4 minute read

IRWAN DANNY MUSSRY: A TIME TRAVELER

Oleh: Heidy Zainuddin | Fotografer: Jacky Suharto

Dikenal sebagai seorang Presiden dan CEO dari Time International, pria kelahiran 15 November 1962 ini berbagi kisah hidup dan cerita-cerita unik pengalamannya sebagai seorang pengusaha sukses.

Advertisement

Lebih dari 35 tahun, seorang Irwan Danny Mussry sukses bekerja sama dengan perusahaan jam ternama seperti Rolex, Diesel, Breitling, dan banyak merek jam tangan mewah lainnya. Di samping itu, Irwan juga memboyong brand busana mewah Chanel, Tory Burch, Fendi, Valentino, dan masih banyak lainnya masuk ke pasaran Indonesia. Kesuksesan dan “nama” yang ia dapatkan hingga hari ini merupakan hasil kerja keras yang ia rintis dari nol. Bahkan hingga saat ini, sosoknya masih kerap hadir di kantor setiap harinya saat office hour.

Bisa diceritakan bagaimana awal mula Time International berdiri?

Pada tahun 1966, Time International diawali dengan assembling dan service centre untuk beberapa merek jam tangan. Kemudian pada tahun 1980-an dengan bergabungnya generasi penerus, kami mulai mendistribusikan dan menjual merek-merek international dan mendapatkan kepercayaan untuk menjadi agen resmi jam tangan merek Gucci dan TAG Heuer. Usaha kami yang diawali dengan wholesale kemudian berkembang hingga saat ini menjadi usaha yang lebih retail-centric. Saat ini kami telah memiliki lebih dari 110 toko yang menaungi lebih dari 50 merek dan menjadi Authorized Service Centre untuk merek-merek tersebut.

Mengapa Anda memilih produk lifestyle seperti jam tangan dan fashion sebagai usaha Anda?

Selain usaha kami yang memang dimulai dari merek jam tangan, kami tentunya juga melihat peluang bisnis yang cukup baik di bidang fashion. Time International sendiri memiliki brand purpose sebagai curator and cultivator of leading brands – tidak ada spesifikasi menyebut “timepieces” atau “fashion” brands, yang artinya kami tidak pernah membatasi jenis produk atau industri yang kami jalani. Time International-pun sudah mulai memasuki dunia produk kecantikan dengan membuka gerai Chanel Fragrance dan Beauty di Plaza Indonesia.

Apa rahasia Anda menjadi seorang leader yang mengayomi dan atasan yang disegani bagi seluruh karyawan?

Di mata saya, seorang leader atau pemimpin harus mampu untuk menciptakan business leaders. Apa yang kita bagikan dengan tim harus dapat menjadikan mereka seorang pemimpin di masa mendatang. Saya menganggap seluruh karyawan Time International adalah keluarga dan tentunya partner kerja dengan visi dan misi yang sama. Penting untuk memiliki individuindividu di sekeliling Anda yang dapat dijadikan contoh positif, karena pada akhirnya semua hal yang kita lakukan harus didasarkan pada kepercayaan dan integritas.

Sebagai seorang pemimpin perusahaan, saya sebisa mungkin menjalin relasi yang baik dengan ratusan pegawai yang tergabung di Time International. Menurut saya, dengan adanya team support (saya kepada karyawan, dan sebaliknya karyawan kepada saya) secara otomatis akan menciptakan loyalitas dan performa terbaik secara maksimal. Oleh sebab itu, saya menerapkan keterbukaan serta memastikan tiap pegawai berada pada posisi yang sesuai.

Rencana masa depan untuk Time International?

Saya dan tim menyambut baik segala bentuk peluang untuk tumbuh dan berkembang. Tahun inipun kami memiliki rencana untuk memperluas portofolio brand kami. Tentunya dibutuhkan analisa yang cermat dan tepat untuk menentukan jenis produk, model bisnis, serta target market untuk dapat mengambil keputusan terbaik bagi perkembangan Time International.

Bisa Anda ceritakan pengalaman menyenangkan Anda baru-baru ini?

Saya dan Time International Films bekerjasama dengan Daniel Mananta untuk film “Susi Susanti, Love All” dan saya menjadi produser eksekutif. Film yang mengisahkan tentang sepak-terjang kehidupan salah satu atlet legendaris bulu tangkis kebanggaan Indonesia ini saya rasa memiliki peluang besar dalam perindustrian film nasional dan disambut hangat oleh masyarakat. Saya bangga dapat turut menjadi bagian dari film ini.

Kegiatan atau aktivitas apa saja yang senang dilakukan bersama keluarga?

Menghabiskan waktu dengan berlibur atau mencoba tempat-tempat baru terutama di Indonesia yang belum pernah kami datangi. Tapi sebenarnya hal yang paling utama adalah kebersamaannya, dimanapun itu. Tidak peduli tempat atau lokasinya, bagi saya bisa berkumpul dengan keluarga merupakan waktu yang sangat berharga di tengah kesibukan masing-masing istri dan anak-anak.

Bagaimana membagi waktu sebagai seorang suami, seorang ayah, dan seorang pengusaha?

Terdengar klise, namun time management sangatlah penting. Di tengah kesibukan dan aktivitas sehari-hari, saya bersama keluarga berusaha mencari waktu yang dapat kami habiskan dimana kami menerapkan konsep “live in the moment”, menikmati waktu yang berkualitas bersama-sama. Sebisa mungkin saya beserta keluarga mengatur waktu untuk berkumpul.

Apa yang banyak orang tidak tahu mengenai Anda?

I enjoy and appreciate me time so much.

Apakah Anda memiliki impian yang sudah lama dan ingin segera diwujudkan?

Sejak kecil saya memiliki impian menjadi seorang musisi, yaitu drummer. Rasanya tak berlebihan apabila diberikan kesempatan, saya ingin mencobanya.

Bagaimana sukses menurut ukuran seorang Irwan Danny Mussry?

Tolak ukur kesuksesan tidak dapat dilihat dari seberapa besar sebuah perusahaan berkembang ataupun seberapa banyak brand atau merek yang dimiliki, namun seberapa kuat tim yang berdiri di belakangnya, seberapa solid individu-individu yang bekerja dengan dedikasi, dan memiliki keinginan untuk terus selalu berkembang dan maju. Bagi saya, kesuksesan itu bukan karena seorang ‘Irwan Danny Mussry’ semata, namun semua orang yang terlibat serta menjadi bagian dari Time International; staf dan tim tanpa pengecualian.

Role model atau muse Anda dalam menjalani hidup? Mengapa?

Ayah saya adalah role model terbaik dari seorang pemimpin, dimana ia memiliki kemampuan untuk melihat dan menghargai karakter yang berbeda dari orang-orang di sekelilingnya dan dapat bekerja dengan baik dengan setiap individu tersebut. Berangkat dari hal inilah saya pada akhirnya banyak bertemu beberapa individu-individu muda berbakat yang telah bekerja bersama dengan saya hingga saat ini. Sangatlah penting untuk dikelilingi orang-orang yang tidak hanya memiliki visi yang sama dengan Anda, tetapi yang juga dapat menginspirasi Anda untuk menjadi versi yang lebih baik dari diri kita sendiri.

Saya ingat semasa saya kecil, ayah kerap menceritakan tentang bisnis dan segala sesuatu yang berhubungan dengan itu. Saya pun merasa tertarik dan gara-gara itu saya sempat bercita-cita menjadi seorang pedagang. Siapa sangka karena motivasi dari ayah ketika itu dapat menghantarkan saya menjadi seorang pengusaha hingga saat ini.

This article is from: