuk merawat anak dan suami, seolah tak membuat Risty Tagor lelah. Kini, ia sedang mencoba untuk jadi

desainer pakaian muslimah. Karena mengaku masih pemula, Risty baru mulai yang kecil-kecil dulu dan kebanyakan memang baju perempuan. “Aku sendiri yang merancang, beli bahan dan membuat label,” ujar istri Rifky Balweel ini. Risty sengaja medesain baju muslimah yang disesuaikan dengan beberapa musim. Seperti musim panas ataupun musim dingin. Selain itu, Risty juga medesain baju muslimah dengan tema Ramadhan. ”Jadi dalam satu tahun aku membuat empat tema. Kalau tema musim panas warnanya lebih berani, sedangkan tema buat Ramadhan warnanya lebih soft.” Kendati masih termasuk pemula, baju muslimah karya Risty yang berlabel Risty dan Malika, sudah mulai banjir peminat. Selain sering diajak untuk memamerkan rancangannya dalam beberapa acara fashion show ternama, bajunya juga sudah tersebar

8

II Juni Juni 2014 2014 II Tahun Tahun VI VI II

sampai ke luar kota. “Saya bekerjasama dengan beberapa outlet di beberapa daerah di Indonesia. Seperti di Lampung, Bekasi, Pekanbaru, Surabaya, dan Jakarta,” pungkas ibu satu anak bernama Arsen ini.

(vina/foto: ist)


@MajalahElshinta

G

unawan kembali terjun ke bisnis kuliner. Rupanya Gunawan tak merasa kapok. Sebelumnya ia pernah membuka rumah makan Sunda selama 5 tahun bersama rekan yang akhirnya tutup. Berkat pengalamannya tersebut, kali ini, Gunawan mengaku lebih siap dan berani membuka rumah makan sendiri yang diberi nama Roemah Sereh. Selain itu, menurutnya, makanan itu kebutuhan primer dan setiap orang akan membutuhkan makanan. Menurut Gunawan sebutan Roemah, itu karena ia ingin menjadikan resto ini benar-benar sebagai rumah bagi para pelanggan. Sedang Sereh karena fungsinya banyak, bisa untuk rempah-rempah makanan maupun minuman. Untuk menjaga kualitas makanan yang disajikan, Gunawan terjun langsung. Ia juga tak segan menyapa tamu yang tengah menyantap makanan di rumah makannya. Selain itu bapak dua anak ini juga ikut langsung mempromosikan restorannya dengan mendatangi dari pintu ke pintu. “Roemah Sereh juga menerima pemesanan, seperti nasi kotak dan tumpeng,” ujar Gunawan. Gunawan mengaku senang karena rumah makannya sudah memiliki pelanggan dari instansi pemerintah dan perusahaan swasta. Sedangkan untuk menjaring pelanggan dari kalangan anak muda, selain menjadikan restonya enak untuk nongkrong, Gunawan sudah menyiapkan menu ramen dan kue tradisional. “Rencana ke depannya nanti ingin buka cabang di beberapa tempat,” ujar Gunawan optimis. (vina/foto: ist)

II Juni Juni 2014 2014 II Tahun Tahun VI VI II

9


TAMU

D

R

upanya Haykal Kamil tertarik juga terjun ke dunia bisnis. Ia diajak kakaknya, artis Zaskia Mecca untuk mengembangkan bisnis melalui produk kecantikan Mazaya. Setelah menyelesaikan kuliah bisnisnya, Haykal merasa tertantang untuk menyalurkan ilmunya. Kebetulan kakaknya, Zaskia yang membuat rumah produksi Dapur Kita akan membuat film Hijab. Haykal diajak untuk mengurus bisnis tersebut. “Tugasku adalah menjadikan bisnis ini bisa dijalankan oleh wanita tanpa harus mengantor.” Haykal berani menerima ajakan Zaskia karena merasa ini adalah sebuah tantangan di mana ia ingin mempraktikkan ilmunya. Sekaligus senang bisa menjalankan usaha bersama keluarga. Selain mengembangkan bisnis produk kecantikan Mazaya, Haykal juga bertanggung jawab untuk mencari bakat atau artis pendatang baru yang akan membintangi film dibuat oleh Hanung Bramantyo, kakak iparnya. (vina/foto: ist)

ikenal sebagai presenter, bintang iklan, dan penyiar radio, membuat Indy Barends ingin mencoba profesi lain yaitu menjadi pengusaha di bidang kuliner. Bersama sang suami, Benyamin Sarmanella mereka menjalankan bisnis restoran yang bernama Torino Osteria Italiana di kawasan Kebayoran Baru Jakarta. ”Ide membuka restoran ini karena kami berdia hobi makan,” ujar ibu dua anak ini. Saat jalan-jalan di Bali, mereka menemukan tempat makan yang menyuguhkan makanan-makanan Italia otentik. Indy pun punya ide untuk membuka restoran serupa di Jakarta. Selain itu, perkembangan bisnis kuliner yang pesat, merupakan celah bisnis yang pantas dicoba. Bersama suami, Indy tetap menjaga sikap profesional dalam bekerja. Menggeluti dunia bisnis yang jauh berbeda dari profesi yang membesarkan namanya, diakui Indy itu tidak mudah. Indy pun tak segan harus belajar lebih dulu pada suaminya yang lebih mengerti tentang bisnis tersebut. “Saya belajar dari nol. Untung didukung team yang kuat dan solid,” lanjutnya. Alasan Indy memilih resto dengan menu Italia karena di Jakarta jarang sekali ada restoran Italia sehingga penggemar makanan Italia kesulitan mencarinya. Untuk melengkapi kesan Italia, Indy sengaja medesain restonya seperti layaknya resto di negara aslinya termasuk beberapa petunjuk yang menggunakan bahasa Italia. (vina/foto: ist)

10

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

4

I Oktober 2013 I Tahun V I

I Juni 2014 I Tahun VI I

11


MAESTRO MAESTRO

BRIAN YAPUTRA

Pada 1981, Eztu Glass Art (EGA) dirintis Brian Yaputra, pria kelahiran Semarang. Meski tanpa ilmu mumpuni di bidang seni kaca patri, Brian nekat untuk menekuninya. Berkat kegigihannya, kini ia berhasil menjadi maestro di bidang kaca patri. Karyanya saat ini sudah menjelajah ke berbagai belahan dunia. Disneyland Hong Kong, Istana Bukit Khayangan Brunei Darussalam, hingga Masjid Cape Town Afrika menjadi saksi tak terbantahkan. Hebatnya lagi, bisnisnya ini dimulai dari garasi rumah!

B

rian Yaputra, itulah namanya. Sejak kecil ia mendedikasikan waktunya untuk membantu orang tuanya berbisnis. Ketika itu, orang tuanya memiliki beberapa bisnis yang digeluti, mulai dari bisnis kain, importir kertas, sampai importir mobil dan motor. Brian, dengan tidak sengaja, masuk melenggang ke dalam gelanggang bisnis. Awal pergulatan Brian dengan dunia kaca patri dimulai sejak ia pulang melancong dari Byzantium, Turki, pada Oktober 1980. Kala itu ia terpana melihat keindahan seni kaca yang berderet di dalam gereja dan masjid di Turki. Untuk mengabadikan pengalamannya, ia sampai menghabiskan puluhan rol film untuk memotretnya. Hatinya pun seketika tergerak untuk mencoba membuat kaca patri meski tanpa basic apa pun di bidang tersebut. Pada saat Brian pergi ke Amerika Serikat pada 1981, ia kembali menemukan seni kaca patri di mall-mall. Beberapa orang terlihat tengah asyik mengerjakan dan membuat kaca patri. Karena terlihat gampang, ia pun tak ragu untuk membeli beberapa material kaca, rangka, dan timah yang rencananya akan disulap menjadi kaca patri yang indah. Namun apa yang terjadi? Karena tanpa ilmu,

12

Juni 2014 2014 II Tahun Tahun VI VI II II Juni

maka hasilnya pun masih amburadul. Tapi bukan Brian namanya kalau menyerah dalam sekejap. Ia terus belajar tentang kaca patri dari berbagai media seperti buku dan majalah. Bahkan, ia juga sempat belajar mematri dari seorang tukang patri panci keliling. “Karena saya sudah jatuh cinta, jadi saya tidak bisa diam. Saya sangat nekat dan tidak pernah berhenti mencoba. Bahkan, setelah EGA didirikan pada 1981, saya butuh beberapa tahun lagi agar bisa expert di bidang ini,� terangnya. Namun, setelah lebih dari 33 tahun berlalu, kini karya seni kaca patri buatan Brian telah melanglang buana ke sejumlah negeri, baik di Asia, Eropa, maupun Afrika. Sejumlah karya besarnya, di antaranya seperti mematri Disneyland Hong Kong, Istana Bukit Khayangan Brunei Darussalam, Masjid Cape Town Afrika, Gereja Katedral St. John Hong Kong, State Secretarial Building, Kuching, Sarawak, Sultans’ Palaces in Malaysia, dan banyak lagi karyakarya monumental lainnya. Di dalam negeri, karyanya pun sudah menghiasi berbagai bangunan, hotel, dan rumah ibadah seperti masjid dan gereja. Sebut saja, Masjid Agung Surabaya, Masjid AtTin Taman Mini Indonesia Indah, Masjid Zirjah Dubai, Masjid At-Taqwa Bandara Soekarno Hatta Jakarta,


@MajalahElshinta @MajalahElshinta

Juni 2014 2014 II Tahun Tahun VI VI II II Juni

13


MAESTRO

Gereja Paroki St Alfonsus Rodrigues Pademangan, Jakarta Utara, Gereja Bethel Indonesia Jakarta, Gereja GKI Green Ville Jemaat Mangga Besar Jakarta, Gereja GKI Jatinegara, Gereja GKI Bungur Jakarta, Vihara Candi Mendut Yogyakarta, Vihara Lo Chia Bio Jakarta Barat, Sikh Temple Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan lain-lain. Tentu, semua karya yang dikerjakannya itu mendatangkan income yang tak sedikit. Di bawah bendera PT Eztu Adimore, kini Brian pun tengah mengerjakan pesanan dari Hotel Ritz Cartlon seluas lebih dari 2.000 meter. Bagaimana sepak terjang Brian Yaputra dalam mengomandani perusahaan ini? Pria kelahiran 12 Agustus 1947 ini, secara gamblang menceritakannya kepada Majalah Elshinta yang bertandang ke rumahnya di kawasan Tomang, Jakarta Barat.

Bagaimana dengan kehidupan masa kecil Anda? Masa kecil saya sama dengan anak lainnya. Hanya saja, sejak kecil saya sudah diajak orang tua untuk membantu bisnis yang mereka jalankan. Kebetulan saat itu, orang tua saya memiliki beberapa bisnis yang cukup besar. Ada bisnis kain, ia juga sebagai importir kertas dan importir mobil dan motor. Jadi memang sejak kecil saya sudah dekat dengan dunia bisnis.

14

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

Lalu, ketika Anda besar, mengapa malah memilih bisnis kaca patri dari pada meneruskan bisnis yang telah dirintis orang tua? Ya, karena jiwa saya seperti ada di sini, di kaca patri. Meski pun pada awalnya, saya tidak punya basic apa-apa. Ketika pertama kali saya melihat seni kaca patri, saya langsung jatuh cinta. Karena itulah, saya mau menekuninya, meski harus gagal dan gagal dalam eksperimen. Bisa dibayangkan betapa saya tidak mumpuninya di bidang ini pada awalnya, karena saat itu untuk memotong kaca pun saya tidak bisa.

Bagaimana Anda memulai bisnis ini? Saya memulainya dari awal sekali. Bisnis ini dimulai dari garasi mobil dengan satu orang karyawan pada awalnya. Namun dengan kerja keras, akhirnya bisnis ini bisa tumbuh dan membesar.

Kabarnya, ketika Anda memilih bisnis kaca patri, malah ditertawakan? Ya, benar. Katanya, dengan kaca patri, mau cari makan bagaimana? Memang saat itu seni kaca patri di Indonesia belum ada yang mengenal. Meski pun sebenarnya seni kaca patri sudah masuk ke Indonesia sekitar 130 tahun yang lalu

pada saat penjajahan Belanda. Namun, setelah Belanda pergi dan Indonesia merdeka, seni kaca patri seperti hilang. Nah, saya adalah pionir yang memperkenalkan kembali seni ini di Indonesia. Maka ketika ada respon negatif saat saya memulai seni ini, wajarlah orang menertawakan. Bagi saya, kaca patri ini ibarat identitas dan tradisi yang harus terus dijaga. Karena hal inilah, kaca patri termasuk salah satu warisan dunia yang paling berharga, selain batik, keris, dan lain-lain.

Tapi kemudian Anda membuktikan hal yang luar biasa dari seni kaca patri ini? Benar, akhirnya saya mampu membuktikan jika kaca patri disukai banyak orang, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Di Inggris, misalnya, masih banyak gereja yang masih menggunakan kaca patri sebagai penghias bangunan yang dapat memancarkan sinar warna-warni yang memesona. Kaca patri ini memberikan efek nyaman, damai, khusyuk, dan tenang apalagi kalau ditempatkan di rumah-rumah ibadah.

Ketika Anda mendirikan EGA pada 1981, orientasi awalnya bukan uang? Bagi saya, ketika itu yang penting karya saya bisa dipakai orang, dikenal orang. Saya menjalankan ini kan awalnya dari hobi dan cinta, jadi urusan saya

I Juni 2014 I Tahun VI I

15


MAESTRO

bukan lagi profit oriented kala itu. Pada awalnya, orang pun tidak mengerti fungsi kaca patri ini buat apa. Order pertama saya pun datang dari saudara, itu tidak dibayar. Banyak rumah saudara yang diberi ornament kaca patri secara gratis saja. Namun, saat ini saya sudah memikirkan profit, karena semua bahan baku untuk pembuatan kaca patri ini mahal. Jadi saya harus benar-benar menghitungnya. Berkat keuletan dan konsistensi, lama-lama ada juga yang order, satu atau dua pesanan. Sampai sekarang, ya minimal satu hari satu pesanan selalu ada. Buktinya, kami mampu bertahan hingga 33 tahun sampai saat ini.

Bagaimana ceritanya mahakarya Anda bisa sampai di Disneyland Hong Kong. Saat itu berapa nilai proyeknya? Nah, ini ceritanya lucu juga. Dalam perjalanan saya dari Beijing ke Hong Kong, saya bertemu orang batuk-batuk di sebelah saya. Setelah ngobrolngobrol, ternyata dia ketua asosiasi arsitek di Hong Kong. Namanya DR Tao Ho. Awalnya dia tidak percaya, kalau di Indonesia ada yang bisa membuat kaca patri. Karena itulah, ia sampai datang ke Indonesia

16

I Juni 2014 I Tahun VI I

kala itu. Dari dia lah, saya diperkenalkan dengan pihak Disneyland Hong Kong. Di Disneyland, saya merias seluruh tempat-tempat makan dan ruangan penjualan souvenir. Mengenai nilai proyeknya sekitar US$200 ribu. Ini kami kerjakan pada tahun 2004. Kami adalah satu-satunya perusahaan dari luar Amerika Serikat yang ikut merias wahana itu.

Karya Anda di luar negeri selain di Disneyland, di mana lagi? Di Hong Kong saja, saya sudah berhasil merias 10 gereja dan beberapa restoran. Selebihnya, saya telah berhasil merias cahaya untuk 29 gedung, 38 tempat ibadah, 11 hotel/spa, 10 restoran, dan sebagainya yang tersebar di berbagai negara dari Asia hingga Eropa. Sebut saja seperti Istana Bukit Khayangan Brunei Darussalam, Masjid Cape Town Afrika, Holiday Inn Crowne Plaza Qingdao RRC, dan lainnya.


@MajalahElshinta

berdirinya asosiasi stained glass Amerika. Karya lain saya di Indonesia juga banyak, seperti merestorasi Museum Bank Indonesia warisan seniman Belanda Jan Sihoten Frinsenhof. Selain itu, EGA juga telah merias sekitar 200 rumah ibadah di Indonesia, puluhan gedung dan hotel. Saat ini, saya juga sedang menggarap proyek dari Ritz Carlton seluas 2.000 meter.

Apa sih keunggulan dari karya kaca patri yang Anda buat? Kami mempertahankan kualitas terbaik. Semua bahan baku kami impor dari Jerman, dan Amerika Serikat. Selain itu, kami juga selalu melakukan inovasi penggunaan bahan baku maupun desain dan seni pelapisan kaca. EGA memperkenalkan sistem triple on (triplon) glass atau unit triple glazed yang merupakan pelapisan panil kaca patri atau panel bevel dengan kaca tempered. Kelebihannya untuk menghemat energy. Mengapa hemat energi? Hal ini disebabkan kaca akan memblokir tiga sinar (infra red, ultraviolet dan visible light) yang masuk. Selain bermanfaat menghemat energi, triplon glass

Di Indonesia sendiri, salah satu karya Anda pernah menyabet penghargaan Rekor MURI? Benar, karya saya bertema Gunungan berhasil memecahkan Rekor MURI. Kaca patri seluas 12 meter x 30 meter di Johar Shopping Center, Semarang, berhasil menembus rekor Museum Rekor Indonesia (Muri). Karya ini diilhami dari kegemaran saya di masa kecil dulu yang suka nonton wayang. Gunungan itu adalah pohon hayat yang sarat filosofi keharmonisan hidup pemikiran Jawa. Karya tersebut ternyata menarik hati Smith, pemilik museum stained glass, AS, untuk mengoleksinya. Bangga rasanya pada tahun 1996 itu karya saya juga sudah diperhitungkan dan terpampang di kitab stained glass edisi khusus memperingati 90 tahun

I Juni 2014 I Tahun VI I

17


MAESTRO

"Saya yakin, sepanjang tujuan bisnisnya bagus percayalah akan banyak keberuntungan dan kebetulankebetulan yang akan memandu kita meraih impian."

18

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

juga bisa berfungsi sebagai peredam suara. Selain itu, kami juga memopulerkan seni pelumeran kaca dari Italia yang lebih dikenal dengan melton glass (pelumeran kaca float) dan moons glass (pelumeran art glass warna-warni).

Saat ini, persaingan di industri kaca patri pun termasuk banyak. Bagaimana cara Anda agar bisnis Anda tetap berjaya? Awal mula yang memperkenalkan kembali seni kaca patri ini kan EGA. Nah, mereka yang saat ini bergelut di bisnis kaca patri itu awalnya karyawankaryawan saya juga. Pabrik saya di Cikupa, Tangerang itu sudah ibarat kampus belajar seni kaca patri. Setelah mereka pintar, keluar dan bisnis sendiri. Bagi saya, itu tak masalah. Karena rezeki sudah ada yang mengatur. Yang terpenting, reputasi harus tetap dijaga, dan ingat lakukan inovasi! Di industri ini, saya ini ibarat jadi bapak asuh karena mereka membeli semua bahan bakunya juga dari saya dan produksi mereka menyebar ada yang di Batam, Bali dan kota-kota lainnya. Bagi kami bisnis ini tetap merupakan usaha kerajinan skala UKM yang harus mengedepankan reputasi estetik.

Berapa luas pabrik Anda di Cikupa dan berapa jumlah karyawan yang bekerja untuk Anda? Saya bersyukur, meski awalnya bisnis ini bergerak dari garasi mobil, pelan-pelan kami punya pabrik di Cikupa. Luasnya sekitar 8.000 meter persegi. Untuk karyawan, saat ini sudah ada sekitar 400 karyawan.

***

I Juni 2014 I Tahun VI I

19


MAESTRO

D

engan totalitas seluruh karyanya yang telah mendunia, saat ini Brian merasa puas. Bahkan, seperti diungkapkannya, nama Brian Yaputra lebih tersohor di luar negeri dari pada di dalam negeri. Pasalnya, di industri seni kaca patri di Asia, ia adalah yang pertama. Ia berhasil mendapatkan sertifikat British Standard. “Ya, di Asia saya menjadi nomor satu. Saya sudah memperoleh British Standard,” ungkapnya. Bapak tiga anak, Mounty Augusta, Ken Binsar, dan Dien Moontly ini terus bermimpi untuk memberikan mahakarya monumental lainnya untuk dunia. Namun, satu hal yang patut dicontoh dari anak keempat pasangan Yap Tek Liong-Sowana ini adalah, dalam berbisnis, yang pantang dilakukannya adalah menipu. “Prinsip bisnis itu jangan nipu. Kalau tidak ada tipu-menipu, maka konsumen akan puas. Dan di situlah reputasi kita digadaikan,” tegas suami Flora Wijaya ini. Selain itu, Brian juga mengingatkan, bahwa yang harus dilakukan dalam mengawali sebuah bisnis itu adalah tekun, harus ngotot, dan fokus. “Tidak ada kata lain, selain, tekun, tekun, dan tekun. Ngotot, ngotot, dan ngotot, yang disertai dengan fokus! Kalau kita jadi tukang cukur, maka jadilah tukang cukur terbaik. Banyak bisnis yang berantakan karena orangnya tidak tekun, tidak ngotot, dan tidak fokus dalam menjalankannya.” Brian berkeyakinan, ke depan, bisnisnya akan tetap berkembang pesat seiring dengan makin masive-nya bisnis properti, baik di Tanah Air maupun di luar negeri. Kabarnya, setiap satu proyek yang ditanganinya dihargai variatif dari mulai Rp 5 juta sampai Rp 1 miliar. “Setiap tahunnya, bisnis properti ini terus tumbuh. Saya yakin kebutuhan orang akan kaca patri tak akan pernah lenyap,” tukasnya.

Apa lagi mimpi Anda ke depan? Saya ingin terus berkarya di seni kaca patri. Belum lama ini saya dipanggil oleh ketua pembangunan Kota Tua Jakarta yang luasnya mencapai 200 hektar. Setiap bangunan yang ada di Kota Tua itu pasti memakai kaca patri, saya diminta untuk merestorasi. Ada puluhan ribu keping kaca

20

I Juni 2014 I Tahun VI I

yang harus kami restorasi. Selain ada juga proyekproyek lainnya.

Nilai-nilai apa yang diterapkan di perusahaan Anda? Paling tidak, ada empat filosofi yang saya terapkan di perusahaan ini. Pertama, jujur dan tidak menipu, termasuk tidak memberi informasi yang menyesatkan kepada pelanggan. Kedua, memberikan nilai lebih pada hasil karyanya terhadap uang jasa yang diterima. Ketiga, memberikan pelayanan yang maksimal kepada para pelanggan, dan keempat, selalu kreatif membuat produk yang berbeda, dan tidak meniru karya orang lain.

Apa saran Anda untuk para pengusaha UKM di Indonesia? Rata-rata mental orang Indonesia itu maunya enak saja. Kalau kerja harus enak dan nyaman. Padahal, saya saat memulai bisnis ini betapa berdarah-darahnya. Potensi UKM di Indonesia besar, karena itulah harus tekun. Jalin kerjasama yang baik, dan harus belajar terus. Saya yakin, sepanjang tujuan bisnisnya bagus percayalah akan banyak keberuntungan dan kebetulan-kebetulan yang akan memandu kita meraih impian.

Aktivitas sehari-hari? Bagaimana dengan dukungan keluarga dengan bisnis yang Anda jalankan? Ya, waktu saya paling banyak dihabiskan di rumah dan di kantor. Saya hobi golf juga, sering main golf dari Batam sampai Bali. Menyoal dukungan keluarga, semua anak-anak mendukung semua. Malah dua anak saya, saat ini terlibat langsung dalam bisnis kaca patri ini. (Cucun Hendriana/ Foto: Mamat Rahmat, Dok. Pribadi)


@MajalahElshinta

RULE OF SUCCES ALA BRIAN YAPUTRA:

• • • • •

Menomorsatukan kualitas dan pantang menipu konsumen. Selalu fokus dan konsisten. Mengkolaborasikan antara bekerja dengan hati dan otak. Memanfaatkan jejaring di skala global. Mengandalkan pendekatan personal dalam mengerjakan proyek individu, sehingga bisa menyesuaikan antara keinginan konsumen dengan desain kaca patri.

I Juni 2014 I Tahun VI I

21


PENCERAHAN

Faridah Alawiyah

22

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

Sebagai wanita yang masih menyusui, membuat Faridah membutuhkan pakaian yang simple, nyaman, dan mudah bila membawa buah hati ke mana saja. Sayangnya, pilihan pakaian menyusui yang dijual cenderung mahal padahal kurang nyaman dan agak merepotkan ketika dikenakan. Atas dasar itulah, Faridah punya ide untuk membuat pakaian menyusui sendiri. Tak disangka, ketika dilempar ke pasaran mendapat sambutan hangat dan omzet lebih dari 200 juta sebulan pun berhasil diraupnya.

F

aridah tak menyangka idenya untuk membuat pakaian menyusui yang nyaman dikenakan sehari-hari berbuah manis. Keinginannya untuk membantu sesama ibu menyusui yang juga memiliki kesulitan sama dengannya ternyata bisa mendatangkan pundipundi rupiah. Sebenarnya, dunia konveksi bukan hal baru bagi ibu satu putera ini. Kebetulan ia memiliki kerabat dan lingkungan tempat tinggal lama yang bergerak di bidang konveksi. Karena memiliki dasar pengetahuan tentang konveksi, membuat Faridah berani merintis usaha membuat pakaian menyusui. Sebelum terjun ke bisnis pakaian menyusui, Faridah mempelajari bisnis di bidang konveksi

kepada rekan dan kerabat yang bergelut di bidang tersebut. Faridah juga mencari dan mempelajari kelebihan dan kekurangan di bidang konveksi hingga mendapatkan tempat produksi yang pas dan sesuai dengan keinginannya. Faridah kemudian melakukan ujicoba mulai dari proses desain, pola, pembuatan sampel, hingga dijahit massal. Akhirnya di tahun 2012, dengan modal kurang dari 70 juta, Faridah mulai membuat pakaian menyusui dalam jumlah yang tak terlalu banyak. Namun ternyata sambutan dari para ibu menyusui sangat baik dan pesanan pun mulai berdatangan. Karena masih bekerja kantoran, Faridah agak kewalahan dengan permintaan yang semakin meningkat. Faridah meminta bantuan suami dan mengajak keluarga, kerabat dekat, teman untuk ikut membantu dalam usahanya. “Saya senang karena dapat memberdayakan kerabat dekat untuk memperoleh penghasilan tambahan. Prinsip kesejahteraan untuk semua kru yang kita utamakan,� kata istri Sony Hendra Permana ini bangga. Faridah sangat beruntung memiliki tim kerja yang luar biasa dan dapat menangani semuanya sehingga ia merasa lebih tenang dan tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Selain

I Juni 2014 I Tahun VI I

23


PE PENCERAHAN

itu juga lebih mudah dalam mengontrol usahanya. Kendati sekarang usaha yang dirintisnya sudah mendatangkan keuntungan yang lumayan saban bulannya, bukanlah itu tujuan awalnya. Ketika tercetus ide membuat pakaian menyusui, Faridah tidak berpikir soal keuntungan. Maka Mamigaya nama produk yang diusungnya tak memasang harga mahal sejak pertama hingga sekarang. “Saya hanya ingin bisa membuat pakaian menyusui yang nyaman dan harga terjangkau. Saya berharap

24

I Juni 2014 I Tahun VI I

Mamigaya menjadi sahabat para ibu hamil dan menyusui.” Faridah pantas berbangga karena ia sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan bisnis. Faridah banyak belajar dari keluarga besarnya yang sebagian adalah wirausahawan. Tapi diakui Faridah, sejak kecil, ia sudah senang berkarya yang menghasilkan. “Ketika remaja, saya sering melakukan bisnis kecil-kecilan mulai dari desain, fotografi, Event Organizer, Wedding Organizer, dan bisnis pakaian atau konveksi.” Sayang kegiatannya tersebut harus ditinggalkan karena ia harus pindah domisili. Faridah lantas menyerahkan pengelolaannya kepada kerabat dan tim yang menangani. Kini setelah sempat vakum lama, Faridah mencoba kembali membuka usaha berkat dorongan dan dukungan dari suami dan keluarga besar. Faridah sangat bersyukur, keputusannya untuk kembali terlibat di dunia konveksi telah memberikan hasil yang menyenangkan. Kini ia sudah bisa membuat dua jenis produk. Tidak hanya memproduksi pakaian khusus menyusui, tapi juga pakaian hamil yang bisa sekaligus menjadi pakaian menyusui. “Saat ini sudah ada hampir 40 model dengan ratusan warna dan motif. Pada awal berdiri, dalam satu bulan Mamigaya dapat memproduksi 300-500 pcs. Sekarang produksinya sudah hampir mencapai 25000-30000 pcs pakaian dalam satu bulan,” terang perempuan kelahiran Bandung ini.


