lampungpost Edisi 19 Oktober 2012

Page 1

±

±

CMYK

± Terbit Sejak 1974 Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

www.lampungpost.com

i

i

DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG

Jumat, 19 Oktober 2012 No. 12588 TAHUN XXXVIIi

±

Terbit 28 Halaman

i HARGA ECERAN : Rp3.000 KURS

Ronaldo mendapat penghargaan 100 kali tampil untuk negaranya... Hlm.17

Pembangunan dua puskesmas di Kemiling diduga menyalahi bestek... Hlm.4 n REUTERS/MIGUEL VIDAL

Hangat dan bergaya di musim hujan dengan busana cardigan... Hlm.25

Kawasan industri maritim Tanggamus terbesar se-Asia Tengggara... Hlm.24 n HUMAS PEMKAB TANGGAMUS/DOK.

n RUMAH OUTLET

1 US$ Rp9.585

±

Kamis, 18 oktober 2012 SUMBER BI

n BURAS

Antisipasi Kerawanan Pangan!

±

“WARGA Lampung bernapas lega ketika para pejabat daerah ini menyatakan Lampung aman dari ancaman kerawan­ an pa­ngan!” ujar Umar. “Sayang, pernyataan itu tak dilengkapi realitas yang sesungguhnya terjadi, bahwa anca­ man rawan pangan itu diatasi dengan beras impor, yang jumlahnya bahkan— pernah dihebohkan DPRD provinsi maupun pers—terlalu besar!” “Sebaiknya, pengamanan dari ra­ H. Bambang Eka Wijaya wan pangan dilakukan dengan beras impor dijelaskan secara lengkap, un­ tuk mendorong semua pihak berusaha keras mewujudkan swasembada pangan!” timpal Amir. “Kita tak perlu malu mencukupi kekurangan pangan dengan beras impor, ka­ rena hal itu bagian dari kenyataan nasional yang tahun ini sudah mengimpor beras nyaris 1 juta ton!” “Kesadaran masyarakat sebenarnya kita sedang meng­ hadapi ancaman rawan pangan justru amat dibutuhkan, agar secara saksama mencari jalan keluar bersama sekali­ gus menghindar dari realitas lebih satu miliar orang warga bumi ini sekarang setiap hari menderita kurang pangan!” tegas Umar. “Tak kepalang Wakil Presiden Boediono Kita tak perlu yang mengingatkan itu dari Palangkaraya. Ia tegas­ malu mencukupi kan, masalah bahan pan­ kekurangan gan merupakan hal paling mendasar yang hingga kini pangan dengan belum terpecahkan!” (Ant, 18-10) “Hal itu terjadi di beras impor. negara berkembang akibat krisis politik dan keaman­ an, hingga orang tak sempat bekerja!” timpal Amir. “Lalu, kebijakan sektor pertanian yang buruk hingga produksi rendah, bahkan gagal panen berulang!” “Kegagalan sektor pertanian itu menurut Wakil Presiden juga akibat pemerintahnya tidak membangun infrastruk­ tur yang dibutuhkan!” tegas Umar. “Penyebab lainnya perubahan iklim yang menimbulkan cuaca ekstrem di berbagai bagian dunia! Di tengah kondisi yang tak ideal di berbagai bagian dunia yang juga terancam kerawanan pangan itu, kita bangga mengimpor beras!” “Wajarnya justru setiap mengimpor beras kita melaku­ kan introspeksi sebagai antisipasi pada ancaman kerawa­ nan pangan!” tukas Amir. “Apalagi kalau faktor-faktor penyebab krisis pangan atas satu miliar manusia tersebut juga terjadi di daerah kita, mulai dari gagal panen akibat cuaca ekstrem sampai pembangunan infrastruktur yang terabaikan! Sehingga, lebih tepat jika kita mengkaji sebabsebab gagal panen dan mencari cara menyiasati perubah­ an iklim yang laten itu!” ***

