lampungpost Edisi 2 september 2012

Page 1

±

±

CMYK

± Terbit Sejak 1974 Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

www.lampungpost.com

i

i

DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG

minggu, 2 september 2012 No. 12541 TAHUN XXXVIIi

±

Polisi menangkap anggota DPRD Lampung Tengah Mochtar M.S. karena sabu-sabu..... HLM. 3

liga inggris

Arsenal dan Liverpool Bidik Kemenangan untuk tiga poin,” kata Jenkinson di situs res­ mi Arsenal. Tapi tugas Lukas Po­ dolski dkk. di Anfield tidak akan mudah. Li­ verpool yang belum memetik kemenangan dari dua laga perdana di Premier League dipastikan tidak ingin diper­ malukan di hadapan pendu­ kungnya sendiri. “Liverpool adalah klub ambisius, dan aku yakin mereka tidak akan bermain bertahan untuk membidik satu poin. Semoga itu men­ jadi laga terbuka dan mung­ kin itu akan menjjadi keun­ tungan kami,” kata pemain berusia 20 tahun itu. “Akan menjadi sebuah penegasan dari tekad kami jika menang di sana. Liver­ pool adalah klub besar, tapi kam i hanya fok us pada per ma i nan dan semoga dapat melakukannya se­ perti yang dibutuhkan dan mendapat tiga poin,” kata dia. (O-1)

Siaran langsung GlobalTV, Minggu (2-9) Pukul 19.30 WIB

Liverpool (4-2-3-1)

±

25-Reina, 2-Johnson, 37-Skrtel, 16-Coates, 3-Enrique, 8-Gerrard, 33-Shelvey, 24-Allen, 7-Suarez, 31-Sterling, 29-Borini

Pelatih

Luis Suarez

VS

Arsenal (4-2-3-1) 24-Mannone, 25-Jenkinson, 5-Vermaelen, 4-Mestesacker, 28-Gibbs, 8-Arteta, 2-Diaby, 27-Gervinho, 19-Cazorla, 9-Podolski, 12-Giroud

Pelatih

Arsene Wenger

Lukas Podolski

±

n AP/Grafis, FAHMI

BURAS

Teroris Vs Polisi Perang di Solo! “SETELAH penembakan yang me­ newaskan Bripka Dwi Data Subekti di Pos Polisi Singosar­ en, Kamis malam, Jumat malam, po­ lisi menyergap te­ ro­ris di Jalan Vete­ ran, Solo!” ujar Umar. “Malang nian, rompi antipelu­ ru Bripda Suherman dari Densus 88 jebol diterjang peluru teroris! Berarti sampai detik itu polisi kalah 0-2 dari teroris! Untunglah dalam lanjutan penyergapan itu akhirnya polisi ber­ hasil revans, menembak tewas dua terduga teroris, Farhan dan Mukhlis, skor jadi 2-2!” “Perang teroris versus polisi di

±

n DOK

Pelengkap Mudik

n LAMPUNG POST/MG3

MAKANAN KHAS. Sejumlah pekerja melayani pengunjung yang membeli oleh-oleh khas Lampung di salah satu toko di Bandar Lampung, Sabtu (1-8). Setiap daerah memiliki makanan khas yang dijadikan buah tangan. Meskipun ada di semua daerah, keripik, kemplang, kopi Lampung masih mempunyai kekhasan.

Setelah puas merayakan Lebaran di kampung, para pemudik merasa tidak lengkap jika kembeli ke tanah peran­ tauan tanpa membawa oleh-oleh. “Setiap pulang mudik, teman-teman kerja dan tetangga selalu tanya mana oleh-oleh dari Lampung. Kemplang dan keripik manjadi oleh-oleh khas Lam­ pung. Setiap mudik saya selalu bawa kemplang dan keripik,” kata Wasis, saat membeli oleh-oleh di Jalan SokernoHatta, Bandar Lampung, pekan lalu. Wasis sudah tiga tahun bekerja di sebuah pabrik otomotif di Bekasi. Pria asal Gunungsugih, Lampung Tengah, ini selalu membawa oleh-oleh khas Lampung saat pulang dari mudik. Ia membeli 20 bungkus kemplang dan keripik. Dua jenis makanan ­r ingan ini akan ia bagikan kepada rekan kerja dan tetangga di Bekasi. “Beli kemplang dan keripik paling mudah di sini. Jadi, enggak perlu be­ lanja khusus. Harganya juga murah. Jadi, enggak ngeberatin kantong, hehe,” kata Wasis, sambil bersiap mengenda­ rai sepeda motor menuju Bakuheni. Pemud i k la i n nya, A r i menga k u membeli keripik dan kemplang untuk teman dan tetangga di Tangerang.