@MajalahElshinta

Menurut Faridah, jumlah tersebut terus bertambah seiring dengan kebutuhan yang semakin meningkat. Karena konsumen produknya tidak lagi khusus wanita hamil dan menyusui tapi juga remaja dan setiap orang yang tidak hamil atau menyusui pun bisa mengenakan produknya. “Ya, itulah keunggulan produk kami. Desain pakaian tidak tampak seperti untuk ibu hamil dan menyusui. Walaupun simple tapi tetap trendi.” Walaupun sekarang sudah menikmati manisnya keuntungan, sebelum menjadi seperti sekarang, Faridah harus melalui beberapa tahapan yang tidak semuanya mudah. Pertama adalah soal nama produk. Faridah sempat kebingungan mencari nama yang pas dan mudah diingat oleh konsumen. Pemilihan nama tersebut membutuhkan pertimbangan yang cukup lama. Faridah pun

meminta saran dari sahabat dan kerabat sebelum akhirnya muncul nama Mamigaya. Jadi walaupun menjadi ibu yang menyusui tapi tetap masih bisa bergaya, demikian kira-kira filsofinya. Tidak hanya nama, beberapa kendala lain harus dihadapi Faridah selama menekuni usahanya. Kendala pertama adalah permintaan yang semakin banyak sementara kapasitas produksi masih belum bisa ditingkatkan. “Untuk itu saya dan tim sedang berencana untuk menambah kapasitas produksi setiap bulannya.” Apalagi kegiatan produksi masih dijalankan di luar kota sehingga terkendala jarak, waktu, dan kontrol produksi. Saat ini, Faridah mengatasinya dengan rutin berkomunikasi jarak jauh dengan

keluarga yang berada di daerah tersebut untuk melakukan pengawasan produksi. Sejauh ini cara tersebut dapat berjalan dengan lancar. Walaupun memilih berjualan secara online Faridah merasa puas. Ia justru merasa media online memiliki kelebihan tersendiri bila dibandingkan dengan toko offline. Meskipun tak jarang banyak juga yang datang untuk membeli langsung, baik untuk dipakai sendiri atau dijual kembali. “Karena costumer dan admin dapat melakukan komunikasi dengan baik, mendapatkan info secara lengkap, dan bebas bertransaksi kapan saja dan di mana saja. Tidak terbatas waktu dan tempat,” kata penyuka musik pop dan rock ini menuturkan. Dalam melayani costumer, Faridah dibantu oleh 5 orang karyawan dan 2 tim sendiri di bagian produksi. Karena Faridah menyadari karyawan termasuk salah satu aset berharga yang dimilikinya. Semua karyawan sudah dianggap keluarga, bahkan memiliki nama sendiri yaitu Keluarga Pelangi. “Suasana tempat bekerja memang sengaja dibuat sangat hommy dan ala rumahan. Sangat bersahabat dengan semua pegawai.” Sedangkan untuk ke depannya nanti, perempuan yang memiliki hobi desain dan mengajar ini, sudah punya segudang rencana yang ingin diwujudkan. Yaitu bisa membuka sendiri produksi di tempat yang dekat dengan kegiatan penjualan. Memproduksi lebih banyak model dan motif, melakukan ekspor ke luar negeri dalam jumlah besar, membuat satu buah sistem penjualan online dengan cepat tetapi dengan mengutamakan pelayanan prima terhadap konsumen. Membuka agen dan cabang di beberapa kota besar di Indonesia. “Cita-cita saya ingin menjadikan Mamigaya menjadi pilihan nomor satu para ibu hamil dan menyusui. Selain itu dapat menembus penjualan di pasar Asia dan Internasional,” tutup lulusan S2 pengembangan Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia. (pipin/foto: Mamat Rahmat, dok.pri)

I Juni 2014 I Tahun VI I

25


PE PENCERAHAN Selama merantau ke Jakarta, ia pernah berkali-kali mencicipi berbagai profesi mulai dari karyawan pabrik sampai karyawan agen minyak tanah. Sepuluh tahun berjuang dengan bekal pendidikan pas-pasan, akhirnya ia jatuh hati terhadap usaha penjualan koran. Mengawali karir dari pengecer jalanan, kini ia mampu berkembang menjadi sebuah agen koran dan majalah ternama di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Omzetnya pun mencapai Rp 1,7 milliar perbulan dari 30 sub agen yang dimilikinya.

Ruslan Tarigan

26

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

D

ialah Ruslan Tarigan anak rantau asal Tanah Karo, Berastagi, Sumatera Utara yang kini sukses di bidang bisnis penjualan koran dan majalah bernama Afandi Agency. Ruslan menceritakan awal mula terjun ke bisnis penjualan media cetak, dikarenakan ketertarikanya melihat salah satu teman yang telah terlebih dahulu menuai sukses di bidang ini. Merasa itu adalah peluang bisnis yang sangat menjanjikan, tanpa pikir panjang Ruslan kembali beralih pofesi menjadi pengecer koran di salah satu perempatan lampu merah, Bekasi Timur pada tahun 1992. �Awal merantau saya sudah pernah mencicipi berbagai bidang kerja mulai dari buruh pabrik sampai karyawan agen minyak. Merasa tidak

ada perkembangan, waktu itu saya melihat teman yang sukses dari berjualan koran. Saat itulah saya langsung tertarik dan coba mengikuti cara kerjanya. Memulai dari pengecer di lampu merah, membuat saya tahu seluk-beluk cara menjual koran. Sehingga saya tahu media-media apa yang paling banyak dibeli masyarakat. Itulah yang membuat saya bisa tetap bertahan hingga saat ini, karena saya merintis dari nol,� kenang Ruslan. Perlahan tapi pasti, kerja kerasnya akhirnya menuai hasil. Ruslan mampu mengembangkan usahanya menjadi sebuah agen kecil dan merekrut para pemuda penganguran untuk dipekerjakan sebagai pengecer layaknya dia dulu. Saat merintis, rupanya tidak semudah dengan

I Juni 2014 I Tahun VI I

27


PE PENCERAHAN yang ia bayangkan. Ruslan mengisahkan, media ternama kala itu tidak mau menaruh barang dagangnya di agen miliknya. Alasanya klasik yaitu agen koran yang ia rintis masih tergolong kecil dan tidak memiliki prospek yang jelas. Alhasil, saat itu Ruslan hanya menerima suplai dari penerbitpenerbit koran dan majalah baru yang belum dikenal masyarakat luas. �Dulu, suplainya dari teman. Tapi begitu mandiri, saya mencoba tidak tergantung dari teman meskipun saat itu tidak ada media ternama yang mau menaruh koran dan majalahnya di lapak saya. Mereka lebih percaya kepada agen-agen besar. Saya tidak putus asa, karena sudah bertekat untuk maju akhirnya saya hanya menjual media-media koran dan majalah yang baru terbit,� papar Ruslan. Dalam menjual media-media baru, rupanya tidak semudah dengan menjual media-media ternama. Agar usahanya mampu bertahan ditengah minimnya suplai, Ruslan mencoba menerapkan berbagai strategi guna memasarkan prodak baru agar dapat terjual, salah satunya dengan men-display produk semenarik mungkin dan giat menjajakan majalah dan koran melalui para pengecer.

Perjuangan yang Ruslan lakukan dalam menjual media-media baru rupanya tercium wangi oleh kalangan sirkulasi media ternama kala itu. Alhasil, tanpa meminta dan memohon agar dapat suplai barang untuk kesekian kalinya, dengan sendirinya media-media ternama ini memercayakan barang dagangnya kepada Afandi Agency.

28

I Juni 2014 I Tahun VI I

�Dulu saya sampai mohon-mohon agar diberi suplai media dari penerbit. Begitu mereka tahu cara kerja dan perjuangan kita dalam memasarkan produk-produk baru, dengan sendirinya mereka yang datang ke sini untuk menjadikan kita rekan kerja. Orang akan mengakui kita, setelah mereka tahu kualitas kita. Dalam berbisnis, saya tidak hanya sekedar tekun dan ulet, tapi saya memegang kejujuran di atas segala-galanya. Misalnya, jika ada pihak penerbit yang nagih maka langsung saya bayar. Tidak pakai tunda-tunda. Itulah yang membuat pihak penerbit senang berbisnis dengan saya.� Terus berkembang, dalam kurun waktu yang lumayan singkat yaitu empat tahun Ruslan mampu meningkatkan usahanya menjadi sebuah agen koran dan majalah besar bergengsi di kawasan Bekasi. Makin tinggi usaha, maka makin tinggi pula perjuangan yang harus dilakukan. Kali ini Ruslan melakukan pengembangan usaha dengan memperluas jaringan distribusi melalui sub-sub agen yang ia bentuk. Dalam membentuk sub agen, Ruslan mengatakan sangat membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan jujur. Pasalnya para sub agen adalah perpanjangan tangan dari agen yang dapat menentukan maju atau tidaknya usaha yang akan dijalankan. Agen besar mendistribusikan ke sub agen. Sub agen menjual melalui para pengecer. Di titik inilah yang sangat menentukan tingkat penjualan. Kini ia telah memilik 30 sub agen yang tersebar di wilayah Purwakarta, Karawang, Cilegon, Bogor,


@MajalahElshinta

Cikarang, Bantar Gebang, Cibitung, Tangerang yang totalnya mencapai 30 sub agen. ”Saya sangat tegas terhadap para sub agen. Sekali mereka tidak jujur dan pembayaranya telat, maka tidak ada ampun. Langsung saya pecat. Saya juga tidak segan-segan membimbing para sub agen, seperti kita ajak bicara dimana permasalahnya yang membuat tingkat penjualan menurun. Kita cari solusinya. Saya adalah orang yang memulai usaha ini dari bawah, sehingga saya tahu seluk-beluk cara menjual koran dan majalah di jalan. Karena jika sub agen baik dalam penjualan, imbasnya ke kita juga. Kita yang untung,” ucap Ruslan. Apa yang dilakukan pria yang memiliki hobi memelihara ayam bangkok ini rupanya terbayar manis. Kala itu omzetnya bisa menembus angka Rp 2,7 milliar dalam satu bulan. Dengan keuntungan bersih 5%. ”Dulu tingkat lakunya tinggi sekali bisa mencapai 80%. Misalnya dari 4000 eksemplar yang tidak laku hanya 20%. Keuntungan bersih dari omzet sekitar 10%. 5% untuk biaya operasional seperti biaya pengiriman ke sub agen, gaji karyawan dan administrasi,” rinci Ruslan. Lain dulu lain pula hari ini, begitulah yang dikatakan banyak orang yang ternyata sejalan dengan bisnis penjualan koran. Pasca Orde Baru 1998 yang menelurkan UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, memberikan keuntungan tersendiri bagi para pemilik modal untuk mendirikan perusahan yang bergerak di bidang media masa sehingga kala itu banyak sekali media-media baru yang bermunculan yang secara langsung berdampak pada tingkat penjualan Namun kini, kemajuan teknologi yang tidak terbendung menjadi salah satu penyebab utama lesunya penjualan media cetak karena berkembangnya media masa elektronik seperti televisi, radio dan media online yang menyampaikan informasi lebih cepat ketimbang media cetak. Fenomena itu sontak merugikan para pembisnis media masa cetak yang berdampak langsung pada tingkat penjualan di kalangan agen koran dan majalah. Ruslan mengaku, sudah beberapa tahun

terakhir ini omzetnya menurun hingga 100% atau Rp 1,7 milliar per bulan. ”Penjualaan media masa rusak semua. Dulu returnya sekitar 20%. Tapi sekarang kebalikannya, tingkat retur lebih tinggi ketimbang laku. Tapi ada beberapa media masa yang masih bagus tingkat penjualanya, itu karena mereka berkualitas. Sedangkan media yang tidak berkualitas yah, tinggal menunggu tutup saja,” ucap Ruslan. Meskipun lesu, sampai saat ini Afandi Agency masih tetap eksis di tengah banyak agen besar yang tutup karena tak mampu menjual dan menanggung biaya operasional. Ruslan mengatakan, fenomena ini dikarenakan ketidakjelian para agen dalam menganalisa tingkat penjualan dan mengoptimalkan biaya operasional. ”Agar usaha mampu bertahan saya menerapkan berbagai strategi agar usaha yang saya bagun dari bawah dapat tetap bertahan, salah satunya dengan melakukan analisa semua lini pasar, misalnya barang apa yang laku dan barang apa yang tidak laku. Untuk barang yang tidak laku, saya akan minta ke penerbit untuk mengurangi jumlah pengiriman sehingga dapat menghemat biaya operasioanl pengiriman ke sub agen. Mengatasi pengeluaran jalur distribusi dan menjaga kepercayaan penerbit seperti membayar lunas setiap kali penagihan. Karena jika penerbit sudah tidak percaya sama kita, maka darimana kita dapat barang untuk jualan,” papar Ruslan. Untuk para agen, Ruslan menyarankan agar lebih jeli melihat selera pasar dan rapi dalam memanejemen perusahan agar mampu bertahan di tengah berkurangnya daya beli. ”Usaha penerbitan media masa tidak akan pernah mati. Media masa adalah sumber ilmu yang dibutuhkan masyarakat luas. Kita harus melihat itu sebagai peluang bisnis, dan juga harus mampu membina para sub agen guna menggenjot tingkat penjualan. Jangan pernah malas turun ke jalan, karena di jalan lah kita akan mendapatkan ilmu untuk menjual,” tutup Ruslan. Teks: Eko Setiawan/ Foto: Mamat Rahmat

I Juni 2014 I Tahun VI I

29


PENCERAHAN PE �Usahanya berkembang dengan cepat�. Begitulah yang dikatakan banyak orang mengenai usaha hijabnya. Dalam tempo satu tahun, wanita berlatar belakang pendidikan psikologi ini mampu mengembangkan bisnis fashion busana muslim dengan brand Lenny Riana Production yang menjangkau semua lini pasar. Bermodal naluri entrepreneurship yang kuat, ia berhasil mencatatkan omzet hingga Rp 100 juta per bulan dari 10 outlet yang ia miliki.

Lenny Riana

30

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

D

ialah Lenny Riana, yang kini telah bermetamorfosa menjadi seorang pengusaha busana baju muslim meskipun dengan pengetahuan yang minim di bidang fashion dan hijab. Lenny menceritakan perjalanan hidupnya bisa menjadi seorang pengusaha di bidang fashion busana muslim, bisa dibilang tanpa kesengajaan. Bermula dari ketidaknyamanannya saat menjalankan usaha di bidang konsultasi pisikologi, ia dan suami lalu memutuskan untuk menutup usaha yang telah dirintis selama empat tahun dan beralih ke bidang fashion muslim.

�Saat itu usaha biro pisikologi yang saya rintis bersama suami berjalan baik. Bahkan sudah mempunyai klien tetap hingga kalangan instansi pemerintahan dan BUMN. Karena sering mendapat tekanan untuk mengubah hasil psikotes yang dapat menentukan karir mereka, maka saya memutuskan untuk menutup usaha, karena sudah tidak sesuai dan sejalan dengan sumpah saya sebagai seorang psikolog,� kenang Lenny. Tepat 2011, ia beserta suami memutuskan untuk menjalankan ibadah haji. Di Tanah Suci, dengan khusyuk mereka berdoa agar dibukakan pintu rezeki yang dapat dijalankan dengan nyaman

I Juni 2014 I Tahun VI I

31


PE PENCERAHAN dan tanpa tekanan. Apa yang ia lakukan rupanya dihijabah Allah Swt. Dua minggu setelah kembali ke Tanah Air, Lenny yang juga berporfesi sebagai penulis lepas ini mendapat tawaran dari salah satu penerbit untuk menulis buku tentang hijab. Awalnya ia sempat bingung mencari ide untuk bahan tulisannya mengingat dirinya minim betul mengenai selukbeluk pengetahuan di bidang hijab. Tidak kehabisan akal, akhirnya Lenny memilih untuk menulis tentang tutorial berhijab. Setelah terbit, rupanya buku yang ia tulis mendapat respon yang positif dari masyarakat yang justru lebih menanyakan baju-baju muslim yang terdapat dalam buku. �Begitu responnya banyak yang tanya tentang baju, di situ saya langsung terpikir kalau ini adalah peluang bisnis yang sangat menjanjikan,� ucap Lenny. Naluri bisnis Lenny langsung bangkit. Bermodal Rp 380 juta yang ia keluarkan secara bertahap, Lenny mulai terjun ke bisnis fashion muslim. Dana yang cukup besar itu, ia investasikan untuk membeli mesin, bahan, biaya operasional tukang jahit sampai sewa kios. Meskipun melihat peluang bisnis yang sangat menjanjikan kala itu, ia tidak tergesa-gesa dalam menjalankan usaha. Lenny lebih memilih menyusun perencanaan bisnis dengan matang seperti strategi pemasaran, melihat tren dan menganalisa selera konsumen. Dalam merancang roda bisnis, Lenny membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu kisaran satu tahun. Setelah yakin menggelar lapak, Lenny mencoba keberuntunganya dengan berdagang di salah satu kios di Tanah Abang. Apa yang ia lakukan rupanya terjawab dengan manis. Lenny mampu bersaing di tengah ketatnya persaingan dengan meraup omzet kisaran Rp 30 juta per bulan. �Tahun 2012 saya menyusun rencana dengan matang agar begitu produk launching kita mampu bersaing di tengah ketatnya persaingan. Dalam memulai bisnis, pertama-tama yang saya lakukan adalah menganalisa permasalahan yang dapat menyebabkan kerugian. Jika itu berhasil kita

32

I Juni 2014 I Tahun VI I

pecahkan, maka usaha yang akan kita jalankan pasti akan mampu bertahan. Jadi jangan mikir untungnya saja. Tidak hanya menyusun rencana, waktu satu tahun itu saya gunakan untuk stok produksi baju muslim. Setelah itu baru saya launching. Itulah kenapa teman-teman beranggapan perkembangan bisnis saya berjalan dengan cepat,� terang Lenny. Ada yang unik dalam menjalankan roda usaha terutama dalam bidang desain, mengingat Lenny sendirilah yang mengarsiteki seluruh desain baju, padahal ia mengaku pengetahuan di bidang fashion dan hijab minim betul. Guna menghasilkan desain produk yang berbeda dari produk lainnya, Lenny menerangkan hanya membutuhkan satu sampel baju yang kemudian ia kreasikan dengan bentuk yang berbeda. �Saya tidak memiliki basic fashion sama sekali apalagi fashion muslim, tapi saya memiliki keyakinan yang kuat di bidang ini. Karena prospek ke depannya sangat menjanjikan, saya nekat. Tapi tidak hanya sekedar nekat, saya belajar perlahan demi perlahan guna menghasilkan produk yang berbeda dari produk lainnya, yaitu dengan cara melakukan inovasi dari sampel baju. Sampel baju itu saya tunjukkan pada tukang jahit, kemudian


@MajalahElshinta

Kini ia resmi menjajakan baju di pasar swalayan modern dengan menjual produk yang lebih berkualitas baik dari penggunaan bahan sampai bentuk desain. Guna mendongkrak brand di tengah ketatnya persaingan, Lenny menerapkan strategi pembatasan pengeluaran atau unlimitted untuk setiap desain. Apa yang Lenny lakukan rupanya cukup ampuh, dalam waktu singkat baju muslim eksklusif yang ia jual dikisaran harga Rp 300.000 – Rp 4 juta itu ternyata mampu menarik minat masyarakat dan terjual habis dalam waktu singkat. �Basic saya adalah psikolog, sehingga saya tahu sifat-sifat konsumen dan selera konsumen. Begitu saya melebarkan pasar ke mall, maka saya melakukan kualitas produk salah satunya dengan membatasi produksi dari desain baju sehinga brand Lenny Rianna Production

saya terangkan apa-apa yang harus diubah sesuai imajinasi saya. Begitulah cara saya mendesain baju,� tutur Lenny yang kini telah menjalankan pendidikan desain fashion di salah satu perguruan ternama di Jakarta. Empat bulan berjalan, bisnis Lenny naik kelas.

terlihat eksklusif karena dalam satu desain baju saya hanya membuat 3 pcs sampai 7 psc yang berbeda ukuran. Pengunaan bahannya pun berbeda dengan yang saya jual di Pasar Tanah Abang. Di mall saya menggunakan bahan impor yang tidak terasa panas saat dipakai,� terang Lenny. Meskipun terlihat mulus dalam merintis sebuah usaha, rupanya tidaklah seindah dengan yang kita bayangkan. Lenny menjelaskan kendala utama dalam berbisnis fashion hijab adalah di tenaga kerja dan pembelian bahan. Kendala di tenaga kerja atau tukang jahit yang kurang profesional dari segi waktu dan kendala bahan yang terkadang terhambat oleh aturan birokrasi.

I Juni 2014 I Tahun VI I

33


PE PENCERAHAN Dalam mengatasi masalah, Lenny bertindak cepat mengingat saat itu dirinya sudah berniat untuk fokus terjun berwirausaha di bidang fashion. Agar mampu menggenjot angka produksi, Lenny memutuskan untuk memindahkan lokasi produksi ke wilayah Cirebon, Jawa Barat. Sedangkan dari segi bahan, Lenny memilih untuk stok dalam jumlah lebih dan mempelajari kalkulasi pemakaian bahan agar lebih efektif dan efisien. ”Mencari tukang jahit yang berkualitas memang sulit. Mereka kerjanya bagus, cepat dan rapi tapi kalau pulang kampung baliknya sesuka hatinya. Padahal kita butuh mereka untuk suplai barang ke cabang-cabang. Karena tidak profesional, akhirnya saya pindahkan ke Cirebon. Agar mereka merasa nyaman bekerja dan tidak terulang seperti waktu itu. Saya mencoba melakukan pendekatan personal dengan para pekerja saya seperti dengan keluarga sendiri lah. Apa yang saya lakukan rupanya mendapat respon positif dari para pekerja. Kini pekerja seperti merasa memiliki dan tepat waktu dalam pengerjaan. Sedangkan permasalah bahan, saya memilih untuk stok dalam jumlah banyak dan belajar kalkulasi pemakaian bahan agar tidak mubazir,” papar Lenny. Meskipun usahanya baru seumur jagung, berkat kerja keras dan menjaga hubungan baik dengan para karyawan, usaha Lenny yang baru berjalan satu tahun mampu memiliki 10 cabang yang berlokasi di mal ternama di kawasan Jabodetabek

34

I Juni 2014 I Tahun VI I

dan Padang, Sumatera Barat. Omzetnya pun bisa menembus anggka Rp 100 juta dan akan bertambah jika memasuki hari raya. ”Karena konsisten menjaga kualitas, baru satu tahun berjalan kini produk Lenny Riana Production sudah memiliki 10 outlet yaitu di Tanah Abang, Pasar Raya Blok M, Pasar Manggarai, HMC Store, Galery Smesco, Umaira Maison, Umaira Boutique Mal Cibinong, Komplek Sudirman Squer, dan di Padang,” rinci Lenny. Bagi para pengusaha yang baru merintis di bidang yang sama, Lenny menyarankan agar mereka untuk fokus dan pelajari seluk beluk bidang usaha sebelum merintis. ”Jika ingin terjun ke bidang bisnis fashion pertama-tama Anda harus pelajari dulu kira-kira di titik mana yang dapat menyebabkan kerugian, setelah itu buat perencanaan dengan matang, dan memperkuat jaringan salah satunya bergabung dengan komunitas. Kalau itu sudah Anda lakukan maka usaha Anda akan berjalan dengan cepat, karena Anda sudah terlebih dahulu mengenalisa sehingga dapat meminimalisir risiko kerugian,” tutup Lenny. Teks: Eko Setiawan/ Foto: Mamat Rahmat


@MajalahElshinta

I Juni 2014 I Tahun VI I

35


PENCERAHAN PE Di bidang industri packaging, nama Catur Jatiwaluyo layak diperhitungkan. Berkiprah di industri ini sejak tahun 1992 membuat dirinya sangat paham betul tentang seluk beluk bisnis ini. Dari awalnya bekerja di perusahaan asing, kini ia telah membuka bisnis sendiri bernama PT Paperock Indonesia dengan omzet Rp 18 miliar dalam setahun.

