TERVERIFIKASI DEWAN PERS Penerbit: PT. LARAST PENA NUSA INDAH PERS
Laras Post @Laraspost
EDISI 132 TH. VI / 11 - 24 FEBRUARI 2019
Email : redaksilaraspost@gmail.com
RP. 5.000 (LUAR KOTA +ONGKOS KIRIM )
website : www.laraspostonline.com
Presiden Ajak Pers Tunjukkan Jati Diri Surabaya, Laras Post Presiden mengajak pers untuk terus menunjukan jati dirinya sebagai sumber informasi faktual bagi masyarakat, mengedukasi masyarakat dan tetap melakukan kontrol sosial dengan menyampaikan kritik-kritik yang konstruktif.
Satpam Berpotensi Jadi Kekuatan Besar Jakarta, Laras Post – Satuan Pengamanan (Satpam) berpotensi besar menjadi kekuatan andal dalam mengamankan negara. Kapolri Jenderal Pol. Muhamamd Tito Karnavian mengatakan, salah satu hal penting terkait tugas dan fungsi Satpam, adalah Satpam berpotensi besar menjadi kekuatan andal dalam mengamankan negara. “Selama 38 tahun, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian S a t p a m s u d a h b e r a k s i nyata seperti silent warrior,” ungkap Tito saat peringatan puncak acara HUT Satpam ke38 di gedung PTIK, Jakarta, pada Rabu (6/2/2019). Satpam, lanjut Tito, telah banyak beraksi dan melakukan beragam aksi pengamanan namun luput dari perhatian publik. “Padahal setiap saat Satpam-Satpam di seluruh Indonesia tiada henti membantu Polri dalam mengamankan Indonesia. Mereka adalah para pendekar dalam kesunyian. Silent warrior,” tuturnya. Hadir dalam peringatan HUT Satpam kali ini sebanyak seribu Satpam dan para tokoh satuan pengamanan, Wakapolri Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto, serta pejabat utama Mabes Polri. Lebih lanjut Tito mengatakan, Satpam adalah pekerjaan yang luar biasa. “Terkadang profesi keamanan seringkali dianggap sebagai second class dan situasi aman juga masih dianggap sebagai ‘take it for granted’, yang seakan-akan bisa terjadi begitu saja tanpa harus diupayakan. Padahal keamanan adalah sebuah situasi yang harus diupayakan,” jelasnya.
Berita Bersambung hal 11....
Selebrity Sempat Drop, Penahanan Vanessa Angel Pindah Surabaya, Laras Post - Penahanan Vanessa Angel akhirnya dipindah ke tahanan Polda Jatim. Setelah tersangka kasus prostitusi online itu sempat menjalani perawaran rumah sakit. Vanessa Angel ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara prostitusi online dengan dijerat Pasal 27 ayat (1) UU ITE. Ketika Vanessa Angel menjalani serangkaian pemeriksaan, Bibi Ardiansyah yang merupakan kekasihnya, terlihat mendampingi. Demikian juga saat Vanessa Angel sedang dirawat di rumah sakit. Dikabarkan melalui kekasihnya itu, Vanessa Angel sempat menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat. Sementara itu, salah seorang muncikari Vanessa Angel, yang telah ditetapkan sebagai tersangka, berinisial F, penahanannya ditangguhkan. Tersangka pada kasus prostitusi online itu, penahanannya ditangguhkan setelah pihak tersangka m e n g a j u k a n penangguhan penahanan karena sedang hamil. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, penangguhan penahanan dilakukan berdasarkan asas kemanusiaan. “ S u d a h ditangguhkan dan sudah diterbangkan ke Jakarta,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (9/2/2019) di Mapolda Jatim. (tim)
“Sekali lagi saya mengajak pers untuk terus untuk terus meneguhkan jati dirinya sebagai sumber informasi yang akurat bagi masyarakat, meneguhkan jati dirinya mengedukasi masyarakat, meneguhkan jati dirinya untuk tetap melakukan kontrol sosial, untuk terus memberikan kritik-kritik yang konstruktif,” ujar Presiden Jokowi, pada puncak peringatan Hari Pers Nasional 2019, di Grand City, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/2/2019). Presiden Jokowi menegaskan, pemerintah menjamin prinsip kemerdekaan pers dan kebebasan berpendapat. “Kebebasan yang dipandu oleh tanggung jawab moral, kebebasan yang beretika dan bertata krama, dan kebebasan sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Pers dan Undang-Undang Penyiaran,” tegasnya. Lebih lanjut Presiden Jokowi mengatakan, peran utama media kini semakin penting antara lain dalam mengamplifikasi kebenaran dan menyingkap fakta, terutama di tengah keganasan paska fakta dan paska kebenaran. “Media arus utama diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran, misinya untuk
Presiden Joko Widodo didampingi Menkominfo Rudiantara, Kretua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo, Ketum PWI Atal S Depari, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dan Ketua Panitia HPN 2019 Margiono.
