Lampung Post Edisi Kamis, 07 Juli 2011

Page 24

CMYK

CMYK Lampung Post I 24

Kamis I 7 Juli 2011

RUWA JURAI LINTAS

Penyelundupan Pupuk Digagalkan

Peran Aktif Masyarakat Prinsip Otda

LIWA̶Peran aktif masyarakat dalam membangun daerah merupakan aspek fundamental dalam pelaksanaan prinsip-prinsip otonomi daerah dan menjadi ujung tombak pembangunan. Hal itu dikatakan Asisten II Bidang Pemerintahan Lampung Barat Sudirman pada pem-

LIWA (Lampost): Jajaran Polres Lampung Barat berhasil menggagalkan penyelundupan pupuk bersubsidi jenis urea dalam operasi rutin yang digelar di Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit, Selasa (5-7), sekitar pukul 22.30.

Getek, Sarana Transportasi Laut

bukaan semiloka DPRD dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MP), di aula Rumah Makan Sahabat Utama, Selasa (5-7). Sudirman juga mengatakan dengan diluncurkan program PNPM oleh Pemerintah Pusat yang didukung Pemkab diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja bagi warga serta menjadi wahana untuk peningkatan kapasitas dan kelembagaam masyarakat. Program ini juga diharapkan menjadi pola pengembangan kemampuan dan kapasitas masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan, kata dia.

(*/D-3)

Warga Khawatir Penjualan Mercon BANJARAGUNG̶Menyambut bulan Ramadan, penjualan kembang api dan mercon kian marak. Namun, maraknya penjualan mercon sangat meresahkan masyarakat Banjaragung dan sekitarnya. Sebab, penjualan kembang api dan berbagai jenis mercon banyak dibeli anak di bawah umur. Amin, warga Etanol, Banjaragung, Tulangbawang, Rabu (6-7), mengatakan pihaknya merasa resah dengan adannya mercon yang mulai marak di pasaran. Selain banyak dibeli anak-anak, suara mercon juga mengagetkan banyak orang, kata dia.

(ATA/D-3)

BPS Provinsi Sosialisasi PPLS 2011 MENGGALA̶Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mengadakan sosialisasi pendataan program perlindungan sosial (PPLS) tahun 2011 di aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tulangbawang, Rabu (6-7). Tujuannya mewujudkan basis data sosial ekonomi terpadu berkualitas dan kesejahteraan. Hadir dalam kegiatan itu, Wakil Bupati Tulangbawang Agus Mardi Hartono, Asisten II Ruslan Ali, dan Kepala Bidang Intregrasi Pengelolaan dan Diseminasi BPS Provinsi Lampung Indra. Pada kesempatan itu, Indra mengatakan kemiskinan merupakan keadaan tidak tercapainya kehidupan layak. Di mana, tidak dapat dipenuhi kebutuhan

LAMPUNG POST/*

Getek merupakan satu-satunya transportasi laut untuk keluar dan masuknya warga Pulau Pisang menuju Krui, Lampung Barat. Warga meminta pemerintah membangun dermaga kecil sebagai fasilitas transportasi guna membantu penyeberangan kapal kecil itu. Foto dibidik Rabu (6-7).

minimum untuk pangan, perumahan, kesehatan, hingga pendidikan, kata dia. (ATA/D-3)

DUGAAN PENYIMPANGAN RASKIN DISIPLIN PNS

6 PNS Tulangbawang Dipecat Tak Hormat

MENGGALA (Lampost): Karena tidak disiplin dalam melaksanakan tugas sebagai pegawai negeri sipil (PNS), Inspektorat Tulangbawang memecat enam pegawainya dengan tidak hormat. Kepala Inspektorat Tulangbawang Mad Hasnurin, Rabu (6-7), mengatakan selama Januari—Juli, sudah enam PNS dipecat karena melanggar disiplin. Mereka yang dipecat adalah PNS golongan II dan golongan III. “Pemecatan ini merupakan peringatan kepada PNS lainnya yang sering mangkir, malas bekerja, dan tidak profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi masyarakat,” kata dia. Mad Hasnurin juga menjelaskan selain tidak disiplin menjalankan tugas, PNS yang dipecat juga terlibat kasus lain, seperti perceraian dan penyalahgunaan jabatan. “Kami juga sedang memproses kasus pelanggaran yang dilakukan beberapa kepala kampung,” ujar dia.

