lampungpost edisi 3 april 2013

Page 15

CMYK

±

rabu, 3 april 2013 LAMPUNG POST

CMYK

± Sunarto

INSPIRASI

Perjuangan saya untuk melanjutkan sekolah tidak mudah. Saya bekerja di rumah orang. Apa pun pekerjaan itu, saya mau. Yang penting, saya sekolah.

15

SUNARTO ±

±

Berjuang demi Pendidikan dan Karier DIA orang yang tidak sulit untuk ditemui. Dia juga dikenal akrab dan terbuka dengan semua elemen kampus, baik kepada mahasiswa maupun bawahannya. Saat ini dia pun menjadi salah satu orang yang berpengaruh di Universitas Lampung (Unila).

P

ria kelahiran Kotabumi 58 ta­ hun lalu ini merupakan se­ orang yang terlahir dari kelu­ arga petani. Sejak kecil Sunarto dididik oleh sosok ayah yang keras. Ayahnya selalu mengatakan hidup itu keras dan perlu perjuangan. Saat ibunya wafat, Sunarto masih duduk di bangku kelas VIII SMP. Narto, sapaan akrab bapak empat anak ini, terombangambing dengan kerasnya kehidupan, hingga dia bertemu dengan Marzuli Warganegara, seorang yang berpengaruh dalam hidupnya. Marzuli telah membantunya sehingga dia mampu melanjutkan dan lulus SMEA. Sunarto menghabiskan waktu kecilnya dengan banyak bermain layaknya anak kecil umumnya. Hobi memanjat pohon dan me­ ngonsumsi telur burung apa pun yang dia temui di atas po­ hon. Dia juga gemar menjala ikan hingga Narto dijuluki penjala ikan yang ulung. Hal itu setidaknya berpengaruh terhadap kecer­ dasan otaknya dalam pemenuh­ an protein. “Waktu kecil saya suka ma­ kan telur dari sarang burung yang saya panjati pohonnya. Saya juga suka makan ikan yang

saya jala sendiri dan juga makan daging hasil buruan ayah saya, seperti daging mu­ sang dan kijang. Mungkin karena banyak mengonsumsi itu, saya cepat sekali mengerti dalam belajar dan sangat berpengaruh ter­ hadap perkembangan otak saya.” Keahliannya menjala ikan membuat Mar­ zuli Warganegara mengajak Narto untuk tinggal di rumahnya. Sejak kecil, Sunarto memang hobi membaca dan mendengarkan radio sehingga kehausannya akan ilmu pengetahuan terus berlanjut. Sekalipun dia sempat putus sekolah ketika ibunya me­ ninggal, keinginannya untuk melanjutkan pendidikannya tidak pernah kendur. Sosok penurut dan jujur menjadikan keluarga Warganegara mengangangkat dia untuk tinggal rumahnya. Dia pun ber­ sedia untuk diperkerjakan di sana dengan kompensasi bisa melanjutkan sekolahnya. “Perjuangan saya untuk melanjutkan seko­ lah tidak mudah. Saya bekerja di rumah orang. Apa pun pekerjaan itu, saya mau. Yang penting, saya sekolah,” kata Narto. Tahun 1974, Sunarto hijrah ke Bandar Lampung melanjutkan pendidikan di SMEA Negeri 1 Tanjungkarang. Pilihan sekolah tersebut pun berdasarkan permintaan Bapak Marzuli Warganegara yang ingin mendirikan perusahaan, sehingga menyeko­ lahkan Sunarto pada SMEA dengan jurusan tatabuku (akuntansi). Semenjak SMEA, Sunarto memang sudah memiliki jiwa kepemimpinan, dia pun dipilih sebagai ketua OSIS. Dia sering berkelahi dengan siswa sekolah lain yang mengganggu teman-teman sekolahnya