Catur Jatiwaluyo

36

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

C

atur Jatiwaluyo adalah sosok pekerja kantoran yang hilir mudik di berbagai perusahaan asing besar. Sejak tahun 1992 dirinya tercatat telah merintis karier di industri packaging melalui perusahaan asal Jepang yang merekrutnya kala itu. Perusahaan tersebut bergerak di industri plexibel packaging, seperti plastik pembungkus dan kertas. Empat tahun kemudian, ia pun mengundurkan diri dari perusahaan tersebut dan masuk ke perusahaan asal Jerman yang fokus bisnisnya masih sama bergerak di industri packaging. “Ya,

bisa dibilang ketika itu saya masuk ke perusahaan kompetitor. Karena perusahaan Jerman ini juga bergerak di bidang packaging,� terang Catur. Petualangan Catur di dunia packaging masih terus berlanjut. Tahun 2000 ia sempat melancong ke Surabaya dan pada 2001 mulai bermain di industri kertas. Kala itu ia direkrut masuk ke perusahaan asal Australia yang bergerak di bidang paper packaging untuk makanan. Di perusahaan tersebut, karier Catur cukup lama. Selama 11 tahun menjadi karyawan, ia turut berperan dalam membesarkan perusahaan tersebut. “Karena pada saat saya masuk

I Juni 2014 I Tahun VI I

37


PENCERAHAN PE

namun karena keterbatasan network rencana tersebut tak bisa tercapai. Dalam kondisi seperti itulah, Catur yang memang sudah paham betul dengan market dalam negeri, tampil sebagai dewa penolong. “Pada Mei 2011 kami mendirikan PT Paperock Indonesia yang bergerak di bidang paper cup, paper bag, dan bungkus nasi berbahan kertas. Kebetulan memang saya memiliki network nasional, dari Aceh sampai Papua, dari mulai bisnis restoran, cafe, bakery, dan hotel.”

ke perusahaan Australia, perusahaan itu masih dalam tahap merintis. Saya ibarat membuka hutan, apalagi kala itu masyarakat Indonesia belum familiar dengan packaging kertas. Kebanyakan masyarakat menggunakan plastik saat itu,” tukasnya. 11 tahun berlalu, pria bertitel sebagai sarjana ekonomi ini diajak join oleh dua temannya. Secara kebetulan, pada tahun itu ia baru saja menamatkan pendidikan S2nya di IPMI Kalibata, sebuah institut yang concern dalam manajemen bisnis. “Karena saya sekolah di sekolah bisnis, saya seperti termotivasi untuk membangun bisnis sendiri. Nah, ada teman saya yang menawarkan saya untuk join, meski awalnya agak ragu-ragu, ya sudah saya terima tawarannya,” akunya. Perusahaan temannya tersebut awalnya bergerak di industri packaging khusus ekspor. Namun, pada 2008 pasar ekspor mengalami kelesuan. Buntutnya, pada 2010 perusahaan milik temannya tidak bisa lagi beroperasi. Lalu, perusahaan tersebut ingin menyasar pasar lokal,

38

I Juni 2014 I Tahun VI I

DENGAN MODAL PATUNGAN SEBESAR RP 200 JUTA, PAPEROCK PUN RESMI BERDIRI. Kini, meski perusahaan ini tergolong masih baru, tapi perkembangan yang dicapai terbilang pesat. Setiap tahunnya, di bawah kendali Catur Jatiwaluyo, pertumbuhan sell-nya berhasil menembus angka 40-50%. Menurut Catur, padahal masih banyak customer yang belum bisa dipegang. “Marketnya masih sangat besar sekali. Meski persaingan di


@MajalahElshinta

industri ini terbilang besar juga, karena bisnis ini masuk dalam kategori percetakan. Hanya saja, saya lebih fokus ke industri makanan yang kualitas kertasnya harus lebih bagus, pabriknya pun harus bersih,” bebernya. Dengan perjuangan kerasnya, PT Paperock Indonesia saat ini telah berhasil menangani 100 customer secara nasional, yang di antaranya terdapat perusahaan-perusahaan besar dan menyebar dari Aceh hingga Papua. “Memang, yang paling banyak ada di Pulau Jawa, khususnya Jakarta dan Surabaya. Di Aceh, misalnya, kami ada beberapa cafe kopi

yang rutin order paper cup dari kami, minimal seminggu sekali. Di Medan ada cafe juga, dan di Papua ada freed chicken yang paper bag-nya order dari kami. Selain itu, di Kalimantan, Makassar ada juga customer kami. Totalnya sekitar 100 customer yang selalu repeat order selama resto/cafe tersebut masih beroperasi,” terang ayah ua anak ini. Meski hanya menggandeng 100 customer, omzet yang didapat perusahaan tidak bisa dikatakan sedikit. Dalam setahun, Catur mengaku, bisa memperoleh omzet hingga Rp 18 miliar. Bahkan, ke depan, ia menargetkan omzet lebih besar lagi, sering dengan pasar yang masih potensial. “Tahun ini kami menargetkan bisa menembus omzet Rp 27 miliar untuk pasar lokalnya saja. Karena selain menyasar pasar lokal, kami juga masih mengembangkan pasar ekspor,” ucapnya lagi. Di pasar ekspor, nama Paperock juga tidak bisa dipandang lemah. Saat ini, paling tidak perusahaan sudah berhasil ekspor ke Eropa terutama Jerman, dan juga Australia sebagai market paling besar. Belum lama ini, ia juga sudah menemukan market baru di Timur Tengah. “Kami sih menargetkan agar pencapaian antara pangsa pasar lokal dan

I Juni 2014 I Tahun VI I

39


PE PENCERAHAN

luar negeri bisa seimbang alias 50%:50%. Mudahmudahan dengan kerja keras, target ini bisa segera tercapai.� Ke depan, Catur akan tetap concern di bisnis packaging ini, mengingat marketnya yang masih besar. Jika di industri packaging sudah terkuasai, ia tak menampik mungkin ke depan ia akan melakukan ekspansi bisnis. “Saat ini saya fokus saja dulu ke packaging. Kalau saya sudah kuasai bidang ini, baru mungkin saya akan merambah ke bisnis lain. Memang, ada wacana untuk bisa ekspansi bisnis dengan memanfaatkan network yang ada, tapi itu masih jauh lah. Jangka panjang!� Namun, dengan sederet kesuksesan yang kini diraihnya, bukan berarti bisnis yang dilakoninya tanpa hambatan. Diakui pria yang sejak kecil bercitacita jadi pengusaha ini, jika bisnisnya pun sering menemukan tantangan. Misalnya saja dalam hal bahan baku. Ketika ada customer baru order, maka ia akan mengalami kekurangan bahan baku, dan untuk menyediakan bahan baku ini butuh waktu

40

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

yang agak lama. “Pasti nantinya ada keterlambatan. Tapi itu tidak terlalu sering juga,” sebutnya. Dengan kesuksesannya saat ini, ia seakan menemukan kembali cita-citanya yang sejak kecil sudah tertanam di benaknya, yakni menjadi pengusaha. Apalagi dari silsilah keluarganya, ayahnya adalah pengusaha tulen dan tak pernah menjadi pekerja. “Ayah saya pengusaha. Saat saya kecil beliau buka bengkel mobil, lalu menjadi mitra PLN, dan agen minyak tanah. Beliau tidak pernah bekerja di kantoran. Mungkin bakat bisnis saya ini diwarisi juga dari beliau,” pungkas pria berusia 47 tahun ini. (Cucun Hendriana/Foto: Mamat Rahmat)

I Juni 2014 I Tahun VI I

41


PE PENCERAHAN Perkembangan media sosial seakan tak terbendung. Instagram adalah salah satu media sosial yang termasuk populer. Penggunanya pun dari berbagai kalangan termasuk selebritis. Sejak awal peluncurannya, sudah banjir peminat. Penggunanya membeludak dengan cepat, sehingga instagram langsung populer dibanding jejaring sosial lain. Karena hal itu pula, Facebook membeli Instagram ini nominal harga kabarnya mencapai 9 triliun.

Kevin Systrom

42

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

I

nstagram merupakan aplikasi jejaring sosial yang fokus pada foto untuk diedit atau dibagikan. Kehadirannya di iOS dan Android membuat banyak orang mencoba aplikasi ini. Dalam aplikasi Instagram hadir pula di sistem operasi Windows Phone 8. Aplikasi ini menjadi sangat terkenal berkat kerja keras dari Kevin Systrom sebagai pendirinya dengan dibantu rekannya, Mike Krieger. Meski keduanya membangun Instagram bersama-sama, Systrom adalah otak di balik kesuksesan aplikasi editing dan sharing foto tersebut. Siapa sebenarnya Kevin Systrom? Kevin Systrom lahir di sebuah kota kecil bernama Holliston di Massacahusetts, Amerika Serikat pada tanggal 30 Desember 1983. Ayahnya bernama Douglas Systrom berkerja sebagai kepala sumber daya manusia dan ibunya, Diane adalah

seorang marketing eksekutif. Sejak kecil, Kevin Systrom sudah tidak asing lagi dengan dunia internet dan teknik. Tidak hanya ayahnya yang juga cukup mengerti dunia teknik, keluarga juga selalu memberikan dukungan terhadap Kevin. Oleh sebab itu, Kevin menjadi sosok yang kreatif serta visioner terhadap ide-ide baru. Kevin dikenal memiliki semangat yang tinggi saat membicarakan produk sosial yang memungkinkan orang saling berinteraksi lebih mudah. Ia juga sangat menyukai dunia fotografi. Kevin menamatkan sekolah menengah umumnya di Middlesex School di Concord, Massachusetts. Setelah lulus, ia mantap memutuskan untuk melanjutkan studinya ke Universitas Stanford mengambil jurusan Management Science and

I Juni 2014 I Tahun VI I

43


PENCERAHAN PE Engineering dan kemudian lulus pada tahun 2006 dengan gelar Bachelor of Science. Saat masih kuliah inilah jiwa entrepreneur Kevin mulai muncul. Ia menemukan peluang mengembangkan ide-idenya. Kevin bekerja paruh waktu di perusahaan start up, bernama Odeo. Di kemudian hari Odeo semakin berkembang dan dikenal sebagai penyedia layanan mikroblogging, Twitter. Setelah Lulus dari Stanford, Kevin Systrom kemudian bergabung dengan Google dan dipercaya sebagai manajer pemasaran produk dan membawahi beberapa layanan seperti Gmail, Google Doc, Google Calendar, dan Spreadsheets dan beberapa layanan yang lain. Setelah kurang lebih dua tahun bekerja di sana, Kevin kemudian pindah ke Nextstop. Kevin sering diminta membantu membuat ide-ide program. Kendati ia selalu mendapat jabatan yang bagus, hal itu tak membuat Kevin puas. Ia merasa masih belum menemukan yang sesuai dengan keinginan hatinya, yaitu ingin memiliki perusahaan IT sendiri. Sebenarnya ketika masih bekerja, Kevin sering menghabiskan akhir pekannya untuk menggunakan aplikasi foto menarik yang bernama Burbn. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang memungkinkan orang untuk menyertakan lokasi pada foto dengan berbagi catatan. Burbn adalah aplikasi mobile yang memungkinkan penggunanya menyertakan lokasi dari foto yang di upload.

Dalam proses mengembangkan Burbn, Kevin bertemu dengan seorang penggemar Burbn yang juga seorang programmer yaitu Mike Krieger. Mereka bertemu di sebuah seminar kampus Stanford University. Seminar tersebut membahas tentang perkembangan perusahaan start up. Baik yang berkembang maupun yang sudah tutup. Dari seminar itulah terbesit ide untuk mengembangkan aplikasi sendiri. Merasa memiliki satu ide pemikiran yang sama, membuat keduanya setuju untuk bekerjasama. Kevin ingin mendirikan aplikasi fotografi. Sebab ia sangat menyukai dunia fotografi. Selain itu gurunya ketika di SMA ikut andil membuat Kevin lebih mencintai dunia fotografi. Saat itu gurunya mengkritik hasil foto Kevin yang kaku dan hasil cahayanya terlalu tajam. Atas dasar itulah, Kevin semakin semangat dan terinspirasi untuk membuat aplikasi yang memungkinkan orang untuk mengambil gambar, mengeditnya, dan membagikannya. Karena Burbn sudah mendekati apa yang diharapkan, maka Kevin dan Mike lalu memutuskan untuk mengembangkannya menjadi aplikasi murni photo sharing yang memungkinkan seseorang untuk meng-upload, meng-edit dan membagikannya dengan mudah dan cepat.

Mendirikan Perusahaan Sendiri Kevin kemudian membangun perusahaan sendiri. Akhirnya pada tepat tengah malam tanggal 6 Oktober 2010, Kevin Systrom dan Mike Kireger mendaftarkan aplikasi mereka pada toko aplikasi online Apple App Store. Aplikasi yang diberi nama

44

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

Instagram yang ketika itu statusnya masih beta atau versi percobaan. Insta diambil dari kata Instan yang bermakna mudah, sedangkan gram diambil dari kata telegram yang bermakna pengiriman sesuatu dengan cepat. Mereka berharap, Instagram bisa menjadi pilihan orang untuk meng-upload, mengedit dan men-share foto mereka dengan lebih mudah dan cepat. Walaupun masih status percobaan, sudah banyak pengguna yang mulai mencobanya. Aplikasi ini berjalan bertahap namun menjadi fenomenal ketika dalam satu jam, sekitar 10 ribu pengguna mengunduhnya. Bisa dibilang sebelum peluncuran resminya, aplikasi ini terus diunduh oleh banyak pengguna. Antusiasme pengguna yang luar biasa ini membuat Kevin Systrom dan Mike Krieger menghabiskan energi secara maksimal untuk terus menghidupi Instagram. Mereka berdua bekerja keras agar Instagram tetap dapat diakses dan tidak mengalami down. Selama liburan Thanksgiving dengan banyaknya orang mengunggah foto keluarga, pengguna Instagram pun bertambah sebanyak 90 pengguna baru per menit. Kini Instagram mencetak rekor unduhan 15 juta kali, dan masih bertambah sekitar 1 juta setiap setengah bulan.

Dilamar Banyak Perusahaan Ternama Berkat kerja keras inilah sampai saat ini Instagram mencapai lebih dari 150 juta pengguna. Pengguna ini bertambah sejak Instagram tidak hanya hadir di App Store melainkan juga merambah di Google Play Store. Kehadiran di Android yang memiliki jumlah pengguna sangat banyak inilah yang membuat I n s t a gra m sebagai salah satu aplikasi sukses. Instagram pun berhasil meraih “App of the Year”

dari Apple. Kesuksesan Instagram banyak dilirik oleh perusahaan ternama. Salah satunya adalah Facebook. Dulu Mark Zuckerberg sempat mengajak Kevin bergabung di Facebook pada 2004 untuk mengembangkan fitur foto. Namun, Systrom menolak tawaran itu karena masih ingin menyelesaikan kuliah. Kevin tidak ingin seperti Zuckerberg yang berhenti kuliah dari Harvard University untuk mendirikan Facebook. Delapan tahun kemudian, niat Facebook untuk membeli Instagram disetujui oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger. Akhirnya, pada tanggal 9 April 2012, Instagram beserta 13 tim pengembang inti dijual ke Facebook dengan nilai Rp 9,1 triliun dalam bentuk tunai dan saham. Pembelian itu disebutsebut sebagai pembelian terbesar dalam sejarah Facebook.

Menjadi Miliuner Baru Kerja keras itu mengubah mereka menjadi miliuner baru. Menurut Daily Mail, Systrom dikabarkan punya 40 persen saham Instagram sehingga berhak atas 400 juta dollar AS atau Rp 3,64 triliun. Kemudian, Krieger memiliki 10 persen saham sehingga dia meraup uang 100 juta dollar AS atau Rp 910 miliar. Sisanya akan dimiliki oleh dua perusahaan yang berinvestasi di Instagram, yakni Benchmark Capital dan Baseline Ventures. Tidak hanya itu, Systrom dinobatkan sebagai salah satu entrepreneur berpotensi dalam daftar “30 Under 30” Forbes untuk kategori social/ mobile. Apa yang telah dilakukan Kevin dan Mike terhadap instagram layak dijadikan contoh dan inspirasi bagi kaum muda, di mana Kevin memulai semuanya dari kecintaan pada hobi. Dan dengan bantuan teknologi, hobi itu mendatangkan penghasilan yang sangat besar. Sesuatu yang bermula dari hobi dan kecintaannya pada dunia fotografi telah membawanya menjadi orang sukses. Sungguh luar biasa! (pipin/dari berbagai sumber/ft:Ist)

I Juni 2014 I Tahun VI I

45


4

I Oktober 2013 I Tahun V I


@MajalahElshinta

Kebutuhan makanan yang bervariasi dibulan puasa menjadi sebuah kesempatan bagi siapa saja yang bisa menangkapnya. Maka tak heran, bila setiap menjelang berbuka puasa akan banyak ditemui penjaja makanan dan minuman. Meskipun musiman, peluang usaha ini banyak mendatangkan rupiah dan wajar saja jika pelaku usaha ini pun setiap tahun semakin bertambah banyak. ď Ž (Teks&Foto: Hamdan Tito)

I Juni 2014 I Tahun VI I I Juni 2014 I Tahun VI I

47 47


PROSPEK

48

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

Bulan puasa bulan pembawa berkah. Setidaknya itulah yang dirasakan para pelaku bisnis yang memanfaatkan momen puasa untuk berjualan. Maka tak heran bila banyak ditemui para penjual terutama di pinggir jalan yang menjajakan dagangannya. Lantaran, saat bulan ramadhan sudah pasti banyak pedagang dadakan atau musiman yang mencari peruntungan.

S

ajian kuliner seperti gorengan, kue-kue, bubur, kolak, dan berbagai minuman pelepas dahaga yang paling sering dicari. Semakin banyaknya penjual juga membawa dampak menguntungkan bagi suplier kolang kaling. Salah satu pedagang yang turut merasakan keuntungan di bulan ramadhan adalah Abdul Hamid yang sudah 16 tahun terjun ke bisnis ini. Sebelum menjadi suplier kolang kaling, Amid nama panggilan Abdul Hamid ini, pernah melakoni pekerjaan sebagai supir. Pria rantauan Aceh ini pernah membantu kakaknya berjualan plastik dan bahan kue di Pasar Minggu selama 2 tahun. Enggan berlama-lama membantu sang kakak, Amid memutuskan menarik angkot. Selama menarik angkot, Amid sering memikirkan masa depannya. Ia bosan karena pekerjaan yang dilakukannya tidak terlalu memuaskan diri dari segi penghasilan untuk penghidupan. “Bila terus-terusan menjadi supir angkot seperti ini, tidak ada perubahan tentu tidak bagus. Sehingga saya memikirkan usaha tapi belum tahu apa.” Setelah banyak mempertimbangkan, akhirnya Amid memutuskan berjualan kolang-kaling. Amid sengaja memilih usaha yang tidak sama dengan sang kakak. “Dengan modal uang sebesar 700 ribu rupiah,

waktu itu saya dapat kolang-kaling sebanyak 5 karung.” Kolang-kaling tersebut masih harus direndam dan dibersihkan sebelum dijual. Pada, awal berjualan Amid tidak mempunyai lapak dan atap. Hanya menggunakan peti-peti kecil untuk menampung kolang-kalingnya. Namanya juga masih pemula, saat memulai berdagang bukanlah suatu hal yang sangat gampang. Pertama sudah pasti belum banyak pembelinya dan kedua saat hujan lebat sudah pasti sangat sedikit pembelinya. Belum lagi kerepotan bila hujan deras, Amid terpaksa meneduh dan menutup dagangannya. “Ketika pertama kali berjualan, ketika hujan saya langsung kabur,” kenang Amid. Selain kendala cuaca, berjualan kolang-kaling juga harus mempunyai stamina yang kuat. Amid setiap hari harus siap menjajakan dagangannya mulai dari jam empat pagi. Hadir lebih pagi bukan tanpa alasan. Hal ini ia lakukan karena mengincar rejeki yang lebih besar, yaitu para pembeli yang berprofesi sebagai pengusaha makanan olahan. “Jam sembilan ke atas sudah sepi, hanya pembeli yang konsumsi sendiri.”

I Juni 2014 I Tahun VI I

49


PROSPEK empat pagi. “Karena sudah ada karyawan, saya bisa datang jam 9 pagi.” Dalam memilih karyawan, Amid tidak menerapkan kriteria khusus. Ia memilih pedagang tahu dengan mengupahnya sebesar 20 ribu untuk enam jam dari jam empat pagi, “Lumayan buat menambah ongkos pulang.” Hal yang paling fenomenal adalah mendapatkan uang bersih setidaknya 2,5 juta dalam sehari di kantong jaketnya. Jumlah sebesar itu merupakan hal yang fantasis apalagi bagi karyawan lulusan S1 yang dulu hanya mendapatkan uang sekitar 3 juta dalam sebulan.

MENJADI SUPLIER

MASA KEEMASAN Sebuah usaha pasti mengalami masa keemasan. Namun, sebelum menggapai itu semua harus banyak hal yang dikorbankan, seperti pengabdian dan kesabaran. Demikian juga yang dialami Amid. Ia tak kenal menyerah berjualan kolang-kaling dan tidak tertarik membuka usaha lain. “Alasan lainnya karena usaha ini belum menghasilkan uang yang fenomenal.” Lambat laun usahanya mulai menampakkan hasil. Dari membeli karungan kolang-kaling, kini Amid bisa membeli sampai 6 kuintal atau sekitar 600 kg kolang kaling. Jumlah tersebut sudah pasti habis tidak sampai seminggu karena setidaknya dalam sehari 100 kg kolang-kaling sudah terjual. Bahkan, setidaknya pada pukul 9 ke atas yang menurutnya pembelinya tidak seramai saat subuh bisa menghabiskan 15 kg kolang-kaling tidak lebih dari satu setengah jam. Tidak heran bila sekarang ia bisa menyewa lapak di pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan. Selain itu, Amid juga merekrut karyawan tetap yang biasa menggantikan membuka lapaknya sekitar jam

50

I Juni 2014 I Tahun VI I

Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling dinanti para pedagang. Bulan ini bisa jadi sebagai momentum yang paling menguntungkan. Berbagai promosi sudah bertebaran di manamana, mereka berduyun-duyun menarik perhatian para konsumen. Namun, bagi Amid tidak perlu melakukan hal demikian. Amid tidak repot-repot mempromosikan dagangannya. Saat bulan puasa, Amid mengaku bisa menghabiskan 1 ton dalam hitungan minggu di lapaknya. Oleh sebab itu, Amid pun tidak takut tersaingi oleh para pedagang kolang-kaling dadakan. Lantaran, para pedagang sayuran yang ikut meraup keuntungan di bulan ramadhan, mengambil kolang-kaling darinya. “Mereka mengambil dari saya. Jadi tidak perlu khawatir terhadap persaingan.” Karena permintaan akan kolang kaling meningkat, pada saat bulan puasa biasanya Amid membutuhkan bantuan karyawan tambahan


@MajalahElshinta

sebanyak empat orang untuk melayani para pembeli. Sebab Amid tidak ingin para pembeli menjadi terlantar bila hanya ia yang mengerjakannya sendiri. Dengan menambah empat karyawan dan mengambil keuntungan yang lebih sedikit karena menjualnya kepada para pedagang sayur bukan berarti penghasilan sehari-hari Pak Amid berkurang. Malahan, Pak Amid mampu membawa pulang uang sebesar Rp 5-7 juta dalam sehari, padahal biasanya hanya Rp 2,5 juta rupiah. Tak terasa sudah 16 tahun, Amid menjalankan usahanya. Selama terjun di bisnis ini, kendala yang menurutnya paling berarti adalah cuaca. Menurutnya kalau hujan datang biasanya para pembeli datangnya siang. Mengakali itu semua, Amid pun siap melayani pemesanan melalui telepon seluler sehingga barang pesanan pelanggan bisa dikirim.

BERBAGAI KALANGAN Setelah sukses dengan kolang kaling, Amid juga merambah cincau sebagai pelengkap usahanya. Menurut Amid, keuntungan berjualan kolang kaling adalah karena penikmat produk ini dari berbagai usia. Mulai dari anak-anak hingga para orang tua. Pembelinya pun beragam dari pengusaha juice, pengusaha es capucino, bahkan hingga tabib pengobatan tradisional khas China pun juga menjadi pelanggan setia Amid. “Setidaknya, tabib itu membeli 20 kg kalau datang ke sini,” ujarnya senang. Amid sangat mengutamakan pelayanan kepada konsumen. Karena sebagian besar pembil dari kalangan wanita, Amid memberikan keleluasaan mereka untuk memilih sendiri kolang-kaling yang mereka mau. Namun, Amid juga melayani pembeli yang tidak mau lama memilih. Baginya kepuasan konsumen itu sangat penting.

TIPS DAN TRIK MEMPERTAHANKAN USAHA

berjualan tentunya mempunyai tips dan trik sendiri bagaimana agar bisa terus mempertahankan masa keemasan dalam waktu yang lama. Amid memiliki 5 tips dan trik yang sudah dibuktikannya. Amid pun dengan senang hati membagi rahasianya. “Berdagang itu harus jujur jangan menaikkan harga sesuka hati, mengambil untung terlalu besar apalagi memainkan timbangan,” ujar Amid membuka rahasia tipsnya berjualan. Hal itu terbukti dengan banyaknya pedagang sayur yang mengambil kolang-kaling darinya daripada di tempat lain. Selanjutnya Amid menuturkan, trik yang kedua adalah ramah-tamah. Keramahan sangat penting apalagi dalam berjualan seperti ini, yang pembeli utamanya kaum wanita yang penuh perasaan. Amid selalu menerapkan kepada karyawannya untuk tak lupa memberikan senyum kepada pembeli. Tips yang ketiga adalah memberi informasi. Salah satunya tentang cara memasak entah itu yang buat obat atau konsumsi biasa dan diselingi dengan lelucon sehingga kesan kekeluargaan makin terasa. Tips yang keempat, jika sudah berhasil, tambahkan menjual variasi lain, seperti rumput laut, cincau, dan jelly. “Tips kelima dan menurut saya ini paling penting ialah sabar dan tekun menjalani usaha. Jangan gampang menyerah apalagi bila usaha yang digeluti masih sedikit sekali pesaingnya,” kata Amid menutup penjelasan tentang kunci suksesnya. 

Mempertahankan itu lebih sulit, ungkapan tersebut memang benar adanya. Karena Amid pun juga merasakan hal yang sama. Dalam

I Juni 2014 I Tahun VI I

51


PROSPEK PROSPEK

52

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

Takjil rasanya sudah menjadi makanan yang wajib ada ketika berbuka puasa. Dari sekian banyaknya takjil yang dijajakan, ada satu yang selalu dicari yaitu kurma. Ya, buah cokelat kehitaman ini sangat tepat sebagai pembatal puasa karena selain manis, kurma sangat baik untuk pencernaan dengan kandungan gula sederhananya, serat, dan air. Permintaan buah kurma selalu meningkat menjelang ramadhan, umroh, dan haji. Momen-momen besar seperti ini menjadi rezeki tersendiri bagi pedagang kurma skala besar di daerah Blok C Tanah Abang.

P

asar Tanah Abang, Jakarta Pusat tidak hanya memanjakan konsumen dengan berbagai macam pakaian dan tekstil. Namun, di Pasar tanah Abang juga menyediakan kios-kios kurma dan perlengkapan dan suvenir haji. Konon perdagangan kurma di kawasan ini sudah turun-temurun sejak sekitar 1970. Inilah yang menyebabkan pasar Tanah Abang terkenal sebagai pusat grosir kurma di Jakarta, bahkan di Indonesia. Dari sekian banyak pedagang kurma, salah satu yang merintis bisnisnya bersama-sama adalah Kiki dengan sang ibu Siti Nursini adalah pedagang grosir perlengkapan dan suvenir haji termasuk kurma. Mereka sudah berdagang sejak sepuluh

tahun yang lalu. “Sebelum berdagang di Blok C ini, kami berdagang di belakang tanpa kios seperti ini dan hanya menjual kurma.� Semenjak kawasan Tanah Abang dirapikan di mana para pedagang diwajibkan berjualan di kios-kios yang sudah dibangun pihak pemrov DKI Jakarta, menempati kios tersebut tidak bisa sembarangan. Untuk menghindari perebutan tempat, para pedagang yang akan menempati kioskios di blok C harus mengikuti undian. “Dapat toko di sini, dikocok dulu,� ujar Siti Nursini Beruntung Siti Nursini mendapat kios di pelataran paling depan, membuat para pengunjung langsung tertuju ke kios Ar-Rizky. Dengan posisi kios seperti ini membawa keuntungan sendiri bagi Siti Nursini sebagai pengusaha kurma. Menurut Siti, posisi toko paling depan adalah yang paling menguntungkan. Karena mata pengunjung pertama kali akan langsung terarah ke tokonya sebelum mencari di kios yang lain. Oleh

I Juni 2014 I Tahun VI I

53


PROSPEK karena itu, Siti memiliki cara sendiri untuk menarik konsumen agar mau singgah di tokonya. “Untuk memikat pembeli kita harus seringsering menyapa pengunjung yang datang, tentunya dengan keramahan. Selain itu, kita jangan sungkansungkan mempersilakan pelanggan mencicipi kurma-kurma yang dipajang. Kita juga menyiapkan air dan kursi untuk kenyamanan.� Selain memberikan pelayanan seperti itu, Siti juga dengan penuh kesabaran menjelaskan produk-produknya. Agar tidak mengecewakan konsumen, Siti selalu berusaha menyediakan barang yang dicari konsumen. Misalnya saat ada pembeli yang mencari nampan saji warna emas, Siti dengan sigap mengambil di gudang. Bagi Siti, para pedagang seharusnya sering sering memanjakan para pengunjung dan beramah tamah. Dengan pelayanan seperti ini, banyak pengunjung yang datang dan betah berlamalama. Apalagi mereka yang ingin memborong berbagai macam produk dalam jumlah besar, sehingga semakin terasa dihormati. Siti berusaha agar konsumen tidak terlalu lama menunggu barang pesanannya ketika sedang diambilkan dan dikemas. “Bila konsumen puas, maka akan menyebarkan informasinya kepada teman-temannya yang lain. Saya pernah kedatangan para siswa study tour dari sekolah menengah pertama di daerah Riau yang membawa segerombolan temannya karena puas dengan pelayanan kami tersebut.�

54

I Juni 2014 I Tahun VI I

TRIK MENGHADAPI PERSAINGAN Tidak hanya kepuasan konsumen saja yang diperhatikan Siti, tapi pemilihan karyawan pun mendapat porsi perhatian yang lumayan besar juga. Dalam memilih karyawan, nenek asli Betawi ini mengandalkan remaja-remaja sekitar tempat dia tinggalnya atau dari daerah Tasik, kampung halaman suaminya. Setiap karyawan di tokonya mendapatkan uang bulanan sebesar satu juta rupiah dengan gaji harian sebesar Rp 50.000 per hari. Selain di Tanah Abang, Kiki juga mempunyai kios di Thamrin City, semua produk kurma kiloannya harga berkisar Rp 55.000. Untuk karyawan yang menjaga di sana, mereka bisa menaikkan harga dari harga jual yang sudah ditentukan sehingga kelebihan tersebut bisa sebagai uang tambahan mereka. Dalam menghadapi persaingan antar pedagang, Siti mengaku selalu siap. Biasanya persaingan tersebut terjadi di sektor harga. Mengantisipasi hal tersebut, Kiki memiliki trik sendiri


@MajalahElshinta

yaitu menyesuaikan harga bahkan lebih murah dari supermarket. “Pengunjung biasanya jeli, jadi kita harus menyamakan harga dengan supermarket. Tapi kita diuntungkan karena di bulan haji dan umroh, supermarket tidak berjualan kurma.” Selain itu, Kiki juga menjamin kurma-kurmanya masih sangat baru karena dia tidak pernah menimbun kurma di gudang terlalu lama dan banyak. “Kurma kan makanan, jadi kalau terlalu lama bisa menurunkan kualitas. Jadi, mengantisipasinya mengorder kurma-kurma yang laris seminggu tiga kali minimal 50 kardus setiap jenis.” Keuntungan lain bila membeli dalam jumlah besar dan sudah langganan lama adalah banyak bonus yang diberikan seperti pemberian beberapa

pak kurma. Di samping itu bila beli di toko langganan, bisa retur barang yang tidak laku. Returretur semacam ini tentunya tidak didapatkan di supermarket. Tidak heran, toko Ar-Rizky selalu bisa mendapatkan keuntungan setidaknya 15 juta sehari di bulan-bulan biasa. Menanggapi bulan suci ramadhan, Kiki sudah mempersiapakan diri, untuk mendapatkan pengunjung lebih cepat, ia membuka lapak kaki lima. “Karena biasanya para pedagang kurma musiman sangat banyak di pinggir jalan sehingga membuat konsumen enggan memasuki kios-kios di Blok C.” Baik Kiki ataupun Siti tidak terlalu kecewa walapun hanya sedikit pembeli yang datang ke kiosnya di Blok C, karena dengan ikut membuka lapak kaki lima justru keuntungan yang didapatnya bisa berlipat ganda sekitar empat kali lipat dari biasanya. 