Mad menjelaskan berdasarkan PP No. 53 Tahun 2010, apabila ada PNS yang dalam waktu 46 hari tidak masuk bekerja, PNS tersebut akan langsung dipecat secara tidak hormat. Hal ini dilakukan secara tegas tanpa ampun. “Untuk itu, saya mengimbau kepada kepala satuan kerja agar berperan aktif dalam menindak tegas anak buah. Jika terbukti tidak disiplin, diharap melaporkan hal ini ke pihak Inspektorat agar kami menindaklanjuti masalah kedisiplinan ini,” kata Mad. Dia juga mengatakan sanksi yang akan diberi kepada PNS yang melanggar PP No. 53/2010 berupa sanksi ringan, sedang, dan berat. Dia juga berharap seluruh PNS Pemkab Tulangbawang agar lebih meningkatkan kinerja serta rajin masuk kerja. “Banyak laporan ke kami bahwa PNS bahkan honorer yang tidak masuk kerja dan tidak mengikuti apel pagi dan sore,” kata dia. (ATA/D-3)

Mantan Peratin Luas Dilaporkan BATUKETULIS (Lampost): Sejumlah masyarakat Pekon Luas, Kecamatan Batuketulis, Senin (4-7), melaporkan Hd, mantan peratin setempat, kepada Polres Lampung Barat terkait dengan dugaan penyimpangan raskin dari 2005—Maret 2011. Hd membantah jika pendistribusian raskin selama kepemimpinannya itu mengalami penyimpangan. “Saya akan bertanggung jawab dan ini ada surat pertanggungjawabannya. Pembagian raskin di seluruh kepala pemangku sesuai dengan jumlahnya,” kata dia. Soal ada pihak yang mengatakan raskin di Pemangku 6, 7, dan 8 diselewengkan, kata dia, itu hanya rekayasa pihak tertentu. “Ini cuma rekayasa pihak tertentu yang sengaja mencari kesalahan atau me-

mang tidak puas dengan saya,” ujar Hd, yang kembali terpilih menjadi peratin Pekon Luas. Sebelumnya, seorang warga yang enggan disebut namanya mengatakan pihaknya melaporkan Hd, karena ada indikasi penyimpangan raskin untuk tiga pemangku (dusun), yaitu Pemangku 6, Pemangku 7, dan Pemangku 8. Ketiga pemangku itu setiap bulan seharusnya mendapat jatah raskin 5,6 ton. Namun, jatah raskin untuk tiga pemangku itu setiap bulannya dipotong 2,4 ton. Akibatnya, banyak warga yang hanya menerima jatah raskin satu kali dalam tiga bulan. Kasus ini berlangsung hampir selama periode kepemimpinan Hd. Sementara itu, Purnomo, kepala Pemangku 7 yang ikut menandatangani surat pernyataan laporan tentang pengaduan mantan peratin

itu, membenarkan jika jatah raskin per bulan tidak sesuai dengan jumlah KK yang akan menerimanya. Sedangkan Kasubbag Humas Polres Lampbar AKP Martaudi, mendampingi Kapolres AKBP Hari Muharam Firmansyah, Selasa (5-7), mengatakan telah menerima laporan dari masyarakat Pekon Luas terkait dengan dugaan penyimpangan raskin oleh mantan peratin itu. Namun, laporan itu belum dilengkapi data pendukung. Untuk itu, pihaknya melalui petugas yang menerima laporan itu telah meminta agar masyarakat pelapor segera melengkapi data pendukung. “Pada prinsipnya, kami siap menindaklanjuti kasus tersebut jika laporan itu sudah dilengkapi data pendukung,” kata dia. (ELI/D-3)

