Lampung Post Senin, 30 November 2015

Page 1

www.lampost.co

TERUJI TEPERCAYA

l

No. 13646 TAHUN XLl

l Terbit Sejak 1974 l Rp3.000 l senin, 30 november 2015 l 24 Hlm.

Operasi Sikat Beri Kenyamanan Masyarakat Memilih KEPOLISIAN Daerah (Pol­ d a ) L a mp u n g m e m b e r i kenyamanan masyarakat untuk memilih pada pesta demokrasi 9 Desember 2015. Salah satu upayanya dengan menggelar Operasi S i k at I I Krakatau ya ng digelar 23—29 November 2015. Kapolda Lampung Brigjen Edward Syah Pernong menga­ takan tujuan diadakannya operasi tersebut agar dapat menimbulkan situasi kon­ dusif menjelang, pada, dan pasca-pemilukada.

“Minimalsampai6Desember, setelah itu kami masuk masa tenang. Bukan hanya mem­ beri kenyamanan masyarakat dalam beraktivitas, operasi itu juga ditujukan untuk menjaga masyarakat menyalurkan hak politik,” kata Kapolda usai gelar ekspos di Mapolda Lampung, Minggu (29/11). Masih dalam menjalankan visi Polri, operasi itu bukan hanya untuk mengungkap pelaku-pelaku kejahatan. Namun, lebih jauh menjadi­ kan situasi yang kondusif dan aman di Lampung.

Dalam operasi itu, Polda Lampung menjaring 50 tersangka dari 67 kasus, terutama kejahatan pencu­ rian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), dan pen­ curian dengan kendaraan bermotor (curanmor). “Secara perinci, ada 27 ka­ sus curanmor, 22 curat, dan 9 curas dengan menjaring 50 tersangka beserta barang buktinya. Selain yang meru­ pakan target operasi, ter­ sangka yang kami jaring juga adalah nontarget operasi.”

Kapolda menambahkan operasi yang digelar secara serentak selama dua minggu hingga 6 Desember 2015 itu berasal dari satu polresta dan enam polres di Lampung serta Polda Lampung, yakni Polresta Bandar Lampung, Polres Lam­ pung Selatan, Lamung Timur, Tanggamus, Metro, Way Ka­ nan, Mesuji, serta Subdit III Jatanras Polda Lampung. Polresta Bandar Lam­ pung menjadi jajaran Polda yang paling banyak dalam mengungkapkan kejahatan C3 dengan 36 kasus, yang

terdiri dari 12 curat, 3 cu­ ras, dan 22 curanmor. “Ini belum berakhir dan belum dari semua polres di Lam­ pung. Nanti di hari terakhir Operasi Sikat, kami akan gelar lagi dari semua Polres di Lampung,” kata Edward. Selain itu, Polda juga mene­ rima senjata api (senpi) dari pelaku kejahatan dan yang diserahkan warga. “Senpi itu dari beberapa polres, tetapi didominasi dari Polres Lamtim dengan 45 pucuk rakitan,” ujar dia. (*12/R6)

Polda Fokuskan… Hlm. 7

Pelanggaran Masa Tenang

Diprediksi Naik

Pengawasan politik uang menjadi hal yang paling sulit dilakukan tanpa partisipasi masyarakat. SETIAJI B PAMUNGKAS

P

ELANGGARAN yang dilakukan pasangan calon, tim pemenang­ an, dan partai politik pendu­ kung pada masa tenang di Pemilukada 2015 diprediksi meningkat. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung bersiap menguatkan sum­ ber daya manusia (SDM) pengawas. Ketua Bawaslu Lampung Fatikhatul Khoiriyah menga­ takan hingga kini jajaran­ nya telah menemukan dan menindaklanjuti sekitar 140 temuan dan laporan dugaan pelanggaran pemilukada.

n LAMPUNG POST/DOK.

Fatikhatul Khoiriyah Ketua Bawaslu Lampung

Isinya lima alasan menolak salah satu calon di media Facebook. “Sudah bertambah, kini sekitar 140 pelanggaran, tetapi ada yang tidak me­ menuhi unsur atau adminis­ trasi,” kata dia, saat di­ hubungi Minggu (29/11). Menurut Fatikhatul, kini pelanggaran itu sedang ditangani Panitia Peng­ awas Pemilu (Panwaslu) di delapan kabupaten/kota se-Lampung, salah satu­ nya laporan dugaan bagibagi uang saat seminar wawasan kebangsaan di Kota Metro. “ D i L a m p u n g T i m u r, kepala desa tidak meng­ izinkan pasangan calon berkampanye. Tapi, se­telah dimediasi, akhirnya diper­ bolehkan,” ujar dia. Kemu­ dian, di Way Kanan juga terjadi potensi kampanye hitam melalui jejaring so­ sial. “Isinya lima alasan menolak salah satu calon

