HALAMAN 3
KORAN TRANSAKSI THN 13
TRANS JABOTABEK
NO. 267. TH XIII SENIN, 22 APRIL - 5 MEI 2013
Terlibat Pengeroyokan
Kepala Kantor Pajak Subang Kebal Hukum? Bekasi, Trans - Belum ditangkapnya kepala Kantor Pajak Subang, Aporen Siregar atas tuduhan keterlibatannya melakukukan kekerasan terhadap korban Robby Johannes mengundang berbagai pertanyaan dari berbagai kalangan. Pasalnya hingga saat ini Aporen Siregar tidak tersentuh hukum alias bebas berkeliaran. Pada hal sudah dilaporkan ke Polsek Pondok Gede sejak tanggal 12 September 2012, di limpahkan ke Polrestro Bekasi bulan Desember 2012. “Ada apa dengan penyidik Polres Bekasi, apakah Aporen Siregar
kebal hukum sehingga polisi tidak berani nangkap,” kata boru Sinaga kakak korban. Menurut kakak korban bahwa kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan harapan agar penyidik Polrestro Bekasi bekerja profesional tanpa diskriminasi hukum. Saat kejadian pengeroyokan terhadap Robby Yohannes dilakukan tiga orang masing-masing bernama Yulianto Siregar, Pudin dan Aporen Siregar. Tetapi yang dijadikan tumbal hanya Yulianto Siregar, terbukti pelaku lainnya yakni Pudin hanya
di BAP di polsek trus dilepaskan dan kini dijadikan Daftar Pencarian Orang (DPO) sedangkan Aporen Siregar dibiarkan bebas oleh polisi. Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum, Elman Hulu, SH bahwa terjadinya kasus pengeroyokan tersebut pada tanggal 15 September 2012 pukul 22.00 wib di Jatiwarna Rt 02/ 10 Kelurahan Jatiwarna Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi. Berawal adanya informasi yang didapat Corry Febrina bahwa suaminya Robby Johannes sedang selingkuh dengan mantan pembantunya Ani Purwati. Kemudian Corry
mengajak terdakwa Yulianto Siregar dan Pudin ke rumah kontrakan Ani Purwati. Setelah tiba di kontrakan Ani, lalu Corry menggedor pintu rumah tersebut dan dibuka oleh Robby yang saat itu berada didalam rumah. Pada saat itu Corry marah-marah lantas Yulianto menampar pipi Robby, belum puas juga mendorongnya ke tembok lalu meninju wajahnya, Pudin pun ikut menampar Robby hingga hidungnya luka dan berdarah. Kemudian Corry menelpon Aporen Siregar untuk datang ke
kontrakan Ani, berselang dua puluh menit Aporen tiba sambil marah--marah menendang wajah Robby hingga berdarah, namun korban Robby tidak melakukan perlawanan. Akibat perbuatan terdakwa Yulianto, korban mengalami luka, memar bibir atas, memar bibir bawah, robek sepanjang 1 cm, kepala bagian belakang sakit sesuai visum et repertum No.03/RSHJ/VER/ XII/2012 tanggal 16 september 2012 diperiksa oleh Dr Susi di Rumah Sakit Haji Jakarta. Terdakwa Yulianto Siregar
Telinga Wakil Bupati Bogor Serasa Tertusuk-Tusuk PNS diingatkan agar selalu on the track dalam menjalankan tugasnya dan terus memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.
fokus pada peningkatan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. Menurutnya, tdak semua orang suka dengan keberadaan PNS buktinya, kinerja PNS selalu diawasi baik internal maupun eksternal. Di internal ada Inspektorat sedangkan di eksternal ada BPK dan KPK. “Nah, dalam kegiatan ini hendaknya dijadikan sarana intropeksi diri sekaligus lakukan koordinasi dan kerjasama untuk memadukan serasikan strategis pelayanan kepada masyarakat,” pintanya.
