Lampung Post Edisi Senin, 05 Mei 2014

Page 1

@lampostonline, @buraslampost

www.lampost.co

TERU JI TEPERC AYA

SENIN, 5 MEI 2014 facebook.com/lampungpost

24 Hal.

No. 13132

I TAHUN XXXIX

Terbit Sejak 1974

Rp.3000

TA J U K Pengusaha SPBU yang tergabung Hiswanamigas akan mogok operasi...Hlm. 6

The Gunners menyiapkan dana 31 juta pound untuk Diego Costa...Hlm. 24

Maia Estianty ingin Al menjadi seorang DJ ketimbang penyanyi...Hlm. 16  MI

Krisis Rekapitulasi

 REUTERS

 AP/SANG TAN

LOLOS KE EROPA. Gelandang Arsenal, Mesut Ozil (kaus merah), berusaha melepaskan sepakan ke gawang West Bromwich Albion yang dijaga Ben Foster, di tengah kepungan tiga bek lawan, pada lanjutan Liga Primer di Emirates Stadium, London, Minggu (4/5). Gol tunggal Olivier Giroud memastikan The Gunners di empat besar Liga Primer dan lolos ke Liga Champions musim depan. ROMA KALAH, JUVE RAIH... Hlm. 8

K O L O M PA K A R

Mau Dibawa ke Mana Pendidikan Kita? SUATU hari seorang sahabat menelepon saya, dengan penuh semangat ia bercerita kalau sedang sedih dan bangga. Kenapa? Saya ditelepon oleh teman lama, yang menawari pekerjaan kepada anak saya, yang tidak memerlukan Dosen FKIP Unila syarat banyak. Cukup mengirim ijazah dan sertifikat profesi, gaji setiap bulan akan dikirimkan ke rekening. Tidak harus stay di tempat kerja, tidak perlu absen jari. Dengan sangat gembira dan dengan tidak sabar saya sampaikan berita tersebut ke anak saya. Jawaban anak saya adalah tidak mau, konsekuensi saya mendapatkan sertifikat profesi ya harus bekerja profesional, setiap hari harus berada di tempat, tidak cukup hanya menempel nama dan nomor sertifikat di pelang nama. Setelah sahabat saya selesai bercerita, saya merenung, menghitung ke belakang. Umur anak sahabat saya 25 tahun, usia dan tahun pada saat usia SMA, SMP, dan seterusnya. Sekarang baru hangat-hangatnya membicarakan kurikulum 13, yang terpikir adalah kurikulum apa yang dipakai untuk melahirkan anak sahabat saya yang hebat (kreatif dan cerdas) itu dan juga mungkin anak-anak yang lainnya. Kurikulum seperti apa sehingga dapat melahirkan anak-anak yang berkarakter. Pertanyaan berikutnya adalah apakah hanya kurikulum yang berlabelkan pendekatan scientific approach yang dapat menjadikan anak berkarakter dan hebat? Analisis penulis, sebagus apa pun rancangan kurikulum, selengkap dan semewah apa pun sarana dan prasarana pendidikan, serta sehebat apa pun potensi anak didik, jika tidak terdapat guru yang profesional, tidak akan melahirkan anak yang berkarakter. 

Herpratiwi

BERSAMBUNG ke Hlm. 12

Bawaslu Ragukan Suara Pesawaran Yang akan dikaji Bawaslu Pusat bukanlah data baru. Temuan itu sudah disampaikan saksi Partai NasDem, Feri Mursidan, pada rapat pleno tingkat nasional pertama 27 April lalu. Fathul Mu’in

B

ADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pusat meragukan hasil rekapitulasi suara DPR oleh KPU Lampung di Pesawaran. Selain daerah itu, Bawaslu juga mencermati rekapitulasi suara di Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Keraguan disebabkan banyaknya form C1 yang dicoret-coret serta tidak ditandatangani kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS). “Untuk kursi DPR DP Lampung I di-pending (tunda, red) dan belum bisa ditetapkan karena masih ada keberatan dari saksi,” kata Ketua Bawaslu Lampung Nazarudin, saat dihubungi Minggu (5/5) malam. Menurut Nazarudin, belum ditetapkannya nama-nama anggota DPR terpilih dari daerah pemilihan (DP) Lampung I itu karena saksi Partai NasDem. “Untuk itulah Bawaslu Pusat melakukan kajian terlebih dulu.” Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono juga mengakui masih ada persoalan di Kabupaten Pesawaran atas laporan Partai NasDem, sehingga KPU masih menunggu kajian dari Bawaslu. “NasDem memang belum

berkenan untuk Pesawaran. Untuk itulah kami masih menunggu kajian Bawaslu seperti apa,” ujarnya. Meski demikian, ucap dia, harus tetap memperhatikan hasil kajian dan rekomendasi Bawaslu RI nantinya. “Bisa berubah atau tidak, saya belum tahu. Yang pasti, keputusan KPU RI menunggu hasil kajian. Apa pun