I Juni 2014 I Tahun VI I

55


PROSPEK

56

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

Bulan puasa bulan pembawa berkah. Setidaknya itulah yang dirasakan para pelaku bisnis yang memanfaatkan momen puasa untuk berjualan. Maka tak heran bila banyak ditemui para penjual terutama di pinggir jalan yang menjajakan dagangannya. Lantaran, saat bulan ramadhan sudah pasti banyak pedagang dadakan atau musiman yang mencari peruntungan. ASINAN PRIMADONA Salah satu makanan yang menjadi kesukaan orang-orang di Jakarta adalah Asinan Betawi. Di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur terdapat tempat produksi Asinan Betawi yang sangat terkenal kelezatannya namanya Asinan Betawi Haji Mansyur. Setiap hari orang berbondong-bondong menghampiri tempat makan tersebut. Bila ingin merasakan kenikmatan asinan Betawi di sini, jangan pernah datang tepat waktu jam makan siang. Usahakan lebih dahulu datang sebelum jam makan siang sehingga tidak perlu mengantri terlalu lama. “Saat jam makan siang di sini ramai orang kantor,” ucap Ayu istri dari Muhamad Subur, anak Haji Mansyur. Mencapai sukses hingga seperti sekarang tentunya butuh proses yang panjang. Apalagi usaha makanan tradisional harus mampu bersaing dengan gempuran makanan-makanan modern. Namun, almarhum Haji Mansyur yang meninggal pada tahun 2008 ternyata bisa membuat pasarnya sendiri berkat orisinalitas asinan Betawi. Sebelum membuat tempat makan Asinan Betawi, Mansyur mengawali usaha dengan berjualan asinan berkeliling di perumahan pada tahun 1970. Untuk menambah penghasilan, pada malam harinya, ia menjadi penjaga keamanan di komplek perumahan. Selama sepuluh tahun berjualan asinan keliling, Mansyur sudah memiliki pelanggan setia. Sayang, kondisi fisiknya tak lagi membuatnya sanggup berjualan keliling. “Banyak pelanggan yang penasaran, kemana Haji Mansyur,” tutur Ayu menceritakan. Agar pelanggan masih bisa menikmati asinan hasil racikannya, Mansyur kemudian membuka warung untuk berjualan asinan Betawi

kebanggaannya. “Warung itu resmi dibuka saat anak terakhirnya lahir,” imbuh Ayu. Lambat laun, warung asinannya menjadi ramai sampai sekarang. Konsumennya pun dari berbagai kalangan. Dari orang biasa hingga artis dan pejabat tercatat pernah mecicipi asinan ini. Salah satunya, gubernur dan wakil gubernur DKI. “Sudah banyak kalangan artis yang datang. Jokowi sama Ahok juga pernah, tapi mereka tidak makan langsung. Hanya pesuruhnya saja yang datang beli asinan.” Selain kalangan elit, ada juga yang sudah turun-temurun menjadi pelanggan asinan ini. Ada yang mengenal asinan ini karena dulu ibunya sering membelinya. “Katanya sih asinan di sini enak dan kuah kacangnya kental.” Selain rasa yang terjamin itu, keramahan dan kenyamanan juga membuat konsumen rutin bertandang ke rumah makan ini. Diakui Ayu, pelayanan terhadap konsumen memang diutamakan. Salah satu yang paling ditonjolkan dalam usaha keluarga ini ialah, menanyakan kepada para pelanggannya tentang rasa asinan yang mereka makan. “Setiap komentar menjadi masukan kami, misalnya terlalu asam

I Juni 2014 I Tahun VI I

57


PROSPEK

atau terlalu pedas.� Oleh karena itu, di tempat makan yang mampu menampung 29 orang ini menyediakan sambal dan kecap tambahan. Jadi, para pelanggannya mampu memilih sendiri tingkat kepedasan dan kemanisan yang mereka suka. Selain itu, mereka yang makan di tempat bisa menambah krupuk mie kuning tanpa biaya tambahan. Krupuk mie yang digunakan pun pilihan karena mengembang sempurna sehingga tidak sulit untuk mengunyah kerupuk tersebut. Selain rasa, di rumah makan ini juga senantiasa menjaga kebersihan. Setiap selesai makan segera mungkin langsung dibersihkan. Bentuk pelayanan lain yang diberikan adalah konsumen yang makan di tempat tidak perlu menunggu lama asinan yang mereka pesan hadir karena sudah ada piring-piring yang bertumpuk sudah siap dikuahkan. Begitu juga untuk yang dibawa pulang, buntalan-buntalan kerupuk sudah terikat rapi dan kantung-kantung berisikan sayur-sayuran sudah siap saji. Sedangkan demi menjaga kesegaran, rumah makan ini tidak stok bahan baku terlalu banyak karena sudah disesuaikan dengan jumlah pengunjung rata-rata pada jam-jam tertentu. Di bulan puasa, pelayanan agak sedikit berbeda. Jika biasanya buka pukul 10 pagi sampai 9 malam ini, pada bulan puasa ini buka pada pukul satu siang. Antrian pada bulan suci ini biasa mengular. “Kalau bulan puasa ramai sekali yang beli. Karena kami hanyi melayani yang membeli secara langsung. Pembelian melalui telepon terpaksa tidak

58

I Juni 2014 I Tahun VI I

kami layani,� ujar Mamat anak pertama almarhum Haji Mansyur. Salah satu hal yang paling mempengaruhi produksi makanan adalah bahan baku. Kadang untuk menyiasati bahan baku, beberapa pengusaha ada yang curang dengan menggunakan bahan baku kualitas rendah. Namun, di sini tidak pernah melakukan hal itu karena kualitas dan rasa harus senantiasa terjaga. Banyak pemasok bahan baku, semisal kol atau cabai yang menawarkan produk mereka. Namun karena beberapa pemasok sudah menjadi rekanan Mansyur saat merintis usaha asinan Betawinya, maka bagi keluarga Mansyur yang meneruskan usaha ini pun enggan mengakhiri hubungan silahturami dengan para pemasok lama. “Banyak sekali yang menawarkan, misalnya saat harga cabai naik, ada yang menawarkan membeli di tempatnya saja karena lebih murah. Tapi kita tidak mau putus silahturami. Karena ini adalah rejeki


@MajalahElshinta

mereka dan sudah menjadi teman yang mengawali bisnis bersama dengan Haji Mansyur.”

AMANAT YANG SELALU DIPEGANG TEGUH Melihat usaha ini sangat lancar dan selalu menghasilkan pundi-pundi uang yang besar, tak membuat anak-anak Mansyur yang meneruskan usaha ini melupakan amanat dari almarhum. Sebelum meninggal, Mansyur sempat memberi amanat kepada anak-anaknya. “Untuk menjaga keutuhan keluarga, jangan pernah membuka cabang Asinan Betawi Haji Mansyur untuk menghindari iri bila salah satu ada yang ramai sementara yang lain sepi. Jadi, para anggota keluarga merasa memiliki usaha ini dan turut melestarikan usaha dan kebudayaan kuliner Betawi,” tutur Ayu. Selain itu, Mansyur yang memiliki 9 anak juga berpesan kepada keluarganya harus sabar dan memiliki keberanian. Tak heran, di usaha ini mempunyai shift atau jadwal kerja masing-masing yang mengurus bisnis ini dengan tujuh orang karyawan yang juga keluarga sendiri, “Hari ini anak

kelima besok beda lagi.” Dengan memegang teguh amanat orang tua dan tetap menjalin silaturahmi kepada para pemasok bahan utama asinan menjadi keberkahan tersendiri. Usaha yang sudah berumur 44 tahun ini selalu mendapatkan banyak rejeki. Usaha keluarga ini setidaknya mampu mendulang omzet 10 - 12 juta di hari sabtu, minggu, atau libur. “Sedangkan pada saat puasa bisa mencapai 20 juta per hari,” ujar Mamat mengakhiri pembicaraan. Ternyata usaha makanan khas daerah yang sudah sulit ditemui bila ditekuni bisa menghasilkan rupiah yang terhitung besar. 

I Juni 2014 I Tahun VI I

59


PROSPEK

60

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

Berbagai jenis makanan hadir di setiap rumpun. Setiap makanan mempunyai nilai jual yang tinggi tergantung kultur yang menjadi ladang penjualan. Modifikasi teknik dan bahan baku pun perlu dilakukan untuk mendapatkan nilai jual yang semakin tinggi karena sesuai dengan selera konsumen. Dasar inilah yang digunakan Muniroh sebagai pemegang kunci resep produk Rofa, dalam membuat roti maryam yang terkenal itu.

R

ofa adalah perusahaan yang bergerak di bidang makanan khas Arab. Rofa merupakan gabungan nama Muniroh dan Fauzi Husain, suaminya. Perusahaan ini berawal dari Muniroh yang ingin punya kesibukan tersendiri. “Sebelumnya, saya menjadi koresponden suatu majalah, tapi kemudian suami melarang saya kerja. Karena hanya di rumah saya ingin punya kegiatan, ingin ada yang dipegang,” tutur perempuan 50 tahun ini. Berbekal resep dari mertua, membuat ibu dua anak ini percaya diri untuk membuat Roti Maryam, keahlian yang sudah lama dimilikinya. “Setiap ada acara keluarga selalu membuat roti maryam, semua saudara bilang enak. Mereka mengusulkan untuk membuka usaha berjualan roti maryam.” Rupanya, usulan itu tidak hanya sebatas pembicaraan di sebuah acara keluarga, perbincangan mengenai kelezatan roti maryam buatan Muniroh menyebar. Perlahan-lahan ada saja orangorang yang memesan. Tahun 2001 adalah awal bagi dirinya membuka usaha Roti Maryam dengan modal Rp 200.000. Pada waktu itu semua produksi dan penjualan dilakukan di rumah.

Namun ketika pertama kali berjualan, dagangannya sempat tidak laku. “Saat pertama kali usaha, pernah merasakan masa-masa ketika tidak ada yang memesan.” Meskipun begitu, Muniroh selalu semangat karena selalu mendapatkan dukungan dari suami dan kedua anaknya. Benar saja, hari demi hari usahanya semakin menunjukkan kemajuan dari jumlah orang yang datang ke rumahnya. Lambat laun kelezatan roti maryam buatan Muniroh menjadi terkenal dan pelanggannya pun terus bertambah. Bahkan, pengusaha kafe juga datang untuk mengambil roti maryam yang dijadikan sebagai pilihan menu di kafenya. Melihat animo yang tinggi tersebut membuat para tetangga yang berada tak jauh dari rumahnya juga membuat usaha serupa. “Karena waktu itu belum memiliki logo, sehingga banyak orang yang ikut-ikutan membuka usaha yang sama,” Rezeki memang tak kemana. Tuhan sudah mengatur rezeki berada di tangan Muniroh dan keluarganya. Para pembeli pun tidak tertipu dan tetap membeli di tempat Muniroh. Si kompetitor pun tumbang dengan sendirinya. Belajar dari

I Juni 2014 I Tahun VI I

61


PROSPEK

pengalaman tersebut, membuat Muniroh mematenkan produk, desain, dan berbagai hal lain menjadi hak atas kekayaan intelektualnya, “Kami pun membuat desain logo, mematenkan produk, dan segala hal yang berhubungan dengan produk dan penjualan.”

LAHIRNYA SAMBOSA DAN SISTEM KEMITRAAN Selama empat tahun sejak berdiri di tahun 2001, bisnis ini berlangsung tanpa kendala yang berarti. Meski demikian bukan berarti Muniroh hanya santai menikmati bisnisnya. Ia tergerak

62

I Juni 2014 I Tahun VI I

membuat varian baru, yaitu sambosa makanan khas pembuka puasa di Arab Saudi. Sebelum membuat Sambosa, Muniroh telah melakukan uji coba. Sudah banyak bahan dan waktu yang digunakan untuk menghasilkan resep yang sempurna. Awalnya, sambosa berisikan daging kambing. Namun, dia mencari alternatif lain menyesuaikan mayoritas lidah konsumennya. Lalu mencuatlah ide menggunakan daging sapi, tak disangka menu barunya mendapatkan respon yang baik. Tapi tak dipungkiri ketika sambosa pertamakali diluncurkan masih banyak yang meragukan kreasinya, “Ada orang yang bingung dan ragu ketika mendengar sambosa daging sapi.” Selanjutnya, Muniroh mencoba-coba teknik dan komposisi


@MajalahElshinta

bahan baku yang pas untuk kulit yang enak dan renyah. Ia juga mencoba variasi lain seperti keju dan cokelat yang merupakan makanan yang paling banyak digemari. Selain isian tersebut, ada juga isian sayur yang sangat pas untuk vegetarian, Varian produknya pun tidak hanya sampai di situ, pada tahun 2014 sudah ada 7 produk utama yang dijual, roti maryam, sambosa, risol, pastel, donat, dan bumbu basah. Agar usaha bisa terus berjalan, Muniroh pun membuka kemitraan dan juga keagenan. Ide tersebut muncul dari Husein anak pertama Muniroh. Husein yang merancang sebuah sistem kemitraan dan agen pada tahun 2010. “Sebelumnya, anak saya tidak kepikiran memegang usaha ini, bahkan pernah menyuruh saya menyudahinya.” Pemikiran sang anak mulai berubah setelah mendapatkan pelajaran usaha di kampusnya. “Memang, di kampusnya memfokuskan 90% alumni menjadi pengusaha,” terang Muniroh. Sejak dibuka tahun 2010, banyak yang antusias dengan peluang bisnis baru ini. Sehingga tak mengherankan bila agen Rofa mencapai ratusan dan tersebar di seluruh Indonesia. “Saat ini sudah ada 300-an agen.” Sistem kemitraan yang ditawarkan Rofa terbilang unik. Hanya bermodalkan uang sebesar 10 juta, orang tersebut bisa mendapatkan booth beserta perlengkapan, produk, dan pelatihan. Calon mitra hanya perlu mempersiapkan tempat dan calon karyawan. Hebatnya, mitra tidak perlu lagi memberikan royalti dan fee kepada pemilik brand. Sedangkan agen, hanya perlu modal awal sebesar Rp 1.100.000 yang ditukarkan dengan produkproduk Rofa.

Dalam sehari pada bulan biasa laku sekitar 1.500-2.000 pcs. Namun pada bulan puasa, penjulan untuk setiap produknya mengalami peningkatan bisa mencapai 200-300%. Peningkatan pembelian berarti juga peningkatan pendapatan. Setidaknya untuk satu jenis produk, seperti sambosa sayur satu pack dengan harga Rp 15.000 dalam sehari bisa mendapatkan omzet Rp120.000.000. Presentase penjualan masih bisa meningkat lagi apalagi Rofa mempunyai persiapan tersendiri, “Menjelang puasa, ada persiapan memperbanyak agen dan promosipromosi khusus.” Muniroh mempunyai kiat bisnis tersendiri sebagai orang yang berperan besar dalam usaha ini. Ia pun tak segan berbagi kiatnya kepada calon pengusaha yang lain. Pertama adalah dalam berusaha haruslah fokus hingga sukses baru membuat produk variasi, seperti dirinya yang fokus terhadap roti maryam. Kedua, ulet jangan pernah mudah menyerah dari berbagai rintangan. Ketiga, bertindaklah jujur, jangan pernah mengurangi kualitas produk.

HASIL KEGIGIHAN Kini sudah 13 tahun usaha ini berdiri. Perusahaan ini telah berbadan hukum resmi dan setiap produknya mempunyai label BPOM. Produk pabrikan Rofa pun sudah menjelajah ke seluruh pelosok Indonesia dan juga berbagai negara diantaranya Singapura, Australia, Amerika, dan Belanda. Pembelinya pun juga beragam mulai dari orang biasa hingga pejabat.

I Juni 2014 I Tahun VI I

63


PROSPEK PROSPEK

64

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

Memasak bukan hanya urusan memasukkan beraneka bahan dalam sebuah wajan di atas tungku api. Memasak merupakan seni yang memerlukan cinta dan keikhlasan. Perlu juga secercah tujuan yang mulia, melestarikan kuliner khas Indonesia. Inilah yang menjadikan usaha Restoran Jambo Kopi milik Cut Inong sangat sukses.

S

ebenarnya menjalankan bisnis bukan hal yang baru bagi dirinya karena di Aceh sudah membuka usaha kue dan butik selama 12 tahun. Semenjak tidak berkerja lagi di perusahaan pada tahun 1998. Keinginan untuk bersama anak-anak tercinta, membuat dirinya pergi ke Jakarta. Karena terbiasa sibuk mengurus toko kue dan butik membuat Cut Inong membuka tempat makan khas aceh. Karena ingin sebuah restoran yang bersegmentasi untuk semua kalangan, tercetuslah nama, Jambo Kopi. Pada saat merintis restoran ini, menu yang disajikan hanya, nasi goreng, mie, kopi, teh tarik, dan es timun serut layaknya sebuah warung kopi di Aceh.

Meski telah sukses membuka usaha di Aceh, bukan berarti di ibu kota juga semudah itu. Usaha restoran ini bukan tanpa kendala. Saat pertama kali buka pada pertengahan 2010, belum banyak pelanggan yang datang. Selain itu, pelanggan yang tak sabar menunggu pesanan pun ada. “Mereka yang tak biasa membeli masakan Aceh, menyamakan dengan membeli bakso yang cepat santap. Namun, setelah mengerti membuat mie Aceh yang dengan bahan baku yang masih segar, mereka pun maklum.� Mengantisipasi proses membuat yang lama,

I Juni 2014 I Tahun VI I

65


PROSPEK berselera bila menyantap masakan lain, “Orang Aceh susah makan, tidak mau makan masakan yang lain, pizza pun tidak berselera.” Masakan yang disajikan sangatlah unik karena saat itu belum ada yang membuat makan-makanan Aceh. Biasanya masakan khas Aceh yang sudah ada adalah nasi goreng dan mie. Bisa dibilang, Bunda merupakan orang pertama yang memulai bisnis ini. Jenis penyajiannya pun berbeda karena menggunakan model prasmanan agar pelanggan bisa mengambil sesuka hati. Namun, sistem seperti itu ternyata tidaklah cocok karena ada pengunjung yang bukan asli Aceh yang salah memadupadankan lauk sehingga menjadi tidak enak, “Seperti penggunaan sambal tauco yang tidak tepat untuk lontong sayur.” Oleh karena itu, Bunda lalu menghentikan sistem penyajian seperti itu. Sebagai gantinya Bunda selalu menjelaskan dan merekomendasikan menu-menu yang unik bagi pengunjung baru dan belum kenal masakan Aceh. “Suatu kebanggaan tersendiri, ketika mengenalkan masakan Aceh selain mie,” ucapnya senang. Tidak mengherankan bila cara cerdik seperti yang dilakukan Bunda untuk restorannya berbuah manis dengan banyaknya pengunjung yang datang dan tidak sebatas hanya orang Aceh saja.

membuat Bunda, sapaan akrabnya, berinisiatif memberikan sajian kue-kue khas Aceh, seperti timpan dan ubi pulut agar proses menunggu tidak membosankan. Awalnya restoran ini hanya memiliki sedikit menu karena hanya ada tiga karyawan, sehingga Bunda tetap harus turun langsung urusan masak-memasak sambil mengajari para karyawannya. Lama-kelamaan, menu masakannya pun semakin bervariasi, demi memanjakan para pecinta masakan khas Aceh, terutama orang Aceh sendiri. Kebanyakan mayoritas orang Aceh tidak

66

I Juni 2014 I Tahun VI I

Keunggulan Menu Momen bulan puasa adalah yang ditunggutunggu karena ada menu spesial yang hanya ada di setiap bulan ini. Menu yang menjadi andalan restoran yang berada di sebuah ruko tiga lantai ini adalah putu mayang dengan harga Rp 10.000 per porsi. Putu mayang adalah makan khas Aceh yang hampir serupa dengan putu mayang Betawi, hanya saja warna kuah dan putu mayang adalah putih. Selain itu, ada bubur kanji yaitu bubur yang berbahan dasar nasi dengan ramuan rempahrempah, merica, sereh, jahe, pala, dan kayu manis yang sangat pas untuk menghilangkan masuk angin. Kemudian bubur tersebut ditaburi dengan irisan daging ayam atau udang. Pada puasa kali ini Bunda berniat membuka menu paket takjil yang berisikan es timun, roti jala, dan bue leukat kuah tuhe (ketan kolak pisang). Menu buka puasa lainnya, yaitu rujak khas Aceh dan roti cane keju susu. Pada bulan puasa ini, Bunda sudah menerima


@MajalahElshinta

pemesanan nasi box sebanyak 150 box untuk buka acara buka puasa. Dari perhitungan Bunda, keuntungan dari paket takjil bila terjual 100 pcs per hari maka dalam satu bulan bisa mendapatkan omzet sebesar 84 juta rupiah. Demi menjaga kelestarian orisinalitas menu masakan khas Aceh, Bunda tidak pernah mengubahubah atau mengkreasikan menu-menu di restorannya. Namun, dia hanya sedikit mengurangi kadar rempah-rempah yang sangat terasa sehingga pas untuk selera orang-orang yang bukan asli Aceh. Hal ini menjadikan menu-menu yang mempunyai komposi rempah-rempah, seperti nasi goreng selalu menjadi idola. Selain itu, Bunda juga ingin para pelanggannya bisa merasakan masakan khas rumahan, yaitu sehat, segar, dan sangat cocok untuk keluarga. Bunda tidak hanya memikirkan usahanya tapi juga para karyawannya. Ia selalu memberdayakan orang-orang spesial di restorannya, yaitu orangorang yang hanya tamatan SD, SMP, atau putus sekolah. Selain itu, Bunda juga membedayakan orang-orang yang menjadi tulang punggung keluarga dan mempunyai kertebatasan dalam pendidikan formal. “Menurut saya, orang-orang seperti ini lebih gigih dalam pekerjaannya ketimbang orang-orang yang telah mempunyai pendidikan tinggi.�

Kini restoran yang hampir genap 4 tahun ini telah memiliki 25 karyawan. Selain gaji bulanan, Bunda juga memberikan uang harian sekitar 50 ribu rupiah. Ditambah dengan fasilitas lain, seperti tempat tinggal yang menjadi satu dengan resto, kesehatan, dan makan sepuasnya di resto ini. “Setidaknya seorang biaya makan sebesar 50 ribu.â€? Banyaknya yang meminta pesanan khusus dalam jumlah besar, Bunda pun segera mewujudkan bisnis katering dengan mengandalkan kedua pembantunya. Alasan Bunda mempekerjakan pembantunya adalah selain sebagai tambahan gaji mereka, usaha ini bisa menambahkan ilmu di dalam hal memasak, “Mereka jadi pandai masak bisa berani terima pesanan yang sama bila di kampung nanti.â€? Kendati sudah sukses, Bunda tidak berkeinginan membuka cabang baru. Bunda hanya ingin menambah fasilitas tempat makan untuk menampung animo orang-orang yang yang ingin merasakan kelezatan makanan di Jambo Kopi. Sebelum mengakhiri obrolan, Bunda berbagi tips suksesnya. Pertama, dalam berkerja tidak hanya perlu kerja keras, tetapi juga harus kerja cerdas, seperti harus pintar memadupadankan sebuah masakan di dalam menu. Kedua, bekerja haruslah tuntas dan ikhlas, misalnya memulai usaha itu harus mempunyai time line sehingga setelah hal yang pertama tuntas harus ada hal lain yang harus diselesaikan. Mengerjakan hal-hal tersebut haruslah ikhlas jangan pernah banyak berkeluh-kesah saja. Selain kedua hal itu, ada yang paling menentukan ialah menjadi pioner dalam menyajikan makanan-makanan yang belum orang lain garap sehingga masih besar peluang meraup perhatian pengunjung.ď Ž

I Juni 2014 I Tahun VI I

67


PROSPEK

Saat bulan puasa, banyak tempat yang menawarkan berbagai macam makanan untuk berbuka puasa. Salah satu tempat yang strategis adalah pasar Benhil atau Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Kawasan ini merupakan tempat berkumpulnya para pedagang makanan. Saat Ramadhan datang, pasar ini pun menjadi lebih ramai. Lantaran, wilayah ini menjadi surga bagi para penggila kuliner karena menyediakan berbagai macam menu berbuka puasa dan takjil yang sudah tenar kelezatannya.

68

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

BUBUR JUARA Salah satu tempat makan yang sudah terkenal di Bendungan Hilir adalah Bopet Mini. Rumah makan yang berada di tengah-tengah pasar Bendungan Hilir area pusat I terkenal karena harga masakannya tidak mahal tapi berkualitas. Selain itu, Bopet Mini juga terkenal dengan sistem prasmanannya. Sehingga para pelanggan bisa menyesuaikan sendiri, seberapa banyak dan apa yang mereka mau santap. Masakan Padang menjadi ciri khas rumah makan yang buka dari pukul 7 pagi dan tutup jam setengah lima sore ini. Semenjak awal buka usaha, menu yang disajikan memanglah sesuai dengan asal dari kampung halaman Refmaningsih atau biasa disapa Et yang asli Padang. Berbeda dari

rumah makan Padang yang lain, ibu yang sudah berusia 62 tahun ini malah menjual makanan yang sangat jarang kala itu, yaitu bubur kampiun dan ketupat sayur khas Padang. Bubur kampiun adalah makanan pembatal puasa khas Padang, Sumatera Barat. Bubur ini dikenal pada awal tahun 1960-an. Kala itu, seorang nenek bernama Amai Zona terlambat datang pada saat diadakan lomba membuat bubur. Karena tanpa persiapan apa-apa, nenek Amai Zona hanya memasukkan bubur-bubur yang tidak habis dijualnya tadi pagi kedalam beberapa mangkok untuk dicicipi oleh para Dewan Juri. Ketika diumumkan, bahwa Sang Champion (Juara) Lomba Kreasi Membuat Bubur adalah Amai Zona. Ketika ditanyakan pada si nenek apa nama

I Juni 2014 I Tahun VI I

69


PROSPEK buburnya tersebut, sang nenek dengan bangga dan spontan menyebutnya Bubur Kampiun (Champion maksudnya), maka jadilah sampai sekarang bubur tersebut dinamai Bubur Kampiun, bubur sang juara. Berharap mendapatkan berkah yang sama, Et pun berharap usahanya menjadi juara dan terkenal di mana-mana. Sebenarnya, bubur kampiun bebas dikreasikan macam-macam, tetapi Et mempunyai racikan tersendiri, yang terdiri dari bubur sumsum, delima, candil, kacang ijo, kolak pisang, kolak biji salak, dan srikaya (semacam bubur dari telur, santan, dan gula merah). Bubur ini lebih pas lagi bila ditambah dengan serabi khas Padang yang besarbesar yang terbuat dari beras asli yang juga dijual di sini.

