Lampung Post Edisi Jumat, 30 September 2011

Page 4

Jumat I 30 September 2011

Lampung Post I 4

BANDAR LAMPUNG lintas Polda Tak Tambah Personel

BANDAR LAMPUNG—Kepolisian Daerah Lampung tak menambah personel sebagai langkah antisipasi pengamanan di tiga daerah otonomi baru (DOB), yaitu Pringsewu, Tulangbawang Barat, dan Mesuji, pascapemungutan suara, Rabu (28-9). Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih di Bandar Lampung, Kamis (29-9), mengatakan jumlah personel yang disiagakan saat ini masih cukup dan memadai untuk mengantisipasi keamanan pascapemungutan suara dan saat penghitungan. “Jumlah personel yang dikirimkan dan disiagakan polres setempat sudah termasuk antisipasi apabila terjadi kericuhan saat tahap penghitungan suara berlangsung,” kata dia. Selain itu, Kabid Humas Polda menambahkan kini pihaknya belum mendapat laporan dari Intelkam yang bertugas di lapangan tentang adanya potensi yang menimbulkan kerusuhan. (ANT/K-1)

2012, Pipa Gas Masuk Lampung BANDAR LAMPUNG (Lampost): PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mulai membangun pipa gas alam dari Labuhanmaringgai, Lampung Timur, ke calon lokasi kota baru Lampung melalui Jalan Ir. Sutami pada tahun depan.

Gelombang Bisa Satu Meter

BANDAR LAMPUNG—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan tinggi gelombang di perairan MerakBakauheni, Kamis, berkisar 0,3 meter—1,0 meter. Selain itu, cuaca di Selat Sunda bagian utara berawan, dan angin bertiup dari timur ke tenggara dengan kecepatan 5—15 knot. Gelombang di Selat Sunda bagian selatan berkisar 0,5 meter—2 meter, cuaca berawan, dan angin bertiup dari timur ke tenggara dengan kecepatan 10—20 knot. Di Selat Bangka bagian utara tinggi gelombang berkisar 0,5 meter—0,8 meter, cuaca berawan, dan angin bertiup dengan kecepatan 5—10 knot. (ANT/K-1)

DUGaan MalaPRaKtEK

3 Pria Tuntut BKKBN Kembalikan Kejantanan BANDAR LAMPUNG (Lam­ post): Tiga keluarga korban program vasektomi yang dige­ lar Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) Lampung menuntut keadilan. Sebab, usai divasektomi, ketiganya kehi­ langan kejantanan mereka. Ketiganya ialah Hendri (32), warga Gudangagen, Telukbe­ tung Selatan; Roni (42), warga Telukbetung Selatan; dan Luk­ man (52), warga Jalan Martadi­ nata, Telukbetung Utara. Hendri yang didampingi Minawati, istrinya, mengatakan awalnya dia bertemu dengan Mansyur yang mengaku petugas dari BKKBN Lampung. Saat itu Mansyur menawarkannya un­ tuk mengikuti program keluarga berencana (KB) laki­laki. Kemudian Mansyur men­ ceritakan KB laki­laki itu ha­ nya disuntik. Dan jika sudah mengikuti program ini akan diberi uang Rp100 ribu. Mendapat iming­iming itu, dia langsung menyetu­ jui. “Gimana enggak senang, wong cuma di suntik aja terus dikasih uang Rp100 ribu, ya senang lah,” kata Hendri kepada Lampung Post. Sementara Kepala Bidang Keluarga Berencana Kantor BKKBN Lampung Zaenal Alfin dan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat BKK­ BN Lampung Halim tidak

berada di tempat saat akan dikonfirmasi. Menurut Syah­ rul P.S., kabid Advokasi BKK­ BN Lampung, ia juga tidak bisa menjelaskan masalah itu karena itu bukan bagiannya. “Kami tidak bisa memberi­ kan penjelasan masalah ini, karena ini bukan kewenang­ an saya. Pak Zaenal dan Pak Halim yang berwenang di sini juga sedang tidak ada di tempat,” kata Syahrul. Tiga keluarga yang merasa menjadi korban program vasektomi yang digelar BKK­ BN Lampung tahun 2009 lalu itu mengaku sudah menem­ puh berbagai cara untuk memperoleh keadilan. Ketiganya sudah melapor­ kan ke Poltabes Bandar Lam­ pung dan ketiganya juga su­ dah divisum. Namun, penga­ duan dengan nomor SPTL/ B1/1590/VI/2009/SPK/TEBES BALAM itu mendapat jawab­ an pengembangan penyelidik­ an kasus itu tidak terbukti. “Padahal, alat vital yang kami miliki sudah tidak berfungsi lagi. Begitu juga dengan kondisi tu­ buh kami, semakin hari semakin sakit. Kami hanya berharap kepada Bapak Mansyur selaku petugas lapangan dan Bapak Putra Alam selaku petugas pro­ gram dari BKKBN bertanggung jawab,” kata dia, diamini kedua korban lainnya. (LOH/K-2)

