BULETIN EDISI SEPTEMBER 2019

Page 1

EDISI SEPTEMBER 2019

ECorner

KEBAKARAN HUTAN DI

RIAU


ECorner DAMPAK KEBAKARAN HUTAN DI RIAU Kebakaran hutan di Provinsi Riau masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Kebakaran hutan sejak 1 Januari hingga September 2019 tersebut berdampak pada banyak hal. Dampak yang sangat dirasakan masyarakat akibat kebakaran hutan tersebut adalah kabut asap. Kabut asap mengakibatkan penurunan pada jarak pandang, hidung tersumbat, pusing, mata perih, dan sebagainya. Kebakaran hutan juga menyebabkan kerugian yang sangat besar. Kerugian tersebut karena terganggunya aktivitas perdagangan, jasa, kuliner, perkebunan, pariwisata, transportasi, dan lain-lain. Di sektor perdagangan masyarakat tidak dapat beraktivitas di pasar dan kebun serta terpaksa harus tersandera di rumahnya sendiri. Pada sektor transportasi juga mengalami kerugian. Hal tersebut dikarenakan penerbangan delay akibat jarak pandang yang sempat hanya 50 meter, sedangkan jarak pandang pilot untuk take off minimal 500-600 meter dan

untuk landing 800 meter. Sektor pariwisata juga mengalami kerugian yang besar karena menurunnya jumlah wisatawan yang datang, pembatalan pesanan, pembatalan kegiatan hiburan, dan masih banyak lagi. Selain itu, kerugian material lainnya juga dialami oleh para pemilik usaha yang bergantung pada tingkat pengunjung seperti hotel, homestay, restoran, dan lain sebagainya. Pemerintah telah mengerahkan seluruh upaya untuk mengatasi masalah kebakaran hutan tersebut seperti menurunkan pasukan untuk membantu memadamkan api, water bombing atau menjatuhkan bom air dari ketinggian menggunakan helikopter khusus, modifikasi cuaca atau membuat hujan buatan dengan menyemai awan menggunakan garam hingga penggunaan kalsium oksida untuk mengurangi asap. (LRI/DM)

ECorner I

ndonesia terdiri dari kurang lebih 50% lahan perhutanan. Jika kita lihat dari data yang terlampir, pada 2018 terdapat 93,95 juta hektare lahan perhutanan di Indonesia. Angka yang cukup besar, bukan? Maka, sangat pantas jika Indonesia masuk ke dalam daftar 10 besar negara dengan area hutan terluas di dunia.

Pendapatan Indonesia terdiri dari banyak sumber, salah satunya adalah ekspor. Menurut Amir M. S. (2004:1), ekspor adalah upaya melakukan penjualan komoditas di Indonesia kepada negara lain, dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing, serta melakukan komoditi dengan memakai bahasa asing. Indonesia mengekspor beberapa sumber daya dan ekspor dari kekayaan hutan adalah salah satu yang terbesar. Devisa ekspor dari kekayaan hutan Indonesia pada tahun 2018 naik dari tahun sebelumnya. Dari yang sebelumnya 10,3 miliar dolar AS hingga mencapai 12,1 miliar dolar AS. Hal tersebut diperkirakan akan terus naik jika sumber daya hutan

Kebakaran Hutan dan Ekspor, Berhubungan, ‘kah? tersebut dikelola dengan benar. Dengan melihat keadaan Indonesia saat ini, terlampir dan terhitung pada situs resmi sipongi. menhk.go.id, bahwa 510,564,21 hektare lahan hutan Indonesia terbakar pada 2018. Sampai saat ini, terdapat 328,722 hektare hutan yang dihitung terbakar dengan berbagai sebab. Jika terus seperti ini, maka sumber daya hutan Indonesia akan terus menipis sehingga hasil perhutanan yang dapat diekspor akan sulit didapat. Secara otomatis, kegiatan ekspor yang dilakukan Indonesia akan terhambat dan tentunya pendapatan Indonesia dari kegiatan ekspor akan menurun. Maka, apakah Indonesia akan dapat mencapai kenaikan devisa ekspor tahun ini? Apakah perekonomian Indonesia akan membaik jika

keadaan hutan Indonesia masih seperti ini sementara sektor kehutanan ditinjau jauh lebih berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi Indonesia? Kita akan sama-sama mengetahui jawabannya segera. (SVA/MSA)


ECorner Kerugian Ekonomi Indonesia Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan 2019

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan dan Sumatera, menjadi sebuah musibah untuk Indonesia, pasalnya kebakaran hutan dan lahan bukanlah yang pertama saat ini. Sebelumnya pada tahun 2015, seluas 2-3 juta hektare hutan dan lahan terbakar, kini kembali terulang di tahun 2019 sekitar 350 hektare lahan terbakar. Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memaparkan lahan yang terbakar terbagi ke dalam dua jenis, yaitu 89.563 hektare merupakan lahan gambut, sementara 239.161 hektare lahan mineral. Kejadian yang terjadi di musim kemarau ini memicu bencana asap di banyak daerah bahkan hingga negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Karhutla ini membawa

dampak yang meluas dari mulai gangguan kesehatan, sosial, ekologi, reputasi dimata internasional, hingga kerugian ekonomi. Hilangnya hutan dan lahan sebagai sumber mata pencaharian, penghidupan dan identitas masyarakat adat kini hangus tak bersisa. Khususnya kondisi ekonomi Indonesia juga ikut merugi karena dengan terjadinya karhutla ini, seperti sumber devisa negara dari produk hutan kayu dan non-kayu, serta ekowisata juga berkurang, ditambah lamanya upaya penindakan dari pemerintah mengakibatkan kerugian materil dan imateril yang cukup besar. BNPB memprediksi kerugian materil diperkirakan mencapai Rp66,3 triliun, walaupun jumlah ini 30% dari kerugian pada

tahun 2015 yang perkiraannya kurang lebih sepertiga dari 2015 yang mencapai kerugian ekonomi sebanyak Rp221 triliun, tetap saja karhutla yang terjadi saat ini sudah cukup dan perlu ditangani serius oleh berbagai pihak, karena hal ini sudah termasuk darurat dan berpengaruh pada ekonomi Indonesia. Perlu adanya upaya pencegahan dan penanganan yang serius dari kejadian karhutla ini agar tidak terulang lagi di tahun-tahun ke depan dan tidak berdampak luas ke aspek ekonomi Indonesia, dengan ditetapkannya empat perusahaan sebagai tersangka dari kasus karhutla yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan. KLHK juga menyegel 42 perusahaan. Dengan sanksi tegas ini diharapkan mampu memberikan efek jera dan dengan musibah karhutla ini juga dapat memberi pelajaran kepada anak cucu, sehingga dapat merasakan manfaatnya dari hutan yang kita jaga. (CDF/RFH)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.