@lampostonline, @buraslampost
www.lampost.co
Bawaslu Ingatkan KPU soal Tender
T E R U J I T E PERC AYA
Pekan Olahraga Provinsi
(Porprov) VII Waktu pelaksanaan
B
ADAN Pengawas P e m i l u ( B awa s l u ) Lampung mengindikasi sejumlah aturan yang dilanggar KPU Lampung dalam tender logistik Pilgub Lampung. Mereka meminta lembaga penyelenggara pemilu itu menjelaskan dasar hukumnya. “Sudah kami kaji soal tender logistik pilgub ini. Indikasi pelanggarannya ada,” kata Ketua Bawaslu Lampung Nazarudin, Jumat (28/2). Menurut Nazarudin, dalam PKPU 9/2010 tentang Pedoman Penyusunan Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah menjelaskan tender pengadaan logistik pilgub paling lama dilakukan 45 hari sebelum pemungutan suara. Sementara di Perpres 70/2012 dilakukan tahapan demi tahapan, termasuk pengumuman, pendaftaran, dan pengambilan dokumen pengadaan hingga berakhir di pengumuman pemenang. “Untuk itu kami surati KPU untuk minta klarifikasi,” kata dia. Ketua Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu Lampung Fatikhatul Khoiriyah mengatakan KPU harus menjelaskan alasan melakukan tender yang tidak sesuai dengan aturan karena itu akan menjadi salah satu objek gugatan di Mahkamah Konstitusi. “Kami sudah konsultasikan ini ke Bawaslu Pusat. Untuk itu KPU harus bisa memberikan jawaban. Selama me reka mau bertan,” ujarnya.
Marak tulisan di media sosial di Lampung, salah satu perusahaan percetakan telah mencetak logistik itu. Salah seorang pimpinan perusahaan percetakan di Lampung yang juga ikut mendaftar mengaku pihaknya sudah mengetahui siapa calon perusahaan yang bakal memenangkan lelang KPU itu. “Perusahaan dari luar Lampung, kalau dilihat dari spesifikasinya,” kata dia.
17 Perusahaan Anggota KPU Lampung, Edwin Hanibal, mengatakan saat ini sudah ada 17 perusahaan yang mendaftar untuk lelang logistik pilgub. Dia juga memastikan tidak ada permainan dalam tender logistik Pilgub Lampung. “Pendaftarnya sudah banyak,” kata Edwin di kantornya kemarin. Ia juga mengaku KPU difitnah sudah mengondisikan pemenang tender logistik surat suara pilgub. Hal itu menjadi bagian konspirasi untuk merusak citra dan menjegal KPU menggelar pilgub bareng pemilu legislatif. “Masyarakat enggak usah percaya sama gosip, orang baru ditayangin di LPSE itu (tender),” kata dia. Dihubungi terpisah, penanggung jawab CV Tawakal Rolland membantah perusahaannya sudah mulai mencetak surat suara pilgub. “Kami sudah membaca pengumuman lelang untuk pilgub. Kami melihat persyaratan dan tidak bisa memenuhinya,” kata Rolland yang juga wakil ketua Kadin Lampung itu. (CR11/U1)
fathulmuin@lampungpost.go.id
facebook.com/lampungpost
Tulangbawang, Way Kanan
Lamteng
Lampura
Metro
Lambar Tanggamus
28 Februari—7 Maret 2014
Lamtim
Bandar Lampung Pringsewu
Lamsel
Jumlah peserta 15 kota/kabupaten Medali yang diperebutkan 1.022, terdiri dari 282 emas 282 perak 448 perunggu
