lampungpost edisi 29 september 2012

Page 22

CMYK

I

22

CMYK

Daerah

LAMPUNG POST

SABTU, 29 SEPTEMBER 2012

PASAR DAERAH

Pedagang Los dan Lapak Minta segera Dipindah SE PU T I H B A N YA K ( L a m post): Ratusan pedagang los dan lapak meminta segera dipindahkan ke lokasi pasar daerah Seputihbanyak yang baru. Pasalnya, selain tempat berdagang saat ini sudah tak layak, pembang unan los dan lapa k yang bar u selesai sebelum peresmian pasar itu. Terk a it per m i ntaa n it u , Sek reta r i s K a bupaten (Sek kab) Lamteng Adi Erl iya nsa h sela k u ket ua t i m pem bang u nan pasar me n i njau lok a s i , K a m i s (27-9), didampingi sejumlah pejabat, di antaranya A si sten Bidang Pem bangunan A. Azhar, Kepala Bappeda Nasi r A .T., da n Kabag Hukum Supri. Sek k a b La mteng meminta pengembang PT Griya Artha Pareca (GAP) untuk benar-benar memperhatikan salur an pembuangan ai r. “Saya harap saluran pembuangan air di pasar ini benar-benar berfungsi. Sebab, lancarnya air adalah sa la h sat u fa k tor uta ma

kebersi han l i ngkungan p a s a r,” uja r ny a. “ K a l au pasar bersih dan nyaman semua masyarakat yang ada di dalamnya akan senang.” Menden ga r it u , ma n ajer teknik PT GAP, Indra, mengaku pihaknya sudah mempersiapkan dengan tepat. “Air limbah pasar akan k a m i bua ng pada empat t i t i k d a n k e mu n g k i n a n keci l saluran tersum bat. Sekarang ini kami sedang kejar penyelesaian pembangunan blok, los, dan areal parkir. Ini untuk memenuhi permintaan pedagang los dan lapak yang ingin segera dipindahkan.” Ad i Erl iyansah mengata k a n, “ K ita l i hat du lu du a m i n g g u i n i ap a k a h semua sa ra na it u suda h siap. Sebelum memindahkan pedagang kami akan cek kembali, sebab bukan ha nya i n i pasa r percontoh a n , me l a i n k a n de m i kenyamanan pedagang dan pengunjung,” ujar dia saat ditanya tentang keinginan pedagang. (DRA/D-3)

PEMBANGUNAN

Dana Pemberdayaan Masyarakat Dinaikkan 

M ET RO ( La mpost): Da na kegiatan kelompok masyarakat (pokmas) yang d iper u nt u k k a n pem berdayaan masyarakat akan dinaikkan nilainya. Alasannya, proyek pemberdayaan masyarakat jauh lebih baik dibanding hasil pekerjaan rekanan. Hal itu disampaikan Wali Kota Lukman Hakim, usai per temua n denga n pa ra pamong (RT/RW dan tokoh masyarakat), Rabu (25-9) ma l a m , d i r u ma h d i na s Camat Metro Pusat. Peningkatkan dana untuk kegiatan di kelompok-kelompok masyarakat (pokmas) yang semula dialokasikan Rp12,6 miliar dalam APBD 2012, pada 2013 menjad i Rp15 miliar. Lukman mengatakan keg iatan pok mas har us te rus dipertahankan karena memiliki dampak positif. Kegiatan yang akan didanai pokmas selain fisik, juga

untuk ekonomi kerakyatan dan sosial budaya. “Justru semestinya yang diharapkan dengan kegiatan pokmas, hasi l peker jaan nya lebih baik daripada jika diserahkan kepada rekanan,” kata dia. Terkait keluhan keterlambatan pencairan, Lukman memastikan tak sampai lagi ada kendala itu. “Jadi jangan sampa i ter jad i ada dana yang dipersulit pencairannya,” ujarnya. Data di Bappeda setempat keseluruhan 22 kelurahan yang ada di Metro mendapat kan gelontoran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) atau ya ng lazi m d i sebut dana pokmas masing-masing untuk setiap kelurahan Rp500 jutaan. Dana itu secara perinci untuk program fi sik Rp250 juta, program sosial Rp150 juta, dan ekonomi kerakyatan Rp175 juta. (CAN/D-3)

