lampungpost edisi 27 agustus 2012

Page 1

±

±

CMYK

± Terbit Sejak 1974 Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

www.lampungpost.com

i

i

DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG

senin, 27 agustus 2012 No. 12535 TAHUN XXXVIIi

±

Terbit 24 Halaman

i HARGA ECERAN : Rp3.000 KURS

Harus pertama sekolah siswa harus belajar.... HLM. 15

1 US$ Rp9.504

Media massa Jepang menyanjung Shinji Kagawa.... HLM. 17

Julia Perez siap luncurkan singgel terbaru... HLM. 16

±

jumat, 24 agustus 2012 SUMBER BI n igi.or.id

n

n reuters

kapan lagi

BURAS

KRIMINALITAS

Begal Diamuk Massa

H. BAMBANG EKA WIJAYA

Korupsi Makin Luas, Ganas, dan Biadab!

±

“REFORMASI lahir salah satunya karena pemerintahan Orde Baru dinilai korup. Di masa Reformasi, kasus korup­si jus­tru meluas dan kian ganas, bahkan sudah masuk kategori biadab!” Umar mengutip orasi Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud M.D. di Labuanbajo (Kompas, 25-8). “Di era Reformasi, kata Mahfud, korupsi bertambah ganas karena terjadi sejak penyusunan anggaran baik di pusat maupun daerah. Mafia anggaran dengan setoran 7% terjadi di berbagai level pemerintahan!” “Wah, di Lampung isu setorannya malah 17 persen!” sela Amir. “Bisa jadi!” timpal Umar. “Menurut Mahfud, hal itu juga disebabkan kegagalan institusi pendidikan membangun karakter. Kemerosotan moral merata di semua tingkat kepemimpinan yang sejatinya terdidik! Pendidikan meng­ alami disorientasi, lebih berorientasi mencerdaskan otak da­ripada membangun watak. Padahal, karakter bangsa se­ perti bersikap egaliter dan menekankan kebersamaan terbangun melalui pendidikan yang memuliakan watak sekaligus mencerdaskan otak!” “Kemerosotan moral yang Kemerosotan me­rata di semua tingkat ke­ moral merata di pemimpinan yang sejatinya ter­didik itu biang kian ganassemua tingkat nya korupsi hingga masuk kepemimpinan ka­tegori biadab!” tegas Amir. “Istilah-istilah Barat yang meyang sejatinya lukiskan tertib dan bersihnya administrasi pemerintahan terdidik! se­perti good governance cuma peng­hias bibir, retorika para pemimpin! Prakteknya di balik layar berbeda jauh! Realitasnya, pemerintahan semua ting­kat gagal mewujudkan manajemen antikorupsi!” “Lebih buruk dari itu, soal korupsi jadi sangat serius ketika telah masuk kategori biadab!” entak Umar. “Ketika para pemimpin menyalahgunakan kekuasaan me­ ngelola anggaran yang seharusnya diprioritaskan untuk me­ ngen­taskan kaum miskin dari jurang kemelaratan, malah dialihkan ke proyek atau program yang menguntungkan dirinya baik secara materiel maupun kepentingan politiknya! Lebih mengerikan lagi, proyek yang nyata-nyata untuk kepentingan kaum melarat pun dikenakan wajib setor sekian persen!” “Pokoknya banyak kelicikan dan tipu muslihat dalam menutupi atau menyamarkan tindakan korupsi hingga pelakunya bisa merasa aman dan tetap nyaman melanjutkan korupsinya!” tukas Amir. “Kegagalan aparat hukum membuka kedok selubung korupsi itu jadi penyebab lain korupsi kian luas, ganas, dan biadab!” ***

Add on: facebook.com/buraslampost

Follow on: @buraslampost

Oasis

Drama dan Komedi

±

JENIS aktivitas berpengaruh minat orang terhadap pertunjukan hiburan. Kelompok pekerja umumnya memilih pertunjukan komedi, sedangkan kelompok intelektual memilih drama. Sang peneliti Jose M. Grisolia menyimpulkan itu sete­lah mewawancarai 300 responden. Penelitian yang dilakukan bersama koleganya dari Universitas Newcastle, Ken Willis, menganalisis tingkat permintaan hiburan pertunjukan teater serta kaitannya dengan status sosial-ekonomi. “Walaupun sering dipandang sebagai hobi kalangan elite, teater memiliki sisi yang populer,” kata Grisolia. (R-1)

n LAMPUNG POST/JUWANTORO

IRIGASI KEKERINGAN. Dampak kemarau yang melanda Lampung sejak tiga bulan lalu mulai terlihat di sejumlah daerah. Debit air irigasi di Desa Bandanhurip, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, menyusut drastis. Foto dibidik Minggu (26-8).

