Koran Transaksi 325

Page 5

5

TRANS JABODETABEK

9-22 Mei 2016 | No. 325 2 Th XVI

Kasus Pencurian Dituntut 10 Bulan Penjara, Jaksa Diduga Terima Suap Bekasi, Trans - Indikasi suap terhadap jaksa masih terus terjadi di Kejaksaan Negeri (Kejari) Cika­ rang, Bekasi. Sebesar apapun him­ bauan yang bertuliskan “No Ko­ rupsi” dipampang pada pintu ma­ suk Kantor Kejari Cikarang, namun nyatanya hanyalah slogan belaka. Dugaan terima suap ini dialamat­ kan pada Jaksa Penuntut Umum Asor Olodaif DB Siagian, baru-baru ini

menuntut terdakwa Muhidin Yamital­ lah al Muhidin bin Sarta dan Syamsul Anam hanya 10 bulan penjara. Ringannya tuntutan terhadap pelaku tindak pidana pencurian tersebut ditengarai terindikasi suap. Sumber Koran Transaksi menga­ takan sebelum dibacakan tuntut­ an terhadap kedua terdakwa, jak­ sa tersebut telah menjanjikan huku­ man ringan terhadap keluarga ter­

dakwa Syamsul Anam dengan jami­ nan uang puluhan juta rupiah. Konon keluarga terdakwa Syam­ sul menyanggupi dan menanggulan­ gi sekaligus dari terdakwa Muhidin sebagaimana permintaan jaksa Asor. Pertemuan antara keluarga terdak­ wa Syamsul dengan jaksa penuntut disebutkan narasumber tersebut di kantor Kejari Cikarang. Namun pada saat pembacaan

putusan terhadap terdakwa nam­ pak keluarga terdakwa kecewa dan marah, karena tuntutan dan putusan sama alias tidak dikurangi yakni 10 bulan penjara. Kedua terdakwa mer­ upakan karyawan PT. Botling Co­ ca-cola Cibitung dan melakukan tin­ dak pidana pencurian di tempat di­ mana mereka bekerja. Keduanya didakwa dengan pasal 363 KUHP. Adanya indikasi suap itu,

Kepala Kejaksaan Negeri Cikarang, Risman Tarihoran ketika dikonfirma­ si via sms tidak mau berkomentar. Majelis Hakim Sigit Purwoko den­ gan anggotanya Marper Pandiangan dan I Gede Mayun akhirnya confirm yakni 10 bulan penjara. Dalam amar putusannya disebut­ kan bahwa kedua terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan melaku­ kan pencurian dilingkungan peru­

Menanti Babak Baru Sengketa Laut China Selatan Selain China dan Taiwan, empat negara Asia Tenggara turut memperebutkan wilayah Laut China Selatan, yaitu Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Jakarta, Trans - Belum lagi usai sengketa di Laut China Selatan menyusul ke­ gundahan sejumlah nega­ ra pengklaim kawasan perai­ ran tersebut pada peningkatan aktivitas yang dilakukan Chi­ na di tempat itu, negeri Tirai Bambu itu kembali mengelu­ arkan pernyataan mengejut­ kan. The Global Times baru-ba­ ru ini menerbitkan sebuah in­ formasi yang menyebutkan bahwa China mampu dan ber­ niat untuk membangun se­ buah pembangkit listrik nuk­ lir maritim yang suatu hari dapat digunakan untuk men­ dukung operasi di kawasan sengketa Laut China Selatan. Mengingat The Global Times adalah salah satu me­ dia berpengaruh di negeri itu yang diterbitkan oleh harian resmi Partai Komunis yang memerintah, Peoples Daily, maka akurasi dari informasi tersebut tidak lagi dipertanya­ kan. Media tersebut menyebut­ kan bahwa uji coba dari pem­ bangkit itu diharapkan selesai pada 2018 dan dioperasikan pada tahun berikutnya. Seorang pakar kelautan China, Lie Jie, kepada media tersebut menyebutkan bahwa pembangkit itu dapat menye­ diakan energi untuk mercu­ suar, peralatan pencarian, dan penyelamatan hingga fasilitas pertahanan di Laut China Se­ latan. Ditemui di Kantor Keduta­ an Besar Amerika Serikat di Jakarta, Jumat (22/4) petang, Wakil Menteri Luar Negeri AS Antony J Blinken, seka­ lipun menolak untuk mengo­ mentari kabar itu menegaskan keprihatinannya pada sengke­ ta di Laut China Selatan. Menurut dia, sekalipun

FOTO: IST

Kapal Perang RI (KRI).

