TERVERIFIKASI DEWAN PERS Penerbit: PT. LARAST PENA NUSA INDAH PERS
Laras Post @Laraspost
EDISI 136 TH. VII / 08 - 21 APRIL 2019
Email : redaksilaraspost@gmail.com
RP. 5.000 (LUAR KOTA +ONGKOS KIRIM )
website : www.laraspostonline.com
Presiden Jokowi:
Beda Pandangan Politik Tetap Jaga Persaudaraan Pesta demokrasi hendaknya tak sampai menimbulkan perpecahan dan gangguan bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Panglima TNI Pastikan Kesiapan Pengamanan Pemilu Surakarta, Laras Post Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan aparat TNI-Polri siap mengamankan Pemilu 2019. “Pahami, pedomani dan tegaskan netralitas TNI, laksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab untuk mengamankan dan mensukseskan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Pemilu 2019,” kata Panglima TNI saat apel gabungan TNI-Polri di Lapangan Dirgantara Lanud Adi Soemarmo Solo di Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (5/4/2019). Panglima TNI menegaskan, dengan memahami peraturan pelibatan pasukan TNI dalam pengamanan Pemilu, diharapkan tidak akan terjadi kesalahan prosedur dan tidak terjadi kesalah-pahaman. Selanjutnya Panglima TNI didampingi Kapolri melakukan pengecekan kesiapan para prajurit TNI termasuk Babinsa sebagai ujung tombak. Usai melaksanakan apel gabungan, Panglima TNI dan Kapolri kemudian lakukan analisa dan evaluasi pengamanan tahapan Pemilu 2019. Sementara itu, Pangdam IV Diponegoro Mayjen (TNI) Mochamad Effendi menegaskan, TNI - Polri siap mengamankan Pemilu 2019. Namun demikian, Pangdam IV Diponegoro mengakui masih terdapat kekurangan dalam persiapan dan harus segera diatasi sehingga pengamanan Pemilu 2019 dapat dilaksanakan secara maksimal.
Berita Bersambung hal 11....
Selebrity
Dian Sastro Segera Garap Film GGK
Sukoharjo, Laras Post - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, meski ada pelaksanaan Pemilu 2019, namun persaudaraan dan saling percaya tetap harus terjaga. “Saya ingin mengingatkan jangan sampai karena peristiwa politik, kita lupa bahwa kita ini saudara sebangsa setanah air. Kita lupa menjaga Ukhuwah Islamiyah dan Wathoniyah karena urusan politik,” ujar Presiden Jokowi saat peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Tingkat Kenegaraan Tahun 2019, di Gedung Olahraga (GOR) Pandawa, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2019). Presiden menyebutkan, sering terjadi karena perbedaan politik, perbedaan pilihan pada pemilihan kepala daerah, dan pada pemilihan presiden, hubungan persaudaraan menjadi terganggu. “Ini saya lihat di banyak daerah, antar tetangga enggak saling omong gara-gara pilihan bupati, enggak saling sapa garagara pilihan gubernur, di dalam satu majelis taklim enggak saling sapa karena pilihan presiden,” ungkapnya. Presiden menegaskan, ukhuwah islamiyah tetaplah harus dijaga. Tujuannya, agar kehidupan dalam
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Tingkat Kenegaraan Tahun 2019, di Gedung Olahraga (GOR) Pandawa, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2019).
berbangsa dan bernegara, bisa menjadi lebih baik dari hari ke hari. “Bisa menjaga ukhuwah islamiyah kita, bisa menjaga ukhuwah wathaniyah kita, dan lebih jauh lagi bisa menjaga ukhuwah insaniyah kita dan ukhuwah basyariyah kita,” teganya. Bangsa Besar Pada kesempatan itu Presiden Jokowi juga mengatakan, Indonesia merupakan Negara besar, dengan
penduduk saat ini mencapai 269 juta jiwa, dan hidup di 17 ribu pulau, dan mayoritas hidup di Pulau Jawa yang mencapai 149 juta. “Saya ingin mengingatkan, negara kita ini bukan negara kecil. 269 juta ini besar sekali,” tegasnya. Untuk mengurusi itu semua, lanjut Presiden Jokowi, perlu Manajemen Negara, terlebih Indonesia bukanlah satu daratan saja melainkan 2/3 luasnya merupakan lautan.
Kementerian ATR/BPN Canangkan Pemberantasan Mafia Tanah Jakarta, Laras Post – Mafia tanah kerap memicu munculnya sejumlah masalah pertanahan, mulai dari harga tanah yang melambung hingga konflik atau sengketa tanah terjadi. Guna mengatasi praktek mafia tanah, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/ BPN) mencanangkan Operasi Pencegahan dan Pemberantasan Mafia Tanah. Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan A. Djalil mengatakan, salah satu penyebab terjadinya masalah pertanahan di Indonesia adalah adanya mafia tanah. Menurutnya, mafia tanah jika dibiarkan akan dapat mengganggu pembangunan sehingga berdampak pada perekonomian. “Persoalan tanah di wilayah-wilayah industri sangat tinggi. Mafia-mafia tanah membuat harga ketidakpastian hukum itu menjadi sangat mahal, biaya investasi menjadi tinggi, bayangkan betapa dampaknya masalah tanah ini untuk kemajuan perekonomian negara kita,” ujar Sofyan A. Djalil saat membuka kegiatan Pra Operasi Pencegahan dan Pemberantasan Mafia Tanah di Tahun 2019, di Hotel Atlet
Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan A. Djalil
Century Park, Jakarta, Kamis (4/4/2019), seperti dikutip dari rilis yang dikeluarkan Kementerian ATR/BPN. Sofyan menegaskan, permasalahan mafia tanah memang sangat meresahkan. Banyak masalah pembangunan dan kemasyarakatan timbulkan karena dipicu oleh mafia tanah yang membuat perkara tanah menjadi tak berujung pangkal. Jika masalah tanah ini bisa di selesaikan, lanjut Sofyan, negara akan sangat kondusif untuk investasi, pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat sehingga akan menyerap tenaga
kerja lebih banyak lagi. “Oleh karenanya beri mafia tanah ini efek jera, tunjukkan bahwa pemerintah dan penegak hukum serius menangani masalah tanah ini, supaya tidak ada lagi yang berpikir akan main-main soal tanah,” tegasnya. Lebih lanjut, Sofyan Djalil berpesan kepada seluruh peserta agar sungguhsungguh menjalankan tugas menyelesaikan masalah mafia pertanahan.