KEPEnDUDUKan

Sosialisasi ‘e-KTP’ Dipertanyakan BANDAR LAMPUNG (Lam­ post): Sosialisasi kartu tanda penduduk (KTP) elektronik atau e-KTP yang masih for­ malitas ditengarai menjadi penyebab belum banyaknya warga Bandar Lampung me­ manfaatkan fasilitas tersebut. “ S o s i a l i s a s i n ya t i d a k menyeluruh ke semua masyarakat sehingga mere­ ka kurang mengerti manfaat yang didapat jika meng­ gunakan e-KTP itu. Mereka belum tahu apakah baik atau buruk,” kata dosen FISIP Unila, Abdul Syani, Kamis (29­9), menanggapi masih sedikitnya warga daerah ini yang memanfaatkan fasilitas itu sejak dicanangkan 22 September lalu. Program KTP elektronik adalah program lanjutan dari penggunaan komputerisasi pembuatan KTP. Menurut Syani, program komputeri­ sasi pun belum berjalan mak­

simal karena masih terjadi kesalahan dalam pembuatan kartu keluarga dan lain seba­ gainya. Tetapi pemerintah su­ dah melaksanakan program yang baru. Hal ini pun akan berpenga­ ruh terhadap SDM yang be­ lum terlalu mampu menanga­ ni program baru tersebut. “Ya inilah ciri­ciri negara berkembang, hasratnya besar, maunya tinggi, tapi SDM eng­ gak menguasai,” ujarnya. Selain itu, Syani menam­ bahkan permasalahan sum­ ber daya manusia (SDM) yang menangani program e-KTP, dari awal sosialisasi sampai pelayanan pembuat­ an harus menjadi perhatian pemerintah. Bila perlu, SDM tersebut dikursuskan dalam mengurus e-KTP. K e mu d i a n t i n g katkan pendapatan (gaji) SDM yang menangani pelayanan KTP elektronik tersebut. (MG5/K-1)

n LAMPUNG POST/SYAIFULLOH

DUGAAN MALAPRAKTEK. Lukman (52), Hendri (32), dan Roni (42) mengadukan nasib mereka ke Lembaga Independen Investigasi dan Kontrol Hukum Bandar Lampung, Rabu (28-9). Ketiga pria yang didampingi istrinya masingmasing itu mengaku telah menjadi korban malapraktek vasektomi program BKKBN Lampung.

anGKUtan Massal

BRT Hadir, Trayek Angkot Dialihkan BANDAR LAMPUNG (Lam­ post): Berdasarkan data tahun 2005, jumlah angkutan kota di Bandar Lampung mencapai 2.736 unit. Seiring berjalannya waktu, jumlah angkot di Ban­ dar Lampung per September 2010 tinggal 1.892 unit. Artinya, ada pengurangan signifikan jumlah angkot. Hal ini disebabkan habisnya masa izin trayek dan tidak lagi diper­ panjang (data dalam tabel). Tenaga Ahli Pemkot Ban­ dar Lampung I.B. Ilham Malik mengatakan jumlah itu kini bah­ kan jauh berkurang. Berdasarkan data yang dimiliki, jumlah angkot kini kurang lebih 1.000 unit. Menurut dia, berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, dari sekitar 2.800 unit angkot pada 2009, berkurang menjadi sekitar 1.000 angkot pada 2011. Terkait dengan substitusi dari tiga angkot menjadi 1 BRT, Ilham menjelaskan itu merupakan formulasi lama. “Kami semula memang mem­ formulasikan adanya sekitar 300 angkot yang masa izin trayek habis digantikan 100 bus,” kata dia, Kamis (29-9). Namun, dengan adanya pengalihan trayek, terutama trayek fider, formulasi itu berubah. Artinya, trayek utama menggunakan bus, trayek fider tetap menggunakan angkot. “Saat ini kebutuhan angkot untuk trayek fider masih dalam

penghitungan,” ujar dia. Terkait dengan panjang jalan di Bandar Lampung yang hanya 900,320 km dengan 728,920 km jalan aspal, opera­ sional BRT pada awalnya akan mengalami kemacetan dan itu tidak mungkin dihindari. Akan tetapi, hal itu tidak

nakan angkutan umum. Hal itu untuk mengurangi kemacetan di Bandar Lampung dengan kondisi panjang dan lebar jalan relatif tak bertambah. Terkait dengan adanya per­ mintaan beberapa warga agar 10% BRT dikhususkan untuk perempuan, Ilham berharap

Data Angkutan Kota (Angkot) per September 2010 Jurusan

Jumlah (Unit)