yang didominasi wanita. Ketika kelas XII SMEA, Sunarto mulai bekerja di bagian pembukuan di perusa­ haan keluarga, PT Jaka Utama, hingga dia menduduki posisi manajer komersial. Dia bahkan diutus untuk mengikuti pelatihan di Lembaga Pendidikan Pelatihan Manajemen (LPPM) Universtas Indonesia pada 1980. Saat itu, dia bertemu J. Samoser, dosen Ekonomi Universitas Tanjungpura, yang merupakan titik balik Narto dalam memo­ tivasi dia untuk melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya. Satu kata dosen ekonomi itu yang Sunarto ingat hingga kini. “Ke de­ pan, kalau tidak sarjana, tidak akan dihargai. Orang yang sukses itu orang yang berilmu dan mempunyai kreativitas. Jangan hubungi saya kalau kamu belum menjadi sarjana,” kata Sunarto mengenang ucapan dosen itu. Pikiran Sunarto menerawang melihat sekitar. Dia melihat anak-anak yang meng­ gunakan jaket kuning (almamater UI), seperti dewa, bisa sekolah hebat. Saya harus bisa, harus. Itu yang dia pikirkan saat itu. Sepulang dari pelatihan enam bulan itu, kembali ke Lampung, dia mencari universi­ tas yang bisa dia lakukan sembari bekerja. Dia pun menjadikan Fakultas Hukum Unila dan menjadi pendaftar terakhir. Kuliah di ekstensi Hukum Unila dia lalui dengan tidak mudah hingga dia menemukan dilema untuk memilih terus melanjutkan kuliahnya atau keluar dari perusahaan tanpa pesangon. Tersadar akan pentingnya pen­ didikan, Sunarto putuskan untuk keluar dari perusahaan dan melanjutkan kuliahnya. “Sejak saya sekolah, saya sangat menghargai guru-guru saya. Saya tidak pernah sekalipun mencontek dan melakukan tindakan ke­ curangan lainnya. Saya enggak berani karena saya menghormati guru-guru saya. Nilai saya memang tidak istimewa, tetapi lebih baik jujur dan benar,” kata dia. (KARLINA APRIMSYTA/S-3)

Dekat dengan Anak Buah dan Warga Kampus

±

SUNARTO tidak pernah berpikir dia bisa dikukuhkan sebagai profesor pada 2008. Dia merupakan sosok yang mempunyai tekad luar biasa. Bersekolah di SMEA sambil kerja, kemudian kuliah S-1 ekstensi dengan tekanan persoalan hidup. Menyelesaikan S-2 yang hampir berhenti hingga dia berhasil mengin­ jakkan kaki meraih doktor di UI dan pulang pergi (Jakarta—Lampung) dengan prestasi cumlaude. “Setidaknya secara tidak langsung saya me­ motivasi teman-teman di Fakultas Hukum pada saat itu untuk melanjutkan studi doktor. Karena orang berpikir Sunarto yang biasa-biasa saja bisa kuliah di UI, cumlaude lagi,” kata dia. Pengalaman hidupnya ikut dengan orang lain, memotivasi Sunarto aktif dalam mem­ bantu orang lain yang kurang mampu, tetapi berpresetasi untuk layak disantuni. “Doa anak-anak yatim itu membantu kita. Oleh karena itu, saya selalu bilang kepada anakanak saya kalau mau ikut saya, jangan manja, jangan putus asa, dan jangan mentang-men­ tang bapak saya, jadi harus bekerja keraslah kalau ingin menjadi orang.” Pria pencinta wayang tersebut mengatakan bahwa dia tidak pernah komplain dengan anak buah. “Kalau anak buah salah, berarti saya yang salah dalam memimpin.” Dalam menghabiskan waktu senggangnya, tidak segan-segan Sunarto mencoba akrab dengan berbagai elemen masyarakat di Unila, termasuk menyopir truk sampah yang sering dia lakukan setiap Jumat. Suami dari Florina Wati itu berpesan semangat, tekad, dan keju­ juran harus selalu dilakukan dalam hidup. Harus berani melawan arus kalau sean­ dainya jalan yang kita lewati tidak sesuai kebenaran. Berbuat baik pada orang lain, bi­ arkan orang lain yang akan membalaskanya. Mulailah menanam kebaikan, berpikir yang baik, jangan rasis, dan jangan pernah dendam dengan orang lain. (KARLINA APRIMSYTA/S-3)