N

asDem memang belum berkenan untuk Pesawaran. Untuk itulah kami masih menunggu kajian Bawaslu seperti apa. hasil rekomendasi KPU Pusat harus ditindaklanjuti,” kata Nanang. Secara terpisah, Ketua DPP Partai NasDem Siti Nurbaya mengatakan kajian bawaslu adalah temuan yang disampaikan saksi Partai NasDem, Feri Mursidan, pada pleno tingkat nasional pertama 27 April lalu. “Bahkan, KPU Lampung meminta adu data. Sebagai penyelenggara, seharusnya KPU membagi datanya kepada parpol,” ujar dia. Bagi Siti, ini bukan menjadi per-

soalan Partai NasDem semata, melainkan juga menjadi persoalan keadilan bagi semua parpol peserta pemilu. “Itu sebabnya DPP Nasdem kepada pengurus daerah, waktu pleno kedua di KPU Lampung, harus diingatkan lagi. Hal ini juga mengapa saksi Nasdem bertanya lagi kenapa di Lampung tidak membahas pencermatan C1, kenapa hanya sinkornisasi data dari DA-1,” katanya.

Batas Akhir Rapat pleno rekapitulasi nasional oleh KPU Pusat di Jakarta masih menyisakan persoalan dan banyak daerah yang belum menyampaikan rekapan. Padahal, batas akhir penetapan caleg ialah pada 9 Mei 2014. Sebab, sesuai UU No. 8/2012 Pasal 207 Ayat (1), hasil pemilu ditetapkan 30 hari setelah pemungutan suara. Akan tetapi, Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah masih optimistis penetapan itu tepat waktu. “Tanggal 6 kami upayakan selesai dan tanggal 9 kami tetapkan. Kami tidak ada plan A dan plan B,” ujar dia. Namun, Ketua Bawaslu Muhammad berharap rekapitulasi dapat berjalan optimal dan bisa mengakomodasi keberatan saksi dan tindak lanjut dari rekomendasi hasil pengawasan Bawaslu. “Tidak ada pilihan lain, KPU harus tetap berupaya menyelesaikan rekapitulasi,” katanya. (CR11/U1)

fathulmuin@lampungpost.co.id

KPLP Buru Kapal Penabrak KMP Marisa LIMA kapal patroli Kesatuan Petugas Laut dan Pantai (KPLP) hingga kemarin masih memburu kapal kargo Qi Hang yang diduga lari ke Tanjungpandan, Provinsi Bangka Belitung. Kapal berbendera Kamboja itu kabur setelah menabrak KMP Marisa Nusantara di perairan Pulau Rimaubalak atau sekitar 3 mil dari Pelabuhan Bakauheni, Sabtu (3/5), sekitar pukul 02.25. “Belum tertangkap. Lima kapal patroli masih KPLP mengejar. Diperkirakan, kapal itu bergerak ke arah Tanjungpandan,” kata Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Bakauheni, Rahman, Minggu (4/5). Terkait hasil pemeriksaan,