Sekkab Lamteng Adi Erliyansah mendengar penjelasan Manajer Teknik PT GAP terkait keinginan pedagang untuk menempati los dan lapak yang baru di Pasar Seputihbanyak, Kamis (27-9).

 LAMPUNG POST/ ANDIKA SUHENDRA

Damar Warga Diserang Ulat PESISIR UTARA (Lampost): Sejumlah petani di wilayah pesisir Lampung Barat mengeluhkan areal tanaman pohon damar mata kucing yang terancam punah. Komoditas sumber penghasilan mereka itu terus diserang hama penggerek batang. Ilham (43), warga Pekon Gedau, Pesisir Utara, Jumat (28-9), menjelaskan tanaman damarnya seluas 1 hektare kini tidak dapat diharapkan menghasilkan getah. Sebab, serangan hama u lat penggerek batang itu mak i n parah dan meluas. Serangan ulat penggerek batang

pohon da ma r it u t ida k menent u karena pohon besar, sedang, dan kecil tetap tidak luput dari serangan. Setiap pohon jumlah ulatnya mencapai 20—30 ekor ulat. Ulat itu sampai kini belum diketahui pasti, tapi ciricirinya berwarna putih dan kepala berwarna hitam keras. “Petani di sini menyebutnya ulat penggerek batang,” kata dia. Ulat itu melubangi dan memakan pohon damar itu sampai sekeliling batang yang menyebabkan pohon damar itu menjadi mati. “Yang dilubangi dan dimakan ulat itu adalah antara kulit sampai daging kayunya. Kalau pohon damar itu mati, maka ulat itu pindah ke pohon lainnya,” kata Ilham. Petani damar di wilayah ini, kata dia, sudah berupaya mengatasinya denga n ca ra mem ber i k a n rac u n di dalam lubang ulat itu. Namun,

penanganan seperti ini sangat sulit karena ulat itu tidak hanya berada di bagian bawah, tetapi juga sampai ke bag ian atas seh i ngga su l it d itangani serta jumlahnya pun cukup banyak. Menurutnya, serangan ini hanya terjadi pada pohon damar, sementara tanaman lainnya tidak. Serangan sebenarnya telah berlangsung sejak dua tahunan lalu dan sampai saat ini terus berlanjut. Ba h kan, area l tanaman damar milik warga di Kecamatan Lemong dan Pesisir Utara sudah mencapai ratusan hektare lebih yang mati akibat diserang hama itu. “Belum ada jurus jitu untuk menghalau dan mematikan ulat tersebut.” Mata Pencarian Hal yang sama disampaikan Wardi

PEMALAKAN

Pemkab Terus Lakukan Inventarisasi Aset

Jatah Preman Buat Biaya Operasional Bengkak

PRINGSEWU (Lampost): Pemkab Pringsewu akan terus mener t i bkan keberadaan aset pemerintah yang ditengarai masih banyak belum terdata. Bahkan sejumlah aset daerah, baik berupa tanah dan bangunan, sebagian telah diakui perorangan. Menur ut Sek kab Pr i ngsewu Idrus Effendi, Jumat (28-9), banyaknya aset pemerintah yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten itu membutuhkan kerja keras

untuk menertibkannya, seba b d i k hawat i rkan akan banyak yang beralih tangan ke pihak perorangan. Dia mencontohkan lokasi ta na h d i per t igaa n T ug u Pemuda yang kini dijadikan pul sebuah angkutan travel. Bahkan ternyata juga sudah ada yang memilikinya secara perorangan. Kemudian badan jalan dekat jembatan Way Sekampung yang kini menjadi tempat berjualan buah, juga sudah menjadi

