±
±
CMYK
± facebook.com/lampungpost @lampostonline @buraslampost
I
24 Hlm. rabu 4 febrUARI 2015
TERUJI TEPERCAYA
i TAHUN XL Terbit Sejak 1974 i Rp3000 No. 13393
www.lampost.co
±
Penunggak Pajak Disandera
Truk Penghancur Jalan
Perpajakan adalah isu keadilan, sehingga pembangkangnya telah melanggar keadilan dan itu sebuah kejahatan. Ezed Qyoko WP
P
ENUNGGAK pajak di Lampung disandera Kantor Wilayah Direk torat Jenderal Pajak (Kan wil DJP) Bengkulu-Lampung. Setidaknya, satu penunggak pajak diserahkan ke Kejati Lampung dan kini ditahan di LP Way Huwi. Satu lainnya sedang dalam pemanggilan terakhir untuk kemudian di lakukan penjemputan paksa. Keduanya, Deusti Setiadi--DS (41) sebagai direktur PT Keda ton Agri Mandiri (PT KAM) dan Siddik Purnomo--SP selaku komisaris PT KAM, diserahkan
“
Jika 13 orang ini dalam jangka waktu enam bulan tidak melunasi tunggakan, akan dilakukan penyanderaan.
±
Kanwil DJP ke Kejati Lampung, Selasa (3/2). Keduanya sejak awal telah diimbau Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Tan jungkarang dan ditegur untuk melunasi tunggakan, tetapi mereka tetap membangkang. Kepala Wilayah Direktorat Jen deral Pajak (DJP) Bengkulu-Lam pung Peni Hirjanto mengatakan pihaknya menyerahkan DS ke Kejati dengan sangkaan merugi kan negara hingga Rp6 miliar. Penyidikan terhadap DS telah dilakukan sejak Januari 2014 yang dituduh tidak menyetor pajak perusahaan distributor pupuk itu sejak Januari hingga S e p t e m b e r 2011. “Padahal,
perusahaan itu sudah tidak aktif beroperasi sejak Oktober 2011,” ujarnya saat konferensi pers di Kanwil DJP BengkuluLampung, Jalan Pangeran Emir M Noer No. 5A, Bandar Lampung, kemarin. Untuk SP, kata Peni, dituduh telah menyebabkan negara merugi Rp7,2 miliar. Namun, hingga kini tersangka belum memenuhi panggilan tanpa memberikan keterangan ke pada DJP Bengkulu-Lampung. “Ini buah dari kerja sama DJP Bengkulu-Lampung de ngan pihak Polda Lampung dan Kejati Lampung. Apabila seseorang melakukan tindak pidana perpajakan itu, sama dengan telah melakukan keja hatan,” kata dia.
Pencegahan Selain itu, Kanwil DJP Beng kulu-Lampung juga sedang menyidik satu tersangka lain nya di Lampung dan dua di Bengkulu. Kemudian, kan tor itu juga telah melakukan pencegahan terhadap 13 wajib pajak. “Jika 13 orang ini dalam jangka waktu enam bulan tidak melunasi tunggakan, akan di lakukan penyanderaan,” kata Kepala Bidang P4 (Pemeriksaan, Penyidikan, dan Penagihan Pa jak) DJP Bengkulu-Lampung Augus Hendra Simatupang, pada kesempatan sama. Kejati Lampung mengaku telah menahan direktur PT KAM, DS. Kasi Penuntutan Ke jati M Nursaitias mengatakan pihaknya telah menerima berkas tahap dua, yakni penyerahan tersangka dan barang bukti dari PPNS Dirjen Pajak. “DS langsung kami tahan di Rutan Way Huwi selama 20 hari,” ujar Nursaitias, kemarin. (BOY/U1)
Latihan Barcelona Minus Messi... Hlm. 17
n LAMPUNG POST/EZED QYOKO
PENGEMPLANG PAJAK. Tersangka pengemplang pajak, Deusti Setiadi (kiri), direktur PT Kedaton Agri Mandiri bersama karyawannya, keluar dari kantor Kejaksaan Tinggi Lampung, Selasa (3/2). Direktorat Jenderal Pajak Bengkulu- Lampung menyerahkan tersangka pengemplang pajak ke Kejati Lampung dan langsung ditahan di Rutan Way Huwi.
