RECHT 3

Page 1

 30.LOV

PROGRESIF | ANALITIS | KONKRIT

MEI - JUNI

RECHT PENDIDIKAN, HAM & PANCASILA

Hiruk pikuk pasca pemelihan umum presiden 2019 page 13


KATA KITA Pertama-tama ingin saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada setiap anggota LPKH 2019, yang sampai detik ini bersama-sama mewujudkan budaya sehat di lingkungan kampus FH Trisakti. Majalah ini merupakan edisi ketiga dimana LPKH tetap konsisten terhadap rubriknya yang dihasilkan dari kajian dan penelitian teman-teman LPKH serta adapun kontribusi dari masyarakat umum. Pada edisi ini LPKH mengangkat tema besarnya pendidikan, HAM dan Pancasila. dimana kita lihat tiga concern ini sangat perlu diperhatikan oleh setiap masyarakat umumnya dan mahasiswa khususnya. Tentu dengan kita corcern terhadap 3 isu diatas dapat membuat bangsa ini kedepan menjadi bangsa yang maju. Kalvin Dewantara Koordinator LPKH 2019


CONT ENTS 04

RUANG DOSEN :

05

HARDIKNAS ; PENDIDIKAN HARI INI

DR. Bambang Widjojanto SH.MH

13

PASCA PEMILU ; LANGKAH PEOPLE POWER People Power, sebuah langkah kecil menuju wujud kemurnian demokrasi

15

16

RUANG RESENSI Failure is the state or condition of not meeting a desirable or intended objective, and may be viewed as the opposite of success. Product failure ranges from failureÂ

RUANG ALUMNI Rivai Kusumanegara

politik balas budi Belanda dan ajaran Ki Hadjar Dewantara dalam membangun pendidikan nasional

09

12 MEI, TRAGEDI HAM DAN PENEGAKAN HUKUMNYA

18

RUANG KERJA Kusumanegara & Partners

Setelah 21 tahun lamanya menunggu ketidakpastian hukum

20

RECHT 03

RUANG KAMPUS Penyuluhan Narkoba di SMAN 78 Jakarta oleh BEM FH Trisakti

*) Tanggung Jawab terletak pada setiap penulis artikel.


RUANG DOSEN

DR. BAMBANG WIDJOJANTO SH.MH Oleh : Amelia Savitri*

Dosen yang kerap kali disapa Pak BW ini, sudah menjadi dosen di Fakultas Hukum

Trisakti

sejak

tahun

2007.

Beliau memulai kariernya di Lembaga Bantuan Hukum tahun 1984 sebagai Staf Litigasi

LBH

Jakarta.

Tahun

1986,

beliau ditunjuk sebagai Direktur LBH Jayapura. masih

Beliau

diberi

sangat

bersyukur

keselamatan

ketika

mengurus LBH di Papua, karena Papua pada

saat

itu

masih

menjadi

daerah

operasional militer dengan situasi yang sangat represif. Bahkan beliau sampai berpesan kepada teman-teman di LBH Jayapura, jika ia tidak pulang dalam beberapa hari maka beliau sudah punya plan

to

go.

mendapat

Atas

Kennedy

jasanya,

beliau

Human

Rights

Center, yang dikabarkan langsung oleh istri Robert Kennedy melalui telefon, karena beliau dinilai konsisten membela hak-hak warga Papua. Pengurus

Yayasan

LBH

menggantikan Adnan Buyung Nasution. Saat itu, YLBHI menjadi pusat gerakan mahasiswa sehingga tekanan berpusat di LBH Jakarta, mulai dari polisi, militer, hingga

mahasiswa.

Selama

di

LBH

Jakarta, beliau mendapat keteladanan dari pengacara-pengacara berkompeten, antara lain seperti Abdul Hakim Garuda Nusantara,

Mulya

Djamaluddin

Datuk

dengan

menangani

5-6

Non-Government

Organitation(LSM) internasional. Lulusan Doktor Universitas

Padjajaran

ini

membuka

Kantor

Lawyer Widjojanto, Sonhaji & Associates (WSA Law Office) pada tahun 2002. Beliau sempat cuti mengajar karena menjadi Pimpinan KPK pada tahun 2011. Selama

Tahun 1995, beliau menjadi Dewan

Tahun 2000, beliau menjadi konsultan hukum

Lubis,

Mr.

Singomangkuto,

Zainal Abidin, dan Hugem.

masa

jabatannya,

beliau

berhasil

meringkus

beberapa Menteri dan Jenderal, salah satunya Inspektur Jenderal Djoko Susilo. Tahun 2016, beliau

memutuskan

untuk

mengajar

kembali

didasarkan pada 3 point 1. Keinginannya untuk sharing seluruh exercise dan knowledgenya kepada generasi muda, karena hampir seluruh perubahan negeri ini, generasi muda mempunyai peran didalamnya. 2. Agar tetap terjaga kecerdasannya, maka kita harus banyak membaca dan sharing. 3. Setiap pemberian pasti akan selalu mendapat balasannya.

04

*) FH Trisakti 2017


RUANG KAJIAN ILMIAH

Hardiknas ; Politik Balas Budi Belanda dan Ajaran Ki Hadjar Dewantara dalam Membangun Pendidikan Nasional

Oleh : M. Pasha Arifin Nusantara & Kalvin Dewantara*

Dalam

rangka

memperingati

hari

Masuknya

pendidikan nasional (Hardiknas) yang selalu

Indonesia

dirayakan setiap tanggal 2 mei menjadikan

politik balas budi yang diinisiasi oleh

menegaskan

tanggal

C.

pembukaan

tersebut

menjadi

hari

yang

pendidikan diawali

Van

Budi

bagi

menyatakan

dunia

pendidikan.

sebagai

Hari

Tanggal

Pendidikan

2

mei

Nasional

adalah

kolonial moral

pendidikan Indonesia, yaitu Bapak Ki Hadjar

Pemikiran

Dewantara. sehingga

dinobatkan

suatu

bagi

peran

beliau

terhadap

sebagai

bapak

memberikan

adanya

Politik

Balas yang

pemerintah

tanggung

kesejahteraan ini

jawab

pribumi.

merupakan

politik

di

pemikiran

b-ahwa

memegang

karena bertepatan dengan lahirnya Bapak

Bagaimana

dengan

Deventer.

istimewa bagi bangsa Indonesia, terutama

dipilih

formal

tanam

kritik

paksa,

keuntungan

Pada

17

September

Wilhelmina

yang

bahwa

baru

Parlemen

Belanda,

panggilan

hutang

budi

terhadap

bangsa

Belanda.

di

bagaimana pendidikan formal bisa dikenal

Locomotief)

oleh

(politikus)

bangsa

Indonesia belanda

Indonesia.

merupakan dan

jepang

selama 350 tahun.