Cibinong, Trans - Wakil Bupati Bogor Karywan Faurahman mengaku telingannya terasa tertusuk-tusuk mendengar pemberitaan media massa tetang dua staf PNS di lingkungan Pemkab Bogor tertangkap tangan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Sebelumnya saya kaget mengetahui Kepala DKP Roasadi Saparudin dijadikan tersangka oleh Kejari Cibinong dalam kasus dugaan korupsi. Kini telinga saya terasa tertusuk-tusuk diberitakan dua staf PNS diciduk KPK,” kata Karywan Faurahman, saat memberikan arahan pada Upacara Kesadaran, di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong. Rabu (17/4). Wakil Bupati mengingatkan, PNS untuk selalu on the track dalam menjalankan tugasnya dan terus memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. “Masyarakat kini tertuju kepada kinerja Pemkab Bogor dengan dua kejadian ini,” katanya. Dia berharap kejadian ini harus disikapi dengan proporsional, serahkan semuanya kepada penegak hukum. Kita tetap
Penyidik KPK Perlu juga diketahui, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menggeledah ruang Wakil Bupati Bogor, Rabu (17/4). Wakil Bupati Bogor Karyawan Faturachman menerima baik kedatangan KPK ke ruangannya. Sebelumnya karyawan sempat menyatakan dukungannya atas upaya KPK melakukan penindakan dalam kasus korupsi di wilayah Tegar Beriman. “Selama ini Kabupaten Bogor hanya
Wakil Bupati Bogor saat memberikan wejangan kepada PNS di lingkungan Pemkab Bogor dalam upacara kesadaran.
FOTO | IST
jadi pembicaraan saja, belum ada tindakan, saya mendukung upaya pemberantasan korupsi oleh KPK,” kata Karyawan. Berdasarkan pantauan di lapangan, Rabu (17/4), penyidik KPK juga menggeledah serentak di kantor Bupati, dan Badan Perizinan Terpadu (BPT).
Penyidik KPK menyebar, tiga orang berada di ruang Sekretaris Pribadi Bupati, dua orang di ruangan Wakil Bupati Karyawan Faturachman, dan tiga orang di kantor BPT. Menurut Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Pemkab Bogor Erwin Sur-
yana, penggeledahan yang dilakukan KPK masih terkait dengan kasus dugaan suap perizinan lokasi tanah di Tanjung Sari, yang melibatkan dua pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor dan Ketua DPRD setempat. | Dasukiharun
Curanmor Kian Merajalela Di Wilayah Hukum Cakung Cakung Barat, Trans – Nasib malang menimpa Inisial MD. Motor satu-satunya yang dia miliki dibawa tamu yang tidak diundang yang datang ke lingkungan RW 08 Cakung Barat. Peristiwa naas ini terjadi pada Kamis (11/4) sekitar pukul 04.30 Wib. Ketika itu, MD mau melaksanakan sholat shubuh. Na-
mun, seperda motornya tidak ada lagi. Sepeda motor yang digondol maling bermerk Yamaha Mio tahun 2011, warna putih, Nomor Polisi B 3312 TIA, yang belum lunas, karena baru dibayar 22 bulan, Sedangkan kontraknya 30 bulan, masih tertanggung 8 bulan. Modusnya hampir sama dengan perampokan. Menu-
rut saksi, kebetulan masih adik kandung korban, maling lebih dari dua orang. Saksi mata yang melihat kejadian itu dibuat tidak berdaya, dilumpuhkan dengan todongan pistol maling motor tersebut. Dari informasi yang dihimpun Koran Transaksi, kemalingan di RW 08, beberapa minggu ini, sering terjadi.