milik perorangan. Selain itu, gedung eks puskesmas yang berada di jalur dua Pasar Sarinongko juga telah beralih tangan. “Nah persoalanpersoalan seperti ini harus segera ditindaklanjuti agar keberadaan aset-aset pemerintah jelas keberadaannya,” kata Idrus Effendi. D i a me n j e l a s k a n a s e t pemerintah tidak bisa dipindahtangankan, apalagi dengan dalih tukar guling oleh oknum pamong setempat. (WID/D-3)

Polisi Tangkap 3 Pengedar ganja LI WA (Lampost): Setelah satu pekan sebelumnya jajaran Reserse dan Kriminal Polsek Balikbukit mengamankan tujuh pemuda yang diduga mengonsumsi jenis ganja. Satuan Narkoba Polres Lampung Barat kembali mengamankan tiga orang yang diduga pengedar ganja di Bandar Lampung, Senin (24-9). Kini kepolisian masih terus mengembangkan kasus itu untuk mengungkap bandar besarnya. K ap ol r e s A K BP A b du l K ar i m Tar igan, kemar i n (28-9), mengatakan tujuh pemuda yang diamankan personel Polsek Balikbukit pada Sabtu (22-9) adalah Santun Manulang, Candra, Riky, Caca, Wiliam, Sandi, dan Tohir yang rata-rata masih berumur sekitar 20 tahun. Mereka tertangkap tangan tengah mengonsum-

si barang haram itu setelah pol i si mendapat laporan masyarakat. Setelah menangkap ketujuh pemuda itu, kata Tarigan, pi hak nya melakukan pengembangan. Hasilnya, pada senin lalu Satnarkoba Polres Lambar kembali mengamankan tiga pelaku yang diduga menjadi pengedar d i Bandar Lampu ng, yakni LK, YD, AG, dengan barang bu kt i ponsel dan ganja 1 ons. “Kini seluruh tersangka diamankan beserta barang bukti di mapolres guna kepent i n ga n penyel id i k a n dan pengembangan kasus tersebut,” kata Kapolres. Menurut Kapolres, kini a ng gota nya masi h ter u s mengembangkan kasus itu. “Saya janji dalam waktu de k at b i s a k i t a u n g k ap jaringannya.” (CK-1/D-3)

CMYK

(55), warga setempat. Dia menjelaskan getah damar selama ini menjadi mata pencarian petani di pesisir. Pihaknya belum memiliki solusi untuk mengatasinya, sementara serangan terus meluas. “Kalau sudah mati, mau tidak mau pohon damar itu hanya bisa ditebang dan dijadikan kayu olahan jika ukurannya sudah besar,” kata Wardi. Sementara itu, Marno dan Pubi, kedu a nya wa rga Pekon A s a ha n , Karyapenggawa, juga menyampaikan keluhan serupa. Menurut keduanya, areal tanaman pohon damar mereka juga sudah terserang dan kini banyak yang mati. Serangan bah kan ter us meluas hingga ke wilayah lainnya. “Kalau sudah terserang, dalam tiga bulan pohon damar dipastikan secara perlahan akan mati,” kata dia. (ELI/CK-3/D-3)

POTENSI

NARKOBA

PENJELASAN

 LAMPUNG POST/CK-1

KERING. Kondisi sawah di Pekon Pemerihan, Kecamatan Krui Selatan, Lampung Barat, kering dan pecah-pecah akibat kemarau sehingga tidak bisa ditanami, Selasa (25-9).