PARIWISATA

Lambar Gelar Festival Semarak Tanjung Setia IV LIWA (Lampost): Untuk mempromosikan potensi wisata di Lampung Barat (Lambar), Pemkab setempat kembali mengelar Festival Semarak Wisata Tanjung Setia (SWTS) IV yang diselenggarakan pada 9-11 Juli 2011. Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Arief Nugroho, mendampingi kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Rabu (6-7), mengatakan Semarak Wisata Tanjung Setia merupakan ajang promosi potensi wisata daerah, dengan harapan menarik wisatawan lokal dan mancanegara. Dengan ajang ini, pihaknya berharap jumlah kunjungan turis bertambah. Tak kalah penting dapat membawa peningkatan ekonomi masyarakat setempat serta berpengaruh pada pembangunan daerah. “Semoga

memiliki nilai positif bagi warga setempat,” kata dia. Terkait dengan berbagai ajang wisata yang digelar selama ini, dia mengatakan terbukti meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing. Pada 2005, misalnya, jumlah turis asing yang berkunjung ke Lampung Barat sekitar 200, melonjak menjadi 6.495 orang pada 2008. Pada 2010 jumlah kunjungan wisman mencapai 9.105 orang. Ia menambahkan Semarak Wisata Tanjung Setia IV bukan sekadar melaksanakan perhelatan dan seremoni, melainkan untuk mengoptimalkan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Adapun kegiatannya antara lain kompetisi selancar, renang laut, sepak bola pantai, noli pantai serta memanah ikan di laut. (*/D-1)

LAMPUNG POST/RIAN PRATAMA

PENYIMPANGAN BBM. Wakapolres Tulangbawang Kompol M. Arfan didampingi Kasat Reskrim AKP Yohanes Daru menunjukkan barang bukti berupa Suzuki Carry BE-2592-W berisi drum dan 32 jeriken saat melakukan pengecoran di SPBU Cakatraya, Rabu (6-7).

Ditemui sesaat sebelum mengikuti sidang paripurna di aula DPRD setempat, Rabu (6-7), Kapolres Lambar AKBP Hari Muharam Firmansyah mengatakan operasi itu merupakan kegiatan rutin yang digelar pihaknya. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi tindakan pencurian dengan pemberatan (curat) dan pencurian dengan kekerasan (curas) demi menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah hukum Polres Lambar. “Dalam operasi rutin semalam, kami berhasil mengamankan pupuk bersubsidi yang diduga akan dijual ke Bengkulu,” kata Hari. Berdasarkan keterangan Kasubbag Humas Polres Lambar AKP Martaudi, penangkapan kendaraan yang mengangkut pupuk bersubsidi dan diduga akan dibawa ke Bengkulu itu terjaring pada operasi rutin. Operasi dipimpin Kabag Ops. Polres Lambar Kompol Vicky Zulkarnain, didampingi Kasat Sabhara AKP Maryanto bersama anggota. Awalnya, kata dia, petugas yang tengah menggelar operasi menaruh curiga terhadap kendaraan jenis Mitsubishi Colt L-300 BE-9934-MA yang di belakangnya tertutup terpal. “Kemudian, petugas memeriksa kendaraan tersebut dan menemukan pupuk bersubsidi jenis urea sebanyak 10 karung, dengan masingmasing karung berisi 50 kilogram pupuk,” kata Martaudi. Dari Lambar Setelah diinterogasi, kata Martaudi, diketahui pemilik ken-

daraan bernama Dar (29), warga Airlong, Kecamatan Mase, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Dia mengaku pupuk berasal dari Belalau, Lambar, dan akan dibawa ke Bengkulu. “Saat ini kendaraan pengangkut pupuk, pupuk, dan pengemudi diamankan petugas guna kepentingan penyelidikan,” kata dia. Atas tindakan itu, lanjut Martaudi, tersangka terancam hukuman 2 tahun penjara karena melanggar Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 7 Tahun 2009 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi. Selain itu,

Pupuk bersubsidi diduga akan dijual ke Bengkulu tersangka juga melanggar UU Darurat No. 7 Tahun 1955 tentang Pengusutan, Penuntutan, Tindak Pidana Ekonomi. Sebelumnya, anggota Reskrim Polres Tulangbawang menyita 7 ton pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska dan SP-36 di Kampung Bujungtenuk, jalan lintas timur Menggala, Selasa (5-7), sekitar pukul 12.00. Kapolres Tulangbawang AKBP Shobarmen didampingi Kasat Reskrim Tulangbawang AKP Yohanes Daru mengatakan penangkapan pupuk bersubsidi dilakukan setelah pihaknya menilai pengangkutan pupuk tersebut menyalahi prosedur dan melanggar wilayah. (*/D-3)