2005

340 195 200 161 241 50 4 245 226 72 102 23 3 30

485 450 275 225 378 50 0 298 275 100 110 35 20 35

1.892

2.736

Tanjungkarang-Rajabasa Tanjungkarang-Sukaraja Sukaraja-Srengsem Tanjungkarang-Garuntang Tanjungkarang-Teuku Umar Tanjungkarang-Jalan P. Tirtayasa-Ir. Sutami Tanjngkarang-Jalan Ryacudu-Ir. Sutami Tanjungkarang-Kemiling Tanjungkarang-Sukarame Tanjungkarang-Permata Biru Tanjungkarang-Samratulangi Pasar Cimeng-Lempasing Rajabasa-Jalan Pramuka-Kemiling Sukaraja-Lempasing

Total

Sumber: Pemkot Bandar Lampung

boleh dijadikan alasan untuk tidak mengembangkan sistem angkutan umum. Dan tinggal bagaimana mengurangi jum­ lah orang yang naik kendaraan pribadi beralih ke BRT. “Ini tugas berat dan panjang, tapi harus dilakukan,” kata Dosen Fakultas Teknik Universitas Bandar Lampung (UBL) itu. Ke depan juga akan dibahas soal tempat peletakan ken­ daraan pribadi untuk wilayah tertentu dan pemilik menggu­

Pemkot dan Organda menga­ komodasi usulan itu. Namun, memang harus dilihat berapa persen jumlah penumpang perempuan. “Kalau memang sepertiga dari penumpang BRT adalah perempuan, bisa saja hal itu dilakukan. Tentunya akan lebih mudah setelah sistem tiket seper ti busway Jakarta diberlakukan. Untuk tahap awal, sistem tiket masih kon­ vensional,” kata Ilham. (KIM/K-1)

Menurut Kepala Dinas Per­ tambangan Lampung Prihar­ tono, PGN telah menyelesaikan studi kelayakan dan studi bis­ nis pembangunan pipa gas di Lampung. Kini perusahaan itu tengah menyelesaikan izin pembangun­ an pipa gas di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Lampung serta Kemen­ terian ESDM di Jakarta. Proyek pembangunan pipa gas ini dijadwalkan selesai dan mulai beroperasi pada 2014. “Kemungkinan izin selesai akhir Desember. Kalau izin sudah selesai, Januari 2012 sudah bisa dimulai pembangunan fisiknya,” kata Prihartono usai menghadiri coffee morning Pemprov di Hotel Sheraton, Kamis (29­9). Rencananya, pipa gas ini digunakan untuk menyalurkan gas PGN ke wilayah permu­ kiman di kota baru dengan pasokan gas alam 5 ribu—10 ribu MMBTU. Prihartono menjelaskan gas alam itu akan digunakan untuk keperluan rumah tangga di kota baru, karena pemasangannya dipastikan lebih mudah dan murah daripada pembangun­ an di daerah perkotaan seperti Bandar Lampung. Pasalnya, jalur pipa gas harus ditanam di kedalaman tertentu. “Kalau di Bandar Lampung agak sulit. Sedangkan di kota baru kan pembangunan jaring­ an gasnya bisa disesuaikan dengan pembangunan fisik di sana,” ujar dia.

Cepat Terealisasi Prihartono berharap pem­ bangunan pipa gas ini segera terealisasi, karena gas alam dari PGN bisa langsung digunakan melalui pipa dan keran, tidak melalui tabung, sehingga lebih hemat dan aman. Beberapa daerah di Sumatera Selatan, ujar Prihartono, sudah mulai menggunakan gas alam dari PGN dengan biaya yang lebih hemat dibandingkan menggunakan elpiji. Awalnya, PGN hanya akan membangun pipa gas dari dua pintu masuk di Lampung, yaitu pintu masuk dari Way Jepara dan Labuhanmaringgai, Lampung Timur. Kemudian melintasi Selat Sunda hingga ke Pulau Jawa. Namun, Pemprov Lampung meminta PT PGN memberi kontribusi ke Lampung dengan membangun pula pipa gas ke kota baru. Sebelumnya, Guber­ nur Lampung Sjachroedin Z.P. menyatakan elpiji dari PGN akan disalurkan ke rumah warga melalui pipa dan tidak perlu menggunakan tabung. Dengan sistem ini, biaya pembelian gas oleh masyarakat bisa dihemat dan keamanannya terjamin. “Untuk itu, kami masih menjajaki kemungkinan kerja sama dengan perusahaan elpiji negara. Jika ada kerja sama, kebutuhan elpiji di Lampung bisa tercukupi dengan sistem yang aman dan lebih murah,” kata Sjachroedin. (LIN/K-2)