*) MPAN :FH Trisakti 2018 KD : FH Trisakti 2016

Mengingat,

daerah yang

kolonial

berlangsung

pemerintah

pelopori

(wartawan dan

C.

ternyata

nasib

yang terbelakang.

van

menuangkan panggilan moral tadi ke

bagi

dalam

De

Deventer

untuk para

Hindia

yang

Pieter

Koran

membuka

kolonial

memperhatikan

oleh

di

Wilhelmina

kebijakan

politik

Politika yang meliputi:

yang

Brooshooft

dan

eerschuld)

pribumi

Etis

Pendidikan

moral

Ratu

jauh

Bapak

Belanda

(een

terangkum

peran

tahta pidato

pemerintah kolonial. Munculnya kaum

tentang

naik

pemerintah

mempunyai

Ratu

dalam

pendidikan Indonesia? Sebelum mengenal

Indonesia, perlu kita ketahui terlebih dahulu

1901,

dalam

yang Trias

1. irigasi (pengairan), membangun dan

memperbaiki

mata

pengairan

lebih

keperluan pertanian

pribumi

etis,

program

2.

dan

pengairan-

bendungan

emigrasi

yakni

untuk

mengajak

penduduk untuk transmigrasi

05


3. memperluas dalam bidang pengajaran dan pendidikan (edukasi). Banyak pihak menghubungkan kebijakan baru politik Belanda ini dengan pemikiran dan tulisan-tulsian

Van

Deventer

yang

diterbitkan

beberapa

waktu

sebelumnya,

sehingga

Van Deventer kemudian dikenal sebagai pencetus politik etis ini. Pengaruh politik etis dalam bidang pengajaran dan pendidikan sangat berperan sekali dalam

pengembangan

dan

perluasan

dunia

pendidikan

dan

pengajaran

di Hindia

Belanda. Kala itu, diperkenalkan sistem pendidikan formal yang berjenjang. Dari tingkat dasar,

dan

menengah

hingga

pendidikan

tinggi.

Pendidikan

tingkat

dasar

terdapat

Europesche Lager School (ELS) dan Hollandsche Inlandsche School (HIS). Sementara, di tingkat

menengah

terdapat

Meer

Uitgebreid

Lager

Onderwijs

(MULO),

sekolah

menengah pertama Algemeene Middelbare School (AMS), sekolah menengah atas. Tidak berhenti

sampai

disana,

Belanda

juga

mendirikan

sejumlah

perguruan

tinggi

di

Pulau

Jawa pada abad ke-20. Beberapa perguruan tinggi yang didirikan, yaitu: 1. School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) – Sekolah kedokteran di Batavia. 2. Nederland-Indische Artsen School (NIAS) – Sekolah kedokteran di Surabaya. 3. Rechts Hoge School – Sekolah hukum di Batavia. 4. De Technische Hoges School (THS) – Sekolah teknik di Bandung. 5.Landbouw School – sekolah pertanian di Bogor

Namun,

tidak

pendidikan, sekolah.

semua

yang

kalangan

artinya

Diskriminasi

hanya

masyarakat golongan

pendidikan

pada

Indonesia

tertentu

masa

itu

saja

dapat

saat yang

itu

bisa

dapat

dirasakan

mengenyam

duduk

sejak

dibangku

mengenyam

pendidikan tingkat dasar. Ada sekolah yang diperuntukan untuk Indonesia asli (HIS), ada juga sekolah dasar yang bagi keturunan peranakan Eropa, keturunan timur asing atau pribumi dari tokoh terkemuka.

Sistem

pendidikan

di

Indonesia

pada

era

penjajahan

begitu

memprihatinkan,

sekolah-

sekolah yang didirikan Belanda tak bisa menyasar dan menerima masyarakat Indonesia secara

umum.

sekolah

Jenjang

menengah

atas

pendidikan terbatas

yang

yang

berbeda,

hanya

bisa

baik

itu

dinikmati

dari

sekolah

orang

dasar

Belanda,

hingga

keturunan

China, hingga anak-anak bangsawan saja. Hasilnya, masyarakat bumiputra banyak yang tak bisa mendapatkan pendidikan layak. Biasanya mereka hanya berhasil menyelesaikan sekolah rakyat (SR) atau bahkan tak sekolah sama sekali Kondisitersebutmengakibatkan tak lebih dari 10% orang Indonesia yang menikmati pendidikan.

Taman Siswa dan Atensi Ki Hadjar Dewantara Pahlawan

yang

memperjuangkan

pemerataan

pendidikan

nasional

yaitu

Ki

Hadjar

Dewantara lahir di Yogyakarta pada Tanggal 2 Mei 1889 dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berasal dari keturunan keraton Yogyakarta. Pendidikan pertama yang

Beliau

terima

adalah

Sekolah

Dasar

ELS.

Setelah

menyelesaikan

pendidikan

Sekolah Dasar, Beliau melanjutkan pendidikan ke STOVIA atau yang umum disebut juga sebagai Sekolah Dokter Bumiputera yang merupakan sekolah milik Belanda. Sayangnya Beliau

terlanjur

jatuh

sakit

sehingga

tidak

sempat

untuk

menyelesaikan

pendidikan

di

sekolah tersebut.

06

06


Ki

Hadjar

Dewantara

juga

terkenal

dengan

tulisannya,

dimana

Beliau

seringkali

terlibat masalah dengan Belanda akibat dari tulisan-tulisan yang tajam yang ditujukan untuk

pihak

Belanda.

nederlander Belanda”. abad

Was”,

Isinya

Salah

yang

dalam

kecaman

kemerdekaan

bahasa

keras

Belanda.

satu

atas

Puncak

tulisan

Indonesia

yang

terkenal

berarti

adalah

“Seandainya

rencana perayaan

jatuh

pada

15

“Als

Ik

Saya

Eens

Seorang

perayaaan

November

1913.

satu

Dirayakan

di belanda maupun negara jajahannya.

Kemudian Pada

mereka

September

Suwardi

aktif

dipindahkan

1913,

dalam

mereka

ke

Belanda.

berangkat

kegiatan

ke

organisasi

Dengan

status

Belanda.

Dalam

pelajar

dan

yang

sama:

diasingkan.

pengasingan

mahasiswa

di

Belanda,

Indonesia,

Indische

Vereeniging. Ia sempat menjadi redaktur majalah organisasi tersebut, Hindia Putera. Bagi

Ki

untuk

Dewantara,

mengembangkan

yang dan

Hadjar

lebih

luas

dan

masalah

memperoleh tanah

air

Di

tanah

tempat

kesenangan

pendidikan

Europeesche

ia

di

pengetahuannya,

dalam.

mengembangkan

mendalami

hidup

memusatkan

bakatanya,

merupakan

dan

pengasingan

ini

jiwanya ia

Kesempatan

pengajaran,

sehingga

Setelah

perhatian

di

itu,

ia

kembali

bidang

suatu

kesempatan

dengan

dasar-dasar

berusaha

menulisnya.

dan

Akte.

pengasingan

Ki

ke

itu

memupuk

dimanfaatkan

Hajar

Dewantara

Indonesia

pendidikan

bakat,

di

sebagai

tahun

bagian

untuk

berhasil 1918.

dari

Di

alat

perjuangan menyongsong kemerdekaan. Setelah Hajar

kembali

dari

Dewantara

Onderwijs

Instituut

Perguruan

ini

pengasingan,

mendirikan Taman

sangat

bersama

sebuah

Siswa

perguruan

(Perguruan

menekankan

dengan

rekan-rekan

yang

Nasional

pendidikan

seperjuangannya,

bercorak

Taman

mengenai

nasional,

Siswa)

pada

pentingnya

Nationaal

3

rasa

Ki

Juli

1922.

kebangsaan

kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk mendapatkan Perguruan

kemerdekaan.