BERDERETNYA pos penjagaan yang memungut biaya keamanan di sepanjang jalan Kampung Margorejo—Banjarsari, Kecamatan Padangratu, Lampung Tengah, membuat biaya operasional sales dan sopir angkutan barang membengkak. D e n g a n d a l i h me n j a g a keamanan d i sepanjang jalan itu, sejumlah pemuda diduga dari Kampung Margorejo mendirikan pos penjagaan. Setiap pengendara yang melintas dimintai uang kea ma na n ta r i f sei k h las ny a u nt u k s e p e d a motor Rp1.000—Rp2.000 dan mobil Rp2.000—Rp3.000. Dari penelusuran Lampung Post, di ujung jalan yang melintasi Kampung Margorejo terdapat pos pem bayaran retri busi (sebelah kanan). Pos tersebut sudah ada sejak lama. Para sales mobil boks dan sopir truk yang biasa melintasi jalan tersebut sudah biasa menyetor Rp2.000 — Rp3.000 sekali lewat. Belum ada keterangan pasti pos yang mirip dengan TPR itu inisiatif siapa dan pendiriannya menggunakan dasar apa. Pekan

lalu, satu pos penjagaan berdiri lagi di jalan yang sama dengan jarak sekitar 200 meter dari pos pertama. Dari informasi, penjagaan kedua itu berdiri menyusul adanya pembegalan terhadap seorang warga Sinarsari (Kecamatan Kalirejo). Meskipun begal tidak berhasi l meng gondol seped a motor milik korban, warga Margorejo yang menolong korban berinisiatif mendirikan pos penjagaan di tempat kejad ian, yak ni d i sek itar jalan dekat PT Sahang. “ K a l au ya ng saya ta hu , pernah ada pembegalan, korbannya ditolong orang Margorejo. Motor korba n ya ng katanya orang Sinarsari itu tidak diambil karena korban melawan dan melempar kontak motornya ke sawah,” kata Sugeng yang mengaku warga Kampung Surabaya. Eko (28), salah seorang sales yang sering melintas di tempat itu, mnegaku para pengendara dimintai uang seikhlasnya, umumnya Rp1.000, dengan jaminan tidak akan terjadi pembegalan di sepanjang jalan Margorejo— Banjarsari. (WAH/D-3)

PROPERTI

Kodim 0411-Lamteng Bangun Perumahan Prajurit TNI AD METRO (Lampost): Wakil Wali Kota Metro R. Saleh Chandra bersama Dandim 0411/Lampung Tengah Letkol Inf. Maulana Ridwan melakukan peletakan batu pertama Perumaham Beringin Raya, yang diperuntukkan TNI AD di Karangrejo, Kota Metro, Kamis (27-9). Ditemui usai peletakan batu pertama, Wakil Wali Kota menyambut baik atas dimulainya pelaksanaan pemba-

ngunan Perumahan Beringin Raya, yang diperuntukkan TNI-AD, khususnya prajurit 0411/Lampung Tengah. Tentunya, kata Saleh Chandra, setelah bangunan tersebut selesai hendaknya dapat ditempati para prajurit TNI-AD bersama keluarganya. “Khususnya bagi prajurit yang belum memiliki rumah sendiri,” kata Wakil Wali Kota. Diakui Saleh Chandra, bagi sebuah keluarga yang telah memiliki rumah

tinggal juga akan memberikan rasa tenang dan nyaman. Terlebih lagi bagi para prajurit TNI-AD yang memiliki amanah dan tugas yang sangat mulia di bidang keamanan dan keselamatan negara. Selajutnya, Wakil Wali Kota juga akan memberikan dukungan berupa program pembangunan ke depan di perumahan tersebut. Utamanya, pembangunan sarana dan prasarana pendukung, seperti meningkatkan akses

jalan serta rumah ibadah di lingungan perumahan Beringin Raya ini. Dandim 0411/Lampung Tengah Letkol Inf. Maulana Ridwan mengatakan dimulainya pembangunan Perumahan Beringin Raya sangat membantu, terutama prajurit yang belum memiliki rumah. Dandim menjelaskan Perumahan Beringin Raya dibangun di atas lahan seluas 8 hektare yang terdiri dari beberapa tipe. (OGI/D-2)

CMYK


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.