BULETIN EDISI DESEMBER 2021: JELANG AKHIR TAHUN, WASPADA OMICRON DALAM LIBUR NATAL DAN TAHUN BARU

Page 1

EDISI DESEMBER

ECorner Jelang Akhir Tahun, Waspada Kemunculan Omicron dalam Libur Natal dan Tahun Baru


ECorner Gejala Omicron Lebih Ringan Dibanding Delta, tetapi Penyebarannya Lebih Cepat?

Varian

Omicron adalah varian virus COVID-19 yang bisa dibilang baru pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, kini telah menyebar di 106 negara. Menurut WHO, varian Omicron ini lebih mudah menular daripada varian Delta walaupun varian Omicron lebih ringan dari Delta. Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia menyebutkan bahwa gejala varian Omicron tidak beda jauh dari varian-varian sebelumnya, seperti kelelahan, nyeri pada otot, sakit tenggorokan, demam, dan batuk. Hanya saja, yang membedakan varian Omicron dari varian yang lain adalah adanya satu gejala yang biasa muncul di malam hari oleh orang yang terkena varian ini seperti berkeringat cukup banyak di malam hari meski berada di tempat yang sejuk. Gejala tersebut juga dialami oleh beberapa pasien di Afrika Selatan. (ARF/KAN/ES)

Antibodi Omicron Relatif Tinggi jika Sudah Pernah Terkena COVID-19 dan Telah Melakukan Vaksinasi Telah

dikonfirmasi bahwa varian Omicron lebih ringan daripada varian lainnya. Namun, penyebaran varian Omicron bisa terbilang lebih cepat dibanding dengan varian lainnya. Direktur Jendral WHO menyatakan bahwa varian Omicron kemungkinan besar dapat menyerang antibodi seseorang yang telah divaksinasi dan orang yang telah terkena COVID-19 dapat terinfeksi kembali.

WHO menambahkan bahwa varian Omicron dapat menerobos antibodi seseorang walaupun telah melakukan vaksinasi

dan juga dapat terinfeksi kembali oleh orang yang sebelumnya pernah terpapar COVID-19 varian lain. Hal tersebut juga dibenarkan oleh sebuah penelitian di Afrika yang menyatakan adanya penurunan tingkat antibodi yang cukup tinggi saat seseorang telah terpapar varian Omicron. Namun, adanya vaksinasi masih dapat menetralkan varian tersebut. (ARF/KAN/ES)


ECorner Perbedaan Suasana Nataru Tahun Ini Dengan Tahun Kemarin Natal dan tahun baru adalah dua hal yang sangat dinantikan di setiap penghujung tahun oleh masyarakat. Namun, tidak jauh

berbeda apa yang terjadi tahun ini dengan tahun kemarin, di mana penyebaran virus COVID-19 masih berlangsung, ditambah pada tahun ini muncul spesies jenis baru dari virus COVID-19, atau mungkin kita mengenalnya dengan jenis Omicron.

Menteri

Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian telah mengeluarkan surat edaran yang mengatur larangan perayaan Tahun Baru 2022. Aturan tersebut tercantum dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 pada Saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022. Lalu, muncul juga sejumlah larangan pada tahun baru 2022 kali ini, yaitu: 1. Perayaan Tahun Baru 2022 sebisa mungkin berada di rumah dan berkumpul bersama keluarga dan menghindari kerumunan di luar 2. Dilarang melakukan segala aktivitas pawai dan arak-arakan yang berpotensi menimbulkan kerumunan 3. Menggunakan aplikasi PeduliLindungi saat bepergian 4. Melakukan perpanjangan jam operasional mall yang semula 10.00-21.00 menjadi 09.00-22.00 sebagai antisipasi penumpukkan pengunjungan 5. Membatasi jumlah pengunjung dalam sebuah tempat maksimal 75% dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat. (PUS/NAN/ES)

Tips Liburan Tahun Baru dengan Tetap Menjaga Kesehatan dalam Mencegah Omicron Kemunculan varian COVID-19 terbaru, yaitu Omicron, turut mengiringi momen libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, varian omicron kemungkinan mampu menyebar lebih mudah dibandingkan dengan virus COVID-19 yang sebelumnya. Namun, kita tidak perlu khawatir jika ingin tetap menikmati liburan tahun baru dengan asik dan menyenangan, berikut adalah tipsnya: 1. Cari tahu status COVID-19 di tempat tujuan Penting bagi setiap orang selalu memantau situasi COVID-19 di tempat tujuan. 2. Lakukan vaksinasi sebelum berpergian Opsi terbaik adalah vaksinasi sebelum bepergian. Bila memungkinkan, tambahkan pula dengan booster untuk mendapatkan perlindungan optimal. 3. Lakukan tes COVID-19 sebelum bepergian Melakukan tes rapid COVID-19 sebelum bepergian dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap jalannya liburan. Meski hanya berlaku dalam jangka waktu yang pendek, hasil tes dapat membantu memberikan gambaran dan mencegah terjadinya penyebaran. (PUS/NAN/ES)


ECorner

Jelang Nataru, Kapasitas Angkutan Moda Transportasi Dibatasi Varian Omicron yang terdeksi pada 16 Desember lalu menimbulkan kekhawatiran akan peningkatan positif COVID-19. Terlebih menjelang momen hari raya natal dan libur akhir tahun. Dikarenakan hal tersebut, untuk mengatur aktivitas dan mobilitas masyarakat selama periode Natal danTahun Baru 2022 Pemerintah mengeluarkan Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2021. Surat edaran tersebut menjelaskan tentang aturan mengenai perjalanan penumpang dalam negeri dan pembatasan kapasitas di semua moda transportasi sesuai jenis level PPKM dan jenis moda transportasinya. Pada moda transportasi udara, kapasitas angkut sebesar 70 persen, lalu pada moda transportasi darat (bus dan penyeberangan) kapasitas angkut sebesar 50 persen. Kemudian, pada moda transportasi laut kapasitas angkut sebesar 70 persen dan kapasitas angkut kereta api antar kota sebasar 70 persen. (NAA/TAR/ES)

Antisipasi Penyebaran Omicron, Pemerintah Sigap Atur Strategi Kemunculan varian Omicron menimbulkan keresahan baru. Varian Omicron beberapa waktu lalu ditetapkan oleh WHO sebagai varian of concern atau harus menjadi perhatian semua pihak karena penularannya yang sangat cepat

yang terkonfirmasi varian virus yang dan minim gejala.

Oleh karena itu,pemerintah sigap mengatur strategi untuk menekan penyebaran kasus positif COVID-19 varian Omicron

di Indonesia. Strategi tersebut diantaranya, Pertama dengan menggalakkan kepatuhan protokol kesehatan di masyarakat dan mendorong percepatan vaksinasi. Kedua, melalui strategi deteksi dengan melakukan kebijakan testing dan tracing. Lalu ketiga, strategi restriksi sebagai kebijakan pencegahan penularan berlapis melalui pencegahan antar negara dengan aturan bagi pelaku perjalanan internasional, dan pencegahan antar daerah melalui aturan untuk pelaku perjalanan dalam negeri. (NAA/TAR/ES)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.