Taman

membangkang

Siswa,

dan

dianggap

menjadi

terhadap

Belanda.

Ordonansi

Semakin

melawan ancaman

Sekolah

Bahkan Liar.

banyak

semakin

banyak

kebijakan karena

pernah

tuntutan

Ki

yang

belajar

generasi

politik

dianggap

Belanda

Namun,

orang

dan

Indonesia

Pemerintah

menanamkan membuat Hajar

ke

yang

Kolonial.

Dewantara

dari

berani

sekolah

benih-benih

peraturan

tamat

ini

perlawanan

1932

berhasil

mengenai membuat

peraturan itu dicabut. Perguruan Taman Triloka. (nama

Konsep lain Ki

Siswa memiliki

yang

Hajar

sangat

pedoman

populer

Dewantara),

yaitu

bagi

seorang

ini dikembangkan Ing

ngarsa

sung

guru oleh

yang

disebut Patrap

Suwardi

tuladha (di

Suryaningrat

depan

memberi

teladan) Ing madya mangun karsa (di tengah membangun karsa/kemauan/semangat) Tut wuri handayani (dari belakang mendukung).

07

07


Patrap

Triloka

diperkenalkan

ini

dibuat

beliau

oleh Maria

setelah

mempelajari

sistem

Montessori dan Rabindranath

pendidikan Tagore.

progresif

Patrap

yang

Triloka

ini

menjadi pedoman para guru hingga sekarang.

Menurut

Ki

Hadjar

bertumbuhnya budi dalam

rangka

membentuk sehat.Ki fatwa),

Dewantara

pekerti (kekuatan

kesempurnaan

manusia

Hadjar

pendidikan

yang

hidup

berbudi

Dewantara

yakni: Tetep,

batin,

dan

adalah

daya-upaya

untuk

karakter), pikiran (intelek)

keselarasan

pekerti,

dengan

berpikiran

mengedepankan

tiga

ajaran

antep dan mantep ; ngandel,

kandel,

dan tubuh

dunianya.

(pintar,

kendel

anak,

Pendidikan

cerdas)

tentang

memajukan

dan

bertubuh

pendidikan

dan

itu

(tiga

bandel ; Neng,

ning, nung dan nang.

Tujuan ketiga ajaran (fatwa) pendidikan Ki Hadjar di atas berkaitan erat dengan upaya membentuk

pribadi

manusiawi

dalam

peserta

konteks

didik

dan

menjadi

perspektif

manusia

yang

pendidikan

manusiawi.

Ki

Hadjar

Citra

manusia

Dewantara

adalah

kedewasaan, kearifan, dan kesehatan secara jasmani dan rohani.

Meskipun

Ki

menerapkan cocok

Hadjar sistem

karena

paksaan. karakter adalah

dan

pendidikan

dasar-dasarnya

Menurut

Ki

budaya

termasuk

tradisional

Dewantara

ke

berupa

Hadjar orang

dalam

belajar barat

adalah

bangsa

perintah,

tidak

Timur.

rasa,

kependidikan

Indonesia.

Dewantara,

Indonesia

kehalusan

di

ilmu

hidup

Sistem

hukuman

metode

dalam

barat,

barat

dan

syarat

yang

hidup

kasih

dia

yang

paksaan. dalam

sayang,

tidak

dipandangnya

ketertiban

pendidikan

memakai

Bangsa

di

mau tidak

yang

bersifat

cocok

dengan

Orang

Indonesia

khasanah

nilai-nilai

cinta

akan

kedamaian,

ketertiban, kejujuran dan sopan dalam tutur kata dan tindakan.

Guru boleh terlibat langsung dalam kehidupan anak tatkala anak itu dipandang berada pada

jalan

yang

salah.

Tapi

pada

prinsipnya

tidak

bersifat

paksaan.

Keterlibatan

pada

kehidupan anak tetap dalam konteks penyadaran dan asas kepercayaan bahwa anak itu pribadi

yang

kodratnya. kontennya

tetap

Melalui adalah

harus

konsep,

dihormati asas-asas,

“meng-Indonesia”

di

hak-haknya fatwa, atas,

untuk

semboyan Ki

Hadjar

dapat

dan

bertumbuh

metode

Dewantara

menurut

pendidikan

yakin

bahwa

yang

rakyat

yang merdeka dalam arti yang sebenar-benarnya akan menjadi kenyataan di Indonesia.

0807


12 Mei, Tragedi HAM dan Penegakan Hukumnya Oleh : Natalleo Arya dan Afif Asegaf* " Kami Sudah Lelah dengan Kekerasan " , - Munir Said Thalib

Krisis ekonomi, politik, sosial, dan bahkan budaya yang diwarnai protes besar-besaran mahasiswa di hampir seluruh kampus di Indonesia, mendesak Presiden Soeharto yang saat itu tengah menghadiri sebuah konferensi di Kairo, Mesir, mempercepat lawatannya. Pada 15 Mei, Soeharto tiba di Tanah Air. Kerusuhan dan penjarahan masih berlangsung. Tercatat sekitar 500 orang tewas menjadi korban. Evakuasi warga asing pun dilakukan. Pada 18 Mei 1998 Ketua MPR/DPR Harmoko meminta Presiden Soeharto mundur. Tak digubris, mahasiswa pun menduduki atap gedung MPR/DPR hingga pada 21 Mei, Soeharto mengumumkan mundur dari kursi presiden yang yang telah dikuasainya selama 31 tahun. Untuk mengungkap fakta, pelaku, dan latar belakang Tragedi Mei, pemerintah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang terdiri dari unsur-unsur pemerintah, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), dan Lain-lain.

*) NA : FH Trisakti 2018 AF : FH Trisakti 2017

Tim ini dibentuk pada 23 Juli 1998, dan bekerja hingga 23 Oktober 1998. TGPF dipimpin Marzuki Darusman. Dan pada saat ini kita melihat kasus tersebut berdasarkan HAM, atau apakah ada pelanggaran HAM yang terjadi pada saat terjadinya peristiwa tersebut. Pada bulan Mei 1998, tepat 20 tahun yang lalu, telah terjadi peristiwa yang memilukan bagi perjalanan bangsa ini yang dikenal sebagai peristiwa Kerusuhan Mei 1998. Peristiwa tersebut adalah peristiwa kerusuhan bernuansa suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) yang terjadi pada 1315 Mei 1998 di Jakarta dan sejumlah kota. Kerusuhan tersebut dipicu oleh tertembaknya empat mahasiswa Universitas Trisakti pada 12 Mei 1998. Berdasarkan laporan dari Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Kerusuhan Mei 1998, ditemukan beberapa variasi jumlah korban meninggal dunia dan luka-luka akibat kerusuhan tersebut.