RAMADHAN SELALU MENDATANGKAN REZEKI Bagi warga Jakarta, mengunjungi Pasar Benhil apalagi saat ramadhan tiba adalah kegiatan yang rasanya wajib dilakukan. Saat ramadhan, area depan Pasar Benhil menjadi semacam pasar festival kuliner ramadhan. Sebelum tahun 1990-an, sudah pasti Anda belum pernah menemukan pasar yang hadir hanya saat bulan puasa ini. Kegiatan pasar tersebut berawal dari Ibu Et yang menjajakan bubur kampiun dan makanan lainnya saat ramadhan. “Ibu saya yang pertama kali dagang di sini,” ujar Melfi anak kedua Et. Tradisi unik ini terjadi karena kepala keamanan kala itu mengusulkan kepada Et untuk berdagang juga di depan dan memberikan beberapa lapak buat menjajakan makanannya. Ternyata dagangannya laris dan ia menuai untung melimpah. Sejak saat

70

I Juni 2014 I Tahun VI I

itu, banyak sekali orang yang ingin berdagang di tempat tersebut. Menjelang bulan puasa nanti, Melfi tidak mempersiapkan sesuatu yang khusus. Hanya menyiapkan pisang gepok yang menjadi salah satu komponen di bubur kampiun. “Persiapan yang saya lakukan hanya menyiapkan pisang kepok karena saat bulan puasa nanti pisang-pisang kepok akan sangat jarang dan mahal. Sebab jumlahnya tidak sebanding dengan yang beli.” Rumah makan ini juga akan turut serta dalam pasar Festival Kuliner Ramadhan. Melfi sudah menyewa 6 meja untuk dipasang di depan, dan tempat makan yang di dalam berubah menjadi dapur dan tempat mengantri. Jadi, selama ramadhan, rumah makan ibunya tidak melayani makan di tempat.

SERING KENA TIPU Sebelum memulai bisnis Bopet Mini, Et dan almarhum suaminya, Asmadi Umar selama dua tahun berdagang pecah belah di Pasar Benhil sejak 1980. Tetapi usaha pecah belah pasangan asal Batu Datar, Sumatera Barat, ini tidak menunjukkan perkembangan malah terus merugi dan akhirnya bangkrut. Et tak mau menyerah dan tidak habis akal. Ia kemudian mencoba peruntungan dengan membuka usaha makanan, yaitu ketupat sayur dan bubur kampiun. Namun memulai usaha ini tidaklah mudah, apalagi ia masih tergolong baru di bidang ini. Maka tak heran bila ia pernah kena tipu.” Waktu itu saya mendapat pesanan, tetapi ternyata yang memesan tidak kunjung datang apalagi membayar.”


@MajalahElshinta

Belajar dari pengalaman, Et mengubah cara pemesanan. Ia menambahkan syarat pemesanan yaitu pembayaran sebesar 50% dan wajib mentransfernya. Dari pengalaman pula ia terus belajar membenahi usahanya hingga bisa menjadi seperti sekarang. Agar usahanya bisa sukses, Et menggunakan strategi dalam hal pelayanan. Pelayanan langsung sudah menjadi hal yang utama dalam usaha makanan. Untuk mencapai kesuksesan, ia selalu memberikan pelayanan yang terbaik. Meski lokasinya berada di kawasan pasar tradisional, tempat makan dan memasak Ibu Et sangatlah rapi dan bersih. Selain itu, dia juga selalu menggunakan bahan yang terbaik. Et melakukan hal itu bukan tanpa alasan, sebab ia pernah mendapatkan bahan baku yang tak bagus. Bahan-bahan tersebut tetap diolahnya tapi bukan untuk dijual, melainkan untuk dikirim balik ke penyedia bahan bakunya, “Ini lihat, coba rasakan,” ucap Et tegas. Hal ini menjadi pelajaran bagi supliernya jangan sampai memberikan barang kualitas rendah. Menurut Et, lebih baik ia tidak memasak daripada harus mengorbankan cita rasa yang telah lama dan dengan susah payah dijaganya. Tempat makan yang sekaligus tempat produksi menjadi kelebihan tersendiri Bopet Mini. Semua pelanggannya bisa melihat secara langsung proses pembuatan kue-kue khas Padang dan menumenu utama di sini. Selain, menjadi hiburan hal ini menjadi kepercayaan para pelanggan dengan jaminan kualitas.

TRIK MENGHADAPI PERSAINGAN Konsumen Et dari berbagai kalangan. Bahkan makanannya pernah masuk istana. “Saat zaman Gusdur, 300 tangkap serabi kuah sudah masuk Istana,” ucap Et bangga. Selain itu, para pejabatpejabat elit dan artis pun biasa bertandang ke Bopet Mini. Termasuk Gubernur Sumatera Barat periode 1977-1987, Azwar Anas pernah pula datang ke sini, juga Chris John atlet tinju pernah bertandang. Ketenaran tersebut membuat rumah makan Bopet Mini mampu menjual ratusan porsi makanan saat bulan puasa. Untuk kue-kue khas Padang seperti kue bugis, talam srikaya, nagasari, lamang baluo yang dijual per satuannya Rp 2.5000 bisa

habis 200 pcs per hari. Sedangkan bubur kampiun yang dijual Rp 11.000 dalam sehari minimal 300 bubur laku terjual. Dengan demikian, Bopet Mini bisa meraup kurang lebih Rp114.000.000 dalam sebulan. Kesuksesan usaha Et tentu menjadi madu tersendiri. Sudah banyak tawaran-tawaran yang mengajaknya untuk membuka cabang, bahkan hingga keluar negeri. “Ada orang Brunei, asal Indonesia, mengajak saya membuka usaha di sana. Semua nanti dia yang menyiapkan.”

I Juni 2014 I Tahun VI I

71


PROSPEK Meski terdengar menggiurkan, hal itu tak membuat dirinya kalap. Et menolak tawaran tersebut secara baik-baik. Alasannya, tidak ingin rasa masakannya nanti di sana berbeda karena tidak diawasi dirinya sendiri. Saat ini bagi Et memiliki satu cabang saja sudah cukup. Sudah 8 tahun ia membuka cabang dengan bantuan kedua anaknya dan masih dalam pengawasan dirinya. Berbicara dunia usaha persaingan merupakan hal yang tak terelakkan. Apalagi bila usaha tersebut sudah sangat banyak yang menggelutinya, seperti masakan khas Padang. Menghadapi hal ini, Et punya cara sendiri. “Jangan iri saat orang lain lebih sukses, apalagi timbul rasa dengki. Jangan pula mengeluh, jalani saja usaha ini karena nanti Tuhan yang memberikan rejeki.” Et juga menambahkan, bila sudah sukses jangan sampai memamerkan rejeki yang diberikanNya. Berkaitan dengan makanan, Et memiliki tips

tersendiri. Pertama selalu menggunakan bahan dan bumbu yang berkualitas baik. Kedua, harus berani menggunakan bumbu jangan malah mengurangi bumbu. Ketiga, selalu ramah dan memberikan pelayanan yang cepat. Keempat, selalu menjaga kebersihan area memasak dan tempat makan. Terbukti setelah jatuh bangun merintis usaha, kini Et sudah bisa membeli semua lapak yang digunakan dan karyawan pun sudah 20 orang. Padahal, awal berjualan ia hanya sanggup menyewa sepetak kios mungil berukuran 3x4 meter dengan 5 orang karyawan. Et yang mampu memadupadankan berbagai kuliner asal kampung halamannya ini sudah berkali-kali menjadi juara memasak. Masakan andalannya, rendang, bubur kampiun, ketan srikaya meraih juara satu. Walau boleh dibilang sudah berhasil, Et tak mau lantas sombong. Bagi Et, tidak ada yang tahu seberapa dekat kesuksesan menghampiri. “Untuk membuka pintu rezeki harus memperbanyak ibadah dan banyak beramal. Selain itu, kerja keras dan kerja pintar pun harus seimbang,” tutupnya. 

INFORMASI BISNIS Biaya sewa di pasar Benhil cukup murah sekitar 2 juta rupiah per bulan untuk satu meja dan 10 ribu rupiah bayaran harian. Anda bisa menjual minimal 300 porsi kolak. Dengan harga kolak 8 ribu rupiah, dalam sebulan Anda bisa mendapatkan omset setidaknya 72 juta per bulan. Apalagi bila masakan Anda mempunyai ciri khas.

72

I Juni 2014 I Tahun VI I


MAJALAH ELSHINTA BISA ANDA DAPATKAN DI GRAMEDIA, INDOMARET, 7 ELEVEN, GUNUNG AGUNG DAN AGEN-AGEN BERIKUT:

I Juni 2014 I Tahun VI I

73


BISNIS UNIK

Lenni Sari

“Merasa ada sesuatu yang kurang�. Itulah yang dikatakan wanita berparas cantik ini dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Meniti karir di salah satu perusahaan bank BUMN, rupanya tidak membuat dirinya merasa puas. Guna mencari kepuasan batin, Ia lalu memutuskan untuk kembali berwirausaha yang sejak dahulu ia lakukan, meskipun semuanya berujung pada kebangkrutan. Bisnis SAndal Klom yang ia pilih.

B

ermula dari beberapa sAndal yang ia orderkan ke perajin, kini sAndal Klom-nya mampu mencuri hari konsumen dari berbagai lapisan yang ia jual melalui media online dan pameran. Sebulan ratusah sAndal ludes terjual. Lani Sari pemilik brand Mixmax Klom yang kini cukup di segani para produsen pesaing. Dalam merintis usaha, wanita yang memiliki hobi berbelanja ini mengaku awalnya hanya sekadar mencari kepuasan batin yang tidak pernah ia dapatkan meskipun

74

I Juni 2014 I Tahun VI I

kala itu waktunya padat dengan berbagai aktivitas seperti bekerja dan melanjutkan pendidikan master di bidang perbankan syariah. Tidak perlu lama-lama dalam menimbang jenis usaha apa yang akan dijalankan ke depan, Lani cukup melihat peluang dari keahlian sang kerabat yang pAndai di bidang pembuatan sAndal klom. Gayung pun bersambut, dalam waktu singkat MixMax klom resmi launching meskipun dalam skala kecil.


@MajalahElshinta

”Hobi saya shopping, jadi kenapa tidak kalau hobi itu saya jadikan sebagai peluang usaha. Awal memulai usaha saya membuka toko pakaian di dekat rumah, tapi karena tidak fokus di mana harus membagi waktu antara kerja dan melanjutkan S2, maka omzet toko turun drastis dan akhirnya saya tutup. Seiring berjalan waktu, saya merasa ada sesuatu yang kurang. Jiwa saya menagih untuk kembali ke dunia usaha, saya merasa wirausaha merupakan passion saya. Melihat keahlian teman yang pAndai membuat sAndal klom, maka itu saya jadikan peluang bisnis,” kenang Lenni. Memulai usaha tanpa mengeluarkan modal sepeserpun, usaha berjalan. Kala itu Leni mencoba memasarkan sAndal kayu-nya itu melalui teman satu kantor dengan cara mengukur kaki mereka agar dapat nyaman saat dikenakan. Dalam produksi, wanita kelahiran Ciamis, Jawa Barat mengaku sangat mengutamakan kualitas mulai dari pemakaian bahan sampai proses pengerjaan. Apa yang ia lakukan rupanya berdampak positif, satu persatu konsumen merasa puas dan mempromosikan sAndal miliknya ke kerabat mereka. ”Kalau ditanya berapa modal yang saya keluarkan dalam memulai usaha, saya jawab nol rupiah. Kenapa? Karena begitu ada yang pesan, mereka harus bayar uang muka. Nah, uang muka inilah yang saya jadikan sebagai modal untuk membeli bahan dan bayar jasa. MixMax Klom adalah jenis sAndal kayu yang memadukan unsur kayu yang natural dengan unsur bahan material sehingga menghasilkan klom yang memiliki karakteristik tersendiri dan bernilai seni. Dalam proses pembuatanya pun dibutuhkan waktu yang tidak sedikit. Leni menjelaskan sAndal yang terbuat dari kayu mahoni ini terlebih dahulu

dijemur pada suhu sedang. Setelah memastikan kayu benar-benar kering, barulah ke tahap selanjutnya yaitu proses pengukiran, diamplas, di cat, dan menambah bahan material yang berkualitas agar nyaman dan awet. ” Kalau tidak pas, maka ketika diukir akan mudah retak,” terang Leni. Untuk memenuhi selera konsumen dan menjangkau seluruh klasifikasi masyarakat, Lenni bertindak kreatif. Ia menampilkan desain sAndal klom dengan varian produk klasik dan moderen yang terletak pada bentuk dan pemakaian bahan. ”Varian klasik menggunakan bahan batik, tenun dan songket. Sedangkan untuk modern menggunakan bahan material kulit, plastik, sintetis dan bahan lainnya yang sedang trend sehingga MixMax klom dapat menyentuh pasar remaja dan ibu-ibu. Semua proses pembuatannya handmade dengan kisaran harga Rp 250 ribu sampai Rp1.5 juta,” papar Lenni. Di tengah ketatnya persaingan, Leni mengaku tidak khawatir produknya akan tergerus mengingat dirinya selalu mengutamakan kualitas dan konsumen di atas segalanya. ”Saya tidak takut dengan persaingan pasar, yang terpenting saat ini saya fokus dan konsisten untuk menampilkan dan memberikan produk yang terbaik dan berkualitas tinggi untuk konsumen,” terang Lenni. Megingat banyaknya pelaku UKM yang baru merintis di usaha serupa, wanita yang selalu memegang teguh untuk mendapat ridha Allah dalam berbisnis, menyarankan agar mereka untuk fokus dan profesional dalam menjalankan usaha, mengingat ketatnya persaingan di antara para produsen serupa. ”Yang penting niat awal kita. Terapkan niat untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik dan berguna. Jika itu kita lakukan kelak kita akan mampu menuangkan ide, melakukan inovasi dan bekerja dengan maksimal,” tutup Lenni. Teks: Eko Setiawan/ Foto Istimewa

I Juni 2014 I Tahun VI I

75


KONSULTASI BISNIS

Niam Muiz Ia adalah seorang inspirator hAndal dan konsultan bisnis, master trainer tamatan Amerika Serikat yang telah menelorkan lebih dari 8.000 eksekutif pada berbagai level jabatan dan fungsi di berbagai wilayah Indonesia. Niam sendiri sudah malang melintang selama 20 tahun di dunia training, dan kini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Inspira Counsulting, Jakarta

Pertanyaan: Assalamualaikum Pak Niam. Pak, saat ini usaha saya di bidang kuliner sedang berkembang dan saya berencana untuk mengembangkan usaha saya agar lebih maju. Yang ingin saya tanyakan tahap apa yang harus saya lakukan dalam tahap pengembangan, dan bagaimana cara mengatasi efisiensi belanja modal dalam mengembangkan usaha? Terimakasih banyak, Pak Niam yang baik. Yuni Ashari Wiraswasta, Depok

Jawaban: Dear Yuni Jika yang dimaksud adalah masih dalam area bisnis kuliner Anda, maka patokan pengembangan ada 2 hal: a. meningkatkan omzet b. mengembangkan peluang yang sudah di depan mata (dengan adanya pelanggan yang sudah cukup banyak).

76

I Juni 2014 I Tahun VI I

Keduanya bisa bermuara di beberapa aktivitas bersamaan. Misalnya, membangun divisi DELIVERY. Yang menarik, karena kuliner itu unik, belum banyak pengusaha kuliner yang mengembangkan basis bisnisnya dalam bentuk lebih unit. Misalnya, seorang pengusaha kuliner yang jeli melihat pelanggannya suka sambelnya, maka ia bikin kemasan untuk sambel. Dalam bahasa saya, bisa juga Anda bikin divisi UNIQUE TAKE AWAY. Di Cianjur ada pengusaha bubur ayam yang cakwenya sangat gurih dan digandrungi. Mengapa tidak bikin produk CAKWE TAKE AWAY ?! Tahapannya sederhana: kemas secara unik. Coba sample untuk beberapa minggu saja. Laku?! Lanjutkan. Tidak banyak peminat, ganti lagi produk lain yang dikemas. Begitu seterusnya. Nah, soal belanja modal. Jangan dikembangkan sekedar hipotesa untung dan laku saja. Cukup lakukan trial/ percobaan, tanpa modal signifikan. Toh modalnya berasal dari bisnis kuliner yang sudah jalan. Jadi risiko hanya mengurangi sedikit keuntungan yang dipakai percobaan


@MajalahElshinta

Jawaban:

Pertanyaan: Salam sukses Pak Niam. Pak mohon masukannya. Saat ini saya berencana untuk mendirikan usaha kaos dan konveksi. Berdasarkan referensi yang saya dapat, ada yang bilang untuk langsung jalan saja, dan ada juga yang bilang agar dibuat perencanaan terlebih dahulu sebelum memulai usaha. Yang ingin saya tanyakan, analisa apa yang harus saya lakukan dalam memulai usaha. Dan apa nilai positifnya jika dalam memulai usaha, langsung jalan tanpa perencanaan. Terimaksih, Pak Niam. Iwan Setiawan Mahasiswa, Jakarta Timur

Dear Iwan, Saya kurang suka berteori. Bisnis dan usaha itu dicoba, dimodif kreatif, ambil umpan balik dari minat pelanggan dan seterusnya. Tapi perencanaan itu bukan teori juga. Perencanaan bisnis itu: a. Fokus, kenali dan yakini, Anda mau jual kepada siapa (segmen lah namanya atau customer base) b. Jika ya tahu pasarnya, rencanakan apa yang sesuai untuk pasar itu. Jangan gegabah, sekali lagi uji dulu si pasar itu benarkah butuh apa yang mau Anda jual?! Jika ya, baru launch bisnis Anda. Tentunya dengan sebelumnya hitung modal yang mungkin diperlukan atau yang memang tersedia apa adanya. Sampai sejauh mana dengan modal itu sebuah skala bisnis dapat dibentangkan! Jaga jangan sampai kesusu (terburu nafsu) sehingga putaran bisnis (terutama di kaos dan konveksi) bisa terhambat oleh volume yang tidak cukup termodali. Jadi sesederhananya sebuah bisnis, pasti ada perencanaan. Tapi bukan apa yang tertulis, tapi apa yang terhayati beradasarkan kondisi lapangan teknis operasional yaaaaa

I Juni 2014 I Tahun VI I

77


BISNIS SELEB

Tommy Kurniawan

’Semua manusia pasti akan menghadap sang pencipta’, itulah sepenggal kata yang dijadikan peluang bisnis bagi aktor ternama Tommy Kurniawan yang kini tertarik terjun ke bisnis pemasaran lahan pemakaman eksklusif dikawasan Karawang, Jawa Barat sejak dua tahun silam.

78

I Juni 2014 I Tahun VI I

B

isnis ini bukanlah usaha yang dirintis dari nol oleh pesinetron Tommy Kurniawan, melainkan ajakan pemilik Al-Azhar Memorial Garden yang memercayakan dirinya sebagai agen marketing dibawah bendera PT Kurnia Abadi miliknya. ”Saat ini banyak lahan TPU di Jakarta yang mulai habis sampai-sampai untuk memakamkan jenazah dilakukan cara penumpukan. Di situlah saya melihat sebuah peluang bisnis, selain itu juga sebagai ibadah,” terang Tommy. Di lahan pemakaman seluas 25 hektar ini tidak seperti layaknya Tempat Pemakanan Umum (TPU) lainya yang lebih tekesan angker. Bertarif kisaran Rp 23 juta – 100 juta per makam, di kawasan ini


@MajalahElshinta

terdapat berbagai fasilitas mewah di antaranya lounge, tempat ibadah dan juga fasilitas penunjang lainya sehingga dapat membuat pihak keluarga merasa nyaman saat berziarah. Dibantu tenaga-tenaga pemasaran dari berbagai profesi yaitu ustaz dan pendidik, Tommy yang menjabat sebagai Official Agency, mengaku tidak kesulitan dalam memasarkan lahan pemakaman ke masyarakat, mengingat nama besar di panggung hiburan dirasa sangat menjual dalam proses pemasaran. ”Alhamdulilah dengan nama saya yang dikenal di panggung hiburan, turut membantu dalam memasarkan lahan makam. Banyak yang ingin bertemu. Sudah ada beberapa kalangan artis yang mau. Mereka pikir ini untuk keluarga, satu keluarga dikumpulin bareng-bareng. Tapi rata-rata mereka mempersiapkan untuk keluarga. Ziarah sekalian,” tuturnya.

Saat ditanya bangaimana cara mengatur kesibukan antara panggung hiburan dan dunia kantoran, pesinetron kelahiran 15 September 1984 ini mengaku tidak kesulitan dalam membagi waktu dan bisa menjalani dua profesi sekaligus. ”Awalnya teman-teman kaget begitu melihat saya memilih bisnis makam. Biasanya artis-artis kan buka usaha resto dan fashion. Ini adalah bidang bisnis untuk masa depan manusia. Semua manusia akan meninggal dan dimakamkan, apalagi makam saat ini sulit, kalau ada pun ditumpuk. Mengenai bagi waktu, kalau kerja kantoran waktunya lebih teratur pagi masuk sore pulang. Sedangkan dunia hiburan kalau sedang syuting berangkat pagi, bisa pulang pagi. Tapi saya bisa membagi waktu,” jelas Tommy. Mengenai harga yang ditawarkan cukup mahal, Tommy mengatakan harga tersebut sesuai dengan apa yang pihaknya berikan, seperti mendapat sertifikat kepemilikan, dan bisa dijadikan ladang investasi. ”Memang harganya mahal, tapi kami menyediakan berbagai pelayanan seperti sertifikasi hak milik, penjemputan, dan biaya perawatan tiap bulannya karena pihak manajemen sudah menyisihkan anggaran perawatan dari harga tadi dan masih banyak lagi. Biaya itu juga sudah termasuk maintenance kebersihan dan perawatan rumput di sekitar makam, jadi mereka tidak perlu khawatir, apakah makam keluarganya terurus atau tidak, sehingga anggota keluarga bisa berdoa dengan nyaman. Tidak hanya itu, pembeli juga dapat menjual kembali makam pada pihak ketiga, apalagi letak kawasan ini yang strategis sehingga nilai investasi jualnya terus bertambah,” tutup Tommy. Teks: Eko Setiawan/ Foto: Istimewa.

I Juni 2014 I Tahun VI I

79


SENTRA BISNIS

Jalan Margonda Raya, Depok

Letaknya yang strategis rupanya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengusaha kuliner untuk berinvestasi di kawasan jalan Margonda Raya, Depok Jawa Barat. Dalam waktu singkat, jalan raya sepanjang 5 kilometer ini telah berkembang menjadi kawasan sentral bisnis kuliner yang tersohor hingga Jabodetabek. Kini jalan yang mengunakan nama mantan penjuang Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI) terdapat ratusan resto yang menjajakan beraneka rasa makanan maupun masakan khas daerah.

80

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

L

etaknya yang strategis rupanya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengusaha kuliner untuk berinvestasi di kawasan jalan Margonda Raya, Depok Jawa Barat. Dalam waktu singkat, jalan raya sepanjang 5 kilometer ini telah berkembang menjadi kawasan sentral bisnis kuliner yang tersohor hingga Jabodetabek. Kini jalan yang mengunakan nama mantan penjuang Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI) terdapat ratusan resto yang menjajakan beraneka rasa makanan maupun masakan khas daerah. Bisnis kuliner merupakan salah satu bidang usaha yang masih tetap eksis hingga saat ini. Alasannya sederhana yaitu selama manusia

masih ada di muka bumi, selama itulah manusia membutuhkan asupan makan guna menunjang aktivitas sehari-hari dan bertahan hidup. Tumbuh suburnya bisnis kuliner membuat para pengusaha berlomba-lomba membuka usaha kuliner dengan berbagai rasa dan inovasi. Nama restonya pun terdengar unik bahkan ada pula yang menerapkan strategi penjualan dengan men-display tempat makan layaknya perkampungan. Terbentuknya kawasan sentral bisnis kuliner ternyata memberi keuntungan lebih bagi pemerintah Kota Depok. Tahun 2013 melalui Dinas Pendapat Pengelolaan Keuangan Kota Depok menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari restoran ditargetkan hingga Rp 40 milliar. Target tersebut rupanya bukanlah hal yang tidak mungkin untuk dicapai mengingat Jalan Margonda Raya, Depok adalah jalur ’emas’ bagi para pengusaha kuliner. Mengapa? Karena letaknya yang strategis yaitu sebagai jalur penghubung antara Kota Jakarta dan Kota Bogor ditambah pula berbagai fasilitas perbelanjaan modern, perkantoran, sejumlah universitas dan lembaga pendidikan dan apartemen yang tumbuh subur di kawasan ini sehingga para pengusaha berlomba-lomba untuk mendapatkan lapak yang harga sewanya menembus angka Rp 50 juta per tahun. Hal ini rupanya diamini oleh Andi Sofyan salah satu pengusaha kuliner yang sudah hampir dua tahun mengais rezeki di kawasan jalan Margonda Depok. Bermodal masakan khas daerah yang ia peroleh dari resep keluarga ternyata mampu meraup omzet hingga Rp 1,5 juta – Rp 2 juta per hari. Meskipun harus mengeluarkan budget sewa kios yang lebih mahal ketimbang daerah lainya ditambah sejumlah pajak yang dapat mengurangi keuntungan, rupanya I Juni 2014 I Tahun VI I

81


SENTRA BISNIS

tidak menjadi masalah bagi pria berumur 34 tahun ini, mengingat pangsa pasarnya yang sangat menjanjikan dan ramai dilalui para pelintas kendaraan bermotor. ”Kawasan ini sangat menguntungan bagi saya. Di sini ada perkantoran, dan sejumlah kampus, jadi para konsumenya sudah tersedia tinggal kita yang harus berpikir bagaimana caranya menarik konsumen agar makan di tempat kita. Apalagi kalau jam istirahat dan jam pulang kerja, itu adalah waktu emas. Memang sewanya mahal, dan ada beberapa pajak yang harus kita bayar, tapi break even point nya cepat kok,” papar Andi. Tidak hanya para pengusaha yang menuai untung, para pelintas jalan Margonda dan penduduk sekitar pun demikan. Salah satunya Putrawan Yuliandri yang mengaku memanfaatkan kawasan sentral bisnis ini untuk menyantap hidangan makanan khas daerah yang sulit ia cari. ”Di sini banyak tersaji resto-resto yang menyediakan banyak makanan, tinggal pilih saja. Saya sering makan di sini, karena sejalur dengan pulang kerja. Jadi sampai rumah bisa langsung istirahat. Masalah harga, menurut saya terjangkau lah,” ucap Putra. Teks & foto: Eko Setiawan

82

I Juni 2014 I Tahun VI I

Tips 1. Karena terdapat ratusan resto yang berada di kawasan ini, sebaiknya Anda mencari dulu resto yang dapat memuaskan selera Anda 2. Carilah referensi terlebih dahulu, karena jika sudah berada di kawasan ini Anda pasti akan binggung untuk memilih resto. 3. Tidak ada salahnya jika Anda mencoba menu khas daerah guna memperkaya pengetahuan Anda di bidang kuliner. 4. Resto di sepanjang jalur ini banyak menyediakan fasilitas internet gratis sehingga cocok bagi Anda yang ingin menyantap makanan sambil browsing.


INFO UKM

Walaupun termasuk bisnis musiman, tapi setiap tahun pemain di bisnis ini terus saja bertambah. Banyak pelaku bisnis ini tergiur akan omzet yang akan mereka dapatkan. Maka tak heran bila akan banyak dijumpai para pedagang yang memang berjualan hanya pada momen tersebut.

