Terbit Sejak 1974 Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999
www.lampost.co
I
I
DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG
KAMIS, 29 NOVEMBER 2012 NO. 12629 TAHUN XXXVIII
TERBIT 24 HALAMAN
I HARGA ECERAN : Rp3.000 KURS
Setiap triwulan, TKI asal Lampung mengirimkan uang Rp1 triliun... Hlm. 2
BURAS
BRT, Banyak Rute Tekor! “BRT itu singkatan bus rapid transit— angkutan penumpang cepat! Tapi yang cepat terjadi malah pemogokan karyawannya!” ujar Umar. “Karyawan mogok menuntut pelunasan gaji itu jauh dari perkiraan atas perusahaan dengan banyak bus yang diberi konsesi usaha yang luas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) sampai-sampai menggusur usaha (rute) bus DAMRI milik negara H. Bambang Eka Wijaya dan mempencundangi angkot maupun bus lama seperti Rajabasa—Panjang!” “Pejalan kaki juga kena, trotoar tempat mereka jalan dihadang tanggul halte BRT, kalau telanjur naik harus turun lagi karena tangga cuma sebelah lalu dipaksa ‘melipir’ dari pinggir jalan untuk melewati halte hingga terancam disambar kendaraan!” timpal Amir. “Dari mogok karyawan itu terkesan Pemkot selaku regulator kurang menyimak keandalan manajemen BRT yang diberinya kepercayaan melaksanakan kewajiban pemerintah dalam melayani transportasi publik!” Pemkot tegas “Belum lama beroperasi sumengontrol dah kesulitan keuangan, berarti proyeksi cashflow-nya ada tarif BRT seperti masalah!” tegas Umar. “Gejala ke arah itu sebenarnya sudah semula agar mencuat ketika BRT tiba-tiba warga tak mengutip lagi ongkos Pasar Tengah menuju Sukaraja kedirugikan. pada penumpang yang naik dari Rajabasa—padahal sebelumnya Rajabasa—Sukaraja sekali bayar dengan ongkos lebih mahal dari DAMRI untuk Rajabasa—Pasar Tengah! Karena bus DAMRI sudah disingkirkan, tanpa saingan BRT jadi seenaknya menetapkan tarif lebih berat ditanggung warga kota!” “Meskipun memperberat beban warga, tetap tak mampu menutupi cashflow yang jebol oleh banyak rute tekor (arti BRT dalam realitasnya) akibat terlalu ambisiusnya proyek BRT!” tukas Amir. “Ambisius, jumlah armada per rute terlalu besar dibanding penumpang! Kayaknya pengadaan bus tanpa survei besarnya penumpang! Konsekuensinya, jumlah bus yang harus dicicil ke bank terlalu besar, sebanding jumlah awak bus yang harus digaji!” “Tampaknya rasionalisasi perlu dilakukan, tapi rasionalisasi seperti apa yang harus dipelajari secara seksama oleh ahlinya!” tegas Umar. “Semisal Trans-Pakuan Bogor, salah satu rasionalisasinya dengan menggunakan bahan bakar jelantah ayam goreng dari banyak restoran di kota itu—ketimbang dibuang! Terpenting, Pemkot tegas mengontrol tarif BRT seperti semula agar warga tak dirugikan salah urus cashflow BRT!” ***
Add on: facebook.com/buraslampost
Follow on: @buraslampost
OASIS
Polusi dan Autis PENELITI kembali menegaskan polusi udara berkaitan erat dengan risiko autisme yang diderita anak-anak. Hal tersebut disimpulkan peneliti dari Universitas California Selatan (UCS) di Los Angeles, AS. Pemimpin penelitian, Heather Volk, bersama timnya meneliti tingkat kesehatan anak-anak yang tempat tinggalnya berdekatan dengan jalan raya yang ramai. Sebelumnya, para peneliti telah memahami polusi udara yang tinggi dapat berpengaruh terhadap perkembangan otak, tetapi tidak diketahui seberapa besar risikonya. Volk menemukan anak yang terpapar polusi tinggi sejak masa dalam kandungan hingga tahun pertama dalam kehidupannya memiliki tingkat risiko autis dua kali lebih banyak. Hasil itu kemudian dibandingkan dengan anakanak di California yang tidak menderita autisme. Volk pun membandingkan kualitas udara di luar dan dalam rumah dari tempat tinggal si anak. Selain polusi udara dari kendaraan bermotor, peneliti juga memperingatkan polusi di dalam ruangan serta asap rokok dapat menimbulkan risiko serupa. (MI/R-4)
Zaskia Adya Mecca diam-diam tengah mempersiapkan film terbarunya... Hlm. 16
Musim ini menjadi yang terakhir bagi Guus Hiddink sebagai pelatih... Hlm. 17
KAPANLAGI
AP/IVAN SEKRETAREV
PIALA AFF 2012
Gol Indah Andik Menangkan Timnas
1 US$ Rp9.608
RABU, 28 NOVEMBER 2012 SUMBER BI
BBM Subsidi Dinikmati Perusahaan BANDAR LAMPUNG (Lampost): Distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Lampung diduga bocor ke perusahaan perkebunan dan pertambangan.