09


Data Tim Relewan menunjukkan sebanyak 1190 orang meninggal dunia akibat terbakar atau dibakar, 27 orang meninggal akibat senjata dan lainnya, 91 orang luka-luka. Sementara berdasarkan data Kepolisian Daerah (Polda) ditemukan 451 orang meninggal, dan korban luka-luka tidak tercatat. Selain itu, TGPF juga menemukan adanya kekerasan seksual pada kerusuhan Mei 1998. TGPF menemukan bahwa sebagian besar kasus perkosaan adalah gang rape, di mana korban diperkosa oleh sejumlah orang secara bergantian pada waktu yang sama dan di tempat yang sama. Kebanyakan kasus perkosaan juga dilakukan di hadapan orang lain. Meskipun korban kekerasan seksual tidak semuanya berasal dari etnis Cina, namun sebagian besar kasus kekerasan seksual dalam kerusuhan Mei 1998 lalu diderita oleh perempuan dari etnis Cina. Korban kekerasan seksual ini pun bersifat lintas kelas sosial (Temuan TGPF, Publikasi Komnas Perempuan, 1999). Kerusuhan Mei 1998, tidak hanya menyebabkan 4 mahasiswa tewas. Sebagian orang juga dinyatakan hilang, dan banyak warga mengalami luka, trauma dan kerugian material lain. Beberapa orang yang dilaporkan hilang ke YLBHI/Kontras dan belum ditemukan sampai Laporan Akhir TGPF dibuat yakni Yadin Muhidin (23 tahun) hilang di daerah Senen, Abdun Nasir (33 tahun) hilang di daerah Lippo Karawaci, Hendra Hambali (19 tahun) hilang di daerah Glodok Plaza, dan Ucok Siahaan (22 tahun) tidak diketahui lokasi hilangnya. Namun sayangnya, setelah 20 tahun berlalu hingga hari ini, penyelesaian kasus Kerusuhan Mei 1998 yang dinilai sebagai kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia, masih menjadi tanda tanya. Dan apakah kasus ini masuk kedalam pelanggaran HAM biasa atau HAM berat yang harus di periksa dan di adili di pengadilan HAM. Dan atau bahkan Pada Februari 2017 lalu, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo sempat mengatakan bahwa Pemerintah memutuskan untuk menyelesaikan kasus 1998 secara non yudisial atau tanpa melalui proses peradilan. Alasannya, pencarian fakta, bukti, dan saksi atas kasus tersebut sangat sulit dilakukan (tempo.co, 1/2/2017). Namun, sikap Pemerintah ini dikecam oleh Human Rights Working Group (HRWG). Keputusan itu dianggap sebagai jalan pintas yang terburu-buru dan melupakan aspek keadilan yang seharusnya diterima oleh korban. Direktur Eksekutif HRWG, Muhammad Hafiz, mengatakan penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu tidak boleh serta merta diselesaikan secara non yudisial. Menurut Muhammad Hafiz sebelum ke tahap penyelesaian non yudisial seharusnya kasus tersebut diungkap dulu kebenarannya, seperti mengungkap siapa dalang kerusuhan tersebut, alasan dibalik terjadinya kerusuhan tersebut, serta bagaimana gambaran utuh peristiwanya. Semua hal tersebut harus diungkap ke publik. Pelanggaran HAM Setelah kasus Trisaksi. Pada 13 November 1998, aparat menembak mahasiswa dari berbagai perguruan tingi yang berdemonstrasi memprotes Sidang Istimewa DPR/MPR dan menolak Dwifungsi ABRI di kawasan Semanggi. Mereka kemudian berlari ke kampus Universitas Atmajaya. Menurut data Tim Relawan untuk Kemanusiaan, jumlah korban tewas mencapai 17 orang warga sipil terdiri dari berbagai kalangan, dan ratusan korban luka tembak, dan terkena benda tumpul. Empat orang mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menjadi korban tewas saat itu, yaitu Teddy Mardani, Sigit Prasetya, Engkus Kusnadi dan Bernardus Realino Norma Irawan atau Wawan. Pada hari Wawan tertembak, ibundanya Maria Katarina Sumarsih tengah menyaksikan berita demonstrasi mahasiswa melalui televisi dan mendengar ada mahasiswa tertembak. Tak lama telepon di rumahnya berdering, dua kali dia menerima informasi tentang penembakan. Namun percakapan terakhir dengan Sandyawan Sumardi, Tim Relawan Kemanusiaan, memastikan penembakan Wawan memintanya menuju RS Jakarta. Sampai di RS Jakarta, Sumarsih diminta ke lantai bawah, di sana dia mendapati tiga keranda yang terbuka, salah satunya terbaring jenazah Wawan. Sumarsih mendekati jasad putranya. Dokter menyebutkan hasil otopsi menunjukkan peluru yang mengenai jantung dan paru-paru Wawan merupakan standar TNI

10


Dalam laporan hasil penyelidikan KPP HAM menyimpulkan terdapat bukti-bukti permulaan yang cukup telah terjadi pelanggaran HAM berat dalam peristiwa Trisakti, Semanggi I dan Semanggi II dengan 50 orang perwira TNI/Polri diduga terlibat dalam kasus penembakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Sesuai dengan UU No. 26 tahun 2000, Komnas HAM menyerahkan hasil penyelidikan kepada Kejaksaan Agung untuk dilakukan penyidikan pada April 2002. Di tahun berikutnya, Kejaksaan Agung menolak dengan alasan kasus tersebut sudah disidangkan melalui pengadilan militer, sehingga tidak dapat mengajukan kasus yang sama ke pengadilan. Padahal menurut Komnas HAM, peradilan militer hanya menjerat pelaku lapangan, sementara pelaku utama belum diadili. Pada Maret, dalam rapat Tripartit antara Komnas HAM, Komisi III dan Kejaksaan Agung, pihak Kejakgung tetap bersikukuh tidak akan melakukan penyidikan sebelum terbentuk pengadilan HAM ad hoc. Selain itu, Komisi III juga memutuskan pembentukan Panitia Khusus (PANSUS) orang hilang. Pada 13 Maret 2007, Rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR RI memutuskan tidak akan mengagendakan persoalan penyelesaian tragedi TSS ke Rapat Paripurna pada 20 Maret nanti. Artinya, penyelesaian kasus TSS akan tertutup dengan sendirinya dan kembali ke rekomendasi Pansus sebelumnya. Optimisme sempat muncul selama masa kampanye pemilihan presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, berjanji untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM masa lalu secara berkeadilan, menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan mereka untuk mencapai kedaulatan politik. Pada April 2015 Jaksa Agung HM Prasetyo menyatakan pemerintah akan membentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM, termasuk kasus penembakan 12 Mei 1998. Namun Kontras menilai dalam pemerintahan Jokowi dan setelah 20 tahun reformasi, penyelesaian kasus pelanggaran HAM bukan hanya jalan di tempat namun mengarah pada kemunduran. Koordinator Kontras Yati Andriyani mengatakan berbagai kebijakan tidak sejalan dengan pemenuhan keadilan dalam Nawacita dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). UU No.26 Tahun 2000 Tentang Peradilan HAM Secara historis UU Pengadilan HAM lahir karena amanat Bab IX Pasal 104 Ayat (1) UU No. 39 Tahun 1999. Dengan lahirnya UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM tersebut, maka penyelesaian kasus HAM berat dilakukan dilingkungan Peradilan Umum. Ini merupakan wujud dari kepedulian negara terhadap warga negaranya sendiri. Negara menyadari bahwa perlunya suatu lembaga yang menjamin akan hak pribadi seseorang. Jaminan inilah yang diharapkan nantinya setiap individu dapat mengetahui batas haknya dan menghargai hak orang lain. Sehingga tidak terjadi apa yang dinamakan pelanggaran HAM berat untuk kedepannya. Dengan diundangkannya UU ini, setidaknya memberikan kesempatan untuk membuka kembali kasus pelanggaran HAM berat yang penah terjadi di Indonesia sebelum diundangkan UU Pengadilan HAM sebagaimana diatur dalam Pasal 43-44 tentang Pengadilan HAM Ad Hoc. Dan Pasal 46 tentang tidak berlakunya ketentuan kadaluwarsa dalam pelanggaran HAM yang berat. Masuknya ketentuan tersebut dimaksudkan agar kasus-kasus yang terjadi sebelum diundangkannya UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM dapat diadili. Dalam UU No. 26 Tahun 2000 hukum acara atas pelanggaran HAM berat dilakukan berdasarkan ketentuan hukum acara pidana yang terdiri dari: Jaksa Agung sebagai penyidik berwenang melakukan penangkapan. Jaksa Agung sebagai penyidik berwenang melakukan penahanan. Komnas HAM sebagai penyelidik berwenang melakukan penyelidikan. Jaksa Agung sebagai penyidik berwenang melakukan penyidikan. Jaksa Agung sebagai penyidik berwenang melakukan penuntutan. Pemeriksaan dilakukan dan diputuskan oleh Majelis Hakim Pengadilan HAM.