J

ika Anda termasuk salah satu yang tertarik ingin terjun ke bisnis musiman di bulan puasa dan hari raya Idul Fitri, maka sebaiknya Anda memahami dulu apa yang seharusnya dilakukan. Bila Anda masih pemula, sebaiknya mencari informasi sebanyak-banyaknya usaha apa yang ingin Anda pilih. Perlu juga mencari tahu mengenai lokasi yang akan Anda gunakan untuk berjualan. Usaha kuliner memang terlihat sangat menguntungkan, tapi masih ada usaha lain yang tak kalah menjanjikan. Tinggal bagaimana Anda memilih dan menjalankannya. Namun promosi juga harus

ikut diperhatikan. Mengingat banyaknya persaingan yang terjadi. Untuk itu Anda harus memiliki strategi dalam penjualan. Misalnya kemasan yang berbeda, harga yang lebih murah atau menjual dengan cara paket. Biasanya konsumen akan tertarik. Lalu bagaimana memulainya? Selama bulan puasa, pola hidup agak berubah. Hal itu menjadikan kesempatan menangkap peluang bisnis yang menggiurkan tersebut. Jika pAndai memanfaatkan peluang yang ada maka bisa saja usaha Anda tidak hanya terbatas menjadi bisnis musiman tetapi juga untuk bisnis selanjutnya.

I Juni 2014 I Tahun VI I

83


KOMUNITAS BISNIS

Meski peluang ini terbuka untuk siapa saja, bagi pemula memang tidak mudah. Tapi, jangan terlalu khawatir jika Anda belum pernah berbisnis seperti itu. Ada banyak cara yang bisa dilakukan. Anda bisa memulai dengan sesuatu yang mudah dikerjakan menurut Anda atau memulai dengan bisnis yang disenangi. Misalnya di bidang kuliner, dengan mengajak orang yang dekat, saudara atau teman yang bisa membantu membuat berbagai menu masakan dan makanan. Bila tidak mau repot, Anda bisa hanya menjualnya dan orang lain yang membuatnya. Bila Anda sudah menentukan pilihan maka hal terpenting yang harus diingat sejak awal adalah menyasar target market tertentu dengan memilih produk yang tepat. Tidak hanya itu, pentingnya menentukan lokasi yang baik dan menjual produk

84

I Juni 2014 I Tahun VI I

yang dibutuhkan konsumen selama bulan puasa. Jadi, produk yang dijual haruslah yang benar-benar dicari oleh konsumen. Menjual Produk yang Diminati Tak bisa dipungkiri, kuliner termasuk yang dicari dan diminati. Wajar saja, karena selama sebulan penuh melakukan puasa tentu membutuhkan kuliner. Biasanya makanan basah merupakan produk Andalan, karena bisa untuk berbuka puasa dan juga sahur. Jika Anda berniat terjun ke bidang ini, Anda harus tahu target konsumennya. Misalnya membidik pekerja kantor, anak kos, atau orangorang yang berbuka puasa di luar rumah. Selain makanan, baik makanan berat atau ringan yang juga selalu dicari konsumen adalah minuman. Es kelapa muda, kolak, es buah atau sop buah biasanya


@MajalahElshinta

laris manis diserbu. Nantinya menjelang hari raya Idul Fitri, produk seperti cake, kue kering, parsel beserta kartu lebaran menjadi produk yang banyak diminati. Bila kurang tertarik kuliner, masih ada usaha lain yang bisa dijalankan di saat bulan ramadhan. Yaitu berjualan perlengkapan ibadah. Seperti mukena, sarung, sajadah, tasbih, Al Quran, buku keagamaan atau CD/VCD Islami. Busana muslim, sepatu, aksesoris, tas dan pernik pribadi lainnya juga ikut diburu selama bulan puasa untuk persiapan hari raya Idul fitri. Menjelang lebaran, beberapa orang sangat membutuhkan jasa kurir pengantar untuk mengirim beberapa bingkisan ke relasi atau kerabat. Bisnis ini pun lumayan menjanjikan peluang yang bisa dikerjakan. Demikian juga dengan jasa sewa kendaraan, karena pulang kampung sudah menjadi tradisi, maka peluang di bidang usaha ini pun sangat subur. Banyak pemilik kendaraan yang tak segan menyewakan kendaraannya demi mendulang rezeki. Ketika lebaran, laundry cucian kiloan juga ikut kecipratan rezeki. Demikian juga dengan jasa penyalur pembantu lebaran karena biasanya pada

saat itu banyak asisten rumah tangga yang mudik. Karena ini merupakan bisnis musiman, bagi Anda yang hanya berjualan pada saat momen ini harus sudah memperhitungkan dengan tepat. Jangan sampai membeli barang secara berlebihan sehingga tidak habis ketika bulan ramadhan dan Idul Fitri berakhir. Sebaiknya memilih usaha yang dapat balik modal dengan cepat sehingga Anda tidak terlalu merugi. ď ŽTeks: Pipin/dari berbagai sumber/ft:ist

Tahapan Penting Menjalankan Bisnis Pada Bulan Puasa dan Idul Fitri 1.

Walaupun ini usaha musiman, tetap harus membuat rencana keuangan. Hitung biaya investasi awal, tingkat harga jual sesuai dengan segmen pasar, dan buatkan skema permodalan usaha. Hitung berapa biaya yang perlu Anda sediakan. Rencana keuangan diperlukan untuk menggambarkan keuntungan yang didapat, apakah sesuai dengan modal yang telah dikeluarkan.

2.

Perlu persiapan yang matang dalam memulai bisnis dengan momen bulan puasa dan Idul Fitri. Tentukan jenis usaha yang ingin dijalankan. Mencari suplier yang bisa memberi harga yang murah atau kompetitif, tanpa meninggalkan kualitas barang.

3.

Karena banyak pelaku bisnis yang sama, maka Anda harus berani memberi harga yang tepat atau malah lebih murah tapi tetap dapat memberi keuntungan untuk Anda.

4.

Sebaiknya produk yang Anda jual sesuai dengan pasar yang dituju. Jangan sampai salah tempat karena bisa membuat usaha Anda menjadisepi pembeli.

5.

Melakukan promosi. Hal ini penting agar konsumen Anda mengetahui keberadaan produk Anda. Lakukan promosi seminggu atau dua minggu sebelumnya. Jika dana Anda untuk berpromosi lebih, maka dapat membuat brosur untuk mempromosikan bisnis atau produk yang Anda tawarkan. Cara lain berpromosi adalah dengan mengikuti bazar dan pameran. Anda harus rajin mencari informasi di mana ada bazar dan pameran agar dapat ikut serta.

6.

Pikirkan tenaga yang membantu Anda. Berapa orang yang Anda perlukan dan juga upah mereka. Usaha kuliner yang memerlukan tenaga kerja yang banyak.

I Juni 2014 I Tahun VI I

85


SURAT REDAKSI

4

I Oktober 2013 I Tahun V I

I Juni 2014 I Tahun VI I

3


4

I Oktober 2013 I Tahun V I


INFO FRANCHISE

Sukidi Priyowiyono

Sebelum bergelut di dunia bisnis, Sukidi adalah pimpinan cabang di sebuah bank swasta. Tapi ia rela meninggalkan pekerjaan yang sudah mapan tersebut dan memilih berbisnis. Sudah banyak usaha yang digelutinya, sehingga membuatnya memiliki berbagai pengalaman di dunia usaha. Semua tak lepas dari rajinnya mengikuti perkembangan kebutuhan pasar.

B

oleh dibilang Sukidi Priyowiyono adalah pengusaha multi talenta. Sebab sudah banyak bisnis yang dijalankan dan mencapai sukses. Hampir semua bidang usaha sudah dilakoninya sampai sekarang. Pencucian helm dan Tiscell, tisu khusus untuk membersihkan handphone, adalah contoh usaha yang sukses dibesutnya. Sukidi lalu melirik usaha kuliner dengan membuka rumah makan Bebek Jontor Malioboro. Lagi-lagi usaha yang didirikan di tahun 2010 lalu tersebut sukses. Bukan Sukidi namanya jika hanya duduk manis menikmati kesuksesan. Sukidi terus memikirkan usaha apalagi yang

88

I Juni 2014 I Tahun VI I

bisa diusungnya. Akhirnya awal tahun 2014, ia membuka usaha kuliner lagi yang dinamakan Ecos. Gerai kuliner ini menawarkan sesuatu yang berbeda dari usaha kulinernya sebelumnya. Menu yang ditawarkan sangat bervariasi mulai dari makanan Timur Tengah seperti kebab roti dan kebab biasa, makanan khas Meksiko seperti nachos, tachos, dan buritos. Menu lainnya seperti ketan durian, sosis bakar dan kentang bakar. “Saya memang sengaja membuat program multi menu. Karena nantinya ingin membuat mini resto. Sehingga ketika konsumen datang, menu yang dicari ada di sini. Saya juga ingin menjadikan tempat ini bisa buat ngobrol


@MajalahElshinta

santai” Bahkan Sukidi masih ingin menambah menu yang lain lagi. Yaitu teh dan kopi dimana konsumennya bebas untuk menyeduh sendiri. Selain itu menu es krim juga menu-menu dari daerah sedang dipersiapkannya. Ecos telah memiliki 9 outlet milik sendiri yang tersebar di daerah sekitar Cijantung, Jakarta Timur. Karena kesembilan outletnya hasilnya bagus, maka seperti usahanya yang lain, Sukidi juga membuka kesempatan franchise Ecos. Ada 2 paket kemitraan yang ditawarkan. Pertama harga Rp 12 juta mendapatkan gerobak dan terdapat 15 varian menu. Paket 2 atau paket mini resto harga Rp 45 juta. Untuk mini resto ini ada penambahan makanan besar yaitu ayam dan bebek. Kedua paket tersebut nilainya akan bertambah jika nanti ada menu es krim. “Saya yakin prospek usaha ini sangat bagus dan cepat balik modal. Karena selain makanannya enak, harganya sangat terjangkau. Itu juga merupakan kelebihan kami,” ujar Sukidi. Sudah 2 mitra yang menggunakan franchise Ecos yang masing-masing berada di tempat strategis yaitu berada di dekat kampus Gunadarma, Depok dan kampus UIN Ciputat, Tangerang. Mengenai kemitraan, Sukidi mengaku lebih hati-hati lagi. Ia baru akan menawarkan franchise produknya bila sudah yakin produk tersebut bisa memberikan untung. “Paling tidak dalam 3 bulan sudah bisa balik modal. Karena menu yang ditawarkan paling mahal hanya Rp 10.000. Bahkan nantinya akan ada harga Rp 2000 untuk anak-anak sekolah berupa makanan tradisional.” Bicara omzet, Sukidi mencoba menggambarkan. Ketika mitra membeli paket franchise yang Rp 12 juta dan sehari laku 40 produk dengan harga Rp 10.000 maka sehari bisa Rp 400.000. Jadi omzet kotor dalam satu bulan kira-kira Rp 12 juta. Kendala yang dihadapi Sukidi saat ini adalah lokasi yang strategis. Karena biasanya lokasi yang bagus harganya pun akan tinggi. “Saya yakin bila lokasinya strategis maka akan cepat balik modal. Sehari 50-60 produk bisa laku terjual.” Sukidi sangat menjaga hubungannya dengan para mitra. Ia selalu berusaha untuk membina komunikasi yang baik dengan para mitra franchisenya. Sukidi tidak mau jika lantas mengabaikan mitra setelah mereka membeli franchise darinya. “Sebulan sekali saya ajak mereka berkumpul dan sharing apa yang mereka keluhkan. Kita evaluasi lalu kami cari solusinya bersama-sama.” Sukidi merasa perlu menghargai para mitra agar bisa maju dan berkembang bersama. Bagi Sukidi itulah adalah kunci sukses dalam usahanya. Untuk itu, dalam segi bahan baku, Sukidi tidak mau kaku

dengan mengharuskan mitra mengambil semua darinya. Beberapa mitra sendiri yang mencari bahan bakunya dekat wilayah tempatnya membuka gerai. “Tujuannya agar mitra bisa mendapatkan harga yang murah dan mendapatkan keuntungan yang maksimal.” Sukidi juga tak menetapkan royalty fee. Ia hanya meminta kepada mitra untuk menyisihkan 2% dari penjualan per hari untuk anak yatim. “Kami punya yayasan Griya Dhuafa untuk menampungnya dan kemudian nanti akan kami salurkan kepada anak yatim piatu.” Sukidi merasa dengan cara seperti itu usahanya lebih mendatangkan berkah dan ketenangan hati. Dasar itu pulalah yang membuat Sukidi tidak pernah pusing memikirkan kompetitor. Termasuk bila ada yang meniru usahanya. “Karena saya usaha itu tidak hanya mencari untung semata. Saya justru senang kalau ada yang meniru artinya saya ikut membantu memberikan inspirasi mereka dalam membuka usaha.” Bagi Sukidi, kesuksesan bukan hanya karena materi ta[pi juga saat seseorang mampu berbagi dengan yang lain. “Tujuan saya adalah membantu mereka yang ingin membuka usaha dengan modal yang tidak terlalu besar. Karena saya senang bila usaha bisa maju bersama-sama.” Menjalani bisnis dengan konsep demikian, tak membuat usaha Sukidi kalah bersaing. Sebab ia yakin dengan potensi usahanya. Selain harga yang sangat terjangkau, pilihan makanan yang sangat bervariasi dan soal rasa tidak mengecewakan. Agar dapat terus bertahan, Sukidi terus melakukan inovasi dalam usahanya. Untuk itulah ia rajin mengajak para mitra untuk berkumpul menganalisa kelemahan dan kekurangan yang kemudian dicari jalan keluarnya. “Saya terus mempelajari apa yang diinginkan pasar dan sebisa mungkin saya bisa menyediakannya,” tutup Sukidi yang di tahun 2014 ini ingin Ecos bisa mecapai 100 outlet. Teks: Pipin/Foto: Rangga

I Juni 2014 I Tahun VI I

89


KONSULTASI FRANCHISE

Ir. Royandi Junus, MBA Royandi Junus adalah seorang arsitek yang meraih S2 di bidang finance. Berkat pengalaman puluhan tahun di bidang bisnis development, membuatnya paham segala seputar franchise. Ia bergabung dengan pioneer konsultan franchise di Indonesia, yaitu International Franchise Business Management (IFBM). Tekadnya adalah membantu para Franchisor asing maupun lokal untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.

Pertanyaan: Bapak Royandi, Saya adalah pemilik sebuah produk franchise. Meskipun saya tahu setiap usaha tentu ada persaingan, tapi mengapa saya tetap merasa khawatir? Saya selalu cemas kalau produk saya ditiru sehingga orang akan beralih ke produk kompetitor tersebut. Apa yang sebaiknya saya lakukan? Terima kasih untuk masukannya. Eka Chandra, Bekasi

Jawaban: Bapak/ ibu Eka Chandra, kalau saya tidak salah tafsir, Anda adalah seorang Franchisor yang memasarkan bisnis salah satunya melalui sistem franchise. Bila ternyata Anda seorang Franchisee, maka Anda tidak perlu kuatir, karena kecemasan Anda adalah milik Franchisor. Tapi bila benar Anda seorang Franchisor, maka kecemasan Anda tersebutlah yang akan membuat bisnis Anda maju. Tapi ada syaratnya, yaitu hanya bila kecemasan tersebut ditindaklanjuti dengan sebuah tindakan nyata. Jadi bila Anda bertanya apa yang harus dilakukan, maka jawabannya adalah bertindak sesuatu yang akan menghilangkan kecemasan Anda, misal membuat produk Anda selalu mempunyai nilai tambah lebih dari sebelumnya. Sehingga dalam hal produk, Anda akan selalu berada di depan, sedangkan kompetitor

90

I Juni 2014 I Tahun VI I

hanya mengikuti Anda (menjadi follower). Kapan Anda akan kembali cemas? Hanya bila Anda berhenti meningkatkan nilai tambah pada produk Anda. Kalau Anda mempunyai “passion” pada bisnis Anda, bukankah hal tersebut akan sangat mengasyikan? Jadi kenapa harus cemas. Dalam pemasaran secara franchise (juga dalam bisnis pada umumnya), hal tersebut diataslah yang disebut sebagai R&D (Research and Development) atau Penelitian dan Pengembangan, yang berada dalam struktur organisasi Franchisor (atau salah satu fungsi dalam struktur organisasi milik founder), dimana salah satu tugasnya adalah menjaga (dan menambah atau memperkuat) keberadaan (eksistensi) produk kita dalam bisnis. Yang perlu Anda sadari adalah bahwa untuk melaksanakan R&D, Anda memerlukan dana. Pada kenyataan serta dari pengalaman, franchising akan sulit berkembang bila bergantung pada “single product”, kecuali beberapa produk khusus yang dari pengamatan tetap dapat berkembang dengan kesendiriannya, misalnya air minum isi ulang. Salah satu syarat dalam franchising ialah bahwa bisnis kita memiliki ciri khas atau keunikan (berbeda, susah ditiru serta memberikan nilai tambah pada bisnis) dimana hal tersebut merupakan salah satu hal yang membuat kita dapat bertahan dalam persaingan. Beberapa syarat lagi dalam franchising adalah “proven” yang diterjemahkan menjadi sudah terbukti menguntungkan, “stAndard” yaitu memiliki bentuk


@MajalahElshinta

franchise, hal yang biasa dikuatirkan bukanlah produk (barang) karena tentunya Anda sudah mastery dalam hal tersebut dan merk Anda sedikit banyak lebih terkenal dari kompetitor Anda. Yang umum dikuatirkan oleh Franchisor adalah setelah orang “membeli” bisnis Anda, kemudian mereka memutuskan hubungan dengan Anda dan menjalankannya sendiri sehingga menjadi tambahan kompetitor bagi Anda. Sedikit penjelasan mengenai kata membeli kenapa saya taruh diantara dua tAnda kutip adalah karena pada dasarnya franchising bukanlah sekedar masalah beli-jual (buy and sell, ada yang mau beli dan Anda mau jual, maka terjadilah transaksi), tetapi “dipilih dan diberikan” (acquired and granted), yaitu tidak semua orang dapat menjadi Franchisee, karena Franchisee itu diseleksi dan dipilih sesuai dengan karakter yang cocok dengan Franchisor. Salah merekrut Franchisee akan menjadi bumerang bagi Franchisor.

pelayanan atau jasa atau barang yang selalu sama dalam menjalankan, kemudian “transferability” dimana dimaksudkan sebagai dapat atau mudah diajarkan. Dalam PP no.42, tahun 2007 (Peraturan Pemerintah no.42 tahun 2007) tentang waralaba, ditambahkan dua hal lagi, yaitu merk yang sudah terdaftar (hal Hak Kekayaan Intelektual/ HKI) serta Franchisor mampu memberikan dukungan yang terus menerus/ berkesinambungan. Khusus mengenai “stAndard”, ditambahkan atau dipertegas dengan ketentuan wajib tertulis Bila Anda memiliki dan mampu menjalankan keenam hal tersebut diatas, maka Anda dapat menjadi Franchisor, tentu dengan adanya Peraturan Pemerintah seperti tersebut diatas, Anda baru sah menjadi Franchisor dan berhak menjalankannya setelah mendapat STPW (Surat TAnda Pendaftaran Waralaba) yang dikeluarkan oleh Kementrian Perdagangan. Cara-cara pendaftaran untuk memiliki STPW dapat Anda unduh dari website Kemendag atau website kami, yaitu dengan mengunduh PP no.42, tahun 2007, tentang waralaba serta juklaknya yaitu Permendag no.53 tahun 2012. Sebenarnya dalam memasarkan bisnis secara

Dalam menjalankan bisnis, Anda pasti melaksanakannya dengan filosofi bisnis dan keyakinan milik Anda sendiri. Bila orang “mencuri” dan menduplikasi bisnis Anda, maka dia akan menjalankannya sesuai dengan filosofi dan keyakinannya sendiri juga. Bila filosofi dan keyakinan mereka sama dengan Anda, tidak mungkin mereka akan meninggalkan Anda, karena mereka merasa cocok dengan Anda. Nah, bila mereka meninggalkan Anda, apakah mereka menjadi kompetitor yang berat bagi Anda? Pasti tidak, kecuali filosofi dan konsep bisnis mereka lebih baik dari Anda. Apakah mereka akan berhasil? Jawabannya sama sekali belum tentu. Yang pasti, mereka tidak memiliki pengalaman seperti Anda. Franchising adalah sebuah duplikasi bisnis atas pengalaman sukses Anda untuk dijalankan oleh orang lain. Jadi kecemasan Anda dapat diukur dan sangat bergantung pada pengalaman sukses Anda. Makin tinggi pengalaman Anda, seyogyanya makin kecil kecemasan Anda. Yang perlu Anda ingat, dalam menjalankan sistem franchise tidak sekedar memasarkan produk Anda, tapi merk dagang, sistem operasi, suplai/ distribusi serta “support” Anda bagi Franchisee-lah yang menjadi daya tarik yang paling kuat bagi calon Franchisee, karena itu semua merupakan mastery yang hanya dapat Anda miliki melalui pengalaman. No worries. Sukses selalu.

I Juni 2014 I Tahun VI I

91


KOMUNITAS BISNIS

Kowarteg Jaya

Siapa yang tak tahu warteg? Warung makan murah meriah yang pas untuk pekerja kelas bawah. Di Jabodetabek, ternyata ada sekitar 35 ribu pedagang warteg yang bertebaran di seluruh pelosok. Tiga tahun lalu, Kowarteg Jaya hadir untuk menaungi seluruh para pedagang warteg. Targetnya, membawa warteg menjadi semakin berkelas!

D

i kawasan Jabodetabek, hampir di setiap gang bisa ditemukan warung makan asal Tegal ini. Ya, warteg hampir ada di setiap sudut di ibu kota. Berdasarkan survei tahun 1998 saja, jumlah total pengusaha warteg yang ada di Jabodetabek telah mencapai 27.800 orang. Diprediksikan, tahun ini bisa meningkat sekitar 35 ribu orang yang berprofesi sebagai pengusaha warteg.

92

I Juni 2014 I Tahun VI I

Ali Muksin, pedagang warteg yang juga sebagai Ketua Koperasi Warteg Jakarta Raya (Kowarteg) mengungkapkan, jika profesi orang Tegal umumnya adalah sebagai pedagang warteg. Keluarganya sendiri telah melancong ke Jakarta sejak tahun 1950-an sebagai pedagang warteg. Pada prosesnya, dari semangat kedaerahan maka lahirlah sebuah paguyuban yang menaungi para pedagang warteg di Jakarta. Awalnya hanya


@MajalahElshinta

Ia menAndaskan, sampai saat ini ia hanya bisa mensupply kebutuhan beras sebanyak 7 ton dalam seminggu. Padahal, harusnya ia bisa memasok beras sekitar 10 ton sehari. Itu pun baru sekitar 30 warteg yang disupply. Bisa dibayangkan, jika semua anggota koperasi disupply, mungkin ratusan ton beras dibutuhkan setiap harinya. “Jadi, potensinya masih sangat besar. Kendalanya, sangat susah menggerakkan anggota untuk aktif di koperasi,” sebutnya.

ada puluhan orang, lalu mekar menjadi ribuan anggota. Namun, namanya juga paguyuban, jadi programnya hanya kumpul-kumpul dan anjang sana saja. Sebelum Kowarteg terbentuk pada 3 tahun lalu, sebenarnya sudah ada koperasi yang dijalankan oleh paguyuban. Koperasi ini berfungsi sebagai supplier aneka kebutuhan para pedagang warteg yang menjadi anggotanya, di antaranya beras, minyak sayur, lauk-pauk, dan lainnya. Namun, karena berbagai hal akhirnya koperasi ini bubar di tengah jalan. Dan para pedagang warteg mengambil kebutuhan usahanya dari supplier lain. Diakui Ali, pada 1998 saja jumlah pengusaha warteg sudah mencapai angka 27.800 orang. Ia memprediksikan, tahun 2014 ini jumlah pedagang warteg mungkin sudah lebih dari 35.000 orang. Di bawah Kowarteg sendiri, saat ini baru menaungi sekitar 1.400 anggota. “Jumlah anggota Kowarteg saat ini baru mencapai 1.400 orang. Program kami tetap sama, menjadi supplier kebutuhan sembako pedagang warteg. Dengan jumlah itu pun, kami masih kewalahan. Tidak semua warteg yang menjadi anggota, bisa kami kirim,” terangnya.