KaRYa JURnalistiK

Adian Juara III Menulis Lebaran nan Ceria BANDAR LAMPUNG (Lam­ post): Wartawan Lampung Post Adian Saputra meraih juara III Lomba Menulis Lebaran nan Ceria yang diadakan blog Kompasiana periode 24 Agustus—4 September. Seperti dikutip dari laman da­ ring Kompasiana kemarin, naskah Adian yang berjudul Idulfitri, Journalist of Duty? dipilih men­ jadi juara III. Juara I diraih bloger Winarto lewat tulisan Lebaran Tak Bertakbir: Ketidaksempurnaan yang Menyempurnakan. Sedangkan juara II diraih Kompasianer Choiron dengan tulisan berjudul Jangan Cari Ketupat di Madura Sekarang. Juara pertama mendapat ha­ diah laptop MacBook Air 11, juara II memperoleh iPod Nano 8 GB, dan juara III mendapat iPod Shuffle 2 GB. Dari keterangan portal Kompasiana, selain tiga pemenang, juri juga memilih tujuh peme­

nang hiburan yang mendapat hadiah kartu Flazz Kompas. Selama periode lomba, juri memilih 555 naskah yang masuk. Adapun kriteria, selain cerita yang menarik, juga ting­ kat keterbacaan oleh pengun­ jung Kompasiana. Tiga peme­ nang teratas rata­rata tulisan­ nya dikunjungi 500 pembaca dan masuk headline. Selain lomba ini, administra­ tor juga akan mengumumkan beberapa hasil lomba lain­ nya, seperti Blogshoptips edisi Agustus, Cerita Kemerdekaan, dan Ramadan Ceria. Menurut Administrator Kompasiana yang juga jurnalis Kompas.Com, Iskandar Zulkarnain, jumlah bloger di Kompasiana mencapai lebih dari 80 ribu orang. “Tapi kurang dari 2.000 yang setiap hari aktif meng­ unggah tulisannya di blog ‘keroyokan’ ini,” kata Iskandar di blog tersebut. (KIM/K-1)

KElistRiKan

KLP Siwo Mego Minta IUKU Dihidupkan Lagi BANDAR LAMPUNG (Lampost): Koperasi Listrik Perdesaan Sinar Siwo Mego (KLP SSM) meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mener­ bitkan kembali izin usaha kelistrikan umum (IUKU) yang dicabut Gubernur Lampung pada awal Mei lalu. Kepala Dinas Pertambangan Lam­ pung Prihartono mengatakan KLP SSM sudah mengirimkan surat permohonan kepada Gubernur Sjachroedin Z.P. Namun, karena dalam surat tersebut belum terlalu jelas akan digunakan untuk apa, Pemprov masih mengkaji kemungkinan diterbitkan atau tidak IUKU KLP SSM.

“Informasinya sih mereka ingin mem­ bangun pembangkit listrik, dan listriknya dijual ke PLN. Untuk mewujudkan hal itu, Pemprov tidak bisa sendiri. Harus berkonsultasi dengan pusat,” kata dia di Hotel Sheraton, Kamis (29­9). Prihartono menjelaskan proses menjual listrik ke PLN cukup rumit. KLP SSM harus mengurus dulu izin eksplorasi untuk mendapat energi yang bisa digu­ nakan sebagai pembangkit listrik, seperti panas bumi, gas, air, dan lainnya. Jika listrik yang dihasilkan dalam jum­ lah besar dan akan dimasukkan dalam listrik tegangan tinggi milik PLN, izinnya harus langsung ke Pemerintah Pusat.

Namun, jika listrik yang dihasilkan dalam jumlah kecil dan hanya bisa digunakan untuk keperluan sederhana di tingkat kabupaten/kota, izinnya bisa dari provinsi, tapi tetap harus ber­ koordianasi dengan pusat. “Tapi sampai sekarang kami belum jelas mau bagaimana usaha mereka. Jadi masih panjang jalannya. Yang jelas, seluruh warga negara yang memenuhi persyaratan sah­sah saja mengajukan IUKU,” kata dia. Untuk diketahui, IUKU KLP SSM telah diputus Gubernur pada 31 Mei 2011 dengan SK bernomor G/350/B.IV/ HK/2011. Dengan SK tersebut, usaha

KLP SSM menyalurkan listrik PLN ke tiga daerah yakni Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Metro disetop. Sebanyak 72 ribu pengguna listrik di tiga daerah itu beralih menjadi pelanggan PLN. Namun, hingga satu tahun ke de­ pan, PLN masih menyewa jaringan listrik milik KLP SSM sambil menunggu pem­ bangunan jaringan baru PLN selesai. PLN dikabarkan menggelontorkan biaya yang tidak sedikit untuk mem­ bayar sewa jaringan milik KLP SSM. Biaya sewa yang sempat dilontarkan PLN mencapai Rp1,2 miliar/bulan. PLN berharap dari nilai tersebut yang dibayar tunai hanya 20%. (LIN/K-1)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.