Kemarau Ganggu Produksi Padi BANDAR LAMPUNG (Lampost): Kemarau yang menyengat Lampung sejak awal Mei 2012 lalu dikhawatirkan mengganggu pencapaian target produksi padi. Pemerintah diminta segera memberi bantuan pompa air. Dampa k kemarau d i Lampu ng terjadi hampir merata di seluruh daerah, mulai dari Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Barat, Lampung Timur, Tanggamus, Way Kanan, Metro, dan Pesawaran. Sawah di Kecamatan Way Sulan, Lam­sel, sudah kering kerontang dan per­mukaan tanahnya tampak mere­ kah. Padi yang sudah berumur dua bu­lan menguning dan mati. Sebagian besar dari 2.190,24 hektare sawa h d i Way Su lan masi h ber upa sawa h tada h huja n da n diperkirakan 60%-nya kini puso. “Tanaman padi yang tidak bisa dise­ la­m atkan terpaksa dibabat untuk pakan ternak,” kata Sahono, warga Way Sulan, Mingu (26-8). Kekeringan juga melanda sawah di Tanggamus sejak sebulan lalu. Saluran irigasi teknis mulai mengering. Debit air dari Way Semaka

CMYK

Stok Pangan Cukup Tahun 2011, produksi padi Lampung mencapai 2,94 juta ton. Jika melihat luasnya sawah yang dilanda kekering­ an, dikhawatirkan akan mengganggu pencapaian produksi padi tahun ini. Kepala Badan Penanggulangan Ben-

ELI/CAN/USD/JON/UTI/MG4/*) n kekeringan...Hlm. 8 dan 24

MUDIK

Arus Balik Mulai Surut BAKAUHENI (Lampost): Arus balik Lebaran 2012 di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, mencapai puncaknya pada Sabtu malam hingga Minggu (26-8) pagi. Pada Minggu sore arus balik mulai surut. Tercatat 103.854 pemudik jalan kaki dan di dalam kendaraan yang menumpang di 21.769 kendaraan menyeberang ke Pelabuhan Merak pada puncak arus balik kemarin. Ribuan pemudik sepeda motor mengalir deras ke Bakauheni Sabtu sore hingga Ming­ gu pagi. Begitu pula mobil pribadi me­madati lokasi parkir dan mengular hing­ga pintu masuk pelabuhan. Lokasi parkir yang semula dipenuhi mobil pribadi dan sepeda motor sempat lengang selama tiga jam dan kembali ramai sekitar pukul 10.00. “Arus ba l i k mencapai pu nca k nya har i Sabtu malam hingga Minggu pagi,” kata Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni

±

dan Way Semoung yang selama ini menjadi andalan petani Tanggamus menyusut drastis. “Saluran irigasi menjadi kering, sawah juga kering,” kata Syamsuddin, warga Pekon Banjarsari, Kecamatan Wonosobo. Mesk ipu n set i ap ta hu n sel a lu berulang, kemarau tetap menjadi ancaman rutin petani. Masyarakat berharap pemerintah segera tanggap dan memberikan bantuan kepada petani. “Desa kami dekat dengan sungai besar, yaitu Way Semaka, tetapi karena kemarau, air tidak naik ke irigasi. Kami butuh mesin pompa air,” ujar Syamsuddin.

cana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Budiharto, pekan lalu, memperkirakan 1.000 hektare sawah kekeringan. Dalam pendataan BPBD, lokasi keke­ ringan tersebar di Pringsewu, Metro, Lampung Timur, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Bandar Lampung. Sementara Kepala Badan Ketahan­ an Pangan Provinsi Lampung Bihikmi Sofyan memastikan stok beras masih cukup meskipun kemarau baru ber­ akhir setelah November nanti. Ia menyebutkan provinsi masih memiliki cadangan 100 ton dan kabupaten/kota 70 ton. “Jadi, total cadangan pangan Lampung 170 ton,” ujar dia. Di Jakarta, ekonom pertanian Khudori mendesak pemerintah segera memperbaiki daerah aliran sungai (DAS). Pemerintah tidak akan pusing mengatasi kekeringan jika DAS dapat menampung cadangan air di musim kemarau. “Langkah antisipatif itu harus dilakukan pemerintah. Sekarang kan reaktif. Begitu kekeringan langsung memperbaiki irigasi. Persoalan tidak akan selesai,” kata dia. (YUD/TOR/LEH/

