| KABAR KULINER |
Chef Yuda Bustara:
Cita Rasa Merah Putih
Di usianya yang sangat muda, seorang Yuda Bustara sangat antusias menantikan tayangan TV favoritnya, yaitu acara memasak yang menampilkan Chef Sisca Soewitomo atau Rudy Choirudin. Ya, saat itu usianya baru tujuh tahun namun ia sudah menunjukan minatnya untuk terjun dan menggeluti dunia kuliner. OLEH: Heidy Zainuddin FOTOGR AFER: YOGO AZKA
Beranjak dewasa, pria kelahiran tahun 1987 ini memilih masuk ke Taylor's College and Universite Le Mirail School of Hospitality and Tourism di Malaysia pada tahun 2004 lalu. Setelah lulus, Chef Yuda secara perlahan mulai merintis kariernya. Ia tidak hanya pintar memasak, namun juga dapat menguasai teknik-teknik pembuatan dan penyajian minuman atau mixologist. Ia juga menguasai food stylist dan food photography, serta memiliki pengalaman bekerja di restoran fine dining dan bistro di Melbourne serta Crown Casino Hotel Melbourne, sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali ke Jakarta untuk membantu restoran vegan milik ayahnya. Apa perjuangan terbesar Anda dalam meniti karier menjadi seorang chef yang memiliki segudang prestasi hingga dikenal banyak orang? Untuk berada di posisi sekarang pastinya butuh banyak kerja keras dan kesabaran. Kerja di industri kuliner butuh banyak pengorbanan, dimulai dari waktu hingga fisik yang harus selalu fit. Semenjak saya menjadi culinary diplomat, saya banyak bertemu dengan orang dari latar budaya yang beragam. Kebanyakan dari mereka tidak tahu dimana letak Indonesia. Saya sering juga diremehkan atau mendapat tindakan rasisme yang menurut saya masih normal di kalangan dapur profesional. Saya selalu menggangap hal tersebut sebagai tantangan untuk menjadi lebih baik. Hal positif yang bisa saya ambil adalah belajar menghargai budaya orang lain lewat makanannya. Bagaimana cara Anda mempromosikan atau memperkenalkan masakan Indonesia pada dunia? Beruntung, saya punya acara memasak sendiri yang tayang di 13 negara. Acara bertajuk
34