ANTARA/PRASETYO UTOMO
INDONESIA KALAHKAN SINGAPURA. Selebrasi pesepak bola Indonesia, Andik Vermansah, usai mencetak gol ke gawang Singapura pada pertandingan babak penyisihan Grup B Piala AFF 2012 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (28-11). Indonesia menang dengan skor 1-0. KUALA LUMPUR (Lampost): Gol spektakuler Andik Vermansyah memberi kemenangan Timnas Indonesia atas Singapura pada laga kedua penyisihan Grup B Piala AFF 2012. Tim Merah Put i h pun mem bu ka pe luang maju ke semifinal. Kemenangan itu sekaligus memupus rekor tak pernah menang atas Singapura di ajang Piala AFF. Dari lima per temua n sebelu m nya, Singapura menang tiga kali dan imbang dua kali. Tambahan tiga poin membawa Indonesia memuncaki grup dengan mengumpulkan poin 4 setelah bermain i mbang 2-2 dengan Laos di laga pertama. Malaysia yang menang 4-1 atas Laos berada di posisi ketiga kalah selisih gol dari Singapura
yang turun ke urutan dua. Dengan posisi ini, persaingan berebut dua tiket ke semifinal kian ketat dan ditentukan hasil laga terakhir, Sabtu (1-11). Indonesia hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos. Pada laga d i Stad ion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, R a bu (28 -11) ma la m, Singapura sebenarnya tampil lebih dominan dan lebih ba nyak menguasai jalannya pertandingan. Mereka mampu menciptakan beberapa peluang walaupun b e lu m m a mpu me m b o bol gawang yang dikawal Wahyu Tri Nugroho. Keput u sa n pelat i h Ni l Maizar memasukkan Andik dan Bambang Pamungkas di babak kedua sangat tepat karena menam ba h daya
gedor. Hal tersbeut membuat bek Singpura bermain sedikit keras yang berakibat keluarnya kartu merah bagi Irwan Syah yang mendapat kartu kuning kedua dari wasit. T i ga men it menje l a n g laga usai, Andik melakukan aksi tendangan yang spek ta k u ler. Tendangan jarak jauh pemain Persebaya IPL tersebut melayang melewati jangkauan kiper Izwan Mahbud yang telanjur maju. Nil Maizar mengungkapkan rasa bangga atas performa dan semangat tinggi anak asuhnya. “Hasil baik ini harus disyukuri, saya bangga pada para pemain, mereka memperlihatkan semangat dan performa yang bagus,” kata Nil. (MI/O-2)
REGISTER 45
200-an Perambah Bangun Pos Keamanan MESUJI (Lampost): Sekitar 200-an perambah Register 45 Sungaibuaya, Mesuji, membangun pos keamanan untuk mengantisipasi pengusiran oleh pemerintah. Bangunan pos keamanan tersebut milik lembaga adat Megou Pak dan berfungsi untuk pemantauan keamanan. “Kata kawan-kawan yang bekerja di sana bangunan itu berfungsi untuk pos jaga. Mereka bilang itu atas perintah lembaga adat Megou Pak pimpinan Wanmauli,” kata NN, salah seorang perambah, saat berbincang di Kecamatan Pancajaya, Rabu (28-11).
