e Paper Koran Madura 17 Juni 2013

Page 4

4

PAMEKASAN

SENIN 17 JUNI 2013 NO.0139| TAHUN II

JAMAAH CALON HAJI

110 CJH Tunda Naik Haji Tahun Ini

TAK MELAUT. Seorang warga melintas di dekat deretan perahu yang ditambatkan di Pantai Dusun Kotasek, Desa Tanjung, Pademawu, Pamekasan, Jatim, Minggu (16/6). Sejak dua haru terakhir, nelayan di daerah itu tidak melaut, kerana terkendala angin dan ombak.

Polisi Larang Masyarakat Nyalakan Petasan di Bulan Ramadlan PAMEKASAN - Kepolisian Resort (Polres) Pamekasan meminta masyarakat untuk tidak menyalakan petasan pada Bulan Ramadlan yang akan datang. Polres juga mengingatkan menggunakan mercon dan sejenisnya melanggar Undang-Undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman hukuman mencapai 18 tahun penjara. Kapolres Pamekasan, Ajun Komisaris Besar Nanang Chadarusman, Minggu (16/6), menjelaskan salah satu potensi kerawanan menjelang dan pada saat Bulan Ramadlan adalah peredaran bahan petasan dan petasan jadi. Kapolres sudah memerintahkan jajarannya untuk mengatasi hal tersebut, dengan melakukan razia. Ia mengancam akan bertindak tegas terhadap warga Pamekasan yang terbukti menjual dan menyalakan petasan karena selain melanggar undang undang, kegiatan tersebut juga dinilai mengganggu ketenangan muslim yang sedang berpuasa. Polisi, kata Nanang Chadarusman, memiliki tugas mengendalikan peredaran bahan peledak, yang sebagian merupakan bahan utama pem-

di Pamekasan. Para pedagang itu menggelar dagangannya di sepanjang Jalan Diponegoro dan sejumlah titik di Jalan

Trunojoyo. Berbagai jenis petasan dan kembang api dijual, mulai dari yang ukuran kecil de-

ngan harga Rp 2 ribu hingga yang ukuran besar dengan harga Rp 250 ribu. (CR-1/ muj/rah)

Seperti yang diketahui, salah satu alasan Pemerintah Arab Saudi melakukan pemangkasan terhadap jumlah jamaah haji tahun ini di antaranya karena keterlambatan penyelesaian rehabilitasi Masjidil Haram dan demi menjamin keselamatan jamaah. Seperti yang diketahui, salah satu alasan Pemerintah Arab Saudi melakukan pemangkasan terhadap jumlah jamaah haji tahun ini di antaranya karena keterlambatan penyelesaian rehabilitasi Masjidil Haram dan demi menjamin keselamatan jamaah. Pengurangan kuota haji itu terjadi di seluruh dunia sebesar 20% dari kuota dasar sesuai kesepakatan negara OKI (Organisasi Konferensi Islam/organisasi negara-negara Islam se dunia). (awa/ muj/rah)

Perda Pendirian Tower Menunggu Pengesahan

Pelindo Bantu Penderita Gizi Buruk pemberitaan di sejumlah media tentang nasib Lestari yang hingga kini belum terobati karena kondisi keluarganya sangat miskin. “Inilah sebenarnya yang mendorong perusahaan kami untuk datang dan melihat secara langsung kondisi penderita gizi buruk Lestari Kurniawati,” kata Sugeng saat memberikan bantuan di rumah keluarga miskin di Dusun

Pengurangan kuota jamaah haji tersebut tetap akan berdampak terhadap pengurangan jumlah jamaah asal Kabupaten Pamekasan. Tetapi, Kemenag Pamekasan belum bisa menghitung jumlah jamaah yang tidak bisa berangkat tahun ini akibat kebijakan tersebut.