AS bukan merupakan salah satu negara pengklaim ka­ wasan tersebut, seperti sejum­ lah negara lain, AS memili­ ki kepedulian terhadap ke­ bebasan aktivitas pelayaran di kawasan itu yang merujuk pada hukum internasional. “Tidak hanya kami, teta­ pi kasus ini menjadi perhatian dan kekhawatiran negara in­ ternasional yang lain, terma­ suk Indonesia,” katanya. Ia menilai salah upa­ ya untuk mewujudkan per­ damaian dan stabilitas ada­ lah dengan cara seluruh neg­ ara pengklaim menghenti­ kan segala aktivitas pem­ bangunan dan militer di ka­ wasan sengketa itu dan men­ cari penyelesaian secara di­ plomatis yang mengacu pada hukum-hukum internasional yang berlaku. Secara khusus dia meru­ juk upaya yang dilakukan oleh Filipina untuk membawa kasus tersebut ke arbitrase in­ ternasional. Pada tahun lalu, se­ bagaimana dikutip dari Kan­ tor Berita Reuters, Mahkamah Arbitrase Internasional (MAI) yang bermarkas di Den Haag, Belanda, menerima gugatan Filipina terkait sengketa Laut China Selatan yang menurut negara itu diklaim secara se­ pihak oleh China. Dalam keputusannya, Mahkamah menerima tujuh gugatan yang diajukan oleh Filipina berdasarkan Konven­ si PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), terlepas dari

keputusan China untuk tidak mengakui keputusan tersebut. Disebutkan bahwa kepu­ tusan yang diambil oleh Bei­ jing tidak akan menghalan­ gi pengadilan yurisdiksi. Ter­ masuk mendengar klaim Fil­ ipina bahwa China telah membangun sejumlah pu­ lau buatan atau reklamasi di atas terumbu karang di laut dan mengklaimnya sebagai wilayah teritorial sejauh 12 mil. China telah berulang kali mengaku tidak akan mener­ ima apapun keputusan yang dikeluarkan oleh pihak Mah­ kamah Arbitrase Internasion­ al dan mendorong dilakukan­ nya dialog bilateral. Kerja Sama Dengan China Pada kesempatan itu Blinken juga menegaskan bahwa AS memiliki komit­ men untuk mendorong ker­ ja sama dengan China. Ia menyebutkan kedua negara bekerja sama erat di sejumlah isu, antara lain ekonomi, pe­ rubahan iklim dan penyelesa­ ian sejumlah konflik di Timur Tengah. Namun, tambah dia, bu­ kan berarti tidak mendorong China untuk menyelesaikan sengketa di Laut China Sela­ tan secara damai demi stabil­ itas di kawasan. “Kami ingin selalu mendekatkan hubun­ gan dengan China. Tapi di sisi lain kita semua juga ingin me­ negakkan hukum internasion­ al. Yang kami minta adalah untuk menghentikan semua