Sanksi Tilang Efektif Batasi Muatan Truk GUNA menghindari kerusak an jalan provinsi dan jalan nasional, Dinas Perhubung an Provinsi Lampung tidak mungkin melakukan razia uji coba kendaraan muatan berlebih dengan menunda keberangkatan kendaraan berulang-ulang. Sebab, uji coba itu menjadi bahan evaluasi Dishub untuk mencari solusi kepada ken daraan yang melintas dengan muatan berlebih. “Uji coba itu sekali, tidak mungkin berulang-ulang. Dari sana kami akan lihat apa kelemah an dan kekurangan kami,” kata Kepala Dinas Perhubung an Provinsi Lampung Albar Hasan, melalui sambungan telepon, Selasa (3/2) malam. Dari hasil uji coba dan evalua
si, satu-satunya cara untuk mengatasi masalah kendaraan muatan berlebih adalah dengan melakukan tilang. Namun, kata Albar, pihaknya masih terken dala masalah lahan parkir yang terbatas. “Kalau cuma tilang itu tidak jera. Sebab, tilang terus dibawa ke pengadilan paling juga bayarnya berapa, dan akan begitu terus berulang-ulang,” kata dia. Untuk itu, Dinas Perhubungan berharap nantinya kepala dae rah dapat bekerja sama dengan menyediakan lahan parkir un tuk kendaraan besar dan berat. “Kami harus bertindak keras. Kalau ditunda perjalanannya, dua atau tiga hari kan kapok, sudah berapa kerugian yang di terima oleh perusahaan karena penundaan itu,” ujar Albar.
Menurut dia, lahan parkir itulah menjadi satu-satunya media yang dibutuhkan untuk menindak tegas kendaraan. “Kalau tidak ada lahan parkir, kami tidak bisa berbuat apaapa. Kalau mau diturunkan barangnya, kami tidak dilatih untuk menurunkan barang. Kalau mau dipulangkan, sopir muter lewat jalan mana lagi, malah akan merusak jalan lainnya.” Untuk itu, Dinas Perhubung an meminta kepada pemang ku kepentingan untuk me nyiapkan lahan parkir. Dengan diberlakukan peraturan itu, diharapkan akan mengurangi kerusakan jalan dan jembatan yang ada di Lampung. “Kami memang harus bertindak keras,” kata dia. (*11/D1)
Banjir, Padi Bunting pun Berpaling ±
“Byurr... Kamu yang jaga. Coba kejar aku kalau bisa!......,” Teriakan seorang bocah ke pada beberapa sebayanya itu mengawali kemeriahan me nyambut air yang merendam tanaman padi di sawah Dusun Rantaumakmur, Desa Suka bakti, Kecamatan Palas, Lam pung Selatan, Minggu (1/1). Di air yang keruh kecokelatan itu, tawa mereka berbanding terbalik dengan para orang tua mereka, pemilik sawah yang harap-harap cemas. Hujan yang terus turun di sertai petir tak menyurutkan bocah-bocah bertelanjang dada itu bermain. Mereka tetap melompat dan berenang ke sana kemari. “Ayo geh, loncat sebelah sini. Mumpung airnya masih besar,” teriakan bocah lainnya. Sejak beberapa hari lalu, Sungai Way Pisang yang me luap menjebol tanggul pe nangkis sebagai benteng sawah warga. Akibatnya, air melelep
±
n LAMPUNG POST/ARMANSYAH
SAWAH TERENDAM. Anak-anak bermain di sawah yang terendam banjir di Dusun Rantaumakmur, Desa Sukabakti, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, Minggu (1/2). Akibat hujan sejak Sabtu (31/1) sore, seluas 250 hektare lahan sawah di dusun setempat terendam. kan ratusan hektare tanaman padi dan jagung. Kondisi itu membuat pemilik tanaman padi umur bunting yang menghampar itu pasrah. “Sungai Way Pisang mulai naik sejak Minggu (1/1) dini hari.
