Hal 29_oke

Page 1

Wawancara

EDISI 0 1 8 TTAHUN AHUN I 01

29

“Saya Tidak Pusing dengan SDK” Wawancara dengan Jawas Gani

Sabtu, 27 Agustus 2011, pasangan “Salim Saja #1” (baca: Salim Saja nomor 1) mengikuti acara puasa yang dilaksanakan para pendukungnya di kawasan Balanipa tua (Tinambung, Limboro, Pambusuang dan sekitarnya) di Mesjid Raya Al Hurriyah Tinambung. Acara dikoordinir langsung tokoh masyarakat Tinambung, anak “puang kadhi” (pukkali), yaitu As’ad Djalaluddin. Acara dimulai sekitar jam lima sore. Diawali sambutan ketua panitia untuk kemudian ceramah oleh Salim S. Mengga. Temanya “Perubahan Itu Sunnatullah”. Acara diikuti limaratusan orang. Dua pertiga ruang mesjid diisi peserta buka puasa, mulai dari tokoh masyarakat, pejabat birokrasi, tokoh politik, PNS, dan masyarakat umum. Meski tak ada mobilisasi massa, berbondongbondong orang mendatangi acara. Acara ditutup dengan doa oleh S. Jafar Thaha, ulama dari Pambusuang. Kemudian buka puasa bersama dengan nasi kotak. Isinya sama untuk semua orang. Setelah acara buka puasa, Salim S. Mengga menuju Kenje untuk mengikuti acara di sana, sedang Jawas Gani menuju Desa Tangnga-tangnga untuk bertemu dengan konstituennya di sana. Setelah acara diskusi dengan pendukung dan tim sukses Salim Saja #1 di perkampungan nelayan Tangnga-tangnga, Koran Mandar mewawancarai Jawas Gani. Berikut kutipannya.

Selain karena anda memiliki partai, yakni PAN, apa yang menjadi nilai jual anda pada pilgub tahun ini? Saya melihat di sini, di luar dari partai, partai sebenarnya dalam konteks politik adalah jembatan menuju suatu kekuasaan. Itu partai. Menurut saya, partai sebenarnya tidak berlaku dominan terhadap pribadi. Intinya di sini adalah bagaimana kita menjalin komunikasi dengan orang-orang kita, massa kita, dari akar rumput sampai tingkat atas. Artinya, setiap kandidat yang mau jadi pemimpin itu bukan semata-mata melihat dari kondisi partai apa yang akan mengusung. Tentunya dalam hal ini apakah orang bersedia memilih dia atau tidak. Karena undangundang sekarang ini untuk menuju kepemimpinan masih berlaku pemilihan langsung. Itu yang utama. Selama ini Anda terkesan sering sejalan dengan SDK. Lalu mengapa kali ini anda berani untuk tampil berhadap-hadapan? Apakah sikap ini merupakan luapan kekecewaan pada pilkada Mamuju lalu karena tak diperhitungkan SDK? Menyangkut SDK tentu secara hati kecil saya juga sangat kecewa karena tidak sesuai komitmennya apa yang menjadi kesepakatan pribadi saya dengan SDK. Tapi begitulah politik. Untuk menuntut suatu demokratis itu tentu ditunjang oleh akal sehat, kita menghadapi dengan otak kiri atau otak kanan. Bagaimana seorang figur itu bisa

--koranmandar/ M. Ridwan

Laporan: Muhammad Ridwan Alimuddin

Jawas Gani

dijual di masyarakat. Tentang dukung atau tidak mendukung karena SDK hanya seorang bupati, saya tidak terlalu pusingi. Karena bagaimana pun juga bukan SDK, satu SDK yang memilih saya. Yang intinya adalah masyarakat Mamuju yang

memilih saya. Tinggal seperti apa konteksnya. Apakah menguntungkan bagi kabupaten Mamuju ketika saya maju sebagai wakil gubernur atau tidak. Itu yang harus dipahami masyarakat Mamuju. Jadi SDK tidak terlalu saya pusingi mau kanan kah,


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.