:: LAMPUNG POST :: Kamis, 7 November 2013

Page 1

facebook.com/lampungpost @lampostonline @buraslampost

24 Hal. kamis, 7 november 2013

T E R U J I T E PERC AYA

www.lampost.co

No. 12957

i TAHUN XXXIX

Terbit Sejak 1974

Rp.3000

TAJUK Sefti Sanustika lebih mandiri sejak Ahmad Fathanah di penjara...Hlm. 16

Dua jaksa diduga meminta sejumlah uang kepada istri terdakwa narkoba...Hlm. 18

City dan Muenchen lolos ke 16 besar Liga Champions... Hlm. 24

n MI

n AP/DARREN STAPLES

Liwa-Krui

PROVINSI BENGKULU

SU SUKAU

Putus Total

PESISIR UTARA

J

ALUR penghubung Liwa

jang 50 meter dengan kedalaman lebih dari 20 meter, Rabu (6/11). Arus lalu lintas di jalan utama lintas barat itu dialihkan karena putus total. Lokasi longsor terletak sekitar 10 km dari Liwa dan berada di dalam kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Longsor pertama, sekitar pukul 05.00, menggerus separuh badan jalan sepanjang 30 meter ­dengan kedalaman 60 cm. Sejumlah anggota Polres Lampung Barat turun ke lokasi dan menimbun jalan yang ambles sehingga mobil kecil masih bisa melintas. “Semula masih bisa dilalui dan pengendara mobil tetap menyeberang. Oleh karena itu, kami bantu menimbun dengan batu,” kata Kepala Satlantas Polres Lambar AKP Jafril di lokasi longsor. Sekitar pukul 13.00, longsor di lokasi tersebut makin

PESISIR SELATAN

Kabupaten

Ibu Kota

8,8

Jumlah Penduduk Jarak dari Bandar Lampung

24,5 26,5

13,3

Lampung Timur

16,2

Lampung Tengah Lampung Utara 6,8 8,8 10,6 8,0 11,9

Way Kanan Pesawaran Pringsewu 3,8

Mesuji

2,4

Tubabar

6,4

1. Balikbukit 2. Sumberjaya 3. Belalau 4. Way Tenong 5. Sekincau 6. Suoh 7. Bandarnegeri Suoh 8. Batubrak 9. Sukau 10.Lumbokseminung 11.Gedungsurian

Bukit dan Gunung 1. Bukit Penetoh 2. Bukit Bawanggutung 3. Bukit Sipulang 4. Bukit Penataan 6. Gunung Sekincau 7. Gunung Pesagi 8. Gunung Subhanallah 9. Gunung Ulumajus 10.Gunung Siguguk 11.Pegunungan Labuan Balak

2000

9,7

20,2 21,6 19,4

1000

0

Metro

PEMERINTAH Provinsi Lampung mengakui Terminal Agrobisnis Penengahan, Lampung Selatan, belum maksimal fungsinya. Untuk itu, Pemprov segera menggandeng gabung­ an kelompok tani (gapoktan) untuk mengatasinya. Wakil Gubernur Lampung M.S. Joko Umar Said mengatakan upaya peningkatan fungsi fasilitas jasa dan perdagangan itu dengan menggalang subsistem produksi di bawah. “Terminal agrobisnis terus berjalan dengan berbagai kelemahannya selama ini,” kata Joko, saat menghadiri pertemuan evaluasi hasil Program Monitoring dan Surveilans Residu dan Cemaran Mikroba 2013 Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pas-

Total Agustus 2012

Agustus 2012 Agustus 2013

4,6

3,1

0

djiDie 20.30

10

45,3 43,6

Sumber: BPS Provinsi Lampung

20

30

Daerah dataran rendah

Daerah berbukit

Daerah

pegunungan

OAS IS

Pemprov akan Gandeng Gapoktan

Keterangan:

7,9

0—600 meter

POSISI tawar petani sangat lemah. Ia terjepit antara kepentingan pemilik modal dan permainan tengkulak. Selama ini petani hanya mendapatkan bagian terkecil dalam sistem agrobisnis. Mata rantai sistem agrobisnis yang terlalu panjang menyebabkan petani terpental dan terpinggirkan. Posisi tawar yang lemah itu menyebabkan petani tidak berdaya dalam menentukan harga. Harga malah ditentukan oleh pemburu rente alias tengkulak. n DP. RAHARJO Harus ada kemauan politik pemerintah untuk memangkas mata rantai dalam sistem agrobisnis. Petani mesti menjadi subjek dalam sistem tersebut sehingga ia menjadi penentu harga dan dapat meraih keuntungan terbesar hasil usaha tani yang dilakukannya. Kemauan politik itu sudah diperlihatkan Pemerintah Provinsi Lampung dengan membangun terminal terpadu agrobisnis. Setelah gagal total di Betan Subing, Lampung Tengah, dibangun lagi terminal terpadu agrobisnis di Lampung Selatan. Pemerintah sepertinya tidak kapok memproduksi kegagalan. Harus jujur dikatakan terminal agrobisnis di Desa Sukajaya, Penengahan, Lampung Selatan, belum optimal untuk tidak mengatakan gagal. Terminal itu hanya ramai saat peresmian pada 20 Maret 2013. Pemerintah Provinsi Lampung selaku regulator menunjuk PT Wahana Raharja sebagai operator. Sayangnya, badan usaha milik daerah itu miskin pengalaman karena ia hanya bisa berbisnis alat tulis kantor. Sejauh ini belum satu pun kegiatan yang ditangani langsung untuk mengoptimalkan fungsi terminal agrobisnis di Lampung Selatan, yaitu petani sebagai penentu harga. Letak terminal agrobisnis di Lampung Selatan itu ­sangat strategis. Terminal itu mestinya menjadi tempat pertemuan pembeli dari Jawa dengan para petani asal Lampung khususnya dan Sumatera umumnya. Keunggulan letak geografis itu gagal dimanfaatkan. Tidaklah berlebihan bila muncul kesan bahwa terminal agrobisnis di Lampung Selatan setali tiga uang dengan Betan Subing, sama-sama proyek telantar. Obsesi keberhasilan telanjur digantung di atas puncak gunung, tetapi apa daya pencapaiannya hanya di kaki bukit. Sungguh ironis memang, sebab uang yang keluar sudah banyak, miliaran rupiah. Pemerintah tidak perlu memaksakan badan usaha dae­ rah yang miskin pengalaman untuk menjadi operator. Tidak salah bila pemerintah menjalin kerja sama dengan pihak swasta yang berpengalaman, asalkan regulasinya dibuat sangat ketat dan sebesar-besarnya untuk memakmurkan petani. Jangan membiarkan terminal terpadu agrobisnis di Lampung Selatan menjadi monumen kegagalan. Bila itu yang terjadi, petani pasti kecewa dan marah. Terus terang, obsesi petani Lampung terlampau tinggi terhadap terminal agrobisnis itu. Kita percaya, sangat percaya, Pemerintah Provinsi Lampung tidak akan membiarkan proyek terminal agrobisnis itu menganggur. Kredibilitas pemerintah daerah jadi taruhan­nya untuk menjadikan petani sebagai subjek penentu harga. Apalagi, terminal itu telanjur dibaptis menjadi bagian dari sistem logistik nasional. n

Data diolah Lampung Post nARIPSAH, Grafis FAHMI

210,5

7,8

600—1.000 meter

500

Agustus 2013

17,8

1.000—2.000 meter

1500

188,6

25,3

(1.166 m) (1.1042 m) (1.315 m) (1.688 m) (1.718 m) (2.127 m) (1.623 m) (1.789 m) (1.779 m) (1.313 m)