11


Pelanggaran yang menurut penulis tidak logis 1. Alasan dari Kejaksaan Agung yang dari tahun ke tahun tidak masuk akal, yaitu bahwa masalah tersebut telah diselesaikan oleh Pengadilan Militer yang itu hanya menghukum para terdakwa penembakan dan dalam kasus tersebut kurang dari 20 penembak dihukum kurungan serta penjara. 2. Kejaksaan seperti menutup-nutupi kasus tersebut dan seakan ingin kasus tersebut tetap berada di posisi “Pelanggaran HAM ringan” yang ada daluwarsanya. 3. Pemerintah dari tahun ke tahun hanya berfokus pada penanganan para korban serta keluarganya, mereka tidak ingin mengusut kasus tersebut lebih jauh seperti kasus korupsi, kriminalitas, nepotisme, kolusi, dll.

12

4. Tidak adanya keinginan lebih dari Komnas HAM untuk mengungkap kasus 1998. 5. Ditiadaknnya pengadilan HAM Ad hoc, yang jelasjelas disitu banyak sekali pelanggaran HAM. Dalam hal ini, sejumlah fakta telah ditemukan penulis. Mengutip dari laman website merahputih.com, bahwa komnas HAM telah menyerahkan beberapa berkas kepada Kejaksaan Agung yang berisikan nama-nama pelaku, namun tetap tidak di gubris oleh Jaksa Agung. Dalam tragedi ini, mahasiswa menyerukan enam tuntutan: 1. Adili Soeharto dan kroni-kroninya, 2. Laksanakan amandemen UUD 1945, 3. Hapuskan Dwi Fungsi ABRI, 4. Pelaksanaan otonomi daerah yang seluas-luasnya, 5. Tegakkan supremasi hukum, 6. Ciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN


People Power, Sebuah Langkah Kecil Menuju Wujud Kemurnian Demokrasi Oleh :Habibie Hendra Carlo*

credit : RMOL.id..com

Masih

segar

dalam

Kita

Demokrasi sendiri berasal dari Bahasa

sebuah aksi penolakan terhadap hasil

Yunani yakni Demos yang berarti rakyat

Pemilihan Presiden 2019 -2024 yang

dan kratos yang berarti pemerintahan, atau

dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan

dengan

Umum yang terkenal dengan istilah

pemerintahan oleh Rakyat.

People Power. Sebuah demonstrasi

Saat ini hampir setiap negara mengakui

yang menyebabkan aktivitas ekonomi

bahwa

di daerah Tanah Abang dan Sudirman

Pemerintahannya

lumpuh

penurunan

Demokrasi sendiri dijalankan oleh masing –

massa besar – besaran, ditambah rute

masing negara dengan caranya masing –

jalan ke daerah tersebut terpaksa

masing. Saat ini demokrasi dikenal menjadi

dialihkan.

3 macam yakni demokrasi konstitusional,

karena

ingatan

adanya

People Power dianalogikan

kata

lain

negaranya

di

mana

ketiga

warga

sebagian

besar

dalam

rangka

perwujudan nilai – nilai demokrasi.

*) FH Trisakti 2015

secara

berarti

menjalankan Demokratis.

demokrasi Rakyat, dan demokrasi Pancasila,

sebagai suatu perwujudan hak sebagai negara

demokrasi

sistem

demokrasi

dijalankan

ini

dengan

demokrasi tidak langsung.

13


RECHT Namun, apabila kita mengacu kepada Yunani sebagai negara yang pertama kali mengemukakan konsep demokrasi maka dapat dilihat bahwa perwujudan demokrasi awalnya menggunakan sistem demokrasi langsung. Plato mengibaratkan demokrasi sebagai suatu pemerintahan oleh rakyat, yang karena salah mempergunakannya, maka lahir kekacauan atau anarkhi. Aristoteles menyatakan bahwa demokrasi merupakan kemerosotan dari Politea dimana Pemerintahan dilakukan oleh orang – orang yang tidak tahu sama sekali tentang politik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bentuk demokrasi murni adalah demokrasi langsung yang saat ini sudah tidak lagi dilaksanakan oleh negara-negara di dunia. Bangsa Indonesia sendiri sejak awal kemerdekaannya menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara hukum dan hal ini dipertegas didalam amandemen terhadap Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Indonesia menganut demokrasi konstitusional. Namun dikarenakan adanya budaya-budaya dan nilai-nilai di dalam demokrasi di Indonesia seperti musyawarah mufakat, asas kekeluargaan, dan unsur-unsur religius, maka demokrasi ini biasa disebut dengan sistem Demokrasi Pancasila. Dalam menyelenggarakan demokrasi Pancasila terdapat beberapa mekanisme yang harus dilaksanakan diantaranya adanya Pemilihan Umum yang langsung, umum, bebas, dan rahasia,adanya pers yang bebas dan bertanggung jawab, serta parpol yang sesuai dengan asas Pancasila. Sehingga Masyarakat Indonesia telah mencapai sebuah kesepakatan bahwa sarana untuk melakukan suksesi kekuasaan di Indonesia adalah melalui Pemilihan umum serta penyelengaraan kebebasan – kebebasan dalam UUD dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. Meskipun terlalu cepat untuk mengatakan people power akan membawa negara Indonesia menuju kemurnian demokrasi, namun tidaklah terlalu cepat untuk mengatakan bahwa people power merupakan langkah kecil menuju kemurnian demokrasi. Hal ini sangat sesuai dengan pandangan Bakunin yang menyatakan bahwa kekerasan selama ditujukkan kepada Negara adalah suatu tindakan yang diperlukan. Sehingga people power dapat dikatakan sebagai suatu bentuk kemurnian demokrasi yang seringkali disebut dengan demokrasi anarkhi. Kelompok anarkhi menolak segala bentuk campur tangan negara dan hukum dalam kehidupan masyarakat bahkan menyatakan bahwa negara dan hukum harus hilang dalam kehidupan masyarakat. Dalam proses demokrasi seperti ini, maka masyarakat akan hidup tanpa adanya peraturan. Sehingga pada akhirnya masyarakat tersebut akan mengangkat seorang pemimpin yang merupakan orang yang terkuat diantara mereka. Dan dimulailah sistem pemerintahan monarki didalam masyarakat sebagaimana dikemukakan oleh Aristoteles. Sehingga menjadi keputusan masyarakat Indonesia untuk menentukan apakah bangsa ini mau dibawa menuju demokrasi murni atau tetap bertahan kepada Demokrasi Pancasila.

