CMYK CMYK
Terbit Sejak 1974 Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999
www.lampungpostQcom
SENIN, 31 OKTOBER 2011
CMYK
L NO. 12245 L TAHUN XXXVII
Israel Gempur Jihad Islam, 9 Tewas. HAL 6
HARGA ECERAN : Rp3.000
DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG
Thailand pangkas pertumbuhan ekonomi akibat banjir. ... HAL 8
Iwan Fals Ikut Kampanye Penyelamatan Bumi ... HAL 16
Juventus menundukkan Inter Milan. HAL 17
1.800 TKI ‘Overstay’ di Arab Saudi
BURAS H. BAMBANG EKA WIJAYA
Sakitnya Bawahan Nikmatnya Atasan!
MENURUT Letnan, seks itu sebatas kesenangan atau ada tugas di dalamnya? tanya Mayor. Menurut saya, seks itu kesenangan sekaligus tugas, Komandan! jawab Letnan. Dalam seks tak ada tugas! sela Kopral. Kenapa kau bisa pastikan begitu? tanya Mayor. Karena sesuai kelaziman dalam kesatuan kita, setiap tugas Komandan serahkan pada kami, bawahan, untuk melaksanakannya! jelas Kopral. Tidak semua tugas didelegasikan ke bawahan! bantah Letnan. Tugas menyenangkan yang nikmat dilaksanakan sendiri oleh atasan, bahkan ada atasan yang mengira bawahan tidak tahu! Sebaliknya, tugas-tugas berat yang punya risiko pengorbanan fisik dan mental atau malah jiwa dan raga, diserahkan ke bawahan! Dengan kata lain, sakitnya bawahan, nikmatnya atasan! timpal Mayor. Bahkan ada yang lebih parah, pengorbanan dan penderitaan bawahan, yang menikmat hasilnya cuma atasan! Itu terjadi dalam masyarakat oligarkis, seperti di sarang sejenis semut, kelas pekerja banting tulang siang-malam dengan dikawal ketat oleh tentara, hasilnya yang melimpah-limpah semata dinikmati sang ratu! Berarti kondisi seperti itu justru merupakan sifat bawaan naluri dasar (basic instinct) manusia! tegas Letnan. Sehingga, menjadi ukuran seberapa jauh atau tinggi derajat keberadaban suatu kaum bisa dilihat sudah setingkat apa implementasi keadilan dalam masyarakatnya̶baik keadilan formal dengan dimensinya hukum dan politik, maupun keadilan substantif dengan dimensinya sosial, ekonomi, dan budaya! Ketakadilan hukum dan sosial-ekonomi paling dirasakan rakyat lapisan bawah! timpal Kopral. Di bidang hukum bahkan amat mencekam benak rakyat dominannya mafia hukum dan peradilan! Di bidang sosial-ekonomi nyata sekali menganga jurang pendapatan antara buruh yang upahnya selalu ditekan di bawah kebutuhan hidup layak (KHL) dengan misalnya anggota DPR yang terima Rp65 juta sebulan, alias 65 kali lipat gaji buruh, padahal ukuran perut dan badan (kebutuhan sandang) antara kedua kaum tak jauh berbeda! Ketakadilan politik tampak pada dimensi tunggal calon presiden dan wakilnya hanya lewat partai politik, padahal realitas kehidupan berbangsa nyata multidimensional! tukas Mayor. Jadi nyata sekali ketakadilan di negeri ini silang-sengkarut dan tumpang tindih, dengan simpul yang sakit dan menderita kaum bawahan, yang menikmati hasil pengorbanan mereka itu kaum atasan! ***
OASIS Pria Butuh Pelukan
HASIL penelitian terbaru Universitas Indiana, AS, menyimpulkan kaum pria juga membutuhkan pelukan, ciuman, atau tanda-tanda kasih sayang secara fisik dari keluarganya. Penelitian yang dipim pin psikolog Julia Heiman itu mengobservasi makna perkawinan bahagia terhadap 1.009 keluarga di AS, Jerman, Brasil, Jepang, dan Spanyol. Rata-rata pria dari pasangan-pasangan itu menerjemahkan kebahagiaan dari lamanya hubungan dalam keluarga. Salah satunya pelukan atau ciuman kasih sayang di pipi. Pria yang bertahan dalam hubungan perkawinan jangka panjang adalah mereka yang memandang cium dan pelukan kecil sebagai hal yang benar-benar penting bagi, ujar Heiman. (MI/R-1)
ANTARA/PRASETYO UTOMO
Sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang melebihi izin tinggal (overstay) berbaris di ruang isolasi imigrasi Terminal Barat Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi, untuk dipulangkan ke Indonesia, Minggu (30-10). Pemerintah akan memulangkan sekitar 1.800 TKI overstay dari Arab Saudi dengan lima pesawat pada 30 dan 31 Oktober 2011.
