Lampung Post edisi Senin 30 Juli 2012

Page 3

±

±

CMYK

Bandar Lampung

senin, 30 Juli 2012

±

CMYK

lampung post

I3

PEMBANGUNAN

Gubenur Keluhkan Program Berjalan Lambat ±

±

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Guber nu r L a mpu ng Sjachroedin Z.P. mengeluhka n lambatnya pencapa ia n prog r a m pemba ng u na n d i Lampung. Menurut Sjachroedin, masa kepemimpinannya kini tinggal tersisa dua tahun. Namun, pembangunan beberapa program pembangunan, seperti kota baru, terminal agrobisnis, jalan tol, pengembangan Menara Siger, dan pusat pendidikan terpadu Sulusuban, belum menunjukkan kemajuan berarti. Program kereta api komuter dari Tanjungkarang ke Way Kanan yang sudah ada keretanya juga ternyata tidak terealisasi, karena kereta hanya bisa sampai ke Kotabumi. “Ini dua tahun lagi lo, tapi belu m ada apa-apa nya. In i karena kinerja staf yang lambat,” kata Sjachroedin, usai menerima kunjungan anggota Lem ha nnas di rua ng rapat utama Pemprov, Jumat (27-7). Gubernur juga menegaskan kinerja Badan Pengelola Kota Baru yang dibentuk dua tahun lalu hingga kini belum membuahkan hasil. Badan tersebut belum menunjukkan kinerja yang bisa mempercepat terwujudnya kota baru Lampung di Jatiagung, Lampung Selatan. Untuk itu, ujar dia, Badan Pengelola Kota Baru yang kini diketuai Budiharto itu akan dirombak kepengurusannya. Badan ini nantinya memiliki tim yang secara fokus mengu­ rusi tiga zonasi w i laya h di kota baru, yaitu zona peme­

rintahan, zona kawasan bisnis yang dikelola swasta, dan zona permukiman. “Nanti isinya jangan PNS semua. Harus ada ahli yang non-PNS. Kalau PNS semua sangat lambat kerjanya,” kata Gubernur. Akhir Juni lalu Gubernur juga p er na h mengelu h ka n la mbatnya pemba ng u na n kot a ba r u L a mpu ng d i Jatiagung, Lampung Selatan. Menurut dia, saat ini banyak sat ua n kerja terka it belum memulai aksinya ikut membangun kota baru. Ha l ini bisa terlihat dari kemajua n pemba ng u na n yang baru seputar jalan dan pintu gerbang. Sjachroedin mencontoh ka n seha r usnya mu la i seka ra ng st a f suda h memu la i prog ra m peng h ijaua n d i kota ba r u denga n menanam tanaman ciri khas Lampung, seperti cempaka telur atau kopi. Sta f terka it juga ha rus mulai bersosialisasi kepada masyarakat setempat agar harga tanah tidak naik, dan tidak ada ma s ya ra kat ya ng kena tipu spekulan tanah akibat isu pembangunan kota baru. “Tapi mana, tidak ada yang jalan. Badan Pengelola Kota Baru juga enggak jalan kan,” kata dia. Untuk itu, Gubernur mem i nt a kepada ma si ng-ma­ sing satuan kerja agar mulai melakukan aksi yang sesuai dengan tugas pokoknya. Selain itu, Badan Pengelola juga harus memastikan apa yang dikerjakan di kota baru sesuai dengan tahapan perencanaan yang ditetapkan. (LIN/K-2)

±

Perbaikan ‘By Pass’ Proses pengerasan, pelebaran, dan penambalan Jalan Soekarno-Hatta, Bandar Lampung, menurut Dinas PU, sudah selesai pada H-10 Lebaran, Minggu (29-7). n LAMPUNG POST/ HENDRIVAN GUMAY

Perbaikan ‘By Pass’ bakal Molor BANDAR LAMPUNG (Lampost): Perbaikan sementara Jalan SoekarnoHatta (by pass) yang ditarget selesai pada H-20 Idulfitri atau Senin (30-7) diperkirakan bakal molor. Sebab, sampai Sabtu (28-7), atau dua hari menjelang H-20, masih banyak lubang di badan jalan mulai dari Tugu Raden Intan, Rajabasa, sampai ke arah Way Halim. Saat dikonformasi mengenai hal ini, pejabat pembuat komitmen (PPK) Jalan Soekarno-Hatta Aulia Azis mengatakan perbaikan jalan memang belum menyentuh ruas jalan dari arah Rajabasa, sebab kerusakan di sana relatif ringan. Perbaikan didahulukan di sekitar persimpangan Jalan P. Tirtayasa—Jalan P. Antasari hingga Panjang yang kerusakannya cukup parah dan banyak lubang menganga di tengah jalan.