Topografi tanah

dari permukaan laut

Bandar Lampung

Berita Terkait Hlm. 9

: 311.755 jiwa : 246 kilometer

Kecamatan

Pengangguran Terbuka (Per Ribu) 12,9

BENGKUNAT

: Liwa

Memutar Arah

Lampung Selatan

Tulangbawang

KAB. TANGGAMUS

Lampung Barat

Agustus 2012-Agustus 2013 Tanggamus

SUMBER JAYA SUOH

PESISIR TENGAH

Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Lampung 5,8 6,1

WAY TENONG

BA BATUBRAK

Longsor Liwa—Krui kali ini terbilang cukup besar karena seluruh aspal jalan yang berimpitan dengan tebing terseret ke dasar jurang. Belasan truk tujuan Krui dan Bengkulu serta belasan mobil pribadi tertahan di Pekon Kubuperahu, sekitar 5 km dari Liwa. Para sopir menunggu kepastian jalan bisa dilalui di sebuah rumah makan di pekon tersebut. Rumah makan tersebut memang sering dijadikan tempat persinggahan, khususnya sopir truk. “Kami menunggu kepastian kapan bisa dilewati,” ujar Sumaryono (38), sopir truk pengangkut peralatan toko dari Jakarta tujuan Kaur, Bengkulu. Namun, karena jalan putus total dan Jarak Liwa—Krui : +- 32 km tidak mungkin Lokasi longsor : 10 km dari Liwa dilintasi, SuPanjang longsor : 50 meter maryono dan Kedalaman : 30 meter Kerugian : 1 mobil dan 1 sepeda rekan-rekannya motor terseret akan memutar masuk jurang arah ke Bandar Lampung, dilanbesar hingga akhirnya am- jutkan ke Tanggamus dan bles total sepanjang 50 meter melalui Pesisir Barat, Krui. dengan kedalaman lebih dari “Terpaksa putar arah balik 30 meter. Pada saat itulah lagi ke Bandar Lampung, sebuah mobil minibus BE- kemudian lewat Tanggamus 2873-MA dan sepeda motor baru bisa ke Krui dan Bengyang melintas terseret turun kulu,” ujar dia. hingga ke dasar jurang sedaSementara itu, sejumlam 30 meter (lihat foto). lah penumpang bus dari Tidak ada korban jiwa dalam Jakarta tujuan Krui nekat insiden tersebut. berjalan kaki menyusuri Sopir minibus dan pengen­ tepian jalan longsor. Se­ dara sepeda motor tidak terli- telah menyeberang, mereka hat di lokasi kejadian. “Mung- melanjutkan perjalanan kin mereka sedang mengabari dengan menumpang ojek. keluarga karena di sini tidak “Lewat tebing saja, bawa baada sinyal seluler. Namun, rangnya bisa ngupah orang. kendaraan mereka sangat Di seberang kan ada ojek,” sulit ditarik. Mendekat saja su- ujar Sumaini (30), penum­ sah, aspalnya masih bergeser- pang bus dari Jakarta yang geser,” ujar Yudi, pengendara hendak ke Krui. (R4) sepeda motor dari Liwa yang aripsah@lampungpost.co.id urung ke Krui.

Lampung Barat

KAB. LAMPUNG UTARA

LIW LI L IWA W LIWA

KRUI

Jalur Liwa—Krui dengan jarak sekitar 32 kilometer menjadi langganan longsor, terutama pada musim hujan. Lokasi longsor tidak terpusat di satu tempat, tetapi menyebar hampir di semua ruas jalan.

dan KruiPost longsor sepan­ Data Diolah Lampung

KARYA AW WA WA PENGGAWA

SEKINCAU

BELALAU

Lokasi Longsor

Sekitar pukul 13.00, longsor di lokasi tersebut makin besar hingga akhirnya ambles total sepanjang 50 meter dengan kedalaman lebih dari 30 meter. Aripsah

PROVINSI SUMATERA SELATAN

LEMONG

Jadikan Petani Subjek

40

50

capanen, di Novotel, Bandar Lampung, Rabu (6/11). Sebagaimana diketahui, terminal agrobisnis di Desa Gayam, Penengahan, itu baru dua kali menggelar kegiatan sejak diresmikan 20 Maret 2013. Pertama saat peresmiannya dan kedua saat pemberian bantuan sarana angkutan produk petani. Menurut Joko, walaupun saat ini terminal belum terlalu maksimal, Pemprov tetap meng­ upayakannya sesuai fungsi. Kendalanya bukan pada infrastruktur sebab sudah baik, melainkan mata rantai produk yang siap untuk dipasarkan. “Itu semua bisa jalan kalau kami bisa menggerakkan yang di bawah. Basisnya ada di kelompok tani,” ujar Joko.