Politisi Muda Buruk JAKARTA (Lampost): Publik menilai kualitas politisi muda Indonesia buruk. Citra busuk tersebut dipengaruhi dugaan korupsi yang menyeret lima politisi muda. Lima politisi muda yang memengaruhi persepsi busuk publik itu adalah Muhammad Nazaruddin yang berusia 33 tahun dari Partai Demokrat, Angelina Sondakh (34/Demokrat), Anas Urbaningrum (42/Demokrat), Andi Mallarangeng (48/Demokrat), dan Muhaimin Iskandar (45/PKB). “Tokoh-tokoh ini diharapkan membawa perubahan, namun berita seputar mereka menghempaskan harapan publik pada politisi muda,” ujar peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby di Jakarta, Minggu (30-10). Adjie memaparkan hasil survei LSI yang dilakukan pada September 2011 dengan jumlah sampel 1.200 responden dan tingkat kesalahan 2,9%. LSI mendefinisikan politisi muda sebagai anggota atau pengurus parpol atau organisasi masyarakat yang berusia di bawah 50 tahun. Pembatasan usia di bawah 50 tahun ini dilakukan dengan alasan jarang ada politisi di bawah 40 tahun yang menduduki jabatan strategis di partai. Hasil survei cukup mengejutkan. Hanya 24,8% responden yang menilai baik kiprah politisi muda, selebihnya menilai buruk. Publik justru memberi apresiasi kepada politisi senior. Sebanyak 23,8% menilai politisi senior berkinerja lebih baik daripada politisi muda dan hanya 15,4% menilai politisi muda lebih baik daripada politisi senior, 37,6% menilai kinerja politisi senior dan muda sama saja.
lam ranah politik sehingga senioritas menjadi hal yang memengaruhi proses pemilihan seorang pemimpin. Kondisi ini menjadi kecenderungan hampir di semua daerah, termasuk Lampung. “Inilah yang memengaruhi penilaian publik yang tua lebih berkualitas dibanding yang muda. Anggapan yang tua lebih berpengalaman, lebih memiliki kemampuan dan kelebihan-kelebihan lain menjadikan masyarakat lebih menilai yang lebih tua lebih baik,” kata Suwondo. Suwondo menuturkan ada kekeliruan besar yang dilakukan para politisi maupun partai politik yang mengembangkan dikotomi generasi muda dan tua dalam politik. Menurut dia, politik adalah milik semua generasi sehingga pemilihan pemimpin tak boleh mendasarkan pada generasi tua atau muda, tapi pada kemampuan politisi yang bersangkutan.
Senada dengan itu, pengamat politik FISIP Unila lain, Ari Darmastuti, menilai rendahnya elektabilitas kepada politisi muda, misalnya Puan Maharani dan Edhie Baskoro (Ibas) disebabkan keduanya belum melakukan apa-apa untuk Indonesia. Kedua politisi muda tersebut populer karena orang tua masing-masing. Sementara rendahnya hasil survei Anas Urbaningrum, menurut Ari, karena berbagai persoalan yang membelitnya secara pribadi maupun Partai Demokrat yang saat ini dipimpinnya. Sedangkan politisi lain yang disebut seperti Prabowo dan Megawati, menurut Ari, sudah menunjukkan apa yang bisa dilakukannya sejak lama. Demikian halnya Aburizal Bakrie (Ical). Namun, untuk konteks Lampung, Ari menilai baik Prabowo maupun Ical tidak mudah menjadikan Lampung sebagai basis massanya. Sebab, perlu sosialisasi dan membuktikan apa yang bisa dilakukannya untuk Lampung dalam waktu yang relatif lama. (MI/WAH/U-2)
Budaya Paternalistik
Menanggapi hasil survei LSI tersebut, pengamat politik FISIP Unila Suwondo mengatakan budaya paternalistik yang berkembang di Indonesia masuk da-
ANTARA/YUDHI MAHATMA
KIPRAH POLITISI. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memaparkan hasil survei mengenai kiprah politisi muda, di Jakarta, Minggu (30-10).