14


R E S E N S I

B U K U

RECHT | LPKH

N O V E L O l e h

:

H a d y a n

A m a n d a

" T H E S y i f a

W H I S T L E R "

C l a r i s s a

&

F a l a h *

The Whistler, adalah novel karya John Grisham yang menceritakan tentang seorang wanita bernama Lacy Stoltz yang berprofesi sebagai penyelidik di Florida. “The Whistler” ditunjukkan kepada seorang whistler-blower yang secara diam-diam ingin mengungkap kejahatan korupsi di Amerika, yang melibatkan kejahatan yang dilakukan oleh mafia, penggelapan dan pencucian uang kasino dan menyembunyikannya di luar negeri, tanpa menyebutkan pelanggaran yang dilakukan oleh hakim, whistler-blower tersebut menerima hadiah berupa uang. Buku ini memulai cerita dengan kehidupan Lacy dan Hugo Hatch (rekan penyelidiknya) yang secara tiba-tiba dihubungi seorang mantan narapidana yang tinggal di atas kapal dengan menggunakan nama palsu, dan muncul sebagai informan. John Grisham telah membuat karya dengan plot twist yang unik dan menegangkan. Selama ini Lacy mengerjakan kasus yang biasa saja, hingga akhirnya Greg Myers menghubunginya terkait atas judicial misconduct dengan whistle-blower nya. Myers memiliki informasi sekaligus bukti terhadap seorang hakim wanita yang terlibat dengan mafia setempat. Ketika Stoltz dan Hatch memaparkan kasus ini kepada boss nya, Michael Geismar, keduanya akhirnya ditetapkan sebagai penyelidik utama kasus ini. Cerita ini tidak hanya melibatkan Stoltz, Hatch, Myers dan whistle-blower, tetapi juga FBI. Karena kasus ini bukanlah kasus yang mudah, tetapi rumit dan menegangkan. Grisham merupakan seorang jenius yang membawa imajinasi pembaca ke tempat yang tidak mereka inginkan, situasi yang menegangkan, dan juga membuat pembaca penasaran terhadap akhir dari cerita Lacy Stoltz dan Hugo Hatch. Ia selalu tahu bagaimana cara mendapatkan kepuasan pembaca yang menginginkan keadilan atas ceritanya. Di situs GoodReads buku ini mendapatkan perinkat 3.8 dari 5 bintang. “A main character who's a seriously appealing woman . . . a whistle-blower who secretly calls attention to corruption . . . a strong and frightening sense of place . . . Grisham's on his game.” — Janet Maslin, The New York Times

* )

A S C

H F

:

:

F H

F H

T r i s a k t i

T r i s a k t i

2 0 1 7

2 0 1 8

15


LPKH | RECHT MAGAZINE

RUANG ALUMNI

Rivai Kusumanegara

Oleh : Abdul Aziz*

Tahun 1984 ia memutuskan untuk melanjutkan studinya di Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta. Dari sini lah ia belajar banyak hal dari ilmu hukum, organisasi dan lain-lain. Puncaknya ketika ia menjadi ketua senat Fakultas Hukum Universitas Trisakti pada periode 1987-1988. Ia dipercaya oleh MM-FH untuk memimpin kurang lebih 2000an mahasiswa aktif fakultas hukum.

Ayah dari Umar Adiputra Adhyaksa dan Fakhira Putri Maryam Adhyaksa ini dikenal aktif berorganisasi tidak hanya pada saat di kampus.Jabatan Ketua Lembaga Pengkajian Keadilan dan Demokrasi Indonesia (LPKDI) diamanahkan kepadanya dari tahun 1999 hingga 2002. Begitupun sebagai Ketua Ikatan Penasehat Hukum Indonesia (IPHI) Jakarta diembannya dari tahun 1999 sampai 2004, Selanjut dia pernah juga dipercaya menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) tahun 1999 sampai 2002. Kemudian menjadi Ketua Umum Majelis Pemuda Indonesia (MPI) tahun 2003 sampai 2006. Disamping itu ia juga dipercaya sebagai Ketua Badan Pengawas YPI Al Azhar periode 2007-2012.

Setelah selesai menjalankan tugas sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Kabnet Indonesia bersatu Jilid 1 periode 2004 - 2009, Adhyaksa Dault mengabdikan dirinya kembali kepada dunia pendidikan dengan kembali mengajar sebagai Dosen Program Doktor Manajemen Sumberdaya Pantai-Universitas Diponegoro dan menjadi Kandidat Guru Besar pada Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Diponegoro . Selain mengajar, tugas yang diemban Adhyaksa Dault menjadi Komisaris Independen PT.BRI.Tbk, sejak tahun 2010 sampai sekarang. Di sela-sela kesibukannya, Adhyaksa Dault juga beraktivitas sebagai Ketua Umum VANAPRASTHA, yaitu suatu wadah dari para Penggiat Alam Terbuka dan Aktivis Lingkungan yang berdiri sejak 1976.