Setidaknya empat kali kehilangan, yakni satu mobil pick up, dan tidak unit motor. Peristiwa itu sudah dilaporkan ke Polsek Cakung. Himbauan dari Bimas Cakung Barat Bripka Sutrisno agar warga lebih hati-hati untuk memarkir kendaraannya baik malam maupun siang hari, harus dikunci double. | Ziqri/MD
Polsek Jatiasih Gulung Komplotan Pencuri Motor Bekasi, Trans - Polsek Jatiasih secara gemilang berhasil ringkus komplotan pencuri sepeda motor yang keberadaannya sangat meresahkan masyarakat, Prestasi ini layak diancungi jempol, karena keberhasilan ini telah mengurangi rasa waswas dan kekhawatiran masyarakat. Para pelaku yang terdiri dari enam orang itu, dalam aksinya melakukan penipuan dan pemerasan terhadap korbannya, yakni anak-anak sekolah atau di bawah umur, yang akibatnya diancam dengan pasal 378 dan 368 KUHP. Keenam orang itu adalah Aris alias Ompong bin Arifin 26 tahun, Muhamad Tandi alias Jawa 17 tahun, Dedi Junaedi alias Alex 20 tahun, Yoki Primadona bin Sunendi 47 tahun, Suciptoroyo alias Wawan 31 tahun dan yang belum tertangkap, Aini alias sani (istri muda Aris) serta Sulaeman alias Leman. Mesyi salah seorang warga tetangga tempat tinggal para tersangka, mengaku menyaksikan penggerebekan terhadap komplotan maling sepeda motor itu. “Rame banget pak tadi waktu lagi digerebek. Polisi melepas tembakan peringatan segala. Ditemukan lima sepeda
motor. Ada pistol, golok, pisau dan samurai. Syukur dah kalo ketangkap. Saya jadi tenang dan tidak khawatir lagi kalo parker,” terangnya. Menurut Mesyi, sebelumnya kontrakan digunakan untuk jualan buah dengan harga murah. Tentu warga sekitar tidak curiga dengan aktifitas para pelaku, meskipun sering kali setiap malam terjadi keributan. “Pantesan mereka jualan buah dengan harga jauh lebih murah dari yang seharusnya, rupanya cuma kedok doang supaya tetangga tidak curiga,” urainya/ Dari hasil interogasi petugas, pelaku mengaku 12 kali beroperasi di jatiasih, bekasi timur 2 kali dan di jinggol 1 kali. Semua kendaraan hasil kejahatannya dijual ke daerah karawang, kepada seseorang yang bernama Ego dan Ensin kurang lebih sebanyak 30 unit. Kapolsek Jatiasih, Kompol R Bambang Dwi Yanto yang dikonfirmasi tidak ada ditempat, karena sedang mengawasi proses evakuasi dan pengamanan masyarakat yang sedang tertimpa musibah banjir. akibat hujan lebat yang terjadi beberapa hari terakhir. Sumartono Kanit Reskrim Polsek Jatiasih menerangkan, operasi berawal dari laporan
FOTO | MUCHTAR
H. Sumartono, Kanit Reskrim Polsek Jatiasih
masyarakat dengan LP/989/43JA/K/IV/2013, LP/974/41-JA/K/ IV/2013, LP/977/42-JA/K/IV/ 2013, dan LP/1277/K/XI/2012 Sek Bekasi Timur. “Semuanya tertanggal 11 April 2013,” ujarnya. Selain itu ada laporan masyarakat, bahwa kontrakan di daerah Kp. Pamahan RT 001/009 Jatimekar yang ditempati beberapa orang pemuda sering memasukan kendaraan bermotor berbagai merk. Lapaoran ini diterima oleh Opsnal Polsek Jatiasih. Kemudian Buser di lapangan melakukan observasi dan ditemukan beberapa plat nomor yang di buang ditempat
