BULETIN EDISI JUNI 2019: PERPUTARAN UANG SELAMA MUDIK LEBARAN 2019

Page 1

edisi juni 2019

ECorner

PERPUTARAN UANG SELAMA MUDIK LEBARAN 2019


ECorner

Muara Perputaran Uang Momentum Lebaran 2019

Akankah Mudik Lebaran Picu Peningkatan Ekonomi Daerah?

L

ibur lebaran menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk bersilaturahmi ke kampung halaman. Senin (3/6), Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik dari kawasan Jabodetabek mencapai 14,9 juta orang. Jumlah penduduk DKI Jakarta sendiri diperkirakan mencapai 7.346.430 jiwa atau setara dengan 2.448.810 keluarga. Jumlah ini meningkat sebesar 4%dibandingkan jumlah pemudik pada tahun 2018. Dengan meningkatnya jumlah pemudik, perekonomian daerah yang menjadi tujuan pemudik berpotensi meningkat seiring bertambahnya jumlah pendatang ke daerah.

Meskipun jumlah pemudik masih didominasi pulau Jawa, aktivitas mudik tahun ini diharapkanW mampu menumbuhkan ekonomi daerah lainnya di luar Jawa. Selanjutnya, peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah harus diimbangi dengan tingkat suplai. Kegiatan mudik ini akan mendorong aktivitas ekonomi terutama dari segi konsumsi. Apabila permintaan yang tinggi tidak diimbangi dengan pertumbuhan suplai dapat menyebabkan inflasi terhadap harga barang di pasaran sehingga untuk mencegah inflasi yang mungkin terjadi perlu dilakukan penyeimbangan antara permintaan dengan persediaan suplai.

ECorner

Selain itu, pemerintah daerah melakukan persiapan untuk mengantisipasi peningkatan arus mudik jelang lebaran. Dengan melakukan pembenahan beberapa sektor di daerah yang diharapkan dapat mendorong perekonomian warga setempat. Adanya kegiatan mudik memberikan peluang aliran dana yang masuk ke daerah. Jumlah pemudik yang bertambah akan meningkatkan permintaan terhadap barang atau jasa di daerah. Seiring naiknya permintaan akan barang atau jasa, secara otomatis membuka peluang usaha bagi masyarakat daerah sekitar. Dengan demikian, produktivitas masyarakat di daerah selama lebaran 2019 pun tinggi. Hal tersebut yang akan memicu gairah ekonomi daerah. (DR/DM)

L

ebaran merupakan momentum terjadinya mobilisasi penduduk secara besar-besaran. Mobilisasi penduduk dari kota ke daerah tentunya berpengaruh terhadap perputaran uang yang diprediksi akan meningkat pada tahun ini. Menurut Bank Indonesia, ditinjau dari pembagian wilayah selama momentum lebaran 2019, permintaan uang masih didominasi pulau Jawa. “Permintaan uang yang tinggi di Jawa ini memang menunjukkan perputaran ekonomi jelang lebaran yang terbesar masih didominasi terjadinya di Jawa�, jelas Rosmaya Hadi, Deputi Gubernur Bank Indonesia.

Puncak perputaran uang yang paling besar di Indonesia terjadi saat perayaan Idulfitri, dikarenakan momentum lebaran identik dengan mudik. Perputaran uang bersumber dari konsumsi masyarakat. Konsumsi masyarakat di daerah terbanyak, yakni di sektor pariwisata dan pusat perbelanjaan (oleholeh khas daerah, aneka produk kerajinan tangan khas daerah, kuliner, dsb.). Menurut pengamat ekonomi Sumatera Utara, Gunawan, “Lebaran ketiga aktivitas masyarakat akan dihabiskan di pusat perbelanjaan dan tempat kuliner. Sementara hari Sabtu dan Minggu warga akan menghabiskan waktu libur lebaran di tempat wisata�. Sehingga,perputaran uang selama momentum libur lebaran akan didominasi oleh dua sektor ini.

Rabu (5/6) Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian optimis pertumbuhan ekonomi akan membaik, sebab konsumsi rumah tangga lebih besar menjelang Ramadan dan Idulfitri. Ia yakin bahwa pada kuartal II 2019 ekonomi dapat tumbuh sebesar 5,2%. Pertumbuhan ekonomi dapat terealisasikan apabila didukung dengan manajemen makroekonomi yang solid, permintaan domestik yang kuat dan momentum pertumbuhan yang sudah terjadi sebelumnya. Momentum lebaran Idufitri kali ini diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, melihat 60% aliran uang berasal dari konsumsi masyarakat. (DR/DS)


ECorner

Sarman: Potensi Perputaran Uang ke Daerah Capai Rp9,7 Triliun

S

arman Simanjorang, Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta mengatakan bahwa potensi perputaran uang selama mudik lebaran 2019 mencapai 9,7 triliun. Hal tersebut dihitung berdasarkan data pemudik dari kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) yang mencapai 14,9 juta orang Uang tersebut mayoritas akan beredar di Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, serta sebagian di Sumatera (Lampung, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan), sisanya di daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. “Dana tersebut belum termasuk remitansi dariTenaga Kerja Indonesia di luar negeri yang berjumlah hampir 9 juta orang�, jelas Sarman.

Tentunya hal tersebut akan memberikan respon yang positif bagi perekonomian daerah. Seperti yang sudah dijelaskan oleh Sarman Simanjorang bahwa perputaran uang masih didominasi di Pulau Jawa. Hal ini dibuktikan berdasarkan data dari Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur untuk momen Ramadan tahun ini (per Mei 2019) ada Rp4,48 triliun arus kas yang keluar dan Rp2,5 triliun arus kas masuk. Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Yudi Harimukti mengatakan selama Ramadan dan lebaran umumnya terjadi net outflow. Mereka memperkirakan pada bulan Juni dan Juli, net inflow akan meningkat karena uang yang beredar di masyarakat akan masuk ke bank-bank daerah. Perputaran uang masih didominasi di Jawa dikarenakan kemudahan transportasi, infrastruktur yang mendukung pemudik untuk mobilisasi ke berbagai daerah di Jawa dengan mudah serta tingginya aktivitas transaksi non tunai selama mudik lebaran. Momentum libur lebaran ini sangat mendukung perputaran uang ke daerah, kesempatan yang baik bagi masyarakat dearah untuk mengembangkan usahanya. Dengan demikian, perputaran uang ke daerah akan berpotensi lebih tinggi lagi. (DR/MN)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.