pembangunan, baik oleh Chi­ na maupun negara pengklaim lainnya dan pentingkan per­ damaian di sana,” katanya. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam beberapa kesempatan mengatakan bahwa Indonesia sebagai bagian dari komuni­ tas bangsa-bangsa Asia Teng­ gara berkomitmen untuk terus mendorong terciptanya perda­ maian di perairan tersebut. Ia menilai upaya menja­ ga perdamaian dan stabilitas kawasan merupakan kepent­ ingan bersama dan harus dikedepankan. Oleh karena itu, dia mendorong semua pi­ hak untuk meningkatkan upa­ ya menciptakan kepercayaan di kawasan tersebut. Indone­ sia, sekalipun bukan negara pengklaim, juga turut men­ dorong penerapan “Code of Conduct dan Declaration of Conduct in the South China Sea”. Para pengklaim Selain China dan Taiwan, empat negara Asia Tenggara turut memperebutkan wilayah Laut China Selatan, yai­ tu Vietnam, Filipina, Malay­ sia, dan Brunei Darussalam. Fokus sengketa adalah pada Kepulauan Paracel dan Sprat­ ly. China mengklaim memi­ liki hak atas kawasan itu ber­ dasarkan sejarah berusia dua ribu tahun yang menyatakan Paracel dan Spratly sebagai bagian integral negeri itu. Pada tahun 1947 China me­

nerbitkan sebuah peta yang memerinci klaim wilayahnya dengan menyertakan kedua kepulauan tersebut. Taiwan juga mengklaim Para­ cel dan Spratly sebagai bagian kawasannya dengan alasan sejarah yang sama. Sementara itu Vietnam berpendapat Chi­ na tidak pernah menyatakan kedaulatannya di kedua kepu­ lauan tersebut sebelum tahun 1940-an. Vietnam menya­ takan memiliki dokumen-do­ kumen yang membuktikan telah berkuasa di Paracel dan Spratly sejak abad ke-17. Filipina, salah satu negara paling vokal, hanya menging­ inkan Spratly. Filipina “ber­ senjatakan” Konvensi PBB tentang Hukum Laut yang menetapkan zona ekonomi eksklusif tidak boleh melebihi 200 mil laut (sekitar 321 kilo­ meter) dari garis pangkal pen­ gukuran lebar laut teritorial. Sama-sama memakai “senjata” Konvensi PBB tersebut, Malaysia dan Bru­ nei Darussalam mengklaim memiliki beberapa pulau ke­ cil di gugus Spratly. Sejumlah pakar menyebut alasan utama sengketa perebutan wilayah Laut China Selatan adalah du­ gaan kandungan gas alam dan minyak buminya. Selain itu, lebih dari 50 persen perdagan­ gan dunia melewati Laut Chi­ na Selatan. Oleh karena itu sekalipun tidak terlibat secara langsung dengan sengketa tersebut ban­ yak negara memiliki kepent­ ingan dengan kebebasan pela­ yaran di Laut China Selatan, perairan seluas 1,2 juta mil persegi yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Setiap tahun, nilai perdagangan yang melintasi perairan tersebut disebutkan mencapai 5,3 triliun dolar AS. Kawasan tersebut mer­ upakan sebuah perairan yang dilintasi kapal-kapal kargo se­ hingga potensi konflik di ka­ wasan itu akan sangat menim­ bulkan dampak ekonomi yang sangat besar. Itulah sebabnya tidak sedikit negara berharap tidak terjadi konflik terbuka di kawasan itu. Menanti sebuah babak baru yang menuju pada terciptanya perdamaian dan stabilitas kawasan. vSN/Ant

sahaan dimana keduanya sebagai karyawan. Syamsul Anam yang ber­ tugas sebagai checker menyalahgu­ nakan jabatannya tanpa seijin peru­ sahaan melebihkan barang minuman dengan imbalan sejumlah uang dari terdakwa Muhidin. Kerjasama an­ tara terdakwa Syamsul dan Muhidin sebagai supir melakukan pencurian, padahal seharusnya melindungi pe­ rusahan tersebut. vLora