sampah,”urainya. Adapun kronologis penangkapannya, menurut Lanjut H Sumartono, pada Kamis tanggal 11 April 2013 di Jalan Raya Vila Jatirasa berhasil ditangkap tersangka Aries alias Ompong yang baru keluar dari rumah kontrakan dan ditemukan 1 unit sepeda motor honda beat yang digunakan sebagai alat dalam aksi kejaharannya. “Dari informasi Aris bahwa terdapat beberapa orang dan sepeda motor di dalam kontrakan. Selanjutnya petugas melakukan penggeledahan terhadap para tersangka,” terangnya Dalam penggerebekan dan penggeledahan ditemukan barang bukti yang ada 5 unit sepeda motor berbagai merk dan type, 22 plat nomor asli dan 6 plat nomor palsu, pistol mainan, 12 unit handphone berbagai merk, 1 unit laptop, 1 bilah golok, 1 bilah pisau tanpa gagang, 9 spion, 1 buah kunci pas dan 1 buah obeng. Modus operandi para tersangka dalam melakukan perbuatannya dengan menggunakan 2 unit sepeda motor berboncengan. Kemudian memberhentikan kendaraan milik korban yang rata-rata dikendarai oleh anak-anak sekolah
atau di bawah umur. Salah satu pelaku yang bernama Aris Arifin mengaku sebagai anggota polisi yang sedang menyamar, kemudian berkata, “Jangan takut, Dik. Saya ini polisi yang sedang menyamar untuk mencari pelaku yang membacok keponakan saya.” Hal itu membuat korban ketakutan dan mengikuti apa yang disuruh oleh para pelaku. Kemudian di tempat yang sepi korban disuruh turun. “Dik, kamu tunggu di tempat ini yah lima menit. Saya mau mengenalkan korban dengan motor adik, kalau motor adik tidak dikenal korban, nanti saya kembalikan sepeda motornya.” Namun jika korban mempertahankan motornya, para pelaku menunjukan satu pucuk senjata api mainan dan pisau kecil tanpa gagang untuk menakuti-nakuti korban. Ke,udian sepeda motor dibawa ke kontrakan oleh Aris untuk ditukar plat nomor. Motor-motor tersebut selanjutnya dijual ke penadah di daerah Karawang dengan harga mulai Rp 2.000.000,00 – Rp 4.000.000,00 lalu hasilnya di bagi masing-masing pelaku sebesar mulai Rp 200.000,00 – Rp 500.000,00. | Muchtar Q
dikenakan pasal 170 ayat (1) KUHP dan pasal 351 ayat (1) KUHP. Perkara tersebut disidangkan Majelis Hakim Surung Simanjuntak,SH dengan anggotanya M.Ali Tarigan,SH dan Lince Purba,SH. Sidang minggu depan masih pemeriksaan saksisaksi. Mengenai pelaku Aporen Siregar, Jaksa Penuntut Umum, Elman Hulu mengatakan bahwa pihaknya telah meminta penyidik Polres Bekasi agar Aporen Siregar dijadikan tersangka. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya, kata Elman. | Lora
Wabup Bogor:
Kita Sedang Diamati dan Dinilai Masyarakat Cibinong, Trans – Wakil Bupati Bogor Karyawan Faturachman (KF), mengingatkan kepada para Pegawai NegeriSipil (PNS) untuk terus memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Pasalnya, kita sedang diamati dan dinilai oleh masyarakat. Hal ini dikatakan KF saat memberikan arahan pada Upacara Kesadaran, di lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Rabu (17/4). “Tidak semua orang suka dengan keberadaan kita, bisa dibayangkan jika masyarakat mencemburui keberadaan kita. Oleh karenanya kita terus diamati dan dinilai oleh masyarakat, selain itu kinerja kita pun sedang diawasi baik oleh badan internal maupun eksternal. Di internal ada Inspektorat sedangkan di eksternal ada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)”, terangnya. Terkait pemberitaan KPK lakukan penangkapan di Rest Area Sentul, ia menjelaskan, hari ini ramai diberitakan media, telinga kita tertusuk ketika bagian dari anggota KORPRI ditangkap KPK. Hal ini harus disikapi dengan proporsional, serahkan semuanya kepada pihak-pihak yang berwenang. Jangan perdebatkan sesuatu yang belum jelas status hukumnya, kita tetap fokus pada peningkatan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. “Manfaatkan kegiatan upacara kesadaran sebagai sarana koordinasi dan kerjasama guna memadu serasikan strategi