24 Hal.
No. 13069
i TAHUN XXXIX
Terbit Sejak 1974
Rp.3000
Bandar Lampung atlet 327 ofisial 92 Lampung Barat atlet 222 ofisial 95 Lampung Selatan atlet 367 ofisial 139 Lampung Tengah atlet 219 ofisial 68 Lampung Timur atlet 193 ofisial 101 Lampung Utara atlet 166 ofisial 64 Mesuji atlet 157
ofisial 74
Metro atlet 258
ofisial 61
Pringsewu atlet 229 ofisial 84
KPU Lampung harus menjelaskan alasan melakukan tender tidak sesuai dengan aturan karena hal itu akan menjadi salah satu objek gugatan di MK. Fathul Muin
sabtu, 1 maret 2014
Pesawaran atlet 138 ofisial 80 Pesisir Barat atlet 24 ofisial 34 Tanggamus atlet 140 ofisial 44 Tuba Barat atlet 172 ofisial 82 Tulangbawang atlet 270 ofisial 116 Way Kanan atlet 127 ofisial 38
Jumlah atlet 3.009 ofisial 1.172 Cabang olahraga yang dipertandingkan 18 Atletik, basket, bulu tangkis, bridge, balap motor, catur, gulat, judo, karate, kempo, pencak silat, sepak bola, sepak takraw, taekwondo, tenis lapangan, tenis meja, tarung derajat, voli
Data diolah Lampung Post/Grafis, FAHMI
Porprov VII Jalan Menuju PON 2016 AJANG Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) merupakan kawah candradimuka menguji kemampuan para atlet kota/ kabupaten di Lampung. Dari sinilah nanti Lampung mendapat atlet terbaik yang akan menjadi duta di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat 2016. “Inilah yang harus kita sadari, Porprov dilaksanakan untuk menguji coba kemampuan atlet dari kabupaten/ kota. Tidak ada gunanya menang kalau atletnya beli,” ujar Gubernur Sjachroedin Z.P., saat membuka Porprov VII di Stadion Raden Intan, Kalianda, Jumat (28/2) malam. Gubernur mengakui meski sulit menyaingi kekuatan atlet Pulau Jawa, Lampung
bertekad menjadi yang terbaik di luar DKI, Jabar, Jateng, DIY, dan Jatim. “PON sebe lumnya kita peringkat delapan. Lampung juga sudah melahirkan atlet-atlet tingkat nasional, bahkan internasional,” kata dia. Sjachroedin juga meminta kepala Dinas Pendidikan serta kepala Dinas Pemuda dan Olahraga untuk gencar menggelar event-event olahraga guna menciptakan atlet berbakat yang siap mengukir prestasi pada PON dua tahun mendatang. Sementara itu, Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza m e n g at a k a n P o r p rov V I I di Lampung Selatan mempertandingkan 18 cabang olahraga dengan mempere-
butkan 1.009 medali, terdiri dari 282 emas, 282 perak, dan 445 perunggu. “Porprov di kabupaten kami ini diikuti 15 kabupetn/kota dengan jumlah atlet 3.009, dan ofisial 1.127 orang,” ujarnya. Kemeriahan pembukaan multi- event olahraga dua tahunan ini diawali atraksi marching band 150 mahasiswa Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat, diikuti defile peserta dari kontingen kabupaten/ kota, maskot Porprov berlambang sapi sebagai unggulan Lamsel. Pembukaan juga dimeriahkan artis Ibu Kota, seperti Doyok dkk., Irma Borneo, Siska “KDI”, Odi Agam, dan Ada Band. (KRI/O1)
Warga OKI Bentrok, Lima Tewas LIMA orang tewas akibat bentrokan antarwarga Desa Sungai Ceper dengan warga Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungaimenang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), kemarin. Bentrokan yang terjadi di Dusun Tangsi, Desa Sungai Ceper itu diduga dipicu rebutan pengamanan lahan sawit PT Selapan Jaya Permai oleh dua kelompok warga. Menurut seorang warga, selama ini lahan perusahaan itu dijaga kedua kelompok tersebut, baik kelompok dari Gajah Mati maupun Sungai Ceper, sebagai tenaga keamanan perusahaan. Belakangan, kedua kelompok tersebut mulai bersitegang.
