VOTING, Edisi XXXX 16 April - 23 April 2014

Page 14

Jeda

l

14 16 April 2014

Pemilu yang Melelahkan Penyelenggara

K

OMISIONER Komisi Pemilihan Umum Sigit Pamungkas mengungkapkan ada tiga petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal dunia pada saat pemungutan dan penghitungan suara pada 9 April lalu. “Laporan yang saya dapatkan ada petugas KPPS meninggal dunia, di Lampung, Bengkulu, dan Sumatera Barat,” kata Sigit di Jakarta. Ketua KPPS Kecamatan Sukadana, Lampung Timur, meninggal dunia setelah tidak sadarkan diri pada saat pemungutan suara berlangsung. Sementara itu, Ketua KPPS Kecamatan Pauh, Kota Padang, meninggal dunia saat sedang menjalankan tugas di TPS 15, Kelurahan Limaumanis Selatan. “Lalu ada anggota KPPS di TPS 9, Kelurahan Lingkar Barat, Kecamatan Gadingcempaka, Kota Bengkulu, Yusirwan, meninggal sekitar pukul 19.00 ketika penghitungan suara memasuki tahap akhir,” kata Sigit. Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (Kornas JPPR) M. Afifudin mengatakan petugas KPPS yang meninggal saat menjalankan tugas adalah pahlawan demokrasi. Jasa mereka patut mendapat apresiasi. “Kelihatannya mereka terlalu capek akibat beban tugas yang berat. Ada yang kelelahan dan berujung meninggal,” ujarnya, kemarin. Ia menilai pemilu di Indonesia yang masih menganut sistem penghitungan manual telah menyiksa petugas karena membutuhkan waktu yang sangat lama. Selain itu, banyaknya varian surat suara juga membuat KPPS kebingungan sehingga di beberapa tempat terjadi salah hitung. Surat suara yang dicoblos pada logo partai dan nama atau nomor urut caleg, misalnya, dihitung dua dan kemudian direvisi dihitung satu. “Hal-hal tersebut tentu merepotkan dan membutuhkan waktu lama. Kelihatannya kita butuh penyederhanaan sistem pemilu,” kata dia. Dalam menanggapi hal tersebut, Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan KPU tengah melakukan registrasi petugas yang meninggal dunia pada saat menjalankan tugas. “Nanti akan ada pengahragaan kepada mereka. Bentuk penghargaannya sedang disiapkan.” Dalam kesempatan tersebut, Husni juga menyampaikan penghitungan suara di tingkat TPS pada pemilu legislatif kali ini sebenarnya lebih sederhana jika dibandingkan dengan Pemilu 2009. Proses penghitungan dan rekapitulasi menjadi panjang karena ada tiga hingga empat lembaga yang harus menghitung dan merekapitulasi suara. “Bebannya lebih berat pada Pemilu 2019, tapi kalau di sana-sini masih ada kekurangan tentu akan kami evaluasi bersama ke depannya,” kata Husni. (MI/U1)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.