“Kalau yang di Rajabasa masih ringanlah. Kami dahulukan ruas jalan yang kerusakannya sering menimbulkan kemacetan. Boleh dicek sekarang. Lubang besar di sekitar Antasari hingga ke Panjang sudah ditutup,” kata Aulia saat dihubungi, Sabtu (28-7). Aulia mengatakan pada H-20 nanti, lubang besar di badan jalan diupayakan sudah ditutup seluruhnya. Sementara itu, perbaikan ringan seperti penutupan lubang-lubang kecil, akan diupayakan selesai pada H-15 atau H-10 mendatang. “Akan kita kebut. Kalau siang biasanya kontraktor memperbaiki kerusakan di bahu jalan karena lalu lintas ramai. Se-

mentara itu, yang di badan jalan, baru diperbaiki malam hari saat kendaraan tidak terlalu padat,” kata dia. Hentikan Perbaikan Aulia mengatakan saat arus mudik Idulfitri nanti mulai padat pada H-7, kontraktor akan diminta menghentikan perbaikan dan menyingkirkan seluruh alat berat dan material dari jalan. Dengan demikian, ujar dia, arus kendaraan bisa lebih lancar dan tidak terhambat material perbaikan jalan. Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga Lampung Arif Hidayat menjelaskan perbaikan sementara Jalan Soekarno—Hatta (by pass) telah dimulai Senin (9-7). Ditargetkan, bisa nyaman dilalui pengguna jalan pada H-20 menjelang Lebaran sampai H+10 setelah Lebaran. “Perbaikan sementara artinya hanya terjaga fungsionalnya. Kami lakukan pengerasan jalan,

aspal yang bergelombang akan dipotong dan diratakan, lubang akan ditutup, dan disiram aspal. Walaupun belum sempurna, ruas jalan itu bisa lebih nyaman dilalui selama arus mudik sampai arus balik,” kata dia. Menurut Arif, walaupun dana belum cair dari Bank Dunia, kontraktor berkomitmen dan bersedia memperbaiki sementara jalan by pass dengan dana mereka dulu. “Kalau pekerjaan sungguhannya, yakni pelebaran dan pembuatan dua jalur, ya setelah ada persetujuan pencairan dana dari bank dunia. Tinggal menunggu waktu,” kata dia. Arif mengatakan pembuatan jalan dua jalur bermedian di by pass sejak awal memang dibagai dua paket agar bisa selesai lebih cepat. Total anggarannya mencapai Rp292,770 miliar lebih yang terbagi untuk nilai kontrak PT CI sebesar Rp133,399 miliar lebih, dan PT DGI senilai Rp97 miliar lebih. (LIN/K-2)

±

KETERBUKAAN

Data Keterbukaan Masih Sulit Didapat BANDAR LAMPUNG (Lampost): Komisi Informasi Provinsi Lampung menyatakan informasi mengenai data keuangan badan publik masih sulit didapat, meskipun sudah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Ketua Komisi Informasi (KI) Provinsi Lampung Juniardi dalam siaran persnya di Bandar Lampung, Minggu (29-7), menyebutkan dari 22 kasus sengketa informasi di KI Lampung, hampir seluruh badan publik tidak siap untuk mengimplemen-

tasikan amanat UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Hal itu dilihat dari belum ada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), sedangkan Bagian Humas, tata usaha, dan pegawai institusi tersebut juga tidak memahami UU KIP. “Rata-rata menyatakan tahu UU KIP setelah berada di Komisi Informasi. Terkait dengan informasi tentang keuangan, mereka masih beranggapan itu adalah rahasia,” kata Juniardi. Bahkan, kata dia, beberapa kabu-

paten, kota, dan dinas yang disengketakan ke Komisi Informasi, seperti Kabupaten Tanggamus, Lampung Timur, Metro, Tulangbawang Barat, beberapa dinas provinsi, Dinas Pendidikan Lampung Selatan, dan Bandar Lampung. “Mayoritas sengketa adalah informasi data keuangan, dan tidak diberikan,” kata dia. Setelah tahu ada UU KIP, kata dia, badan publik pun baru bersedia memberikan informasi sebatas profil lembaga, sedangkan informasi melaporkan hasil kinerja masih minim. (K-1)

±

± n LAMPUNG POST/HENDRIVAN GUMAY

JEMBATAN. Sebuah alat berat menggali dasar sungai di Jalan Urip Sumohardjo, Bandar Lampung, Minggu (29-7). Jembatan di jalan tersebut ditinggikan posisinya karena kerap banjir hingga ke jembatan.

PENGEROYOKAN

Pasien RSJ Kabur Disangka Maling BANDAR LAMPUNG (Lampost): Ahmad Munawar (40), warga Desa Tegalsari, Sukadana, Lampung Timur, yang semestinya dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lampung, justru harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandar Lampung. Ia dirawat di RSUDAM lantaran di tubuhnya penuh luka akibat dipukuli sekelompok warga. Kejadian bermula saat Ahmad Munawar mencoba melarikan diri dari RSJ. Dia berhasil kabur hingga ke Natar, Lampung Selatan.

±

Di sana, Ahmad Munawar mengamuk. Akibat amukannya, ia diteriaki maling oleh sejumlah warga saat menaiki sepeda motor salah satu warga setempat. “Tak terima dipergoki, kakak saya pun langsung mengamuk. Karena warga menyangka kakak saya benar-benar maling, mereka lantas mengeroyok dan memukulinya,” ujar Samsul (24), di RSUDAM, Jumat (27-7). Akibat kejadian tersebut, Ahmad Munawar mengalami luka di kepala dan badannya. Selain itu, di dada bawah sebelah kiri

CMYK

tertembus peluru senapan angin. Peluru tersebut masih bersarang di tubuhnya. Munawar dibawa pihak keluarga ke rumah sakit dan saat ini dirawat di Ruang Gelatik RSUDAM. “Mungkin karena waktu itu kakak saya sulit untuk ditangani, hingga akhirnya salah satu warga menembaknya,” ujar Samsul. Sa msu l mengata ka n sa ng kakak terus mengajaknya pulang dan nekat mencabut infus meskipun belum ada penanganan terhadap peluru yang bersarang di tubuhnya tersebut. (MG5/K-1)

±

CMYK

±


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.