Penerbit: PT. LARAST PENA NUSA INDAH PERS
Laras Post
@Laraspost
EDISI 110
TH. VI / 12 - 25 MARET
2018
RP. 5.000 (LUAR KOTA +ONGKOS KIRIM )
website : www.laraspostonline.com
Email : redaksilaraspost@gmail.com
Pemerintah Bagikan Hak Pengelolaan Hutan
Tekan Konflik dan Ketimpangan Lahan
Kapolri Apresiasi Brigadir Nur Ali Yogyakarta, Larast Post – Kapolri Jendral (Pol) Tito Karnavian mengapresiasi Brigadir Nur Ali Suwandi yang merawat ratusan anak-anak yatim piatu. Brigadir Nur Ali Suwandi yang bertugas di Kapolri Jenderal Tito Karnavian kesatuan Provost Polda DIY itu, membuat Rumah Singgah Bumi Damai untuk merawat dan membina ratusan anak-anak yatim piatu. Kapolri mengatakan, yang dilakukan oleh Brigadir Ali bisa menjadi contoh bagi anggota Polri lainnya, terutama tentang ketulusan untuk menolong sesama. “Saya terus terang menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Brigadir Nur Ali,” ujar Kapolri, Minggu (11/3/2018) saat berkunjung ke Rumah Singgah Bumi Damai. Di Rumah Singgah Bumi Damai yang dikelola oleh Brigadir Nur Ali Suwandi ini, terdapat 117 anak yatim dan fakir miskin. Lebih lanjut Kapolri menyatakan, apa yang dilakukan Brigadir Nur Ali Suwandi, akan dapat menginspirasi anggota polisi lainnya, untuk melakukan kebaikan dan pengabdian kepada masyarakat. “Saya merasa puas. Ada satu orang yang bisa menjadi contoh bagi Polisi. Bukan hanya bagi Polda DIY, tetapi bagi Polri,” ungkap Kapolri. (her)
FOTO: BPMI
Presiden Joko Widodo
Tuban, Larast Post - Guna mengurangi konflik, ketimpangan lahan, mengurangi pengangguran, dan kemiskinan masyarakat sekitar hutan, pemerintah sedang melaksanakan Program Perhutanan Sosial. Untuk itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk terus membagikan hak pengelolaan hutan kepada masyarakat tani sekitar hutan. Presiden Jokowi menga takan, pemerintah saat ini terus membagikan
hak pengelolaan hutan, sehingga diharapkan dapat mendongkrak perekonomian rakyat. “Saya selalu kejar terus Menteri Kehutanan untuk segera membagi-bagikan hak pengelolaan,” ujarnya saat menyerahkan Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial bagi rakyat, pada Jumat (9/3/2018),
di Desa Ngimbang, Tuban, Jawa Timur. Pada kesempatan itu Presiden menyerahkan SK Perhutanan Sosial sebanyak 13 SK untuk petani di tiga Kabupaten yakni Bojonegoro, Blitar, dan Malang, seluas 8.975,8 Ha bagi sebanyak 9.143 Kepala Keluarga (KK). Presiden meminta agar hak pengelolaan hutan tidak hanya diberikan kepada pengusaha, tapi harus lebih banyak diberikan kepada rakyat.
“Jangan dibagi-bagi ke yang gede-gede terus, yang kecil ini segera dibagi sebanyakbanyaknya,” tegasnya. Lebih lanjut Presiden mengungkapkan, sebelumnya telah dibagikan tambak seluas 80 hektar kepada petani dan petambak di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. “Ada 11.000 hektar tambak besar, sekarang diambil alih un t u k dib ag ik a n k ep ada masyarakat di sana, baik petani maupun petambak. Tapi baru
Presiden Ancam Copot Menteri Jika Gagal Capai Target
Presiden Jokowi me ngatakan, sudah memerintah Sofyan Djalil agar menyelesaikan target tahun ini sebanyak 7 juta sertipikat. “Kalau enggak bisa 7 juta saya ganti, saya copot, saya copot menterinya,” tegasnya, saat menyerahkan sertipikat hak atas tanah untuk rakyat, pada Kamis (8/3) sore, di Alunalun Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Jakarta, Larast Post - Guna memberikan pelayanan publik yang berkualitas, wajar dan adil, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melakukan kerja sama dengan Ombudsman Republik Indonesia (ORI). Perjanjian Kerjasama ditanda-tangani oleh Dirjen Penanganan Masalah, Pemanfaatan Ruang, dan Tanah R. B. Agus Widjayanto dan Anggota ORI yang menangani bidang pertanahan Ahmad Alamsyah Saragi, pada Kamis (8/3/2018) di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, disaksikan oleh 34 Perwakilan Kantor Wilayah BPN dan Kantor Perwakilan ORI di seluruh Indonesia melalui siaran teleconference. Agus Widjayanto mengatakan, diharapkan acara penandatangan kerjasama tidak hanya berhenti di sini, namun yang lebih penting bagaimana mengimplementasikannya dari wujud-wujud perjanjian kerjasama tersebut, sehingga pelaksanaan berjalan efektif dan efisien. “Karena itu pelaksanaannya perlu dikomunikasikan lebih lanjut dengan penunjukan narahubung yang disepakati oleh Kementerian ATR/BPN dan ORI sehingga terjalin komunikasi yang lebih intensif guna mempercepat proses penanganan pengaduan masyarakat,” ujarnya. Agus menjelaskan, Kementerian ATR/BPN dan ORI akan meningkatkan koordinasi dengan menyediakan narahubung dalam penyelesaian laporan masyarakat. “Hal itu bertujuan untuk membentuk mekanisme
Berita Bersambung hal 11....