operasional pelayanan masyarakat yang lebih optimal. Tingkatkan pelayanan publik dengan menerapkan standar pelayanan minimal di daerah guan menjamin akses dan mutu pelayanan dasar bagi masyarakat secara merata”, tambahnya. Ia menambahkan, maksimalkan database profil pada pelayanan dasar berdasarkan masing-masing jenis pelayanan dan indikator yangtelah ditetapkan serta sinergikan program kegiatan APBD ke dalam langkah-langkah pencapaian indikator dan target standar pelayanan minimal. Pelaksanaan pelayanan minimal potensial menjadi jawaban atas isu-isu krusial dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. | Dasukiharun
Wabup Ajak W ar ga War arg Gotong Royong Cileungsi, Trans - Wakil Bupati Bogor Karyawan Faturachman (KF) saat Jumling mengatakan pembangunan Kabupaten Bogor butuh sikap gotong royong masyarakat. Hal ini dipaparkannya di depan jamaah masjid Nurusaadi, Desa Pasir Angin, Kecamatan Cileungsi, Jumat (19/4). Saat itu pula KF menjelaskan saat ini pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bogor masih belum mencukupi kebutuhan seluruh kebutuhan masyarakat. “Melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrembang) tahun ini, kebutuhan masyarakat mencapai 45 Triliun rupiah. Sedangakan capaian PAD Kabupaten Bogor hanya 1 Triliun rupiah saja, melalui dana perimbangan dari pusat dan alokasi lainnya maka jadilah APBD kita 4 triliun. Keadaan ini masih jauh dari kebutuhanmasyarakat, olehkarenanya butuh peran aktif masyarakat untuk bergotong-royongmembangun Kabupaten Bogor,” paparnya. Sifat gotong-royong, lanjutnya, adalah ciri masyarakat yang Pancasilais. Tidak baru sekarang saja sifat itu ada, jauh sebelum itu Nabi Muammad SAW juga menerapkan sifat tersebut kepada umatnya. Wujud dari gotong-royong saat itu salah satunya adalah bangunan Masjid Kuba. Saat ini wujud nyata gotong-royong bisa kita lakukan salah satunya mari kita selesaikan masjid ini dengan gotong-royong. Selanjutnya Camat Cileungsi Beben Suhendar menambahkan dirinya dengan aparat desa lainnya terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya adalah bidang infrastruktur. Saat ini di kecamatan Cileungsi kemacetan dan kumuhnya fly over masih jadi hal yang menonjol. Oleh karenanya, dalam waktu dekat ia akan menggelar rapat koordinasi guna membahas masalah tersebut. “Masih banyak warga yang melakukan aktifitas di kolong fly over, selain membuat kumuh, keadaan tersebut juga membuat kemacetan. Dalam waktu dekat Pasar Cileungsi akan diresmikan, harapannya fly over akan bersih dan kemacetan bisa teratasi. Kami juga akan memindahkan Kantor Kecamatan, agar lebih dekat dengan masyarakat sehingga pelayanan bisa kita lakukan secara optimal,” ucap Beben. Usai Jumling Wabup KF menyambaikan dana bantuan sarana keagamaan kepada pengurus masjid sebesar 25 Juta Rupiah dari APBD Kabupaten Bogor. Ia berpesan, setiap bantuan sosial harus dipertanggungjawabkan, karena bila ada kesalahan dan dianggap merugikan keuangan negara, bisa disebut melakukan tindak pidana korupsi. Dan sudah banyak kepala daerah yang terjebak kasus bansos ini. SelanjutnyaWabup pun menyempatkan diri meresmikan bangunan yang digunakan untuk Posyandu yang berada tak jauh dari masjid. | Dasukiharun
W ART A W AN PROFESIONAL ARTA TUNJUK AN JA TI DIRI TUNJUKAN JATI Biro Kota dan Kabupaten Bogor : Dasuki Harun Biro Kota Bekasi : Geoffrey, Muchtar Biro Kabupaten Bekasi : Kaslim Kusyairi, Andri, Indah Widaningsih, Nunu Erlangga.