Terminal ini, kata Joko, akan menjadi pusat informasi dan transaksi untuk semua produk pertanian, serta sarana dan prasarana terminal agrobisnis terus berjalan secara bertahap. Hal senada dikatakan Sekretaris Provinsi Lampung Berlian Tihang. “Bukan tidak dikelola, sudah dioperasikan cuma belum maksimal. Namun, karena pengelola CV Wahana Rahar­ja kurang berjalan, dialihkan ke Dinas Pertanian, Tanam­ an ­Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung,” kata dia. Berlian berharap instansi terkait dapat membenahi beberapa kekurangan yang ada. “Termasuk dengan memaksimalkan penyerapan hasil pertanian maupun perikanan di Lampung,” ujarnya. (CR4/VER/U1)

Dampak Kelebihan Suplemen MESKIPUN berfungsi sebagai pelengkap vitamin dan mineral, suplemen makanan tetap memiliki efek samping tersendiri. Dalam seminar bertajuk Food Supplement: How It Affects Your Body and Health, Selasa (29/10), di FKM UI Depok, Ali Khomsan menjelaskan dosis suplemen terlalu tinggi bisa menyebabkan keracunan. n DP. RAHARJO “Efek lain termasuk gangguan fungsi organ tertentu, reaksi alergi, dan meningkatkan tekanan darah,” ujar dia. Namun, memang efek keracunan suplemen tidak akan mendatangkan hal fatal. Misalkan, penderita diabetes yang keracunan vitamin C akan mengalami diare. Efek akan menghilang bila konsumsi suplemen vitamin C dihentikan. Bagaimana jika salah diagnosis saat mengonsumsi suplemen? “Suplemen sifatnya tambahan sehingga apa yang dimakan hanya akan bertambah dalam tubuhnya. Namun, tidak berarti keliru, misalnya, saya butuh vitamin C tetapi dapatnya vitamin B. Itu akan menumpuk, tetapi tetap bermanfaat bagi tubuh,” kata dia. (MI/R4)

Diancam Guru, Siswa SD di Lamtim Bunuh Diri SISWA Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Desa Lehan, Kecamatan Bumiagung, Lampung Timur, Ngafiudin (12), ditemukan tewas gantung diri di pohon cokelat dekat rumahnya, Rabu (6/11) pagi. Belum diketahui pasti penyebab aksi nekat siswa SD ini. Namun, ada dugaan dia tertekan akibat diancam gurunya akan diturunkan dari kelas VI ke kelas V karena dinilai nakal. Bocah ini pertama kali ditemukan ayahnya, Muhazir, yang saat itu baru pulang dari ladang. Mu-

hazir langsung berteriak histeris menyaksikan kejadian itu. “Saya mengetahui anak saya menggantung pukul 13.00. Padahal sebelum saya berangkat ke ladang paginya raut wajah anak saya biasa saja, seperti tak ada masalah,” kata Muhazir. Para tetangga yang mendengar teriakan Muhazir berdatangan. Polisi yang mendapat laporan warga pun datang ke lokasi. Korban yang diduga saat itu sudah tewas langsung dibawa ke puskesmas setempat untuk divisum.

Kemudian jenazahnya dibawa pulang untuk dikebumikan. Muhazir menjelaskan anak sulungnya itu beberapa hari sebelumnya mengadu karena diancam akan diturunkan kelas. Alasannya, Ngafiudin dinilai sang guru nakal dan suka mengganggu temannya. “Saya yakin guru tersebut hanya bercanda. Tapi namanya anakanak mungkin takut akan diturunkan kelasnya,” kata dia. Meskipun demikian, Muhazir sudah menasihati putranya agar

tidak takut dengan ancaman gurunya. Selain itu, Muhazir juga sudah datang ke sekolah untuk mengklarifikasi masalah itu. “Saya pikir persoalan sudah selesai, dan saya tidak menduga sama sekali anak saya bisa bertindak senekat itu,” ujarnya. Kepala SDN 2 Lehan, Sartini, membenarkan kalau ada guru yang pernah mengatakan hal itu kepada korban. Namun, kata-kata itu hanya teguran agar sang siswa tidak nakal dan mengganggu siswa lainnya. (GUS/D1)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.