±

n IKHSAN DWI NUR SATRIO

Kemplang Lampung

Setiap daerah memiliki makanan khas yang layak dijadikan buah tangan. Meskipun ada di semua daerah, keripik, kemplang, kopi, Lampung masih punya kekhasan.

Brendan Rodgers

i HARGA ECERAN : Rp3.000

Amartya, Kresna, Lanita, dan Regina mewawancarai Kapolres Metro AKBP Agoes Soejadi.... HLM. 13

PT Chevron Geothermal berkomitmen mengembangkan energi panas bumi di SuohSekin­cau, Lampung Barat... HLM. 9 n M.LUTHFI

LONDON—A rsenal mempu nya i m i si khusus saat melawat ke A n f ield d i Pre­ mier League akhir pekan ini. Mereka membidik tiga poin untuk mengamankan kemenang­ a n per t a ma nya. Beg it u lawannya Liperpool ingin b e r te k ad me nu ndu k a n lawannya. Sudah dua laga dijalani The Gunners di Premier Leag ue. Tapi kedua nya bera k h i r i m bang tanpa gol. Setelah diimbangi Sun­ derland, Arsenal kembali mengakhiri laga dengan skor kacamata saat mela­ wan Stoke City. Carl Jenkinson berharap Arsenal bisa membukukan kemenangan pertamanya saat menghadapi Liverpool di Anfield, malam ini (2-9). “Anfield adalah tempat y a n g lu a r bi a s a u nt u k bermain sepakbola, kami semua tidak sabar menan­ tikannya, dan kami main

Terbit 24 Halaman

“Kemplang dan keripik sudah jadi ma­ kanan khas dari Lampung. Makanan ini yang mudah dibawa sebagai oleholeh,” kata dia. Pria asal Tulangbawang ini menga­ ku tiap pulang mudik selalu membawa oleh-oleh bagi teman kerja. Ia sudah bekerja selama dua tahun di sebuah pabrik panel di Tanggerang. “Kebetul­ an lewat toko yang jual oleh-oleh ma­ kanya saya mampir ke sini,” kata Ari saat membeli kemplang dan keripik di bilangan Panjang. Ari bersama puluhan pemudik lain, terlihat membeli oleh-oleh di dekat Lapangan Baruna, Panjang. Hampir di sepanjang jalan dekat lapangan ini, berjejer penjual oleh-oleh khas Lampung seperti keripik, kelanting, dan kemplang. Bukan hanya pemudik yang membawa kendaraan roda dua, pemudik yang menggunakan mobil pun terlihat mam­ pir dan membeli oleh-oleh. Rahmat, warga Telukbetung, memi­ l i h k ue ba ng k it u nt u k d ijad i k a n oleh-oleh ke Yogyakarta. Kue manis yang pecah ketika dikunyah ini khas Lampung dan hanya ada di Lampung. “Selain keripik, saya kirim juga kue bangkit yang khas Lampung dan cuma

di toko ini,” kata dia, saat ditemui di salah satu toko manisan di bilangan Telukbetung. Selain makanan, dia pun terkadang memeli tapis sebagai oleh-oleh. “Kalau tapis kadang beli di Bakauheni. Waktu itu karena ketemu tapis di sana, jadi langsung beli. Kalau di Bandar Lampung belum tahu tempat belinya,” kata dia. Menurut dia, mudah untuk mene­ mukan sentra penjualan oleh-oleh di Lampung. Namun, dia belum tahu tentang kaus khas Lampung yang juga banyak dijual untuk oleh-oleh. “Saya belum tahu kalau ada kaus khas Lam­ pung,” kata dia. Sementara itu, Edison menjadikan sambal sebagai oleh-oleh. Sambal udang dalam menjadi salah satu ma­ kanan khas Lampung. “Kadang saya juga krim pempek untuk oleh-oleh ke Bandung,” kata dia. Menurut DIA, makanan lebih cocok di­ jadikan oleh-oleh karena harganya yang tidak terlalu mahal. Kalau beli tapis kan mahal. “Untuk orang-orang yang spesial, ya bisa juga kita kirim tapis untuk oleholeh,” ujar warga Garuntang ini. Edison merasa mudah mencari oleholeh khas Lampung. Pengemasannya pun sudah bagus, dengan menggu­ nakan alumunium foil. Sementara itu, dia belum tertarik membeli kaus untuk oleh-oleh. (PADLI RAMDAN/M-1) Berburu... Hlm. 14