Saya Termotivasi dari Buku itu

±

±

KEPUTUSAN untuk mengejar gelar kanlah hal yang mudah. Depresi mata sarjana, menurut Sunarto, adalah kuliah, depresi ekonomi, dan tekanan keputusan yang tepat. Terbukti pada lainnya hingga dia pernah berpikir 1983, ketika perusahaan keluarga untuk berhenti kuliah. tempatnya bekerja menjadi besar dan “Saya bersyukur lulus pendidikan merekrut karyawan yang memiliki dengan susah payah. Saat itu saya gelar sarjana, terdapat pembeda gaji sudah punya empat anak dan semua yang signifkan dibandingkan kar­ saya bawa ke sana. Kalau saya tinggal, yawan yang loyal dengan perusahaan saya harus menghidupkan dua dapur dari awal. sehingga lebih baik saya bawa kelu­ Tahun terakhir dia lalui sebagai arga. Makan enggak makan saya bisa mahasiswa FH ekstensi Unila, ketika melihat mereka dan itulah yang men­ ujian komprehensif, Sunarto ditawar­ jadi motivasi terbesar saya berjuang kan pembimbingnya untuk mengajar hingga akhir menyelesaikan kuliah S-2 di fakultasnya dan seminggu kemu­ saya, yaitu istri dan anak-anak saya.” dian dia mendapatkan SK dosen luar biasa pada Biodata 1986. Nama : Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.H. “Saat saya menjadi do­ Tempat/Tgl. Lahir : Kotabumi, 12 Novomber 1954 sen luar biasa, honor saya Alamat : Jalan Sultan Haji No. 39 Sepangjaya, Kedaton masih Rp50 ribu/bulan, Pekerjaan : Pembantu Rektor III Unila sehingga untuk survive Istri : Hj. Florina Wati menghidupkan keluarga Anak : 1. Fania Virginasuri, S.P. saya dulu punya usaha 2. Fahrur Komar, S.H. 3. Ferari Khadavi, S.Kom. peternakan ayam. Namun, 4. Fauziyah Komalashinta, S.H., M.H. tidak lama kemudian saya Organisasi : berpikir ingin profesional 1. Ketua Umum DPW Pujakusuma menjadi dosen. Peker­ 2. Ko. Biro Hukum ICMI 3. Pembina Debus Lampung jaan itu harus ditekuni 4. Ketua Forum Masyarakat Peduli Pembangunan Lampung jangan terlalu banyak 5. Konsultan Hukum PT GMP dan Gula Putih Mataram 6. Dewan Pengawas PDAM cabang. Saya hentikan 7. Dewan Pakar Pendidikan Bandar Lampung usaha peternakan dan se­ Prestasi : rius dengan profesi dosen. 1. Tokoh Masyarakat dari Gubernur (2011) Padahal, saat itu sedang maju-majunya usaha pe­ Bermodalkan beasiswa BPPS dan ternakan ayam saya,” kata Pembantu Supersemar membantu finansial Su­ Rektor III Unila itu. Ketika pencangkokan dosen muda, narto dalam menyelesaikan kuliah. pada 1987 di Semarang, dia diha­ Sikapnya yang terbuka, dengan senang diahi buku oleh Sudarto. Dalam buku hati membantu siapa saja yang butuh itu terselip kata-kata motivasi yang bantuan, membuatnya dia memiliki tidak pernah dia lupakan hingga kini. teman-teman yang baik dalam me­ “Saudara harus ke Semarang, harus nyelesaikan permasalahanya hingga lanjutkan sekolah,” pesan itu. gelar M.H. dia raih dalam waktu 2 Singkat tetapi padat, buku itu meru­ tahun 3 bulan. pakan kenangan-kenangan terakhir Ketika pulang ke Lampung pada guru besar tersebut hingga akhirnya 1993, dengan membenahi kembali Sunarto pun bertekad melanjutkan hidupnya di Bumi Ruwai Jurai, dia magisternya di Universitas Dipone­ aktif dalam berbagai kegiatan di kam­ goro, Semarang, Jurusan Hukum dan pus, seperti koordiantor penerimaan Peradilan Pidana pada 1989. Kedekat­ mahasiswa baru, acara wisuda, dan an dia dengan Sudarto dimulai ketika kegiatan KKN. dia menjadi dosen muda di Unila. Pada Tahun 1997, dia mendapatkan Berkat keahliannya mengendarai kesempatan untuk melanjutkan kuliah kendaraan, Sunarto dipercaya dekan doktornya di UI. Sebelumnya, dia ragu FH ketika itu untuk menjemput tamu- untuk melanjutkan kuliahnya. Dia tamu dan berkesempatan lebih dekat berpikir akan sulitnya hidup, tetapi dengan orang-orang berilmu; para semua dia tekadkan. “Saya itu tidak guru besar yang bertandang ke Unila, punya jabatan apa-apa di Unila, tetapi saya berani sekolah hingga S-3,” kata salah satunya Sudarto. Menjalankan kuliah S-2 di Undip bu­ Sunarto. (KARLINA APRIMSYTA/S-3)

±

±

CMYK

±

CMYK

±

±


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.