Benahi Rutilahu, Bupati Bogor Minta Camat Gandeng Swasta Bogor, Trans - Bupa­ ti Bogor memprioritaskan meningkatkan infrasktruk­ tur jalan yang ada di Keca­ matan Sukaraja sehingga se­ cara bertahap jalan desa akan segera di perbaiki pada tahun ini. Pemerintah Kabupaten Bogor merencanakan pem­ bangunan jalan OAS-Cadas­ mampar sepanjang dua ki­ lometer dan beberapa ruas perbaikkan seperti jalan di wilayah Cilebut Timur. FOTO: IST “Pemerintah Kabupat­ Bupati Bogor Nurhayanti. en Bogor berjanji secara ber­ tahap akan memperbaiki beberapa ruas infrastruktur jalan di Ke­ camatan Sukaraja sehingga sampai tahun 2018 tidak ada lagi jalan rusak di Kecamatan Sukaraja,” janji Bupati Bogor Nur­ hayanti saatmeninjau beberapa proyek infrastruktur di Keca­ matan Sukaraja, pekan ini. Infrastruktur yang ditinjau Nurhayanti dalam kesempatan kegiatan Minggon Keliling tersebut di antaranya, rutilahu, Jalan OAS-Cimandala dan SDN Kebun Kelapa, Puskemas Sukaraja, lahan untuk pembangunan Polsek Sukaraja, dan diakhiri penin­ jauan Kecamatan Sukaraja serta meresmikan bangunan musho­ la di wilayah Kantor Kecamatan Sukaraja. Yanti mengapreasi Camat Sukaraja, Aden yang berperan ak­ tif menuntaskan rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kecamatan yang dipimpinnya. Karena selain mengandalkan dana APBD Pemkab Bogor, juga menumbuhkan peran swasta. Pada tahun ini akan direhab sebanyak 870 rumah dan tersisa 464 rumah yang belum direhab. Dari 13 desa di Kecamatan Sukaraja ada satu desa yang telah bebas dari rutilahu, maka dalam dua tahun ke depan di Kecamatan Sukaraja dipastikan tak ada lagi rumah yang tidak layak huni. “Camat harus konsisten dalam menuntaskan rutilahu di ke­ camatan yang dipimpinnya jadi tidak mengandalkan APBD saja akan tetapi bisa menggunakan peran swasta,” ujar dia. Sementara itu, untuk fokus perbaikan bidang pendidikan, Yanti memprioritaskan peningkatan kualitas baik sarana dan prasana maupun kualitas pengajarnya. Menurut dia, angka ra­ ta-rata lama sekolah di Kecamatan Sukaraja baru mencapai 8,91 tahun. “Walaupun Kecamatan Sukaraja dekat dengan pusat ibuko­ ta Cibinong saya berjanji akan terus meningkatkan kualitas pen­ didikan. Disini, peran UPT pendidikan sangat penting supaya sering turun ke lapangan mencari solusi permasalahan yang ada dan menambah infrastruktur di setiap sekolah,”katanya. Kepada RT dan RW serta Kepala Desa di Sukaraja Yanti ber­ pesan untuk mengaktifkan program siskamling, jangan sampai wilayahnya dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Munawaroh me­ minta kepada camat dan elemen lainnya untuk mengawasi pem­ bangunan yang dilakukan di Kecamatan Sukaraja. Dia men­ jelaskan, Pemkab mengelontorkan APBD untuk Kecamatan Su­ karja sebesar Rp50 miliar untuk seluruh pembangunan seperti jalan, pendidikan, dan kesehatan serta untuk pembangunan lain­ nya. vOkta/Yopi

Dua Pemuda Bekasi Diduga Jadi Korban ‘Cakar’

HUJAN DERAS

Perumahan Narogong Terendam Hingga Sepinggang Bekasi, Trans - Hujan deras yang mengguyur Kota Bekasi, Jawa Barat membuat perumahan Taman Naro­ gong Indah, Kecamatan Rawalumbu, kebanjiran, Ahad petang, 8 Mei 2016. Bahkan ketinggian air mencapai satu meter atau sepinggang orang dewasa sehingga membuat jalan utama peru­ mahan tersebut terputus. Hasil pantauan Trans di lokasi, hujan berlangsung cukup lama den­ gan intensitas tinggi. Daniel dan Anto yang berada di Jembatan Satu Peru­ mahan Taman Narogong Indah, Ke­ camatan Rawa Lumbu kepada Trans, mengungkapkan hujan turun sejak 14.00 wib sampai 18.00 wib. Akibat­ nya, saluran air yang membelah peru­ mahan tak mampu menampung debit air hujan yang demikian derasnya. Menurutnya, air mulai meng­ genangi perumahan pukul 15.30 WIB. Semakin lama air meninggi karena hu­ jan terus mengguyur. Awalnya genan­ gan air hanya di jalan raya namun

