BULETIN EDISI AGUSTUS 2021: SERTIFIKAT VAKSIN MENJADI 'KARTU SAKTI' ERA NEW NORMAL

Page 1

EDISI AGUSTUS 2021

ECorner

SERTIFIKAT VAKSIN MENJADI ‘KARTU SAKTI’ ERA NEW NORMAL


ECorner PENTINGNYA VAKSINASI DI MASA PANDEMI COVID-19

S

udah hampir dua tahun virus COVID-19 menyerang Indonesia. Telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah untuk menghilangkan virus ini. Dimulai mensosialisasikan protokol kesehatan, mengadakan pembatasan wilayah (PSBB & PPKM), hingga mengadakan program vaksinasi nasional. Dengan adanya pembatasan wilayah atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kita lebih siap untuk menghadapi era New Normal, yang mana terbukti dengan menurunnya penularan virus di masyarakat. Ini juga didukung oleh program vaksinasi yang menjadi salah satu syarat agar masyarakat dapat bepergian ke luar rumah. Namun, sayangnya banyak orang yang menyalahkan arti dari program vaksinasi ini karena cepatnya mendapatkan informasi dan menyebarnya rumor terkait dengan vaksinasi. Oleh karena itu, saya akan menjelaskan manfaat apa saja yang akan didapat jika melakukan vaksinasi COVID-19. Manfaat dari vaksinasi ialah untuk mencegah terkena gejala berat COVID-19, meningkatkan kekebalan tubuh, dan memutus penyebaran rantai virus. Dari berbagai manfaat tersebut kita ketahui bahwa vaksinasi sangatlah penting dilakukan karena kita dapat melindungi diri sendiri serta keluarga. Meskipun banyaknya manfaat yang akan didapat dari vaksinasi, namun masyakarat masih meragukan akan kehalalannya. Tentu saja vaksin COVID-19 telah dijamin kehalalannya oleh MUI dan BPOM sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk melakukan vaksinasi.

Di situasi genting ini melakukan vaksinasi adalah kebutuhan yang mendesak untuk semua umat manusia didunia karena hal ini dilakukan untuk menghindari risiko kesehatan yang lebih besar. Oleh sebab itu, kita harus berani dan mengajak semua masyarakat Indonesia untuk melakukan vaksinasi. (ALY/TAR/TN)


ECorner

KE TEMPAT UMUM DAN NAIK TRANSPORTASI

WAJIB

MEMBAWA SERTIFIKAT VAKSIN

V

aksinasi masih terus dilakukan oleh pemerintah dalam mengendalikan penularan COVID-19. Bahkan saat ini, pemerintah membuat aturan baru dalam beberapa kegiatan masyarakat yaitu diwajibkan untuk menunjukkan sertifikat vaksin. Penggunaan sertifikat vaksin sebagai syarat untuk berbagai kegiatan sosial masyarakat, seperti menggunakan transportasi dan berkegiatan di tempat umum. Dengan adanya aturan tersebut, setiap orang yang melakukan aktivitas di tempat-tempat tertentu harus menunjukkan sertifikat sudah di vaksinasi COVID-19 minimal dosis pertama. Beberapa aktivitas lain yang wajib menunjukkan sertifikat vaksin di antaranya adalah makan di restoran atau warteg, masuk ke mal, supermarket, pasar tradisional, salon, dan hotel nonkarantina. Jika tidak memiliki sertifikat vaksin COVID-19 dalam aktivitas tersebut, masyarakat diharapkan tetap berada di rumah saja dan menerapkan protokol kesehatan.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan, pengelola tempat harus bertanggung jawab untuk memastikan seluruh pengunjung sudah tervaksinasi. Ia mengingatkan, ada sanksi tegas jika ada tempat usaha yang melanggar, sesuai Peraturan Gubernur DKI Nomor 3 Tahun 2021. Namun, ada yang menilai pemberlakuan sertifikat vaksin sebagai syarat aktivitas tidak bisa dipukul rata di semua daerah. Sebab tidak semua daerah di Indonesia memiliki akses vaksin yang setara. Di beberapa daerah cakupan vaksinnya bahkan ada yang belum mencapai 50 persen. Selain itu, ada beberapa masyarakat yang memiliki riwayat penyakit tidak diperbolehkan melakukan vaksinasi, orang yang baru sembuh dari virus COVID-19 pun sama sehingga tidak memiliki sertifikat vaksin. (AN/UKH/TN)


ECorner SE P E NT I N G A PA K A H SE RTIFIKAT VA K S I N I T U

P

?

rogram vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah dilakukan sejak awal tahun 2021. Orang yang pertama kali disuntik vaksin ialah Presiden Joko Widodo. Lalu, dilanjut dengan sejumlah pejabat, tokoh agama, serta organisasi profesi. Menurut Kompas.com, vaksinasi COVID-19 dosis pertama sudah mencapai 26,25 persen dari sasaran, sedangkan vaksin dosis kedua baru mencapai 13,90 persen dari sasaran.

Bagi masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi COVID-19 akan memperoleh sertifikat vaksin sebagai tanda bukti. Selain itu, sertifikat vaksin juga sangat penting untuk dimiliki, bahkan beberapa dari masyarakat berpikir bahwa fungsi sertifikat vaksin setara dengan KTP. Hal tersebut disebabkan, sertifikat vaksin sudah terintegrasi dengan sistem E-HAC (Electronic – Health Alert Card), yaitu Kartu Kewaspadaan Kesehatan yang merupakan versi modern dari kartu manual yang digunakan sebelumnya. Seperti yang dikutip dari juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia, beliau mengatakan bahwa di sertifikat vaksinasi ada QR Code yang akan bisa dilihat di database. Disamping itu, sertifikat vaksin akan menjadi syarat wajib untuk berbagai kegiatan, seperti memasuki mall, menghadiri pernikahan, melakukan perjalanan jauh, memasuki pasar umum, hingga menaiki tranportasi umum seperti Jak Lingko dan Trans Jakarta. Maka dari itu, beberapa masyarakat memilih untuk mencetak sertifikat vaksin ini menjadi kartu. Tujuannya ialah agar memudahkan masyarakat dalam menunjukkan bukti sudah melakukan vaksinasi COVID-19. Walaupun mencetak sertifikat vaksin merupakan pilihan masing-masing individu.

Dilihat dari fungsinya dapat disimpulkan bahwa sertifikat vaksin sangat penting. Lalu, bagaimana dengan orang yang belum bisa divaksin? Dilansir dari Tempo.co untuk ibu hamil yang usia kandungannya kurang dari 13 minggu dan penumpang dengan penyakit bawaan dapat menunjukkan surat keterangan dari dokter, sedangkan untuk seseorang yang baru sembuh dari COVID-19 dapat menunjukkan surat keterangan dari dokter di mana paling lama 3 bulan setelah sembuh dan yang terakhir anak-anak yang berusia 12 tahun ke bawah harus didampingi oleh orang tuanya. (FKH/NAN/TN)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.