16

*) FH Trisakti 2017


LPKH | RECHT MAGAZINE

Sebagai wakil ketua bem yang dulu wakil ketua senat/ bem yang ketuanya aziz syamsuddin, sebagai ketua kampanye nya melawan irene mariane yang didukung oleh seniornya adhyaksa daud (yang sekarang menjadi dosen trisakti). Tetepi karena ia lulus tiga setenga tahun dia lulus dan bang rifai menjadi ketua bemnya selama sisa periode. Jamanya setahun 14 kegiatan dan kegiatan yang paling kecil adalah tea walk yang dilakukan dipuncak. Tidak akan pernah ada yang korupsi dikarena akan di cek secara detail. Walaupun sebagai wakil ketua bem ia berperan sebagai roda penggerak organisasi yang baik. Hal yang menarik lagi adalah menggabungkan atau mendamaikan satgas dan bem yang tidak akur, yang alasan konfliknya tidak jauh dari wanita. Dapat dibilang hal yang paling berkesan saat berkuliah di Trisakti adalah saat memegang BEM yang ceritanya akhirnya berakhir indah. Namun berbeda denggan mahasiswa jaman kini yang memiliki rasa malas blajar/ break down yang dimana bang rivai memiliki rasa enjoy atas pemblajaran hukum yang dikarenakan memiliki pola pikiran (mind set) untuk menjadi pengacara (yang sekarang Advokat) maka semua.

Saat ia lulus diterima oleh Bank danamond, city bank, dan tiga Law Firm. Yang pada akhirnya memilih berkerja di Frans Winarta & Partners dengan rayuan seperti “jika kau menjadi lawyer lu bejar 5 atau 10 tahun bisa buka kantor sendiri tapi klo di bank akan seumur hidup menjadi pekerja, sesuai jiwu lu dimana� padahal dicari oleh bank danamanod dengan gaji yang lebih besar. Setelah 3 tahun pindah ke Aaron & Massen Law Frim yang sebagai kantor hukum didirikan oleh beberpa teman-teman termasuk aziz syamsuddin tapi setelah dua tahun bubar karena sudah mulai ada perbedan tujuan. Lalu ia membuat lawfirm sendiri pada akhir tahun 1999 yang diawali dengan ada seseorang yang meminta tolong mentangani hukum secara pribadi, karena dadakan terpaksa menggunakan alamat rumah lalu semakin berjalan klien semakin banyak yang pada awalnya tiada rencana mendirikan kantor. setelah sekian 3 tahun saking tambah ramenya klien maka pindah menyewa tempat di media karya selama tujuh tahun, tetapi pada 2009 media karya membuat kebijakan bahwa seluruh gedungnya akan dipakai oleh media karya, namun karena bang rivai sebagai penyewa gedung terbaik diberikan waktu setahun untuk keluar. Maka pada tahun 2010 berpindah kepada lokasi pada saat ini, Kusumanegara & Partner.

17


PENASARAN DENGAN

JO

IN

U

S

PASAR SAHAM ?

: sahampro.id www.sahamprofesional.com

14


RUANG KERJA Kusumanegara & Partners Pada akhir tahun 1999 Rivai mendirikan Kusumanegara & partners dengan diawali adanya seseorang yang meminta tolong mentangani hukum secara pribadi, karena dadakan terpaksa menggunakan alamat rumah lalu semakin berjalan klien semakin banyak yang pada awalnya tiada rencana mendirikan kantor. setelah sekian 3 tahun saking tambah ramenya klien maka pindah menyewa tempat di media karya selama tujuh tahun, tetapi pada 2009 media karya membuat kebijakan bahwa seluruh gedungnya akan dipakai oleh media karya, namun karena bang rivai sebagai penyewa gedung terbaik diberikan waktu setahun untuk keluar. Maka pada tahun 2010 berpindah kepada lokasi pada saat ini, Kusumanegara & Partner.

Dalam Kusumanegara & Partner bang

Rivai

menangani

Pertahun 20-40

rata-rata

kasus

dan

menariknya adalah pekara Pidana dan Hukum Tata Usaha Negra yang padahal ia senang memplajarinya hukum

Bisnis,

Perdata,

Statistik

Pekara.

Dan

dan

saat

ini

kantornya mengkhususkan dalam kasus dibidang Sumber Daya Alam dikarenakan

pasar

yang

menentukan. Dengan pengalaman pribadi telah menangani 4 bidang kasus

sengketa

korporasi

atau

litigasi korporasi sawit, batubara, karet, dan HTI. Dan 4 bidang ini sudah sangat mencangkup luas.

19


Advokat mempunyai kewajiban profesi menerima pekara dari orang yang tidak mampu disebut probono, sebagai mantan bantuan hukum peradi se indonesia yang organ yang mengelola persarana kewajiban probono. Bang rivai mengatakan bahwa probono adalah hal yang enjoy, pertama dikarena bisa menyelesaikan pekara dengan maximal beda dibanding dengan klien yang berstatus mereka memiliki kepentingan tersendiri sehingga dibatasi kerja sebagai advokat kedua apresiasi yang diberikan oleh rakyat kecil bersa tulus sehingga sangat berbeda dengan klien yang telah membayar atas jasa Advokat dengan anggapan haruslah menang. Kesan dan pesan yang diberikan oleh abang rivai kepada mahasiswa dan mahasiswi adalah pertama “aktif dalam berorganisasi, bahakan dapat dikatakan kunci suksenya ada disitu” dapat disimpulakan mahasiswa yang berorganisasi blajar berkerja dalam kelompok untuk mencapai tujuan organisasti tersebut dan dapat dilihat bahwa ia mau berkerja secara sukarela. “jika orang yang tidak mau berorganisasi maka ia tidak punya gairah” lalu dilanjutkan kembali oleh bang rivai dengan alasannya “logis, kalau ini orang belum dibayar aja sudah mau berbuat bagiamana kalau dibayar dan terlihat mana mahasiswa yang berorganisasi atau tidak”. Kesan kedua “lancarkan bahasa inggrinnya, karena sudah menjadi hal standart” walaupun bahasa asing dapat diplajari saat berkerja namun hal ini menjadi nilai tambah. Hal yang dapat kita plajari dari pengalaman bang rivai yang dimana dapat mengatur kehidupan yang dipenuhi dengan kegitan dan kesibukan adalah dari kita sendiri yaitu komimitmen dan waktu. Karena penyakit di Indonesia adalah waktu atau yang sekarang dapat dibilinang dengan budaya jelek Indonesia, dimana mengaturan waktu adalah sangat hal yang terpenting.

20


RUANG KAMPUS

Laporan khusus oleh : Amelia Savitri dan Abdul Aziz

Penyuluhan Bahaya Narkoba di Kalangan Pelajar oleh BEM FH Trisakti Merupakan kegiatan yang di adakan oleh Biro Mahasiswa Anti Narkoba atau disingkat Biro MAN BEM FH-Trisakti di SMAN 78 dengan tujuan memberikan pemahaman-pemahaman dan kesadaran bagi kalangan pelajar mengenai narkoba dan akibat dari penggunaan narkoba serta akibat hukum dari penggunaan narkoba. Latar belakang dari kegiatan ini adalah ingin memberikan kepedulian kepada pelajarpelajar dan menjalankan salah satu fungsi tri-dharma perguruan tinggi yang berupa pengabdian masyarakat.

2019 | EDISI MEI - JUNI

Alasan kegiatan ini dilakukan di SMA menurut Biro MAN adalah karena anak-anak SMA merupakan anak-anak yang akan mengalami masa transisi dari tingkatan pelajar menjadi mahasiswa sehinnga dalam masa transisi inilah menurut Biro MAN adalah masalah yang paling riskan karena dikhawatirkan mereka masih belum mengetahui mengenai bahayanya Narkoba ketika menglami masa transisi dari kalangan pelajar menjadi mahasiswa, sehingga Biro MAN ingin melakukan upaya preventif agar tidak terjadinya penyalahgunaan Narkoba.