di media Facebook,” kata Fatikhatul. Menurutnya, potensi pe­ langgaran akan bertam­ bah ketika memasuki masa tenang, karena pada masa tenang biasanya ada pelang­ garan jadwal kampanye. “Sebab, tidak ada jadwal kampanye, namun kemu­ dian ternyata ada bagi-bagi uang dan black campaign. Nah, di sinilah kami akan melakukan pengawasan yang ketat, terlebih pence­ gahannya.” Untuk itu, Bawas­ lu berkonsentrasi pada p e n g u a t ­a n S D M u n t u k memperkuat pengawasan pada detik-detik terakhir pencoblosan. Selain itu, juga menyiapkan kapasitas SDM melalui bimtek kepada pengawas TPS. “Mereka akan mengawasi saat masa tenang dan hari H, sampai saat pemungutan suara dilakukan kelompok penyelenggara pemung­ utan suara (KPPS),” ujar Fatikhatul.

Stagnan Di Bandar Lampung, hasil rekapitulasi laporan dan dugaan pelanggaran yang dimiliki Panwaslu setempat masih stagnan, yaitu 12 laporan dan temuan. Anggota Panwas Bandar Lampung, Nur Rakhman Yusuf, mengatakan belum ada penambahan laporan atau temuan dari jajaran­ n ya , b a i k p a n wa s c a m maupun panitia pengawas lapangan (PPL). “Ke-12 pelanggaran itu terdiri dari tiga jenis, yaitu pelanggaran kode etik pe­ nyelenggara pemilu yang ditangani Dewan Kehormat­ an Penyelenggara Pemilu (DKPP), pelanggan admin­ istrasi, dan pelanggaran pi­ dana,” kata Nur Rakhman. Dia pun mengatisipasi potensi pelanggaran pada masa tenang, yaitu prak­ tik politik uang. Panwalsu juga berharap partisipasi masyarakat saat ada indika­ si politik uang. “Kesulitan kami memproses laporan itu di saksi masyarakat,” ujar Nur Rakhman. (R6) setiajibpamungkas@lampungpost.co.id

facebook.com/ lampungpost @lampostonline @buraslampost

TAJUK

Merawat Lumbung Padi IRONI terbesar di negeri ini ialah memiliki sumber agraria yang melimpah ruah, tetapi tak juga menghadirkan kedaulatan pangan bagi rakyatnya. Untuk mengamankan stok pangan da­ lam negeri, pemerintah kerap bergantung pada negara lain dengan jalan impor. Rezim pemerintahan silih ber­ ganti, namun swasembada pangan hanya program di atas kertas. Pemerintahan Joko Widodo akhirnya melakukan kebijakan impor beras. Dulu, rakyat yang makan beras hanya bagian Indo­ nesia barat. Kini hampir anak bangsa mengonsumsi beras. Untuk memenuhi kebutuhan itu, lebih dari 1 juta ton beras Vietnam digiring masuk awal bulan ini guna mengantisipasi kekurangan pangan. Jalan menuju swasembada pangan, terutama komodi­ tas beras, makin jauh panggang dari api ketika lahan sawah terus saja menyusut dari tahun ke tahun. Area yang semula menjadi lahan produksi padi kini perlahan berganti rupa dan dipenuhi bangunan semipermanen hingga permanen. Setiap tahun, luas lahan pertanian di Provinsi Lam­ pung berkurang hingga 100 hektare di setiap kabupaten/ kota. Hal ini tentu memengaruhi hasil produksi beras. Lahan-lahan pertanian yang subur itu beralih fungsi menjadi tempat sarang burung walet, perumahan, dan pembangunan infrastruktur. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, pada 2010 luasnya mencapai 474 ribu hektare. Kemudian, menyusut menjadi 363 ribu hektare pada 2012 dan tahun 2013 berkurang lagi menjadi 327.835 ha dengan laju alih fungsi lahan rata-rata mencapai 4,21% per tahun. Kejayaan petani Lampung kian surut seiring menyu­ sutnya lahan. Sudah menjadi rahasia umum, di tengah harga beras yang melambung, petani tak pernah untung. Dulu Lampung menjadi primadona swasembada beras. Kini menjadi pekerjaan berat untuk mengembalikan kejayaan itu. Kebijakan perberasan di Republik ini harus berpi­ hak dan melindungi petani, terutama dari persaing­ an tidak sehat dari para kartel beras dan mafia pangan pemburu rente impor beras yang teramat berkuasa mengendalikan harga beras. Karena itu, tidak ada cara lain bagi pemerintah untuk mem­ pertahankan luas lahan pertanian dengan menye­ jahterakan petani. Keberadaan Peraturan Daerah No. 17/2013 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di provinsi ini akan menjadi percuma manakala petani di Lampung jauh dari kata sejahtera. Mereka tentu ber­ pemikiran untuk apa mempertahankan atau menambah luas lahan manakala hidup mereka tidak pernah berke­ cukupan. n