Add on: facebook.com/buraslampost

Follow on: @buraslampost

n Oasis

Lamteng Simpan Potensi Minyak Bumi GUNUNGSUGIH (Lampost): Hampir seluruh wilayah Lampung Tengah memiliki potensi minyak bumi. Namun, masih banyak hambatan untuk mengeksplorasinya. Menu r ut su m ber dar i Badan dan sebagian Terusannunyai. Na­ Pertambangan dan Energi (BPE) mun, diperk irakan kandungan La mpu ng Tenga h, Pemer i nta h minyak bumi blok ini juga melintasi Pusat telah membagi wilayah kerja wilayah Tulangbawang Barat, Tu­ migas di kabupaten itu dalam tiga langbawang, Lampung Utara, dan blok: Blok Lampung III, Blok Bima Way Kanan. “Untuk wilayah Blok Sakti, dan Blok Sumbagsel. Bima Sakti, eksplorasinya akan dile­ Blog Lampung III meliputi wilayah lang November nanti,” ujarnya. Kecamatan Terusannunyai, Way Satu blok lainnya, yaitu Blok Seputih, Seputihbanyak, Seputihra­ Sumbagsel, melingkupi Kecamatan man, Terbanggibesar, Seputih­ agung, Anaktuha, Padangratu, Kami belum bisa melakukan Pubian, Sendangagung, Ba­ ngunrejo, Bekri, Gunungsugih, Punggur, Kotagajah, Bumiratu lebih lanjut karena belum ada izin. Nu ban, dan T r i mu r jo. “Se­ bagian masuk wilayah Lamsel, Bandarmataram, Seputihsurabaya, Kota Metro, Tulangbawang Barat, Bandarsurabaya, Rumbia, Bumi­ dan Tulangbawang,” ujar seorang staf di BPE Lamteng, Kamis (18-10). nabung, sebagian Seputihbanyak, dan Unt u k Blok Lampu ng III, Pe ­ sebagian Kecamatan Way Seputih. merintah Pusat melalui Kemente­ Di blok ini, kandungan minyak juga rian Ener­g i Sumber Daya Manusia diperkirakan sebagian masuk wilayah (ESDM) pada 2008 lalu telah menun­ Lamtim dan Tulangbawang. juk PT Harpindo Mitra Kharisma Tunggu Izin (HMK) sebagai pemenang untuk Manajer Humas PT Pertamina melakukan penelitian (eksplorasi) Eksplorasi dan Produksi Agus Am­ selama 30 tahun. “PT HMK telah periyanto mengatakan pihaknya melakukan pengeboran di bebe­ belum bisa berbuat banyak ka­ rapa titik wilayah,” kata dia. rena belum mendapat dukungan Selanjutnya, Blok Bima Sakti yang dari berbagai pihak. “Kami masih meliputi sebagian Bandarmataram

proses

Remaja dan Telepon

±

n LAMPUNG POST/JUAN SANTOSO SITUMEANG

REGISTER 45 MAKIN PADAT. Meskipun pihak Menkopolhukam menyatakan segera menggusur perambah di Register 45 Sungaibuaya, Mesuji, pada Oktober ini, hingga kini permukiman justru semakin padat, begitu juga aktivitas penebangan liar di lokasi tersebut, Kamis (18-10).

BAGI para orang tua, waspadalah bila anak remaja Anda gandrung menggunakan telepon lewat tengah malam. Berdasarkan studi peneliti dati Universitas Tokyo, Jepang, kegandrungan itu dapat memicu risiko gangguan psikolo­ gi sang anak. Peneliti menyimpulkan itu setelah mengamati 18 ribu siswa SMP dan SMA yang dipilih secara acak di Jepang. Di awal pengamatan, peneliti melontarkan sejumlah per­ tanyaan untuk mengetahui gejala kecemasan dan depresi yang mungkin dialami partisipan. Peneliti juga mendata jumlah jam tidur malam parti­ sipan dan frekuensi penggunaan telepon seluler. Dalam laporan penelitian yang dipublikasi lewat Journal of Pediatric Psychology edisi bulan ini, peneliti menemukan para partisipan yang kerap menggunakan telepon hingga larut malam cenderung mengalami gangguan psikologi. Semen­ tara ini, peneliti menyimpulkan bahwa masalah itu terkait sedikitnya waktu tidur malam remaja. (MI/R-4)

memetakan potensi kandungan migas di sana. Kami belum bisa melakukan proses lebih lanjut ka­ rena belum ada izin,” ujarnya. Salah satu lokasi yang paling berpotensi, lanjut Agus, berada di wilayah sebuah perkebunan. “Pihak perusahaan juga belum mengizinkan,” kata Agus. Selain itu, kegiatan eksplorasi juga harus mendapat dukungan dari masyarakat, pemangku ke­ pentingan, dan Gubernur Lam­ pung. “Kami harus mendapatkan dukungan dari semua pihak. Se­ bab, jika sudah berjalan, tidak bisa lagi dihentikan,” ujarnya. Anggota DPRD Lamteng dari Fraksi PKB, Midi Iswanto me­ nyayangkan kurangnya keserius­ an pemerintah menggarap po­ tensi besar tersebut. “Pemenang wilayah pertambangan dan rekanan sudah ada. Namun, ada kebijakan yang berubah-ubah,” kata Midi. Menurut beberapa masyarakat Kampung Gayabaru 2, Kecamatan Seputihsurabaya, Pertamina pernah menyosialisasikan rencana eksplo­ rasi tahun lalu. “Sosialisasi oleh Per­ tamina itu di antaranya memberikan pengertian pada masyarakat bahwa salah satu contoh untuk mengetahui banyak nya kandungan minyak bumi adalah dengan cara dibor,” ujar Riswan (45), warga Kampung Gayabaru 2. (DRA/CR-1/R-3)