Ia mengharapkan pengusiran yang akan dilakukan Kementerian Kehutanan dit u nda beberapa bu lan ke depan. Jika pengusiran dilakukan sekarang, banyak perambah yang merugi. NN menuturkan ia baru membeli lahan di kawasan register seluas 13 hektare dengan harga Rp3,5 juta/ha dan ditanami singkong. “Saya ingin sampai merasakan panen singkong. Tapi kalau diusir, saya anggap kalah judi,” ujarnya. Secara terpisah, Bupati Mesuji Khamamik menjelaskan Pemkab tinggal menunggu ins truksi dari Kementerian
Kehutanan untuk mengusir perambah dari kawasan register. “Saya mengharapkan secepat mungkin. Kalau ditunda-tunda terus dampaknya semakin besar,” ujar Khamamik. Direktur Jenderal Kehutanan dan Konservasi Hutan Kementerian Kehutanan Dahruri menegaskan penertiban perambah di Register 45 direncanakan pada November 2012. Namun, hingga 28 November belum ada tanda-tanda kawasan tersebut akan dikosongkan. “Semuanya sudah disiapkan, tinggal tunggu waktu yang tepat,” kata Dahruri via pesan singkatnya. (UAN/R-4)
Dugaan kebocoran distribusi tersebut semak in menguat setelah Pertamina mencabut pembatasan BBM bersubsidi. Tiga hari setelah kebijakan tersebut dikeluarkan, sampai Rabu (28-11) kelangkaan solar masih terjadi di sejumlah daerah. Padahal, Pertamina telah mena m ba h pasok a n 150 kiloliter (kl)/hari, dari kebutuhan normal Lampung 1.400 kl/hari menjadi 1.550 kl/hari. Harga solar nonsubsidi saat ini Rp10.800/liter, sedangkan solar su bsid i Rp4.500/liter, atau terdapat selisih Rp6.300/liter. Untuk menjamin distribusi BBM subsidi tepat sasaran, pemerintah mengeluarkan regulasi melalui Peraturan Menteri ESDM No. 12/2012 tentang Pengendalian Bahan Bakar Minyak, yang berlaku efektif terhitung sejak 1 September 2012. Salah satu isi peraturan tersebut, perusahaan pertambangan dan perkebunan dilarang meng g u na k a n BBM bersubsidi. Namun, Pemprov Lampu ng belu m bi sa mela ksanakan aturan itu karena tidak memiliki data akurat tentang jumlah kendaraan milik perusahaan pertambangan dan perkebunan. “Kami sudah minta data ke seluruh perusahaan sejak 9 September 2012. Tapi sampai sekarang tidak dikasih. Kami minta mereka proaktif dan transparan,” kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energ i Lampu ng P r i hatono, mel a lu i K as i Pengelolaan Migas Haryono Budi Santoso. Pendataan kendaraan milik perusahaan juga menjadi masalah di Dinas Perkebunan Lampung. “Kami sudah
Pasokan Solar Bersubsidi di Lampung
i nventar isasi kendaraan mi lik perusahaan perkebunan d i Lampung. Tapi masih belum lengkap,” kata Sekretaris Disbun Lampung Bambang G.S. Pemprov juga belu m memberikan tanda khusus bagi kendaraan milik perusahaan perkebunan. “Rencananya baru akan dipasang setelah berkoordinasi dengan Dinas Pertambangan,” ujar Bambang.
Tanda Khusus Berdasar data Distamben, di Lampung terdapat 190 perusahaan yang tersebar di 14 kabupaten/kota. Jumlah tersebut terdiri dari izin usaha pertambangan (IUP) operasi produksi k husus sebanyak 10 per usahaan dan IUP sebanyak 180 perusahaan. Lokasi perusahaan pertambangan terbanyak berada di Tanggamus, yakni berjumlah 35 perusahaan, disusul Lampung Barat (28) dan Lampung Selatan (27). Sementara data Disbun Lampung hingga 2010, di Lampung terdapat 40 perusahaan perkebunan yang tersebar di Tulangbawang 16 perusahaan, Lampung Tengah (9), kemudian Lampu n g Se l at a n , L a mpu n g Utara, dan Way Kanan masing-masing 5 perusahaan. Fuel Retail Marketing PT Pertamina Region II Lampung Deny Sukendar menjelaskan pihaknya sebagai operator hanya mengikuti realisasi pengawasan yang dilakukan Pemprov. “Jika t ida k ada tanda k husus, kami sebagai operator juga bingung, apakah kendaraan itu nonsubsidi atau subsidi,” kata Deny. (YAR/R-4) KELANGKAAN SOLAR... Hlm. 24
Kebutuhan normal
1.400 kiloliter/hari Kuota 2012
500.933 kiloliter Terpakai hingga Oktober
444.933 kiloliter Sisa kuota
56.000 kiloliter* Sisa kuota diperkirakan habis tanggal 8 Desember 2012
Usulan penambahan kuota
27.855 kiloliter Sumber: Pertamina dan Pemprov Lampung Grafis, FAHMI