oasis

Polusi dan Diabetes

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

HASIL OPERASI SIKAT POLDA. Kapolda Lampung Brigjen Pol Edward Syah Pernong melihat senjata api yang diserahkan warga kepada pihak kepolisian. Selain 71 pucuk senpi rakitan, Polda juga menyita tujuh kendaraan roda empat dan lima kendaraan roda dua yang diamankan pada Operasi Sikat Krakatau II, Minggu (29/11).

Kenaikan Tarif Listrik Dinilai Positif PEMBERLAKUAN mekan­ isme tarif penyesuaian ter­ hadap pelanggan golongan tarif rumah tangga daya 1.300 va dan 2.200 va oleh PLN dinilai akan berdampak positif untuk jangka me­ nengah dan panjang. Menurut ekonom, Destry Damayanti, upaya penye­ suaian tarif secara ber­ tahap ini menunjukkan pemerintah telah melaku­ kan penghematan untuk sesuatu yang produktif. Se­ bab, selama ini pelanggan di kelas 1.300 va dan 2.200 va dianggap sudah mampu membayar normal atau

Totalitas Raisa dalam Album Terbarunya. Hlm.16

mendekati normal, sehing­ ga tidak terlalu mendesak mendapatkan subsidi. “Di jangka pendek tentu akan ada proses suffering. Tetapi, untuk jangka menengah dan panjang, dampaknya akan lebih baik, karena pemerintah menga­ rah ke perekonomian yang lebih realistis, khususnya dalam mempertimbang­ kan tarif,” ujar Destry saat dihubungi Media Indonesia (grup Lampung Post), ­Minggu (29/11). Pernyataan Destry meru­ juk pada polemik bahwa pelanggan di atas 1.300 va, yang ditengarai minimal berstatus ekonomi kelas menengah, sudah tidak se­ mestinya lagi mendapatkan subsidi tarif listrik. “Listrik itu kan konsum­ tif. Artinya, ketika perlahan subsidi dialokasikan ke kegiatan yang produktif, tentu merupakan hal yang positif,” kata dia. Walau begitu, lanjutnya, pemerintah tetap perlu menghadirkan subsidi tarif

listrik bagi masyarakat yang tergolong tidak mampu. Meskipun perekono ­ m i a n n a s i o n a l te n g a h melesu hingga berimbas pada penurunan daya beli masyarakat, Destry masih optimistis penyesuaian tarif listrik untuk golongan yang dimaksudkan tidak akan berdampak signifikan untuk waktu yang lama. Optimisme Destry berang­ kat pada proyeksi pereko­ nomian pada tahun men­ datang yang diyakini bakal membaik, seiring dengan pembangunan infrastruktur yang kencang digaungkan pemerintah. Ditambah, ter­ puruknya harga komoditas perlahan mendorong sek­ tor manufaktur untuk terus berkembang. “Yang penting, tahun depan semuanya bergerak cepat, ter­ masuk pemerintah dalam me­ realisasikan APBN-nya. Kare­ na itu, akan memengaruhi sektor privat dan dampaknya akan lari juga ke masyarakat,” kata dia. (MI/D3)

Krisis Listrik... Hlm. 11

STUDI baru berjangka pan­ jang di Amerika Serikat menujukkan polusi udara merupakan faktor utama pe­ nyakit jantung dan membuat perempuan dengan masalah diabetes lebih rentan ter­ hadap efek buruk itu. Tim peneliti mengeksplora­ si data dari 100 ribu responden dalam studi jangka panjang bertajuk Nurses Health Study. Mereka melihat tingkat penyakit kardiovaskular, khususnya penyakit jantung koroner dan stroke. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association itu menemukan perempuan dengan masalah diabetes yang terpapar polusi udara dalam waktu yang lama berisiko lebih tinggi mengidap penyakit kardiovaskular. Menurut tim, peningkatan 10 mikrogram per meter kubik polusi udara dalam PM2.5, PM2.5-10, dan PM 10 akan meningkatkan risiko penyakit jantung pada perem­ puan penderita diabetes tipe 2 masing-masing sebesar 44%, 17%, dan 19%. (MI/R6)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Lampung Post Senin, 30 November 2015 by Lampung Post - Issuu