REGISTER 45

Ditangkapi, Perambah Bergeming MESUJI (Lampost): Pascapenangkapan 10 orang perambah di Simpangharun, Blok Alba 1, situasi di kawasan hutan Register 45 Sungaibuaya, Kabupaten Mesuji, berlangsung seperti biasa. Mulai dari Simpang Mesuji D, Tugu Roda, hingga arah Kampung Brabasan, kompleks Pemkab Mesuji, Kamis (18-10), tampak ibu-ibu berlalu-lalang di sekitar perumahan darurat yang dibangun di dalam kawasan. Sejumlah anak ber­ main di sekitar rumah-rumah yang hampir seluruhnya beratap asbes. Saat ini jumlah rumah di Register 45 Blok 7 kian bertambah. Dari Simpang­ pematang—Brabasan sudah berdiri 5.000-an rumah. Baik yang beratap asbes maupun daun nipah. Begitu juga di wilayah Tugu Roda. Jumlahnya kini mencapai 1.000-an rumah. Paling parah tampak di sepanjang lintas timur, mulai dari Simpang Mesuji E hingga Simpangpematang. Bahkan, sekitar pos kehutanan di Jalintim Km 170 sudah dikelilingi rumah-rumah peram­ bah dan albasia sudah habis dibabat. Sementara petugas pengamanan di sekitar kawasan Register 45 Su­ ngaibuaya, Mesuji, yakni dari TNI AD, hanya mampu mengamankan sekitar kompleks pusat perkantoran PT Silva di Alba 1 dan sekitar Simpangharun. Selebihnya dikuasai perambah. Danramil Mesuji Kapten Susmanto mengatakan tidak ada gejolak pas­ capenangkapan 10 perambah oleh aparat TNI. Ia menambahkan tin­ dakan tegas petugas sebagai tindak lanjut Panglima Kodam II Sriwijaya saat berkunjung ke Korem 043/Garuda Hitam pekan lalu. (UAN/R-3)

PEMUKULAN WARTAWAN

Letkol Robert Simanjuntak Harus Ditindak PEK A N BA RU ( La mpost): Mesk ipu n suda h mem i nta maaf, Letkol Robert Simanjun­ tak tetap harus ditindak ka­ rena menganiaya wartawan yang sedang menja lan kan tugas jurnalistik. “Wartawan yang dipukul dan oknum TNI pelaku pe­ mukulan memang sudah sa­ ling memaaf kan atas dasar kemanusiaan. Tapi, tindakan hukum tetap harus berjalan hingga tuntas,” kata Tri Tam­ tomo, ketua delegasi Komisi I DPR, yang datang ke Riau un­ tuk mencari fakta pemukulan wartawan, Kamis (18-10).

±

CMYK

Ta mtomo ber s a m a l i m a anggota Komisi I DPR datang ke Riau untuk mencari fakta tentang pemukulan wartawan oleh oknum TNI AU saat meli­ put jatuhnya Hawk 200 di Desa Tanah Merah, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Se­ lasa (16-10). Komandan Pangkalan TNI AU ( La nud) Roesm i n Nu r­ jad i n Kolonel (Pn b.) Bowo Budiarto, selaku atasan yang berhak menghukum, berjanji melanjutkan proses hukum di tingkat Mahkamah Militer atas perbuatan Letkol Robert Simanjuntak dan prajurit TNI

±

AU lainnya yang melakukan penganiayaan terhadap war­ tawan. “Saya berjanji akan tetap menindaknya, tapi se­ muanya berproses,” ujarnya. Sementara itu, Letkol Ro­bert Simanjuntak mengaku siap menerima apa pun hukuman yang dijatuhkan kepadanya. “Saya mengaku khilaf. Saya siap dihukum. Ibu mertua saya yang sedang naik haji telepon dari Mekah berharap masalah ini segera selesai,” kata dia. Polisi Militer TNI AU menegas­ kan Robert terbukti melakukan kesalahan dengan tindakan pe­ mukulan tersebut. (MI/R-4)

±

±

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.