Meski namanya Kowarteg, Ali tak menolak jika ada pedagang dari daerah lain ingin bergabung, di antaranya dari Brebes, Pemalang, Cirebon, dan lainnya. Saat ini, anggota Kowarteg memang 90 % dari Tegal, dan sisanya berasal dari daerah-daerah lain. Dan untuk memperkuat organisasi, ia pun sudah bermitra dengan lembaga lain, seperti Inkowapi dan Migrant Care. “Dengan bermitra dengan mereka, semua pedagang warteg saat ini sudah difasilitasi untuk bisa masuk ke Perbankan,” terangnya. Sebagai contoh, tahun ini ada 500 anggota yang mendapatkan fasilitas KUR dari Pemerintah. Dikatakan Ali, selama ini para pedagang warteg sangat susah untuk masuk ke KUR, karena usaha yang dijalankannya tidak ada legalitas, tidak ada NPWP, tidak ada sertifikat tanah. Namun, setelah bermitra dengan lembaga lain, semua menjadi lebih mudah. “Koperasi memfasilitasi agar semua anggota bisa dapat pinjaman. Nilainya dari Rp 5 juta sampai Rp 20 juta.” Permasalahan modal ini penting, mengingat ke depan, ia bermimpi untuk mewujudkan warteg yang berkelas. Menurutnya, saat ini rata-rata income yang diperoleh para pedagang warteg dalam sebulan sebesar Rp 5 juta. Namun untuk warteg besar, dalam sebulan bisa Rp 6 juta hingga Rp 20 juta. “Namanya bisnis itu tidak selalu sama. Income itu sangat relatif. I Juni 2014 I Tahun VI I

93


KOMUNITAS BISNIS

Ada pedagang yang dalam sehari cuma dapat Rp 50 ribu, ada juga yang mungkin bisa dapat Rp 2 juta dalam sehari. Tapi sejelek-jeleknya pedagang warteg, sebulan rata-rata bisa lah ngantongin uang Rp 2 juta,” ujarnya. Agar penghasilan para pedagang warteg semakin bertambah, ia berencana untuk membuat warteg sehat. Lebih dari itu, ia berobsesi membuat warteg mart. “Sekarang ini sudah ada juga beberapa warteg yang sudah bermigrasi ke manajemen yang lebih modern. Ada juga yang sudah pakai komputerisasi untuk pembayarannya. Bagi kami itu adalah terobosan dan bisa dijadikan sebagai contoh. Dengan bantuan KUR ini, tahun 2015 mudahmudahan kami sudah bisa mengarah ke sana,” katanya. Sementara untuk pengembangan koperasi, ia berencana membuat cabang-cabang yang disesuaikan dengan wilayah domisili. Misalnya, untuk kawasan Jakarta Selatan, maka para pedagang warteg menginduk ke Kowarteg di Jakarta Selatan. Hal ini bertujuan agar supply sembako untuk pedagang warteg semakin mudah dan cepat. “Jujur, saat ini belum terbentuk. Jadi untuk supply barang masih tersentralisasi di satu wilayah. Karena mimpi kami besar, ke depan, membuat cabang-cabang itu adalah sebuah keharusan,”

94

I Juni 2014 I Tahun VI I

imbuhnya. Menurut Ali, yang juga perlu diketahui adalah, bahwa pedagang warteg itu tidak hanya ada di sekitar Jabodetabek. Di provinsi lain pun, ternyata para pedagang warteg bisa ditemukan dengan mudah, seperti Manado, Ambon, Medan, Ternate, bahkan Papua. Dan sampai kini, warteg dikenal sebagai warung makan dengan harga murah yang banyak disukai oleh kalangan bawah. “Meski pun Anda kerja di kantoran, misalnya, tidak mungkin juga kan setiap hari makan di restoran yang harganya mahal. Di warteg, dengan hanya uang Rp 10 ribu sudah kenyang. Karena itulah kehadiran pedagang warteg selalu dibutuhkan kapan pun dan di mana pun.” Oleh sebab itu pula, ia tak pernah khawatir soal tingginya persaingan di dunia kuliner. Karena menurutnya, warteg sudah memiliki pangsa pasar tersendiri. Dan untuk meningkatkan kemampuan anggota, pihaknya juga memberikan beberapa pelatihan, seperti pelatihan memasak, dan pelatihan menajemen. Menyoal target jumlah anggota, ia tak terlalu muluk. Dari 35 ribu pedagang warteg, ia hanya menargetkan sekitar 10 % nya saja untuk dijadikan sebagai anggota koperasi. “Ini bisa


@MajalahElshinta

FILE

P

erkembangan teknologi diawali oleh adanya hasrat manusia yang tidak pernah merasa cukup. Karena itulah, tren di dunia smartphone pun selalu berkembang maju. Masyarakat tumbuh menjadi ingin serba instan dalam memenuhi stAndar kebutuhan mereka saat ini. Advan sebagai salah satu perusahaan yang konsisten dalam hal ini, tak pernah lelah dalam memberikan solusi. Untuk itu, kali Advan kembali menghadirkan produk phablet terbaru yaitu Advan Vandroid S5J, yang dilengkapi dengan kecepatan processor 4 kali ultra power 1,2 GHz yang difungsikan untuk kalangan yang membutuhkan kecepatan akses dan fitur yang serba instan. Tjandra Lianto Marketing Direktur Advan mengatakan, di dunia yang semakin serba instan

95

I Juni 2014 I Tahun VI I

seperti sekarang ini, perubahan yang dialami masyarakat sangat cepat. Mereka butuh akses yang lebih cepat yang mempermudah mereka dalam memperoleh apa pun. Dan Advan S5J menjawab kebutuhan ini dengan tagline The Power of Now. “Advan tak pernah bosan berinovasi secara terus menerus dengan melakukan pengembangan produk melalui riset yang mendetail terhadap kebutuhan konsumen dan perkembangan teknologi. Sehingga saat ini mampu menjadi market leader di pasar gadget Tanah Air,â€? ucapnya. Secara desain, phablet ini didesain dengan nyaman dan terlihat begitu kokoh. Dengan pilihan warna hitam, phablet ini tampil semakin elegan. Dan di bagian muka, S5J terdapat 3 tombol virtual. Phablet ini juga sudah dibekali dengan teknologi yang mumpuni, smartphone HD (1028x720) dan ditunjang dengan teknologi one glass solution. Keunggulan fiturnya, baik hardware maupun software dari phablet ini menjadi sarana yang cepat untuk berinternet cepat. Kecepatan koneksi yang dimiliki berupa 21 Mbps HSPA yang didukung kemampuan browser yang maksimal yakni mampu membuka 16 tab sekaligus berikut dengan offline reading. Kehadiran phablet ini sangat mendukung para user yang melakukan aktivitas digital di dunia maya, seperti belanja online, social networking, maupun sekadar untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai banyak hal.ď Ž(Choen)

I Mei 2014 I Tahun VI I

95


FILE

D

alam rangka merayakan hari jadinya yang ke 27, PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Tbk, menggelar perayaannya di Trans Studio Bandung. Acara ini melibatkan seluruh karyawan dan anggota keluarganya yang totalnya berjumlah hingga 2.900 orang. Kemeriahan, keceriaan para keluarga tergambar dalam pesta yang digelar rutin setiap tahun ini. Dalam acara ini, dihadiri juga oleh sejumlah dewan komisaris, dewan direksi, dan dewan penasihat perusahaan. H.M. Jusuf Hamka selaku penasihat perusahaan mengatakan, bahwa di Jawa Barat ini ke depan akan banyak proyek yang akan dilakukan oleh CMNP, seperti pembangunan jalan tol Soreang-Pasir Koja dan Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan). Belum lama ini, perusahaan pun baru meresmikan jalan tol Depok-Antasari. Sementara Ketua Penyelenggara Acara Sholahuddin menerangkan, bahwa acara family gathering seperti ini telah rutin dilaksanakan perusahaan selama 5 tahun terakhir ini. Tahun lalu, misalnya, acara serupa digelar di kantor CMNP yang melibatkan 2.800 peserta. “Tahun ini yang terdaftar ada 2.900 orang, yang dibagi ke dalam 4 pemberangkatan. Tingkat kehadirannya sangat tinggi, di atas 90%.” Acara seperti ini yang melibatkan seluruh anggota keluarga karyawan merupakan salah satu bentuk apresiasi perusahaan bagi karyawan dan keluarganya. Fungsinya, guna menumbuhkan rasa cinta karyawan dan keluarganya terhadap perusahaan. “Kalau karyawan dan keluarganya sudah cinta, mereka pasti akan bersedia bekerja lebih baik lagi dan akan

96

I Juni 2014 I Tahun VI I

mendukung langkah perusahaan lebih maksimal,” ucapnya. Dalam acara ini juga telah ditAndangani MoU pemberian Corporate Social Responsibility (CSR) kepada salaha satu lembaga yang bergerak di bidang pertanian dan lingkungan di Jawa Barat. Jusuf Hamka berharap, agar pemberian bantuan CSR ini bisa membantu pengembangan pertanian dan lingkungan di Jawa Barat, apalagi ke depan akan banyak proyek yang akan dibangun di Jabar. Ada pun jumlah bantuan yang diberikan sebesar Rp 100 juta. Salah satu direksi, Indrawan menegaskan, CSR ini merupakan kewajiban yang harus diberikan perusahaan. Selama ini, CMNP banyak mengalokasikan CSRnya untuk pengembangan daerah kolong jalan tol. “Tapi kami punya kewajiban lain juga, kami ingin maju dengan lingkungan sekitar. Kebetulan beberapa tahun ke depan proyek kami ada di Jabar, jadi kami alokasikan anggaran untuk pengembangan pertanian dan lingkungan di Jabar. Rencana pembangunan jalan tol di Jabar ini merupakan program bersama antara pemerintah daerah dan swasta,” ucapnya. Ke depan, ia juga tak menampik jika CSR pun bisa diberikan pada bidang lainnya, seperti pendidikan. Namun hal tersebut membutuhkan rencana yang lebih matang. Ia tak ingin jika program CSR hanya berjalan satu atau dua tahun saja. Untuk bidang pendidikan, selama ini CMNP telah memberikan beasiswa ke sejumlah anak dari para karyawannya. Selain pemberian CSR, acara ini juga dimeriahkan berbagai undian doorprize, seperti ibadah haji, umroh, perjalanan reliji, dan undian 3 unit motor. Choen/Foto: Mamat


@MajalahElshinta

P

eringatan Hari Kartini, 21 April 2014 lalu, dimaknai sangat mendalam oleh Induk Koperasi Pengusaha Indonesia (Inkowapi). Organisasi yang memiliki sekitar 4 juta anggota di seluruh Indonesia, yang mana sebagian besar anggotanya adalah para wanita pelaku usaha ekonomi kecil dan menengah (UKM) ini ingin memberikan kotribusi positif untuk lebih mendukung keberadaan koperasi sebagai tulang punggung perekonomian di Indonesia. Seperti dikatakan oleh Ir. Sharmila, MSi. Ketua umum Inkowapi, saat ini sangat banyak orang yang kurang peduli dengan keberadaan koperasi, sehingga koperasi semakin terpinggirkan. “padahal seperti diungkapkan oleh salah seorang pendiri negara Indonesia, Bung Hatta, koperasi adalah bentuk perekonomian yang paling sesuai dengan bangsa Indonesia. Ini adalah usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Sayangnya banyak yang melupakan, padahal koperasi memiliki kekuatan yang dahsyat untuk berperan meningkatkan perekonomian di Indonesia. Untuk itulah Inkowapiselalu tampil di depan untuk menggalakkan keberadaan koperasi, sehingga tetap bisa menjadi salah satu jati diri bangsa Indonesia,” tukasnya.

Berkaitan dengan peringatan hari kartini, Inkowapi pun menggelar sebuah acara untuk bisa lebih mengedukasi masyarakat akan pentingnya keberadaan koperasi. Acara tersebut berupa seminar yang akan dihadiri 1200 wanita anggota Inkowapi dengan tema: “Strategi dan Manajemen Kepemimpinan untuk Masa Depan Yang Lebih Baik,” dengan salah satu pembicaranya adalah Dr. Hj. Marwah Daud Ibrahim, MA. Acara ini akan berlangsung di Auditorium Gedung BPPT, Jl. MH. Thamrin, Jakarta. Sekaligus Inkowapi juga meluncurkan COOP TV, saluran televisi yang mengkhususkan diri mengangkat program-program inovatif seputar dunia koperasi dan profil-profil pelaku UKM, terutama dari pelosokpelosok daerah di Indonesia. Keneradaan saluran televisi ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi sekaligus kampanye positif pentingnya keberadaan koperasi di Indonesia. COOP TV dapat diakses secara berlangganan dan dilengkapi 32 saluran menarik lainnya. Stasiun televisi ini sudah mengudara sejak 15 April 2014. Untuk tahap awal, biaya berlangganan COOP TV sebesar 1,5 juta per tahun. Biaya selanjutnya hanya 275 ribu per tahun. Choen

I Juni 2014 I Tahun VI I

97


FILE

P

enelusuran kuliner Majapahit sangatlah menarik walaupun susah menemukan bukti-bukti otentik resep-resep dari tradisi di keluarga kerajaan Majapahit, namun berita baiknya adalah di beberapa prasasti seperti, Prasasti panggumulan I (902 masehi), Prasasti Watukura I (902 Masehi), Prasasti Rukam (907 Masehi), Prasasti Sangguran (928 Masehi), Prasasti jeru jeru (903 Masehi), Prasasti alassantan (939 Masehi) dan prasasti Paradah II (943 Masehi) menunjukkan hal tersebut. Selain itu beberapa karya sastra yang menyebutkan tentang penganan antara lain kitab Ramayana, Arjuna Wiwaha, Lubdaka, Kidung Harsya Wijaya, Malat, Nawaruci, Korawasrama, dan Tantri (Kadiri) ada tertulis makanan yang disajikan oleh pada masa Majapahit dan sebelumnya untuk acaraacara besar . Entrepreneurship sangat diyakini oleh Bapak Ciputra akan mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia, untuk itu pendidikan entrepreneurship disebarkan seluas-luasnya bagi bangsa sebagai salah satu CSR (Corporate Social Responsibility) utama bagi Grup Ciputra. Keseriusan

98

I Juni 2014 I Tahun VI I

grup Ciputra dalam menularkan jiwa etrepreneurship ke seluruh Indonesia ditunjukkan dengan berbagai program dan kegiatan yang dirintis dari usia Sekolah Dasar hingga Perguruan tinggi, kemudian disebarluaskan dari kalangan Pemerintahan, Akademisi, Pebisnis, hingga seluruh masyarakat. “UCEC ingin mendemonstrasikan kepada komunitas usaha mikro bahwa Indonesia begitu kaya dengan sumber gagasan kreatif termasuk dari sejarah masa lalu Indonesia. Kami ingin memperkenalkan beberapa contoh kuliner kerajaan Majapahit yang dapat kita manfaatkan kembali saat ini secara gratis untuk mengembangkan produk kuliner baru yang baru, asli Indonesia dan pernah berada di meja makan raja-raja Majapahit namun dapat diolah dalam tingkat harga yang bisa dijangkau oleh rakyat kebanyakan. Kami ingin mengangkat bagaimana sejarah Majapahit dapat berelasi dan bersinergi dengan entrepreneurship untuk kesejahteraan rakyat melalui bahasan apik dan kreativitas seorang Chef Selebriti yaitu Chef Hugo yang juga seorang pengajar di Universitas Ciputra,â€? terang Ciputra. ď ŽTeks: Eko Setiawan/ Foto: Istimewa


@MajalahElshinta

M

elalui program Inspiring Womanpreneur Competition yang bertujuan melahirkan 1000 pengusaha wanita, Woman Preneur Community (WPC) kembali mengadakan rangkaian kegiatan pembekalan dan pelatihan bisnis serta aktivitas langsung di area bisnis yang telah diadakan sejak Januari 2014 di Auditorium Indosat, Jakarta Pusat. Menurut Irma Sustika selaku pendiri (WPC), kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan 1000 pengusaha wanita baru dengan mengali kemampuan mereka masing-masing agar mampu menciptakan peluang usaha dan membagi ilmu yang mereka dapatkan kepada wanita lain agar tujuan tersebut dapat segera tercapai. “Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) tahun 2010, jumlah pelaku UKM masih di bawah angka 2%. Hal ini menunjukkan bahwa dari seluruh pelaku UKM yang ada di Indonesia, sebanyak 60% dikelola

oleh wanita. Dan dengan kegiatan mentrasfer ilmu ini diharapkan jumlah pelaku usaha UKM meningkat,� terangnya. Dalam kegiatan ini Irma selaku founder WPC dibantu beberapa mentor, memutuskan Lenny Riana selaku pemenang pertama yang bergelut di bidang Fashion Muslim. Pemenang kedua, Aulia Siska, penderita odapus yang sukses bergerak dibidang aksesoris dan pemenang ketiga Debby Shinta yang bergerak di bidang EO Kids party. �Kami berharap, para pemenang dapat memberdayakan wanita untuk tampil berani dan membagun mimpi. Tidak hanya itu, kami juga menaruh harapan besar, agar mereka dapat membagi pengelaman hidup dan ilmunya di bidang usaha pada masyarakat luas agar program untung melahirkan 1000 pengusaha wanita dapat segera tercapai,� tutup Irma. Teks: Eko Setiawan/ Foto: Istimewa

I Juni 2014 I Tahun VI I

99


FILE

I

ndieku festival vol.1 adalah suatu event music yang bersifat menjalin silaturahmi dengan para band sejabodetabek bahkan mendapatkan teman baru dalam event ini. Acara yang berlangsung sangat meriah, pihak panitia menyelenggarakannya event tersebut di ARION SWISS BEL HOTEL CAFÉ BASEMANT jalan Kemang Raya Jakarta Selatan 22 April 2014. Event yang berlangsung dari pukul 18.00 sampai 23.30 WIB dimeriahkan oleh special performance : BLACK WATER 13, SPITTLE MONSTER, TOM KILL JERRY, MESSAGE FROM JESSICA, ANJANI POP PUNK, FIRING LINE, BYE MORNING, ELASTIES. With friends BAND AND DANCE : TIME J, GOODBYE TONIGHT, FOUR LIGHT, GOLD STAR ALTERNATIVE ROCK,

100

I Juni 2014 I Tahun VI I

INTOMORROW, THE HOOK, CAMPRET BAND, ROSE SEXY QUEEN, LUMMY OF DANCE, QUELLAZA SEXY DANCE. Dengan adanya acara INDIEKU FESTIVAL VOL.1 tersebut semoga akan ada Volume Volume selanjutnya. BW13 production dan 1B3 Promoindo adalah Managemant Event Organizer yang menyediakan konsep dan tema : hiburan music atau seni budaya, reuni akbar, organisasi sekolah, karang taruna masyarakat, pesta pernikahan, pesta ulang tahun, ive music café dan mall, DLL. Telah banyak café, mall, karang taruna masyarakat, serta organisasi sekolah khususnya di Jakarta yang telah memakai jasa BW13 Production dan 1B3 Promoindo.


@MajalahElshinta

4

I Oktober 2013 I Tahun V I

I Juni 2014 I Tahun VI I

65


PSIKOLOGI BISNIS

Dr.Andri,SpKJ,FAPM Dr Andri, SpKJ, FAPM adalah seorang psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik dan Psikiatri Liaison. Kini ia sebagai wakil Indonesia satu-satunya di American Psychosomatic Society dan The Academy of Psychosomatic Medicine, organisasi Psikosomatik yang berkedudukan di Amerika. Aktif di World Psychiatric Association pada bidang Psychiatric, Medicine and Primary Care. Tugas rutinnya mengajar di FK UKRIDA dan dokter penanggung jawab Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang.

Dr. Andri Saya memiliki sahabat dekat sejak kuliah. Jurusan yang kami ambil pun kebetulan sama dan kami juga lulus kuliah bersamaan. Bisa dibilang tak terpisahkan. Kami kemudian melamar pekerjaan ke berbagai perusahaan yang sama. Awalnya saya senang, tapi lambat laun saya mulai berpikir. Bagaimana nanti bila ada salah satu diantara kami diterima lebih dulu sedangkan yang satunya masih harus menunggu? Saya pernah menyarankan untuk mencari pekerjaan di perusahaan yang berbeda, namun sahabat saya tersebut menolak. Katanya ia akan lebih percaya diri bila di tempat kerja baru ada yang dikenalnya. Jadi, apa yang sebaiknya saya lakukan? Terima kasih atas sarannya. C. Felicia Jakarta Jawaban: Felicia yang baik, Tidak usah berpikir sebelum terjadi apa yang dipikirkan tersebut. Jika ada waktu mengobrol tentang kondisi saat ini dengan teman Anda, silahkan saling bercerita tentang apa yang diinginkan oleh masing足-masing dari kalian. Salah

102

I Juni 2014 I Tahun VI I

satu yang penting adalah walaupun ada keinginan bersama jika bekerja, namun jalan kehidupan manusia bisa berbeda walaupun mungkin Anda berdua memiliki kemampuan yang sama. Memang sering kita temukan ada suatu ciri kepribadian dependen (tergantung) dari seorang individu yang membuatnya mungkin menjadi sulit berpisah dengan orang yang dia akrab dan mampu menjadi tempat bergantung dirinya. Mungkin ini yang terjadi pada kondisi Anda dan teman Anda. Berikan saja pengertian kepada teman Anda jika memang salah satu dari kalian diterima maka kalian tidak boleh saling menghambat. Semoga bermanfaat. Salam Sehat Jiwa.


@MajalahElshinta

Dr Andri yang budiman Saat ini saya sedang bingung. Saya ini orang yang banyak berpikir sebelum bertindak. Setiap kali akan membuka usaha saya selalu ragu. Apakah usaha tersebut cocok dengan saya? Apakah usaha saya nanti akan bertahan lama? Apa yang harus saya lakukan bila nanti ada kendala? Dan sederet pemikiran lain. Saya tahu dalam bisnis selalu ada untung rugi. Saya sudah mencoba tidak berpikir negatif tapi selalu saja ada yang membuat saya menjadi bimbang. Jadi apakah saya tidak cocok berwirausaha? Mohon sarannya. Terima kasih. N. Teddy Atmaja Jakarta

Jawaban: Pak Teddy yang baik, Ketika seseorang memutuskan untuk memulai usaha, ada baiknya dia tidak hanya dipenuhi impian akan keberhasilan tetapi juga ide足ide untuk bangkit kembali jika usahanya gagal. Jika Anda mempunyai karakter kepribadian pencemas sehingga apapun dipikirkan sampai hal足-hal yang belum terjadi, maka ada baiknya memang berpikir kembali untuk memulai usaha sendiri. Satu hal yang paling disarankan untuk orang yang mempunyai tipe kepribadian seperti ini adalah memulai usaha yang juga menjadi hobinya. Jadi dia melakukan usaha sekaligus untuk memberikan kepuasan pada dirinya sendiri. Jangan sampai akhirnya ketika Anda sudah memulai usaha, kecemasan Anda akan malah berakibat ke kondisi sulit untuk mengembangkan usaha lebih lanjut ke depan. Semoga membantu. Salam Sehat Jiwa I Juni 2014 I Tahun VI I 103


EXPO

Kemajuan teknologi mendorong dunia usaha tumbuh dengan cepat, salah satunya adalah industri percetakan. Sistem cetak yang dahulu menggunakan teknik tradisional kini telah bermetamorfosa menjadi sistem digital.

104

I Juni 2014 I Tahun VI I

M

esin cetak digital ternyata tidak hanya mampu menggenjot jumlah produksi, melainkan mempermudah proses pencetakan bahkan ada yang menyediakan fasilitias proses cetak tanpa memerlukan plat. Kecanggihan itu secara langsung dapat menghemat biaya produksi dan menggenjot omzet. Untuk itu, Majels akan memberikan gambaran mengenai mesin cetak terbaru agar dapat memberi pilihan bagi Anda yang saat ini sedang bergelut di bisnis dunia percetakan.


@MajalahElshinta

1. VJ-1624 Mesin Mutoh Alat Mesin ini adalah pengembangan dari mesin Mutho seris VJ-1604. Mesin ini memiliki kecepatan printing maksimum 30 meter persegi. Alat keluaran Jepang ini memiliki banyak kegunaan seperti membuat stiker, banner, sandblasting, neon box, wallpaper, photo, branding mobil dan motor, one way vision, packaging makanan dan masih banyak lagi yang mampu dihasilkan mesin ini. Mesin ini memiliki keunggulan gambar yang tajam. Kendati harga yang dibanderol cukup mahal yaitu kisaran Rp 250 juta, namun para pemiliknya akan balik modal dalam 14 bulan sampai 15 bulan mengingat mesin ini sangat multifungsi.

2. Mesin Cetak Skyjet Little Fairy Alat Mesin ini adalah mesin yang dirancang untuk membuat media percetakan dalam size besar, di antaranya banner promosi even, billboard, membuat spanduk kampanye, papan nama perusahaan dan masih banyak lagi kegunaanya. Mesin ini terbagi dalam dua seri yaitu Skyjet Little Fairy 5 meter yang dibanderol Rp 917 juta dan mesin Skyjet Little Fairy 3,2 meter yang dijual kisaran Rp 390 juta. Mesin ini sangat membantu dalam proses pengerjaan karena tingkat kecepatannya dan ketajaman warna yang dihasilkan.

3. Mesin Cetak Tipe Ultrajet Mesin ini dirancang untuk membantu proses pengerjaan sablon dalam jumlah banyak, karena mampu mencetak gambar langsung di atas kaus. Mesin ini memiliki tingkat ketajaman yang luar biasa, sehingga Anda tidak perlu repot-repot mengganti acuan sablon. Tidak hanya itu, mesin ini mampu menghasilkan cetakan dengan kecepatan maksimal 4,07 detik dan minimal 50 detik tergantung dari ukuran kaus. Ukaran kaus maksimal yang mampu dicetak mesin ini adalah 8 X 10. Harga mesin ini dibanderol kisaran Rp 220 juta.

4. Mesin Cetak Tipe Fujica Mesin cetak produksi Jepang ini terdiri dari tiga jenis tipe yaitu tipe 47 dobel folio, tipe 56 Âź plano, dan tipe 62 ½ plano. Mesin ini mampu mempersingkat waktu pencetakan sehingga Anda dapat meningkatkan order dan tidak memakan tempat. Harga mesin ini dibanderol bervariasi yaitu kisaran Rp 200 juta –Rp 300 juta. Mesin ini cocok digunakan para pelaku UKM karena harganya yang cukup terjangkau. ď ŽTeks: Eko Setiawan / Foto: Ist.

I Juni 2014 I Tahun VI I 105


TIPS & TRIK

Menekuni bisnis banyak sekali dinamikanya. Kesalahan strategi dalam menghadapi munculnya pesaing yang sebenarnya bisa menjadi indikasi berkembangnya suatu bisnis, bisa jadi ancaman menurunnya keuntungan yang berujung suatu bisnis menjadi gulung tikar.

M

enjalankan bisnis, apapun jenisnya kita tak akan lepas dari yang namanya pesaing. Apalagi kalau bisnis yang kita jalankan termasuk sukses, bisa dipastikan akan menimbulkan banyak pesaing. Yah, para pesaing juga ingin mendapatkan sukses seperti yang berhasil kita raih. Dalam menghadapi para pesaing, kita akan memerlukan strategi khusus, kenapa disebut khusus, karena terdapat bermacam-macam strategi bisa diterapkan, dan kita harus memilih strategi yang sesuai dengan jenis bisnis dan sasaran yang ingin dihasilkan, sebagai contoh

106

I Juni 2014 I Tahun VI I

strategi bersaing harga. Strategi menerapkan perang harga mungkin saja dijalankan, namun salah satu efeknya adalah mengurangi profit. Pilihan strategi yang menyebabkan keuntungan berkurang, pastinya tidak akan baik efeknya bagi perusahaan. Kondisi yang kurang atau tidak menguntungkan akhirnya malah akan merusak bisnis itu sendiri. Di sinilah diperlukan seorang pengusaha atau manager usaha yang mampu memilih strategi bisnis yang tepat, agar memenangkan persaingan. Maraknya pesaing bukan membuat


@MajalahElshinta

bisnis menjadi lesu, tapi sebaliknya, pesaing yang bermunculan merupakan indikasi yang baik. Ramainya pesaing menunjukkan bahwa suatu bisnis sedang berkembang. Sekarang ini bisnis produk ataupun jasa, hampir semuanya sama. Artinya, secara kualitas tidak terlihat perbedaan yang sangat mencolok antara produk dan jasa yang satu dibanding dengan produk dan jasa yang diberikan oleh pesaing. Namun uniknya, terkadang produk dengan kualitas yang tidak beda jauh, dan harganya pun lebih mahal, justru lebih laku dibanding dengan produk yang berharga murah. Hal ini mungkin terdengar agak aneh, tapi secara sederhana sebenarnya bisa dilihat, kebanyakan perbedaan yang menonjol, yang membedakan dengan penjual yang lain, ada pada kemasan dan cara pelayanannya. Desain yang menarik dan pelayanan yang memberikan rasa nyaman kepada konsumen, apalagai ditambah dengan layanan purna jual yang menjanjikan, membuat konsumen atau calon pembeli tertarik dan senang hati membeli. Dari pengalaman seperti ini, mungkin bisa kita sebutkan bahwa inovasi dan kreativitas akan memberikan nilai tambah terhadap suatu produk. Nilai tambah inilah yang selanjutnya membuat orang lebih tertarik untuk membeli dibanding dengan produk yang dikemas dengan biasa-biasa saja. Artinya, inovasi dan kreativitas memegang peran yang penting dalam usaha memenangkan persaingan. Contohnya, seperti yang dilakukan salah satu produsen hape atau handphone. Dalam menjual unitnya, salah satu merek handphone yang cukup terkenal, memberikan beberapa casing tambahan dalam berbagai warna. Pastinya, bagi pembeli yang kebanyakan remaja, hal ini merupakan sesuatu yang menarik sekali. Mereka bisa menggantiganti warna hape, dengan memasang casing yang beraneka warna, disesuaikan dengan keinginan dan keperluan.