n FOTO ANTARA/M. Tohamaksaun

ARUS BALIK. Antrean kendaraan pribadi menunggu masuk kapal di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Minggu (26-8). Arus balik menuju Jawa mulai surut dibandingkan beberapa hari lalu. Heru Purwanto, Minggu (26-8). Data di ASDP, sebanyak 103.854 penumpang menyeberang ke Merak dengan menggunakan 348 bus, 8.464 mobil pribadi, dan 12.435 sepeda motor.

±

Meskipun arus balik telah mencapai puncak, ASDP masih mengope­ra­ sikan 30 feri yang bersandar di enam dermaga. “Kami tetap akan mem­ berikan pelayanan yang terbaik,” ujar dia. (KRI/S-1)

ABUNGPEKURUN (Lampost): Seorang pembegal sepeda motor babak belur diamuk massa di Selagailingga, Lampung Tengah, Minggu (26-8), sekitar pukul 14.00. Dua pelaku lainnya kabur, sementara dua warga luka serius. Pelaku begal, Yoyon Bastari (20), warga Desa Ajikagungan, Abungkunang, Lampung Utara, itu luka memar di sekujur tubuhnya. Kepalanya luka robek, sedangkan mulut, hidung, dan kedua telinganya mengeluarkan darah. Dua warga yang terluka ialah sepasang suami-istri, Alimadin (35) dan Yuliana (33), warga Baradatu, Way Kanan, dilarikan RSUD Ryacudu, Kotabumi. Alimadin menderita luka robek di bagian mulut, tangan, dan kaki akibat terseret kendaraan, sementara Yulia­na luka robek di kepala dan tidak sadarkan diri. Ditemui di rumah sakit, Alimadin menuturkan kejadian bermula saat ia mengendarai sepeda motor bersama keluarganya dari Pringsewu hendak pulang ke Way Kanan. Alimadin memboncengkan Yuliana dalam posisi di depan. Sedang­kan Romi (25), adiknya, bersama dua anaknya, Nopada (12) dan Okta (4). Tiba di Desa Ajikagungan, Abungkunang, Lampung Utara, ia melihat dari spion Romi ditodong tiga pemuda. Alimadin berbalik arah mengejar para pelaku. Ia berhasil merebut kembali sepeda motor Romi. “Istri saya terpental ditendang pelaku,” kata dia. Alimadin berteriak meminta pertolongan warga. Tidak lama, warga lalu menangkap dan memukuli pelaku. Polda mengerahkan satu pe­leton Brimob ke Lampura. “Polisi tetap me­n indak pembegal,” kata Kapolda Lampung Brigjen Jodie Rooseto, kema­ rin. (HAR/S-1)

±

opini

Evaluasi Mudik Lebaran 2012

I.B. Ilham Malik Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Lampung

MUDIK Lebaran 2012 pasa dasarnya tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tren pertumbuhan volume kenda­ raan dan pemudik terus terjadi dan diperkirakan naik hampir 10%. Dampaknya, kapasitas jalan dan sarana transportasi mengalami persoal­ an ketika permintaan perjalanan terus meningkat. Hal yang bisa dilakukan adalah mengelola agar puncak arus mudik tidak terjadi atau tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya. Peran petugas selama arus mudik dan balik sudah cukup optimal, ter­ utama pada manajemen dan rekayasa lalu lintasnya. Kita lihat, meskipun jumlah kendaraan mudik meningkat 10%, lalu lintas masih tetap lancar. Padahal, tahun yang lalu pemerintah sampai harus mengawal konvoi sepeda motor untuk menekan kecelakaan. Tahun ini tidak ada lagi konvoi sepeda motor yang dikawal polisi. Meskipun satu-dua kasus, misalnya, masih ada, tapi tidak lagi seperti dahulu. Padahal, kita tahu penggunaan sepeda motor sebagai alat mobilitas pemudik mengalami peningkatan. n Bersambung ke Hlm.12

±

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.