“Semuanya perlu logistik, semuanya perlu makan, semuanya perlu infrastruktur, semuanya perlu jalan, semuanya perlu bendungan, semuanya perlu air,” tuturnya. Lebih lanjut Kepala Negara mengingatkan, Indonesia memiliki keragaman suku, budaya, bahasa dan lainnya, namun perbedaan-perbedaan yang ada itu, patut disyukuri karena merupakan anugerah dari Allah SWT.
Berita Bersambung hal 11....
Ketua DPR Minta ASN Bersikap Netral dalam Pemilu Jakarta, Laras PostBerdasarkan laporan dari 23 provinsi, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) hingga 28 Maret 2019 mencatat sebanyak 217 pelanggaran netralitas Aparat Sipil Negara (ASN) pada tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Pelanggaran didominasi oleh unggahan ASN melalui media sosial. Menanggapi hal Ketua DPR RI itu, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo B a mb a n g S o e s a t y o memin ta Kementer ian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan para Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) di instansi pemerintahan, untuk terus menyosialisasikan dan memberikan penjelasan kepada seluruh ASN agar tetap bersikap netral dalam menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2019. “Kita juga mendorong Komisi ASN (KASN) agar menjatuhkan sanksi tegas kepada ASN yang terbukti melakukan pelanggaran sesuai yang diatur dalam UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, mengingat Bawaslu telah memberikan rekomendasi kepada KASN untuk dapat memberikan sanksi secara langsung,” ujarnya Bamsoet, sapaan akrabnya, dalam siaran persnya, Selasa (2/4/2019). Pihaknya, sambung Bamsoet, juga minta KASN meningkatkan dan memperketat pengawasan guna menjaga jangan sampai birokrasi dicemari ketidaknetralan ASN, mengingat masih minimnya pengawasan terhadap Pemilu, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara yang tercatat menjadi daerah
Berita Bersambung hal 11....
Berita Bersambung hal 11....
DPR Dorong BPN Selesaikan Sengketa Tanah
Dian Sastrowardoyo akan segera memulai debutnya sebagai produser, melalui film berjudul Guru Guru Gokil (GGK), yang ia garap bersama sutradara Sammaria Simanjuntak. Kabar ini tersiar, setelah Dian melalui akun Instagram-nya, baru-baru ini me-repost akun unggahan Instagram Sammaria Simanjuntak, bersama dengan BASE Entertainment Dian Sastro akan mulai produksi film pada tahun ini. Boleh, jadi Dian akan total menggarap proyek pertamanya yang ia rancang sejak tahun lalu ini, dimana sebelumnya Dian merupakan bintang layar. Selain film Guru Guru Gokil (GGK), Dian dengan berkolaborasi bersama BASE Entertainment, juga telah merencanakan dua projek lainnya yang akan digarap pada 2020 dan 2012 mendatang. Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Riza Patria
Jakarta, Laras Post - Komisi II DPR dorong Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk segera menyelesaikan seluruh sengketa tanah yang banyak terjadi. Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya menerima pengaduan masyarakat tentang sengketa pertanahan dari berbagai daerah hampir setiap hari. Sebab itu, Komisi II DPR mendukung Kementerian ATR/BPN segera menyelesaikan sengketa tanah yang terjadi di wilayah Tanah Air.
“Hari ini kami mencoba menyelesaikan permasalahan tanah masyarakat dengan pihak TNI, juga permasalahan tanah masyarakat dengan pihak BUMN, pihak swasta, kemudian juga dengan pihak lainnya,” ujarnya saat memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) pada Senin (25/3/2019) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. RDP dan RDPU itu, diikuti oleh Dirjen Penanganan Masalah Agraria Pemanfaatan Ruang dan Tanah Kementerian ATR/BPN RI, Dirjen Kekayaan Negara
Kemenkeu RI, Kanwil BPN Provinsi Sumatera Utara, Kanwil dan Kakan BPN Provinsi DKI Jakarta, Direktur PT. Taman Griya Kencana, Formas Sari Rejo Medan, Forum Warga RW 9 Kemayoran, Forum Warga RW 8 Ancol, Muhammad Hasanuddin (kuasa ahli waris almarhum Paul Handoko). Ahmad Riza Patria meng ungk apkan, Komisi II DPR bersama BPN akan segera mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menyelesaikan permasalah pertanahan.
Berita Bersambung hal 11....