Para produsen lain pun banyak yang melakukan kreativitas seperti ini. Sebut saja salah satu produsen jam tangan. Dalam menjual unitnya, produsen tidak hanya menyediakan satu jenis atau satu warna tali jam, tapi bermacammacam warna, bahkan ada yang berani menggratisi sampai lima macam warna. Belum lagi kemasan box sebagai wadah jamnya. Produsen juga mengemas sedemikian cantik, kotak tempat jamnya, sehingga membuat orang semakin tertarik. Hal lainnya yang masih termasuk dalam inovasi dan kreativitas adalah nilai tambah. Berikan nilai tambah pada produk yang kita jual, dan kita akan mendapat perbedaan dibanding pesaing. Penjual air galon di jalan Boncel misalnya, mereka tidak menarik ongkos tambahan dalam mengantar pesanan air galon sampai ke rumah pembeli, hasilnya banyak konsumen yang membeli air di kiosnya. Sementara penjual air galon lainnya, yang lokasinya lebih dekat dengan konsumen pun, malah tidak begitu ramai. Sama halnya yang terjadi dengan jajanan steak yang belakangan masih cukup tren di kalangan anak muda. Hampir setiap sore warung steak Rabel disesaki anak muda, padahal dilihat dari harganya, tidak bisa dibilang murah. Usut punya usut, kelebihan warung steak Rabel terletak di lokasinya, berada di area yang strategis dan mempunyai lahan parkir yang luas. Sementara tak jauh dari steak Rabel, ada kios steak lain, yang tak kalah enak, tapi sepi pengunjung, gara-garanya sepele, mereka tidak mempunyai area pakir. Yah, banyak sekali pengalaman para pengusaha dalam upaya mereka menyiasati atau bahkan memenangi persaingan yang bisa kita contoh atau kita tiru, kalau memang cocok dengan bisnis yang kita lakukan. Dari beberapa pengalaman tersebut, Eshinta coba memilah buat pembaca dan siapa tahu ada yang bisa diterapkan ke dalam bisnisnya. ď Žaw/ dari berbagai sumber

I Juni 2014 I Tahun VI I 107


TIPS & TRIK Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi persaingan. Konsen pada Keunggulan Kalau sejauh ini produk kita masih jalan, artinya produk yang kita jual mempunyai keunggulan. Lebih baik pusatkan konsentrasi pada keunggulan tersebut dan berusaha meningkatkannya. Bisnis warung makan misalnya, warung kita ramai, banyak yang beli karena masakannya enak. Lebih baik kita fokus mempertahankan rasa masakan supaya tetap enak kalau perlu berusaha meningkatkan lagi atau memberikan pelayanan yang makin menyenangkan pelanggan. Pesaing yang Tepat Menghadapi persaingan, banyak hal yang dibutuhkan. Dari mulai tenaga waktu bahkan mungkin biaya atau uang. Menentukan pesaing yang tepat, membuat kita bisa menentukan strategi yang tepat. Pesaing bisa jadi mereka dengan skala bisnis lebih besar, lebih kecil bahkan bukan dari jenis bisnis yang sama. Kelemahan Pesaing Ini mungkin hal paling sulit sekaligus paling gampang. Sulit karena kita harus mencari apa yang menjadi kelemahan pesaing kita, mudah jika kita sudah menemukan kelemahan tersebut, tinggal memberikan kepada konsumen apa yang tidak diberikan oleh pesaing kita kepada mereka. Belajar dari Pengalaman Pepatah bilang, pengalaman adalah guru yang terbaik, tapi pastinya kita bisa belajar dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Menghadapi persaingan tidak semuanya berhubungan dengan bereaksi, tapi ada juga yang berhubungan dengan sikap dan mental. Tidak semua persaingan harus dihadapi. Kita juga bisa keluar dari persaingan dan mencari produk baru, inovasi baru bahkan pasar baru.

108

I Juni 2014 I Tahun VI I

Selain beberapa strategi yang mungkin bisa diterapkan dalam menghadapi para pesaing, kita perlu memiliki beberapa sikap dan mental pengusaha atau entrepreneur yang sejati. Percaya Diri Seorang pengusaha perlu mempunyai rasa percaya diri yang cukup, tak peduli menjadi pengusaha karena terpaksa atau warisan. Semangat untuk Maju dan Berhasil Pengusaha sejati bisa memotivasi dirinya sendiri maupun orang lain dengan memiliki optimisme yang tinggi serta penuh semangat maju dan berhasil. Berani Mengambil Risiko – Besar Tanpa keberanian mengambil dan menghadapi risiko yang besar, mustahil seorang pengusaha bisa membuat keputusan penting dan menghasikan kesuksesan. Tahan Banting Pengusaha dengan mental yang cengeng dan melempem tidak akan tahan menghadapi situasi dan kondisi yang sulit yang mungkin dialami suatu perusahaan.


WISA TA

Warga Jakarta kembali dimanjakan dengan hadirnya bus tingkat wisata. Bus yang mulai beroperasi sejak Februari 2014 lalu akan mengantar kita berwisata keliling ibu kota Jakarta. Dengan kecepatan 20 km per jam, kita akan diajak berkeliling melihat sejarah dan keindahan kota Jakarta dari sisi yang berbeda

D

engan rute sepanjang 11 km, para penumpang akan dibawa berkeliling jantung kota Jakarta melewati Bundaran Hotel Indonesia, Museum Nasional, Pecenongan, Gedung Kesenian Jakarta, JuAnda, Mesjid Istiqlal, Monumen Nasional, Balai Kota, dan Sarinah. Awalnya untuk tiga bulan pertama, penumpang tidak dikenakan biaya alias gratis. Setelah melalui evaluasi tiga bulan, rencananya bus tingkat wisata (city tour Jakarta) tetap gratis hingga akhir tahun ini. Dari luar, desain dan warna bus tingkat ini sangat menarik perhatian. Kehadirannya I Juni 2014 I Tahun VI I

109


WI SATA

membimbing para penumpang menemukan tempat duduk. Kita pun tidak perlu takut untuk berdesak desakan karena bus ini hanya akan mengangkut penumpang sesuai dengan jumlah kursi yang tersedia. Setelah para penumpang duduk dengan nyaman, baru bus mulai dijalankan. Pada setiap bus terdapat polisi pariwisata dari Polda Metro Jaya, kondektur atau petugas on board, dan tour guide atau pemandu wisata. Seorang tour guide dengan ramah akan menyapa para penumpang sebelum memulai penjelasannya. memberikan warna baru di tengah lalu lintas kota Jakarta. Karenanya tak heran jika banyak orang mengabadikan dalam jepretan lensa kamera. Posisi lantai dan pintu bus sengaja dibuat rendah dan berada di sebelah kiri agar ramah untuk penyAndang disabilitas dan orang tua. Bus juga melintas di jalur lambat, bukan jalur transjakarta. Hawa sejuk yang nyaman langsung terasa dari dalam bus ketika pertama kali Elshinta menaikinya. Seorang kondektur dengan ramah

110

I Juni 2014 I Tahun VI I

Rute Bus Setelah menaiki bus dari halte yang ada di kawasan Museum Nasional, maka sampailah Elshinta di tempat pemberhentian yang pertama di kawasan Pecenongan. Pecenongan sendiri merupakan salah satu daerah yang menjadi pusat kuliner di Jakarta sejak tahun 70-an. Dikenal sebagai surga kuliner malam, kawasan Pecenongan mulai ramai saat menjelang sore hingga pagi dini hari.


@MajalahElshinta

acara kenegaraan tersebut telah direnovasi dan menjadi tempat bagi para seniman untuk mempertunjukkan hasil kreasi seninya, seperti drama, teater, film, dan sastra. Memasuki kawasan JuAnda, dari dalam mobil akan terlihat Lapangan Banteng. Pada masa penjajahan Jepang lapangan ini dikenal dengan sebutan Lapangan Singa. Perubahan nama dari Lapangan Singa menjadi Lapangan Banteng terjadi setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Di tengah lapangan tersebut, terdapat sebuah patung yang berdiri sangat kokoh sambil membentangkan tangannya. Patung setinggi 25 meter tersebut dibuat atas ide Bung Karno pada tahun 1962 untuk memperingati perjuangan pembebasan wilayah Irian Barat. Patung tersebut kemudian diresmikan pada 17 Agustus 1963 oleh Soekarno.

Selesai mencicipi kuliner di kawasan Pecenongan, bus kemudian berjalan menuju kawasan Gedung Kesenian Jakarta. Bangunan ini merupakan peninggalan pemerintah BelAnda yang telah dibangun sejak tahun 1821 oleh Arsitek perwira Jeni VOC, Mayor Schultze. Kini gedung yang semula berfungsi untuk

Bus kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Masjid Istiqlal. Ide pembangunan masjid ini tercetus oleh KH. Wahid Hasyim setelah empat tahun kemerdekaan Indonesia. Ide tersebut kemudian mendapat sambutan yang baik dari Soekarno. Setelah menghabiskan waktu selama 17 tahun, Masjid Istiqlal akhirnya selesai dibangun dan menjadi salah satu Masjid terbesar di Asia Tenggara. Sebanyak 5138 tiang pancang yang ada di Masjid ini merupakan bagian dari ungkapan rasa syukur Bangsa Indonesia atas kemerdekaannya. I Juni 2014 I Tahun VI I 111


WI SATA

Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju kawasan Monumen Nasional atau Monas yang merupakan ikon kota Jakarta dan didirikan tahun 1959. Keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu Soedarsono, Frederich Silaban, dan Ir. Rooseno. Monumen ini didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia BelAnda. Pada bagian atas tugu ini terbadap lidah api berlapis emas yang melambangkan kobaran semangat bangsa indonesia. Dari Gedung Bersejarah hingga Mall Tertua Meninggalkan kawasan Monas, perjalanan dilanjutkan menuju Gedung Balaikota Jakarta. Sebuah gedung kuno bersejarah yang terletak di Medan Merdeka Selatan no. 8 ini merupakan bagian penting dari gugus perkantoran Pemerintahan Daerah Ibukota Jakarta. “Sebelum, menempati gedung Balaikota Medan Merdeka Selatan, pusat pemerintahan kota Jakarta mengalami

112

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

Indonesia atau Museum Gajah ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Museum ini mengelola 141.899 benda, terdiri atas tujuh jenis koleksi yaitu prasejarah, arkeologi, keramik, numismatikheraldik, sejarah, etnografi, dan geografi. Wisata keliling kota Jakarta ternyata bisa menarik bukan? Gap/ft.Rangga

Info: beberapa kali perpindahan tempat,” kata tour guide memberikan penjelasan. Perjalanan kemudian berlanjut ke sebuah mall tertua di Jakarta, Sarinah. Merupakan pusat perbelanjaan setinggi 74 meter yang terdiri dari 15 lantai. Selain sebagai pusat perbelanjaan pertama, Sarinah juga merupakan gedung pencakar langit pertama yang ada di Jakarta. Nama Sarinah diambil dari nama perempuan yang mengasuh Soekarno semasa kecil. Kawasan yang dibangun pada 1963 ini semula didirikan oleh Soekarno dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan rakyat akan barang berkualitas dan harga yang terjangkau. Bus kemudian melewati kawasan Hotel Indonesia yang merupakan hotel termegah pertama yang dibangun di kawasan Asia Tenggara. Di seberang hotel, terdapat sebuah air mancur dengan tugu di tengahnya. Tugu tersebut merupakan patung sepasang remaja yang melambaikan tangan dengan maksud menyambut kedatangan dikenal dengan nama patung Selamat Datang. Sayang perjalanan harus berakhir. Bus berhenti di tempat pemberangkatan awal di Museum Nasional. Museum Nasional Republik

Bus tingkat wisata ini hanya melayani satu putaran untuk setiap penumpangnya. Jika kita ingin menaikinya lagi, harus turun dulu dan kembali mengantri.

Pada hari libur, jumlah penumpang lumayan banyak.

Jam operasional bus wisata dimulai dari pukul 09.00 hingga pukul 21.00 WIB. Jeda waktu antar-bus adalah 30 menit. Tapi khusus hari minggu, bus baru akan beroperasi pada pukul 12.00 siang karena ada Car Free Day.

Bus tingkat wisata ini memiliki panjang 13,5 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 4,2 meter. Di dalamnya tersedia 60 tempat duduk, dua di antaranya diperuntukkan bagi penyAndang disabilitas.

Beberapa fasilitas yang dimiliki bus ini antara lain pendingin udara, pengeras suara, CCTV, dan video pariwisata.

I Juni 2014 I Tahun VI I

113


PROFIL USAHA

Bisnis kuliner memang masih sangat menarik. Pasalnya, bisnis yang satu ini dipastikan tak akan pernah mati. Setiap hari orang membutuhkan aneka hidangan untuk mengisi perut mereka. Karena itulah, bisnis ini masih potensial untuk dijalankan. Apalagi kalau bisnis ini disiasati dengan dengan cara-cara yang unik, misalnya dalam hal penyajian.

114

I Juni 2014 I Tahun VI I

S

eperti yang dilakukan oleh salah satu resto yang bermarkas di Kota Kembang Bandung ini. Ya, sejak tiga tahun lalu, resto bernama Alas Daun ini telah sukses menunjukkan kiprahnya di bidang kuliner. Sajian khas di atas daun, menjadi salah satu inovasi kreatif unik yang dilakukan oleh manajemen resto. Budiono, manajer resto Alas Daun mengatakan, bahwa pendiri Alas Daun adalah orang yang berpengalaman di dunia bisnis, khususnya bidang kuliner. Karena itu pula, sejak dibuka tiga tahun lalu, resto ini menjadi salah satu lokasi favorit para pemburu kuliner khususnya di kawasan Jawa Barat. Sajian menunya adalah Nusantara yang dipadu dengan aneka sea food. “Semua makanan khas Nusantara, ada pula sea foodnya, yang dibakar dan digoreng. Setelah matang, semua menu itu dihidangkan di atas daun pisang, tanpa piring,� katanya.


@MajalahElshinta

Di resto ini, dikatakan Budiono, ada lebih dari 150 menu lauk dan 200 tumisan yang dapat dipilih pengunjung. Ada juga nasi bakar, sayur bunga pepaya, dan ikan barakuda yang menjadi menu paling digemari. Diakui Budi, pelanggan Alas Daun kebanyakan berasal dari Jakarta, dari mulai masyarakat biasa, artis, hingga pejabat. “Memang kami lebih banyak dikenal oleh orang Jakarta. Selama ini banyak artis dan pejabat yang pernah makan di resto ini,” akunya.

Dalam sehari restoran ini mampu menerima pegunjung hingga 1.500 orang. Tentu jumlah tersebut sebuah angka yang cukup besar, apalagi persaingan di bidang kuliner di Bandung sangatlah tinggi. “Kami bisa menerima pelanggan sampai 1.500 orang per hari, kebanyakan dari luar kota. Strateginya ada di pelayanan dan keunikan resto ini.” Soal harga yang ditawarkan pun relatif sangat murah. Diungkapkan Budi, harga lauknya dimulai dari harga Rp 6.500 sampai yang paling mahal Rp 30 ribu. Untuk lauk ikan, dalam sehari resto ini baru bisa menghabiskan sekitar 5 kilogram. Menurutnya, dalam dunia kuliner, inovasi menu dan rasa itu adalah hal mutlak yang harus dilakukan. Dan resto ini selalu melakukan inovasi menu agar para pelanggan tidak merasa bosan. Tak aneh, dengan konsep unik dan rasa ala Nusantara, resto ini sangat cepat berkembang. Tahun ini saja, misalnya, pihaknya telah berekspansi dengan akan membuka cabang-cabang lainnya di Indonesia. “Selain Alas Daun, kami ada juga resto bernama Warung Misbar. Misbar ini adalah gerimis bubar. Konsepnya juga unik. Saat ini Misbar baru ada di Bandung,” imbuhnya. Tidak lama lagi, resto berkonsep unik ini akan hadir juga di Purwokerto dan di Jakarta. Dan meski pun baru 3 tahun beroperasi, resto ini kini telah membuka kemitraan bagi yang berminat ingin membuka resto berkonsep serupa. Pihak manajemen yakin jika ke depan, bisnis yang dilakoninya akan berkembang lebih baik lagi. Untuk mengoperasikan satu restonya, manajemen mempekerjakan sekitar 50 karyawan. Cucun Hendriana/Foto: Mamat Rahmat

I Juni 2014 I Tahun VI I 115


BUKA USAHA

Jenis UKM yang satu ini merupakan salah satu jenis usaha jasa yang masih sangat menjanjikan hingga saat ini. Pangsa pasarnya yang sangat jelas yaitu para pemilik kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, membuat usaha ini tumbuh subur.

116

I Juni 2014 I Tahun VI I

K

endati menjanjikan ternyata banyak pula para pelaku usaha yang gulung tikar karena tak kuat menahan persaingan. Tapi sebenarnya persaingan hanya merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan kebangkrutan. Namun hal itu bisa dihindari jika Anda menyusun rencana usaha secara matang. Salah satunya mulai dari berapa modal yang harus dikeluarkan, cara mengelola keuangan sampai hal yang berkaitan dengan pelayanan. Jika itu Anda lakukan dan Anda terapkan, maka usaha yang akan Anda jalan akan terhindar dari kata kebangkrutan mengingat sistem menajemen telah dilakukan. Tertarik mendirikan usaha ini? Majels akan


@MajalahElshinta

bermotor, sehingga memudahkan untuk membersihkan ruang bawah. Untuk hidrolik sepeda motor di banderol kisaran Rp 4,5 juta dan hidrolik mobil Rp 27 juta.

memberikan rincian mengenai seluk-beluk usaha Cuci Steam Kendaraan Bermotor, agar usaha jasa yang Anda dirikan dapat meraup keuntungan. Selamat membaca.

A. Rincian pengeluaran

Penyusunan anggaran adalah langkah awal dalam mendirikan usaha. Hal ini penting dilakukan, agar Anda dapat mengefisensi biaya pengeluaran melalui belanja modal atau tepat guna. Melalui belanja modal, Anda juga dapat melakukan kalkulasi untuk mengetahui titik balik modal. Berikut adalah rincianya.

1. Jet Cleaner Alat ini merupakan penunjang terpenting dalam usaha cuci steam. Pilihlah alat yang berkualitas sehingga dapat meminimalisir biaya perbaikan dan mempercepat pengerjaan. Untuk alat ini, investasi modal yang perlu Anda keluarkan kisaran Rp 1 juta – Rp 3 juta.

2. Tabung Salju Alat berkapasitas minimal 15 liter ini mampu menghasilkan busa sabun untuk dua puluh kendaraan bermotor. Media ini dibanderol kisaran Rp 1 juta - Rp 2,5 juta.

3. Hidrolik Alat ini berfungsi untuk mengangkat kendaraan

4. Vacum Cleaner Alat ini berfungsi untuk membersihkan interior mobil. Media bertenaga listrik 1500 watt ini dapat Anda beli kisaran harga Rp 800.000 – Rp 2,5 juta.

5. Semir Ban Semir ban merupakan jasa tambahan yang dapat Anda berikan pada konsumen, agar kendaraan terlihat lebih bersih dan mengilat. Untuk pelayanan tambahan ini Anda cukup menganggarkan Rp 30.000/ liter.

6. Sewa Tempat Dalam usaha ini, lokasi merupakan faktor yang sangat menentukan maju atau tidaknya usaha yang akan Anda jalankan ke depannya nanti. Lokasi yang strategis adalah lokasi yang berada di tepi jalan. Memang untuk harga sewa terbilang cukup mahal, tapi itu akan balik modal dengan banyaknya konsumen yang datang ke lapak Anda. Harga sewa kisaran Rp 500.000 – Rp 1 juta per bulan.

7. Gaji Karyawan Usaha ini sangat membutuhkan tenaga manusia untuk mencuci kendaraan bermotor. Untuk itu,

I Juni 2014 I Tahun VI I

117


BUKA USAHA untuk memperoleh bonus.

2. Semir Ban Penyemiran ban secara cuma-cuma, dapat membuat konsumen merasa puas karena motor akan tampil lebih bersih dan mengilat.

3. Media Hiburan Karena memerlukan waktu kisaran 30 menit sampai 1 jam untuk antri mencuci, maka waktu yang dapat membosankan bagi konsumen itu dapat Anda siasati dengan memberikan media hiburan seperti televisi dan musik sehingga konsumen akan merasa nyaman saat menunggu.

Anda perlu menyediakan anggaran kisaran Rp 1 juta untuk gaji karyawan. Atau Anda bisa menerapkan sistem komisi berapa persen dari tarif cuci untuk upah cuci.

B. Media pendukung

1. Spanduk Agar lapak Anda komunikatif, buatlah spanduk dengan desain menarik berikut cantumkan harga jasa cuci steam motor dan cuci steam mobil. Untuk harga spanduk Anda cukup menyediakan dana kisaran Rp 200.000. 2. Etalase Media ini berfungsi untuk mendisplay usaha sampingan. Untuk harga etalase, Anda bisa menganggarkan kisaran Rp 1 juta – Rp 2 juta.

C. Strategi Pemasaran

Tidak bisa dipungkiri, konsumen akan mencari produsen yang menyediakan jasa yang paling baik, apalagi usaha ini ketat akan persaingan. Agar usaha Anda tidak ditinggalkan konsumen, maka terapkanlah strategi pelayanan agar konsumen merasa puas dan merekomendasikan jasa Anda ke para kerabatnya. Berikut adalah kisi-kisinya.

1. Kupon Gratis Strategi ini bisa mengikat konsumen, dengan cara terapkan sistem cuci lima kali gratis satu. Dengan begitu konsumen akan memilih mencuci di lapak Anda secara berkelanjutan

118

I Juni 2014 I Tahun VI I

D. Usaha Pelengkap

Tidak hanya meraup pundi-pudi rupiah dari jasa cuci steam, melainkan Anda dapat membuka usaha pelangkap di lapak Anda. Misalnya, minuman dingin, makanan ringan, sparepart kendaraan, cairan pembersih, pengisian ban, dan aksesori kendaraan bermotor. Berikut adalah rincian yang harus Anda siapkan sebelum Anda membuka lapak cuci steam kendaraan bermotor. Modal investasi kisaran Rp 15 juta untuk cuci steam motor dan Rp 45 Juta untuk motor dan mobil, Anda akan memperoleh masukan kisaran kisaran Rp 500.000 – Rp 1 Juta per hari dari jasa cuci dan usaha sampingan. Yang terpenting dalam mendirikan usaha ini adalah, pilihlah lokasi yang strategis guna memperoleh income yang besar. Selamat mencoba. ď ŽTeks: Eko Setiawan/ Foto: Istimewa


TWITTER

@MajalahElshinta

Purnosidi @purnosidi May 6 @MajalahElshinta kalo mau berlangganan gimana y? Untuk berlangganan Majalah Elshinta bapak bisa telepon ke .021.58359108. Terimakasih

Caroline Adenan @Oline_BMI May 7 Ada profile mas @WahyuLiz et @ MajalahElshinta edisi mei 2014

SCANIE INDONESIA @Scanie_ID May 13 @MajalahElshinta 05/14 Tamatan SD Sukses Kembangkan Bisnis Gipsum. Raja Tol Siap Beli Bank Mutiara Rp8M @Scanie_ID pic.twitter. com/86Tfe5XmiD

adaideaja @adaideaja May 7 liputan @majalahElshinta cc @sigiedhimawan and NgaliSadikin Terimakasih kepada Mas Wahyu Liz karna telah meluangkan waktunya untuk menjadi narasumber. Semoga bisa memberi inspirasi bagi pembaca Majalah Elshinta.

Caroline Adenan @Oline_BMI May 8 Dibeliin @MajalahElshinta sama suami tercinta @EkoMunartyo ada artikel kerennya mba @ hanirazha disini pic.twitter.com/oHvOvcRtAe Terimakasih telah setia menjadi pembaca Majalah Elshinta. Semoga memberi banyak inspirasi.

I Juni 2014 I Tahun VI I

119


MEDIASI

Memasuki bulan Ramadhan, tentu dijadikan peluang bisnis tersendiri bagi para pelaku Usaha Kecil Menegah (UMK) guna menghasilkan pundi-pundi rupiah di bulan yang penuh berkah ini. Waktu yang singkat dimana konsumen yang beragama muslim memangkas aktivitas kerjanya, mewajibkan para pelaku usaha untuk jeli melihat peluang ini. Agar mampu menarik pasar, banyak pula para pengusaha yang sementara waktu mengubah barang daganganya sampai mengubah dekorasi lapaknya agar terlihat menarik. Untuk itu, pada edisi ini, Majels akan meminta pendapat dari masyarakat dan pelaku usaha mengenai peluang bisnis menjelang bulan puasa dan lebaran.

Jeli Melihat Peluang

Menyambut bulan Ramadhan, para pelaku usaha khususnya kuliner harus jeli melihat peluang ini. Aktivitas masyarakat pekerja kantoran yang menghabiskan waktu di jalan menjelang pulang adalah pasar yang empuk bagi mereka. Agar mereka tertarik berkunjung ke tempat Anda, maka Anda harus mampu melakukan inovasi, misalnya mulai dari dekorasi lokasi tempat usaha sampai menciptakan menu baru yang dapat menarik minat konsumen. Dwi Ahmad Sulistiyo Pemilik Usaha Resto

120

I Juni 2014 I Tahun VI I


@MajalahElshinta

Kuliner Puasa

Saya sangat memanfaatkan momen jualan di bulan puasa dan lebaran dengan membuka lapak di depan rumah. Saya biasanya menjual makanan takjil dan menjelang lebaran baru berjualan kue-kue kering. Sebagaian makanan takjil saya buat sendiri tapiada juga yang titipan. Walaupun bisnis musiman, tapi asyik saja menjalaninya. Karena untungnya juga lumayan. Ida W Ibu Rumah Tangga

Usaha Sewa Mobil

Karena lebaran selalu identik dengan pulang kampung, saya pun tak mau ketinggalan. Sebenarnya di hari biasa, saya juga sudah menyewakan mobil. Tapi menjelang lebaran biasanya ramai. Bahkan ada yang memesan dari jauh-jauh hari. Bahkan ada yang sudah langganan karena hampir setiap tahun pulang kampung. Dari segi pendapatan tentunya menyenangkan. Riki Baskoro Pengusaha Penyewaan Mobil

Usaha Cuci Kiloan

Saya punya usaha cuci kiloan. Saat puasa dan terutama lebaran sangat penuh. Bahkan saya sampai menolak. Sebab di saat lebaran banyak pembantu rumah tangga yang pulang sehingga mereka tidak sempat mencuci. Hal itu merupakan keutungan bagi saya sebagai pelaku bisnis cuci kiloan. Walaupun lumayan lelah tapi saya senang karena pendapatan yang diterima berbeda dari hari biasa. Lili S Pengusaha Laundry

I juni 2014 I Tahun VI I 121


OTAK ATIK

TEKA TEKI SILANG Mendatar:

1

1. Hari (Jerman). 3. Campuran semen, kerikil, dan pasir yang diaduk dengan air. 6. Bohlam. 8. Tidak mau mengerjakan sesuatu. 9. Kegiatan pramuka berupa per- kemahan besar untuk tingkat penegak dan pandega. 10. Tempat menyimpan uang. 11. Lempeng timah tipis bekas tempat candu. 12. Berayun-ayun ke kiri ke kanan. 14. KumAndang. 16. Ejekan. 19. Jawab. 21. Tanya (Inggris). 23. Republik Indonesia Serikat. 25. Bunyi yang keluar dari kerongkongan. 26. Sesuatu yang melintang. 27. Kasihan. 28. TAnda bahaya berupa sinar. 29. Dibutuhkan oleh makhluk hidup.

3

8

4

5

6

7

9

10

11

14

15

12

13

16

17

18 19

20

21

25

1. Rakus. 2. Tidak tenang. 3. Tidak kering. 4. Pengobatan penyakit. 5. Ibukota Kenya. 6. Tanah yang dimiliki oleh raja. 7. Sebelum. 13. Tempat berpautnya rantai pada sepeda. 14. Bagian isi buku. 15. Sedih sekali. 17. Tembok penahan ombak di pelabuhan. 18. Selat yang memisahkan Pulau Sumatra dan Semenanjung Malaysia. 20. Serangga yang belum dewasa yang baru keluar dari telurnya. 22. Tuntutan pengakuan atas suatu fakta bahwa seseorang berhak memiliki atas sesuatu. 24. Tidak layu. 25. Papan untuk meluncur di atas salju.

I Juni 2014 I Tahun VI I

22

23

24

26

27

Menurun:

122

2

28

29

FORMULIR BERLANGGANAN MAJALAH ELSHINTA Untuk berlangganan

Rp 81.000 (6 Bulan)

Rp 153.000 (12Bulan)

Nama : ...................................................................................................................... Alamat : .......................................................................................................................

.............................................................................Kode Pos ..............................

Telp/ Hp : ...................................................................................................................... Transfer pada tanggal ............................................a/n PT. Nuansa Karya Berita, No rekening BCA 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement Mengirim Uang Sejumlah Rp ................................................................................................... Permintaan edisi .........................................s/d......................................................................... Untuk wilayah Jabodetabek harga sudah termasuk ongkos kirim Untuk wilayah lain harap hubungi Redaksi Majalah Elshinta Telp : (62-21) 58359108 (62-21) 58359112 Fax : (62-21) 58359094 * Bukti transfer dan data diri bisa dikirim melalui fax : (62-21) 58359094-95 ** Konfirmasikan fax Anda ke Hotline Pelanggan

TAnda Tangan

(

)


@MajalahElshinta

4

I Oktober 2013 I Tahun V I

I Juni 2014 I Tahun VI I

63


PROSPEK

4 62

II Oktober 2013 I Tahun Juni 2014 I Tahun VI I V I


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.