Seorang mayat laki-laki yang ditemukan saat banjir melanda.

lama kelamaan ke jalan permukiman dan rumah penduduk. “Di dalam ru­ mah hanya sebetis,” kata dia. Kalau yang rumahnya tinggi hanya sampai teras,” terangnya. Warga lain, Agus Pelor 30 tahun, mengaku terkejut perumahan tem­ patnya tinggal kebanjiran. Sebab, dia baru saja pulang dari Pasar Kranji.

FOTO: IST

“Anehnya di Kranji, Kota Bekasi han­ ya ada hujan gerimis dan jalanan juga tidak ada tergenang air,” tandas Agus. Hal yang sama juga dirasakan Bandi, 48 tahun. Pria yang baru saja pulang dari kerja, terpaksa balik arah begitu melihat jalan raya terputus akibat banjir. Namun menurut Ban­ di, saat menghubungi Hp Celuller

istrinya bahwa kondisi di dalam ru­ mahnya sudah mulai digenangi air. Namun, karena kondisi rumahn­ ya agak lebih tinggi dibandingkan dengan jalan. Ia berharap, banjir di bawah banyak barang-barang dari rumah warga yang lain yang sudah keluar rumah seperti kursi, lemari, maupun alat elektronik. Akibat banjir melanda Perumah­ an Narogong, Kecamatan Rawa Lum­ bu, tidak saja korban harta, melaink­ an korban nyawa akibat sengatan listr­ ik. Ditemukan seorang mayat laki-laki berumur kurang lebih 15 tahun diduga kena sengatan listrik RW 30 Kel Pen­ gasinan Kecamatan Rawa Lumbu ota Bekasi sekitar pukul 20.00 wib. Korban yang belum diketahui identitasnya itu, dalam posisi ter­ telungkup, memakai kemeja bermotif hitam dan hijau, celana bahan hitam dan bersendal jepit hijau. Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Bekasi un­ tuk dilakukan otopsi. vZIQri/NAR

Bayu dan Yudia menunjukkan bukti kuitansi.

FOTO: SUGANDA

Bekasi, Trans – Dua pemuda asal Kampung Pintu Air, Desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Bayu dan Yudia mengaku menjadi korban calo karyawan (Ca­ kar). Kedua pemuda yang berumur belasan tahun itu, menemui wartawan Koran Transaksi, Minggu (1/5/2016) guna meminta pertolongan untuk menanyakan kejelasan uang sebesar Rp7,4 juta ke saudara Andri. Bayu menjelaskan, cerita itu berawal dari perjanjian antara dirinya dan Yudia dengan Andri yang berjanji akan membantu masuk kerja di PT ANP di Jababeka 1. Perjanjian dengan uang sebesar Rp7,4 juta yang berkuitansi dan bermaterai Rp6.000,tersebut disaksikan oleh Andri Ato dan Sedik. “Pada awalnya saya sedang mencari pekerjaan di kawasan industri Jababeka 1 lalu saya ketemu sama seseorang bernama Ato dan sedik yang menawarkan kepada saya dan Yudia peker­ jaan di PT A.N.P Jabebeka 1,” terangnya Singkat cerita Bayu dan Yudia setuju. Kemudian lalu mere­ ka bersama-sama menuju kantor Andri, kantor Yayasan Tenaga Kerja yang berada di belakang pasar Cibitung Kabupaten Beka­ si. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai peker­ jaan yang dijanjikan. vSuganda


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Koran Transaksi 325 by Koran Transaksi - Issuu