CMYK
±
TAJUK
Memang tanggul penangkis itu sudah jebol seminggu lalu. Karena belum diperbaiki, pas air kali meluap, ya sawah teng gelam,” kata Ibnu Hasan (47), warga setempat. Saat musim hujan, dusun itu
memang rawan banjir. Pada 2010, pernah terjadi banjir besar yang diakibatkan jalan utama dusun itu jebol. Dikatakan rawan, karena ja rak dengan aliran Sungai Way Pisang sangat dekat. Selain itu,
±
Sungai Way Pisang merupakan perpaduan menyatunya air aliran sungai yang berasal dari berbagai anak sungai di be berapa kecamatan. Yakni, dari wilayah Kecamatan Penenga han, Kalianda, dan Rajabasa. “Saya kalau semua daerah sudah hujan deras seharian, di sini sudah khawatir. Pasti akan ada kiriman air yang mengalir ke Sungai Way Pisang. Pada 2014 lalu juga pernah me rendam beberapa kolam ikan milik warga,” kata Ibnu. Jebolnya tanggul penangkis hingga menimbulkan ban jir dan merendam ratusan tanaman padi membuat para petani mejerit. Hal itu dirasa kan Sarno (51), petani se tempat yang lahan sawahnya terendam. Dia mengatakan kejadian tersebut merupakan kedua kalinya merendam padi miliknya dan petani lain. (R6)
SEGALA sesuatu yang melampaui batas pasti menimbulkan masalah. Kendaraan yang mengangkut muatan di atas kapasitas pun tidak da pat dijamin keselamatannya. Tidak hanya bagi kendaraan, angkutan berlebih dipastikan merusak jalan dan jembatan yang di lintasi. Di Lampung, dua tahun silam, Jembatan Way Besai di Kampung Banjarmasin, Way Kanan, jebol saat dilintasi truk pengangkut 45 ton batu bara. Kejadian serupa berulang di Lampung Tengah pekan lalu. Jembatan Lempuyangbandar di Way Pengubuan ambles se telah dilewati tronton yang mengangkut 70 ton baja. Jembatan yang dibangun 36 tahun silam itu patah di bagian tengah hingga melengkung. Seluruh kendaraan Bandar Lampung—Menggala dan sebaliknya dialihkan melalui empat jalur alternatif. Wajar Jembatan Lempuyangbandar roboh. Jalan lintas Sumatera tergolong tipe kelas II dengan jumlah beban yang diizinkan maksimal 43 ton, termasuk bobot kendaraan dan awak. Saat dilintasi truk dengan bobot angkutan hingga 70 ton atau hampir dua kali lipat dari kemampuan jalan, tak ayal jembatan seketika ambruk. Robohnya Jembatan Lempuyangbandar adalah puncak dari akumulasi lalu lintas kendaraan dengan muatan berlebih. Hampir setiap hari jalan lintas Sumatera di Lampung dilalui ratusan kendaraan berat. Secara kasat mata, dapat dilihat ba nyak di antara kendaraan itu mengangkut muatan berlebih. Selain merobohkan jembatan, truk dengan muatan ber lebih juga menghancurkan jalan. Data terakhir, untuk jalan nasional di Lampung sepanjang 1.159,573 km hanya 25% atau 296,487 km dalam kriteria baik, sedangkan untuk jalan provinsi, dari total panjang 1.702,81 km, hanya 33,19% dalam kondisi baik atau sepanjang 565,17 km. Untuk sementara, jalur Bandar Lampung—Menggala me mang bisa dialihkan melalui jalur alternatif. Namun, pengalihan rute hendaknya benar-benar sebagai alternatif karena kapasitas jalan di jalur tersebut masih di bawah jalan lintas Sumatera. Itu terbukti beberapa di antara jalur alternatif itu mulai jebol. Dalam jangka panjang, pengawasan tonase kendaraan harus menjadi prioritas untuk menyelamatkan infrastruktur di Lampung. Berapa pun banyak anggaran digelontorkan untuk rehabilitasi jalan menjadi tidak berguna jika tidak dibarengi dengan pengawasan yang ketat. Karena itulah, rencana Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo untuk menerbitkan Peraturan Gubernur ten tang Pengendalian Angkutan Barang harus didukung penuh semua pihak. Dukungan pemberlakuan pergub juga datang dari Komisi IV DPRD Lampung. Sudah saatnya pemerintah mengambil tindakan tegas agar kerusakan jalan dan jembatan di Lampung tidak semakin parah. Siapa pun yang melanggar layak diberi sanksi hukum setimpal karena telah merusak fasilitas umum. Disebut meru sak fasilitas umum karena dengan sengaja menghancurkan fasilitas yang dibiayai dari anggaran pemerintah. Pergub Pengendalian Angkutan Barang sangat mendesak dan penting untuk segera diberlakukan. Semua pasti mendu kung. Kepemimpinan daerah yang lemah tidak akan memberi dampak positif. Kepemimpinan yang kuat, berkarakter, dan benarlah yang mampu menyejahterakan masyarakat. n
±
oasis
Joging Ringan Perpanjang Umur SUATU studi menemukan bahwa joging ringan merupakan olahraga terbaik untuk hidup dan berumur panjang. Menurut peneliti an yang dilakukan Copenhagen City Heart Study, orang-orang yang tidak joging memiliki kemungkinan mati yang sama dengan orang-orang yang berolahraga dengan keras dan sering. Studi dilakukan berdasarkan penelitian terhadap 1.098 pelari dan 413 orang sehat yang tidak joging. Para peneliti kemudian mengakses catatan yang melacak durasi, frekuensi, dan kecepatan tiap individu yang melakukan joging. Hasilnya, peneliti menemukan bahwa individu yang melakukan joging selama 1—2,4 jam per minggu memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mati mendadak. Pe nelitian dilakukan selama 12 tahun dan diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology. (MI/R6)
n Armansyah
n BERSAMBUNG Ke Hlm. 5
±
±