membangun optimisme,” tegasnya. Ketika pemerintah memaparkan tentang capaian pembangunan, lanjut Presiden, tujuannya adalah agar masyarakat mendapatkan informasi yang jelas, ikut memanfaatkan capaian pembangunan yang ada, dan membangun optimisme serta mengajak apa yang harus diperjuangkan bersama. “Kalau pemerintah aktif dalam membangun well informed society hendaknya jangan terburu-buru itu dianggap sebagai sebuah kampanye atau pencitraan. Itu adalah bagian dari upaya untuk membentuk masyarakat yang sadar informasi,” pesannya. Media Mainstream Tetap Dipercaya
Pada bagian lain, Presiden Jokowi mengungkapkan, hasil penelitian trust barometer 2018 media konvensional atau media arus utama, tetap lebih dipercaya jika dibandingkan dengan media sosial, dengan rincian pada tahun 2016, tingkat kepercayaan kepada media konvensional sebesar 59 persen dibanding 45 persen untuk media sosial, tahun 2017 sebesar 58 persen dan 42 persen untuk media sosial, tahun 2018 sebesar 63 persen, sementara media sosial 40 persen. “Masyarakat semakin ke sini semakin tidak percaya kepada media sosial,” tegasnya. Menurut Presiden, pada era digital yang diikuti perkembangan masif
Ketua Dewan Pers Deklarasikan Kembali Kemerdekaan Pers Surabaya, Laras Post – Pada era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti saat ini, peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 nasional hendaknya menjadi momentum mendeklarasikan kembali kemerdekaan pers dan meneguhkan kembali Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo mengatakan, seluruh insan pers perlu meneguhkan kembali ketaatan pada kode etik jurnalistik, serta menjadikan peringatan HPN 2019 di Surabaya sebagai momentum mendeklarasikan kembali kemerdekaan pers. Menurut Yosep dalam lima tahun terakhir, idelialisme pers dalam menyampaikan kebenaran telah dicemari oleh hoaks. “Ini menjadi tantangan tersendiri bagi insan pers untuk menjadi verifikator dengan menyajikan fakta kepada masyarakat,” ujarnya pada puncak acara Peringatan HPN 2019 di Grand City Convex, Surabaya, Sabtu (9/2/2019). Ia mengatakan, wartawan berkewajiban bersikap independen, memberitakan peristiwa dan fakta sesuai hati
nurani dan menghasilkan berita yang akurat sesuai kondisi obyektif peristiwa yang terjadi. Pers, lanjut Yosef, harus menjadi pembimbing dan wasit yang adil sekaligus pengawas yang teliti pada pelaksanaan Pemilu 2019. “Tidak sebaliknya menjadikan pemain yang menyalahgunakan kepentingan masyarakat terhadap informasi yang mereka butuhkan,” terangnya. Lebih lanjut Yosep mengatakan, untuk meneguhkan ketaatan pada KEJ serta meningkatkan profesionalisme wartawan, Dewan Pers sejak tahun 2010 mulai melakukan verifikasi
media dan wartawan. Hingga tahun 2019, lanjut Yosef, ada 2.400 media yang telah terverifikasi dan 15 ribu wartawan yang lulus uji kompetensi. “Ini dilakukan demi mewujudkan progesi insan pers yang profesional,” tegasnya. Untuk meningkatkan profesionalisme wartawan, menurut Yosef, insan pers terus berupaya menyesuaikan diri dengan UU 40 tahun 1999 tentang Pers dan memenulis standar perusahaan yang ditetapkan. “Peningkatan profesionalisme wartawan
Berita Bersambung hal 11....