RECHT

21


LPKH

RECHT Vol.03

Menurut BIRO MAN sendiri ada beberapa dampak atau bahaya yang dapat menyerang pecandu narkoba atau pemakai narkoba yaitu adalah : 1. Menyebabkan kecanduan Pada dasarnya yang membuat narkoba menjadi sangat berbahaya adalah karena efek candu dari penggunaannya. Jika sudah mulai menggunakan narkoba, maka akan muncul terus keinginan untuk menggunakannya. Bahkan semakin lama dosis yang digunakan semakin tinggi.

Setelan menjadi pecandu, akan sangat sulit untuk berhenti menggunakannya. Rehabilitasi sangat dibutuhkan dan pengawasan ketat setelah rehabilitasi juga tidak kalah penting karena ada banyak sekali orang yang terjerumus kembali meskipun sebelumnya sudah menjalani rehabilitasi dan sempat terlepas dari kecanduan. 2. Menurunkan kesadaran Bahaya narkoba yang pertama adalah dapat menurunkan kesadaran penggunanya. Hal ini tentunya membuat pengguna narkoba kesulitan untuk melakukan aktivitas. Kesulitan untuk mengikuti pelajaran merupakan salah satu bahaya narkoba bagi pelajar. Jika dibiarkan tentunya akan berpengaruh pada kehidupannya secara keseluruhan. Efek yang dirasakan bisa saja tidak hanya terjadi pada saat menggunakan narkoba, tapi masih bisa bertahan beberapa jam setelahnya. Pengguna narkoba cenderung kesulitan untuk fokus dan bermasalah dalam pengambilan keputusan. 3. Dehidrasi Dehidrasi ternyata juga merupakan bahaya narkoba. Kondisi ini disebabkan oleh defisit cairan dalam tubuh dan biasanya diikuti dengan ketidakseimbangan elektrolit. Dehidrasi tidak bisa dianggap sepele karena dapat memicu kondisi lainnya yang dapat membahayakan tubuh seperti hilang konsentasi, serangan panik, bahkan hingga kejang. 4. Kerusakan sel otak Bahaya narkoba bagi generasi muda yang harus diwaspadai selanjutnya adalah dapat menyebabkan kerusakan sel otak. Beberapa jenis narkoba mengharuskan otak bekerja tidak sebagaimana mestinya. Narkoba jenis stimulan memaksa otak untuk bekerja lebih cepat, sedangkan jenis stimulan dapat menekan saraf pusat dan memaksa diri tenang, Jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama, tentunya akan memicu perubahan pada sel otak dan saraf. Kerusakan pada saraf di otak akibat narkoba bisa menjadi permanen. Jika tidak permanen, butuh waktu pemulihannya juga tentunya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Â Â

22


LPKH

RECHT Vol.03

5. Meningkatkan risiko berbagai penyakit Narkoba dapat secara langsung memberikan efek pada tubuh. Bahaya narkoba bagi kesehatan dapat dirasakan secara langsung atau bisa juga baru muncul setelah penggunaan yang lama. Beberapa kondisi yang paling umum terjadi akibat penggunaan narkoba adalah seperti gangguang irama jantung, gangguan paru-paru, dan hipertensi. Selain gangguan fisik, narkoba juga dapat mengganggu kesehatan mental. 6. Merusak kehidupan sosial Tidak dapat dipungkuri bahwa salah satu bahaya narkoba bagi generasi muda adalah dapat merusak kehidupan sosialnya. Pengguna narkoba kemungkinan akan kesulitan mengontrol emosi dan mendapatkan banyak masalah akibat kecanduan yang dialaminya. Menjaga hubungan dengan orang-orang di sekitar pun lebih sulit dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu sendiri. Pengguna narkoba juga berisiko untuk ditindak secara hukum karena memang penyalahgunaan narkoba merupakan sebuah pelanggaran hukum. Jika susah memasuki tahap ini, tentunya akan memberikan dampak pada kehidupan sosial pecandu tersebut. 7. Meningkatkan toleransi obat Beberapa jenis narkoba merupakan obat yang masih digunakan dalam dunia medis. Penggunaan narkoba akan meningkatkan toleransi obat, sehingga jika zat tersebut digunakan sebagai obat, maka efektivitasnya untuk mengobati akan sangat jauh berkurang atau bahkan dapat hilang sama sekali.

8. Kematian Selain dapat memicu berbagai penyakit, bahaya narkoba yang paling fatal adalah dapat menyebabkan kematian. Hal ini lah yang membuat kita tidak boleh mengabaikan bahaya narkoba bagi pelajar dan generasi muda. Jika dibiarkan, akan semakin banyak pemuda yang kehilangan masa depannya akibat penyalahgunaan narkoba. Maka dengan itu perlu kesadaran dari awal yang harus dibangun oleh setiap elemen masyarakat khususnya mahasiswa untuk menyadarkan kepada linkungan sekitar bahwa narkoba merupakan lawan kita bersama. Mari sama - sama berantas Narkoba dari akarnya! Stop Narkoba!

23


KEPENGURUSAN LEMBAGA PENELITIAN DAN KAJIAN HUKUM 2019 Ketua Umum Kalvin Dewantara

Wakil Ketua Umum Irsyad Dhidat

Sekretaris Umum Andhiani Susanti

Bendahara Umum Amanda Syifa Clarissa

Biro Kajian dan Penelitian Pasha Arifin Nusantara, Garuda,Alif Nurbani, Afif Asegaff, Nattaleo Arya, Khrisdianto Risyad, Daffa Fikri

Biro Penulisan dan Literasi Edmun Seko, Abdul Aziz, Amelia Savitri, Hana Hanifah, Farida Mukhlisah, Ota Devy

Biro Jurnalistik Hadyan A Falah, Rizky Rafli, Diandra Rahmadiany, Ambia Barma Gani, Fariz

Biro Hubungan Masyarakat Daniel Christoper Tambunan, Taufiq Rahman, akbar, abi


HUMAS

Ruang Iklan Tertarik untuk mengiklankan kantor mu, perusahaanmu, usahamu, atau apapun, bisa langsung kirimkan permintaan kerja sama ke: Lpkhtrisakti@yahoo.com

Ruang Kampus Tongkronganmu, Komunitasmu, Ormawamu mau diliput di kolom "ruang Kampus" silahkan kirim permintaan liputan ke: Lpkhtrisakti@yahoo.com

Terima kasih kami haturkan kepada setiap perusahaan, kantor hukum, dan lain-lain yang telah berkontribusi dalam pendanaan majalah dari edisi ke edisi. Berikut kami lampirkan Sponsored majalah dari edisi ke edisi:


Sponsored by :

Diterbitkan oleh : Lembaga Penelitian dan Kajian Hukum Fakultas Hukum Universitas Trisakti : Lpkh.Trisakti


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.