Bentrok berawal saat truk milik Nopen, warga Gajah Mati, akan masuk lokasi perusahaan, dihentikan kelompok Novel dari Sungai Ceper. Sempat terjadi ketegangan antara Novel dan sopir truk, kemudian kelompok Nopen datang ke lokasi. Selanjutnya, kedua kelompok itu terlibat sa ling tembak dan bacok. Kelompok dari Desa Sungai Ceper merupakan kelompok Novel, sementara dari Desa Gajah Mati adalah kelompok Nopen dan Embun. Berdasarkan informasi dari aparat kepolisian, korban tewas adalah Embun (30), warga Desa Gajah Mati yang mengalami luka
bacok dan tembak. Pria ini tewas dan mayatnya dibakar warga Sungai Ceper di tempat kejadian perkara (TKP). Korban tewas lainnya, Yono (40), warga Desa Sungai Somor; Samsri alias Meri (32) yang tewas akibat luka bacok. Sedangkan Novel (30), warga Sungai Ceper, luka bacok di sekujur tubuhnya dan dibawa ke sebuah rumah sakit. Dua korban tewas lainnya, yaitu Ken dan satu korban yang belum diketahui identitasnya, tetapi diperkirakan semuanya warga Desa Gajah Mati. Menurut informasi, keduanya tewas akibat luka tembak saat hendak mengevakuasi dua korban sebe lumnya, Embun dan Yono. (R3)
TAJUK
Kecerdasan Merawat Kail DAERAH ini cukup pandai membangun, tetapi hanya menyisakan sedikit kecerdasan untuk merawat hasil-hasil pembangunan. Pembangunan Kawasan Industri Lampung (Kail) contoh nyatanya. Kail sesungguhnya sebuah proyek cerdas 18 tahun sin DP. RAHARJO lam karena merupakan kolaborasi Pemerintah Pusat, pemerintah daerah, dan swasta. Kolaborasi itu diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1996 terkait penyertaan modal negara untuk pendiri an perseroan terbatas di bidang usaha kawasan industri. Nama perusahaan yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 1996 ialah PT Kawasan Industri Lampung. Komposisi saham terdiri atas Pemerintah Pusat 20,36%, Pemerintah Provinsi Lampung 20,36%, dan PT Lampung Sentosa Industrial Estate 75%. Modal Pemerintah Pusat sebesar Rp1,762 miliar. Letak PT Kail sangat strategis, hanya sepelemparan batu dari Pelabuhan Panjang. Lokasi persisnya di Jalan Ir. Sutami Km. 15, Desa Sindangsari, Tanjungbintang, Lampung Selatan, Lampung. Luas lokasi 301 hektare. Fasilitas pendukung yang dibangun mulai dari infrastruktur seperti jalan, jembatan, penyediaan air bersih, listrik hingga jaringan komunikasi yang memadai. Karena itulah, sejumlah perusahaan besar berskala nasional tertarik menempati kawasan itu. Harus jujur diakui bahwa Kail merupakan proyek gagal kare na ketidakmampuan merawatnya. Kondisi terkini, kawasan itu lebih tepat disebut sebagai daerah jin buang anak. Hanya ada sembilan perusahaan berada di dalam Kail, sedangkan 24 perusahaan lain berdiri di luar Kail. Harian ini, selama sepekan, menurun laporan pandang an mata kondisi terkini Kail. Diskusi yang digelar di kantor Lampung Post pada Kamis (27/2), menghadirkan wakil pemerintah, asosiasi, dan perusahaan yang berdomisili di PT Kail, menjadi forum curhat alias curahan hati pengusaha yang menjadi penderita. Kerusakan jalan amat parah telah menyebabkan laba per usahaan tergerus, maraknya kejahatan seperti begal di siang bolong, dan sejumlah perusahaan terpaksa menyewa jasa pengamanan untuk mengawal keselamatan karyawan. Ada lima ruas jalan di Kail dengan panjang 58 km, mulai dari Sutami, Bergen, Pugungraharjo, Sribhawono, dan Simpang Sribhawono. Dari total panjang jalan tersebut, 44,8% atau 26 km di antaranya rusak parah. Waktu tempuh dari Bandar Lampung sampai Kail bisa lebih dari tiga jam. Jika per kilometer jalan butuh dana perbaikan sebesar Rp2 miliar, jalan menuju Kail cuma butuh Rp52 miliar. Angka yang sangat kecil dibandingkan keuntungan yang diperoleh swasta maupun pemerintah. Adalah tugas pemerintah membangun infrastruktur jalan menuju Kail, bukan kewajiban swasta. Persoalan Kail bukan menyangkut uang, melainkan kecerdasan mengelola kawasan industri. Pengembangan Kail mestinya diarahkan untuk memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan wilayah, serta dapat melestarikan lingkungan hidup dalam rangka menyerasikan berbagai kegiatan. Semakin banyak investor menanam modal di Kail, pengangguran di daerah ini bisa berkurang, dan pemerin tah memetik keuntungan sangat besar lewat kontribusi perusahaan. Jangan biarkan saham Pemerintah Pusat dan provinsi menjadi saham mati. Kail menanti sentuhan kecerdasan gubernur terpilih. n