PENGATURAN TOWER

buatan petasan. Penggunaan bahan-bahan tersebut harus melalui proses perizinan yang ketat ke Polda Jatim, sehingga proses penggunaan bahan berbahaya tersebut juga tidak mudah. Pada bulan puasa nanti, polisi akan memperketat pengawasan terhadap penggunaan petasan dan permainan kembang api saat jam-jam tarawih, agar tidak mengganggu ketenangan warga yang menjalannya. “Khusus di Monumen Arek Lancor, selama pelaksanaan sholat tarawih, dilarang menyalakan petasan dan kembang api, karena berdekatan dengan mesjid jamik,” kata Kapolres. Sementara itu, sebulan menjelang masuknya bulan puasa, sejumlah pedagang petasan dan kembang api mulai marak di sepanjang jalan

KEMANUSIAAN

PAMEKASAN - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III memberikan bantuan kepada penderita gizi buruk bernama Lestari Kurniawati (10) asal Desa Bilaan, Pamekasan, Jawa Timur. Asisten Senior Manajer Bina Lingkungan di perusahaan itu, Sugeng Hariyanto mengatakan bantuan kepada korban penderita gizi buruk itu diberikan setelah membaca

PAMEKASAN - Sebanyak 110 Jamaah Calon Haji (JC:) Kabupaten Pamekasan menyatakan menunda jadwal keberangkatan mereka ke tanah suci Mekkah tahun ini. Mereka tidak melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sesuai jadwal yang ditentukan. Kepala Seksi Urusan Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Juhedi mengatakan dari jumlah jemaah haji Pamekasan yang dijadwalkan berangkat tahun ini, yakni yakni 1.497 jamaah, yang sudah melunasi BPIH hanya 1.387 jemaah. Sedang sisanya menunda keberangkatan mereka. Alasanya, kata Juhedi, di antaranya masih bekerja di Malaysia, hamil, dan ada pula karena Faktor ekonomi. Sehingga mereka menunda keberangkatannya ke tanah suci. “Dimungkinkan, mereka akan berangkat tahun depan,” katanya. Soal isu yang berkembang tentang sekitar 179 jemaah haji dicoret akibat adanya pemangkasan kuota jamaah haji. Juhedi enggan memberikan komentar, karena belum mendapat surat resmi dari Kemenag RI maupun Propinsi Jawa Timur. ”Data tersebut belum pasti benar, karena surat dari pemerintah belum kami terima,” katanya. Juhedi hanya meminta para JCH Pamekasan, bersabar menunggu hasil koordinasi dan upaya diplomasi yang dilakukan oleh Pemerintah RI ke Pemerintah Arab Saudi. Hingga saat ini Kemenag Pamekasan sama sekali belum menerima surat pemberitahuan secara resmi soal pemangkasan kuota Jamaah Calon Haji.

Laok, Desa Bilaan, Kecamatan Proppo, Pamekasan. Penderita gizi buruk Lestari Kurniawati merupakan anak dari pasangan suami istri Nurul Huda (30) dan Rosana (28). Kedua orangtuanya merantau ke Malang untuk mencari nafkah hidup anaknya. Kini ia hanya tinggal dengan kakeknya Arif dan neneknya Satini di Dusun Laok, Desa Bilaan, Kecamatan Proppo. Men-

urut neneknya Satini, Lestari sendiri lahir sebenarnya lahir di Malang, di tempat kedua orangtuanya merantau. Hidup yang serba kurang berkecukupan membuat kedua orangtuanya Rosana dan Nurul Huda menitipkan Lestari Kurnia ke neneknya Satini sejak berumur 1 tahun. “Jadi dia ini sejak kecil sudah bersama neneknya,” kata Kepala Desa Bilaan, Hasan.