TERORISME

Jaringan Teror Solo Terkait Filipina JA K A RTA (Lampost): Pol r i mem a s t i k a n du a ter du ga teroris yang ditembak mati di Solo merupakan bagian dari jaringan teroris di Filipina. Mes k ipu n bera ng gota k a n kelompok pemuda, jaringan teroris itu lebih berbahaya. “Itu bagian dari jaringan yang ada di Filipina,” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anang Iskandar di Jakarta, Sabtu (1-9). Menurut Anang, jaringan itu juga be­ rada di balik penembakan pos polisi di Solo sejak 17 dan 18 Agustus, penembakan yang akhirnya menyebabkan tewas­ nya petugas jaga pos polisi Pla­ za Singosaren Solo Bripka Dwi Data Subekti, Kamis (30-8). Pada Jumat (31-8) malam, di Jalan Veteran, Solo, Jawa Tengah, Densus 88 Polri menggerebek dan menembak mati dua ter­ duga teroris, yakni Farhan (19) dan Muchsin (19). Densus 88 juga menangkap Bayu Setiawan alias Bayu Setiono di Karang­anyar, Jawa Tengah. Dalam baku tem­ bak, satu anggota Densus 88 tewas, yakni Briptu Suherman tertembak di bagian perut. Sebuah sumber menyebut­ kan, Farhan adalah bagian dari gerakan A bu Sayaf di Filipina. Dia disebut masih memiliki hubungan dengan terpidana teroris Abu Umar alias Muhammad Ikhwan yang merupakan tokoh kunci dari kelompok Jihad Abu Umar. Abu Umar divonis 10 tahun penjara oleh PN Jakarta Barat pada Mei silam. Farhan diduga sebagai eksekutor penembakan atas diri Aipda Dwi Data Subekti. Sementara itu, pengamat terorisme Mardigu Wowiek Prasantyo menilai kelompok ini lebih berbahaya karena memi­ liki keahlian menembak. “Mereka ini kelompok pe­ marah, mereka berbahaya. Se­pengetahuan saya, kelom­ pok yang dilatih di Moro seki­ tar 100—200 orang. Mereka lihai menggunakan senjata, karena itu lebih berbahaya,” kata Mardigu. Mardigumengatakanke­lompok ini termasuk dalam kekuatan muscle atau termasuk eksekutor, bukanlah kelompok brain atau otak yang strategis. (U-3)

H. BAMBANG EKA WIJAYA Solo, di mana teroris dengan senjata api (granat dan pistol) menyerang lebih dulu beruntun 17, 18, dan 30 Agustus!” sambut Amir. “Maka itu, kalau Densus 88 Jumat malam me­ nemukan teroris dan menyergap, bisa dikata gerakan polisi cukup cepat menyingkap misteri teror di Solo! Tersisa pekerjaan rumah polisi soal rompi Suherman bisa jebol, siapa pemasoknya, masalah tendernya!” “Hal baru yang perlu disimak ada­ lah modus baru teroris melakukan serangan ke pos polisi dengan sen­ jata api!” tegas Umar. “Malah saat menyerang pos polisi Singosaren, pelaku dibonceng sepeda motor te­ mannya, turun mendatangi Bripka Dwi Data di pos dan menembaknya dari jarak dekat!” “Begitulah! Meskipun modus baru, sebenarnya aksi itu mirip

CMYK

teroris melakukan serangan bala­ san ke Polsek Hamparan Perak, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu!” timpal Amir. “Modus ini lebih efektif mengarah ke sasaran, seper­ ti di Solo targetnya polisi, meskipun jumlah korban dan ‘gema terornya’ tak sebesar teror dengan bom!” “Tapi sama saja, teroris tetap ter­ oris, harus bisa diungkap sebelum melancarkan aksinya yang fatal!” tegas Umar. “Seperti kasus Solo, meskipun bisa diungkap setelah penembakan mematikan pada Brip­ ka Dwi Data, seharusnya sudah bisa dibuka sejak aksi beruntun 17 dan 18 Agustus! Jadi itu dasar sebagian orang menyebut dalam kasus Solo intelijen polisi kurang cepat! Hal mana juga membuat Presiden SBY sempat menyatakan kalau perlu diturunkan pasukan TNI untuk mengatasi teror di Solo!”

±

“Karena itu, penumpasan teroris di Solo itu bisa disebut sebagai lang­ kah awal mengatasi teroris dengan modus baru!” timpal Amir. “Modus baru ini dengan sasaran terpilih, susah ditebak siapa target berikut­ nya! Untuk itu, cara menangkal paling efektif adalah siaga penuh semua jajaran baik polisi maupun satuan yang bisa jadi simbol kekua­ saan negara! Sebab, salah satu mo­ tif teroris adalah untuk mengubah model negara dan pemerintahan­ nya!” *** Add on: facebook. com/buraslampost

Follow on: @buraslampost

LAMPUNGPOST .COM n Redaksi

(0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

±

±

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.