Berita Bersambung hal 11....
Berita Bersambung hal 11....
Seleb Nikita Mirzani Umroh Bersama Suami? Menteri ATR/BPN, Sofyan Djalil
saat mendampingi Presiden Joko Widodo menyerahkan 3.000 sertipikat tanah, pada Minggu (11/3/2018) di Gedung Pertemuan Radian Kabupaten Cirebon. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengancam akan mencopot Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/ BPN) Sofyan Djalil, jika gagal menyelesaikan target sertipikasi 7 juta bidang tanah pada tahun
ini.
NCW Berharap Pelaksana ATR/BPN Tetap Berhati Hati Pasca menyebarnya foto, Nikita Mirzani dan pengusaha Dipo Latief, kini beredar kabar yang menyebutkan keduanya akan melaksanakan ibadah umroh bareng. Ketika hal ini ditanyakan, Niki mengaku akan berangkat umroh, pada bulan depan. “Insha Allah, kalau nggak ada halangan,” ungkapnya, pada Senin (12/3/2018) di Jakarta Selatan. Bahkan Niki mengungkapkan, umroh bersama pasangan terbaik adalah merupakan mimpinya sejak lama Menanggapi hal ini, Niki tak membantah dan malah cerita kalau umrah bersama pasangan adalah mimpinya selama ini. “Niki mau umrah bareng biar sama-sama doa apakah ini sudah pilihan tepat,” akunya. Menelah jawabannya, mungkinkah Niki saat ini sudah melangsungkan pernikahan?.
Berita Bersambung hal 11....
Jakarta, Larast Post – Network for Corruption Watch (NCW) berharap Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), tetap melaksanakan prinsip kehatiahatian, meski target sertipikasi tanah terus melonjak sejak pelaksanaan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Ketua NCW C Herry SL menyebutkan, sejak program PTSL digulirkan oleh Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, target penerbitan sertipikat terus meningkat beberapa kali lipat, sehingga jajaran Kementerian ATR/BPN harus ekstra kerja keras. Ia menjelaskan, sebelumnya penerbitan sertipikat hanya 500.000 per tahun, namun sejak program PTSL bergulir pada 2017,
Berita Bersambung hal 11....
Tingkatkan Pelayanan Kementerian ATRBPN Gandeng Ombudsman
Sofyan Otimis Target Tercapai
Cirebon, Larast Post – Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sof yan Djalil, optimis jajaran dapat menyelesaikan target Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Sofyan menyebutkan, sertipikasi tanah di wilayah Provinsi Jawa Barat akan rampung pada 2023 nanti. “Mudah mudahan nan ti semua tanah sudah bersertipikat,” ungkapnya
80 hektar dari 1.000 hektar yang ada,” ungkapnya. Presiden menegaskan, lahan tambak yang belum dibagikan harus segera diserahkan kepada petani. “Cepat jangan ditundatunda dan itu saya ikuti terus. Saya cek kemarin 80 hektar yang dibagi itu dipakai untuk tambak udang. Jangan dipikir setelah saya datang dari sini, tidak akan ke sini lagi, pasti ke sini,” janjinya.
Presiden Jokowi secara drastis menaikan target penerbitan sertipikat menjadi 5 juta, kemudian pada 2018 ini naik menjadi 7 juta sertipikat, dan terus meningkat menjadi 9 juta sertifikat pada 2019. Apalagi, lanjut C Herry SL, ada sanksi pencopotan jabatan dari Presiden Jokowi, mulai dari Kepala Kantor hingga Menteri, jika target tersebut tidak tercapai. “Tentunya ini menjadi tekanan tersendiri bagi jajaran Kementerian ATR/BPN dalam melaksanakan program PTSL,” ujar C Herry SL, kepada Larast Post, pada Sabtu (10/3/2018) di Kantornya di bilangan Cipayung Jakarta Timur. Pegiat anti korupsi yang juga pemerhati masalah agraria ini mengaku khawatir
Berita Bersambung hal 11....
Ketua Umum NCW, C. Herry SL.