Lestari nampak kurus kering. Berat badannya hanya 4 kilogram. Selama ini ia terbaring di tempat tidur, tidak bisa berjalan kemana-mana. Menurut Satini, lima tahun lalu, cucunya memang pernah diperiksa oleh petugas puskesmas dengan cara datang secara langsung ke rumahnya. Namun setelah itu tidak pernah diperiksa lagi, karena tidak memiliki biaya (ant/rah)

ADVERTORIAL

Mahasiswa KKN Gelar Lomba Mewarnai PAMEKASAN - Sebanyak 30 pelajar Taman KanakKanak Alquran (TKA) terlihat konsentrasi menggoreskan pensil warna ke kertas gambar. Mereka nampak cekatan memilih dan menggoreskan pensil warna itu untuk mewarnai gambar yang ada di dalam kertas gambar tersebut. Itulah gambaran pelaksanaan kegiatan Lomba Mewarnai yang dilaksanakan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Madura di Kelura-

han Kowel Pamekasan, Minggu (16/6) di Balai Kelurahan Kowel. Para mahasiswa yang akan mengakhiri kuliah lapangan mereka pada 20 Juni pekan depan. Lurah Kowel, Akhmad Hafiluddin, mengatakan banyak hal positif yang diperoleh kelurahan yang dipimpinnya melalui kegiatan yang dilaksanakan para mahasiswa KKN tersebut. Selain dorongan agar masyarakat terlibat aktif dalam kegiatan pembangunan,

para mahasiswa itu juga membantu untuk memberi pancingan agar masyarakat setempat peduli terhadap pendidikan anak-anak mereka. Sementara itu, dari hasil penilaian yang dilakukan panitia lomba, pemenang dalam kegiatan itu antara lain, Juara I diraih oleh perwakilan TK Al Hidayah, Juara II diraih oleh perwakilan TK Ar Rashid, dan Juara III diraih oleh perwakilan TK Al Hidayah. (adv/muj/rah)

PAMEKASAN - Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Perda) Pendirian Tower dinyatakan sudah rampung dan menunggu disahkan. Dalam pembahasan di Komisi B DPRD setempat bersama Pemerintah Kabupaten Pamekasan, beberapa waktu lalu, Rancangan Perda tersebut dinyatakan sudah final dan tinggal menunggu jadwal pelaksanaan Rapat Paripurna untuk disahkan sebagai Perda. Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi mengatakan penetapan jadwal Rapat Paripurna itu sudah disusun oleh Sekretariat DPRD. Diperkirakan pelaksanaannya sebelum bulan puasa. Hosnan menjelaskan selama ini Pemerintah Kabupaten Pamekasan masih kesulitan melakukan pengaturan dan penindakan terhadap pendirian tower yang tidak sesuai dengan ketentuan, seperti keberadaan tower yang berdekatan dengan tower lainnya. “Perda tersebut, menyangkut penataan menara tower, karena selama ini tower di Pamekasan berdiri seolah-olah tanpa proses pengendalian. Karenanya, perlu dibentuk payung hukum agar setiap pembangunan menara tower itu harus sesuai dengan ketentuan,” kata Hosnan, Minggu (16/6). Perda tentang Pendirian Tower ini, juga akan mengatur tempat pendirian tower, sehingga tidak berdekatan dengan rumah penduduk, yang dapat mengancam keselamatan warga di sekitarnya. Selain itu, dalam Perda tersebut juga diatur zona dan pemanfaatannya secara berasama-sama oleh sejumlah pelaku usaha, sehingga diharapkan tidak ada pen-

dirian menara tower yang terlalu berdekatan dengan menara tower lainnya. “Di dalamnya juga diatur agar satu menara digunakan oleh beberapa provider, sehingga Kabupaten Pamekasan tidak seperti hutan tower. Ini juga dimaksudkan agar pemanfaatan lahan bisa efisien. Soal bagaimana bentuk kerjasamanya, itu urusan masing-masing perusahaan,” katanya.

Perda tersebut, menyangkut penataan menara tower, karena selama ini tower di Pamekasan berdiri seolaholah tanpa proses pengendalian. Karenanya, perlu dibentuk payung hukum agar setiap pembangunan menara tower itu harus sesuai dengan ketentuan,

Saat ditanya soal menara tower yang sudah terlanjur berdiri, Hosnan mengatakan tidak bisa berbuat banyak. Sebab, tower-tower itu didirikan sebelum ada peraturan yang mengatur. ”Karena tower itu berdiri sebelum Perda disahkan, maka dibiarkan saja. Yang penting, ke depan perlu ada penataan,” katanya. (CR-1/muj/rah)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.