media sosial, masyarakat disajikan berlimpahnya informasi. “Setiap orang bisa menjadi wartawan, bisa menjadi Pemred, kadang menciptakan kegaduhan. Ada pula yang membangun ketakutan dan pesimisme,” ujarnya. Di tengah suasana seperti ini, lanjut Presiden Jokowi, insan media arus utama justru sangat dibutuhkan, untuk menjadi rumah penjernih informasi. “Dibutuhkan menyajikan informasi yang terverifikasi, dibutuhkan untuk menjalankan peran sebagai communication of hope, dan dibutuhkan untuk bisa memberikan harapan-harapan besar kepada bangsa kita Indonesia,” tegasnya. (her, sg)
Kawal Independensi Pers Nasional Surabaya, Laras PostPemerintah menjamin prinsif kemerdekaan dan independensi pers nasional. Hal itu ditegaskan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. “Saya sebagai Menteri, selalu berdiri yang paling depan yang menjaga tidak ada keputusan turunan dari UU Pers Nomor 40 yang berupa peraturan pemerintah maupun peraturan menteri. Independensi pers kita jaga bersama-sama,” tegasnya saat Konvensi Media Massa di Surabaya, Jumat Menkominfo Rudiantara (8/7/2019). Menurut Rudiantara pers harus bisa beradaptasi dengan dinamika digitalisasi yang tidak bisa dihindari. Salah satu bentuk adaptasi yang perlu dilakukan berkaitan dengan perkembangan teknologi digital adalah mengubah proses bisnis. Menteri Kominfo menjelaskan, model bisnis lama dalam industri pemberitaan biasanya ada pemilih media dari daerah atau dari manapun mendirikan perusahaan. “Simpan uang, dilihat siapa yang besar sahamnya paling besar dialah yang kendalikan perusahaan,” ungkapnya. Sementara model bisnis baru yang sejalan dengan digitalisasi terdapat pergeseran atau perubahan. Menurut Menteri Kominfo model digital memisahkan antara kepemilikan dengan investasi. “Investor masuknya memperkuat, sehingga founder share-nya jadi minoritas tetapi pengendalian masih ada di founder. Inevstor paling masuk jadi komisaris,” terangnya.
Berita Bersambung hal 11....
Pemerintah Batalkan Pemberian Remisi Prabangsa Surabaya, Laras Post - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya membatalkan remisi untuk I Nyoman Susrama, terpidana pembunuh wartawan Radar Bali, AA Gde Bagus Narendra Prabangsa. Presiden Jokowi mengatakan, pembatalan remisi untuk I Nyoman Susrama dilakukan setelah mendapatkan masukan dari masyarakat pers dan mempertimbangkan rasa keadilan masyarakat. “Sudah diputuskan, sudah saya tanda tangani untuk dibatalkan,” ujarnya di sela-sela acara, Sabtu (9/2/2019) di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. Kepala Negara menegaskan,
sebelum pembatalan dilakukan, presiden telah memerintahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly untuk menelaah dan mengkaji kembali pemberian remisi pada Susrama. Sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah menyampaikan hal itu, ketika wartawan mempertanyakan, pembatalan remisi terhadap pembunuh Prabangsa. “Sudah saya tanda tangani,” ungkanya saat peringatan Hari Pers Nasional 2019, pada Sabtu (9/2/2019) di Surabaya.
Berita Bersambung hal 11....
Sejumlah wartawan saat melakukan orasi cabut remisi pembunuh wartawan.