INFRASTRUKTUR BANDARA
2013, Radin Inten II Jadi Internasional BANDAR LAMPUNG (Lampost): Pemerintah Pusat menganggarkan dana Rp42 miliar untuk pengembangan Bandara Radin Inten II Lampung pada 2012 sehingga tahun 2013 berstatus sebagai bandara internasional. “Dana pengembangan bandara dianggarakan APBN 2012. Statusnya menjadi internasional jika landasan pacu ditambah 500 meter lagi serta Pemprov diminta menyelesaikan pembebasan lahan pada 2012,” kata anggota Komisi V DPR Abdul Hakim kepada Lampung Post, Minggu (30-10). Hakim, anggota DPR dari daerah pemilihan Lampung II, mengatakan bandara internasional memiliki standar tertentu, di antaranya panjang landasan pacu, terminal, dan sarana pendukung lainnya. “Dana Rp42 miliar itu juga dialokasikan untuk meningkatkan lapisan landasan pacu dan perlebaran terminal penumpang.” Senada dengan Hakim, anggota Komisi V DPR Zulkifli Anwar juga mendesak Pemprov Lampung membebaskan lahan di kawasan bandara. Selain itu, ujarnya, pemerintah pusat juga menganggarkan dana Rp21,8 miliar untuk pengembangan Bandara Seray, Lampung Barat. Terkait dengan pembebasan lahan, Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. mengatakan sudah menganggarkan dana pengembangan bandara dalam APBD Perubahan 2011 dan APBD 2012. “Sudah dianggarkan tinggal realisasinya. Dan Radin Inten II harus menjadi bandara internasional karena kuota haji Lampung sudah melebihi dari embarkasi lainnya,” kata Gubernur semalam. Sjachroedin optimistis pada 2013 Bandara Radin Inten II didarati pesawat berbadan lebar. “Sekarang saja sudah enam maskapai melayani tujuan Jakarta, Bandung, Batam, Palembang (PP) dengan frekuensi penerbangan sedikitnya 20 kali sehari.” Sedangkan pengembangan Bandara Seray, kata Gubernur, peningkatan jalan menuju bandara sepanjang 1,8 km dianggarkan APBN. “Saya sudah sampaikan kepada Dirjen Bina Marga Kementerian PU untuk peningkatan jalan di Lampung, termasuk Bandara Seray.” (WAH/IKZ/U-2)
KOMPETISI CALIFORNIA
Gitaris Lampung itu Masuk 10 Besar Dunia BANDAR LAMPUNG—Tidak disangka sebelumnya, gitaris asal Lampung, Andharma (30), berhasil menembus finalis 10 besar dunia dalam kejuaraan String Insanity Guitar Competition yang diadakan yayasan gitar Shred Academy di California, Amerika Serikat. Pria asal Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, itu menuturkan kejuaraan diikuti 400-an gitaris dari seluruh dunia. Para kontestan diharuskan mengirimkan sebuah rekaman video permainan gitar dengan durasi 1 menit. Personal band Etridi ini mengirimkan sebuah rekaman video dengan permainan beraliran neo
CMYK CMYK
klasik. “Waktu mengirimkannya sih iseng aja, tapi permainan dalam video memang digarap serius dan enggak nyangka juga bisa masuk 10 besar, bahkan satusatunya wakil dari Indonesia,” kata Andharma ketika mengunjungi kantor redaksi Lampung Post, Minggu (30-10). Dia sangat berharap dukungan masyarakat Lampung agar dapat memenangkan kompetisi. “Dalam kejuaraan ini, pemenang ditentukan empat orang juri dan voting dari masyarakat. Komposisi 40% dengan 60%,” ujarnya. A nd ha rma berha rap doa masyarakat dan dukungannya,
terutama melalui voting. “Voting bisa dilakukan dengan cara menuliskan ‘An’dharma’ pada dinding Facebook milik akun Shred Academy. Voting berakhir 30 November mendatang,” kata pengguna gitar merek Ibanez ini. Selama ini, Andharma mengakui kurang mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari komunitasnya sendiri, yakni Indonesia Guitar Community (IGC). Pria yang mengenal gitar sejak di bangku kelas II SMP itu tetap semangat mengikuti kompetisi dan berharap dukungan makin bertambah. Sejak SMP dia mengikuti be-
berapa festiv a l mu si k . Kebanyakan festival yang diikuti
Andharma mendapat penghargaan sebagai gitaris terbaik. Selanjutnya pada 20 08, Andharma bersama rekannya mendirikan band bernama The President Band yang kini bernama Etridi, menghasilkan dua album rekaman, tapi kini band tersebut sedang vakum. Andharma sendiri dalam bermain musik banyak mendapat pengaruh dari beberapa musisi dunia. (MG7/S-2) BERITA TERKAIT Hlm. 16
CMYK