SENGKETA LAHAN

Penyelesaian di Dewan Temui Jalan Buntu PANARAGAN (Lampost): Penyelesaian sengketa lahan antara warga Kampung Pagardewa, Kecamatan Pagardewa, dan PT Pranasta Abadi kembali menemui jalan buntu. Pihak perusahaan tidak menghadirkan perwakilan yang bisa mengambil keputusan saat dilakukan hearing dengan Komisi A DPRD Tulangbawang Barat kemarin (6-7). Hearing yang dipimpin Ketua Komisi A Joko Kuncoro itu terpaksa ditunda, hari ini (7-7). Pasalnya, pihak perusahaan yang mengirim seorang manajer tidak bisa memberi keputusan menyelesaikan masalah tersebut. “Apa yang bisa kami selesaikan jika utusan perusahaan ini tidak bisa memberi keputusan,” kata Joko. Dia juga menjelaskan lahan perkebunan sawit milik PT Pranasta Abadi seluas 110 ha di Kampung Pagardewa saat ini diklaim warga. Para pemi-

lik lahan mengaku lahan yang dikuasai perusahaan itu belum diganti rugi. “Untuk menyelesaikan masalah ini, kedua pihak kami undang untuk mencari jalan keluar. Tujuannya, agar masalah ini segera diselesaikan. Namun, perusahaan terkesan tidak ingin masalah ini cepat selesai,” ujar dia, diamini Wakil Ketua Komisi A. Paisol. Politisi Golkar itu juga mengatakan untuk menyelesaikan masalah itu, pihaknya kembali mengundang pihak perusahaan untuk menghadiri hearing. Komisi A berharap pihak perusahaan dapat mengirim perwakilan yang dapat mengambil keputusan. “Jika ini tidak diindahkan perusahaan, Komisi A akan merekomendasi penutupan terhadap semua aktivitas perusahaan. Hal ini dilakukan agar situasi menjelang pilkada ini tidak bergejolak, khususnya di wilayah Pagardewa,” kata Joko. (MER/D-3)

DUGAAN PENYIMPANGAN BBM

Mobil Tangki Ganda Diamankan Anggota Polres Tuba MENGGALA (Lampost): Anggota Reskrim Polres Tulangbawang mengamankan mobil Carry berisi tanki ganda yang telah modifikasi sekitar pukul 06.00 di SPBU Cakatraya, Rabu (6-7). Dalam penangkapan itu, polisi juga berhasil mengamankan dua tersangka yang diduga melakukan penyimpangan BBM, 32 jeriken, dan sebuah drum yang digunakan untuk menampung BBM. Kasat Reskrim Polres Tulangbawang AKP Yohanes Daru, mendampingi Kapolres Tulangbawang AKBP Shobar-

men, mengatakan modus yang digunakan tersangka yang menggunakan Carry BE-2592-W adalah dengan membuat lubang di samping pintu yang dihubungkan dengan sebuah drum. Selain itu, di jok belakang juga sudah disiapkan 32 jeriken yang diisi BBM berukuran masing-masing jeriken 35 liter. BBM itu rencananya akan dibawa ke Kabupaten Way Kanan. “Berdasar hasil pemeriksaan, aparat mendapat barang bukti berupa 150 liter bensin yang berada dalam drum

dan solar sebanyak 270 liter. Tersangka dicokok saat melakukan pengecoran. Dari 32 jeriken, delapan jeriken sudah terisi solar,” kata Yohanes Daru. Dia juga mengatakan tersangka yang ditangkap diketahui bernama Ahmat Sayuti (45), pemilik, dan Yurizal, sopir Carry. Keduanya warga Gunungtapa Udik. Sementara itu, Carry yang digunakan mengangkut BBM itu merupakan mobil pinjaman. Yohanes juga menjelaskan penangkapan tersangka, yang diduga hendak

menyimpangkan BBM, dilakukan saat anggota melakukan razia memantau kelangkaan BBM. Selain itu, penangkapan juga berdasarkan laporan warga yang melihat adanya dugaan penyimpangan. “Sebelum tersangka ditangkap, pihak SPBU telah melarang untuk mengecor. Namun, tersangka berkeras untuk melakukan pengecoran. Bahkan, sempat mengancam petugas SPBU bila tidak diizinkan mengecor BBM ke drum dan puluhan jeriken itu,” ujar dia. (ATA/D-3)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.