PEMILU yang digelar pada 9 April 2014 kini memasuki situasi genting, sangat genting. Saat ini tengah terjadi krisis rekapitulasi suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Disebut krisis rekapitulasi karena KPU mulai tertatih-tatih untuk memenuhi ketentuan Pasal 207 Ayat (1) UndangUndang No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilu. Ketentuan itu mengharuskan KPU menetapkan hasil pemilu 30 hari setelah pemungutan suara atau 9 Mei.  DP. RAHARJO Sesuai jadwal, rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu tingkat nasional digelar sejak 26 April hingga 6 Mei. Artinya, tenggat KPU tinggal satu hari lagi. Namun, hingga kemarin siang, KPU baru mampu mengesahkan 30% perolehan suara nasional, menyisakan 70% lagi untuk dikebut dalam sehari. Krisis rekapitulasi itu sesungguhnya buah kebobrokan penyelenggara pemilu di tingkat bawah, mulai dari TPS, desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, hingga KPU provinsi. Ada kesombongan penyelenggara dalam rapat pleno rekapitulasi berjenjang mulai dari bawah. Kesombongan itu berupa sikap mengabaikan keberatan saksi partai politik dan pengawas pemilu. Penyelenggara ingin benar sendiri. Keberatan saksi dan pengawas langsung ditampung dalam berita acara tanpa ada kesungguhan mencari kebenaran materiil. KPU Provinsi Lampung bersama KPU 12 provinsi lainnya ikut andil menciptakan situasi genting. Pengesahan rekapitulasi di 13 provinsi itu terpaksa ditunda karena perlu dilakukan perbaikan di tingkat daerah. Ada dua persoalan pokok di Lampung saat rapat pleno di KPU pada Minggu (27/4). Pertama, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menemukan ada selisih 881.376 antara data pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) untuk DPR di daerah pemilihan Lampung I dan Lampung II dan data pemilih dalam DPT untuk calon perseorangan DPD. Kedua, anomali perolehan suara Partai Hanura di Kabupaten Pesawaran. Berdasarkan hasil rapat pleno KPU Kabupaten Pesawaran pada 20 April dan 21 April 2014, Partai Hanura memperoleh 63.057 suara untuk pemilu anggota DPR. Dua persoalan itulah yang mengharuskan KPU Lampung menggelar rapat pleno ulang. Akan tetapi, rapat pleno ulang yang diwarnai penolakan saksi tujuh partai itu hanya fokus pada persoalan pertama dan persoalan kedua sepertinya ditutup rapat. Terkait persoalan pertama pun, KPU menolak permintaan saksi untuk penghitungan ulang berdasarkan C1 plano. Ketika KPU Lampung membawa hasil rapat pleno ulang ke rapat pleno KPU di Jakarta pada Sabtu (3/5), hanya rekapitulasi di Lampung II yang diterima. Pengesahan rekapitulasi Lampung I masih ditunda terkait anomali suara di Pesawaran. Dengan demikian, rekapitulasi Lampung dua kali ditunda meski pada kali kedua hanya terkait Lampung I. Harus jujur dikatakan kinerja buruk penyelenggara pemilu di Lampung ikut memberi andil krisis rekapitulasi di tingkat nasional. Para penyelenggara pemilu yang berkinerja buruk di Lampung itu jangan dipercaya lagi untuk menyelenggarakan pemilihan presiden pada 9 Juli mendatang. Mereka menjadi bagian dari persoalan daerah ini, bukan sebagai solusi demokrasi. Keberadaan mereka bagian dari krisis itu sendiri. 

Rahman menjelaskan otoritas pelabuhan sebatas meminta keterangan kru KMP Marisa. “Nakhoda, mualim, dan petugas kapal lainnya kami periksa untuk mengetahui kronologi kejadian, sedangkan yang menentukan salah atau tidaknya nanti putusan sidang Mahkamah Pelayaran,” ujarnya. KMP Marisa yang mengangkut 85 penumpang dan 57 kendaraan berbagai jenis ini tertabrak kapal kargo Qi Hang di perairan Rimaubalak. Lokasi kejadian tidak jauh dari tenggelamnya KMP Bahuga Jaya setelah tertabrak kapal tanker Norgas Chatinka, September 2012 lalu. Kapal nahas milik PT

Jembatan Madura itu ringsek di bagian depan sebelah kanan. Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni Heru Purwanto memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, ASDP mencatat 2 sepeda motor dan 22 mobil berbagai jenis mengalami kerusakan sedang dan ringan. “Sejauh ini tidak ada korban jiwa,” kata Heru. Menyinggung ganti rugi kerusakan kendaraan, Heru mengungkapkan setiap kendaraan yang naik feri dilindungi PT Jasa Raharja. “Setiap kendaran yang membeli tiket dilindungi asuransi PT Jasa Raharja,” ujarnya. (KRI/R4)

OAS I S

Anak dan Hukuman Fisik KENAKALAN seorang anak terkadang dihadiahi hukuman pukulan oleh orang tua. Namun, hukuman pukulan tidak akan memberi efek jera, justru menyakiti sang buah hati. Demikian diutarakan tim peneliti Universitas Southern Methodist, Amerika Serikat (AS), di Journal of Psychology. Kesimpulan para peneliti didapat dari pengamatan perilaku terhadap anak usia 2—5 tahun dalam 33 keluarga di AS. Rata-rata usia anak-anak dari keluarga yang diteliti adalah usia 46 bulan dan 13 di antaranya adalah perempuan. Tim mengamati perilaku amarah 33 pasangan orang tua terhadap anak mereka selama sepekan. Selama itu secara keseluruhan peneliti menemukan 41 hukuman fisik atas anak terjadi di 15 keluarga (45%). Sebanyak tiga per empat dari insiden hukuman fisik, sang anak justru melakukan perilaku yang hampir sama atau kenakalan lain dalam 10 menit berikutnya. Itu menunjukkan bahwa hukuman (fisik) tidak berhasil. (MI/R4)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.